Anda di halaman 1dari 22

Referat

KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Pembimbing : dr. Hudaya S, Sp.PD-P
Disusun oleh : Dede Sofyan
2010730127
Stase Ilmu Penyakit Dalam
RSUD Cianjur

Definisi
Keadaan dekompensasi-kekacauan
metabolik yang ditandai oleh trias
hiperglikemia, asidosis dan ketosis,
terutama disebabkan oleh defisiensi
insulin absolut atau relatif.

EPIDEMIOLOGI
Insidensi KAD berdasarkan suatu penelitian
population-based adalah antara 4.6 sampai
8 kejadian per 1,000 pasien diabetes

mortalitas akibat KAD pada kelompok usia


60-69 tahun adalah 8%, kelompok usia 7079 tahun 27%, dan 33% pada kelompok
usia > 79 tahun.

FAKTOR PENCETUS / Etiologi


Infeksi : meliputi 20 55% dari kasus krisis hiperglikemia
dicetuskan oleh Infeksi. Infeksinya dapat berupa : Pneumonia,
Infeksi traktus urinarius, Abses, Sepsis, dll.
Penyakit vaskular akut: Penyakit serebrovaskuler, Infark
miokard akut , Emboli paru
Trauma, luka bakar, hematom subdural.
Kelainan gastrointestinal: Pankreatitis akut, Kholesistitis akut,
Obstruksi intestinal
Obat-obatan : Diuretika, Steroid, Menghentikan / mengurangi
dosis insulin dan Lain-lain

Patogenesis

Manifestasi klinik
1. Polidipsi,

poliuria

dan

lemah

badan,

pandangan kabur, penurunan berat badan


2. Anoreksia, mual, muntah, dan nyeri perut
yang di sebabkan oleh ketonemia
3. Pernafasan kussmaul sbg kompensasi
dari asidosis metabolik
4. Secara neurologis, 20 % penderita tanpa
perubahan sensoris. 10 % penderita tjd
koma.

Pem. fisik
Tanda-tanda umum :

Tanda-tanda vital :

kulit kering

- takikardi

napas kussmaul

- hipotensi

selaput lendir kering

- takipneu

penurunan turgor kulit

- hipotermia

penurunan refleks

mual muntah

nyeri perut

Tanda khusus :

napas keton (bau aseton)

koma

- demam (jika infeksi)

Pem.Laboratorium
kadar glukosa plasma,

urea nitrogen/kreatinin serum,

keton, elektrolit atau anion gap (perbedaan anion-kation yang


tinggi),

osmolaritas,

analisa urine,

benda keton urin dengan dipstik,

analisa gas darah


pemeriksaan sel darah lengkap dengan hitung jenis, dan

elektrokardiogram.

Kriteria diagnosis KAD


1.
2.
3.
4.
5.

Kadar glukosa darah > 250 mg/dl


PH <7,35
HCO3 rendah
Anion gap tinggi
Keton serum positif

Tabel 1. Kriteria diagnostik untuk KAD dan HONK

Diagnosis banding
Hiperosmolar non ketotik (HONK)

Hiperosmolar non ketotik

salah satu dari dua keadaan akut yang disebabkan


oleh gangguan metabolisme serius yang terjadi
pada pasien dengan diabetes mellitus dan bisa
menjadi darurat yang mengancam nyawa.

Kondisi ini ditandai dengan

hiperglikemia,

hyperosmolarity, dan

dehidrasi tanpa ketoasidosis

Penatalaksanaan
Prinsip-prinsip pengelolaan KAD adalah:
Penggantian cairan dan garam yang hilang
Menekan lipolisis sel lemak dan menekan
glukoneogenesis sel hati dengan pemberian insulin.
Mengatasi stress sebagai pencetus KAD
Mengembalikan keadaan fisiologis normal dan
menyadari pentingnya pemantauan serta
penyesuaian pengobatan.

Cairan
Untuk mengatasi dehidrasi digunkaan larutan
garam fisiologisNaCL

Ada dua keuntungan rehidrasi pada KAD:

memperbaiki perfusi jaringan dan menurunkan


hormon kontraregulator insulin.

Bila kadar glukosa kurang dari 200 mg% maka


perlu diberikan larutan mengandung glukosa
(dekstrosa 5 % atau 10 %).

Insulin
Insulin regular intravena memiliki waktu
paruh 45 menit, sementara pemberian
insulin secara intramuskular atau subkutan
memiliki waktu paruh sekitar 24 jam.

Insulin

infus

intravena

dosis

rendah

berkelanjutan (continuous infusion of low


dose insulin) merupakan standar baku
pemberian

Tabel 2. Terapi insulin pada KAD

KALIUM
Untuk

mencegah

penambahan

kalium

hipokalemia,
diindikasikan

pada saat kadar dalam darah dibawah


5.5 mEq/l, dengan catatan output urin
cukup

Bikarbonat
Menjadi topik perdebatn selama beberapa tahun. Pemberian
bikarbonat hanya dianjurkan pada KAD yang berat.
Adapun alasan keberatan pemberian bikarbonat adalah:
Menurunkan pH intraselular akibat difusi CO 2 yang dilepas
bikarbonat.
Efek negatif pada dissosiasi oksigen di jaringan
Hipertonis dan kelebihan natrium
Meningkatkan insidens hipokalemia
Gangguan fungsi serebral
Terjadi hiperkalemia bila bikarbonat terbentuk dari asam
keton.
Saat ini bikarbonat hanya diberikan bila pH kurang dari 7,1
walaupun demikian komplikasi asidosis laktat dan
hiperkalemia yang mengancam tetap merupakan indikasi
pemberian bikarbonat

Di samping hal tersebut di atas


pengobatan umum yang tak kalah
penting. Pengobatan umum KAD,
terdiri atas:
Antibiotika yang adekuat
Oksigen bila PO2< 80 mmHg
Heparin bila ada DIC atau
hiperosmolar (>380 mOsm/l)

bila

Komplikasi
Cerebral edema
Dysrhythmia

jantung

dapat

terjadi

karena

hipokalemia yang berat


Edema paru
Cedera miokard nonspesifik dapat terjadi pada DKA
berat, yang berhubungan dengan peningkatan
biomarker miokard (troponin T dan CK-MB) dan

perubahan EKG dengan infark miokard (MI).

Prognosis
Prognosis

pasien

diobati

dengan

ketoasidosis

diabetes sangat baik, terutama pada pasien yang


lebih muda jika infeksi intercurrent tidak ada.

Prognosis terburuk adalah biasanya diamati pada


pasien yang lebih tua dengan penyakit intercurrent
parah,

misalnya,

pneumonia.s

infark

miokard,

sepsis,

atau

Anda mungkin juga menyukai