Anda di halaman 1dari 15

Sistem Saraf

System saraf dibentuk oleg jaringan sel saraf yang terdiir atas beberapa macam sel dengan
komponen utamanya adalah sel saraf atau neuron.

Sel saraf terdiri atas :


1) Badan sel : menerima impuls dari dendrit dan meneruskan ke akson. Didalamnya terdapat
sitoplasma, nucleus, dan nukelolus.
2) Dendrit : percabangan dari badan sel saraf yang merupakan tonjolan sitoplasma yg pendek
dan bercabang. Fungsinya untuk menerima rangsang dan mengirimnya ke badan sel.
3) Akson : jumlahnya hanya satu dan berukuran lebih besar dari dendrit. Fungsinya
menghantarkan impuls dari badan sel ke efektor atau saraf lain.
4) Selubung mielin : merupakan selaput pembungkus akson berfungsi melindungi akson dari
kerusakan dan mencegah impuls bocor. Selubung mielin dikelilingi oleh sel schwan. Setiap
segmen selubung mielin terdapat lekukan yang disebut nodus ranvier.
5) Sel schwan : sel yang mengelilingi selubung miielin. Bekerja dengan menghasilkan lemak
dan membungkus akson. Fungsi sel schwan adalah mempercepat jalnnya impuls,
membantu menyediakan makanan untuk akson, dan membantu regenerasi akson.
6) Nodus ranvier : bagian akson yang tidak terbungkus selubung mielin, fungsinya sebagai
loncatan untuk mempercepat impuls.

1. System saraf pusat


a. Otak
Otak merupakan salah satu organ yang berfungsi sebagai pusat sistem saraf pada manusia dan
sebagian makhluk hidup lainnya. Artinya otak merupakan pusat pengedalian seluruh tubuh kita,
otak mengatur sebagian besar koordinasi gerakan, perilaku, keseimbangan di dalam tubuh, dan
berbagai fungsi lainnya. Otak manusia memiki volume sekitar 1350 cc dan terdiri dari sekitar 100
juta sel saraf, beratnya sekitar 2,5 persen dari berat tubuh. Otak terletak di rongga tengkorak kepala
dan dilindungi oleh selaput yang disebut selaput meninges.
B. FUNGSI OTAK
 Pusat sistem saraf yang mengatur seluruh tubuh, hal ini membuat seseorang mampu
menerjemahkan informasi semua rangsangan yang dirasakan oleh tubuhnya, cotohnya rasa
sakit, sentuhan, tekanan, dll.
 Pengatur kemampuan berpikir, berbicara dan mendengar sehingga seseorang dapat
menangkap informasi verbal kemudian menerjemahkannya, dan dapat menerima informasi
visual dari cahaya dan melihat benda sesuai dengan bentuk benda sebenarnya.
 Pusat keseimbangan dan kemampuan motorik (bergerak) sehingga seseorang mampu
bergerak sesuai keinginannya.
 Pusat kegiatan sadar
 Menjaga kestabilan tubuh dalam keadaan terjaga dan saat tidur
 Pusat Pengendalian seluruh sistem organ dalam tubuh, misalnya sistem pernapasan, sistem
peredaran darah, sistem pencernaan, sistem hormon, reproduksi dan sistem lain dalam
tubuh

Bagian-bagian otak :
a. Otak besar (cerebrum)
Otak besar ini terdiri atas bagian kiri dan kanan. Bagian kiri otak mengontrol fungsi
bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan bagian kanan otak mengontrol fungsi tubuh
sebelah kiri.
Cerebrum terdiri dari :
 Lobus frontal : pusat pengendalian, kerja otot, berpikir, memori
 Lobus oksipital : pusat penglihatan dan pengenalan warna
 Lobus parietal : pusat pengendalian kerja kulit
 Lobus temporal : pusat pendengaran
b. Otak tengah (mesencephalon)
Adalah bagian otak pendek yang menghubungkan pons dan otak kecil dengan otak besar.
Mesensefalon berfungsi sebagai jalur penghantar dan pusat refleksis, serta meneruskan
informasi penglihatan dan pendengaran.

c. Otak kecil (cerebellum)


Otak kecil (Cerebellum) adalah salah satu bagian otak yang terletak di atas batang otak.
Fungsi utama dari otak kecil adalah untuk mengontrol gerakan dan keseimbangan tubuh
manusia. Otak kecil ini bentuknya seperti otak besar, mengkerut di bagian tengah, berat
otak kecil kurang lebih sekitar 1/8 dari berat otak secara keseluruhan, sedangkan
ukurannya hampir sekepalan tangan.

Berdasarkan fungsinya otak kecil (cerebellum) dibagi menjadi 3 bagian :


 Cerebrocerebellum, Cerebrocerebellum merupakan bagian terbesar dari otak kecil.
Fungsi utama dari bagian ini adalah untuk mengatur pergerakan motorik dan evaluasi
terhadap informasi sensoris agar dapat melakukan gerakan yang tepat.
 Spinocerebellum, spinocerebellum merupakan bagian otak kecil yang berfungsi untuk
mengatur pergerakan tubuh melalui sistem propriosepsi, yaitu sensasi yang didapatkan
tubuh melalui stimulasi dan aktivitas otot tertentu. Propriosepsi ini dipantau oleh
proprioreseptor yang terdapat di ujung saraf, otot, tendon, dan sendi. Informasi yag
diterima dari bagian ini dapat berasal dari sumsum tulang belakang, nervus trigeminal
dan sistem auditory (pendengaran).
 Vestibulocerebellum, merupakan bagian yang fungsinya adalah untuk mengatur
keseimbangan tubuh dan gerakan bola mata. Untuk pengaturan keseimbangan tubuh,
bagian ini menerima input dari sistem vestibular dari semicircular kanal di telinga.
Sedangkan untuk pergerakan bola mata, bagian ini menerima infprmasi dari korteks
visual.

d. Medulla oblongata

Medula oblongata merupakan salah satu bagian dari batang otak yang berada di bawah
pons. Medulla oblongata banyak mengandung ganglion atau bsimpul saraf yg mengatur
gerak reflek fisiologis. Medulla oblongata berfungsi untuk :
 Sebagai penghubung antara otak dan saraf tulang belakang
 Mengatur gerak refleks tubuh
 Merangsang terjadinya rasa haus
 Mengatur emosi
 Bertanggung jawab terhadap beberapa fungsi otonomik
 Mempengaruhi produksi hormone di kelenjar hipofisis di otak
 Pengendali kegiatan tidur
 Mengontrol kendali fungsi pembuluh darah, apakah melebar atau menyempit sesuai
dengan keadaan tubuh
 Mendeteksi derajat keasaman darah
 Sebagai pusat pengatur denyut jantung
 Membantu ritme pernapasan
 Mengatur sirkulasi darah
 Mengatur suhu tubuh

b. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)


Sumsum tulang belakang (medulla spinalis) merupakan perpanjangan dari sistem
saraf pusat. Seperti halnya dengan sistem saraf pusat yang dilindungi oleh tengkorak
kepala yang keras, sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Sumsum tulang belakang memanjang dari pangkal leher, hingga ke
selangkangan.
Anatomi sumsum tulang belakang

 Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah
tengkuk.

 Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk
bagian belakang torax atau dada.
 Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk daerah
lumbal atau pinggang.

 Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os
sakrum (tulang kelangkang).

 Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk tulang
koksigeus (tulang tungging)

Fungsi Sumsum Tulang Belakang

Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.


 Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan
dengan bantuan interneuron (impuls saraf dari dan ke otak).

 Memungkinan jalan terpendek dari gerak refleks. Sehingga sumsum tulang belakang juga
biasa disebut saraf refleks.

 Mengurusi persarafan tubuh, anggota badan dan kepala

2. System saraf tepi (perifer)


Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan
rangsangan (impuls) menuju dan dari system saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya
sistem saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu saraf sadar dan saraf tidak sadar (otonom).
a. Saraf somatic (sadar)
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau
dibawah koordinasi saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar
dibedakan menjadi dua yaitu: 12 pasang saraf cranial dan 13 saraf spinal. Saraf kranial
merupakan semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah
semua saraf yang keluar dari kedua sisi tulang belakang
1) Saraf Kranial

Saraf kranial atau dalam bahasa latin disebut dengan Nervus Craniales adalah
12 pasang saraf pada manusia yang mencuat langsung dari otak manusia.
Berbeda halnya dengan saraf spinal yang mencuat dari tulang belakang
manusia. Saraf kranial merupakan bagian dari susunan sistem saraf tepi,
walaupun letaknya yang berdekatan dengan sistem saraf pusat (SSP). Saraf
kranial sendiri terhubung ke organ-organ di tubuh manusia, seperti mata,
telinga, hidung, tenggorokan, dan lain-lain.
12 saraf kranial dan fungsinya :

Nomor Nama Jenis Fungsi

Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke


I Olfaktorius Sensori otak untuk diproses sebagai sensasi bau

Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak


II Optik Sensori untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklearis Motorik Menggerakkan beberapa otot mata


Sensori: Menerima rangsangan dari wajah untuk diproses di
otak sebagai sentuhan
V Trigeminus Gabungan Motorik: Menggerakkan rahang

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk


diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah
VII Fasialis Gabungan

Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan


Sensori koklea: Menerima rangsang untuk diproses di otak
VIII Vestibulokoklearis Sensori sebagai suara

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk


diproses di otak sebagai sensasi rasa
IX Glosofaringeus Gabungan Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam


X Vagus Gabungan Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

XI Aksesorius Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XII Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

2) Saraf spinal
Saraf spinal adalah sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang yang merupakan
bagian dari sistem saraf pusat (SSP) di tubuh manusia. Sumsum tulang belakang merupakan
lanjutan dari batang otak yang terbentang mulai dari leher sampai ke pinggang. Sumsum tulang
belakang dilindungi oleh tulang belakang manusia.
Dari sumsum tulang belakang inilah keluar jaras-jaras saraf spinal yang berguna untuk
memepersarafi bagian-bagian tubuh tertentu. sistem saraf spinal diberi nama sesuai dengan
darimana ia keluar dan melewati tulang apa saraf tersebut di tulang belakang. Sistem saraf spinal
meskipun berada di luar otak, tetapi memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh manusia.
Organ-organ yang dipersarafi oleh saraf-saraf spinal sangat banyak, jadi jika saraf spinal ini
menjadi tidak berfungsi, otomatis organ-organ tersebut juga tidak berfungsi.
Saraf spinal terdiri dari 31 pasang saraf. Dimana dibagi menjadi 5 bagian yaitu :
1. Cervical Saraf (C1-C8)
2. Thorax saraf (T1-T12)
3. Lumba saraf(L1-L5)
4. Sacral saraf(S1-S5)
5. Coccygeal saraf(Co)
Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik.
Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi:
a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical)
Meliputi :
 C menunjukkan sekmenT,L,S,Co
 Pleksus servikal berasal dari ramus anterior saraf spinal C1 – C4
 Leksusbrakial C5 – T1 / T2 mempersarafi anggota bagian atas, saraf yang
mempersarafi anggota bawah L2 – S3.
b) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax)
c) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar)
d) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral)
e) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).
Otot – otot representative dan segmen – segmen spinal yang bersangkutan serta persarafannya:
- Otot bisep lengan C5 – C6
- Otot trisep C6 – C8
- Ototbrakial C6 – C7
- Otot intrinsic tangan C8 – T1
- Susunan otot dada T1 – T8
- Otot abdomen T6 – T12
-Otot quadrisep paha L2 – L4
- Otot gastroknemiusreflek untuk ektensi kaki L5 – S2
b. Saraf Otonom (saraf sadar)
Sistem saraf otonom merupakan sistem saraf yang bekerja tanpa disadari atau tanpa perintah
sistem saraf pusat. Sistem saraf otonom merupakan gabungan saraf sensorik dan saraf motorik.
Gangguan pada sistem saraf otonom dapat mempengaruhi setiap bagian atau proses tubuh.
Gangguan saraf otonom mungkin reversibel atau progresif.

Setelah sistem saraf otonom menerima informasi tentang tubuh dan lingkungan eksternal, maka
sistem saraf otonom akan meresponnya dengan merangsang proses tubuh, biasanya melalui saraf
simpatik, atau menghambat proses tubuh, biasanya melalui saraf parasimpatis. Jalur saraf otonom
melibatkan dua sel saraf. Satu sel terletak di batang otak atau sumsum tulang belakang yang
dihubungkan dengan serabut saraf ke sel lain, yang terletak di gugusan sel saraf (disebut ganglion
otonom).

Serabut saraf dari ganglia ini terhubung dengan organ-organ internal. Sebagian besar ganglia untuk
saraf simpatik terletak di luar sumsum tulang belakang pada kedua sisinya. Ganglia untuk saraf
parasimpatik terletak di dekat atau di organ dimana terdapat saraf parasimpatik tersebut.

Fungsi Saraf Otonom

Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf yang memasok organ internal, termasuk
pembuluh darah, lambung, usus, hati, ginjal, kandung kemih, alat kelamin, paru-paru, pupil,
jantung, keringat, ludah, dan kelenjar pencernaan.

Sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang mengontrol gerakan tak sadar dan mengatur fungsi
tubuh seperti:

 Tekanan darah
 Denyut jantung dan pernapasan
 Suhu tubuh
 Pencernaan
 Metabolisme (sehingga mempengaruhi berat badan)
 Keseimbangan air dan elektrolit (seperti sodium dan kalsium)
 Produksi cairan tubuh (air liur, keringat, dan air mata)
 Buang air kecil dan besar
 respon pupil, dan
 Gairah seksual.

Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom memiliki dua divisi utama, yaitu:

 Saraf Simpatik
 Saraf Parasimpatik

Banyak organ dikendalikan terutama oleh sistem saraf simpatik atau parasimpatik. Kadang-kadang
dua sistem saraf tersebut memiliki efek berlawanan pada organ yang sama.

Misalnya, sistem saraf simpatik meningkatkan tekanan darah, dan sistem saraf parasimpatik
menurun tekanan darah. Secara keseluruhan, dua sistem saraf otonom ini bekerja sama untuk
memastikan bahwa tubuh merespon dengan tepat untuk situasi yang berbeda.

Saraf Simpatik

Saraf simpatik merupakan saraf yang berpangkal pada medula spinalis di daerah leher dan
pinggang, sehingga disebut saraf torakolimbar.

Saraf ini berfungsi mengaktifkan organ tubuh. Beberapa fungsi sistem saraf simpatik, yaitu:

 Mempercepat denyut jantung


 Memperlebar pembuluh darah
 Menghambar pengeluaran air mata
 Memperluas/memperlebar pupil
 Menghambar seksresi air ludah
 Memperbesar bronkus
 Mengurangi aktivitas kerja usus, dan
 Menghambat pembentukan urine.
Saraf Parasimpatik

Saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada medula oblongata. Kerjanya antagonis
dengan saraf simpatik, yaitu menghemat kerja organ tubuh.

Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik, yaitu

 Memperlambat denyut jantung


 Mempersempit pembuluh darah
 Memperlancar pengeluaran air mata
 Memperkecil pupil
 Memperlancar sekresi air ludah
 Menyempitkan bronkus
 Menambah aktivitas kerja usus, dan
 Merangsang pembentukan urine.

Alat-alat yang dipengaruhi oleh kedua saraf tersebut adalah hati, limfa, sistem pencernaan, sistem
pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ginjal, dan saluran kencing.

3. Plexus

Diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau gabungan (pleksus) urat saraf yang
bersatu membentuk jaringan urat saraf . Pleksus utama spinalis terbagi menjadi 3 macam,yaitu:

1. Plexus Cervicalis (Gabungan Urat Saraf Leher)


Merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu dan
diafragma. Plexus ini dibentuk oleh empat syaraf cervical pertama. Letak plexus ini
dibawah otot sterno-mastoid. Dari plexus ini timbul banyak cabang yang berfungsi
untuk mensyarafi beberapa otot leher dan diafragma (nervi frenicus)
2. Plexus Brachialis (Gabungan Urat Saraf Lengan)
Merupakan gabungan urat saraf lengan atas yang mempengaruhi bagian tangan. Plexus
ini dibentuk oleh 4 syaraf cervical lebih rendah dari pembentuk plexus cervicalis, dan
syaraf thoracal pertama. Letaknya dibelakang sagita posterior leher, dibelakang
clavicula dan axila. Plexus Brachialis berperan penting sebagai sensori dan motoris
bagi seluruh organ anggota gerak atas kecuali otot trapezius (nervi aksesorius) dan
bagian kulit di dekat ketiak diinerversi oleh syaraf intercostobrachial. Cedera pada
plexus brachialis menyebabkan gangguan fungsional baik motoris maupun sensoris
yang berat (lumpuh).
3. Plexus Lumbo Sakralis (Gabungan Urat Saraf Punggung dan Pinggang)
Merupakan gabungan urat saraf punggung dan pinggang yang mempengaruhi bagian
pinggul dan kaki. Menyalurkan saraf-saraf yang utama untuk anggota bawah dan untuk
panggul. Yang juga berfungsi mengirimkan beberapa cabang pendek ke arah pangkal
paha dan bokong, serta beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan bawah. Plexus
ini terbesar ada di saraftulang duduk yang terletak di bagian posterior tulang paha.
4. Mekanisme penghantaran impuls
Tubuh manusia dapat melakukan gerakan karena adanya hantaran impuls oleh sel sel
saraf. Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang
menjalari serabut saraf. Contoh impuls, yaitu perubahan suhu, tekanan, bau, aroma,
suara, benda yang menarik perhatian, dan berbagai rasa (asin, manis, asam, dan
pahit). Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor, akan
menyebabkan terjadinya gerakan. Gerak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
gerak sadar (gerak biasa) dan gerak refleks.

a. Gerak sadar (gerak biasa)Merupakan gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Contohnya gerakan memegang buku saat ingin belajar, atau mengambil
pensil saat ingin menulis. Penjalaran impuls pada gerak sadar relative lama,
melewati jalur pajang melalui otak.

Hantaran impuls pada gerak biasa dimulai daari reseptor sebagai penerima rangsang.
Impuls tersebut kemudian dihantarkan menuju neuron sensorik untuk kemudian
diolah di otak. Respons dari otak kemudian oleh saraf motorik dihantarkan ke efektor
sehingga terjadilah gerakan. Urutan perjalanan impuls pada gerak biasa secara
skematis sebagai berikut.

Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Penjalaran
impuls pada gerak refleks berlangsung cepat, melewati jalur pendek dan tidak melalui
otak, tetapi melalui sumsum tulang belakang. Contohnya terangkatnya kaki saat
menginjak paku, menutupnya kelopak mata ketika benda asing masuk ke mata, dan
gerakan tangan saat memegang benda panas.

Hantaran impuls pada gerak refleks mirip eperti pada gerak biasa. Bedanya, impuls
pada gerak refleks tidak melalui pengolahan oleh pusat saraf. Neuron di otak hanya
berperan sebagai konektor saja. Ada dua macam neuron konektor di otak dan di
sumsum tulang belakang. Urutan perjalanan impuls pada gerak refleks secara
skematis sebagai berikut.
(im neng bagian iki sebenere enek sing mekanisme dalam sel e koyo Na+ ditangkap K+ ADP dsb,
tapi gak tak masukne soale menurutku bakal nyusahno. Enak e dimasukne gak? Nek iyo chat
aku ya)
Gangguan Sistem Saraf
1. Meningitis, peradangan pada selaput otak akibat bakteri atau virus dengan gejala
bertambahnya jumlah dan berubahnya susunan cairan serebrospinal.
2. Ensefalitis, peradangan jaringan otak yang disebabkan oleh virus.
3. Neuritis, gangguan pada saraf tepi akibat peradangan, keracunan, atau tekanan.
4. Rasa kebas dan kesemutan, gangguan pada sistem saraf sensori yang disebabkan oleh
gangguan metabolisme, tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik
(B2 B6 B12)
5. Epilepsi, penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang
berulang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh trauma kepala, tumor otak, kerusakan otak
pada saat proses kelahiran, stroke, dan alkohol.
6. Alzheimer, sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga otak tampak
mengecil dan kemampuan daya ingat berkurang.
7. Gagar otak, bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak sehingga menyebabkan
perubahan fungsi mental atau tingkat kesadaran.
(btw wingi novel ngirim ppt 161 halaman dan aku bingung ngringkese pie, bahasane duwur
banget soale, iki aku golek dewe, umpama kurang cocok chat aku ya)

Anda mungkin juga menyukai