id
Skripsi
Oleh :
NIM F1108514
FAKULTAS EKONOMI
SURAKARTA
commit to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal
(QS Ali Imron : 190)
Kita tidak akan berhasil mengerjakan sesuatu dengan baik, sampai kita
berhenti untuk memikirkan cara untuk mengerjakan
(William Hazlitt)
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.com, Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Kresno Saroso Pribadi, M.si., selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan.
3. Ibu Dwi Prasetyani , SE, M.Si., selaku Pembimbing akademik yang telah
banyak memberi masukan selama ini.
4. Bapak Sumardi, SE , selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran dan masukan
kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan staff administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
6. Mama dan papa yang begitu besar memberikan kepercayaan pada anaknya
untuk berproses menemukan dan memahami arti hidup yang sebenarnya.
Mama dan Papa adalah sumber motivasi terbesarku.
7. Adik- adikku tercinta Hani, Adit, dan Ayu yang tiada henti mendukung semua
yang kulakukan.
8. Gagas yang telah setia bersamaku dalam suka dan duka, dan telah banyak
menemani dalam menulis skrispsi ini.
9. Semua Sahabat dan orang-orang sekelilingku yang begitu memberikan arti
commit to user
besar bagiku.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima Kasih.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .................................................................................. ii
MOTTO ....................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................... vi
D. Manfaat Penelitian.............................................................. 8
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A. Kesimpulan......................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.2. PDRB Perkapita Surakarta dan Jawa Tengah Tahun 2001-2008 51
Tabel 4.5. Klasifikasi Sektor PDRB atas Dasar Tipologi Klassen ............... 57
Tabel 4.14. Analisis Sektor Gas, Listrik, dan Air Minum .............................. 77
Tabel 4.18. Analisis Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ....... 85
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.5. Grafik LQ Sektor Gas, Listrik, dan Air Minum ...................... 77
Perusahaan ............................................................................... 85
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kota
Surakarta Tahun 2001-2005
Lampiran 2. PDRB Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kota
Surakarta Tahun 2005-2009
Lampiran 3. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kota Surakarta
Tahun 2001-2005
Lampiran 4. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kota Surakarta
Tahun 2005-2009
Lampiran 5. Pendapatan Regional Per Kapita di Kota Surakarta Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tahun 2001-2005
Lampiran 6. Pendapatan Regional Per Kapita di Kota Surakarta Atas Dasar Harga Konstan
2000 Tahun 2004-2008
Lampiran 7. Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Per Kapita di Kota Surakarta Atas
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2001-2005
Lampiran 8. Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Per Kapita di Kota Surakarta Atas
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2004-2008
Lampiran 9. PDRB Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Jawa
Tengah Tahun 2001-2005
Lampiran 10. PDRB Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Jawa
Tengah Tahun 2004-2008
Lampiran 11. Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Per Kapita di jawa Tengah Atas
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2001-2005
Lampiran 12. Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional Per Kapita di jawa Tengah Atas
Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2004-2008
Lampiran 13. Pendapatan Regional dan Angka-Angka Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
2000 di Jawa Tengah Tahun 2001-2005
Lampiran 14. Pendapatan Regional dan Angka-Angka Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan
2000 di Jawa Tengah Tahun 2004-2008
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
ANALISIS PERTUMBUHAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI KOTA
SURAKARTA TAHUN 2001-2008
ROSITA PRABANSARI MAHALAYASAKTI (F 1108514)
Kata kunci : Sektor Unggulan, Klassen Tipology, Location Quotient, dan Shift
Share
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
kepada masyarakat.
yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah
dengan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dilaksanakan oleh daerah harus didasarkan pada potensi yang berasal dari
daerah tersebut, guna menciptakan lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja
jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah (Lincolin, 1999: 109)
berjalan dengan lancar akan memperoleh hasil yang maksimal dan memberi
dan industri. Modal juga diperlukan untuk mendirikan sekolah, rumah sakit,
jalan raya, jalan kereta api, dan sebagainya. Singkatnya, hakekat pembangunan
Dalam tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa dari tahun 2001 – 2008
dialami oleh Surakarta. Hal tersebut menandakan bahwa masih terdapat sektor
Secara makro pertumbuhan PDRB tiap tahun adalah salah satu indikator
1. Sektor Pertanian
5. Sektor Bangunan
9. Sektor Jasa-jasa
daerah.
dimiliki oleh masing-masing daerah, hal ini mutlak dilakukan sebagai era
kemandirian daerah dalam rangka otonomi, dimana tiap daerah harus dapat
setiap kabupaten atau kota dapat ditingkatkan, hal tersebut tentu sangat
peran yang dominan dalam menentukan arah dan sektor prioritas yang harus
kemakmuran.
daerah yang lebih besar. Analisis ini digunakan untuk menentukan kinerja atau
produktivitas perekonomian daerah, karena dalam analisis ini ada tiga bidang
1999 : 139).
setiap kegiatan (industri) yang ada, apakah itu industri basis atau non basis,
yaitu usaha mengukur konsentrasi dari suatu kegiatan dalam suatu daerah,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka penulis tertarik untuk
B. Perumusan Masalah
Klassen ?
Share (S-S)?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Tujuan Penelitian
Klassen.
Shift-Share (S-S).
(LQ).
5.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat berharap agar hasil penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Sebagai bahan informasi bagi penelitian lain yang berminat pada masalah
perencanaan daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
A. Landasan Teori
11
pembangunan daerah.
4) :
12
pembangunan.
dimana dengan adanya basis ekonomi yang kuat maka resiko fluktuasi
sikap ketergantungan yang bukan saja pada orang atau daerah lain,
13
kemajuan teknologi.
suatu daerah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
jangka panjang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
Dalam penelitian ini digunakan teori basis ekonomi karena teori ini
landasan yang kuat bagi studi pendapatan regional dan juga dapat
pertumbuhan wilayah.
16
3. Dapat menilai suatu daerah baik dari segi daerah maupun sektoral.
nasional).
dijadikan acuan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
acuan.
18
3. Location Quontients
(Adisasmita,2005:29).
19
industri nasional.
data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga
yang berlaku atau atas dasar harga konstan. PDRB didefinisikan sebagai
jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam satu wilayah, atau merupakan
jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam
suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahunnya.
barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu
sebagai dasar. Dalam penelitian ini tahun yang digunakan sebagai tahun
dasar adalah tahun 2000. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
a. Metode langsung
2004; 26)
22
dari upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan
2004:27).
23
digunakan beberapa alokator antara lain nilai produksi bruto atau netto
B. Penelitian Terdahulu
ini menjelaskan progres dari pemerintah daerah sebelum era propeda dan
matriks potensi daerah, shift share, LQ, model CI, model SI, dan model WI.
Didapat sebuah kesimpulan bahwa selama masa peralihan propeda tidak ada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
klassen, LQ, GRM (Growth Ratio Model), Overlay, Shift share, gravity
model. Dari analisis yang telah dilakukan penulis menarik kesimpulan bahwa
industrinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
C. Kerangka Berpikir
adalah faktor lain tetapi yang paling penting karena untuk mengetahui kondisi
Bruto. Produk Domestik Regional Bruto terdiri atas dasar berlaku yang
digunakan untuk mengetahui pertumbuhan dan struktur ekonomi dan atas dasar
tahun ke tahun.
klassen, teori basis ekonomi analisis LQ dan Shift Share yang akan mengukur
pertumbuhan ekonomi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Sifat penelitian ini adalah deskriptif artinya penelitian yang bertujuan untuk
yaitu cara pengumpulan data melalui dokumen tertulis, terutama berupa arsip
dan juga termasuk buku-buku tertentu, pendapat, teori, dalil, atau hukum dan
Nawawi,1993 : 133). Dokumen yang diperlukan adalah data PDRB tahun 2001
commit27to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data
yang diperoleh dari Badan pusat Statistik (BPS), catatan atau dokumen instansi
terkait dari tahun 2001-2008 yang sesuai dengan masalah yang diteliti.
(Sjafrizal, 1997):
a. Sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat (developed sektor) (Kuadran
29
referensi (s) dan memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)
b. Sektor maju tapi tertekan (stagnant sektor) (Kuadran II). Kuadran ini
dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s), tetapi memilki nilai
(sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si < s dan ski > sk.
sektor tertentu dalam PDRB (si) yang lebih besar dibandingkan laju
referensi (s), tetapi memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski)
30
tersebut dalam PDRB daerah yang menjadi referensi (s) dan sekaligus
memilki nilai kontribusi sektor terhadap PDRB (ski) yang lebih kecil
menjadi referensi (sk). Klasifikasi ini dilambangkan dengan si < s dan ski
potensial atau sektor basis dalam perekonomian suatu daerah, dengan cara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
vi
Vi
LQ =
vt
Vt
Keterangan :
LQ = Koefisien LQ
Kriteria :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
antar daerah.
daerah
yang digunakan dalam analisis shift share ini adalah PDRB Surakarta dan
dasar harga konstan tahun 2000. Penggunaan data harga konstan dengan
tahun dasar yang sama agar bobotnya (nilai riilnya) bisa sama dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
Jawa Tengah.
ekonomi Surakarta dan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
2007:88):
æ t
ö
t t -1
ç Y å ÷
PS å =Y å X ç JT
- 1÷
ç t -1 ÷
iS iS
ç Y
è
å
JT
÷
ø
æ t t
ö
t t -1 ç Y å Y å ÷
P å =Y å X ç iJT
- JT ÷
ç t -1 t -1
÷
iS iS
ç Y
è
åiJT
Y åJT
÷
ø
æ t t
ö
t t -1 çY( å ) Y å ÷
D å =Y å Xç iS
- iJT ÷
ç t -1 t -1
÷
iS iS
ç Y
è
å
iS
Y å
iJT
÷
ø
Di mana:
jenjangnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
t = tahun 2008
t t t
DY = PS å + P å + D å
t
iS
iS iS iS
Kedua komponen shift, yaitu Proportional Shift (P) dan Differential Shift
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
Desa Sala (sebuah desa di tepian Sungai Bengawan Solo). Sejak saat itulah
terbagi manjadi dua, yaitu Kerajaan Kasunanan sendiri dan berdiri Kerajaan
Mangkunegaran.
facto tanggal 16 Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Surakarta yang berhak
37
Semarang (Ibukota Provinsi Jawa Tengah) berjarak kurang lebih 100 km dan
terletak ke arah selatan. Surakarta memiliki luas wilayah 44,04 km2. Surakarta
atau lebih terkenal dengan sebutan Surakarta atau Sala terletak pada suatu
tertinggi 130 meter), kemiringan tanah antara 0-40%, Kodya Surakarta terletak
di tepi Sungai Bengawan Solo. Suhu udara di kota ini maksimum 32,50C dan
minimum 21,90C.
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38
penduduk tertinggi rata-rata 12.000 penduduk per km2 berada di kawasan kota
siang hari. Maka penduduk Surakarta dapat mencapai empat sampai lima kali
lipat pada siang hari dibanding pada malam hari. Sebagai kawasan perkotaan
baik dalam arti fisik kawasan, kegiatan ekonomi, dan sosial budaya, dimana
Surakarta sebagai titik centrumnya. Hal ini sudah merupakan bagian dari
Sebagai kota yang terus berkembang maka tidak juga mengherankan jika
dibawah ini disajikan pertambahan penduduk Surakarta dari tahun 2001 hingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
Jenis
No. Tahun Total
L P
1 2001 249.084 267.510 516.594
2 2002 238.158 252.056 490.214
3 2003 242.591 254.643 497.234
4 2004 249.278 261.433 510.711
5 2005 250.868 283.672 534.540
6 2006 254.259 258.639 512.898
7 2007 246.135 269.240 515.372
8 2008 247.245 275.690 522.935
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surakarta
1. Pemerintahan
Surakarta, maka visi dan misi pembangunan jangka panjang untuk kurun waktu
VISI Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40
sebagai kota budaya memiliki dimensi utama yaitu secara individu memiliki
moral dan perilaku terpuji,budi pekerti luhur dan secara sosial memiliki budaya
komunikasi yang baik, kekerabatan yang akrab dan wawasan budaya yang luas.
mempertahankan dan mengembangkan seni dan budaya yang telah ada serta
Mandiri dalam visi itu dapat diartikan bahwa daerah mampu mengatasi
kepada kemajuan ekonomi yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dengan
saling ketergantungan yang terjadi baik antara satu daerah dengan daerah lain
dalam satu wilayah atau bahkan dalam cakupan global antar daerah di seluruh
dunia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
Maju, bagi suatu daerah dapat ditinjau dari berbagai indikator, antara lain
dari indikator sosial tingkat kemajuan suatu daerah dapat diukur dari kualitas
untuk mengembangkan daya cipta rasa dan karsanya dalam mensikapi berbagai
pengukuran indeks komposit dari harapan hidup, melek huruf, lama pendidikan,
HDI ini dipakai oleh negara-negara di seluruh dunia dan digunakan untuk
berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari
dengan pertumbuhan penduduk yang lebih kecil dan dengan derajat kesehatan
penduduk yang lebih tinggi, yang tercermin dari semakin tingginya angka
42
dan berfungsinya dengan baik berbagai lembaga dan pranata ekonomi dalm
termasuk hukum. Selain itu semua kemajuan juga ditandai dengan tingginya
Sejahtera dalam hal ini memiliki dimensi lahir maupun batin, dimana
sejahtera lahir diartikan tepenuhi segala kebutuhan sandang, pangan, dan papan,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
sebagai berikut :
semakin tinggi nya rata- rata tingkat pendidikan dan derajat kesehatan
pengetahuan dan teknologi, serta berdaya saing tinggi yang dilandasi oleh
44
perekonomian daerah.
45
ekses sosial semakin maraknya penyandang tuna sosial. Untuk itu proses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46
dan Berkualitas
sarana dan prasarana lingkungan seperti sanitasi, ruang hijau, air bersih
2. Ekonomi
sandang, terutama kain batik. Sampai saat ini Surakarta masih menjadi
salah satu kota produsen atau industri, tidak saja barang tekstil saja tetapi
juga berbagai jenis produk dengan skala usaha yang terdiri dari usaha
kecil, menengah dan besar. Bahkan sekarang lokasi industri tidak hanya
47
Danar Hadi yang masih ada di dalam kota, PT Kusuma Hadi mengambil
terbesar di Indonesia). Selain itu saat ini Surakarta terdapat pula banyak
Pasar Triwindu, dan Pasar Kembang sudah sejak lama telah menjadi
Singosaren Mall, Solo Square Mall, Beteng Trade Center, dan Pusat
tersebut juga menjadi lahan pemasukan finansial yang besar tentunya bagi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
3. Pariwisata
potensi wisata yang sungguh besar. Surakarta dikenal sebagai kota sejarah
terkenal sebagai pusat kebudayaan Jawa hingga saat ini di samping kota
tempat maupun artefak yang hingga saat ini menjadi aset pariwisata
Surakarta.
karena disana tersimpan beragam artefak kuno dan bernilai sejarah dari
49
beberapa air terjun seperti air terjun Grojogan Sewu, Jumog, dan Parang
Ijo. Selain itu juga terdapat beberapa tempat wisata sejarah yaitu Candi
Sukuh dan Candi Cetho. Candi Sukuh merupakan candi yang spesial
Waduk Gajah Mungkur dan beberapa Gua alam seperti Gua Gong.
Merapi.
B. Deskripsi Data
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Data-data tersebut adalah data
50
data kontribusi sektor. Pada analisis Shift Share data yang digunakan atau
data yang dianalisis adalah PDRB Surakarta dan PDRB Provinsi Jawa
Tengah menurut lapangan usaha awal tahun analisis tahun 2001 dan akhir
tahun 2008. Sedangkan pada analisis Location Quotient data yang dipakai
lapangan usaha sejak awal tahun analisis yaitu tahun 2001 sampai akhir
tahun 2008.
pertumbuhannya
dan Provinsi Jawa Tengah selama periode pengamatan yaitu tahun 2001
sampai dengan tahun 2008 ditunjukkan pada Tabel 4.2. dari tabel tersebut
51
tergolong sebagai daerah maju dan tumbuh dengan cepat. Kecuali tahun
2005.
Tabel. 4.2
PDRB Perkapita Surakarta dan Jawa Tengah Tahun 2001-2008
Surakarta Jawa Tengah
laju laju
PDRB per pertumbuhan PDRB per pertumbuhan
No Tahun kapita (Rp) PDRB (%) kapita (Rp) PDRB (%)
1 2001 6355970,1 4,12 3762289,62 3,59
2 2002 6678898,95 4,97 3851152,36 3,55
3 2003 7093055,05 6,11 3998119,98 4,98
4 2004 7152440,14 5,8 4286497 5,13
5 2005 7220682,78 5,15 4488098,62 5,35
6 2006 7930485,09 5,43 4689985,08 5,33
7 2007 8351806,79 5,82 4913801,2 5,59
8 2008 8699633,71 5,69 5142780,73 5,46
9 rata-rata 7435371,576 5,38625 4391590,574 4,8725
Sumber BPS Surakarta.
juga lebih tinggi dari Jawa Tengah ini menurut analisis tipologi Klassen
Surakarta termasuk dalam katagori daerah maju dan tumbuh dengan pesat.
Hal ini tercermin dari nilai rata-rata PDRB perkapita Surakarta yang lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Surakarta menurut analisis Tipology Klassen maka dapat kita lihat pada
Tabel 4.3.
digolongkan ke dalam daerah yang maju dan tumbuh dengan pesat kecuali
pada tahun 2005. Pada tahun 2005 Surakarta mempunyai PDRB Perkapita
yang lebih tinggi dari PDRB Provinsi Jawa Tengah tetapi laju
Jawa Tengah. PDRB Perkapita Surakarta pada tahun 2005 adalah Rp.
Surakarta pada tahun 2005 yaitu 5,15% dan mempunyai nilai lebih rendah
dari laju pertumbuhan Provinsi Jawa Tengah sebesar 5,35%. Oleh karena
tergolong pada daerah maju tapi tertekan. Pada tahun 2005 perekonomian
harga bahan bakar minyak. Kenaikan yang tinggi pada tahun 2005 tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
Surakarta merosot dari 5,8 % pada tahun 2004 menjadi 5,15% pada tahun
2005. Kenaikan yang tinggi pada tahun 2005 tidak terlepas dari kebijakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
7
laju pertumbuhan PDRB (%)
5
laju pertumbuhan
4
PDRB
3 rata-rata laju
pertumbuhan
2
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
Pada gambar 4.1 diatas dapat kita lihat laju pertumbuhan PDRB
Surakarta selama tahun analisis 2001 sampai dengan tahun 2008. Laju
menjadi 6,11% pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2003. Pada tahun
pada tahun 2007 menjadi 5,82% dan menurun lagi pada tahun 2008
nilai rata-rata laju pertumbuhan PDRB sebesar 5,39%. Akan tetapi rata-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
kontribusi. Tabel 4.4 menyajikan hasil pengolahan data pada yaitu berupa
laju pertumbuhan dan kontribusi sektor PDRB Provinsi Jawa Tengah dan
Surakarta Tahun 2001-2008. Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa sektor yang
sektor listrik, gas dan air bersih kemudian diikuti sektor bangunan, sektor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
Tabel 4.4. Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB Provinsi Jawa Tengah
dan Surakarta Tahun 2001-2008
dan air bersih. Pertumbuhan rata-rata Provinsi Jawa Tengah paling tinggi
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor listrik, gas dan air bersih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
Kontribusi PDRB
tumbuh pesat. Ketiga sektor tersebut ialah sektor listrik, gas dan air bersih,
dan komunikasi, dan sektor jasa-jasa termasuk ke dalam sektor maju tapi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
2001 – 2008
sektor di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan sebagai petunjuk bahwa terjadi
surplus akan produk sektor tersebut. Sebaliknya bila nilai LQ < 1 berarti
vi vi
LQ = vt atau LQ = Vi
Vi vt
Vt Vt
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Jika :
daerah, akan tetapi dapat juga memenuhi kebutuhan di daerah lain atau
commit to user
Tabel 4.6
Produk Domestik Regional Bruto Sektor-Sektor Ekonomi Surakarta Tahun 2001-2008 (dalam Jutaan rupiah)
Lapangan Usaha 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Pertanian 3413.61 3241 2864.85 2796.91 2821.39 2855.22 2899.1 2866.18
Pertambangan dan
galian 1552.74 1670.99 1745.38 1732.8 1790.65 1786.83 1828.17 1905.23
Industri pengolahan 920386.45 926964.09 1027498.8 1089912.64 1105952.91 1134134.37 1173422.6 1200606.83
Listrik, gas dan air
bersih 70335.59 74258.95 74731.62 80416.81 83995.71 91764.94 96867.33 103020.58
Bangunan 366008.59 387649.94 414983.78 420965.63 455657.84 482295.37 528770.39 583069.88
Perdagangan, hotel
dan restoran 767655.17 800717.52 852375.58 920675.34 990436.08 1059091.72 1126471.69 1211208.88
Pengangkutan dan
komunikasi 314242.01 324804.08 341100.69 362003.53 381852.29 404594.41 428864.77 449973.94
Keuangan, persewaan
dan jasa perusahaan 310143.82 322969.01 335431.74 354389.45 378286.92 401749.42 425590.18 449992.44
Jasa-jasa 359931.03 390283.47 414544.51 436480.36 457375.87 489257.66 519573.14 546699.38
Jumlah 3113669.01 3232559.05 3465276.95 3669373.47 3858169.66 4067529.94 4304287.37 4549343.34
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surakarta
70
Tabel 4.7
Produk Domestik Regional Bruto Sektor-Sektor Ekonomi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001-2008 (dalam jutaan rupiah)
62
sektor dapat dikategorikan sebagai sektor basis atau sektor non basis.
tingkat konsumsi akan suatu jenis barang rata-rata sama antar daerah,
gas dan air bersih yang mempunyai potensi sangat besar untuk
commit to user
Tabel 4.8 Analisis LQ Surakarta Tahun 2001 – 2008
No Lapangan usaha 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
1. Pertanian
0.0049 0.0044 0.0039 0.0036 0.0035 0.0034 0.0034 0.0032
2. Pertambangan dan penggalian
0.0498 0.0518 0.0502 0.0482 0.0457 0.0394 0.0379 0.0380
3. Industri pengolahan
0.9450 0.9002 0.9263 0.9168 0.8894 0.8719 0.8527 0.8330
4. Listrik, gas dan air bersih
3.0758 2.8964 2.8415 2.7940 2.6395 2.7056 2.6705 2.7050
5. Bangunan
2.5246 2.4121 2.2394 2.0914 2.1222 2.1153 2.1584 2.2291
6. Perdagangan, hotel dan restoran
1.1348 1.1593 1.1484 1.2021 1.2218 1.2331 1.2284 1.2539
7. Angkutan dan komunikasi
2.1501 2.1050 2.0441 2.0577 2.0259 2.0114 1.9687 1.9169
8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
2.6773 2.7172 2.6883 2.7172 2.7677 2.7563 2.7278 2.6691
9. Jasa-jasa
1.1612 1.3368 1.1940 1.1822 1.1848 1.1737 1.1655 1.1365
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
Tengah.
pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor
commit to user
Tabel 4.9. Hasil Perhitungan Nilai Shift Share Surakarta
Tahun 2001-2008
Provincial Proportional Differential
Sektor ekonomi Total
No Share (PS) Shift (P) Shift (D)
(1) (ΔY) (5)
(2) (3) (4)
1. Pertanian 1.407,028 -493,889 -1460,568 -547,43
2. Pertambangan 640,011 221,970 -509,491 352,49
3. Industri pengolahan 379.366,643 16.737,341 -115.883,604 280.220,38
4. Listrik, gas dan air 28.991,057 13.895,619 -10.201,687 32.684,99
5. Bangunan 150.862,119 121,394,459 -55.195,287 217.061,29
6. Perdagangan 316.413,572 -24592,150 151.732,288 443.553,71
7. Pengangkutan 129.524,871 44.052,817 -37.845,758 135.731,93
8. Keuangan 127.835,671 -1.707,643 13.720,592 139.848,62
9 Jasa-jasa 148.357,058 31.593,738 6.817,5532 186.768,35
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surakarta
selama periode tahun 2001-2008 ada yang positif dan negatif. Nilai D
industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan,
commit to user
Tabel 4.10. kontribusi sektor perekonomian di Surakarta
Tahun 2001-2008
kontribusi per sektor
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
surakarta
pertanian 0,109633 0,1002611 0,082673 0,0762231 0,0731277 0,0701954 0,0673538 0,0630021
pertambangan dan
0,0498685 0,0516925 0,0503677 0,0472233 0,0464119 0,0439291 0,0424732 0,0418792
galian
industri pengolahan 29,559547 28,675859 29,651275 29,702963 28,665222 27,882631 27,261716 26,390772
listrik, gas dan air
2,2589296 2,2972187 2,1565843 2,1915679 2,177087 2,256036 2,2504847 2,2645154
bersih
Bangunan 11,754897 11,992045 11,975487 11,472412 11,810207 11,857205 12,284737 12,816572
perdagangan, hotel
24,65436 24,770391 24,597618 25,090805 25,671139 26,037712 26,170922 26,623818
dan restoran
pengangkutan dan
10,092338 10,047893 9,843389 9,8655406 9,8972395 9,9469313 9,9636649 9,8909646
komunikasi
keuangan,
persewaan dan jasa 9,960719 9,9911248 9,679796 9,6580371 9,8048285 9,8769874 9,8875875 9,8913713
perusahaan
jasa-jasa 11,559707 12,073514 11,96281 11,895229 11,854737 12,028373 12,071061 12,017105
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
i. Sektor Pertanian
rata-rata sebesar 0,004 (<1), hal ini berarti sektor pertanian merupakan
sektor non basis. Artinya sektor ini hanya dapat memenuhi kebutuhan
berpotensi ekspor.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
0,006
0,005
0,004
nilai LQ
LQ
0,003
LQ rata-rata
0,002
0,001
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, bukan sektor basis, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
0,06
0,05
0,04
nilai LQ
LQ
0,03
LQ rata-rata
0,02
0,01
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
dan Penggalian
commit to
penggalian nilai komponen P user
sebesar 221,9702083 menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
Jawa Tengah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
0,96
0,94
0,92
0,9
0,88
nilai LQ
LQ
0,86
LQ rata-rata
0,84
0,82
0,8
0,78
0,76
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
karena sektor ini tergolong sektor relatif tertinggal, bukan sektor basis,
besar, terlihat pada kontribusi sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
Listrik, Gas dan Air Minum selama tahun analisis 2001-2008 adalah
Gas dan Air Minum adalah sebesar 6,47 %. Laju pertumbuhan sektor
Listrik, Gas dan Air Minum di Surakarta lebih tinggi daripada laju
sebesar 6,28 %. Atas dasar hal tersebut maka sektor Listrik, Gas dan
cepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
sektor ini adalah sebesar 2,79. Sehingga sektor ini digolongkan sebagai
sektor basis.
3,2
3,1
2,9
nilai LQ
LQ
2,8
LQ rata-rata
2,7
2,6
2,5
2,4
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
Analisis shift share sektor listrik dan air minum selama periode
Provinsi.
v. Sektor Bangunan
tertekan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
2,5
2
nilai LQ
LQ
1,5
LQ rata-rata
1
0,5
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
sektor maju tapi tertekan, sektor basis dan laju pertumbuhannya lebih
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
yaitu sebesar 1,3. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor basis,
1,28
1,26
1,24
1,22
1,2
1,18 nilai LQ
LQ
1,16 LQ rata-rata
1,14
1,12
1,1
1,08
1,06
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
tingkat Provinsi..
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
2,2
2,15
2,1
2,05
nilai LQ
LQ
2
LQ rata-rata
1,95
1,9
1,85
1,8
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
tipology klassen maka sektor ini digolongkan kedalam sektor maju tapi
tertekan.
2,78
2,76
2,74
2,72
2,7 nilai LQ
LQ
2,68 LQ rata-rata
2,66
2,64
2,62
2,6
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
dan tumbuh pesat dan merupakan sektor basis. Sektor ini juga
Tengah.
sektor ini di tingkat Provinsi sebesar 6,09375 %. Nilai ini lebih kecil
nilai LQ sampai pada tahun 2008 menjadi 1,13 untuk nilai LQnya.
Nilai LQ rata-rata sektor ini sebesar 1,2 (> 1), sehingga sektor jasa-jasa
1,4
1,35
1,3
1,25
nilai LQ
LQ
1,2
LQ rata-rata
1,15
1,1
1,05
1
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
tahun
Tengah.
Provinsi
tumbuh dengan pesat, LQ tergolong sektor basis, dan untuk shift share
yaitu bank, sub sektor lembaga keuangan tanpa bank, sub sektor jasa
penunjang keuangan, sub sektor sewa bangunan, dan sub sektor jasa
perusahaan.
yang lebih tinggi daripada di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang hanya
PDRB karena perdagangan dan tingkat hunian akan bertambah, hal ini
commit to user
Tabel 4.20. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran di Surakarta Tahun 2001-2008 atas Dasar
Harga Konstan Tahun 2000 (dalam persentase)
Sub sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
Perdagangan besar dan
eceran 90.22731 90.38045 90.14977 90.31286 90.4431 90.36349 90.31271 90.38092
restoran yaitu sebesar 90,3 %. Sedangkan sub sektor hotel dan sub
hunian baik losmen atau hotel berbintang sekalipun saat ini semakin
masyarakat lokal dan dari daerah lain. Oleh karena itu sektor
sektor yang meliputi sub sektor bank, sub sektor lembaga keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
tanpa bank, sub sektor jasa penunjang keuangan, sub sektor sewa
commit to user
Tabel 4.21. Perkembangan Kontribusi Sub Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan di Surakarta Tahun 2001-2008 atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (dalam persentase)
Sub sektor 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
bank 40.01096 40.54325 39.31167 41.00126 41.70664 41.9711 42.15134 42.01634
lembaga keuangan
tanpa bank 22.55392 22.18275 23.12056 22.10276 22.87957 22.96325 22.91743 22.83995
jasa penunjang
keuangan 15.88785 16.21371 16.21636 16.40324 16.02428 15.62834 15.43128 15.48591
sewa bangunan 20.24777 19.80765 20.04179 19.21855 18.21964 18.27817 18.39396 18.57532
jasa perusahaan 1.299504 1.252637 1.309614 1.274191 1.169863 1.15914 1.105991 1.082483
Sumber : Data Badan Pusat Statistik Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel 4.21 diatas dapat kita lihat bahwa sub sektor
lembaga keuangan tanpa bank dan sub sektor sewa bangunan memiliki
cenderung kecil.
sektor primer dan sekunder, sektor ini di era otonomi daerah akan
tingkat yang kebih tinggi. Hal ini akan berpengaruh pada peningkatan
pada sektor dan sub sektor unggulan, tidak hanya di dasarkan pada
PDRB Surakarta.
sektor listrik, gas, dan air bersih secara signifikan untuk memacu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
A. KESIMPULAN
tumbuh dengan pesat kecuali pada tahun 2005. Secara rata-rata Surakarta
b. sektor bangunan
99
perpustakaan.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
f. sektor jasa-jasa
c. sektor jasa-jasa
ke dalam sektor yang maju dan tumbuh dengan pesat, sektor basis dan
kompetitif, yaitu :
B. SARAN
investor dari luar kota solo merasa yakin untuk mengembangkan bisnisnya
di Surakarta.
sektor basis atau potensial agar dapat bekerja sesuai dengan kemampuan
keunggulan kompetitif.
non basis agar masa mendatang semua sektor dapat berkembang setara
dibutuhkan investor