Anda di halaman 1dari 1

Teori Sosio-Kultural

Teori Sosio-Kultural atau juga dikenal sebagai teori belajar konstruktivistik sosial. Teori ini
merupakan teori belajar yang titik tekan utamanya adalah pada bagaimana seseorang belajar
dengan bantuan orang lain (lingkungan sosial) dalam suatu zona keterbatasan dirinya yaitu zona
perkembangan proksimal dan mediasi. Dimana individu dalam perkembangannya membutuhkan
orang lain atau lingkungannya untuk memahami sesuatu dan memecahkan yang dihadapinya.
Teori ini menekankan bahwa intelegensi manusia berasal dari masyarakat, lingkungan dan
budayanya. Untuk itu perkembangan sebaiknya dipelajari dari konteks sosial dan budaya.

Penerapan Teori

Penulis mengambil contoh peristiwa yang termasuk ke penerapan teori sosio-kultural yaitu kursus
membuat batik, dimana kursus tersebut merupakan pendidikan nonformal yang berbasis budaya
sehingga meningkatkan keterampilan dan perilaku individu.

Anda mungkin juga menyukai