Anda di halaman 1dari 4

Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani

Kuno yang berasal dari kata curir dan curere. Selanjutnya istilah kurikulum digunakan dalam

dunia pendidikan. Para ahli pendidikan memiliki penafsiran yang berbeda tentang kurikulum.

Namun demikian, dalam penafsiran yang berbeda itu, ada juga kesamaan . kesamaan tersebut

adalah, bahwa kurikulum berhubungan erat dengan usaha mengembangkan peserta didik

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Secara terminologi, istilah kurikulum digunakan

dalam dunia pendidikan, yaitu sejumlah pengetahuan atau kemampuan yang harus ditempuh

atau diselesaikan siswa guna mencapai tingkatan tertentu secara formal dan dapat

dipertanggung jawabkan. Kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh

lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Karena Kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan baha pelajaran serta cara yag digunakan sebagai bahan

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam

sistem pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang

harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan

pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap siswa. Oleh karena begitu

pentingnya fungsi dan peran kurikulum, maka setiap pengembangan kurikulum pada jenjang

mana pun harus didasarkan pada asas-asas tertentu. Tetapi kadang-kadang kurikulum ideal

tidak sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada. Bisa saja ketidaksesuaian itu ditunjukkan

oleh kemampuan guru yang kurang, latar belakang atau kemampuan dasar siswa yang rendah,

atau mungkin sarana dan prasarana yang ada di sekolah tidak memadai.

Karena itu dibutuhkannya Kurikulum yang Fleksibel. Fleksibel menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah lentur, mudah dibengkokkan, luwes, mudah dan cepat

menyesuaikan diri. Jadi, Kurikulum yang fleksibel adalah suatu kurikulum yang dapat

dengan cepat menyesuaikan dalam berbagai keadaan dan bersifat tanggap terhadap sesuatu
yang sedang (akan) terjadi. Kurikulum harus bersifat lentur. Artinya, kurikulum itu harus bisa

dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum yang kaku atau tidak fleksibel akan

sulit dsiterapkan.

Prinsip fleksibilitas memiliki dua sisi: Pertama, fleksibel bagi guru, yang artinya

kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru untuk mengembangkan program

pengajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. Kedua, fleksibel bagi siswa, artinya

kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakaat

dan minat siswa.

Di era Pandemi Covid-19, kurikulum pendidikan Indonesia harus mampu

menyesuaikan dengan kondisi yang ada.  Indonesia sangat membutuhkan sebuah kurikulum

yang fleksibel sehingga biarpun terjadi bencana atau pandemi seperti sekarang pendidikan

tidak berhenti dan tetap terus terlaksana seperti biasa. Contohnya solusi untuk sekarang ini ,

banyak sekolah, guru, dan perguruan tinggi menjalankan pembelajaran dengan cara daring.

Sistem Pembelajaran daring ini tujuannya adalah untuk memudahkan aktivitas belajar.

dengan cara menyediakan sumber belajar yang mudah diakses oleh guru dan peserta didik.

Metode Pembelajaran yang fleksibel merupakan tersedianya tempat, dan waktu yang bisa

sepenuhnya dilaksanakan secara daring, bisa kombinasi daring dan luar jaringan serta tatap

muka fisik konvensional.

Pada prinsipnya pembelajaran daring ini tidak menambah beban guru dan siswa,

karena tujuannya untuk memudahkan belajar, seandainya beban guru dan siswa bertambah,

kalau ini pun terjadi maka semua fasilitas harus disiapkan pemerintah tetapi di sesuaikan

dengan kondisi sekolah masing-masing,jangan paksa untuk belajar daring, yang kedua beri

tugas belajar sewajarnya dengan instruksi yang jelas dan sesuai tujuan belajar. Di sini perlu

ada upaya untuk selalu berkomunikasi dengan orangtua siswa dengan cara memberi stimulus
yang baik serta respons yang positif, dan buka ruang dialog secara demokratis yang bisa

membangkitkan motivasi dan instruksi yang jelas. Dan tak kalah penting memberikan

bimbingan jika siswa masih belum memahami tentang pembelajaran daring, perlu

penjelaskan ulang secara dialogis-humanis.

Metode fleksibel dalam pembelajaran artinya menyesuaikan karakteristik konten dan siswa,

fleksibel tempat artinya dapat berlangsung dimana saja bukan harus dikelas konvensional

atau fisik, boleh dirumah kost dan lainya, fleksibel waktu artinya tidak harus tepat waktu

seperti pertemuan tatap muka dikelas biasanya pembelajaran daring waktunya lebih lama dan

tidak harus saat itu juga bisa melalui google meet video confren, webinar, teleconference,

zoom, forum diskusi, email, dll.

Munculnya Covid-19 tak ada dalam perhitungan, yang hanya dalam hitungan hari

mampu menggerakkan seluruh siswa dan guru, mahasiswa dan dosen, untuk menjalankan

pembelajarannya dengan berbasis internet dengan menggunakan berbagai aplikasi yang

tersedia. Tidak ada jalan lain untuk menompang pendidikan pasca-pandemi Covid-19

haruslah dengan pendidikan yang fleksibel, seperti responsif dan kontekstual. Namun sampai

tahun 2019 saja terutama lembaga pendidikan formal tidak ada yang berani menggunakan

kurikulum yang fleksibel dalam pembelajarannya. Karena semua harus terencana, terukur,

tersistem, terstandar, dari awal proses hingga akhir sebagai mana pembelajaran sebelum

Covid 19 terjadi. Dan bagaimana cara untuk bisa mengubah agar pembelajaran di kelas dan

kampus yang sifatnya forma, tidak lagi membebani siswa/mahasisw karena semua harus

beradaptasi dengan pandemi Covid-19, namun tetap mengutamakan tujuan pembelajaran

yang aktif dan efisien sehingga , kualitas pembelajaran membawa hasil sebagai mana yang

diharapkan. Jadi arah pembelajaran yang fleksibel langsung pada pokok permaslahan tidak

bertele-tele sehingga banyak waktu yang tidak berguna bagi kebelangsungnya pembelajaran
bagi siswa, guru, dan orang tua, menghadapi pandemi Covid-19, merupakan sebuah

mengingat pada masalah yang paling fundamental dalam pendidikan, yakni: tujuan

pendidikan, tujuan belajar.

https://santerdaily.com/peristiwa/kurikulum-yang-fleksibel-sangat-dibutuhkan-dalam-

pembelajaran-di-tengah-pandemi-covid-19/ (Diakses pada 29 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai