Anda di halaman 1dari 5

Silakan klik tombol icon Twitter atau Facebook di menu atau klik tombol "Detail Lainnya"

untuk mengikuti kami via Media Sosial. Terima kasih

 HOME
 DISCLAIMER
 KEBIJAKAN PRIVASI
 Peta Situs
 Aktivitas Situs Terkini

IKUTI WEB DI Pengendalian Proyek


MEDIA SOSIAL
Pengendalian dilakukan seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian
proyek dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan
performan yang ditetapkan dalam rencana Ada beberapa perbedaan antara
perencanaan dan pengendalian, yaitu :Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan
arah dan tujuan, pengalokasian sumberdaya, pengantisipasian masalah, pemberian
motivasi kepada partisipan untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengendalian
berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan
sumberdaya secara efektif, perbaikan/ koreksi, pemberian imbalan pencapaian
tujuan.

Ada setidaknya tiga langkah dalam proses pengendalian proyek, antara lain:
INFO DAN
ARTIKEL 1. Menentukan standard performansi misalnya sepdifikasi teknis, biaya
yang dianggarkan, jadwal atau kebutuhan sumberdaya
 Info Manajemen 2. Membandingkan performan aktual dengan performan standard
Operasi dan 3. Melakukan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya perbedaan
Proyek performansi aktual terhadap performansi standard
 Artikel
Manajemen
Monitoring Informasi
Operasi dan Untuk kepentingan pengendalian, diperlukan informasi yang tepat waktu dan
Proyek akurat mengenai pekerjaan yang sedang berjalan. Agatr dapat menyediakan
informasi yang tepat waktu dan akurat, perusahaan memerlukan sistem informasi
MANAJEMEN yang baik. Berikut beberapa sistem informasi terkait proyek:
OPERASI
1. Sistem Akuntansi Biaya Proyek (Project Cost Accounting System/ PCAS).
PCAS adalah suatu struktur dan metodologi, bisa manual atau
 Ruang lingkup komputerisasi, yang memungkinkan dilakukannya perencanaan, dan
Manajemen pengendalian biaya proyek
Operasi
 Produktivitas 2. Sistem Informasi Manajemen Proyek
Sistem ini merupakan sistem yang bisa manual atau terkomperisasi, yang
 Perencanaan dimaksudkan untuk penyediaan kebutuhan informasi yang tepat waktu,
Produk akurat, sesuai kebutuhan bagi pembuatan keputusan manajemen. Secara
 Luas Produksi umum sistem informasi manajemen proyek bertujuan
 Pola Produksi
 Proses Produksi  Menyediakan informasi yang diperlukan untuk perencanaan, pengendalian
 Lokasi Pabrik dan ringkasan-ringkasan dokumen.
 Layout Pabrik  Memisahkan data dari sitem informasi kom puter yang lain ke database
proyek
 Persediaan/  Mengintegrasikan pekerjaan, biaya tenaga kerja dan informasi jadwal
Inventori untuk menghasilkan perencanaan, pengendalian dan laporan ringkas ke
 Standar Kerja manajer proyek dan stakeholder.
 Manajemen  Membantu pelasanaan proyek secara keseluruhan dalam hal : pembuatan
Berbasis jadwal dan jaringan kerja, melakukan alokasi sumberdaya dengan teknik
Kegiatan leveling, pembuatan anggaran yang meliputi penganggaran biaya variabel,
biaya tetap dan overhead, melakukan pengendalian biaya serta analisis
 Manajemen performansi, menyajikan laporan dan grafik yang dapat dengan mudah
Kualitas dibaca.

ISU-ISU STRATEGIS
MANAJEMEN Ditinjau dari tempat asalnya, ada dua jenis pengendalian proyek yaitu:
OPERASI
1. Pengendalian internal. Pengendalian yang mengacu pada tindakan
pengendalian yang didasarkan pada standard yang berasal dari sistem
 Manajemen
kontraktor sendiri.
Rantai Pasokan/ 2. Pengendalian eksternal. Pengendalian yang didasarkan pada prosedur
SCM tambahan yang ditetapkan pihak klien atau user.

 Manajemen
Sistem Proses Pengendalian Proyek
Persediaan Ada setidaknya dua al penting yang perlu dilakukan sebagai bagian dari proses
pengendalian proyek, yakni
(Inventori) 1. Otorisasi pekerjaan.
Maksudnya adalah pemberian wewenang ke tingkat manajemen yang lebih
 Material rendah hingga ke tim pekerja untuk melakukan pekerjaan yang menjadi
Requirement tanggungjawabnya seperti yang telah ditetapkan dalam rencana, jadwal dan
Planning (MRP) anggaran. Untuk proyek-proyek besar otorisasi akan melalui tahap-tahap
pengeluaran kontrak (contract release) dimana contract administrator dari
perusahaan menyiapkan dokumen yang menguraikan secara detail
 Distribution kebutuhan yang diminta dalam kontrak, dan memberikan perintah kepada
Required tim manajemen proyek untuk mulai bekerja, project release dengan
Planning (DRP) mengeluarkan dokumen yang berisi pemberian wewenang untuk
mempergunakan dana proyek, dan work order release yakni perintah kerja
yang dilengkapi dengan kartu perintah kerja yang menjelaskan kebutuhan-
 Perencanaan kebutuhan yang harus dipenuhi, sumberdaya yang boleh dipakai dan
Agregat periode waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.. Setiap
perintah kerja dibuatkan rekening biaya. Dokumen otorisasi yang lain
 Konsep Teori seperti perintah pembelian, permintaan untuk pengujian, dan pemesanan
Antrian alat juga perlu dibuat sebelum dilaksanakan.

2. Pengumpulan Data
 Learning Curve Dalam rangka pengumpulan data, perkembangan setiap pekerjaan dan
biaya untuk setiap paket pekerjaan secara periodik dilaporkan dan
SUPLEMEN dimasukkan ke dalam PCAS. Dari PCAS diperoleh rangkuman informasi
MANAJEMEN mengenai biaya untuk departemen tertentu untuk periode waktu tertentu
dan untuk sekumpulan paket pekerjaan tertentu. Informasi ini penting
OPERASI
 Contoh untuk pengendalian biaya.
Membuat
Standar Waktu
Analisis Kinerja/ Performansi Proyek
 Contoh Ada bermacam-macam alat dan ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur
Penjadwalan performansi proyek, antara lain:
Proyek A. Analisis Biaya dan Jadwal
 Contoh Aplikasi 1. BCWS (Budgeted Cost of Work Scheduled),
yaitu ukuran yang menyatakan besarnya biaya yang
Material dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan dan
Requirement ditetapkan dalam anggaran
Planning (MRP) 2. ACWP (Actual Cost of Work Performed),
 Strategi yaitu ukuran yang menyatakan pengeluaran aktual dari
Perencanaan pekerjaan yang sudah dikerjakan sampai waktu tertentu.
3. BCWP (Budgeted Cost of Work Performed),
Agregat yaitu ukuran yang menyatakan jumlah biaya yang
 Contoh Aplikasi dikeluarkan untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan. Ukuran
Teori Antrian ini disebut juga Earned Value
 Contoh Aplikasi
Learning Curve Contoh menghitung BCWP:
 Tabel Faktor Perusahaan PT KISS menerima tender dari PLN untuk
pekerjaan melepas meteran lama di rumah-rumah dan
Komulatif mengganti dengan meteran sistem pula. Nilai kontrak
Learning Curve dengan harga tetap sebesar Rp100 juta untuk pemasangan
 Tabel Faktor 100 meteran baru.
Unit Perbaikan Beban biaya untuk pemasangan meteran baru adalah 100
Learning Curve juta/ 100 = 1 juta per unit.
PT KISS memperkirakan bahwa untuk memasang 5 unit
unit meteran baru diperlukan waktu 1 hari.
MANAJEMEN
PROYEK Dengan demikian untuk menghitung nilai BCWS pada hari
ke-5 adalah
 Ruang Lingkup 5 x 5 x Rp1.000.000 = Rp25.000.000
Manajemen Dengan demikian biaya yang dianggarkan sampai hari ke-5
adalah Rp25 juta. Atas dasar ini maka dapat ditentukan
Proyek umur proyek yakni
 Organisasi (50 juta/ 12.5 juta) x 5 hari = 20 hari
Proyek
 Siklus Hidup Pada pelaksanaannya, ACWP dimisalkan dalam 5 hari
Proyek terpasang 20 unit meteran baru dengan biaya
 Perencanaan 20 x Rp1 juta = Rp20 juta
Proyek
BCWP dihitung dengan cara
 Estimasi Biaya 20 unit x Rp 1 juta = 20 juta
Dan
Penganggaran 4. Cost Variance (CV).
Proyek Merupakan selisih antara biaya yang dianggarkan untuk
 Pengendalian pekerjaan yang sudah dikerjakan (BCWP) dengan biaya
Proyek aktual untuk pekerjaan yang sudah dikerjakan (ACWP)
Atau
 Evaluasi, Audit, CV = BCWP – ACWP
dan Pelaporan
Proyek Besaran ini menunjukkan seberapa besar biaya aktual
 Manajemen melebihi biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan yang
Resiko Proyek sudah dikerjakan. Bila CV bernilai negatif maka dari segi
 Keperilakuan biaya performance pekerjaan tersebut kurang bagus
Terkait
5. Schedule Variance (SV).
Manajemen Merupakan selisih biaya yang dianggarkan untuk pekerjaan
Proyek yang sudah dilaksanakan (BCWP) dengan biaya yang
dianggarkan untuk pekerjaan yang dijadwalkan (BCWS)
Atau
Pemilik situs SV = BCWP – BCWS

 Zona Besarnan ini menunjukkan apakah dalam pelaksanaan


Manajemen pekerjaan telah terjadi keterlambatan atau justru melampaui
 Manajemen jadwal. Bila SV bernilai positif berarti pelaksanaan
pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan. Bila SV
Operasi + bernilai negatif berarti terjadi keterlambatan.
Proyek
 Grha 6. Time Variance (TV).
Manajemen Merupakan selisih antara waktu saat pelaporan atau status
 G Hendra date (SD) dan waktu ketika BCWS = BCWP atau budgeted
Poerwanto cost at status date (BCSD)
 Dep humas
7. Cost Performance Index (CPI).
Merupakan perbandingan antara biaya yang dianggarkan
dengan biaya aktual
CPI = BCWP/ ACWP

8. Schedule Performan Index (SPI).


Merupakan perbandingan biaya pekerjaan yang telah
dilaksanakan dengan biaya pekerjaan yang dijadwalkan
pada periode tertentu.
SPI = BCWP/ BCWS

Bilai nilai CPI dan SPI lebih besar dari 1 maka dapat disimpulkan
bahwa pekerjaan lebih cepat dari yang direncanakan dengan biaya
yang lebih kecil dri yang dianggarkan.

B. Analisis Teknis
Analisis teknis terkait dengan spesifikasi teknis. Analisis ini untuk
melihat apakah hasil proyek memenuhi persyaratan teknis yang
dimintau ataukah tidak. Analisis ini biasanya berupa pembandingan
ukuran, kecepatan, kapasitas, kekuatan produk dsb.

Perkiraan Biaya Penyelesaian Proyek


Ada dua hal dalam memperkirakan Biaya untuk menyelesikan proyek dan
menentukan biaya yang tersisa sampai proyek selesai:
1. Forecast Cost To Complete (FCTC)
FCTC dihitung dengan cara:
FCTC = (BAC – BCWP)/ CPI

BAC = Budgeted Cost To Complete atau biaya yang dianggarkan pada saat
proyek selesai
BAC = BCWS pada saat proyek ditargetkan selesai

Anggaran yang tersisa untuk menyelesikan proyek


= Biaya toal – biaya yang sudah terpakai atau anggaran yang tersisa
= BAC – BCWP

2. Estimated At Completion (EAC) atau Perkiraan total biaya proyek


EAC = biaya yang sudah dihabiskan + perkiraan biaya untuk pekerjaan
tersisa
Atau
EAC = ACWP + FCTC
Masalah-masalah Dalam Pengendalian Proyek
Beberapa masalah yang sering dijumpai dalam pengendalian proyek antara
lain sebagai berikut:

1. Hanya menekankan pada satu faktor dan mengabaikan faktor lain.


Misalnya pengendalian hanya menekankan pada waktor biaya sementara
faktor performansi diabaikan.
2. Prosedur pengendalian tidak diterima oleh staff karena kurang memahami
arti penting pengendalian
3. Terjadinya pelaporan informasi yang kurang akurat
4. Para manajer terlibat dalam beberapa proyek yang menyebabkan
terabaikannya salah satu proyek.
5. Kesalahan mekanisme dan pelaporan akuntansi
6. Manajer tidak tegas terhadap isu-isu kontroversial dan menganggap
masalah akan selesi dengan sendirinya sejalan dengan berlalunya waktu.

*****

Sign in|Recent Site Activity|Report Abuse|Print Page|Powered By Google Sites

Anda mungkin juga menyukai