Anda di halaman 1dari 4

Definisi BAB encer

BAB encer adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair.
Kandungan air pada tinja lebih dari biasanya.1

Klasifikasi BAB encer

Berdasarkan lama waktu, BAB encer akut adalah kurang dari 15 hari dan
kronik lebih dari 15 hari. BAB encer dapat ringan ataupun berat, tergantung dari
berapa lama keluhan dan frekuensi BAB dalam sehari. Dapat disebabkan oleh
penyebab infektif ataupun non-infektif dan berasal dari penyebab organik (yang
ada kelainan anatomi) taupun fungsional (terganggu fungsinya).1

Etiologi BAB encer1

1. Virus : paling sering rotavirus


2. Bakteri : E.coli, Shigella sp.
3. Parasit : Entamoeba Histolytica
4. Keracunan makanan
5. Malabsorpsi
6. Alergi
7. Imunodefisiensi
8. Psikologis
9. Sistem imun

Patofisiologi BAB encer1

Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi atau patomekanisme
sebagai berikut:

1. Osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut diare osmotik


Diare osmotik: diare tipe ini disebabkan meningkat- nya tekanan osmotik
intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia yang
hiperosmotik (a.l.Mgs04, Mg(OH)2, malabsorpsi umum dan defek dalam
absorpsi mukosa usus misal pada defisiensi disararidase, malabsorpsi
glukosa/galaktosa.
2. Sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare sekretorik
Diare sekretorik; diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air
dan elektrolit dari usus, menurunnya absorpsi. Yang khas pada diare ini
yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak
sekali. Diare tipe ini akan tetap berlangsung walaupun dilakukan puasa
makan/minum. Penyebab dari diare tipe ini antara lain karena efek
enterotoksin pada infeksi Vibrio chclerae, atau Escherichia coli, penyakit
yang menghasilkan hormon VIPoma), reseksi ileum (gangguan absorpsi
garam empedu), dan efek obat laksatif dioctyl sodium sulfosuksinat dll).
3. Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak
Malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak: Diare tipe ini didapatkan
pada gangguan pembentakan produksi micelle empedu dan penyakit-
penyakit saluran bilier dan hati.
4. Defek sistem pertukaran anion/transport elektrolit aktif di enterosit
Defek sistem pertukaran anion/transpor elektrolit aktif di enterosit: diare
tipe ini disebabkan adanya hambatan mekanisme transport aktif NatK+
ATP ase di enterosit dan absorpsi Na+ dan air yang abnormal.
5. Motilitas dan waktu transit usus abnormal
Motilitas dan waktu transit usus abnormal: diare tipe ini disebabkan
hipermotilitas dan iregularitas motilitas usus sehingga menyebabkan
absorpsi yang abnormal di usus halus. Penyebab gangguan motilitas antara
lain. diabetes melitus, pasca vagotomi, hipertiroid.
6. Gangguan permeabilitas usus
Gangguan permeabilitas usus: diare tipe ini disebab- kan permeabilitas
usus yang abnormal disebabkan adanya kelainan morfologi membran
epitel spesifik pada usus halus.
7. Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik
Inflamasi dinding usus (diare inflamatorik): diare tipe ini disebabkan
adanya kerusakan mukosa usus karena proses inflamasi, sehingga terjadi
produksi mukus yang berlebihan dan eksudasi air dan elektrolit kedalam
lumen gangguan absorpsi air-elektrolit. Inflamasi mukosa usus halus dapat
disebabkan infeksi (disentri Shigella) atau non-infeksi (kolitis ulseratif dan
penyakit Crohn).
8. Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi.
Diare infeksi: Infeksi oleh bakteri merupakan penyebab dari diare. Dari
sudut kelainan usus, diare oleh bakteri dibagi atas non-invasif (tidak
merusak mukosa) dan invasif (merusak mukosa). Bakteri non-invasif
menyebabkan diare karena toksin yang disekresi oleh bakteri tersebut,
yang disebut diare toksigenik. Contoh diare toksigenik a.l. kolera (Eltor),
Enterotoksin yang dihasil- kan kuman Vibrio cholare,eltor merupakan
protein yang dapat menempel pada epitel usus, yang lalu membentuk
adenosin monofosfat siklik (AMF siklik) di dinding usus dan
menyebabkan sekresi aktif anion klorida yang diikuti air, ion bikarbonat
dan kation natrium dan kalium. Mekanisme absorpsi ion natrium melalui
mekanisme pompa natrium tidak terganggu karena itu keluarnya ion
klorida (dikuti ion bikarbonat, air, natrium, ion kalium) dapat
dikompensasi oleh meningginya absorpsi ion natrium (diiringi oleh air, ion
kalium dan ion bikarbonat, klorida). Kompensasi ini dapat dicapai dengan
pemberian larutan glukosa yang diabsorpsi secara aktif oleh dinding sel
usus.

Integrasi keislaman
Dalam kasus pada skenario ini, BAB encer menjadi keluhan utama,
penyebab salah satunya adalah karena infeksi dari mikroorganisme, yang infeksi
tersebut kebanyakan disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan. Di dalam
Al-Qur’an, Allah telah menyuruh manusia untuk menjaga kebersihan, yang
hikmahnya adalah untuk mencegah infeksi tersebut terjadi pada tubuh manusia.

Salah satu penyebab dari BAB encer juga adalah karena makanan, bisa
disebabkan alergi atau malabsorpsi. Selain makan makanan yang halal dan baik,
Allah juga memerintahkan manusia untuk makan secukupnya, tidak berlebih-
lebihan untuk menghindari penyakit.

"Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obatnya, demikian


pula Allah menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian
dan janganlah berobat dengan yang haram." (HR. Abu Dawud dari Abud Darda`
radhiallahu 'anhu)

Pada hadits diatas, telah dijelaskan bahwa segala penyakit ada obatnya.
Namun ada baiknya manusi amenghindari penyakit tersebut terjadi dengan
menjaga kesehatan, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.

Daftar pustaka integrasi

https://www.kompasiana.com/adinhar91/597c9d6c42fdd36a1430dc22/yat-al-qur-
an-dan-hadits-kesehatan?page=all

Anda mungkin juga menyukai