Anda di halaman 1dari 10

Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar terhadap kejadian diare di SDN 01

Pontianak Utara (Syarifah Fazlin, Suriadi, Riduan Novaris Sianturi)

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG


BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA
Syarifah Fazlin*
Dr.Suriadi, MSN, AWCS**
Riduan Novaris Sianturi, Skep, Ners***

Abstrak :
Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Data dari Dinas Kesehatan Kota
Pontianak angka kejadian diare pada tahun 2012 di Siantan Hilir Pontianak Utara yaitu 1593 jiwa. Tujuan
dari penelitian ini yaitu mengetahui hubungan Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Teknik Mencuci
Tangan Yang Benar Dengan Kejadian Diare di SDN 01 Pontianak Utara pada bulan Mei 2013. Metode
penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua
siswa-siswi kelas 4 dan 5 di SDN 01 Pontianak Utara. Sampel dalam penelitian ini sebesar 74 responden
diambil secara probability sampling . Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, analisa data
dilakukan menggunakan uji rank of spearman dengan tingkat kemaknaan <0,1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa (39,2%) responden memiliki pengetahuan kurang tentang teknik mencuci tangan
yang benar dan yang mengalami kejadian diare tinggi yaitu (51,4%) responden . Hasil uji statistik
menunjukkan nilai rho spearman yaitu -310** dengan pvalue = 0,007 , artinya ada hubungan yang
signifikan (bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya hubungan yang berlawanan
arah antara tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar dengan kejadian diare di
SDN 01 pontianak utara. Simpulan penelitian ini adalah semakin kurang tingkat pengetahuan siswa
tentang teknik mencuci tangan yang benar maka kejadian diare semakin tinggi. Untuk itu diharapkan
siswa-siswi untuk menerapkan perilaku hidup sehat dengan selalu disiplin melakukan praktek mencuci
tangan yang benar guna meghindari terjadinya resiko diare.

Kata Kunci : Pengetahuan, mencuci tangan, kejadian diare.

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI TANGAN YANG


BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01 PONTIANAK UTARA

Abstrack
Diarrheal is one of the mayor public health problem in developing countries such as Indonesia since its
morbidity and mortality are still considerably high. Data the latest from Pontianak Health Office showed
that 1593 people in Siantan Hilir North Pontianak experinced diarrhea in 2012. The purpose of this
research was to identify the relationship between students’ knowledge on proper hand washing techniques
and the incidence of diarrhea of elementary school children in May 2013. The research was quantitative
method by generating design cross sectional. Data were collected by using questionnaires, that was
distributed to 74 school children SDN 01 Nort Pontianak. Data were analysed by using spearman rank test
with significance level <0,1. The results showed that 39.2% respondents had lack of knowledge about
proper hand washing techniques and 51,4% respondents had experiences on diarrhea. Statistical test
results showed that the value of Spearman's rho was -0,310 (p value = 0.007). It means that there was a
significant relationship but a weak correlation. Also, there was an opposite relationship between students'
knowledge about proper hand washing techniques and the incidence of diarrhea in SDN 01 north
Pontianak. It can be concluded that the students who had lack of knowledge on hand washing technique,
may have an increase of diarrhea case. By this finding, students are expected to implement healthy
behavior regularly and to always wash their hand properly in order to prevent the risk of diarrhea.

Keyword : Knowledge, hand washing, the incidence of diarrhea


Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar terhadap kejadian diare di SDN 01
Pontianak Utara (Syarifah Fazlin, Suriadi, Riduan Novaris Sianturi)

LATAR BELAKANG Siantan Hulu 9, Siantan Tengah 9, dan


Khatulistiwa 7. Faktor-faktor yang
Diare merupakan penyakit yang masih meningkatkan resiko diare yaitu : sanitasi yang
menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara buruk, fasilitas kebersihan yang kurang,
berkembang termasuk di Indonesia, itu kebersihan pribadi buruk (tidak mencuci tangan
disebabkan karena morbiditas dan mortalitas-nya sebelum, sesudah makan, dan setelah buang air
yang masih tinggi. Survei morbiditas yang (Ramaiah 2000).
dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen
Kesehatan dari tahun 2000 sampai tahun 2010 METODE PENELITIAN
kecenderungan insiden meningkat . Pada tahun
2000 insiden Diare yaitu 301 per 1000 penduduk, Penelitian ini dilakukan dengan metode
pada tahun 2003 insiden Diare naik menjadi 374 kuantitatif dengan rancangan cross
per 1000 penduduk, kemudian pada tahun 2006 sectional.Pemilihan sampel melalui metode non
insiden Diare naik menjadi 423 per 1000 probability sampling dengan sample berjumlah
penduduk dan pada tahun 2010 insiden Diare 74 orang. Kriteria sampel adalah siswa-siswi
naik lagi menjadi 411 per 1000 penduduk. Dari kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak Utara, hadir
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) pada saat penelitian, bersedia mengisi
pada tahun 2004, menunjukkan angka kematian kuesiioner yang telah disiapkan.
akibat Diare adalah 23 per 100.000 penduduk
dan pada balita kematian akibat Diare adalah 75 Variabel independen adalah tingkat
per 100.000 balita (Depkes RI, 2005). pengetahuan siswa tentang teknik mencuci
tangan yang benar. Variabel dependen adalah
Menurut Depkes RI 2009, seluruh insiden kejadian diare. Instrumen penelitian ini adalah
diare di Indonesia, 60-70% di antaranya anak- menggunakan 3 jenis kuesioner, yaitu kuesioner
anak di bawah umur 5 tahun. Setiap anak tingkat pengetahuan siswa tentang teknik
mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali mencuci tangan yang benar, kuesioner kejadian
setahun dan secara keseluruhan, rata-rata diare, dan kuesiner confounding factor. Uji
mengalami 3 kali episode diare per tahun (Bela, validitas dan reliabilitas dilakukan pada 20
2009). Prevalensi diare klinis adalah 9,0% responden. Uji validitas menggunakan korelasi
(rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di Provinsi Pearson Product Moment dan uji reliabilitas
NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta menggunakan Alpha cronbach dengan
(4,2%). keseluruhan instrumen bernilai > 0,7 yang
berarti reliabel.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak
angka kejadian diare pada tahun 2012 yaitu Pengambilan data dilakukan kepada siswa-
11486 jiwa dengan angka kesakitan 20,87 %. siswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak Utara.
Untuk wilayah Pontianak Utara angka kejadian Etika penelitian menggunakan prinsip prinsip
diare berjumlah 3094 jiwa, yang terdiri dari yang menghormati harkat martabat responden
Siantan Hilir 1593 jiwa, Siantan Tengah 510 dimana responden memperoleh penjelasan
jiwa, Siantan Hulu 521 jiwa, Telaga Biru 212 tentang penelitian dan tiap responden mengisi
jiwa, dan Khatulistiwa 258 jiwa. Kemudian Data informed consent atas kesediaan untuk terlibat
dari Dinas Kesehatan Pontianak Utara angka dalam penelitian. Peneliti tidak mencantumkan
kejadian diare berdasarkan umur pada maret nama responden melainkan hanya menggunakan
yaitu untuk umur dibawah 1 tahun angka kode. Penelitian ini juga menjunjung prinsip
kejadian diare berkisar 35 jiwa yang terdiri atas kerahasiaan identitas dan data responden serta
: Siantan Hilir 9, Batu Layang 4, Siantan Hulu 6, kemanfaatan bagi responden.
SiantanTengah 9 dan Khatulistiwa 7. angka HASIL PENELITIAN
kejadian diare usia 1-4 tahun berkisar 48 jiwa
yang terdiri atas : Siantan Hilir 16, Batu Layang
Hasil uji statistik menunjukkan ada
7, Siantan Hulu 7, Siantan Tengah 14, dan
hubungan signifikan antara tingkt pengetahuan
Katulistiwa 4. dan untuk angka kejadian diare
siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar
usia diatas 5 tahun yaitu berkisar 68 jiwa yang dengan kejadian diare (p < 0,01). Uji korelasi
terdiri atas : Siantan Hilir 30 Batu Layang 13,
Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar terhadap kejadian diare di SDN 01
Pontianak Utara (Syarifah Fazlin, Suriadi, Riduan Novaris Sianturi)

spearman rank digunakan untuk mengetahui


hubungan masing-masing variabel independen
dan variabel dependen.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa
tentang teknik mencuci tangan yang benar di Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa
dapatkan dari pengisian kuesioner di mana siswa-siswa masih banyak yang belum memiliki
hasilnya di bagi dalam 3 kategori nilai yaitu : pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci
baik (76-100 %), cukup (56-75%), dan Kurang tangan yang benar sesuai dengan tabel 4.2 yaitu
(40-55%). Dimana kategori yang terbanyak 39,2% siswa memiliki pengetahuan yang kurang
adalah kategori kurang yaitu sebanyak 39,2%. tentang teknik mencuci tangan yang benar,
35,1% siswa memiliki pengetahuan yang cukup
Hasil penelitian mengenai kejadian diare tentang teknik mencuci tangan yang benar, dan
hasilnya dibagi dalam 2 kategori nilai yaitu : 25,7% siswa memiliki pengetahuan yang baik
rendah (6-12) dan tinggi (13-24). Dan kategori tentang teknik mencuci tangan yang benar.
yang terbanyak adalah kategori tinggi yaitu
sebanyak 51,4%. Menurut Maufur tahun 2008, pengetahuan
adalah sesuatu atau semua yang diketahui atau
Hasil analisis dengan menggunakan uji dipahami atas dasar kemampuan kita berpikir,
korelasi spearman rank menunjukkan bahwa merasa, maupun mengindera, baik diperoleh
nilai rho spearman yaitu -310** dengan pvalue secara sengaja maupu tidak sengaja. Seperti
= 0,007 , artinya ada hubungan yang signifikan dijelaskan dalam penelitian oleh Kristiandy 2012
(bermakna) dengan korelasi yang lemah dan bahwa Sebelum orang mengadopsi perilaku
negatif maksudnya hubungan yang berlawanan (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu
arah antara tingkat pengetahuan siswa tentang tahu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi
teknik mencuci tangan yang benar dengan dirinya dan keluarganya.
kejadian diare di SDN 01 pontianak utara.
Hasil menunjukan dari 74 responden siswa-
Tabel 1 siswi masih banyak yang mengalami kejadian
Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik diare yang tinggi sesuai dengan tabel 4.3 yaitu
mencuci tangan yang benar siswa yang mengalami kejadian diare rendah
Kategori N (%) adalah 48,6%, dan yang mengalami kejadian
Kurang 29 (39,2%) diare tinggi yaitu 51,4%. Hal ini dapat
Cukup 26 (35,1%) dikarenakan tingkat pengetahuan siswa-siswi
Baik 19 (25,7%) masih banyak yang dalam kategori kurang yaitu
39,2%.
Tabel 2
Penyakit diare masih merupakan masalah
Kejadian diare
kesehatan masyarakat di negara berkembang
Kategori N (%)
seperti di Indonesia. Dalam penelitian Hoque
Rendah 36 (48,6%)
2003 dijelaskan bahwa tingginya angka kejadian
Tinggi 38 (51,4%) penyakit diare dan penyakit menular lainnya di
kalangan anak-anak sekolah mungkin karena
Tabel 3 kurangnya pengetahuan dan praktek kebersihan
Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang pribadi dan kebersihan lingkungan, maka dari itu
teknik mencuci tangan yang benar dengan pentingnya pengetahuan yang baik tentang
kejadian diare mencuci tangan yang benar sehingga anak-anak
Pengetahuan Kejadian dapat menerapkan praktek mencuci tangan yang
diare benar agar dapat mengurangi angka kejadian
Pengetahuan -.310** diare.
Kejadian -.310**
diare Berdasarkan hasil analisis dengan
**Correlation is significant at the 0,01 level (2- menggunakan uji korelasi spearman rank
tailed)
Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar terhadap kejadian diare di SDN 01
Pontianak Utara (Syarifah Fazlin, Suriadi, Riduan Novaris Sianturi)

menunjukkan bahwa nilai rho spearman yaitu mempraktekan teknik cuci tangan yang benar ,
-0,310** dengan pvalue = 0,007 , artinya ada sehingga dapat mengurangi kejadian diare di
hubungan yang signifikan (bermakna) dengan SDN 01 Pontianak Utara.
korelasi yang lemah dan negatif maksudnya
hubungan yang berlawanan arah antara tingkat KESIMPULAN
pengetahuan siswa tentang teknik mencuci
Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik
tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN
mencuci tangan yang benar dengan kejadian
01 Pontianak Utara.
diare di SDN 01 Pontianak Utara mempunyai
hubungan yang signifikan (bermakna) dengan
Artinya semakin kurang tingkat pengetahuan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya
siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar hubungan yang berlawanan arah antara tingkat
maka kejadian diare semakin tinggi dan pengetahuan siswa tentang teknik mencuci
sebaliknya semakin baik tingkat pengetahuan tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN
siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar 01 pontianak utara, Artinya semakin kurang
maka kejadian diare semakin rendah. tingkat pengetahuan siswa tentang teknik
mencuci tangan yang benar maka kejadian diare
semakin tinggi dan sebaliknya semakin baik
Hal ini di dukung dengan hasil penelitian tingkat pengetahuan siswa tentang teknik
oleh Permana 2011 bahwa semakin tinggi mencuci tangan yang benar maka kejadian diare
pengetahuan tentang cuci tangan maka kejadian semakin rendah.
diare akan semakin rendah.
Peneliti menyarankan perlunya petugas
Dalam penelitian Asiedu, et.al., 2011 kesehatan untuk melakukan penyuluhan
menyatakan bahwa kebersihan pribadi dan kesehatan kepada siswa SD untuk meningkatkan
sanitasi yang buruk tetap menjadi perhatian pengetahuan mereka tentang teknik mencuci
dalam kesehatan masyarakat di sebagian besar tangan yang benar sehingga dapat mengurangi
negara. Untuk mengatasi masalah tersebut, kejadian diare.
perlunya pemahaman tentang pengetahuan dan
praktek tentang menjaga kesehatan seperti
mencuci tangan yang benar dibutuhkan agar *Staf Prodi Keperawatan, Fakultas Kedokteran,
dapat menjadi perilaku atau kebiasaan yang baik Universitas Tanjungpura Pontianak
dalam menjaga kesehatan pribadi.
Pengetahuan merupakan salah satu
pendorong seseorang merubah perilaku. KEPUSTAKAAN
Pengetahuan tentang teknik mencuci tangan yang
benar dalam pencegahan diare pada siswa Asiedu, MS., 2011, Hand Washing Practices
merupakan faktor yang menentukan siswa among School Children in Ghana.
tersebut dapat merubah perilaku yang tidak sehat 3(4): 293-300
menjadi perilaku sehat. Sehingga semakin baik
tingkat pengetahuan siswa tentang perilaku Bela., 2009, Upaya Pencegahan Diare, Jurnal
teknik mencuci tangan yang benar maka semakin Kesehatan.
baik juga dipraktekan mencuci tangan yang
benar pada diri sendiri, sehingga mencegah Depkes RI 2005 dalam Manalu, M., 2012,
terjadinya diare. Hubungan Tingkat Kepadatan Lalat
(Musca DOMESTICA) Dengan Kejadian
Pentingnya petugas kesehatan untuk dapat Diare Pada Anak Balita Di Pemukiman
mengkaji pengetahuan siswa tentang teknik Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
mencuci tangan yang benar dan mengkaji Sampah Namo Bintang Kecamatan Pancur
kejadian diare pada siswa di SDN 01 Pontianak Batu Kabupaten Deli Serdang, Fakultas
Utara. Petugas kesehatan juga dapat memberikan Kesehatan Masyarakat Universitas
penyuluhan kesehatan tentang teknik mencuci Sumatera Utara (Skripsi).
tangan yang benar pada siswa agar siswa dapat
Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar terhadap kejadian diare di SDN 01
Pontianak Utara (Syarifah Fazlin, Suriadi, Riduan Novaris Sianturi)

Depkes RI., 2009, Insiden Diare di Indonesia, Simalingkar Medan, Fakultas


Jurnal Kesehatan. Keperawatan Universitas Sumatera Utara,
Medan,(Skripsi).
Hoque, B.A., 2003, Handwashing practices and
challenges in Bangladesh, S81-S87.

Kemenkes RI., 2010, Buku Saku Lintas Diare


untuk Petugas Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan, Jakarta : Vol.2 No.1.

Kristiandy, M., 2012, Hubungan Antara Tingkat


Pengetahuan Ibu Tentang Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan
Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas
Dinoyo Malang, Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijawa, Malang (Skripsi).

Machfoedz., 2009, Metode Penelitian Kuantitatif


dan Kualitatif Bidang Kesehatan,
Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran,
Fitrayama, Yogyakarta.

Maufur., 2008, dalam Susanto, A., 2011, Filsafat


Ilmu, Bumi Aksara, Jakarta.

Notoatmodjo, S., 2010, Metode Penelitian


Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Permana,SR.,2011,Hubungan Pengetahuan
Keluarga Tentang Cuci Tangan Dengan
Kejadian Diare Di Rt 06 Rw 01 Menur
Pumpungan Surabaya, Stikes
Yarsis,Surabaya (Skripsi).

Ramaiah, S., 2000, All You Wanted To Know


About Diare,Bhuana Ilmu Populer, Jakarta

Sugiyono., 2012, Metode penelitian pendidikan


pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R &
D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Tjokronegoro, A. & Sudarsono, S., 2001,


Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran.
Jakarta: Gaya Baru.

Wiryo, 2001, dalam Nainggolan, M., 2009,


Pengetahuan Ibu Primigravida Mengenai
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas dan Kuantitas ASI di Puskesmas
2. Menentukan PICOT dari Jurnal yang telah didapatkan.

1. POPULASI dan SAMPEL

Populasi : Populasi penelitian ini adalah semua siswa-siswi kelas 4 dan 5 di SDN 01 Pontianak Utara.
Sampel : 74 responden siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak Utara, hadir pada saat
penelitian, bersedia mengisi kuesiioner yang telah disiapkan.

2. INTERVENSI

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan rancangan cross sectional.Pemilihan
sampel melalui metode non probability sampling dengan sample berjumlah 74 orang. Kriteria sampel
adalah siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak Utara, hadir pada saat penelitian, bersedia
mengisi kuesiioner yang telah disiapkan.

3. COMPARASION

Pembanding pada jurnal ini adalah Kuesioner tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci
tangan yang benar.

4. OUT CAME

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa siswa-siswa masih banyak yang belum memiliki
pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci tangan yang benar sesuai dengan tabel 4.2 yaitu 39,2%
siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang teknik mencuci tangan yang benar, 35,1% siswa
memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknik mencuci tangan yang benar, dan 25,7% siswa
memiliki pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci tangan yang benar. Penelitian ini sejalan
Menurut Maufur tahun 2008, pengetahuan adalah sesuatu atau semua yang diketahui atau dipahami
atas dasar kemampuan kita berpikir, merasa, maupun mengindera, baik diperoleh secara sengaja
maupu tidak sengaja. Seperti dijelaskan dalam penelitian oleh Kristiandy 2012 bahwa Sebelum orang
mengadopsi perilaku (berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu tahu apa arti atau manfaat
perilaku tersebut bagi dirinya dan keluarganya.

5. TIME

Dalam jurnal ini tidak ditunjukkan kapan batas penelitian hanya di cantumkan kapan penelitian itu
dilakukan (bulan Mei 2013).

3. Melakukan review jurnal (Kelebihan, Kekurangan dan menemukan apakah bisa di klinik atau tidak).

Judul TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG TEKNIK MENCUCI


TANGAN YANG BENAR TERHADAP KEJADIAN DIARE DI SDN 01
PONTIANAK UTARA
Jurnal Penelitian dan Pengabdian
Volume & Halaman Volume 5, No.2
Tahun 2013
Penulis Syarifah Fazlin, dr. Suriadi, MSN, AWCS, Riduan Novaris Sianturi, S.Kep, Ners
Reviewer Miftahul Jannah beserta kelompok
Tanggal 30 September 2019
Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
negara berkembang termasuk di Indonesia, itu disebabkan karena morbiditas dan
mortalitas-nya yang masih tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit
Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 sampai tahun 2010 kecenderungan
insiden meningkat . Pada tahun
2000 insiden Diare yaitu 301 per 1000 penduduk, pada tahun 2003 insiden Diare
naik menjadi 374 per 1000 penduduk, kemudian pada tahun 2006 insiden Diare
naik menjadi 423 per 1000 penduduk dan pada tahun 2010 insiden Diare naik lagi
menjadi 411 per 1000 penduduk. Dari Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
( SKRT) pada tahun 2004, menunjukkan angka kematian akibat Diare adalah 23
per 100.000 penduduk dan pada balita kematian akibat Diare adalah 75 per
100.000 balita (Depkes RI, 2005).
Data dari Dinas Kesehatan Kota Pontianak angka kejadian diare pada tahun 2012
yaitu 11486 jiwa dengan angka kesakitan 20,87 %. Untuk wilayah Pontianak
Utara angka kejadian diare berjumlah 3094 jiwa, yang terdiri dari Siantan Hilir
1593 jiwa, Siantan Tengah 510 jiwa, Siantan Hulu 521 jiwa, Telaga Biru 212 jiwa,
dan Khatulistiwa 258 jiwa. Kemudian Data dari Dinas Kesehatan Pontianak Utara
angka kejadian diare berdasarkan umur pada maret yaitu untuk umur dibawah 1
tahun angka kejadian diare berkisar 35 jiwa yang terdiri atas : Siantan Hilir 9,
Batu Layang 4, Siantan Hulu 6, SiantanTengah 9 dan Khatulistiwa 7. angka
kejadian diare usia 1-4 tahun berkisar 48 jiwa yang terdiri atas : Siantan Hilir 16,
Batu Layang 7, Siantan Hulu 7, Siantan Tengah 14, dan Katulistiwa 4. dan untuk
angka kejadian diare usia diatas 5 tahun yaitu berkisar 68 jiwa yang terdiri atas :
Siantan Hilir 30 Batu Layang 13,Siantan Hulu 9, Siantan Tengah 9,dan
Khatulistiwa
7.Faktor-faktor yang meningkatkan resiko diare yaitu : sanitasi yang buruk,
fasilitas kebersihan yang kurang, kebersihan pribadi buruk (tidak mencuci tangan
sebelum, sesudah makan, dan setelah buang air (Ramaiah 2000).
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan rancangan cross
sectional.Pemilihan sampel melalui metode non probability sampling dengan
sample berjumlah 74 orang. Kriteria sampel adalah siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN
01 Pontianak Utara, hadir pada saat penelitian, bersedia mengisi kuesiioner yang
telah disiapkan.
Variabel independen adalah tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci
tangan yang benar. Variabel dependen adalah kejadian diare. Instrumen penelitian
ini adalah menggunakan 3 jenis kuesioner, yaitu kuesioner tingkat pengetahuan
siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar, kuesioner kejadian diare, dan
kuesiner confounding factor. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 20
responden. Uji validitas menggunakan korelasi Pearson Product Moment dan uji
reliabilitas menggunakan Alpha cronbach dengan keseluruhan instrumen bernilai
> 0,7 yang berarti reliabel.
Pengambilan data dilakukan kepada siswa-siswi kelas 4 dan 5 SDN 01 Pontianak
Utara. Etika penelitian menggunakan prinsip prinsip yang menghormati harkat
martabat responden dimana responden memperoleh penjelasan tentang penelitian
dan tiap responden mengisi informed consent atas kesediaan untuk terlibat dalam
penelitian. Peneliti tidak mencantumkan nama responden melainkan hanya
menggunakan kode. Penelitian ini juga menjunjung prinsip kerahasiaan identitas
dan data responden serta kemanfaatan bagi responden.
Teori -
Pembahasan A. Realisasi Pelaksanaan

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa siswa-siswa masih banyak yang
belum memiliki pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci tangan yang
benar sesuai dengan tabel 4.2 yaitu 39,2% siswa memiliki pengetahuan yang
kurang tentang teknik mencuci tangan yang benar, 35,1% siswa memiliki
pengetahuan yang cukup tentang teknik mencuci tangan yang benar, dan
25,7% siswa memiliki pengetahuan yang baik tentang teknik mencuci tangan
yang benar.

B. Hasil yang dicapai

Hasil menunjukan dari 74 responden siswa-siswi masih banyak yang


mengalami kejadian diare yang tinggi sesuai dengan tabel 4.3 yaitu siswa
yang mengalami kejadian diare rendah adalah 48,6%, dan yang mengalami
kejadian diare tinggi yaitu 51,4%. Hal ini dapat dikarenakan tingkat
pengetahuan siswa-siswi masih banyak yang dalam kategori kurang yaitu
39,2%. Berdasarkan hasil analisis dengan
Menggunakan uji korelasi spearman rank menunjukkan bahwa nilai rho
spearman yaitu -0,310** dengan pvalue = 0,007 , artinya ada hubungan yang
signifikan (bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya
hubungan yang berlawanan arah antara tingkat pengetahuan siswa tentang
teknik mencuci tangan yang benar dengan kejadian diare di SDN 01
Pontianak Utara.
Artinya semakin kurang tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci
tangan yang benar maka kejadian diare semakin tinggi dan sebaliknya
semakin baik tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang
benar maka kejadian diare semakin rendah.
Kelebihan Telah dipaparkan dengan gamblang bagaimana penelitian yang telah dilakukan,
serta lengkapnya data lapangan yang didapat, kejelasan bahasa yang digunakan
sehingga memudahkan dalam memahami isi jurnal sendiri
Kekurangan Kurangnya landasan-landasan teori untuk memperkuat hasil penelitian atau jurnal
yang ada.
Kesimpulan Tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar dengan
kejadian diare di SDN 01 Pontianak Utara mempunyai hubungan yang signifikan
(bermakna) dengan korelasi yang lemah dan negatif maksudnya hubungan yang
berlawanan arah antara tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan
yang benar dengan kejadian diare di SDN 01 pontianak utara, Artinya semakin
kurang tingkat pengetahuan siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar maka
kejadian diare semakin tinggi dan sebaliknya semakin baik tingkat pengetahuan
siswa tentang teknik mencuci tangan yang benar maka kejadian diare semakin
rendah.
Peneliti menyarankan perlunya petugas kesehatan untuk melakukan penyuluhan
kesehatan kepada siswa SD untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang
teknik mencuci tangan yang benar sehingga dapat mengurangi kejadian diare.

Anda mungkin juga menyukai