KOMUNIKASI KESEHATAN
“MODEL KOMUNIKASI NEWCOMB DAN WESTLEY
AND MACLEAN”
Disusun oleh :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah
kelompok 3 ini dibuat guna memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar Bab Newcomb,
westley dan Mac Lean.
Makalah ini ditujukan kepada Ibu Ana Nur Filiya, S.KM, M.PH sebagai Dosen
Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan. Makalah ini membahas tentang Model-Model
Komunikasi Menurut Pandangan Newcomb, Westley dan Maclean.
Pada kesempatan ini kami selaku mahasiswa menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Ibu Ana Nur Filiya, S.KM, M.PH selaku Dosen Mata Kuliah Komunikasi
Kesehatan yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari model.
2. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi.
3. Untuk mengetahui fungsi model komunikasi.
4. Untuk mengetahui contoh model-model komunikasi.
5. Untuk mengetahui model komunikasi menurut Newcomb.
6. Untuk mengetahui model komunikasi menurut Westley dan Maclean.
7. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model
Menurut Littlejohn (1983: 12) “In a broad sense the term model can
apply to any symbolic representation of a thing, process, or idea” (dalam
pengertian luas pengertian model menunjukkan setiap representasi simbolis dari
suatu benda, proses atau gagasan/ide). Pada level konseptual model
merepresentasikan ide-ide dan proses. Dengan demikian model bisa berbentuk
gambar-gambar grafis, verbal atau matematika. Biasanya model dipandang
sebagai analogi dan beberapa fenomena. Perbedaan antara teori dan model
menurut Littlejohn dan Hawes (1983) adalah, teori merupakan penjelasan
(explanation), sedangkan model hanya merupakan representasi (representation).
Dengan demikian, model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi dari
suatu peristiwa komunikasi. Melalui model komunikasi bisa dilihat faktor-faktor
yang terlibat dalam proses komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan
penjelasan mengenai hubungan C interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur
yang menjadi bagian dan model. Penjelasannya diberikan oleh teori. ini berarti
terdapat kaitan antara teori dan model.
Menurut Deutsh (1966), model dalam konteks ilmu pengetahuan sosial,
mempunyai empat (4) fungsi. Pertama, fungsi mengorganisasikan. Artinya,
model membantu kita mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara mengurut.
urutkan serta mengaitkan satu bagian/sistem dengan bagian sistem lainnya,
sehingga kita memperoleh gambaran yang menyeluruh, tidak sepotong-
sepotong. Aspek lainnya dari fungsi pertama ini adalah, bahwa model
memberikan gambaran umum tentang suatu hal dalam kondisikondisi tertentu.
Kedua, model ini membantu menjelaskan. Meskipun model pada dasarnya
tidak berisikan penjelasan, namun model membantu kita dalam menjelaskan
tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang sederhana. Tanpa model,
informasi tentang suatu hal akan tampak rumit atau tidak jelas. Ketiga, fungsi
“heuristik”. Artinya melalui model, kita akan dapat ,mengetahui sesuatu hal
secara keseluruhan. Karena, model membantu kita dengan memberikan
gambaran tentang komponen-komponen pokok dan sebuah proses atau sistem.
Keempat, fungsi prediksi. Melalui model, kita dapat memperkirakan tentang
hasil atau akibat yang akan dapat dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia ilmiah
model ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar bagi para
peneliti dalam merumuskan hipotesis, yakni pernyataan-pernyataan yang
benisikan penjelasan mengenal kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat
antara satu faktor dengan faktor-faktor lainnya.
B. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti
dengan, bersama dengan dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari
kedua kat itu terbentuk kata benda cummunio yang dalam bahasa Inggris
menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan usaha
dan kerja, dari kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi
sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar
menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu
kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.
Kata kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan kata kerja benda
communication, atau bahasa Inggris communication, dan dalam bahasa
Indonesia diserap menjadi komunikasi.
Berdasarkan berbagai arti communicare yang menjadi asal kata
komunikasi, maka secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Komunikasi
berawal dari gagasan yang ada pada seseorang. Gagasan itu diolahnya menjadi
pesan dan dikirimkan melalui media tertentu kepada orang lain sebagai
penerima. Penerima menerima pesan, dan sesudah mengerti isi pesan itu
kemudian menanggapi dan menyampaikan tanggapannya kepada pengirim
pesan. Dengan menerima tanggapan dari si penerima pesan itu, pengirim pesan
dapat menilai efektifitas pesan yang dikirimkannnya. Berdasarkan tanggapan itu,
pengirim dapat mengetahui apakah pesannya dimengerti dan sejauh mana
pesannya dimengerti oleh orang yang dikirimi pesan itu.
Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dan melibatkan banyak
unsur atau faktor. Kaitan antara satu unsur/faktor dengan unsur/faktor lainnya
dapat bersifat struktural atau fungsional. Dengan demikian, model-model
komunikasi juga memberikan gambaran kepada kita tentang struktur dan
hubungan fungsional dan unsur-unsur/ faktor-faktor yang ada dalam sistem.
Pengertian struktur menunjuk pada tatanan kedudukan dan garis hubungan
antara satu unsur/faktor dengan unsur-unsur/faktor-faktor lainnya yang ada
dalam sebuah sistem. Pengertian struktur menunjuk pada tatanan kedudukan dan
garis hubungan antara satu unsur/faktor dengan unsur-unsur/faktor-faktor
Iainnya dalam sebuah sistem. Pengertian fungsional menunjuk pada tugas dan
peran dari setiap unsur/faktor dalam sebuah sistem. Oleh karena itu, melalui
model, kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif mengenai
struktur dan fungsi dari unsur-unsur/faktor-faktor yang terlibat dalam proses
komunikasi, baik dalam konteks individual, di antara dua orang atau lebih,
kelompok/organisasi ataupun dalam konteks komunikasi dengan masyarakat
secara luas.
Dennis McQuail dan Sven Windahl (1981) dalam buku mereka telah
menginventarisasikan dan menjelaskan 28 buah model komunikasi. Kedua puluh
delapan komunikasi ini menurut McQuail dan Windahi dapat (dibagi dalam lima
kelompok. Kelompok pertama, disebut sebagai model- model dasar. Kelompok
kedua menyangkut pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi
massa terhadap perseorangan. Kelompok ketiga meliputi model-model tentang
efek komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat. Kelompok
keempat berisikan model-model yang memusatkan perhatian pada khalayak.
Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi tentang sistem, produksi,
seleksi dan alur media massa.
Sebagai pengantar, contoh-contoh model komunikasi yang akan dibahas
dalam modul ini hanyalah terbatas pada beberapa model yang tergolong
kelompok model-model dasar dan kelompok model pengaruh personal,
penyebaran dan dampak komunikasi massa. Model-model dasar yang akan
diuraikan adalah: (1) model komunikasi intrapribadi dan komunikasi
antarpribadi dari Barnlund, (2) model komunikasi klasik dari Lasswell, (3)
model komunikasi sirkuler dan Osgood dari Schramm, (4) model komunikasi
dari Webner,
D. Model Newcomb
A B
F. Tujuan Komunikasi
B. Saran-saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahanya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan keritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi semprnanya makalah ini dan penulisan
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan Bhktiwiyata
Kediri pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA