Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMUNIKASI KESEHATAN
“MODEL KOMUNIKASI NEWCOMB DAN WESTLEY
AND MACLEAN”

Disusun oleh :

Akhmad Megantoro (20116001)


Anindya Aryanti (20116002)
Desy Fitria Wulandari (20116006)
Eka Poga Noviyanti (201160
Intan Mayasari (201160
Refika Cahya S (201160

PROGRAM STUDI D IV TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS SAINS DAN ANALISIS
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTIWIYATA KEDIRI
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat dan
berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah
kelompok 3 ini dibuat guna memenuhi tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar Bab Newcomb,
westley dan Mac Lean.
Makalah ini ditujukan kepada Ibu Ana Nur Filiya, S.KM, M.PH sebagai Dosen
Mata Kuliah Komunikasi Kesehatan. Makalah ini membahas tentang Model-Model
Komunikasi Menurut Pandangan Newcomb, Westley dan Maclean.
Pada kesempatan ini kami selaku mahasiswa menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Ibu Ana Nur Filiya, S.KM, M.PH selaku Dosen Mata Kuliah Komunikasi
Kesehatan yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam menyempurnakan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca untuk perbaikan penulis dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Kediri, 03 April 2018

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,


manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-
hari seperti dalam kehidupan berumah tangga, kehidupan bermasyarakat seperti
di tempat-tempat umum seperti pasar, sekolah, stasiun dan lain-lain.
Aktivitas komunikasi dapat terjadi dimana saja, dan setiap manusia pasti
melakukan aktivitas komunikasi karena tidak ada manusia yang tidak terlibat
dalam komunikasi. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin ber-
hubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya.
Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu untuk melakukan aktivitas
komunikasi. Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah
berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya,
pengaruh keterisolasian ini akan menimbulkan depresi mental yang pada
akhirnya akan membawa orang kehilangankeseimbangan jiwanya.
Dalam kebanyakan peristiwa komunikasi yang berlangsung, hampir
selalu melibatkan penggunaan lambang-lambang verbal dan nonverbal secara
bersama-sama. Keduanya, bahasa verbal dan nonverbal, memiliki sifat holistic,
bahwa masing-masing tidak dapat saling dipisahkan.
Ketika kita menyatakan terima kasih (bahasa verbal), kita melengkapinya
dengan tersenyum (bahasa nonverbal). Sifat manusia untuk menyampaikan
keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal
keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang
isyarat, kemudian disusul dengan kemampuan untuk memberi arti setiap
lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Kita setuju terhadap pesan yang disampaikan orang lain dengan
anggukan kepala (bahasa nonverbal). Dua peristiwa tersebut merupakan contoh
bahwa bahasa verbal dan nonverbal bekerja secara bersama-sama dalam
menciptakan makna suatu perilaku komunikasi (Sendjaja, 2005).
Peristiwa komunikasi tidak mengenal tempat, dimana saja kita bisa
melakukan aktivitas komunikasi dan aktivitas komunikasi dapat terjadi pada
siapa saja, seperti komunikasi yang terjadi antara dokter dengan pasien. Seorang
dokter memegang pengaruh penting bagi kesehatan seorang pasien, karena
seorang dokter lebih memahami mengenai ilmu kedokteran dibandingkan
dengan orang awam yang tidak belajar mengenai dunia kedokteran.
Maka dalam makalah ini akan di bahas mengenai beberapa model
komunikasi kesehatan menurut Newcomb, Westley dan Maclean yang sangat
dibutuhkan dalam proses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari model ?


2. Apa pengertian dari komunikasi ?
3. Apa fungsi model komunikasi?
4. Apa saja contoh model-model komunikasi?
5. Bagaimana model komunikasi menurut Newcomb ?
6. Bagaimana model komunikasi menurut Westley dan Maclean ?
7. Apa tujuan dari komunikasi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari model.
2. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi.
3. Untuk mengetahui fungsi model komunikasi.
4. Untuk mengetahui contoh model-model komunikasi.
5. Untuk mengetahui model komunikasi menurut Newcomb.
6. Untuk mengetahui model komunikasi menurut Westley dan Maclean.
7. Untuk mengetahui tujuan dari komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model

Menurut Littlejohn (1983: 12) “In a broad sense the term model can
apply to any symbolic representation of a thing, process, or idea” (dalam
pengertian luas pengertian model menunjukkan setiap representasi simbolis dari
suatu benda, proses atau gagasan/ide). Pada level konseptual model
merepresentasikan ide-ide dan proses. Dengan demikian model bisa berbentuk
gambar-gambar grafis, verbal atau matematika. Biasanya model dipandang
sebagai analogi dan beberapa fenomena. Perbedaan antara teori dan model
menurut Littlejohn dan Hawes (1983) adalah, teori merupakan penjelasan
(explanation), sedangkan model hanya merupakan representasi (representation).
Dengan demikian, model komunikasi dapat diartikan sebagai representasi dari
suatu peristiwa komunikasi. Melalui model komunikasi bisa dilihat faktor-faktor
yang terlibat dalam proses komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan
penjelasan mengenai hubungan C interaksi antara faktor-faktor atau unsur-unsur
yang menjadi bagian dan model. Penjelasannya diberikan oleh teori. ini berarti
terdapat kaitan antara teori dan model.
Menurut Deutsh (1966), model dalam konteks ilmu pengetahuan sosial,
mempunyai empat (4) fungsi. Pertama, fungsi mengorganisasikan. Artinya,
model membantu kita mengorganisasikan sesuatu hal dengan cara mengurut.
urutkan serta mengaitkan satu bagian/sistem dengan bagian sistem lainnya,
sehingga kita memperoleh gambaran yang menyeluruh, tidak sepotong-
sepotong. Aspek lainnya dari fungsi pertama ini adalah, bahwa model
memberikan gambaran umum tentang suatu hal dalam kondisikondisi tertentu.
Kedua, model ini membantu menjelaskan. Meskipun model pada dasarnya
tidak berisikan penjelasan, namun model membantu kita dalam menjelaskan
tentang suatu hal melalui penyajian informasi yang sederhana. Tanpa model,
informasi tentang suatu hal akan tampak rumit atau tidak jelas. Ketiga, fungsi
“heuristik”. Artinya melalui model, kita akan dapat ,mengetahui sesuatu hal
secara keseluruhan. Karena, model membantu kita dengan memberikan
gambaran tentang komponen-komponen pokok dan sebuah proses atau sistem.
Keempat, fungsi prediksi. Melalui model, kita dapat memperkirakan tentang
hasil atau akibat yang akan dapat dicapai. Oleh karena itu, dalam dunia ilmiah
model ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar bagi para
peneliti dalam merumuskan hipotesis, yakni pernyataan-pernyataan yang
benisikan penjelasan mengenal kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat
antara satu faktor dengan faktor-faktor lainnya.

B. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari kata latin cum yaitu kata depan yang berarti
dengan, bersama dengan dan unus yaitu kata bilangan yang berarti satu. Dari
kedua kat itu terbentuk kata benda cummunio yang dalam bahasa Inggris
menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan,
gabungan, pergaulan, hubungan. Karena untuk ber-communio diperlukan usaha
dan kerja, dari kata itu dibuat kata kerja communicare yang berarti membagi
sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar
menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu
kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman.
Kata kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan kata kerja benda
communication, atau bahasa Inggris communication, dan dalam bahasa
Indonesia diserap menjadi komunikasi.
Berdasarkan berbagai arti communicare yang menjadi asal kata
komunikasi, maka secara harfiah komunikasi berarti pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Komunikasi
berawal dari gagasan yang ada pada seseorang. Gagasan itu diolahnya menjadi
pesan dan dikirimkan melalui media tertentu kepada orang lain sebagai
penerima. Penerima menerima pesan, dan sesudah mengerti isi pesan itu
kemudian menanggapi dan menyampaikan tanggapannya kepada pengirim
pesan. Dengan menerima tanggapan dari si penerima pesan itu, pengirim pesan
dapat menilai efektifitas pesan yang dikirimkannnya. Berdasarkan tanggapan itu,
pengirim dapat mengetahui apakah pesannya dimengerti dan sejauh mana
pesannya dimengerti oleh orang yang dikirimi pesan itu.
Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dan melibatkan banyak
unsur atau faktor. Kaitan antara satu unsur/faktor dengan unsur/faktor lainnya
dapat bersifat struktural atau fungsional. Dengan demikian, model-model
komunikasi juga memberikan gambaran kepada kita tentang struktur dan
hubungan fungsional dan unsur-unsur/ faktor-faktor yang ada dalam sistem.
Pengertian struktur menunjuk pada tatanan kedudukan dan garis hubungan
antara satu unsur/faktor dengan unsur-unsur/faktor-faktor lainnya yang ada
dalam sebuah sistem. Pengertian struktur menunjuk pada tatanan kedudukan dan
garis hubungan antara satu unsur/faktor dengan unsur-unsur/faktor-faktor
Iainnya dalam sebuah sistem. Pengertian fungsional menunjuk pada tugas dan
peran dari setiap unsur/faktor dalam sebuah sistem. Oleh karena itu, melalui
model, kita akan dapat memahami secara mudah dan komprehensif mengenai
struktur dan fungsi dari unsur-unsur/faktor-faktor yang terlibat dalam proses
komunikasi, baik dalam konteks individual, di antara dua orang atau lebih,
kelompok/organisasi ataupun dalam konteks komunikasi dengan masyarakat
secara luas.
Dennis McQuail dan Sven Windahl (1981) dalam buku mereka telah
menginventarisasikan dan menjelaskan 28 buah model komunikasi. Kedua puluh
delapan komunikasi ini menurut McQuail dan Windahi dapat (dibagi dalam lima
kelompok. Kelompok pertama, disebut sebagai model- model dasar. Kelompok
kedua menyangkut pengaruh personal, penyebaran dan dampak komunikasi
massa terhadap perseorangan. Kelompok ketiga meliputi model-model tentang
efek komunikasi massa terhadap kebudayaan dan masyarakat. Kelompok
keempat berisikan model-model yang memusatkan perhatian pada khalayak.
Kelompok kelima mencakup model-model komunikasi tentang sistem, produksi,
seleksi dan alur media massa.
Sebagai pengantar, contoh-contoh model komunikasi yang akan dibahas
dalam modul ini hanyalah terbatas pada beberapa model yang tergolong
kelompok model-model dasar dan kelompok model pengaruh personal,
penyebaran dan dampak komunikasi massa. Model-model dasar yang akan
diuraikan adalah: (1) model komunikasi intrapribadi dan komunikasi
antarpribadi dari Barnlund, (2) model komunikasi klasik dari Lasswell, (3)
model komunikasi sirkuler dan Osgood dari Schramm, (4) model komunikasi
dari Webner,

C. Fungsi Komunikasi Kesehatan

Menurut Gorden Wiseman dan Larry Barker mengemukakan bahwa ada


tiga fungsi model komunikasi yang pertama melukiskan proses komunikasi,
kedua, menunjukkan hubungan visual, dan ketiga, membantu dalam menemukan
dan memperbaiki kemacetan komunkasi.
Deutsch Menyebutkan bahwa model mempunyai empat fungsi: pertama,
mengorganisasikan (kemiripan data dan hubungan) yang tadinya tidak teramati,
kedua, heuristik (menunjukkan fakta-fakta dan metode baru yang tidak
diketahui), ketiga, prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau
tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak,
keempat, pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi. Fungsi-fungsi
tersebut pada gilirannya merupakan basis untuk menilai suatu model :
1. Seberapa umum (general) model tersebut? Seberapa banyak
bahan yang diorganisasikannya, dan seberapa efektif?
2. Seberapa heuristic model tersebut? Apakah ia membantu
menemukan hubungan-hubungan baru, fakta atau model?
3. Seberapa penting prediksi yang dibuat dari model tersebut bagi
bidang penelitian? Seberapa strategis prediksi itu pada tahap
perkembangan bidang tersebut?
4. Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan
model tersebut?

D. Model Newcomb

Model ini memiliki pendekatan pada psikologi sosial mengenai interaksi


antar manusia. Interaksi manusia sederhana yang melibatkan dua orang yang
membicarakan satu topik, maka diantara ketiga unsur tersebut akan membentuk
suatu korelasi dan menbentuk empat orientasi (sikap) yaitu:
1. orientasi A terhadap X
2. orientasi A terhadap B
3. orientasi B terhadap X
4. orientasi B terhadap A

A B

Gambar 1 . Model ABX Newcomb


Orientasi yang terjadi bisa berupa ketertarikan positif atau negatif dan
tentang sikap senang atau tidak senang. Newcomb menambahkan bahwa semua
sistem memiliki keseimbangan daya dan setiap adanya perubahan orientasi
terhadap suatu bagian akan menimbulkan ketidakseimbangan dalm suatu sistem.
Bisa digambarkan bila A dan B memiliki ketertarikan satu sama lain, dan
begitu pula yang terjadi terhadap X maka sistem tersebut akan seimbang
(simetri). Sebaliknya, bila A dan B saling menyukai namun mereka membenci X
atau mereka saling membenci tapi memiliki pendapat yang sama mengenai X
maka hal ini disebut asimetri.

E. Model Westley dan Maclean

Westley dan Maclean merumuskan suatu model yang mengaitkan


komunikasi antar pribadi, komunikasi massa, dan memasukkan umpan balik
dalam proses komunikasi, menurut kedua pakar ini umpan balik merupakan
pembeda yang mendasar antara komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa.
Dalam komunikasi antarpribadi seorang sumber dapat mengetahui umpan balik
dengan segera karena efek atau pesan yang disampaikan langsung akan terlihat
sesaat setelah pesan tersebut sampai ke sasaran, akan tetapi berbeda dengan
komunikasi massa, umpan balik dalam komunikasi model seperti ini bersifat
tertunda, karena efek yang terjadi atau sampai tidaknya pesan kepada sasaran
tidak dapat secara langsung diketahui, umpan balik yang terjadi mungkin berupa
respon yang akan terlihat beberapa saat kemudian.
Dalam model ini terdapat lima unsur objek oreintasi, pesan, sumber,
penerima, dan umpan balik, sumber A menyampaikan suatu objek sorotan (X)
kepada B dan pada saat tertentu B akan mengumpan balik suatu pesan kepada A
sebagai respon dari pesan yang disampaikan. Kemudian dalam per-
kembangannya kedua teoretisi ini menambahkan unsur C sebagai gatekeper atau
opinion leader (pemimpin pendapat) yang menerima pesan dari A atau ikut
menyoroti objek sorotan dan kemudian menyampaikan tafsirannya sendiri
mengenai objek sorotan kepada B, dalam kasus ini terjadi penyaringan karena B
sebagai sasaran tidak menerima informasi secara langsung dari A, melainkan
dari seorang yang telah memilihkan informasi dari sumber yang mungkin saja
lebih dari satu, model ini mencakup beberapa konsep yaitu umpan balik,
perbedaan dan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi media
serta peranan opinion leader sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
Model ini juga menjelaskan mengenai dua bentuk pesan yaitu
pesan yang bertujuan (purposif) dan pesan yang tidak bertujuan (unpurposif),
bertujuan disini maksudnya apakah pesan tersebut bertujuan mengubah citra
penerima mengenai sesuatu yang disampaikan oleh sumber ataukah tidak.

F. Tujuan Komunikasi

Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan :


1. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri.
Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh
umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita.
Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya, bahwa perasaan kita
ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif
ini membantu kita merasa normal. Cara lain dimana kita melakukan
penemuan diri adalah proses perbandingan sosial, melalui pembanding
kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai dan kegagalan kita dengan orang
lain, artinya kita mengevaluasi diri sendiri sebagai besar dengan cara
membandingkan diri kita dengan orang lain.
2. Untuk Berhubungan
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan
orang lain membina dan memelihara dengan orang lain. Kita ingin merasa
dicintai dan disukai, dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak
waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan
sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, dikantor, dan
barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orang tua,
anak-anak dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
3. Untuk Meyakinkan
Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah
sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan
sesuatu, mencoba cara yang baru, membeli produk tertentu, menonton film,
membaca buku, mengambil mata kuliah tertentu, meyakinkan bahwa sesuatu
itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu dan
sebagainya. Daftar ini bisa sangat panjang, memang sedikit saja dari
komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau
perilaku dalam rangka meyakinkan orang lain.
4. Untuk Bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain
dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik dan
film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula, banyak dari perilaku
komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain menceritakan lelucon,
mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik.
Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini
merupakan cara untuk mengikat perhatian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan mengenai Model-model Komunikasi maka
kelompok kami menyimpulkan bahwa manusia itu tidak dapat hidup tanpa
berinteraksi, bersosial atau berkomunikasi antar sesama, manusia adalah zoon
politicon yang berarti di dalam berkembang kita harus saling melengkapi saling
tolong menolong dan tidak dapat hidup sendiri butuh kerja sama bersosialisasi di
ruang lingkup masyarakat.
Komunikasi ini merupakan suatu proses yang dinamis dan melibatkan
banyak unsur atau faktor. Kaitan antara satu unsur/faktor dengan unsur/faktor
lainnya yang dapat bersifat struktural atau fungsional. Komunikasi ini berawal
dari gagasan yang ada pada seseorang. Gagasan itu diolahnya menjadi pesan dan
dikirimkan melalui media tertentu kepada orang lain sebagai penerima.
Penerima menerima pesan, dan sesudah mengerti isi pesan itu kemudian
menanggapi dan menyampaikan tanggapannya kepada pengirim pesan.
Komunikasi memiliki beberapa model diantaranya model Newcomb,
model Westley dan Maclean. Model Newcomb merupakan suatu bentuk model
komunikasi yang memiliki ciri khas berupa pendekatan pada psikologi sosial
mengenai interaksi antar manusia. Interaksi manusia sederhana melibatkan dua
orang yang membicarakan satu topik, sehingga diantara ketiga unsur tersebut
akan membentuk suatu korelasi dan menbentuk empat orientasi (sikap) yang
saling berinteraksi menimbulkan ketertarikan atau tanggapan satu sama lain.
Sedangkan Westley dan Maclean merupakan model komunikasi yang
mengaitkan komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa yang memasukkan
umpan balik dalam proses komunikasinya. Umpan balik ini merupakan pembeda
yang mendasar antara komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa. Pada
komunikasi umum seorang narasumber dapat mengetahui umpan balik dengan
segera karena efek atau pesan yang disampaikan langsung akan terlihat sesaat
setelah pesan tersebut sampai ke sasaran, akan tetapi berbeda dengan
komunikasi massa, umpan balik dalam komunikasi ini bersifat tertunda, karena
efek yang terjadi atau sampai tidaknya pesan kepada sasaran tidak dapat secara
langsung diketahui. Umpan balik tersebut bertujuan mengubah citra penerima
mengenai sesuatu yang disampaikan baik positif maupun negative tergantung
bentuk umpan yang dimasukan oleh sumber dan hasilnya dapat telihat beberapa
waktu kemudian.

B. Saran-saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahanya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi
yang ada hubunganya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan keritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi semprnanya makalah ini dan penulisan
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan Bhktiwiyata
Kediri pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Devito, Joseph. A (1997). Kominikasi Antramanusia Kuliah Dasar. Jakarta :


Profesional Books.

Dharma, Agus. (2005). Supervisi Manajemen. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.


Sugiono. (2006). Metodologi Penelitian Administrasi. Dilengkapi dengan Metode R&D,
Bandung : Alfa Beta.

Sugiono. (2007), Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.


Wahjusumidjo. (2005). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai