Files50956bali EBOLA PDF
Files50956bali EBOLA PDF
Oleh
Disampaikan pada Pertemuan Evaluasi Tanggap Darurat dan Pemulihan Krisis Kesehatan
Bali 2014
Pasal 1
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah Unit Pelaksaana Teknis di
lingkungan Depatemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Dirjen
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
Pasal 2
KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,
penyakit potensial wabah, surveilance epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian
dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta
pengalaman terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme,
unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara.
PoE
wilayah
Cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit/masalah kesehatan masyarakat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008
Pasal 3
Fungsi:
1.Pelaksanaan kekarantinaan;
2.Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
3.Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
4.Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah
penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;
5.Pelaksanaan pengamanan radiasi, biologi, dan kimia;
6.Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi
sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional,
regional, dan internasional;
7.Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang
kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan
kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
8.Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di
lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008
Chronic state
Disability
Climate
Agent Illness
Chemical
Air & Water Quality Physical Sign and
symptoms
Socioeconomic Biological
Nutrition Early
Pathogenesis
Recovery
Discernible advance
Early lesion Disease Convalescent
Host
Age,Race,Sex
Heredity,Familial
Stimulus + Habit,Customs Interaction Host Reaction
Pre cancer
Early diagnosis
Health promotion Specifik Protection and Prompt Treatment Disability limitation Rehabilitation
Public Health
Syndroma Survaillance Allert
Penyakit
PKSE
Monitoring Kematian
Monitoring angka kejadian
Lab Survaillance
Mandatory Notifikasi
Syndromic Survaillance
Surveilance Perilaku
PRL Tidak
menular
UKLW
Menular
Surveilance Perilaku
Survailence Lingkungan
Surveillance Air Tidak
Pem. Agen biologis Berpotensi Berpotensi
Pem. Racun Kimia wabah wabah
Pem. Racun fisika Orang
Pem. Mak dan Min
Pemeriksaan Perizinan Tidak
obat
dikarantina Alat angkut
Karantina
Wilayah
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
ALGORITMA KEDATANGAN PESAWAT DAN MUATANNYA PADA PENERBANGAN
INTERNASIONAL, KONDISI PHEIC DI BANDARA SOEKARNO HATTA
Dari Negara
Dari Negara
terjangkit/endemis
sehat Inventarisir jadwal
Dengan penumpang
kedatangan pesawat (
schedule AP2) dan konfirmasi
sakit
Pemeriksaan dokumen kedatangan pesawat pada
penumpang layar monitor ground handling
Parkir isolated area
melewati
Tidak melewati
thermal scener
thermal scener
Petugas dengan APD
Suhu ≥ 38 ᵒ C
Penumpang sehat turun
Catat identitas nama,umur, melewati thermal scener sakit
Suhu
alamat,no telp, gejala,
˂ 38 ᵒ C
Diagnosa Kerja, tindakan yg
diberikan Catat jg identitas Suhu
lengkap kontak dekat Kirim ˂ 38 ᵒ C
Suhu ≥ 38 ᵒ C
data ini ke posko KLB Ditjen
PP-PL dan subdit Karkes.
Penumpang melanjutkan
Health Alert Card
perjalanan
(HAC)
Rujuk RSPI
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
TIM GERAK CEPAT PENANGGULANGAN PHEIC
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I SOEKARNO-HATTA
DIRJEN
DINKES
OTORITAS PENANGGUNG
PROPINSI
BANDARA JAWAB
KEPALA KKP RS
LS/LP
RUJUKAN
Penyakit : yang sudah ada, baru dan yang muncul kembali serta
penyakit tidak menular (contoh: bahan radio-nuklear dan bahan
kimia)….PHEIC
Coordinate
Receive, assess and Other competent
respond to events notified WHO IHR Organizations
Contact Points (IAEA etc.)
a. Melaksanakan pemantauan alat angkut, kontainer, dan isinya yang datang dan pergi dari daerah
terjangkit, serta menjamin bahwa barang-barang diperlakukan dengan baik dan tidak
terkontaminasi dari sumber infeksi, vektor, dan reservoar.
b. Melaksanakan dekontaminasi serta pengendalian vektor dan reservoar terhadap alat angkut
yang digunakan oleh orang yang bepergian.
c. Melakukan pengawasan deratisasi, disinfeksi, disinseksi dan dekontaminasi.
d. Menyampaikan saran/rekomendasi kepada operator alat angkut guna melakukan pemeriksaan
lengkap terhadap alat angkut atau kendaraannya.
e. Melakukan pengawasan pembuangan sisa-sisa bahan yang terkontaminasi (seperti air, makanan,
dan sisa pembuangan manusia)
f. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap pembuangan sisa-sisa bahan alat angkut yang
dapat menimbulkan pencemaran dan penyakit.
g. Melakukan pengawasan terhadap agen pelaksana perjalanan dan angkutan di wilayah kedatangan.
h. Melakukan pemeriksaan yang dibutuhkan apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, sesuai
dengan kebutuhan (emergency case).
i. Melakukan komunikasi dengan National IHR Focal Point.
2. Melaksanakan pemeriksaan yang direkomendasikan oleh WHO untuk setiap kedatangan dari
daerah tertular apabila terindikasi bahwa pemeriksaan keberangkatan dari daerah terinfeksi
dianggap tidak benar/tidak sah.
3. Melaksanakan prosedur disinseksi, deratisasi, desinfeksi, dekontaminasi, serta pemeriksaan sanitasi
lainnya dengan tidak menyebabkan atau seminimalnya kecelakaan, ketidak nyamana dan
kerusakan
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
100 1. Legislation
Policy
2. Coordination
3. Surveillance
80
4. Response
5. Preparedness
60 6. Risk
Communication
7. Human Resources
8. Laboratory
40 9. Points of Entry
10. Zoonotic Events
20 11. Food Safety
Events
12. Chemical Events
13. Radiation
0 Emergencies
2. National communication link between competent authorities at points of entry and health
authorities at local, intermediate and national levels
(a) Provide access to (i) appropriate medical service including diagnostic facilities located
so as to allow the prompt assessment and care of ill travels and (ii) adequate staff,
equipment and premises
(b) Provide access to equipment and personnel for the transport of ill travellers to an
appropriate medical facility
(d) To ensure a safe environment for travellers using point of entry facilities, including
potable water supplies, eating establishments, flight catering facilities, public
washrooms, appropriate solid and liquid waste disposal services and other potential
risk areas, by conducting inspection programmes, as appropriate and adequate
numbers of trained staff.
(e) To provide as far as practicable a programme and trained personnel for the control of
vector and reservoirs in and near points of entry
(b) To provide assesment of, and care for, affected travellers or animals by establishing
arrangements with local medical and veterinary facilities for their isolation, treatment and other
support services that may be required
(c) To provide appropriate separate from other travellers, to interview suspect or affected
personsspace,
(d) To provide for the assesment and if required, quarantine of suspect travellers,
preferably, infacilities away from the point of entry.
(f) To apply entry or exit controls for arriving and departing travellers
(g) To provide access to specially designated equipment, and to trained personnel with appropriate
personal protection, for the transfer of travellers who may carry infection or contamination
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
Persyaratan Kapasitas inti sepanjang waktu(routine)