Anda di halaman 1dari 38

PERAN KKP SEBAGAI ENTRY POINT DALAM

MENCEGAH EBOLA DAN MERS CoV

Oleh

dr. Oenedo Gumarang, MPHM


Kepala KKP Soekarno-Hatta

Disampaikan pada Pertemuan Evaluasi Tanggap Darurat dan Pemulihan Krisis Kesehatan
Bali 2014

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Jumat, 8 Agustus 2014
WHO declares Ebola outbreak an international public health emergency
Director general Margaret Chan says west African countries' health systems
need international help to manage infection, but it is not recommending
general bans on travel or trade.
KETERKAITAN TUPOKSI KKP
DAN IHR 2005

KKP mempunyai tugas


melaksanakan pencegahan masuk Melaksanakan Manajemen :
dan keluarnya penyakit, penyakit
PUBLIC HEALTH EMERGENCIES
potensial wabah, surveilance
OF INTERNATIONAL CONCERN
epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan Dengan Mencegah, Melindungi,
lingkungan, pelayanan kesehatan, Mengawasi dan memberikan
pengawasan OMKABA serta respons terhadap kejadian yang
pengalaman terhadap penyakit menyebabkan penyebaran
baru dan penyakit yang muncul penyakit secara internasional
kembali, bioterorisme, unsur yang mengancam keselamatan
biologi, kimia dan pengamanan kesehatan masyarakat
radiasi di wilayah kerja bandara, internasional serta mengganggu
pelabuhan, dan lintas batas darat lalu lintas internasional (orang,
negara. barang dan alat angkut)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008

Pasal 1
Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut KKP adalah Unit Pelaksaana Teknis di
lingkungan Depatemen Kesehatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab pada Dirjen
Pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan

Pasal 2
KKP mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit,
penyakit potensial wabah, surveilance epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian
dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta
pengalaman terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme,
unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara.

PoE

wilayah
Cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit/masalah kesehatan masyarakat
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008

Pasal 3
Fungsi:
1.Pelaksanaan kekarantinaan;
2.Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
3.Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
4.Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah
penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali;
5.Pelaksanaan pengamanan radiasi, biologi, dan kimia;
6.Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi
sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas nasional,
regional, dan internasional;
7.Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang
kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan
kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
8.Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di
lingkungan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 356/MENKES/PER/IV/2008

9. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan


Obat,makanan,kosmetika dan alat kesehatan serta bahan adiktif
(OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen
kesehatan OMKABA impor
10.Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan
muatannya;
11. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Bandara,Pelabuhan dan Lintas Batas Darat Negara.
12. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan
bandara, pelabuhan, dan lintas batras darat negara;
13. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di
bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
14.Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko
lingkungan, dan surveilans kesehatan pelabuhan;
15.Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
16.Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


A course of a disease in humans Death

Chronic state

Disability

Climate
Agent Illness
Chemical
Air & Water Quality Physical Sign and
symptoms
Socioeconomic Biological
Nutrition Early
Pathogenesis
Recovery

Discernible advance
Early lesion Disease Convalescent
Host
Age,Race,Sex
Heredity,Familial
Stimulus + Habit,Customs Interaction Host Reaction
Pre cancer

Prepathogenesis Period Pathogenesis period

Early diagnosis
Health promotion Specifik Protection and Prompt Treatment Disability limitation Rehabilitation

1. Health education 1. Specific 1. Case finding 1. Adequate 1. Provision of hospital and


immunization measure,individual and mass treatment to arrest community facilities for
2. Good standard of Nutrition
2. Personal hygiene 2. Screening survey the disease process retraining and education for
3. Attention to Personality 3. Environment 3. Selective examinations and prevent further maximum use of remaining
development sanitation Objectives complication and capacities
4. Protection against 1. Cure and prevent disease sequelae 2. Education on the public and
4. Adequate housing,
occupational hazards processes 2. Provision and industry to utilize the
recreation, agreeable
5. Protection from 2. Prevent the spread of facilities to limit rehabilitation
working condition
accident communicable disease disability and to 3. As full employment as
5. Marriage concelling, sex 6. Protection from 3. Prevent complication and prevent death possible
education carcinogens sequelae 4. Selective placement
7. Use of specific 4. Shorten the period of ability 5. Work therapy in hospitals
6. Genetic
nutrient 6. Use sheltered colony.
7. Periodic selective 8. Avoidance of
examination allergens

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Sistim Survaillance pada pintu masuk dan
keluar pada pelabuhan/airport/lintas batas
di Indonesia dalam rangka mencegah
terjadinya PHEIC (Penguatan Public Health Pelaksanaan
Security) Pemeriksaan dan
Intervensi
Stakeholder, dan
SURVAILLANCE NASIONAL Unsur Pelabuhan,
Bandara
RESPONS kewaspadaan Dini
Signal dan Respon cepat
Collect
Analyse Diselidiki
Interpretate dikaji

Public Health
Syndroma Survaillance Allert
Penyakit
PKSE
Monitoring Kematian
Monitoring angka kejadian
Lab Survaillance

Mandatory Notifikasi
Syndromic Survaillance
Surveilance Perilaku
PRL Tidak
menular
UKLW
Menular
Surveilance Perilaku
Survailence Lingkungan
Surveillance Air Tidak
Pem. Agen biologis Berpotensi Berpotensi
Pem. Racun Kimia wabah wabah
Pem. Racun fisika Orang
Pem. Mak dan Min
Pemeriksaan Perizinan Tidak
obat
dikarantina Alat angkut
Karantina

Wilayah
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
ALGORITMA KEDATANGAN PESAWAT DAN MUATANNYA PADA PENERBANGAN
INTERNASIONAL, KONDISI PHEIC DI BANDARA SOEKARNO HATTA

Dari Negara
Dari Negara
terjangkit/endemis
sehat Inventarisir jadwal
Dengan penumpang
kedatangan pesawat (
schedule AP2) dan konfirmasi
sakit
Pemeriksaan dokumen kedatangan pesawat pada
penumpang layar monitor ground handling
Parkir isolated area
melewati
Tidak melewati
thermal scener
thermal scener
Petugas dengan APD

Suhu ≥ 38 ᵒ C
Penumpang sehat turun
Catat identitas nama,umur, melewati thermal scener sakit
Suhu
alamat,no telp, gejala,
˂ 38 ᵒ C
Diagnosa Kerja, tindakan yg
diberikan  Catat jg identitas Suhu
lengkap kontak dekat Kirim ˂ 38 ᵒ C
Suhu ≥ 38 ᵒ C
data ini ke posko KLB Ditjen
PP-PL dan subdit Karkes.

Suspect (-) Ruang wawancara


khusus

Suspect (-) Suspect (+)

Penumpang melanjutkan
Health Alert Card
perjalanan
(HAC)
Rujuk RSPI
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
TIM GERAK CEPAT PENANGGULANGAN PHEIC
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I SOEKARNO-HATTA

DIRJEN

DINKES
OTORITAS PENANGGUNG
PROPINSI
BANDARA JAWAB

KEPALA KKP RS
LS/LP
RUJUKAN

KETUA PELAKSANA : KABID PKSE


WAKIL : - KABAG TU (logistik, SDM, keuangan)
- KABID UKLW (yankes dan rujukan)
- KABID PRL (penyehatan lalat angkut dan lingkungan)

Koord lapangan: Kasie KARANTINA


Wk Koord : Kasie SE
Petugas di terminal :
1. Medis 4. Sanitarian 7. Driver Ambulance
2. Paramedis 5. Laborat
3. Epidemiolog 6. Administrasi

Kegiatan Penanggulangan KLB/Wabah


•Pengawasan ketat pd alat angkut, orang dan barang Ket
•Penetapan suspect : garis komando
•Rujukan Suspect : garis koordinasi
: garis laporan
•Penyehatan alat angkut
•PE kontak dekat
•Pengolahan data HAC dan laporan kegiatan
KETERKAITAN TUPOKSI KKP
DAN IHR 2005

KKP mempunyai tugas


melaksanakan pencegahan masuk Melaksanakan Manajemen :
dan keluarnya penyakit, penyakit
PUBLIC HEALTH EMERGENCIES
potensial wabah, surveilance
OF INTERNATIONAL CONCERN
epidemiologi, kekarantinaan,
pengendalian dampak kesehatan Dengan Mencegah, Melindungi,
lingkungan, pelayanan kesehatan, Mengawasi dan memberikan
pengawasan OMKABA serta respons terhadap kejadian yang
pengalaman terhadap penyakit menyebabkan penyebaran
baru dan penyakit yang muncul penyakit secara internasional
kembali, bioterorisme, unsur yang mengancam keselamatan
biologi, kimia dan pengamanan kesehatan masyarakat
radiasi di wilayah kerja bandara, internasional serta mengganggu
pelabuhan, dan lintas batas darat lalu lintas internasional (orang,
negara. barang dan alat angkut)

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Melaksanakan Manajemen :

PUBLIC HEALTH EMERGENCIES OF INTERNATIONAL


CONCERN
Dengan Mencegah, Melindungi, Mengawasi dan memberikan
respons terhadap kejadian yang menyebabkan penyebaran penyakit
secara internasional yang mengancam keselamatan kesehatan
masyarakat internasional serta mengganggu lalu lintas
internasional (orang, barang dan alat angkut)

Mencegah, melindungi terhadap dan menanggulangi penyebaran


penyakit antar negara tanpa pembatasan perjalanan dan perdagangan
yang tidak perlu

Penyakit : yang sudah ada, baru dan yang muncul kembali serta
penyakit tidak menular (contoh: bahan radio-nuklear dan bahan
kimia)….PHEIC

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Adalah :

Kejadian Luar Biasa yang merupakan


risiko kesehatan masyarakat bagi negara
lain karena dapat menyebar lintas negara
dan berpotensi memerlukan respons
internasional secara terkoordinasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Adanya PHEIC ditetapkan oleh:
Direktur Jenderal WHO
berdasarkan informasi yang diterima dari
suatu negara dengan mempertimbangkan :
Saran komite kesehatan
Algoritma utk kejadian yang mungkin
PHEIC
Bukti ilmiah
Penilaian Risiko

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Apa yang telah dilakukan oleh
Kementerian Kesehatan dan
KKP Kelas 1 Soekarno Hatta
dalam menghadapi penyebaran
Penyakit Virus Ebola ini…???
Kementerian Kesehatan
 Melalui Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, telah
membuat Surat Edaran Nomor:
IR.01.04/II.1/2109/2014 tentang Kewaspadaan
Terhadap Penyakit Virus Ebola, yang ditujukan
kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan di
seluruh Indonesia
KKP Kelas 1 Soekarno Hatta
1. Berdasarkan Surat Edaran Dirjen PP-PL
Nomor: IR.01.04/II.1/2109/2014 tentang
Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Ebola,
membuat surat edaran Kewaspadaan Terhadap
Penyakit Virus Ebola di Lingkungan SHIA yang
ditujukan kepada lintas sektor terkait dan
petugas KKP Kelas 1 Soekarno Hatta
2. Memberikan informasi kepada Stakeholder dan secara
luas kepada Masyarakat.
3. Meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan
jumlah personil yang bertugas, khususnya di terminal
internasional SHIA
4. Meningkatkan koordinasi teknis dengan lintas
sektor terkait, khususnya pihak airlines dan
groundhandling serta imigrasi dalam rangka
pengawasan kedatangan penumpang yang
khususnya dari negara terjangkit
5. Menyiapkan APD bagi suspect dan petugas
kesehatan yang menangani
6. Menyiapkan sarana rujukan untuk suspect
7. Menyiapkan systim evakuasi yang baik.
Penanganan pada penumpang yang akan
berangkat ke tempat terjangkit
Menginformasikan tentang potensi resiko EVD dengan
menghindari :
 kontak dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang
atau mayat yg terinfeksi dengan virus ebola
 kontak dengan atau penanganan hewan liar, hidup atau
mati atau daging mentah atau setengah matang
 melakukan hub seksual dengan penderita atau baru
pulih dari EVD setidaknya 7 minggu
 Kontak dengan benda, seperti jarum yang telah
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh
penderita
 Segera mencari pertolongan Medis bila sakit
Penanganan penumpang sakit di Pesawat

 Memisahkan penumpang suspect penyakit Ebola dengan penumpang lain (


usahakan dekat dengan toilet )
 Menutupi hidung dan mulut pasien dengan masker bedah
 Awak kabin yang menangani harus menggunakan Kit Universal Precaution
(PPE))
 Cuci tangan dengan sabun setelah kontak langsung atau tidak langsung
dengan penderita
 Segera informasikan otoritas di bandara tujuan, tentang adanya penumpang
suspect dalam rangka persiapan tempat pendaratan khusus dan
penanganan suspect
 Isolasi segera penumpang suspect pada saat tiba
 Dilakukan rujukan ke RS Isolasi dengan Ambulan Evakuasi khusus
 Lakukan disinfeksi pada pesawat
Penanganan kontak dekat dengan
suspect penyakit Ebola
Dilakukan pemeriksaan lebih intensif oleh
dokter untuk melihat kemungkinan penularan
Dilakukan wawancara untuk mengetahui
riwayat perjalanan dan penyakit
Bila ada indikasi segera lakukan isolasi dan
rujukan
Berikan Health Alert Card (HAC)
Berikan Notifikasi ke Dinas Kesehatan
setempat dalam rangka pemantauan
Penguatan
Kantor Kesehatan Pelabuhan
Dalam penanggulangan
PHEIC

- Pemberlakuan Health Alert Card


- Penerapan radiopratique
- Kesiapan petugas dalam memantau
penumpang yang akan berangkat/datang
- Pemasangan thermal scanner
- Penyiapan Alat Pelindung Diri ( APD)
- Penyiapan Klinik di KKP dengan obat &
perlengkapannya
- Penyiapan sarana rujukan bila diperlukan
IHR – Pelaporan dan Penentuan PHEIC

Determine whether an External Emergency


advice Committee WHO’s
event constitutes a PHEIC
and recommend measures WHO DG Expert
Review Roster
Committee

Coordinate
Receive, assess and Other competent
respond to events notified WHO IHR Organizations
Contact Points (IAEA etc.)

Consult events or notify Communicate


WHO of any events that Ministries/
may constitute a PHEIC National IHR
Sectors
Focal Points Concerned

Detect and report any


urgent or unexpected Various disease and event surveillance
events systems within a country Report

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Fungsi & Peran KKP
dlm Pelaksanaan IHR 2005

a. Melaksanakan pemantauan alat angkut, kontainer, dan isinya yang datang dan pergi dari daerah
terjangkit, serta menjamin bahwa barang-barang diperlakukan dengan baik dan tidak
terkontaminasi dari sumber infeksi, vektor, dan reservoar.
b. Melaksanakan dekontaminasi serta pengendalian vektor dan reservoar terhadap alat angkut
yang digunakan oleh orang yang bepergian.
c. Melakukan pengawasan deratisasi, disinfeksi, disinseksi dan dekontaminasi.
d. Menyampaikan saran/rekomendasi kepada operator alat angkut guna melakukan pemeriksaan
lengkap terhadap alat angkut atau kendaraannya.
e. Melakukan pengawasan pembuangan sisa-sisa bahan yang terkontaminasi (seperti air, makanan,
dan sisa pembuangan manusia)
f. Melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap pembuangan sisa-sisa bahan alat angkut yang
dapat menimbulkan pencemaran dan penyakit.
g. Melakukan pengawasan terhadap agen pelaksana perjalanan dan angkutan di wilayah kedatangan.
h. Melakukan pemeriksaan yang dibutuhkan apabila terjadi hal-hal yang tidak diharapkan, sesuai
dengan kebutuhan (emergency case).
i. Melakukan komunikasi dengan National IHR Focal Point.

2. Melaksanakan pemeriksaan yang direkomendasikan oleh WHO untuk setiap kedatangan dari
daerah tertular apabila terindikasi bahwa pemeriksaan keberangkatan dari daerah terinfeksi
dianggap tidak benar/tidak sah.
3. Melaksanakan prosedur disinseksi, deratisasi, desinfeksi, dekontaminasi, serta pemeriksaan sanitasi
lainnya dengan tidak menyebabkan atau seminimalnya kecelakaan, ketidak nyamana dan
kerusakan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


23. Health measure on arrival and departure.
34. Container and container loading areas.
40. Charges for health measure regarding traveler.
PORT 41. Charges for conveyance, container,goods,baggage or postal
T AIRPORT parcels
U LINTAS BATAS 44. Collaboration and assistance
G
A 24. Conveyance operator.
S 25. Ships and Aircraft in transit.
26. Civilian lorries,train, and coach in transit.
K 27. Affected conveyances.
28. Ships or Aircraft at point of entry
K
29. Civilian lorries,train, and coach in point of entry.
P 33. Goods in transit
37. Maritime declaration of health.
D ALAT ANGKUT 38. Health port of aircraft general declaration.
A 39. Ships sanitation certificates
L 42. Implementation of health measure.
A 43. Additional health measure.
46. Transport and handling of biological substances, reagent and
M
material for diagnosis purpose.

23. Health measure on arrival and departure.


I
30. Traveler under Public health observation.
H 31. Health measure relating to entry of travelers.
R 32. Treatment of travelers.
ORANG 35. General rules.
36. Certificates of Vaccination or other prophylaxis
43. Additional Health Measures.
45Treatment of personal data.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
IHR 2005  CORE CAPACITIES

KAPASITAS INTI DIPINTU MASUK DAN SECARA NASIONAL

DETECT AND RESPONSE


● Kemampuan utama untuk surveilans dan respon
(Annex 1a)
• Pada tingkat masyarakat atau Puskesmas kemampuan
• Tingkat propinsi/kabupaten/kota,
• Tingkat nasional
• Tingkat regional / internasional

 Kemampuan utama utk pelabuhan udara/laut/


pos lintas batas (Annex 1b)
• Komunikasi dan koordinasi
• Rutin
• Kemampuan merespon PHEIC

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
IMPLEMENTATION OF IHR (2005) IN
INDONESIA

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Advokasi, Established the Established National Full


Socialization Strategic Plan Commitee Functioning
Representing
Multi Sectoral
Agencies to
Accelerate Fulfilling
Capacities in All
Sectors
Assessment Process Extension to
Implement the Core
Capacities
By June 2014

Result : Lack of Core Capacities in


Some Areas Self Assessment 2010-
(Surveillance, Response, Laboratory 2011
and Infection Control)
WHO Recomendations : Result : Surveillance and National Committee Sets
To Strengthen The Capacities Through PoE Strategies to Achieve Core
Multi Sectors Have Not Met Capacities Requirements
Requirements Yet Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
IHR(2005), INDONESIA CAPACITY
SCORE (UPDATE JANUARY 2014)

100 1. Legislation
Policy
2. Coordination
3. Surveillance
80
4. Response
5. Preparedness
60 6. Risk
Communication
7. Human Resources
8. Laboratory
40 9. Points of Entry
10. Zoonotic Events
20 11. Food Safety
Events
12. Chemical Events
13. Radiation
0 Emergencies

Scoring for all capacities for country Indonesia

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


IHR(2005), SOEKARNO-HATTA PHO
CAPACITY SCORE (UPDATE 2014)
88% 90% 92% 94% 96% 98% 100%

Koordinasi dan komunikasi 100%

Kapasitas inti (Core capacity)


rutin 93%

Kapasitas inti (Core capacity)


pada keadaan PHEIC 94% 2012
86% 88% 90% 92% 94% 96% 98% 100%

Koordinasi dan komunikasi 100%

Kapasitas inti (Core capacity)


rutin
91%
2013
Kapasitas inti (Core capacity)
95%
pada keadaan PHEIC

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


A) Core capacity requirements for coordination, communication of event information and
adoption of measures (in regard to activities concerning designated airports, ports and
ground crossings, according to Annex 1A)

1. International communication link with competent authorities at other points of entry

2. National communication link between competent authorities at points of entry and health
authorities at local, intermediate and national levels

3. Direct operational link with other senior health officials

4. Communication link with conveyance operators

5. Communication link with travellers for health related information

6. Communication link with service providers

7. Assessment of all reports of urgent events within 24 hrs


8. Communication mechanism for the dissemination of information and recommendations
received from WHO
9. Procedures and legal and administrative provisions to conduct inspections and receive
reports of cases of illness and/or other evidence of public health risks on board arriving
conveyances

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


I.CORE CAPACITY
REQUEREMENTS FOR DESIGNATED AIRPORTS, PORT AND
GROUND CROSSINGS (ROUTINE)

(a) Provide access to (i) appropriate medical service including diagnostic facilities located
so as to allow the prompt assessment and care of ill travels and (ii) adequate staff,
equipment and premises

(b) Provide access to equipment and personnel for the transport of ill travellers to an
appropriate medical facility

(c ) Provide trained personnel for the inspection of conveyances

(d) To ensure a safe environment for travellers using point of entry facilities, including
potable water supplies, eating establishments, flight catering facilities, public
washrooms, appropriate solid and liquid waste disposal services and other potential
risk areas, by conducting inspection programmes, as appropriate and adequate
numbers of trained staff.

(e) To provide as far as practicable a programme and trained personnel for the control of
vector and reservoirs in and near points of entry

(f) Special capacities according to type of point of entry


Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
II. For responding to events that may constitute PHEIC
(Emergencies)

(a) To provide appropriate public health emergency response by establishing and


maintaining a Public Health Emergency Contigency Plan, including the nomination of
coordinator and contact points for relevant point of entry, publich health and other agencies and
service

(b) To provide assesment of, and care for, affected travellers or animals by establishing
arrangements with local medical and veterinary facilities for their isolation, treatment and other
support services that may be required

(c) To provide appropriate separate from other travellers, to interview suspect or affected
personsspace,

(d) To provide for the assesment and if required, quarantine of suspect travellers,
preferably, infacilities away from the point of entry.

(e) To apply recommended measures to disinsect, derat, ddisinfect, decontaminate,


or otherwise treat. conveyance or baggage, cargo, containers, goods or postal
parcels including, when appropriate, at locations specially designated and
equipped for this purpose.

(f) To apply entry or exit controls for arriving and departing travellers

(g) To provide access to specially designated equipment, and to trained personnel with appropriate
personal protection, for the transfer of travellers who may carry infection or contamination
Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
Persyaratan Kapasitas inti sepanjang waktu(routine)

(a) Penilaian dan


perawatan (b) Pengangkutan
penumpang penumpang sakit

(e) vector control


Programme dengan staff
yang terlatih (d) Program pemeriksaan untuk (c) Staff yang terlatih
memastikan lingkungan yang aman untuk alat angkut
untuk penumpang yang
memanfaatkan fasilitas: air,
makanan, limbah, tempat cuci &
daerah berisiko lainnya

Capacity Strengthening at Points of Entry


Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta
Kapasitas yang disyaratkan untuk menanggapi potential PHEIC (emergency)

Penilaian dan perawatan


utk penumpang terjangkit Wawancara
atau binatang: pengaturan penumpang tersangka
Public Health b dengan medis, fasilitas
kesehatan hewan utk
atau terjangkit:
c Penyediaan ruang,
Emergency
isolasi, pengobatan dan
Contingency plan: terpisah dari
a Koordinator, Kontact
pelayanan lainnya.
penumpang lainnya
points utk PoE yang Penilaian dan karantina
sesuai, KKP & pihak penumpang tersangka
terkait atau terjangkit:
d Sebaiknya pada fasilitas
diluar bandara
Pengiriman penumpang
yang
terinfeksi/terkontaminasi:
g Penyediaan akses Menerapkan tindakan
yang direkomendasikan :
terhadap peralatan yang disinseksi, disinfeksi,
decontaminasi, bagasi,
diperlukan petugas
dengan perlindungan diri. e cargo, containers, alat
Penerapan kontrol
f keluar/masuk untuk
angkut, barang, kiriman
pos, dll.
penumpang keberangkatan
dan kedatangan

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


UKURAN KEBERHASILAN

KEMAMPUAN DETEKSI DINI TERHADAP SEMUA ANCAMAN


KESEHATAN BERUPA BIOLOGIS (Infeksi, Zoonosis maupun
makanan), KIMIA DAN RADIO NUKLIR BAIK DARI DALAM NEGERI
MAUPUN DARI LUAR NEGERI.
KEMAMPUAN RESPON DENGAN CEPAT DAN TEPAT MEMILIKI
RENCANA KONTIJENSI YANG TERUJI DAN TERLATIH DENGAN
MELENGKAPI PENGUATAN COR CAPACITY SESUAI DENGAN
Annex 1b

PRINSIP DASAR KERJA KKP :


MENJALANKAN TUPOKSI DENGAN KESADARAN AKAN
KEWASPADAAN DAN KESIAPAN MENGHADAPI
KONDISI DARURAT

Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta


Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta

Anda mungkin juga menyukai