Disain Instruksional
Ditulis pada Desember 27, 2007
Dalam pengelolaan pelatihan, pembelajaran dan pengembangan, salah satu bagian penting yang
dapat membantu instruktur pelatihan maupun training specialist dalam pengelolaan pelatihan dan
pembelajaran adalah dengan adanya disain Model Sistem Instruksional atau ISD (Instructional
System Design) . Adanya model ini akan menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Salah satu model yang paling sering digunakan adalah ADDIE model. Model ini menggunakan 5
tahap atau langkah pengembangan yakni :
1. Analysis (analisa)
2. Design (disain / perancangan)
3. Development (pengembangan)
4. Implementation (implementasi/eksekusi)
5. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Kebanyakan model instruksional yang lain, merupakan turunan atau variasi dari ADDIE model,
seperti Dick & Carey dan Kemp Model. Meskipun demikian, model ADDIE paling sering digunakan,
dan dengan menggunakan 5 langkah proses diatas, sudah mencakup keseluruhan proses
pengembangan pelatihan. Yakni mulai dari pertanyaan ” Apa yang harus perlu dan butuh dipelajari”
sampai dengan pertanyaan ” apakah mereka sudah mendapat dari apa yang mereka butuhkan” .
Dengan adanya model instruksional berdasarkan ADDIE ini, jelas sangat membantu pengembangan
material dan program pelatihan yang tepat sasaran, efektif, maupun dinamis. Aplikasi teori SDM
maupun perilaku seperti social learning, pembelajaran aktif (active learning), pembelajaran jarak jauh
(distance learning), paham konstruktif (constructivism), aliran strength based (positive-based
management), aliran perilaku manusia (behaviourism), maupun paham kognitif (cognitivism) akan
sangat membantu pengembangan material pelatihan bagi instruktur maupun training specialist.
Tahap formative : adalah tahap evaluasi yang dilakukan pada proses Analysis, Design,
Development dan Implementation. Gunanya untuk mengetahui apakah perlu adanya revisi
pada setiap proses, agar tahap pembelajaran bisa dilaksanakan lebih baik.
Tahap summative :merupakan tahap evaluasi yang terdiri dari serangkaian tes pada
beberapa kriteria referensi atau acuan untuk hasil akhir dari tahap pembelajaran, guna
memperoleh feedback yang lebih baik dari peserta.
Tahap evaluasi ADDIE ini dapat disajikan dengan grafik atau metrik yang menarik. Namun,
itu bukanlah tujuan yang utama. Tahap evaluasi lebih menitikberatkan pada efektifitas
kursus dan focus pada perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja peserta
yang mengikuti pelatihan / pembelajaran.
Dengan demikian, setelah tahap implementasi, atau pelatihan diberikan, itu bukanlah akhir
dari pelatihan/pembelajaran. Tahap evaluasi menyediakan review akhir dari keseluruhan
proses pelatihan. Dalam tahap evaluasi ini, seorang trainer/instruktur dapat mengukur
seberapa jauh proyek pelatihan yang diberikan telah mencapai sasaran yang diberikan.
Sehingga pada tahap ini, hendaknya dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
Lebih lanjut, ada teknik untuk penilaian evaluasi pelatihan yang dinamakan Kirkpatrick
Model. Teknik ini merupakan model evaluasi pelatihan yang menjelaskan manfaat pelatihan
dalam berbagai tahap. Nantinya model evaluasi pelatihan Kirkpatrick akan dijelaskan pada
tulisan berikutnya.