PENGOLAHAN BBM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Minyak dan gas bumi sampai saat ini masih merupakan sumber energi yang
menjadi pilihan utama untuk digunakan pada industri, transportasi, dan rumah
tangga. Selain itu, pemanfaatan produk akhir atau produk-produk turunan minyak
bumi juga semakin meningkat sehingga peningkatan akan permintaan minyak
bumi diseluruh dunia telah mengakibatkan pertumbuhan dan ekspansi pada
kegiatan eksplorasi dan pengolahan minyak mentah diberbagai Negara, termasuk
Indonesia. (Nugroho, A. 2006)
Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta
senyawa kimia, yang paling banyak adalah senyawa hidrokarbon yang terbentuk
dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Minyak bumi dan derivate minyak bumi menghasilkan bahan bakar kendaraan
bermotor, pesawat terbang, dan kereta api. Tumbuhan dan hewan juga
menghasilkan minyak pelumas yang dibutuhkan untuk alat-alat mesin industri.
(William, H.B. 1995)
Bersama kita ketahui BBM (bahan bakar Minyak )adalah komoditas yang
tidak bias kita lepaskan dari kehidupan kita sehari-hari, untuk konsumen
perorangan sangat berkaitan dengan mobilitas anatar kota atau wilayah berupa
bahan bakar untuk sektor transportasi seperti sepeda motor, mobil, kendaraan
umum seperti bus, kereta api, kapal laut dan lain lain, sementara untuk kegiatan
usaha produktif tentu saja sangat dibutuhkan sebagai bahan bakar kegiatan
industri terutama di pabrik-pabrik maupun usaha lain yang bisa mendorong
kegiatan ekonomi.
Selama ini produksi bahan bakar minyak Indonesia hanya dilakukan oleh PT
Pertamina sementara untuk kilang selain pertamina sangat kecil proporsinya. Dari
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah:
- Untuk mengetahui pengertian minyak bumi
- Untuk mengetahui komposisi minyak bumi
- Untuk mengetahui proses pengolahan minyak bumi
- Untuk mengetahui produk jadi yang dapat dihasilkan oleh kilang minyak
- Untuk mengetahui spesifikasi dari pertamax
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini ialah:
- Mengetahui pengertian minyak bumi
- Mengetahui komposisi minyak bumi
- Mengetahui proses pengolahan minyak bumi
- Mengetahui produk jadi yang dapat dihasilkan oleh kilang minyak
- Mengetahui spesifikasi dari pertamax
BAB II
PEMBAHASAN
Carbon (C) 84 – 87
Hidrogen (H) 11 – 14
Sulfur (S) 0–3
Nitrogen (N) 0–1
Oksigen (O) 0–2
Senyawa Hidrokarbon
Berbagai seri hidrokarbon didapatkan dalam minyak bumi. Demikian juga
seri lain dari hasil perengkahan dan hidrogenasi. Seri yang utama diketahui dalam
minyak bumi adalah:
1. Seri Paraffin (CnH2n+2)
Paraffin dikarakterisasi oleh kestabilannya yang besar. Contoh paraffin
adalah methana, ethana, heksana dan heksadekan. Pada temperatur kamar
paraffin tidak bereaksi dengan asam kromat yang sangat oksidatif, kecuali yang
mengandung atom karbon tertier. Paraffin bereaksi dengan gas klor perlahan-
lahan pada sinarmatahari dan dengan klor dan brom jika terdapat katalis. Semua
minyak bumi mengandung hidrokarbon paraffin ringan. Paraffin berat dijumpai
pada semua minyak bumi, minyak bumi yang bebas lilin mungkin tidak
mengandung hidrokarbon paraffin berat. Lilin dapat terdiri dari paraffin
hidrokarbon rantai lurus dan rantai bercabang.
Olefin terdiri dari hidrokarbon rantai tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang
memiliki ikatan rangkap. Contoh olefin adalah Etana (Etilen), propena, dan
butena. Hidrokarbon yang termasuk dalam seri ini dapat bereaksi langsung
dengan klor, brom, asam klorida dan asam sulfat, tanpa menggantikan atom
hidrogen. Senyawa tak jenuh bereaksi dan melarut dalam asam sulfat, sehingga
dapat dihilangkan dari minyak mentah. Olefin dengan titik didih rendah
kemungkinan tidak ditemukan dalam minyak mentah, tetapi berada dalam produk
perengkehan.
Seri aromatik disebut juga sebagai seri Benzene. Seri ini bersifat aktif
karena adanya tiga ikatan rangkap.
Seri ini hampir sama dengan seri olefin, kecuali adanya dua atom hidrogen
yang hilang atau adanya dua ikatan rangkap pada tiap molekul. Ikatan rangkap
tersebut menyebabkan seri ini bersifat sangat aktif. Diolefin cenderung untuk
mengalami Polimerisasi atau berkombinasi dengan molekul tidak jenuh lainnya
membentuk padatan seperti gum dengan berat molekul yang tinggi. Diolefin dan
bentuk gum nya dapat ditemukan pada cracked gasoline yang belum diolah lebih
lanjut, namun tidak terdapat minyak mentah. Diolefin dapat dipolimerisasi dan
hilangkan dengan menggunakan asam sulfat.
1. Senyawa Sulfur
Konsentrasi senyawa sulfur bervariasi dari suatu minyak bumi dengan
yang lain. Minyak mentah bersifat asam (Sour), mengandung hidrogen sulfide
atau mengandung belerang tinggi sebagai minyak yang asam. Minyak mentah
diklarifikasikan asam jika kandungan hidrogen sulfide terlarut sebesar 0.005 cuft
per seratus gallon minyak. Untuk minyak mentah dengan belerang tinggi,
mengandung presentase senyawa belerang tinggi. Sebagai contoh suatu minyak
mentah dengan kandungan 5% berat belerang, hampir setengah dari senyawa
minyak mengandung belerang. Telah terbikti bahwa minyak bumi dengan densitas
lebih tinggi mengandung belerang semakin tinggi. Senyawa belerang dalam
minyak bumi adalah kompleks, dan biasanya tidak stabil oleh panas. Senyawa
belerang menurunkan kemampuan susceptibilitas gasoline pada TEL. Senyawa
belerang yang tidak bersifat tidak asam dapat dihilangkan dengan hydrotreatin.
Belerang biasanya terdapat dalam minyak mentah dan dalam aliran produk
pengilangan dalam bentuk senyawa hidrogen sulfide, marcapatan alifik, sulfide
alifik, siklik desulfida alifik, desulfida aromatic, polisulfida, thiopene dan
homolognya. Persentase belerang dalam minyak mentah bervariasi dari mendekati
untuk minyak mentah dengan API grafity tinggi sampai 7,5 % dalam minyak
mentah berat. Jika persentase belerang tinggi berarti sebagian besar senyawa
dalam minyak mentah mengandung belerang.
2. Senyawa Nitrogen
Kandungan nitrogen hampir dalam semua minyak mentah adalah rendah,
biasanya kurang dari 0,1% berat. Kandungan nitrogen dalam fraksi dengan titik
didih tinggi adalah tinggi. Senyawa nitrogen stabil terhadap panas, sehingga
kandungan Nitrogen dalam fraksi ringan sangat rendah. Ada beberapa tipe utama
untuk senyawa hidrokarbon-nitrogen dan mempunyai struktur lebih kompleks
dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon-sulfur. Senyawa nitrogen dalam
minyak bumi dapat diklasifikasikan menurut sifat basa atau tidak. Beberapa tipe
senyawa nitrogen yang dapat diisolasi antara lain adalah Pyridines, quinolines,
4. Senyawa Logam
Logam dalam minyak mentah berada dalam bentuk garam terlarut dalam
air yang tersuspensi dalam minyak atau dalam bentuk senyawa organometalik dan
sabun logam (metal soap). Sabun logam kalsium dam magnesium adalah zat aktif
permukaan (surface active agent) dan bertindak sebagai penstabil emulsi (emulsi
stabilizer). Elemen logam yang sering terdapat dalam minyak bumi antara lain :
Fe, Al, Ca, Mg, Ni dan Vanadium tidak dikehendaki berada dalam umpan untuk
proses katalik karena vanadium meracuni katalis. Adanya vanadium dapat
dimonitor dengan teknik emission dan atomic absorption. (Meyers, R.1999)
Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat
digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:
\\\\\\\\\\
Pada diagram alir diatas crude oil pada tangki penyimpanan dialirkan
dengan menggunakan pompa ke unit penukar panas E-1 sampai E-7
sehingga temperaturnya mencapai 210oC dan dialirkan ke tungku
pemanas, heater H-1 untuk memanaskannya sampai dengan
temperature 330oC. Kemudian umpan masuk ke kolom distilasi (T-1)
untuk memisahkan crude oil tersebut berdasarkan fraksi-fraksi titik
didihnya. Proses pemisahan ini dilakukan pada tekanan atmosferik.
Produk atas menghasilkan fraksi minyak teringan berupa gas dan
naphtha dan dialirkan melewati penukar panas E-8 lalu masuk ke
tangki akumulator D-2, D-5 dan D-3 untuk memisahkan gas-gas
yang ringan dengan naphtha. Gas-gas tersebut dibuang ke flare
sedangkan fasa cairnya sebagian dikembalikan ke kolom distilasi
dan sebagian lagi diambil sebagai produk naphtha (Straight Run
Naphtha). Dari tray 32, dengan menggunakan pompa ditarik side
stream yang disebut TPA (Top Pump Around) yang setelah melalui
penukar panas E-1 dan didinginkan dengan menggunakan pendingin
air laut dalam E-10 dan dikembalikan ke puncak menara. Produk
samping dari kolom distilasi tersebut dimasukkan ke kolom stripper,
T-2. Fraksi kerosene diambil dari tray 24 dan mengalir ke stripper T-
2A secara gravitasi. LGO (Light Gas Oil) diambil dari tray 12 dan
mengalir ke stripper T-2B secara gravitasi untuk dihilangkan fraksi
ringannya. Sedangkan HGO (Heavy Gas Oil )mengalir ke stripper T-
2C. Di kolom ini, fraksi-fraksi tersebut distripping dengan steam
untuk mengambil fraksi-fraksi ringannya sehingga diperoleh kerosin,
LGO, dan HGO. Sebagian dari setiap aliran samping ini
dikembalikan ke kolom distilasi sebagai refluks dan sebagian lagi
diambil sebagai produk untuk komponen blending (pencampuran).
Produk bawah (bottom product) berupa long residu (LSWR)
Ada beberapa macam cara penggolongan produk jadi yang dihasilkan oleh
kilang minyak. Di antaranya produk jadi kilang minyak yang dapat dibagi
menjadi: produk bahan bakar minyak (BBM) dan produk bukan bahan bakar
minyak (BBBM).
Keunggulan pertamax:
Bebas timbal.
Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari
Premium, dan Pertalite.
Karena memiliki oktan tinggi, maka Pertamax bisa menerima tekanan
pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal
pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax
lebih maksimal, karena BBM digunakan secara optimal. Sedangkan pada
mesin yang menggunakan Premium, BBM terbakar dan meledak, tidak
sesuai dengan gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal dengan
'knocking' atau mesin 'ngelitik'.
A. Kesimpulan
- Minyak bumi adalah suatu campuran cairan yang terdiri dari berjuta-juta
senyawa kimia, yang paling banyak adalah senyawa hidrokarbon yang
terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan
hewan. Minyak bumi dan derivate minyak bumi menghasilkan bahan bakar
kendaraan bermotor, pesawat terbang, dan kereta api. Tumbuhan dan hewan
juga menghasilkan minyak pelumas yang dibutuhkan untuk alat-alat mesin
industri.
- Proses pengolahan minyak bumi di kilang minyak meliputi proses : destilasi,
konversi, pengolahan, dan blending.
- Pertamax adalah bahan bakar minyak andalan Pertamina. Pertamax, seperti
halnya Premium, adalah produk BBM dari pengolahan minyak bumi. Pertamax
dihasilkan dengan penambahan zat aditif dalam proses pengolahannya
di kilang minyak. Pertamax pertama kali diluncurkan pada tanggal 10
Desember 1999 sebagai pengganti Premix 1994 dan Super TT 1998 karena
unsur MTBE yang berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, Pertamax memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan Premium. Pertamax
direkomendasikan untuk kendaraan yang memiliki kompresi 9,1-10,1, terutama
yang telah menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection
(EFI) dan catalytic converters (pengubah katalitik).
- Keunggulan pertamax:
Bebas timbal.
Oktan atau Research Octane Number (RON) yang lebih tinggi dari
Premium, dan Pertalite.
Karena memiliki oktan tinggi, maka Pertamax bisa menerima tekanan pada
mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal pada
gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax lebih
maksimal, karena BBM digunakan secara optimal. Sedangkan pada mesin
yang menggunakan Premium, BBM terbakar dan meledak, tidak sesuai
dengan gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal dengan 'knocking' atau
mesin 'ngelitik'.
-
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengolahan BBM”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Pengolahan BBM”
ini dapat memberikan manfaat.
Penulis
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 3
C. Manfaat Penulisan........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Komposisi Minyak Bumi....................................................................... 4
B. Proses Pengolahan Minyak Bumi di Kilang Minyak............................. 7
C. Produk-Produk Kilang Minyak………………….................................. 15
D. Pertamax…………………..................................................................... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/45874
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/45314
http://id.wikipedia.org/wiki/Kilang_minyak