Anda di halaman 1dari 7

MODUL III RANGKAIAN PENGUAT OPERASIONAL

Christian Sihombing(14S18043)
Asisten: Pangeran Sitompul
Tanggal Percobaan: 18/10/2019
Els18043-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro-Institut Teknologi
I. ABSTRAK III. LANDASAN TEORETIS
Abstrak Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan rangkaian Operational Amplifier, sering disingkat dengan sebutan Op
penguat operational amplifier. Percobaan yang dilakukan antar lain
Amp, merupakan komponen yang penting dan banyak
membuat rangkaian penguat noninverting, rangkaian penguat
digunkan dalam rangkaian elektronik berdaya rendah (low
inverting, rangkaian summer (penjumlahan), rangkaian integrator
power). Istilah operational merujuk pada kegunaan op amp
dan rangkaian op-amp untuk oscillator. Saat percobaan, dilakukan
pengukuran Vi dan Vo untuk rangkaian inverting, non-inverting pada rangkaian elektronik yang memberikan operasi
dan rangkaian summer. Selain itu juga diamati perubahan sinyal aritmatik pada tegangan input (atau arus input) yang
input dan output yag dihasilkan dari rangkaian integrator dengan diberikan pada rangkaian
merubah variable tegangan output Vpp.
Kata kunci: Inverting, Non-inverting, Summer,
Integrator.

II. PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN
Sebagai seorang mahasiswa elektroteknik tentunya kita Op amp digambarkan secara skematik seperti pada gambar
sudah tidak asing lagi dengan breadboard dan operational 1. Gambar tersebut menunjukan dua input, output, dan
amplifier (Op-amp). Project board atau yang sering koneksi catu daya pada op amp. Simbol “-“ menunjukan
disebut sebagai breadboard adalah dasar konstruksi sebuah inverting input dan “+” menunjukan non-inverting input.
sirkuit elektronik dan merupakam prototype dari suatu Koneksi catu daya pada op amp tidak selalu digambarkan
rangkaian elektronik. Salah satu kelebihan dari breadboar dalam diagram, namun harus dimasukan pada rangkaian
yaitu papan ini tidak memerlukan proses penyolderan yang sebenarnya
(langsung menancapkan konponen di papan). Oleh karena
itu, papan breadboard dapat digunakan untuk prototype
sementara serta membantu dalam bereksperimen desain
sirkuit elektronika. Berbagai system elektronika dapat di
prototypekan dengan menggunakan breadboard, mulai
dari sirkuit analog dan digital kecil hingga membuat unit
pengolah terpusat (CPU). [1] Sedangkan Operational
amplifier (op-amp) adalah komponen yang sering
digunakan untuk penguat tegangan. Dengan op-amp kita
dapat memperkuat tegangan output menjadi beberapa kali
lipat tegangan input. Untuk memperoleh tegangan output percobaan ini ditunjukan pada gambar 2. Rangkaian op
yang diinginkan, kita dapat merubah rangkaian menjadi amp ini dikemas dalam bentuk dual in-line package (DIP).
beberapa jenis rangakaian op amp (inverting, non- DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu
inverting, summer dll). Op amp ujungnya untuk menandai arah yang benar dari rangkaian.
Pada bagian atas DIP biasanya tercetak nomor standard
IC. Perhatikan bahwa penomoran pin dilakukan
banyak dimanfaatkan dalam peralatanperalatan elektronik berlawanan arah jarum jam, dimulai dari bagian yang
sebagai penguat, sensor, mengeraskan suara, buffer sinyal, dekat dengan tanda bulatan/strip.
menguatkan sinyal, dan mengintegrasikan sinyal. Selain
Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply,
itu op amp digunakan juga dalam pengaturan tegangan,
satu pin output, satu pin NC (no connection), dan dua pin
filter aktif, instrumentasi, pengubahan analog ke digital
offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk
dan sebaliknya. [2]
melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di
Dari praktikum ini diharapakan mahasiswa dapat :
dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol
a. Menyusun rangkaian pada breadboard ketika kedua input bernilai nol. Pada op amp tidak
b. Memahami penggunaan operational terdapan pin “ground”, hal ini dikarenakan op amp
amplifier menerima referensi ground dari rangkaian dan komponen
eksternal.
Dapat menggunakan rangkaian-rangkaian standard
Meskipun pada IC yang digunakan pada eksperimen ini
operational amplifier pada komputasi analog sederhana
hanya berisi satu buah op amp, terdapat banyak tipe IC
lain yang memiliki dua buah atau lebih op amp dalam
suatu kemasan DIP. IC op amp memiliki kelakuan yang
sangat mirip dengan konsep op amp ideal pada analisis
rangkaian. Terdapat batasan-batasan yang perlu
diperhatikan pada percobaan op amp. Pertama, tegangan
maksimum power supply tidak boleh melebihi rating
maksimum, biasanya ± 18 V, karena akan merusak IC.
Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau
dua volt lebih kecil dari tegangan power supply. Sebagai
contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan
tegangan supply 15 V adalah ±13 V. Ketiga, arus output
dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30 mA,
yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan
pada output op amp harus cukup besar sehingga pada
tegangan output maksimum, arus output yang mengalir
tidak melebihi batas arus maksimum.
Rangkaian standard op amp :
APLIKASI PENGUAT OPERASIONAL
1. Pembanding(comparator)
Comparator adalah penggunaan op-amp sebagai
pembanding antara tegangan yang masuk pada
input(+) dan input(-).
4. Penguat differensial
Penguat differensial digunakan untuk mencari selisih dari
dua tegangan yang telah dikaliak dengan konstanta tertentu
yang ditentukan oleh nilai resistansi yaitu sebesar Rf/R1
untuk R1=R2 dan Rf=Rg.penguat jenis ini berbeda dengan
differensiator

2. Penguat pembalik(inverting)
Penguat pembalik adalah penggunaan op-amp
sebagai penguat sinyal diman siyal outputnya
berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input. 5. Summing penguat
Penguat penjumlah berfungsi menjumlahkan
beberapa level sinyal input yang masuk ke op-amp.

6. Integrator
3. Penguat pembalik (non-inverting)
Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat
Non-inverting merupakan penguat sinyal dangan
rangkaian-rangkaian dengan respons
karakteristik dasar sinyal output yang dikuatkan
frekuensi,salah satu contohnya adalah rangkaian
memiliki fasa yang sama dengan sinyal input
integrator,rangkaian dasar sebuah integrator
.penguat non-inverting dapat dibangun
adalah rangkaian op-amp inverting,hanya saja
mengguankan penguat operasional
rangkaian umpan baliknya bukan resistor
melainkan menggunakan capasitor C
Gambar 7 Rangkaian percobaan penguat non-inverting

iin = (vin – v-) / R = vin / R, dimana v- = 0 ...(1)

iout = -C d(vout – v-) / dt = -C dvout/dt; v- = 0

iin = iout ; ... (2)

Maka jika disubtisusi, akan diperoleh persamaan :

iin = iout = vin / R = -C dvout/dt b. Diukur dan dicatat nilai actual resistor 1 kΩ.
c. Disambung Vp ke titik A, dicatat nilai Vin
atau dengan kata lain
dan Vo
Vout = -1/RC ( t0 ∫ tlvindt ) ... (3) d. Disambungkan Vp ke titik B, dicatat
nilai Vin dan Vo
e. Disambungkan Vp ke titik C, dicatat nilai
Vin dan Vo
3. METODOLOGI
f. Disambungkan Vp ke titik D, dicatat nilai
Pada percobaan modul 3 ini, alat dan bahan yang Vin dan Vo
digunakan yaitu : g. Dicatat hasilnya dalam Buku catatan
a. Power supply (2 buah) Laboratorium
b. Generator sinyal (1 buah) 2. Rangkaian penguat inverting
c. Osiloskop (1 buah) a. Disusun rangkaian seperti gambar 8 dibawah ini
d. Kabel BNC–probe jepit (2 buah)
e. Kabel BNC-BNC (1 buah) Gambar 8 Rangkaian percobaan penguat inverting

f. Kabel 4 mm- 4 mm (max 5 buah)


g. Kabel 4mm–jepit buaya (max 5 buah)
h. Multimeter digital (2 buah)
i. Breadboard (1 buah)

j. Kabel jumper (I meter)


k. IC Op amp 741 (7 buah)
l. Kapasitor 1 nF (1 buah)
m. Resistor 1 kΩ (6 buah)
b. Diukur dan dicatat nilai aktual resistor yang
n. Resistor 1.1 kΩ (2 buah) digunakan
o. Resistor 2.2 kΩ (7 buah) c. Disambungkan Vp ke titik A, dicatat nilai Vin dan
p. Resistor 3.3 kΩ (4 buah) Vo
d. Disambungkan Vp ke titik B, dicatat nilai Vin dan
Vo
Pada praktikum ini digunakan tegangan catu + 12
V dan – 12 V untuk rangkaian op amp. Bebrapa e. Dicatat hasilnya pada Buku Catatan Laboratorium
percobaan yang dilakukan, yaitu :
1. Rangkaian penguat non-inverting f. Selanjutnya dipasang generator sinyal sebagai Vin
a. Disusun rangkaian seperti gambar 7 dengan frekuensi 500 Hz. Diatur keluaran
dibawah ini generator sinyal sehingga menghasilkan output
op-amp (Vout) sebesar 4 Vpp
g. Dicatat besar tegangan Vin pek to peak.
Dipastikan setting osiloskop menggunakan DC
coupling.

3. Rangkaian summer (penjumlah)


a. Dimodifikasi rangkaian pada gambar 11 dengan
menambahkan input lain (Vin2) dari generator
sinyal, seperti gambar 9 Gambar 9 Rangkaian
percobaan penguat summer

b. Diukur dan dicatat nilai actual resistor yang


digunakan.
c. Dibuka sambungan dari titik C ke rangkaian.
Dipasang generator sinyal sebagai Vin dengan
frekuensi 500 Hz. Diatur keluaran generator sinyal
sehingga mengkhasilkan output op amp sebesar 4
Vpp.
d. Disambungkan Vp ke titik A. Diamati dengan
menggunakan osiloskop dan dicatat nilai Vin serta
Vo. Dipastikan setting osiloskop menggunakan
DC coupling.
e. Disambungkan Vp ke titik B, dicatat nilai Vin dan
Vo.
f. Dicatat hasilnya dalam Buku Catatan
Laboratorium.
4. Rangkaian integrator
a. Dibuat susunan rangkaian seperti pada gambar 10.
hasilnya dalam Buku Catatan
Laboratorium.
d. Dilakukan langkah a (percobaan 4) dengan
mengubah amplitude sebesar 0.1 Vpp dan
bandingkan hasilnya.
5. Desain
a. Digunakan rangkaian yang sudah dipersiapkan
dirumah.
b. Ditunkukan pada asisten bahwa hubungna antara
Voutput dan Vinput pada rangkaian adalah benar.
(digunakan tegangan input va sekitar 0.5 V dan
tegangan Vb sekitar 0.1 Vpp.

Contoh aplikasi persamaan differensial dengan


rangkaian op amp untuk oscillator
c. Disusun rangkaian pada rangkaian
gambar 11 dibawah.
IV. HASIL DAN ANALISIS
+ 12 V
1.1. Percobaan I Rangkaian non-inverting
Vin Vout
3,3k ohm
A 13 v 15 v
B
2,2k ohm B 7.5 v 10.58 v
1,1k ohm Vo
1k ohm
A C 7.51 v 9.88 v
2,2k ohm
D 7.22 v 9.32 v
- 12 V
- 12 V Vin Dalam tabel dapat kita lihat bahwa terjadi penguatan
tegangan
2.3 percobaan III rangkaian percobaan penguat penjumlah
+ 12V

3,3k ohm
B
1k ohm 2,2k ohm
Vo
1,1k ohm
A 1k ohm

2,2k ohm Vin2

Gambar diatas adalah sinyal input yang diberikan pada


- 12V
rangkaian.
Vin1
1.2. Percobaan II Rangkaian Inverting
2.4.Percobaan IV rangkaian percobaan integrator Vin Vout

+ 12 V
A -3,65 v 109,7 mv

CF = 1nF B -3,54 v 156,4 mv

Rs = 1k ohm
Vo

Vs

- 12 V
Summing berfungsi menjumlahkan beberapa level
sinyal input yang masuk ke
1.4. Percobaan IV Rangkaian Integrator
Vin 1,1 x 200 mv=220 mv

Vout 2,3 x 5 v=11,5 v

Inverting sebagai penguat sinyal dimana sinyal


outputnya berbalik fasa 180 derajat
1.3. Percobaan III summing amplifier
Ukuran resistor nilai

2,5 KΩ 2,165

1 KΩ 0,774

1,5 KΩ 0,826
Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian
3,6 KΩ 3,073 op-amp inverting . dalam rangkaian ini kita
menggunakan kapasitor
106 KΩ 98,09
V. SIMPULAN
2,9KΩ 2,157 Melalui percobaan dapat disimpulkan bahwa:
Dari percobaan didapatkan kesimpulan :
• Telah disusun rangkaian pada breadboard.
A Vin Vout
• Telah dipahami penggunaan operational amplifier.
CH1 1,3 v Telah digunakan rangkaian-rangkaian standar operational
amplifier pada komputasi analog sederhana
CH2 1,3 x5 v
Referensi
1. Carter, B., & Brown, T. (2001). Handbook of
Operational Amplifier Applications. Texas: Texas
B Vin Vout Instruments
2. Modul praktikum rangkaian elektrik IT Del
CH1 1,3 v 3. Ilmu. Teori Dasar Penguat Operational. [Online].
Tersedia : http://www.ilmu.8k.com/pengetahua
n/opamp.html.
CH2 1,3 x5 v
Mervin T Hutabarat, Praktikum Rangkaian Elektrik,
Laboratorium Dasar Teknik Elektro ITB,Bandung, 2014.
Data praktikum ”Contoh aplikasi persamaan differensial
dengan rangkaian op amp untuk oscillator” didapatkan dari
percobaan kelompok Revie Marthensa (13213118) yang
melakukan praktikum shift selasa (23
September 2014) diruaang laboratorium-2
[1]. http://www.aisi555.com/2011/07/mengenal
-project-board-atau-bread-board.html, 24 September 2014,
7:45
[2]. http://jendeladenngabei.blogspot.com/2013
/01/operational-amplifier-op-amp.html, 23 September
2014, 16:42
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai