ANTIBIOTIK
Disusun Oleh:
NPM : F1B016033
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
A. PENGERTIAN ANTIBIOTIK
Antibiotik atau antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari : anti = lawan , bios
= hidup adalah zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah,yang
dapat menghambat pertumbuhan atau membasmi mikroba jenis lain, sedangkan
toksisitasnya terhadap manusia relative kecil.
Antibiotic pertama kali ditemukan oleh sarjana Inggris Dr.Alexander Fleming (penisilin)
pada tahun 1928,tetapi penemuan ini baru dikembangkan dan digunakan dalam terapi di
tahun 1941 oleh Dr.Florey. Kemudian banyak zat dengan khasiat antibiotic disolir oleh
penyelidik-penyelidik lain di seluruh dunia,namun toksisitasnya hanya beberapa saja yang
dapat digunakan sebagai obat. Antibiotic juga dapat dibuat secara sintesis atau semi sintesis.
Aktivitas antibiotic umumnya dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang belum
sempurna pemurnian nya dan terdiri dari campuran beberapa macam zat,atau karena belum
diketahui struktur kimianya,aktivitas nya dinyatakan dalam satuan internasional
= Internasional Unit (IU).
Struktur dasar penicillin adalah suatu inti yang terdiri dari cincin thiazolidine, cincin
β-laktam dan sebuah rantai sisi (side chain). Inti dari struktur cincin, khususnya cincin β-
laktam sangat esensial dalam aktifitas anti bakterial. Sedangkan rantai sisi menentukan
spektrum antibakterial dan aspek farmakologidai beberapa obat golongan penicillin.
Mekanisme kerja
Penisilin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri, dengan
menghambat digabungkannya asam N-asetilmuramat non esensial ke dalam struktur
mukopeptida yang biasanya membuat sel menjadi kaku dan kuat. Cara kerja ini juga
berarti bahwa penisilin hanya akan aktif bekerja pada satuan patogen yang sedang
tumbuh dengan aktif. Antibiotika β-laktam bekerja dengan menghambat
pembentukan peptidoglikan di dinding sel. Beta -laktam akan terikat pada enzim
transpeptidase yang berhubungan dengan molekul peptidoglikan bakteri, dan hal ini akan
melemahkan dinding sel bakteri ketika membelah. Dengan kata lain, antibiotika ini dapat
menyebabkan perpecahan sel (sitolisis) ketika bakteri mencoba untuk membelah diri.
Pada bakteri Gram positif yang kehilangan dinding selnya akan menjadi protoplas,
sedangkam Gram negatif menjadi sferoplas. Protoplas dan sferoplas kemudian akan
pecah atau lisis.
2) SEFALOSPORIN
Sefalosporin termasuk golongan antibiotika Betalaktam. Seperti antibiotik Betalaktam
lain, mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan menghambat sintesis
dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam
rangkaian reaksi pembentukan dinding sel. Sefalosporin aktif terhadap kuman gram
positif maupun garam negatif, tetapi spektrum masing-masing derivate bervariasi.
Mekanisme kerja
Mekanisme kerja antimikrobanya dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba
(sintesis peptidoglikan yang diperlukan kuman untuk ketangguhan dindingnya). Jadi
yang dihambat ialah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi
pembentukan dinding sel. Spektrum kerja sefalosporin luas dan meliputi banyak kuman
Gram-positif dan gram-negatif, termasuk E.coli, Klebsiella, dan Proteus.
3) KLORAMFENIKOL
Kloramfenikol adalah antibiotik berspektrum luas yang mempunyai aktifitas
bakteriostatik, dan pada dosis tinggi bersifat bakterisid. Kloramfenikol memiliki nama
kimia 1- (pnitrofenil)-dikloroasetamido-1,3-propandiol, rumus molekul C11H12Cl2N2O5.
Mekanisme kerja
Bekerja menghambat sintesis protein bakteri obat dengan mudah masuk ke dalam sel
melalui proses difusi terfasilitasi obat mengikat secara reversible unit ribosom 50S,
sehingga mencegah ikatan asam amino yang mengandung ujung aminoasil t-RNA dengan
salah satu tempat berikatannya di ribosom pembentukan ikatan peptida dihambat selama
obat berikatan dengan ribosom kloramfenikol juga dapat menghambat sistesis protein
mitokondria sel mamalia karena ribosom mitokondria mirip dengan ribosom bakteri.
4) TETRASIKLIN
Tetrasiklin pertama kali ditemukan oleh Lloyd Conover tahun 1955. Tetrasiklin
merupakan antibiotika yang memberi harapan dan sudah terbukti menjadi salah satu
penemuan antibiotika penting. Antibiotik golongan tetrasiklin yang pertama ditemukan
adalah klortetrasiklin yang dihasilkan oleh Streptomyces aureofaciens. Kemudian
ditemukan oksitetrasiklin dari Streptomyces rimosus. Tetrasiklin sendiri dibuat secara
semisintetik dari klortetrasiklin, tetapi juga dapat diperoleh dari spesies Streptomyces
lain.
Mekanisme kerja
Tetrasiklin termasuk kedalam golongan antibiotic aminoglikosida seperti eritromisin.
Cara kerjanya adalah menghambat atau menginhibasi sintesis protein pada bakteri dengan
cara mengganggu fungsi subunit 30S ribosom.
5) MAKROLID
Antibiotik makrolida digunakan untuk menyembuhkan infeksi yang disebabkan oleh
bakteri-bakteri Gram positif seperti Streptococcus Pnemoniae dan Haemophilus influenzae.
Penggunaannya merupakan pilihan pertama pada infeksi paru-paru. Digunakan untuk
mengobati infeksi saluran nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan dan infeksi
telinga, infeksi saluran nafas bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan
jaringan lunak, untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit legionnaire (penyakit yang
ditularkan oleh serdadu sewaan). Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi
terhadap penisilin.