PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health
provider) harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan
melaksanakan manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan
sebagai seorang manajer, yaitu mengelola atau memanage segala
sesuatu tentang kliennya sehingga tercapai tujuan yang di harapkan.
Dalam mempelajari manajemen kebidanan di perlukan pemahaman
mengenai dasar – dasar manajemen sehingga konsep dasar manajemen
merupakan bagian penting sebelum kita mempelajari lebih lanjut tentang
manajemen kebidanan.
Akar atau dasar manajemen kebidanan, adalah ilmu manajemen
secara umum. Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan
bidan dapat menjadi manajer ketika mendapat kedudukan sebagai
seorang pimpinan, dan sebaliknya dapat melakukan pekerjaan yang baik
pula ketika bawahan dalam suatu system organisasi kebidanan. Demikian
pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan pada kliennya, seorang
bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka pemecahan
,masalah dari klien tersebut.
Dokumentasi asuhan kebidanan pada ibu hamil merupakan bentuk
catatan dari hasil asuhan kebidanan yang dilaksanakan pada ibu hamil,
yakni mulai dari trimester I sampai dengan trimester III yang meliputi
pengkajian, pembuatan diagnosis kebidanan, pengidentifikasian masalah
terhadap tindakan segera dan melakukan kolaborasi dengan dokter atau
tenaga kesehatan lain serta menyusun asuhan kebidanan dengan tepat
dan rasional berdasarkan keputusan yang dibuat pada langkah
sebelumnya. Lingkup masalah ini adalah masalah kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin dengan waktu kurang lebih dari 280 hari
(kurang lebih 40 minggu) atau 9 bulan 7 hari yang terbagi atas tiga
1
trismester, yakni trismster I (mulai awal kehamilan), trismester II ( antara
kehamilan 14 minggu sampai dengan 28 minggu), dan trismester III
(anatara kehamilan 38 minggu sampai kehamilan 36 minggu atau
sesudah 36 minggu).
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian manajemen kebidanan ?
b. Apa saja prinsip manajemen kebidanan ?
c. Apa saja prinsip proses manajemen kebidanan menurut
varney
d. Apa saja langkah-langkah manajemen kebidanan ?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian manajemen kebidanan
b. Untuk mengetahui prinsip manajemen kebidanan
c. Untuk mengetahui untuk mengetahui prinsip proses
manajemen kebidanan menurut varney
d. Untuk mengetahui langkah-langkah manajemen kebidanan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
3. Prinsip Proses Manajemen Kebidanan Menurut Varney
Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang
dikeluarkan oleh American College Nurse Midwife (ACNM) terdiri dari :
Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui data
yang lengkap dan relevan dengan melakukan pengajian yang
komprehensif terhadap kesehatan setiap klien,termasuk
mengupulkan riwayat kesehatan dan pemeriksa fisik.
Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan
interprestasi data dasar.
Mengindentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan asuhan
kesehatan bersama klen.
Memberi informasi dan support sehingga klien dapat membuat
keputusan dan bertanggungjawab terhadap kesehatannya.
Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
Secara pribadi bertanggungjawab terthadap implementasi rencana
individual.
Melakukan konsultasi,perencanaan dan melaksanakan manajemen
dengan berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan
asuhan selanjutnya.
Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu,dalam
situasi darurat dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal.
Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan
kesehatan dan merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan.
6
Dilakukan untuk mendapatkan biodata, riwayat menstruasi,
riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan
nifas, bio-psiko-sosial-spiritual, serta pengetahuan klien.
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan
pemeriksaan tanda-tanda vital, meliputi :
1) Pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, auscultasi, dan
perkusi )
2) Pemeriksaan penunjang ( laboratorium, radiologi/USG,
dan cacatan terbaru serta catatan sebelumnya ).
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan menentukan
langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan
kasus yang dihadapi yang akan menentukan proses interpretasi
yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya. Sehingga
dalam pendekatan ini harus komprehensif meliputi data
subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan sehingga dapat
menggambarkan kondisi pasien yang sebenarnya dan valid.
Kaji ulang data yang sudah dikumpulkan apakah sudah tepat,
lengkap dan akurat.
8
d. Langkah 4 : Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan
Segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi dengan
Tenaga Kesehatan Lain Berdasarkan Kondisi Klien.
Mengindentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter dan atau tenaga konsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi
klien.
Langkah keempat mencerminkan kesinambungan dari
proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen bukan hanya
selama asuhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja
tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus
menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam
persalinan.
Data baru mungkin saja dikumpulkan dan dievaluasi.
Beberapa data mungkin mengidentifikasi situasi yang gawat
dimana bidan harus bertindak segera untuk kepentingan
keselamatan jiwa ibu atau anak.
Data baru mungkin saja dikumpilkan dapat menunjukkan
satu situasi yang memerlukan tindakan segera sementara yang
lain harus menunggu intervensi dari seorang dokter. Situasi
lainnya tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan
konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Demikian juga bila ditemukan tanda-tanda awal dari
preeclampsia, kelainan panggul, adanya penyakit jantung,
diabetes, atau masalah medic yang serius, bidan memerlukan
konsultasi atau kolaborasi dengan dokter.
Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin juga akan
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim
kesehatan lain seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli
perawatan klinis bayi baru lahir. Dalam hal ini bidan harus
mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan
9
kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat
dalam manajemen asuhan kebidanan. Kaji ulang apakah
tindakan segera ini benar-benar dibutuhkan.
10
f. Langkah 6 : Pelaksanaan Langsung Asuhan dengan Efisien
dan Aman (Implementasi)
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh
seperti yang telah diuraikan pada langkah kelima dilaksanakan
secara efisien dan aman. Perencanaan ini bias dilakukan
seluruh oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota
tim kesehatan lainnya. Walau bidan tidak melakukannya
sendiri, ia tetap memikul tanggungjawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya, misalnya memastikan langkah-langkah
tersebut benar-benar terlaksana.
Dalam situasi di mana bidan berkolaborasi dengan dokter
untuk menangani klien yang mengalami komplikasi, maka
keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
tetap bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana
asuhan bersama yang menyeluruh tersebut. Manajemen yang
efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta meningkatkan
mutu dan asuhan klien.
Kaji ulang apakah semua rencana asuha telah dilaksanakan.
g. Langkah 7 : Mengevaluasi
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi kefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan
akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnose
dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika
memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif
sedangkan sebagian belum efektif. Mengingat bahwa proses
manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang
berkesinambungan maka perlu mengulang kembali dari awal
setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen tidak efektif
11
serta melakukan penyusaian terhadap rencana asuhan
tersebut.
Langkah-langkah proses manajemen umumnya merupakan
pengkajian yang memperjelas proses pemikiran yang
mempengaruhi tindakan serta berorientasi pada proses klinis,
karena proses manajemen tersebut berlangsung di dalam
situasi klinik dan dua langkah terakhir tergantung pada klien
dan situasi klinik, maka tidak mungkin proses manajemen ini
dievaluasi dalam tulisan.
12
CONTOH ASKEB :
No.register : 99 08 90
Tanggal masuk : 20 Mei 2019
Tanggal pengkajian : 20 Mei 2019
Nama pengkaji : Atikah
B. DATA BIOLOGIS
1. Alasan kunjungan : Memeriksakan kehamilan
2. Keluhan utama : Tidak ada keluhan
3. Riwayat obstetri
a. Riwayat kehamilan sekarang : ibu mengatakan hamil ketiga
kalinya, pernah melahirkan, dan tidak pernah keguguran
1. HPHT : 22-09-2018
2. TP : 29-05-2019
13
3. Gerakan janin : ibu mengatakan pergerakan janin
sudah dirasakan sejak umur kehamilan 5 bulan sampai
sekarang dan sering bergerak disisi kanan perut ibu.
4. Keluhan saat hamil muda : Tidak ada keluhan
5. Pemeriksaan kehamilan yang lalu : Ibu mengatakan sudah
pernah diperiksa kehamilannya.
6. Imunisasi TT : Ibu mengatakan sudah perna disuntik TT
sebanyak 2 kali.
7. Obat yang dikonsumsi : ibu mengatakan hanya
mengomsumsi obat yang diberikan oleh bidan.
a. Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : teratur setiap bulan
Lamanya : 6-7 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut / hari
Keluhan : tidak ada keluhan
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Hamil Tahun Usia Jenis Penolong Penyakit Bayi Nifas Ket
ke partus kehamilan partus kehamilan
J BB P A Pen
persalinan
K B S yulit
dan nifas
I
yang lalu
1 2004 Aterm Normal Bidan Tidak ada ♂ 31 - Y Tida -
00 a k
gr ada
am
2 2016 Aterm Sponta Bidan Tidak ada ♂ 33 - Y Tida -
n 00 a k
gra ada
m
3 2019 Kehamilan sekarang
Ibu mengatakan tidak ada riwayat kehamilan kembar
14
4. Riwayat Ginekologi
a. Infertilitas : tidak ada
b. Tumor : tidak ada
c. Operasi : tidak ada
d. Penyakit lain : tidak ada
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik selama 3
bulan.
6. Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang
Tidak ada riwayat penyakit asma, TBC, Hepatitis B, jantung,
hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit lainnya.
7. Pola Nutrisi
Sebelum hamil
Frekuensi makan : 2-3 kali sehari
Frekunsi minum : ± 7-8 gelas sehari
Pantangan : tidak ada pantangan
Selama hamil
Frekuensi makan : 4-5 kali sehari
Frekunsi minum : ± 8 - 9 gelas sehari
Pantangan : tidak ada pantangan
8. Pola eliminasi
Sebelum hamil
Frekuensi BAK : 4-5 kali/hari
Warna : jernih kekuningan
Bau : khas amoniak
Masalah : tidak ada
Frekuensi BAB : 1-2 kali sehari
Konsistensi : lunak
Masalah : tidak ada
Selama hamil
15
Tidak ada perubahan selama hamil.
9. Pola istirahat/tidur
a. Malam : ± 8 jam ( 21.00-05.00 wita)
b. Siang : ± 2 jam ( 14.00-16.00 wita)
c. Masalah : tidak ada
10. Kebutuhan personal hygiene/kebersihan diri
- Sebelum hamil
a. Ibu mandi 2x sehari
b. Ibu menyikat gigi 3x sehari
c. Ibu keramas 2x hari sekali
d. Ibu memotong kuku setiap kali panjang
e. Pakaian diganti setiap kali kotor dan setiap habis mandi,dan
pakaian dalam diganti setiap kali setelah BAB dan BAK
- Perubahan selama hamil
Tidak ada perubahan selama hamil.
D. DATA PSIKOSOSIAL
1. Ibu merasa senang dengan kehamilannya.
2. Suami dan keluarga mendukung dan senang dengan kehamilan
ibu.
3. Ibu mengatakan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari ibu
dibantu suami
4. Tidak ada masalah dalam keluarga.
16
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Composmentis
2. Berat badan : 59 kg
3. Tinggi badan : 160 cm
4. LILA : 27 cm
5. Tanda-tanda vital
TD : 120/90 mmHg
N : 81 kali/ menit
S : 36,5 ˚C
P : 20 kali/ menit
6. Kepala
Rambut lurus hitam panjang dan tebal, tidak ada ketombe, tidak
rontok, dan tidak ada benjolan.
7. Wajah
Ekspresi wajah tenang, tidak ada closma, dan tidak ada
oedema.
8. Mata
Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda, sklera tidak
ikterus, penglihatan normal.
9. Hidung
Simetris kiri dan kanan, tidak ada polip dan tidak ada secret.
10. Mulut
Bibir nampak lembap, tidak ada sariawan, gigi tidak tanggal dan
tidak ada caries.
11. Telinga
Simetris kiri dan kanan, telinga terbentuk dengan sempurna,
tidak ada pengeluaran secret dan pendengaran normal.
12. Leher
17
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran
vena jugularis
13. Payudara
Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol dan tidak ada
benjolan.
14. Abdomen
a. Inpeksi
Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
Tampak linea nigra dan strie albicans
Tidak ada luka bekas luka operasi
b. Palpasi
1. Tonus otot perut : longgar/tidak tegnag
2. TFU : 2 jari dibawah prosessus xypoideus
(Px)
3. Leopold I : 2 jari dibawah prosessus xypoideus
(Px)
4. Leopold II : punggung kiri
5. Leopold III : presentasi kepala
6. Leopold IV : kepala belum masuk pintu atas
panggul.
c. Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi : 144 x/menit Genitalia luar
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
15. Genetalia luar
Tidak dilakukan pemeriksaan pada genetalia luar
16. Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan anus.
17. Ekstremitas
18
Ekstremitas atas
Simetris kiri dan kanan, warna kuku merah muda, bersih,
dan tidak ada oedema
Ekstremitas atas
Simetris kiri dan kanan warna kuku merah muda, bersih,
tidak ada oedema dan varises.
F. DATA PENUNJANG
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
19
Linea nigra adalah garis pertengahan pusat perut wanita yang
berubah menjadi hitam dan kecoklatan yang terdapat pada
multigravida. ( Sarwono, 2008 )
Perhitungan :
HPHT : 22-09-2018 30-22 = 8 hari 1 minggu 1 hari
10-2018 31 hari 4 minggu 3 hari
11-2018 30 hari 4 minggu 2 hari
12-2018 31 hari 4 minggu 3 hari
01-2019 30 hari 4 minggu 3 hari
02-2019 30 hari 4 minggu
03-2019 31 hari 4 minggu 3 hari
04-2019 30 hari 4 minggu 2 hari
20-05-2019 19 hari 2 minggu 6 hari
31 minggu + 23 hari
34 minggu 2 hari
Analisis dan interpretasi
Dari hasil HPHT tanggal 22-09-2018 sampai dengan tanggal
kunjungan
20-05-2019 maka masa gestasi 34 minggu 2 hari.
20
3. Kehamilan intra uterin
Dasar
DS :
Ibu mengatakan janinnya bergerak kuat sejak umur
kehamilan 20 minggu dan sering bergerak disisi kanan
perut ibu.
Ibu mengatakan selama hamil tidak mengalami perdarahan
dan nyeri tekan pada saat dilakukan pemeriksaan
abdomen.
DO :
Pada saat palpasi abdomen tidak nyeri tekan
Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan pada
pemeriksaan leopold teraba dengan jelas bagian-bagian
dari janin
Analisis dan interpretasi
Tidak nyeri tekan dan pembesaran perut sesuai dengan
umur kehamilan menunjukan kehamilan intera uterin.
(Winkjosastro, 2008)
4. Janin tunggal
Dasar
DS : -
DO : - DJJ positif, hanya terdengar pada kuadran kiri bawah
perut ibu
- Pada pemeriksaan Leopold hanya teraba dua bagian
besar janin
Analisis dan interpertasi
Pada palpasi hanya teraba dua bagian besar janin pada
daerah yang berbeda dimana bagian kepala janin pada segmaen
bawah uterus dan bokong teraba bagian fundus yang
menandahkan janin tunggal. ( Winkjosastro, 2008 )
21
5. Janin hidup
Dasar
DS : Ibu mengatakan merasakan gerakan janin sejak umur
kehamilan 20
minggu
DO : DJJ positif (+) terdengar jelas, keras dan teratur disisi
kiri perut
ibu, dengan frekuensi 144 x/menit.
Analisis dan interpertasi
Adanya pergerakan janin dan pembesaran perut ibu sesuai
dengan umur kehamilan serta terdengar denyut jantung janin
menandahkan janin hidup. ( Winkjosastro, 2008)
6. Punggung Kiri
Dasar
DS : Ibu mengatakan pergerakan janinnya kuat terutama
pada area
abdomen sebelah kanan.
DO :
Pada palpasi leopold II disisi kiri perut ibu teraba datar,
panjang, keras seperti papan sedangkan pada sisi kiri perut
ibu teraba bagian-bagian kecil dari janin
Auskultasi : DJJ (+) 144 x/menit terdengar jelas pada sisi
kiri perut ibu.
Analisis dan interpertasi
Leopold II untuk menentukan letak pnggung janin yang
teraba panjang datar seperti papan,dan bagian yang terdengar DJJ
menandakan letak punggung janin.( Winkjosastro. 2008 )
7. Presentase kepala
Dasar
22
DS :-
DO : Pada pemeriksaan leopold III pada segmen bawah rahim
teraba bulat, keras dan melenting menandakan kepala janin.
Analisis dan interpertasi
Leopold III untuk menentukan bagian terendah dari janin
yaitu kepala. ditandai dengan teraba keras,bulat dan melenting
pada segmen bawah perut ibu. ( Winkjosastro. 2008)
26
6. Mendiskusikan tentang P4K ( program perencanan,persalinan
dan pencegahan komplikasi)
Taksiran persalinan
Penolong persalinan
Tempat persalinan
Transportasi
Calon pendonor darah
7. Menganjurkan ibu mengomsumsi obat yang diberikan tenaga
kesehatan dengan caranya.
8. Mengenalkan ibu tentang makanan bergizi yang dikomsumsi ibu
hamil.
9. Memberikan HE (Health Education) tentang makanan yang
bergizi yang dikomsumsi ibu hamil
VII. EVALUASI
1. Keadaan umum ibu dan janin baik
2. Kesadaran composmentis
3. Ibu mengerti dan merespon dengan baik apa yang disampaikan
bidan
4. Tanda-tanda vital dalam batas normal
TD : 120/90 mmHg
N : 81 kali/ menit
S : 36,5˚C
P : 20 kali/ menit
5. Ibu bersedia melakukan anjuran dari bidan
6. Ibu telah mempersiapkan kebutuhan dalam persalinan
27
CONTOH SOAP :
IDENTITAS ISTRI/SUAMI
Nama : Ny “F” / Tn “M”
Umur : 27 tahun / 28 tahun
Pendidikan : S1 / SMA
Pekerjaan : PNS / Wiraswasta
Agama : Islam / Islam
Suku : Bugis / Bugis
Alamat : jl. Kelapa, Anduonohu
Lamah menikah : ± 7 tahun
DATA SUBJEKTIF ( S )
1. Ibu mengatakan ini kehamilan yang ketiga kalinya, pernah
melahirkan dan tidak pernah keguguran.
2. HPHT 22-09-2018
3. Ibu mengatakan mulai merasakan pergerakan janinnya sejak
usia kehamilan 20 minggu sampai sekarang dan paling sering
sering dirasakan pada perut sebelah kanan.
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Keadaan umum ibu baik
2. Kesadaran composmentis
3. TP 29-06-2019
4. Tandah-tanda vital
28
TD : 120/90 mmHg
N : 81 x / menit
S : 36,5˚C
P : 20 x / menit
5. BB : 59 kg
6. TB : 160 cm
7. LILA : 27 cm
8. Tidak ada kelainan pada pemeriksaan fisik
9. Palpasi abdomen
Leopold I : 2 jari di bawah processus xipoideus (Px)
Leopold II : bagian kiri perut ibu teraba punggung janin
Leopold III : presentase kepala
Leopold IV : bagian terendah janin belum masuk pintu atas
panggul (PAP)
10. DJJ : (+) 144 x / menit.
ASSESMENT ( A )
GIII PII A0, umur kehamilan 34 minggu 2 hari, intra uterin, janin
tunggal, janin hidup, punggung kiri, presentase kepala, kepala belum
masuk PAP, keadaan umum ibu dan janin baik.
PLANNING ( P )
Tanggal 20-05-2019 Jam 10:15 WITA
1. Melakukan komunikasi Terapeutik. Hasil : Telah melakukan
komunikasi terapeutik
2. Menjelaskan kepada ibu tindakan yang akan dilakukan. Hasil : Ibu
mengerti penjelasan bidan
3. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital. Hasil :
Keadaan umum ibu baik dan tanda-tanda vital:
TD : 120/90 mmHg
N : 81 kali/ menit
29
S : 36,5˚C
P : 20 kali/ menit
4. Mengobservasi DJJ. Hasil : DJJ dalam batas normal yaitu 144
x/menit
5. Mengenalkan ibu tentang tanda dan bahaya kehamilan
Perdarahan pervaginam
Bengkak diwajah, tangan dan kaki
Demam
KPD
Gerakan janin berkurang
Penglihatan kabur
Keputihan yang berlebihan
Hasil : Ibu mengerti tentang tanda bahaya kehamilan
6. Mendiskusikan tentang P4K ( program perencanan,persalinan
dan pencegahan komplikasi)
Taksiran persalinan
Penolong persalinan
Tempat persalinan
Transportasi
Calon pendonor darah
Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan bidan
7. Menganjurkan ibu mengomsumsi obat yang diberikan tenaga
kesehatan dengan caranya. Hasil : Ibu telah mengomsumsi obat
yang diberikan
8. Mengenalkan ibu tentang makanan bergizi yang dikomsumsi ibu
hamil. Hasil : ibu mengerti dnegan penjelasan bidan.
9. Memberikan HE (Health Education) tentang makanan yang bergizi
yang dikomsumsi ibu hamil . hasil : ibu mengerti dengan penjelasan
bidan
30
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis
sistematis dalam member asuhan kebidanan, agar
menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi
asuhan. Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur
fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam
menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
32