B. Belanja Negara
Totalnya Rp 2.202,2 triliun atau 99,2% dari target APBN 2018 dan tumbuh 9,7% dari tahun
sebelumnya. Terdiri dari:
I. Belanja pemerintah pusat yang nilainya Rp 1.444,4 triliun atau 99,3% dari target APBN 2018
dan tumbuh 14,2% dari tahun sebelumnya.
Belanja kementerian/lembaga mencapai Rp 836,2 triliun atau 98,7% dari target APBN dan
tumbuh 9,3% dari tahun sebelumnya
Belanja non kementerian/lembaga mencapai Rp 608,2 triliun atau 100,2% dari target APBN dan
tumbuh 21,6% dari tahun sebelumnya
II. Transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 757,8 triliun atau 98,9% dari target APBN dan
tumbuh 2,1% dari tahun sebelumnya
Transfer ke daerah Rp 697,8 triliun atau 98,8% dari target APBN dan tumbuh 2,3 dari tahun
sebelumnya
Dana desa Rp 59,9 triliun atau 99,8% dari target APBN 2018 dan tumbuh 0,2% dari tahun
sebelumnya
Lewat hasil ini, nilai keseimbangan primer sampai akhir tahun masih negatif 1,8%. Artinya
pemerintah sampai akhir tahun masih gali lubang tutup lubang, alias berutang untuk membayar
bunga utang.
Sementara defisit anggaran sampai akhir tahun 2018 adalah 1,76% dari PDB atau nominalnya Rp
259,9 triliun.
Secara garis besar, Sri Mulyani menjelaskan, pendapatan negara mencapai 102,5% sementara
untuk belanja negara mencapai 99,2%.