Anda di halaman 1dari 8

PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS RESUME SUBSTANSI KAJIAN (BAB I – BAB VI)

Dosen :

Drs. Husni Thamrin

Di susun oleh :

Irma Kurniati (3061935003)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP PGRI BANJARMASIN)

PENDIDIKAN SENI TARI 2019


SUBSTANSI KAJIAN
I. LATAR BELAKANG SEJARAH PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA
SEBAGAI DASAR NEGARA
II. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH HIDUP BANGSA INDONESIA
III. PANCASILA DALAM KONTEK SEJARAH BANGSA INDONESIA
IV. KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI DALAM
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
V. HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA DAN UUD 1945
VI. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL
RANGKUMAN SUBSTANSI KAJIAN
BAB I : LATAR BELAKANG SEJARA PERUMUSAN DAN PENGESAHAN PANCASILA

BUKU SUMBER : PANCASILA DAN UUD’45,DALAM PARADIGMA REPORMASI,EDISI


REVISI,H.Subandi Al Marsudi,S.H.,M.H

HALAMAN : 15-33

A. LATAR BELAKANG SEJARAH


Penduduk Indonesia oleh kolonial Belanda semenjak berdirinya perkumpulan
dagang VOC ( Verenigde Oost Indische Companie) diawal abad XVII dengan
pemerintahannya di Indonesia yang terkenal dengan sebutan Hindia-Belanda
(Nederlands Indie),mulai ambruk dengan mendaratnya tentara jepang di Indonesia
yang dimulai pertama kali dipulau Tarakan,Kalimantan Utara.Pada tanggal 10-11
januari 1942,yang kemudian di ikuti dengan adanya pendaratan dipulau-pulau
lainnya seperti Sulawesi,Maluku,Sumatra,bali dan akhirnya memasuki pulau jawa.
Daerah pemerintahan di Indonesia di bagi-bagi tidak lagi sebagai satu
pemerintahan,melainkan kedalam beberapa wilayah,untuk jawa dan Madura
pusatnya di Batavia,untuk Sumatra di Bukit tinggi.Keduanya dibawah pemerintahan
Angkatan Darat (Rikugun).Sisanya,seperti borneo,bali terus kebagian timur sampai
dengan di irian dibawah pemerintaha Angkatan Laut (Kaigun) yang berpusat di
Makassar.
Masuknya jepang di Indonesia berjalan dengan mulus dan mendapat
sambutan gembira dari bangsa Indonesia. Hal ini di sebabkan oleh perlakuan
jepang yang ramah,dan di kira akan membebaskan Rakyat Indonesia mula-mula di
perbolehkan untuk megibarkan bendera sang dwi warna merah putih,dan
mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dari apa yang dikemukakan oleh wakil jepang itu dapat disimpulkan bahwa
hadia kemerdekaan yang dijanjikan oleh jepang tersebut tidak dilandaska
kesungguhan memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia ,melainkan
hanya tipu muslihat belaka.
B. Masa Persidangan I PROSES PERUMUSAN DAN PENGESAHAN
Sehari setelah pengurus BPUPKI dilantik,maka badan ini mulai mengadakan
siding-sidang dibawah pimpinan ketuanya,yaitu dr.KRT Radjiman Wediodiningrat.
Seluruh proses persidangan BPUPKI ini dapat dibagi dalam 2 (dua) masa
persidangan, yaitu: Masa persidangan I berlangsung dari tanggal 29 Mei sampai
dengan 1 jumi 1945,dan Masa persidangan II berlangsung dari tanggal 10 sampai
dengan tanggal 16 juli 1945,yang diselenggarakan di Gedung Tyuoo Sangi-in
(sekarang Gedung penjabon) Jakarta.
1.
Dalam sidangnya yang pertama pada tanggal 29 mei 1945,Ketua BPUPKI
meminta kepada para anggotanya untuk memberikan pandangan-
pandangannya tentang Dasar Indonesia Merdeka (philosofische
grondslag),Adapun pembaca pertama dalam siding ini diisi oleh Muhammad
Yamin,yang didalam pidatonya telah mengajukan usulan (lisan) mengenai dasar
negara kebangsaan yang rumusannya terdiri atas 5 (lima),yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ke-Tuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

Yang disusul kemudian dengan usulan tertulis mengenai dasar Negara


kebangsaan tersebut dengan rumusan sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradap
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Dalam kaitan ini tidak dijumpai adanya perumusan dasar Negara yang
lima dari soepomo ,kecuali dalam buku karangan Nugroho Notosusanto yang
berjudul:”Proses perumusan Pancasila Dasar Negara” yang sumbernya
dikutip dari buku karangan Muhammad Yamin, “Naskah persiapan UUD
1945”.Terdapat rumusan 5 (lima) dasar Negara usulan soepomo sebagai
berikut:

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Akhirnya dalam persidangan I hari keempat/terakhir tanggal 1 juni 1945


pembicaranya adalah soekarno (Bung Karno) yang juga mengusulkan dasar
Negara kebangsaan dengan menyampaikan rumusan yang diberi nama
pancasila yaitu terdiri dari :

1. Kebangsaan-Nasionalisme
2. Perikemanusiaan-Internasionalisme
3. Mufakat-Democratie
4. Keadilan Sosial
5. Ke-Tuhanan Yang Maha Esa

Menurut Bung Karno,kelima sila ini bila diperas menjadi Tri Sila,yaitu :

1. Socio-Nasionalisme
2. Socio-Demokratie
3. Ke-Tuhanan

Panitia kecil/panitia 9 terdiri dari:

1. Ir.Soekarno (ketua)
2. Drs.Mohammad Hatta
3. Mr.Mohammad Yamin
4. Mr.Achmad Soebardjo
5. Mr.Alfred Andre Maramis
6. Abdoel Kahar Moezakkir
7. K.H Wachid Hasyim
8. Abikoesno Tjokrosoejoso
9. H.Agoes Salim

Didalam piagam Jakarta dimuat perumusan Dasar Negara sebagai hasil


kerja kolektif panitia 9 yang terdiri atas 5 (lima) ,yaitu:

1. Ke-Tuhanan,dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan-perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Piagam Jakarta yang merupakan usulan kolektif dan sebagai hasil kerja
Panitia 9 ini,kemudian diambil alih oleh Panitia 8 yang telah dibentuk untuk
dilaporkan dalam siding pleno BPUPKI yang akan diadakan dalam masa
persidangan II tanggal 10-16 juli 1945.

2. Masa Persidangan II
Persidangan II hari pertama yang dimulai tanggal 10 juli 1945 merupakan
siding pleno BPUPKI siding ini dibuka oleh Ketua dengan memberikan
kesempatan pada para anggota untuk menyampaikan pandangan umum atas
pokok-pokok masalah yang dilaporkan panitia 8,termasuk “ Rancangan
Pembukaan” yang dihasilkan oleh panitia 9.
Guna menyelenggarakan tatanan bernegara sebagaimana layaknya suatu
bangsa yang merdeka,maka pada tanggal 18 agustus 1945 PPKI mengadakan
sidangnya yang pertama,dan UUD Negara Kesatuan RI yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan UUD 1945,terdiri atas 2 (dua) bagian,yaitu bagian
pembukaan dan bagian batang tubuh.
Bagian pembukaan berisikan pokok-pokok pikiran yang tersusun atas 4
(empat) alinea,sedangkan bagian Batang Tubuh tersusun atas 16 Bab yang
berisikan 37 pasal,ditambah 4 pasal Aturan peralihan,dan 2 ayat Aturan
Tambahan.
Pada alinea keempat pembukaan itulah tercantum rumusan pancasila
sebagai Dasar Negara RI yang meliputi sila-sila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan tindakan pengesahan atas UUD Negara kesatuan RI oleh PPKI,maka


terhitung sejak saat itu Pancasila sebagai Dasar Negara RI,telah berlaku secara
resmi dan merupakan rumusan yang final,karena pengesahannya dilakukan oleh
suatu Badan Nasional yang merupakan pembentuk Negara RI, dan menurut
Hukum Tata Negara mempunyai wewenang untuk meletakan Pokok Kaidah
Negara yang fundamental (staatsfundamentalnorm).

Melalui Dekrit Presiden 5 juli 1959 dinyatakan kembali kepada UUD 1945,
yang berarti perumusan Pancasila dalam UUD 1945 itulah yang berlaku secara
sah dan resmi hingga sekarang.
KESIMPULAN

Kesimpulan Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar Negara


republic Indonesia.Pancasila juga merupakan sumber keji’aan masyarakat dan Negara
Republik Indonesia .Maka manusia Indonesia menjadikan pengamal pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh
karena tu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga Negara Indonesia,setiap
penyelenggaraan Negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman
pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan,baik dipusat
maupun daerah.

Anda mungkin juga menyukai