PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja batasan mutu?
2. Apa pengertian dimensi mutu?
3. Apa saja macam-macam dimensi mutu?
4. Bagaimana mengukur mutu pelayanan kesehatan?
5. Apa saja implementasi mutu pelayanan kesehatan di fasyankes?
6. Apa pengertian penjaminan mutu?
C. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Mutu.
2. Agar mahasiswa mengetahui Persepsi Mutu Pelayanan Kesehatan.
3. Agar pembaca dapat mengetahui lebih jelas tentang Manajemen Mutu dalam
penerapannya di bidang pelayanan kesehatan.
4. Agar mahasiswa Manfaat Penjaminan Mutu
5. Sebagai sarana penambah wawasan bagi mahasiswa dan seluruh pembaca.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Batasan Mutu
1. Aspek konteks, mutu adalah suatu karakteristik atau atribut dari suatu produk atau
jasa.
2. Aspek persepsi pelanggan, mutu adalah penilaian subjektif pelanggan. Persepsi
pelanggan dapat berubah karna pengaruh berbagai hal seperti iklan, reputasi produk
atau jasa yang dihasilkan, pengalaman.
3. Aspek kebutuhan dan keinginan pelanggan, mutu adalah apa yang dikehendaki dan
dibutuhkan oleh pelanggan.
2
4. Hubungan antara manusia (human relation)
Interaksi antara petugas dengan petugas dan antara petugas dengan pasien atau
masyarakat.
5. Efisiensi (Efficiency)
Dimensi yang penting dari kualitas karena efisiensi akan mempengaruhi hasil
pelayanan kesehatan.
6. Kelangsungan Pelayanan (continuity of service)
Pelanggan akan menerima pelayanan lengkap yang dibutuhkan tanpa mengulangi
prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu.
7. Keamanan (safety)
Mengurangi resiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan
dengan pelayanan.
8. Kenyamanan (amenity)
Dimensi mutu yang tidak erkaitan langsung dengan efektivitas klinis, tetapi dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan (pasien) untuk mau datang memperoleh
pelayanan berikutnya.
Selain Lori DiPrete Brown, berbagai dimensi lain dikemukakan para ahli mutu seperti
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) yang mengemukakan 10 dimensi pokok yaitu
daya tanggap, kehandalan (reliabilitas), kompetensi, kesopanan, akses, komunikasi,
kredibilitas, kemampuan memahami pelanggan, keamanan, dan bukti fisik. Pada tahun
1988 Parasuraman dkk menggabungkan beberapa dimensi menjadi satu, dan akhirnya
jadilah 5 dimensi utama yaitu :
1. Reliabilitas (reliability)
Kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat (akurat), dan
memuaskan.
2. Daya tanggap (responsiveness)
Keinginan para staf membantu semua pelanggan serta berkeinginan dan
melaksanakan pemberian pelayanan dengan tanggap.
3. Jaminan (assurance)
Staf memiliki kompetensi, kesopanan, dan dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta
bebas dari risiko dan keragu-raguan.
4. Empaty (empathy)
3
Staf mampu menempatkan dirinya pada pelanggan, dapat berupa kemudahan
dalamk menjalin komunikasi termasuk perhatiannya terhadap para pelanggannya,
serta dapat memahami kebutuhan dari pelanggan.
4
d. Melakukan pemilihan awal indikator berdasarkan expert opinion dan bukti-bukti
awal
e. Melakukan penelitian yang ekstensif untuk mendapatkan literatur mengenai angka
prevalensi, bukti pendukung, reliabitas dan validitas, survey pada negara yang
berpartisipasi
f. Melakukan pemilihan akhir berdasarkan pakar, berdasarkan informasi yang
didapatkan pada langkah 5, menggunakan nominal group tehnic (NGT)
5
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat, maka perlu dilaksanakan berbagai upaya. Upaya ini harus dilakukan secara
sistematik, konsisten dan terus menerus.
7
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
8
DAFTAR PUSTAKA