Anda di halaman 1dari 15

KETERAMPILAN MENJELASKAN

MAKALAH
diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Mikro
Dosen Pengampu :
Drs. H. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd
Dwia Alia, M.Pd

disusun oleh :
Kelas 3A PGSD
Kelompok 2

1. Anisa Hayatul Milah 1700694


2. Shinta Ayu Lestari 1700746
3. Uus Agustina 1701622
4. Zaidan 1704770

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Keterampilan Menjelaskan.
Tentunya di sekolah dasar terdapat berbagai macam keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang pendidik. Untuk itu sebagai calon pendidik harus
mengetahui dan memahami serta bisa menerapkan berbagai keterampilan dalam
mengajar salah satunya keterampilan menjelaskan.
Dalam makalah ini kami menyajikan mengenai pengertian keterampilan
menjelaskan dalam pembelajaran, komponen-komponen keterampilan
menjelaskan, prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan, dan tahapan keterampilan
menjelaskan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap para pembacanya sehingga dapat menambahkan wawasan dan
juga ilmu pengetahuan mengenai keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran.
Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari bantuan,
arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Drs. H. Ahmad Mulyadiprana, M.Pd dan Ibu Dwi Alia, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Mikro serta kepada teman-teman atas
segala bentuk partisipasi dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Tasikmalaya, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ..............................................................................................2
1.5 Metode Penulisan...............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Menjelaskan dalam Pembelajaran............................4
2.2 Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan..........................................7
2.3 Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan....................................................18
2.4 Tahapan-tahapan Keterampilan Menjelaskan.................................................18

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan..........................................................................................................20
3.2 Implikasi...........................................................................................................20
3.3 Rekomendasi....................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Suprihatiningrum, Jamil (2014) dalam buku Strategi
Pembelajaran salah satu peran seorang guru dalam dunia pendidikan adalah
sebagai pengajar. Oleh karena itu kemampuan mengajar seorang guru harus
maksimal ketika bertatapmuka dengan para peserta didik. Keberhasilan
pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh strategi mengajar yang
baik. Salah satu komponen dari strategi mengajar yang paling mendasar yakni
keterampilan menjelaskan. Seorang guru harus menguasai keterampilan dasar
salah satunya keterampilan menjelaskan saat ditugaskan untuk mengajar disebuah
sekolah. Dengan begitu maka diharapkan tujuan yang ingin dicapai dapat
tersampaikan dengan optimal pada peserta didik saat pembelajaran.
Menurut Umar Elmia (2009) dalam jurnal Penguasaan Keterampilan
Menjelaskan Dalam Pencapaian Tujuan Pembelajaran Pada Mahasiswa D-II
PGSD pada kegiatan belajar-mengajar, menjelaskan merupakan tindakan yang
banyak dilakukan, terutama oleh guru. Apabila seorang guru menjelaskan, artinya
guru tersebut memberikan informasi sedemikian rupa sehingga siswa benar-benar
mengerti dan memahami apa yang diinformasikan oleh guru. Pemberitahuan
penjelasan merupakan ciri utama kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa
dikelas. Biasanya guru cenderung lebih mendominasi pembicaraan dan
mempunyai pengaruh langsung, misalnya dalam memberikan fakta, ide, atau
pendapat. Oleh sebab itu, penjelasan dan pembicaraan guru harus optimal
sehingga bermakna bagi murid.
Keterampilan menjelaskan sangat penting bagi guru karena sebagian besar
percakapan guru mempunyai pengaruh terhadap pemahaman siswa salah satunya
berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan
guru akan memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang maksimal tentang
materi yang dijelaskan, serta meningkatnya keterlibatan siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, kami merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Apa pengertian keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran?
1.2.2 Apa komponen keterampilan menjelaskan?
1.2.3 Apa prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan?
1.2.4 Bagaimana tahapan-tahapan keterampilan menjelaskan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1.3.1 Menjelaskan pengertian keterampilan menjelaskan.
1.3.2 Mendeskripsikan komponen keterampilan menjelaskan.
1.3.3 Mendeskripsikan prinsip-prinsip keterampilan menjelaskan.
1.3.4 Menjelaskan tahapan-tahapan keterampilan menjelaskan.

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ialah sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoritis
Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai
penambah wawasan dan pengetahuan yang dapat dikaji serta dipelajari lagi
mengenai pembelajaran melalui bimbingan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari penulisan makalah ini ialah untuk menambah
pengalaman, wawasan, dan pengetahuan mengenai pembelajaran melalui
bimbingan beserta model-model pembelajarannya bagi penulis dan
pembaca.

1.5 Metode Penulisan


Makalah ini menggunakan metode kajian referensi berupa buku yang
relevan, jurnal dan diskusi dengan teman-teman kelompok.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Keterampilan Menjelaskan dalam Pembelajaran


Menurut Mulyasa, E (2008:80) dalam buku Menjadi Guru
Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan
menjelaskan adalah mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan,
fakta, dan data. Pengertian menjelaskan dalam kaitannya dengan kegiatan
pembelajaran mengacu kepada perbuatan mengorganisasikan materi pelajaran
dalam tata urutan yang terencana dan sistematis sehingga dalam penyajiannya
siswa dengan mudah dapat memahaminya. Keterampilan menjelaskan ialah
penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematis untuk
menunjukan adanya hubungan satu dengan yang lain. Keterampilan menjelaskan
dijadikan sebagai salah satu aspek yang sangat penting bagi guru karena sebagian
besar percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap
pemahaman siswa adalah berupa penjelasan. Penguasaan keterampilan
menjelaskan yang dikuasai oleh guru memungkinkan siswa memiliki pemahaman
yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatkan keterlibatan
siswa dalam kegiatan proses pembelajaran.
Menurut Suherman, A dalam Pembelajaran Keterampilan
Menjelaskan kegiatan menjelaskan dalam proses pembelajaran bertujuan
membimbing siswa untuk dapat memahami ilmu pengetahuan secara objektif dan
bernalar, melatih siswa untuk senantiasa berkonsentrasi dalam menyimak
penjelasan guru sehingga melibatkan mereka untuk berpikir sambil memecahkan
masalah-masalah atau pertanyaan, untuk mendapat respon dan timbal balik siswa
mengenai tingkat pemahamannya serta untuk mengatasi kesalahpahaman mereka,
membimbing siswa untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dengan,
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah tersebut.

2.2 Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan


Menurut Darmadi, H (2009: ) dalam buku Kemampuan Dasar
Mengajar (Landasan dan Konsep Implementasi) penggunaan penjelasan dalam
pembelajaran memiliki beberapa komponen yang harus diperhatikan. Komponen-
komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut;
1. Perencanaan
Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses pembuatan rencana, model,
bentuk, pola dan kontruksi sesuatu hal yang akan dilakukan. Perencanaan bukan
hanya merupakan materi untuk diketahui saja melainkan pula harus dipahami dan
dikuasai hingga mencapai tingkat terampil. Guru perlu membuat suatu
perencanaan yang baik untuk memberikan penjelasan. Penjelasan yang diberikan
guru perlu direncanakan dengan baik terutama yang berkenaan dengan isi pesan
dan yang menerima pesan. Yang berkenaan dengan isi pesan atau materi meliputi
penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis hubungan yang ada
diantara unsur-unsur yang dikaitkan dan generalisasi yang sesuai dengan
hubungan yang telah ditentukan. Misalnya kita menganalisa tema dan sub tema
yang akan dibicarakan kepada anak SD serta kemampuan-kemampuan yang ada
pada program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan bahasa, daya pikir,
keterampilan dan jasmani serta bagaimana hubungannya dengan tema dan sub
tema yang akan dibicarakan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan penjelasan, yaitu:
a. Yang berhubungan dengan isi pesan
 Tentukan garis besar materi yang akan dijelaskan.
 Susunlah garis besar materi tersebut secara sistematis
dengan.bahasa yang mudah dipahami peserta didik.
 Siapkan alat peraga untuk memberikan contoh (ilustrasi) yang
sesuai dengan garis besar materi yang akan dijelaskan.
b. Yang berhubungan dengan peserta didik
Memberikan suatu penjelasan harus dipertimbangkan siapa yang akan
menerima penjelasan tersebut, bagaimana kemampuannya, dan pengetahuan
dasar apa yang telah dimilikinya. Ketika merencanakan penjelasan harus sudah
terbayang kondisi penerima pesan, karena penjelasan berkaitan erat dengan
usia, jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, dan lingkungan belajar.
2. Penyajian
Menurut Suherman, A dalam Pembelajaran Keterampilan
Menjelaskan agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, dalam penyajiannya perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti oleh siswa dan menghindari ucapan-ucapan
seperti: ”ee”, ”aa”, ”mm”, ”kira-kira”, ”umumnya”, ”seringkali” dan
istilah-istilah yang tidak dapat dimengerti oleh anak.
b. Penggunaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan sebaiknya
digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan sesuatu yang
dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pemberian tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus
memusatkan perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak begitu penting. Dalam hal ini guru dapat
menggunakan tanda atau 5 isyarat lisan seperti “yang terpenting adalah”
atau “perhatikan dengan baik,anak-anak. Yang ini agak sukar”.
d. Penggunan balikan: “guru hendaknya memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan
ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan seperti: “apakah anak-anak mengerti dengan
penjelasan Ibu tadi?” dan sebagainya.
Selain hal-hal diatas, menurut Mulyasa, E 2008 hlm 82-83 dalam buku .
Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangka terdapat dua pola yang memiliki efektivitas tinggi dalam
menghubungkan contoh, yaitu:
a. Pola induktif, yaitu diberikan contoh terlebih dahulu kemudian ditarik
kesimpulan umum.
b. Pola deduktif, yaitu hukum, rumus, generalisasi dikemukakan terlebih
dahulu, kemudian diberikan contoh-contoh secara rinci untuk memperjelas
hukum, rumus, atau generalisasi yang telah dikemukakan.
Pola yang digunakan bergantung pada materi pembelajaran, kemampuan,
usia dan latar belakang kemampuan peserta didik tentang pembelajaran tersebut.
Dalam penggunaan contoh, ada kata-kata khusus yang biasa digunakan sebagai
kata-kata penghubung dan ungkapan-ungkapan khusus. Untuk mengaitkan ide
utama dan yang kurang penting digunakan kata-kata: jika....maka, walaupun
begitu, sehingga, dalam pada itu, karena, sebab, dan sebagainya. Untuk
menghubungkan ide-ide yang sama pentingnya digunakan kata-kata seperti
sementara itu, dalam pada itu, juga, selanjutnya, hanya, oleh karena itu, jadi, atau
akibatnya. Dengan istilah-istilah tersebut, guru tidak hanya memperjelas
penyajian, tetapi seklaigus menekankan keterkaitan atau menunjukkan hubungan.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa dalam memberikan penjelasan
perlu menggunakan intonsi bahasa sesuai dengan materi yang dijelaskan. Untuk
itu perlu ada variasi dalam memberikan tekanan, perlu pula membuat struktur
sajian, yaitu memberkan informasi yang memberikan arah atau tujuan utama
sajian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
a. Memberikan ikhtisar dan pengulangan.
b. Menguraikan atau mengatakan dengan kalimat lain tentang jawaban
yang diberikan peserta didik.
c. Memberikan tanda atau isyarat lisan, seperti pertama, kedua, dsb.
Pada waktu memberikan penjelasan, hendaknya guru memperhatikan
gerak gerik dan mimik peserta didik, apakah penjelasan yang diberikan dapat
dipahami atau meragukan, menyenangkan atau membosankan, dan apakah
menarik perhatian atau tidak. Untuk kepentingan tersebut, perhatikanlah mereka
selama memberikan penjelasan, ajukan pertanyaan-pertanyaan dan berilah
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Berdasarkan balikan tersebut, guru perlu menyesuaikan penyajian
pembelajaran. Misalnya mengurangi kecepatan bicara, menambah contoh atau
ilustrasi, mengadakan pengulangan terhadap hal-hal yang penting, dan megadakan
variasi dengan teknik-teknik yang lain untuk meningkatkan keefektifan
pembelajaran.

2.3 Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan


Menurut Umar, Elmia. (2009) dalam jurnal Penguasaan
Keterampilan Menjelaskan Dalam Pencapaian Tujuan Pembelajaran Pada
Mahasiswa D-II PGSD pada penyajian penjelasan harus didasari dengan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah, atau
di akhir jam pertemuan, tergantung kepada keperluan.
b. Penjelasan dapat diselingi tanya jawab.
c. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
d. Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa.
e. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa.
f. Penjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang konkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan.
g. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi
standar dan kompetensi dasar.

2.4 Tahapan-tahapan Keterampilan Menjelaskan


Terdapat tujuh tahap dalam penjelasan, adapun tahapan-tahapan
disampaikan sebagai berikut:
1. Menyampaikan Informasi. Menyampaikan Informasi diartikan memberitahu
tentang materi atau informasi yang belum diketahui sebelumnya dalam
bentuk menyampaikan fakta dan memberikan arahan serta disampaikan hanya
untuk diketahui saja, dalam pembelajaran menyampaikan informasi berarti
memberitahu tentang definisi atau pengertian dasar tentang materi yang akan
diajarkan. Contoh : Gubernur adalah pemimpin pemerintah daerah di wilayah
provinsi
2. Isi yang disampaikan menunjukkan “apa” atau “bagaimana” sesungguhnya
suatu hal itu terjadi. Guru mencoba menguraikan istilah-istilah yang belum
dikenal peserta didik juga menguraikan pembelajaran baru dengan cara
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik. Jadi, dalam hal ini isi bersifat
tentang pengertian ataupun istilah. Contoh : Arti pengertian “negara”
adalah…
3. Isi yang disampaikan menunjukkan “mengapa” atau “untuk apa” sesuatu
terjadi demikian, yang menunjukkan hubungan atau korelasi antara dua hal
yang berkaitan atau lebih dan menunjukkan suatu kausalitas (sebab-akibat).
Contoh: Mengapa perlu adanya kerja bakti setiap hari minggu? Untuk apa
seorang petani memerlukan pupuk?
4. Memberi Motivasi berarti kemampuan untuk memberikan dorongan
semangat agar menimbulkan minat, kemauan serta perhatian siswa terhadap
pembelajaran.
5. Mengajukan Pendapat Pribadi. Sebaiknya didahului dengan kata-kata
“menurut pendapat saya sendiri” dan disertai alasan-alasan fakta atau data
yang mendukung pendapatnya itu.
6. Pemberian Contoh. Memberikan contoh yang nyata agar siswa mendapatkan
pemahaman yang baik dan meyakinkan peserta didik terhadap materi
pelajaran yang telah dipelajari
7. Tahap akhir dalam kegiatan menjelaskan adalah tahap latihan, dengan latihan
siswa secara individu atau dengan bimbingan guru mencari hubungan sebab-
akibat pada peristiwa yang lainnya
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pengertian menjelaskan dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran
mengacu kepada perbuatan mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata urutan
yang terencana dan sistematis sehingga dalam penyajiannya siswa dengan mudah
dapat memahaminya dijadikan sebagai salah satu aspek yang sangat penting bagi
guru. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang dikuasai oleh guru
memungkinkan siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang
dijelaskan, serta meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran.
Adapun Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan, yaitu: 1)
Perencanaan sebagai suatu proses pembuatan rencana, model, bentuk, pola dan
kontruksi sesuatu hal yang akan dilakukan. 2) Penyajian agar penjelasan yang
diberikan dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Prinsip-prinsip Keterampilan Menjelaskan dapat diberikan selama
pembelajaran, baik di awal, di tengah, atau di akhir jam pertemuan, tergantung
kepada keperluan diselingi tanya jawab dan harus relevan dengan tujuan
pembelajaran. Materi penjelasan harus bermakna bagi siswa disesuaikan dengan
latar belakang dan kemampuan siswa harus disertai dengan contoh-contoh yang
konkrit dan dihubungkan dengan kehidupan agar mudah dipahami oleh peserta
didik. Penjelasan harus menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi
standar dan kompetensi dasar.
Tahapan-tahapan Keterampilan Menjelaskan, yaitu: 1) Menyampaikan
Informasi. 2) Isi yang disampaikan menunjukkan “apa” atau “bagaimana”
sesungguhnya suatu hal itu terjadi. 3) Isi yang disampaikan menunjukkan
“mengapa” atau “untuk apa” sesuatu terjadi demikian, yang menunjukkan
hubungan atau korelasi antara dua hal yang berkaitan atau lebih dan menunjukkan
suatu kausalitas (sebab-akibat). 4) Memberi Motivasi. 5) Mengajukan Pendapat
Pribadi. 6) Pemberian Contoh. Dan 7) Tahap akhir dalam kegiatan menjelaskan
adalah tahap latihan.

3.2 Implikasi
Ditujukan kepada pembaca agar lebih memahami materi pembelajaran
melalui bimbingan serta memberikan saran dan kritik terhadap makalah ini.

3.3 Rekomendasi
Bagi penulis atau pembaca yang akan mengkaji dan mengembangkan
bentuk-bentuk keterampilan salah satunya keterampilan menjelaskan agar siswa
lebih mengerti dan memahami pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi, Hamid. 2009. Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan dan Konsep


Implementasi). Bandung: ALFABETA CV.
Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangka. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Suherman, A. -. Pembelajaran Keterampilan Menjelaskan.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195105
081980031A._SUHERMAN/BAHAN_PEMBELAJARAN/KETRMAPILA
N_MENJELASKAN.pdf. (6 September 2019).
Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: AR-RUZZA
MEDIA.
Umar, Elmia. (2009). Penguasaan Keterampilan Menjelaskan Dalam Pencapaian
Tujuan Pembelajaran Pada Mahasiswa D-II PGSD. -,6.
Wandri, Irvan. (2014). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menjelaskan dan
Bertanya Guru Melalui Supervisi Klinis Pendekatan Non Direktif. Jurnal
Pendidikan dan Kepengawasan, 1.

Anda mungkin juga menyukai