Anda di halaman 1dari 39

KAPASITAS DAN TINGKAT

PELAYANAN JALAN

Pertemuan ke 6 dan 7

Dosen Pengampu :
SITI NURJANAH AHMAD
DEFENISI KAPASITAS
KAPASITAS JALAN atau KAPASITAS suatu
ruas jalan adalah jumlah kendaraan maksimum
yang memiliki kemungkinan yang cukup untuk
melewati ruas jalan tersebut (dalam satu
ataupun dua arah) dalam periode waktu tertentu
dengan kondisi jalan dan dengan lalu lintas
yang umum.
KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN
1. Faktor Penyesuaian
Kendaraan Berat
2. Faktor Penyesuaian
Kecepatan Arus Bebas
3. Tingkat Pelayanan dan
Kerapatan
4. Aplikasi Analisis Kapasitas
dan Tingkat Pelayanan
CARA MENGHITUNG VOLUME LALU INTAS

Bukhari, et al (1997 : 14) mendefinisikan volume lalu lintas sebagai


jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau tampang
(melintang) jalan dalam satu satuan waktu tertentu, dan biasanya
diukur dalam satuan kendaraan penumpang persatuan waktu,
yang dinyatakan dengan rumus :
TINGKAT PELAYANAN JALAN
SATUAN MOBIL PENUMPANG
1. Disingkat SMP adalah satuan kendaraan di dalam arus lalu lintas yang
disetarakan dengan kendaraan ringan/mobil penumpang, dengan
menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) atau faktor pengali
berbagai jenis kendaraan menjadi satu satuan yaitu SMP, dimana besaran
SMP dipengaruhi oleh tipe/jenis kendaraan, dimensi kendaraan, dan
kemampuan olah gerak.
2. SMP digunakan dalam melakukan rekayasa lalu lintas terutama dalam
desain persimpangan, perhitungan waktu alat pengatur isyarat lalu lintas
(APILL), ataupun dalam menentukan nisbah volume per kapasitas jalan
(V/C) suatu ruas jalan.
3. Di Amerika dan Eropa, satuan mobil penumpang dikenal dengan istilah
passenger car unit atau PCU atau passenger car equivalent (PCE).
• Besaran SMP
• Besaran satuan mobil penumpang bervariasi menurut lokasi apakah itu di
perkotaan atau di jalan raya, ataupun di persimpangan. Jenis kendaraan
dibagi atas beberapa kategori yaitu
• Kendaraan Ringan (LV): Mobil Penumpang, Oplet, Mikrobis, Pick up, sedan
dan kendaraan bermotor ber as 2 dengan jarak antar as 2-3m
• Kend. Berat (HV) : Bis, Truk 2 As, Truk 3 As, dan kend. bermotor lebih dari 4
roda
• Sepeda Motor (MC) : kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda.
• Kendaraan tak Bermotor (UM) : segala jenis kendaraan yang digerakan oleh
orang atau hewan seperti becak, sepeda, kereta kuda dan sebagainya.
EKIVALEN MOBIL PENUMPANG (EMP) adalah
unit untuk mengkonversikan satuan arus lalu lintas dari kendaraan/jam
menjadi satuan mobil penumpang (smp/jam).

Klasifikasi kendaraan yang


diperlukan untuk mengkonversi
kendaraan kedalam Satuan Mobil
Penumpang (SMP).
Angka ekivalen mobil
penumpang yang digunakan
untuk kondisi dan situasi
diIndonesia dapat dilhat pada
tabel disamping
SMP/EMP PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL
Pada persimpangan bersignal (terdapat lampu pengaturan lalu lintas) nilai
faktor pengali SMP (emp) suatu kendaraan tergantung dari tipe pendekat
jalan. yaitu pendekat terlindung (pergerakan kendaraan tidak ada
gangguan dari arah pendekat/jalan yang lain) dan pendekat terlawan
(pergerakan kendaraan yang mendapat gangguan dari arah pendekat lain).

emp
Jenis Kendaraan
Terlidung Terlawan
LV 1,0 1,0
HV 1,3 1,3
MC 0,2 0,4
PADA PERSIMPANGAN TAK
BERSIGNAL
Pada persimpangan tak bersignal
PADA JALINAN JALAN
(tidak terdapat lampu pengaturan
Bagian jalinan berfungsi untuk
lalu lintas) nilai faktor pengali SMP
memberikan ruang gerak lebih pada sisi
(emp) suatu kendaraan untuk
kiri jalan, bagian jalinan jalan terdiri
semua pendekat sama.
dari dua tipe yaitu jalinan tunggal dan
Kendaraan Ringan (Light Vehicles - LV) = 1,0
Kendaraan Berat (Heavy Vehicles - HV) = 1,3 jalinan bundaran.
Sepeda Motor (Motorcycle - MC) = 0,5 Nilai faktor pengali (emp) pada jalinan
jalan sama seperti pada persimpangan
tak bersignal yaitu :
Kendaraan Ringan (LV) = 1,0
Kendaraan Berat (HV) = 1,3
Sepeda Motor (MC) = 0,5
JALAN PERKOTAAN
Pada jalan perkotaan faktor pengali tergantung dari fungsi dan kondisi jalan
serta jumlah kendaraan yang melintasi satu titik pengamatan pada satu satuan
periode waktu (jam) yaitu :4]
A. Jalan perkotaan yang tidak terbagi (tidak mempunyai median jalan)
emp
Arus lalu lintas MC
Tipe Jalan total 2 arah Lebar Jalur Lalu Lintas
LV HV
(kend/jam)
≤6m >6m
Dua Lajur tak terbagi 1,3 0,5 0,4
(2/2) UD 0 ≥ 1800
1,2 0,35 0,25
1,0
Empat Lajur tak terbagi 1,3 0,4
(4/2) UD 0 ≥ 1800
1,2 0,25
B. JALAN PERKOTAAN TERBAGI ATAU JALUR SATU ARAH/JALAN SATU
ARAH.
Pada Jalan perkotaan Penentuan faktor pengali menggunakan cara interpolasi
nilai, sebagai contoh untuk tipe jalan 2/2 UD dan lebar jalur lalu lintas kurang
dari 6 meter serta jumlah kendaraan yang melintas pada satu titik pengamatan
selama satu jam yaitu 900 kendaraan maka faktor pengali yang didapat
berturut-turut untuk LV, HV dan MC yaitu 1,0, 1,25 dan 0,425.

Arus lalu lintas per emp


Tipe Jalan
jalur (kend/jam) LV HV MC
Dua Lajur satu arah (2/1)
0 1,3 0,4
dan Empat Lajur dua arah
≥ 1050 1,2 0,25
(4/2) D
1,0
Tiga Lajur satu arah (3/1) 0 1,3 0,4
dan Enam Lajur dua arah (6/2) D ≥ 1100 1,2 0,25
MENGHITUNG VOLUME KENDARAAN
Dikenal beberapa istilah mengenai volume kendaraan :
PHV : Peak Hour Volume yaitu volume jam puncak yang tersusun
dari volume 15 menitan tersibuk berurutan selama 1 jam.
PHF : Peak Hour Factor yaitu faktor jam puncak yang diperoleh dari
PHV dibagi dg 4x volume maks pada volume 15 menitan di PHV
LHR : Lalu lintas harian rata-rata selama 24 jam
AADT : Annual average daily traffic
yaitu LHR yang pengukurannya minimal 365 hari( 1 tahun)
ADT : Average daily traffic .
Yaitu LHR yang pengukurannya kurang dari satu tahun
Metode pengumpulan data
(yang sering dilakukan ):
• Pengamatan dilakukan dengan
interval waktu 15 menit
• Pengamatan dilakukan 2 arah
• Jenis kendaraan dikelompokan
semakin rinci :
LV=light vehicle,
HV=heavy vehicle,
MC=motorcycle,
UM=un motorizhed)
• Lama pengamatan : 2 jam (minimal),
16 jam, 24 jam,
dan 48 jam.
SEGMEN JALAN PERKOTAAN
• segmen jalan perkotaan adalah Mempunyai pengembangan
secara permanen dan menerus minimum pada salah satu
sisinya, jalan di atau dekat pusat perkotaan dengan
penduduk > orang.
• Indikasi antara lain karakteristik arus lalu lintas puncak pagi
dan sore (didominasi kend. Pribadi dan sepeda motor),
peningkatan arus yang cukup pada jam puncak.
• Tipe jalan perkotaan adalah : 2/2 UD, 4/2 UD, 4/2 D,
6/2 D, Jalan satu arah (1-3/1)
TINGKAT PELAYANAN JALAN DAN
KAPASITAS RUAS JALAN
STANDARNISASI NILAI VCR DITETAPKAN
BERDASARKAN IHCM (INDONESIAN HIGHWAY
CAPACITY MODEL)
KAPASITAS RUAS JALAN
KAPASITAS DASAR (CO)
Kapasitas dasar Co ditentukan berdasarkan tipe jalan
sesuai dengan nilai yang tertera pada Tabel Berikut :
FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT
PEMBAGIAN ARAH (FCSP)
Penentuan faktor koreksi untuk pembagian arah didasarkan pada kondisi
arus lalu lintas dari kedua arah atau untuk jalan tanpa pembatas median.
Untuk jalan satu arah dan/atau jalan dengan pembatas median, faktor
koreksi kapasitas akibat pembagian arah adalah 1,0.
FAKTOR KOREKSI KAPASITAS AKIBAT LEBAR
JALAN (FCW)
Faktor koreksi ini ditentukan berdasarkan lebar jalan efektif yang dapat
terlihat pada Tabel Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Lebar Jalan (FCw) berikut:
Faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping (FCsf)
Faktor koreksi untuk ruas jalan yang mempunyai bahu jalan didasarkan pada lebar
bahu jalan efektif (Ws) dan tingkat samping yang penentuan klasifikasinya dapat
terlihat pada Tabel Klasifikasi Gangguan Samping. Sementara faktor koreksi kapasitas
akibat gangguan samping (FCsf) untuk jalan yang mempunyai bahu jalan dapat
terlihat pada Tabel Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Gangguan Samping (FCsf) untuk
Jalan yang Mempunyai Bahu Jalan dan Tabel Faktor Koreksi Kapasitas Akibat
Gangguan Samping (FCsf) untuk Jalan yang Mempunyai Kereb.
Faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping (FCsf)
Faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping (FCsf)
Faktor Koreksi Kapasitas Akibat Ukuran Kota (FCcs)
Contoh perhitungan volume lalu lintas
dan kapasitas jalan
WAKTU VOLUME ( KENDARAAN )
06.00-06.15 400
06.15-06.30 450
06.30-06.45 550
06.45-07.00 600
07.00-07.15 625
07.15-07.30 525
07.30-07.45 475
07.45-08.00 575

DITANYAKAN : PHV, PHF, LHR(jika PHV=10% LHR) ???


Karena yang Ditanyakan adalah :
PHV, PHF, LHR(jika PHV=10% LHR) ???
Maka cara penyelesaiannya adalah :
-PHV = Σ V = 550+600+625+525
= 2300 kendaraan/jam
-PHF = PHV/(4 x Vmaks)
= 2300/(4 x 625)
=2300/2500 =0.92
-LHR = 2300/10%
=23000 kendaraan/hari
KAPASITAS RUAS JALAN PERKOTAAN
Rumus :
C = Cο x FCw x FCsp x FCsf x FCcs
DENGAN :
C = kapasitas jalan sesungguhnya (smp*/jam)
C0 = kapasitas dasar/ideal berdasarkan kondisi geometri, polaarus lalu-lintas,
dan faktor lingkungan (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur
FCsp = Faktor penyesuaian untuk kapasitas dasarakibat pemisahan arah lalu-lintas
(hanya jalan duaarah tak terbagi).
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping
FCcs = Faktor penyesuaian akibat ukuran kota
(untuk faktor2 bisa dilihat di tabel buku MKJI 1997)
* SMP (SATUAN MOBIL PENUMPANG) adalah satuan untuk arus lalulintas dimana berbagai
arus lalulintas (kendaraan) dikonversi kedalam arus kendaraan ringan termasuk mobil
penumpang dan sasis sejenis dengan menggunakan *emp.
• EMP (EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG) yaitu sebagai pembanding konversi kebentuk
emp, dengan acuan mobil penumpang bernila 1 smp

Anda mungkin juga menyukai