Anda di halaman 1dari 29

BUKU PANDUAN PENGELOLAAN

PLTS SISTEM TERPUSAT


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA PROYEK
KEMENTERIAN NEGARA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL 2007

PANDUAN OPERASIONAL – PEMELIHARAAN


PANDUAN MANAJERIAL

PT. AZET SURYA LESTARI


JL. Merpati Raya 44 Kp. Sawah Baru
Bintaro - Tangerang 15413 Indonesia
Telp : 021 7463 8606-8 Fax : 021 7463 8609
www.tokosurya.com email : grage@indosat.net.id

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau
seluruhnya baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari

Panduan Operasional
PLTS Sistem Terpusat

I. Pendahuluan

Pemerintah Indonesia merencanakan bahwa di masa depan pemanfaatan sumber-


sumber energi terbarukan akan merupakan sumber utama untuk mensuplai kebutuhan listrik
di Indonesia terutama untuk kebutuhan listrik perdesaan. Salah satu energi yang terbarukan
(renewable) untuk mensuplai kebutuhan listrik adalah dengan menggunakan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau Photovoltaic (PV).
Permintaan untuk sistem ini mulai terlihat meningkat sejak tahun 2000-an seiring
dengan gencarnya kampanye energi hijau untuk perkotaan dan dicabutnya subsidi BBM oleh
pemerintah pada tahun 2005. Rendahnya biaya pemeliharaan dan operasional PLTS telah
memberikan dampak terhadap kenaikan permintaan PLTS. Sistem genset untuk daerah/pulau
terpencil menjadi semakin mahal karena sangat tergantung pada bahan bakar minyak BBM).
Sejauh ini pemanfaatan sistem PLTS lebih banyak diutamakan untuk penerangan
listrik rumah perdesaan atau lebih banyak dikenal dengan sebagai Solar Home Sistem (SHS).
Aplikasi ini lebih tepat digunakan jika dibandingkan pembangkit listrik jenis lain yang
membutuhkan suplai bahan bakar, karena minimnya sarana transportasi. Aplikasi PLTS tipe
SHS (Solar Home Sistem) adalah aplikasi yang populer digunakan, karena sistemnya
desentralized (satu rumah satu pembangkit). Dengan demikian tidak dibutuhkan jaringan
distribusi, dan lebih fleksibel digunakan di wilayah perdesaan dimana jarak rumah satu
dengan lainnya relatif jauh.
PLTS-SHS sebagian besar diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang
membutuhkan (end-user). Kalaupun ada kewajiban membayar, umumnya hanya
dimaksudkan untuk biaya pemeliharaan yang dikelola oleh lembaga pengelola yang dibentuk
di tingkat perdesaan.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Berdasarkan pada pengamatan di lapangan, sustainability dari program listrik perdesaan SHS
banyak menghadapi kendala sebagai berikut:
1. Rendahnya rasa tanggung jawab end-user dalam memelihara sistem PLTS-SHS;
2. Sulitnya mencari suku cadang (inverter lampu) di lokasi, terutama karena PLTS-SHS
menggunakan sistem DC. Kerusakan pada satu-dua lampu mengakibatkan semakin
berkurangnya kepedulian end-user terhadap sistem PLTS yang dimilikinya;
3. Sistem PLTS-SHS yang diberikan terlalu kecil (hanya 50Wp) sehingga sering terjadi
pemakaian berlebihan yang mengakibatkan kerusakan lebih cepat pada peralatan
(terutama battery/accu);
4. Sistem PLTS-SHS yang diberikan secara cuma-cuma dari Pemerintah, dijual oleh end-
user kepada pihak lain;
5. Beberapa peralatan yang digunakan dalam sistem PLTS-SHS sering mengalami perubahan
fungsi yang seharusnya, terutama baterai yang sering dipakai untuk keperluan lain.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, diusulkan pemanfaatan Sistem PLTS
Terpusat. Perencanaan program ini sejalan dengan yang akan dilakukan oleh Kementerian
Negara Pembangunan Daerah Tertinggal melalui sumber dana DIPA APBN Kementerian
Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Satuan Kerja Peningkatan Infrastruktur Tahun
Anggaran 2007.
Bantuan Pembangkit Listrik Alternatif Tenaga Surya (PLTS) Terpusat adalah
dalam rangka program peningkatan prasarana dan sarana perdesaan untuk melayani
kebutuhan masyarakat akan energi listrik dengan memanfaatkan sumber energi
terbarukan/PLTS dengan kapasitas 5 kWp bagi masyarakat.
Tujuan dari dibuatnya PLTS Terpusat adalah sebagai berikut:
 Memberikan listrik dalam jumlah dan kualitas yang lebih memadai untuk kebutuhan
rumah tangga perdesaan;
 PLTS untuk perdesaan yang pola pemukimannya tidak terlalu menyebar, dapat dinikmati
oleh masyarakat secara bersama-sama, tetapi tidak dimiliki oleh perseorangan (milik
bersama);
 Memudahkan dibentuknya sistem pengelolaan sehingga pemeliharaan sistem dapat
dilakukan dengan lebih baik.

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:


Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
 Sistem PLTS yang diberikan oleh pemerintah tidak menjadi milik pribadi sehingga tidak
mudah diperjualbelikan;
 Dengan sistem pengelolaan yang baik, PLTS Terpusat dapat memberikan manfaat
ekonomis yang lebih banyak kepada komunitas, baik secara langsung (yang memperoleh
listrik) maupun secara tidak langsung (melalui hasil iuran bulanan yang diperoleh dari
para pemakai listrik yang sebagian dapat digunakan untuk kas masyarakat);
 Meningkatkan daya guna sistem PLTS karena dapat dibentuk lembaga pengelola yang
bertugas memelihara peralatan;
 Meningkatkan rasa tanggung jawab pemakai PLTS, karena sambungan listrik dapat
dipindahkan ke rumah lainnya apabila pemakai lama tidak memenuhi kewajibannya.

II. PERENCANAAN PLTS SISTEM TERPUSAT

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem terpusat dibuat (design
dan sizing) berdasarkan dokumen pelelangan umum dan berita acara penjelasan.

A. DESKRIPSI SISTEM PEMBANGKIT

PLTS Sistem Terpusat adalah suatu pembangkit listrik yang komponen pembangkit
listriknya (modul surya), alat pengatur (controller), inverter, penyimpan listrik (baterai), dan
alat monitor/display, diletakkan dan dirangkai pada satu area yang menyatu atau sangat
berdekatan, lalu listrik tersebut dialirkan ke titik sasaran (rumah) melalui jaringan distribusi
dan sambungan rumah. Untuk mengatasi terjadinya penurunan tegangan akibat jauhnya jarak
pembangkit dengan rumah, maka PLTS sistem terpusat menggunakan output sistem AC
(Alternating Current).
Komponen dari PLTS Sistem Terpusat meliputi :
1. Rumah Pembangkit
Dengan luas bangunan yang digunakan adalah 3 x 6 m, terbuat dari bahan rangka besi hot
dip galvanies dan dinding dari trimdek (zing alimunium). Rumah pembangkit atau Power
House ini terdiri dari dua ruangan yaitu ruangan kantor atau spare part dan ruang
komponen elektrik dengan ukuran masing-masing 3 x 3 m, ruangan tersebut disekat dan
digembok. Ruang komponen elektrik merupakan tempat Inverter, panel distribusi,
camswitch, Panel NH Fuse dan battery. Atap dari Rumah Pembangkit adalah modul surya
yang disusun berdasarkan seri (array modul).
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Gambar Rumah Pembangkit

2. Modul Surya

Modul surya atau disebut juga photovoltaic adalah papan penangkap sinar matahari yang
akan diubah menjadi energi listrik. Modul surya yang terpasang sebanyak 36 buah dengan
susunan 12 seri dan 3 paralel. Susunan seri modul disebut array. Adapun spesifikasi tiap
modul BP 3150 adalah sebagai berikut :

Gambar modul sebagai atap rumah pembangkit

Jenis Modul Surya : Polycrystalline


Type : BP 3150
Merk dagang : BP SOLAR
Garansi : 25 tahun
Nominal Voltage : 24 V
Rated Power : 150 Wattpeak
Tegangan puncak (Vmp) : 34,5 V
Arus Puncak (Imp) : 4,35 A
Arus Short Circuit (Isc) : 4,75 A
Tegangan terbuka (Voc) : 43,5 V
Ukuran (mm) : (1593 x 790 x 50) mm
Berat (kg) : 15 kg

3. Inverter Sunny Mini Central (SMC)

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Inverter Sunny Mini Central adalah jenis Inverter satu arah disambungkan langsung
dengan modul surya (input) dan panel distribusi (output). Input dari modul surya sebelum
disambung ke Inverter SMC ada tambahan komponen elektronik yaitu Dioda 6 A, dan
MCB 6 A yang berfungsi sebagai pengaman arus balik ke modul. Sunny Mini Central
(SMC) berfungsi sebagai inverter injection atau supply daya tambahan pada jalur
tegangan AC Bus antara 220 – 230 V, 50/60 Hz dan mampu mendistribusikan ke
pelanggan. SMC bekerja secara otomatis tanpa modifikasi atau konfigurasi sesuai dengan
spesifikasi teknik. Data teknik dari SMC dijelaskan sebagai berikut:
Merk dagang : SMA Technologie AG Jerman
Nominal Output daya : 5000 W
Ukuran : (468 x 613 x 242) mm
Berat : 63 Kg
Garansi : 2 Years
Maksimal daya modul : 5750 W
Kisaran tegangan modul : 213 – 600 V
Maksimal arus input : 26 A
Konsumsi beban : <7 W
Daya out puncak : 5500 W
Nominal arus output : 21.7 A
Frekuensi tegangan : 49,8 – 50,2 Hz

4. Inverter Sunny Island (SI)

Sunny Island adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi listrik DC baterai ke AC
dan sebaliknya dari AC ke DC. Inverter ini bersifat bidirectional. Keunggulan dari SI
adalah dapat menggabungan PLTS dengan jaringan PLN atau Genset atau sumber
pembangkit lainnya (misalnya angin dan bayu). Dalam Sunny Island 5048 terdapat AC
connection, DC connection, DC Breaker (ON-OFF Breaker), user interface, MMC card
dan koneksi communication. Data teknis dari sunny island dijelaskan dibawah ini :
Merk dagang : SMA Technologie AG Jerman
Output : 5000 W
Ukuran : (612 x 467 x 230) mm
Berat : 63 Kg
Garansi : 2 Years
Nominal Tegangan AC : 230 V (202 to 253 V)
Nominal Frekuensi : 45 to 55 Hz
Nominal Arus AC : 21 A
Faktor Daya cos φ : -1 to +1
Tegangan Battery : 48 V (41 to 63)
Kapasitas Battery : 100 to 10000 Ah
Battery Type : VRLA
Tegangan Input : 230 V (172.5 to 250)

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Frekuensi Input : 50 Hz (40 to 63V)

Gambar Inverter SMC 5000 A (kiri) dan Inverter SI 5048 (kanan)


5. Battery

Baterai merupakan komponen penyimpan energi listrik dan dirancang dengan spesifikasi
tegangan kerja dan output yang diharapkan sehingga dapat menyuplai energi listrik saat
matahari tidak bersinar (malam hari). Tegangan kerja baterai yang digunakan adalah 2 V.
Gambar baterai OPzV ditunjukkan seperti gambar di bawah ini :

Gambar penyusunan baterai VRLA merk HOPPECKE

Manufacturer/Merek : HOPPECKE Batterient Germany


Jenis Battery : VRLA – OpzV
Tegangan Nominal : 2 Volt
Kapasitas nom.hours rate : 600 Ah
Ukuran Kontainer : (215 x 235 x 710) mm
Berat : 21.1 kg
Jumlah sel : 2 V DC Nominal
Life Expectancy : up to 18 year

6. Panel Distribusi.

Nama Barang : Panel Distribusi


Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Type : Distribution Panel
Perusahaan : PT. Centrado Prima Int’l
MCCB : 3 Phase 50A
Arus Meter : 0 – 50A
Tegangan Meter : 0 – 300V
Frekuensi Meter : Nominal 50 / 60 Hz
Indikator : Lamp indikator
Koneksi : CU Busbar
Ukuran : (500 x 400 x 200) mm
Ketebalan : 2 mm
Warna : LightGrey (Abu-abu)

Gambar Panel Distribusi ditunjukkan pada halaman berikutnya:

Gambar panel distribusi

7. Camswitch

Camswitch adalah saklar NO yang berfungsi untuk manyalakan dan mematikan sumber
tegangan baik itu tegangan DC ataupun tegangan AC.

8. Panel NH Fuse

Panel NH fuse ini adalah tempat Fuse atau disebut dengan sekering. Sekering yang
dipakai dalam sistem ini adalah fuse dengan spesifikasi 200 A.

Gambar panel distribusi NF Fuse dan Camswitch

9. kWh Limitter

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
kWh Limitter adalah alat pembatas pemakaian listrik di rumah pelanggan. Alat ini sebagai
pembaca sekaligus pembatas energi yang dipakai, dengan alasan supaya pelanggan PLTS
dapat menikmati listrik secara merata. kWh Limiter ini dapat di-setting dengan
menggunakan handheld yang ditunjukkan pada halaman berikutnya :

Gambar handheld dan kWh Limitter

B. PRINSIP KERJA PEMBANGKIT

Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sistem terpusat adalah sebagai
berikut:
1. Rangkaian modul surya photovoltaic akan menghasilkan listrik
arus searah (Direct Current) jika terkena cahaya matahari (baik cerah atapun mendung).
Besarnya tegangan dan arus yang dihasilkan bergantung kepada beberapa hal, antara lain:
kecerahan cahaya matahari, suhu udara sekitar modul surya, jumlah total modul surya,
jumlah sambungan serial, dan jumlah sambungan paralel.
2. Listrik yang dihasilkan oleh modul surya disalurkan ke inverter
satu arah, lalu outputnya dirubah menjadi listrik bolak balik (Alternating Current). Listrik
AC ini dapat disalurkan langsung ke jaringan maupun ke bidirectional inverter untuk
diteruskan ke baterai. Jadi bidirectional inverter mengisi baterai dengan cara merubah arus
AC menjadi arus DC.
3. Jika ada beban di siang hari, maka sebagian listrik yang keluar
dari inverter satu arah akan langsung dipakai, dan sisanya untuk mengisi baterai melalui
inverte dua arah.
4. Pada saat malam hari, atau saat produksi listrik dari modul
surya lebih kecil dari pemakaian listrik, maka bidirectional inverter akan mengambil
listrik DC (discharge) dari baterai lalu merubahnya menjadi listrik AC untuk disuplai ke
jaringan sesuai kebutuhan dan kapasitasnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
inverter dua arah memiliki komponen yang berfungsi sebagai Solar Charge Control
(SCC) maupun sebagai inverter dua arah (DC/AC to AC/DC).
5. Untuk melindungi PLTS sistem terpusat dari kerusakan akibat
kelebihan pemakaian listrik dari konsumen, maka setiap rumah konsumen harus dipasang
kWh/VAh limiter yang akan memutuskan suplai listrik ke rumah tersebut jika kuotanya
telah habis.

C. SPESIFIKASI SISTEM

Spesifikasi PLTS sistem terpusat adalah dari daya yang dibangkitkan total modul
surya terpasang. Besarannya dihitung berdasarkan Nilai Insolasi matahari setempat, yaitu
dimisalkan sebesar rata-rata 3 kWh/m²day. Jadi dengan menggunakan 36 unit modul surya
150 Wp akan dihasilkan energi harian sebesar 16.200 Wh. Daya puncak yang dihasilkan
sebesar 5.000 W. Adapun daya yang tersambung pada jumlah pelanggan sebanyak 30 rumah,
1 fasilitas umum (rumah TV) dengan kapasitas terpasang tiap rumah dikalikan faktor daya
Cosθ (=0.8). Dengan demikian daya tersambung diketahui sebesar (30 x 150W x 0.8) =
3.600W. Dengan demikian diketahui bahwa daya yang dibangkitkan masih lebih besar dari
pada daya tersambung (3,6 kW).

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
sat
Gambar konfigurasi PLTS Sistem Terpusat

Pola pembebanan yang dirancang


adalah sebagai berikut setiap rumah (total 30 rumah) dipasang MCB 1 Ampere, dan kuota
pemakaian listrik harian (24 jam) sebesar 350 Wh (disetel pada Wh limiter). Setiap konsumen
yang telah memakai listrik harian sebesar 350 Wh akan mengalami pemutusan otomatis
sementara, dan akan menyala lagi secara otomatis ketika memasuki periode 24 jam berikutnya
(diset pada jam 17.00). Demikian seterusnya.
Pada malam hari, listrik sepenuhnya bersumber kepada baterai. Baterai mengalir
listrik tegangan DC melalui inverter sehingga akan menjadi listrik tegangan AC. Selanjutnya
listrik tegangan AC didistribusikan melalui jaringan distribusi menuju beban rumah-rumah
secara tersebar. Sehingga beban rumah sepenuhnya tergantung pada kondisi listrik dari
baterai.
Pada siang hari, listrik bersumber pada solar cell. Solar cell akan menghasilkan listrik
tegangan DC dan mengalir melalui inverter sehingga tegangan akan menjadi tegangan AC.
Ada dua kondisi kemungkinan aliran listrik pada siang hari. Kondisi pertama, ketika beban
rumah lebih kecil dari energi listrik yang dihasilkan solar cell, aliran energi listrik akan
mengalir menuju beban rumah dan sisanya akan men-charge baterai. Kondisi kedua, ketika
beban rumah berlebih dari ukuran energi yang dihasilkan solar cell, maka sepenuhnya akan
mengalir menuju beban rumah. Sedangkan energi listrik dari baterai tidak akan dialirkan
(sleep). Namun ada kalanya baterai tetap di-charge walau beban siang berlebih.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
III. PETUNJUK INSTALASI

Ruang lingkup kegiatan instalasi meliputi pekerjaan pemasangan dan konstruksi


modul surya, ruang elektronik, ruang jaga/kantor, jaringan kabel dan instalasi rumah.
Bagian berikut menjelaskan perencanaan detil dari setiap komponen dan sub-sistem
PLTS terpusat dan petunjuk pemasangan.

3.1. Penjelasan Umum

Sistem PLTS Terpusat telah diuraikan didepan terdiri atas komponen utama yaitu
meliputi :
1. Modul Surya
2. Battery
3. Inverter
Dilihat dari bentuk kegiatannya, instalasi PLTS Sistem Terpusat meliputi : pekerjaan
mekanikal, elektrikal dan pekerjaan sipil.
Pekerjaan elektrikal meliputi :
 Pekerjaan pemasangan dan pengkabelan modul surya.
 Sistem instalasi kabel junction/jumper battery, instalasi inverter dan panel distribusi
 Instalasi tiang jaringan dan instalasi rumah pelanggan
Pekerjaan mekanikal meliputi :
 Pemasangan rangka power house
 Pemasangan trimdek dinding power house
 Pemasangan penyangga modul dan rak battery
Pekerjaan sipil meliputi :
 Pekerjaan pembuatan bowplank dan pondasi tiang power house
 Pemasangan pondasi dan tiang listrik pada lokasi titik yang telah ditentukan
 Pembuatan pagar power house

3.2. Persiapan Lokasi Power House

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Bangunan fisik sistem PLTS Terpusat pada dasarnya terdiri dari area modul surya dan
rumah pembangkit (Power House). Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi penempatan
power house adalah :
 Penentuan arah utara dan selatan dengan menggunakan alat bantu kompas disesuaikan
dengan geografi wilayah untuk lokasi di sebelah utara garis khatulistiwa maka modul
dipasang dengan kemiringan 15° ke arah selatan dan sebaliknya untuk lokasi dengan
letak geografis di sebelah selatan modul dipasangan dengan arah utara.
 Tata letak power house yang terbebas dari bayangan
 Lebih dekat dengan sarana desa atau pemukiman warga
 Tidak ditempatkan pada tanah yang labil, sengketa ataupun tanah pribadi tanpa
persetujuan.
Power house diupayakan dibangun pada posisi tengah dari kabel jaringan untuk
menghindari rugi-rugi tegangan (drop voltage).

3.3. Modul surya

Modul surya terpasang sebagai atap dari Power House dengan jumlah sebanyak 36 pcs
dan penyusunan (array) 12 susun seri. Modul surya tersebut dirangkai dan dipasang pada
penyangga reng atap dari power house sehingga susunan modul tersebut berbentuk segi
empat.
Penyangga modul harus kuat untuk menahan beban dan dorongan yang dapat
menyebabkan terjadinya deformasi permukaan modul. Semua penyangga modul terbuat dari
bahan besi hot dip galvanies senhingga memberikan perlindungan terhadap karat. Untuk
mempermudah transportasi, penyangga modul reng dan usuk dibuat dalam bentuk knock
down.

3.4. Battery

Meskipun battery dalam kondisi baru, perlu diperhatikan :


 Tegangan DC battery selalu terbentuk dan tanpa disadari (tegangan DC tidak
memberikan efek kejut) seringkali terjadi bahwa tubuh kita mengalami kontak dengan
kutub-kutub battery pada saat bekerja, hal ini sangat berakibat fatal.
 Arus hubung singkat melebihi 10.000 A
 Battery dapat mengakibatkan gas asam.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Karenanya, sebelum memulai pekerjaan pemasangan battery beberapa petunjuk keselamatan
harus diperhatikan :
 Gunakan alas kaki yang mempunyai isolasi yang baik, apabila dimungkinkan gunakan
sepatu yang dirancang khusus untuk pekerjaan instalasi listrik.
 Apabila menggunakan alat-alat mekanikal, seperti obeng, tang, dan kunci pas harus
hati-hati menggunakannya dan gunakan isolasi dengan baik guna menghindari
terjadinya hubung singkat.
 Pikirkan baik-baik langkah yang akan dilaksanakan, kemudian lakukan secara
bertahap, hati-hati dan hindari kondisi terburu-buru.
Battery yang digunakan untuk PLTS Terpusat menggunakan battery jenis VRLA (Valve
Rgulated Lead Acid). Setiap battery terdiri atas satu cell dan menghasilkan tegangan kerja 2
volt DC. Keseluruhan battery berjumlah 24 buah yang dihubungkan seri sehingga akan
menghasilkan tegangan kerja 48 volt DC.
Langkah-langkah pemasangan battery adalah sebagai berikut :
1. Rakit rak battery dan tempatkan pada tempat yang telah ditentukan.
2. Letakkan dan atur battery sehingga ada celah antar battery yang berfungsi sebagai
sirkulasi udara.

3.5. Inverter

Inverter yang digunakan adalah inverter bidirectional dan inverter directional yang
berfungsi mengubah tegangan AC ke DC atau sebaliknya. Selain itu inverter berfungsi
sebagai otak keseluruhan sistem PLTS Terpusat dan dapat diprogram secara manual melalui
tombol untuk Inverter Sunny Island dan menggunakan download program PC untuk Inverter
Sunny Mini Central. Prosedur pemrograman sistem disampaikan pada panduan tersendiri.
Inverter SMC bekerja secara otomatis saat matahari mulai bersinar dengan menaikkan
MCB modul pada posisi ON maka SMC akan mendeteksi tegangan pada Panel Distribusi
yang dihasilkan dari battery melalui inverter SI menuju Panel Distribusi. Jika pada panel
sudah terdapat arus AC maka Inverter SMC akan memberikan tegangan pada JTR (Jaringan
Tegangan Rendah).
Inverter SI merupakan inverter dua arah dapat menghasilkan tegangan DC yang
disempan ke battery dan mengeluarkan menjadi tegangan AC dari battery melalui inverter SI.
Saklar yang menyambung dan memutus hubungan listrik dari sistem PLTS terpusat ke
konsumen atau beban adalah MCCB 50 A yang terdapat pada Panel Distribusi.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Diskonektor Modul Surya
Merupakan saklar yang berfungsi menyambung dan memutus tegangan modul atau MCB
6A.

Diskonektor Battery (Camswitch 1 dan 2)


Merupakan saklar yang berfungsi menyambung dan memutus tegangan battery serta
output SMC 5000A.
Diskonektor beban
Merupakan MCCB 50 A yang berfungsi menyambung dan memutus tegangan Jaringan
Tegangan Rendah.

3.6. Sistem Pengkabelan

Demi keselamatan dan petugas instalasi dan operator, sebelum menjalankan pekerjaan
hal-hal berikut agar diperhatikan :

 Pekerjaan listrik sedikitnya dilakukan oleh dua orang dan hanya dilakukan oleh
petugas yang telah teruji untuk bekerja pada tegangan tinggi (tegangan DC atau AC)
dan menguasai rancangan sistem secara keseluruhan.
 Agar diingat bahwa pada saat matahari bersinar tegangan terbuka modul surya dapat
mencapai 400 VDC, jadi sangat berbahaya.
 Tegangan DC selalu terbentuk tanpa disadari (tegangan DC tidak memberikan efek
kejut) seringkali terjadi bahwa tubuh kita kita mengalami kontak dengan kutub-kutub
battery pada saat bekerja, hal ini dapat berakibat fatal.
 Arus hubung singkat battery melebihi 10000 A.
 Apabila menggunakan alat-alat mekanikal, seperti obeng, tang dan kunci pas harus
digunakan dengan hati-hati, apabila mungkin gunakan peralatan yang berisolasi
dengan baik.
 Gunakan alas kaki yang mempunyai isolasi baik, apabila dimungkinkan gunakan
sepati yang dirancang khusus untuk keperluaan pekerjaan listrik.
 Periksa semua saklar, sekering, dan MCB telah berada pada posisi ”OFF”.
 Ujung-ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel yang telah sesuai.
 Pikirkan baik langkah-langkah yang akan dilaksanakan, kemudian lakukan secara
bertahap, hati-hati dan hindari kondisi yang terburu-buru.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Kabel yang akan terpasang pada Sistem PLTS terpusat harus disesuaikan dengan kapasitas
tegangan dan besar arus yang akan dialirkan. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari rugi-
rugi energi dan menjaga keamanan listrik.

Rangkaian Modul Surya

1. Pastikan semua saklar dan sekering pada generator Box MCB modul dalam keadaan
”OFF”.
2. Modul surya disusun seri sebanyak 12 modul sehingga membentuk array modul
surya.
3. Hubungkan kutub positif modul ke terminal diode dan MCB 6 A pada box MCB
kemudian hubungkan pada Inverter SMC 5000 A dan kutub negatif langsung menuju
ke Inverter SMC 5000 A.
4. Kabel yang digunakan adalah jenis kabel NYYHY 2 x 4 mm2.

Rangkaian Battery

1. Susun battery pada rak yang telah ditentukan dan memasang NH Fuse pada box dan
camswitch DC Battery telah terpasang pada dinding trimdek. Dan pastikan NH Fuse
telah dilepas.
2. Hubungkan seri battery yang telah disusun dalam satu baris. Biarkan ujung baris tetap
terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan dan short
battery.
3. Kabel jumper battery adalah NYAF 1 x 50 mm 2. Kabel warna merah hubungkan pada
kutub positif battery ke NH Fuse Positif sama dengan yang negatif keduanya
menggunakan kabel NYAF 1 x 50 mm2.
4. Hubungkan keluaran kabel positif NH Fuse ke camswitch DC ke Inverter SI 5048 dan
yang kutub negatif dari keluaran NH fuse negatif ke Inverter SI. Dan pastikan koneksi
kabel tidak terbalik polaritasnya.
5. Pastikan seluruh pengkabelan battery sudah benar, kemudian hubungkan setiap ujung
baris yang masih terbuka.

Rangkaian Sistem Inverter

1. Pastikan semua saklar atau camswitch, MCCB pada posisi ”OFF”.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
2. Hubungkan output dari Inverter SI ke MMCB pada panel distribusi, hubungkan output
SMC untuk line warna hitam ke camswitch AC yang outputnya disambungkan ke
MCCB 50 A dan yang biru langsung menuju MCCB 50 A. Pastikan pemasangan
kabel polaritasnya tidak terbalik dan kencang atau tidak boleh longgar.

Rangkaian Sistem Pentanahan

Sistem pentanahan harus dilakukan pada keseluruhan komponen sub sistem.


Keseluruhan instalasi harus dilengkapi dengan arrester (pengaman tegangan tinggi) yang
mungkin terjadi karena ada induksi medan listrik pada saat terjadinya petir.
Dengan selesainya pekerjaan pengkabelan dan instalasi sistem PLTS Terpusat siap
menjalani tes dan komisioning.

IV. KOMISIONING

Setelah semua pekerjaan instalasi telah diselesaikan, langkah berikutnya adalah


melakukan pengecekan terhadap semua bagian pendukung Sistem PLTS Terpusat, termasuk
komponen mekanikal dan elektrikal.
Pengecekan mekanikal terutama diperuntukan pada pemeriksaan kekuatan dari
penyangga modul surya terhadap tiupan angin yang besar atau pengaruh goyangan eksternal
misalnya gempa.
Pengecekan elektrikal adalah melakukan pemeriksaan terhadap masalah kelistrikan
seperti pengukuran arus hubung singkat dan tegangan terbuka dari modul surya, pemeriksaan
sambungan rangkaian pada terminal blok, battery dan camswitch.
Peralatan pokok yang diperlukan untuk melakukan komisioning adalah :
 Multimeter dengan kemampuan 600 V dan 10 A
 Solarimeter
 Tespen
 Tang Ampere
Semua temuan dan hasil dari pengecekan harus dicatat pada Lembar Komisioning.

4.1. Penjelasan Umum

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Sebelum pekerjaan komisioning dilakukan, khususnya untuk bagian elektrikal agar
diperhatikan semua komponen pengaman seperti MCB, camswitch, saklarharus dalam
keadaan OFF. Kealpaan akan hal ini berakibat fatal bagi pelaksana dan peralatan. Sekering
pengaman yang terpasang pada setiap bagian battery agar dilepas terlebih dahulu sebelum
seluruh pengecekan selesai dilakukan. Untuk pengecekan dan pekerjaan elektrikal harus
dilakukan sedikitnya oleh dua orang.
Setiap sambungan listrik atau mur bautdari setiap struktur harus diperiksa, termasuk
komponen yang pabrikan karena dikhawatirkan kendur saat pengiriman.

4.2. Tes Sistem Pentanahan

Pengecekan sistem pentanahan dilakukan dengan mengukur tahanan (menggunakan


Multimeter) sebagai berikut:
1. Tahanan support modul ke tanah
2. Tahanan setiap box peralatan antara lain, inverter, junction box, panel distribusi ke
tanah.
3. Tahanan kutup-kutub negatif dari photovoltaic dan battery ke tanah.
4. Tahanan kutub netral dari sistem AC ke tanah.
4.3. Array Photovoltaik/modul surya

1. Ukur radiasi matahari, ukur arus hubung singkat (Isc), dan tegangan terbuka (Voc) dari
setiap baris (array) photovoltaic pada terminal MCB modul.
2. Kemudian catat hasi pengukuran.

4.4. Pemeriksaan Battery

1. Periksa secara visual keadaan kebersihan dan sistem ventilasi ruang battery.
2. Periksa pada setiap sambungan pada tiap kutub baterry.
3. Ukur dan catat tegangan setiap dan seri baterry.
4. Pasang sekering (NH Fuse) battery pada panel sekering battery.

4.5. Inverter

1. Naikan DC breaker pada Bidirectional Inverter, periksa tegangan keluaran dari


Inverter SI ukur kemudian dicatat. Setting masukan pada Inverter SI meliputi, tanggal
dan waktu, sistem 1 phase 230 VAC/50 Hz, nominal voltage 48 VDC, arus charging,
jenis battery VRLA 600 Ah. Setelah setting inverter SI 5048 selesai maka langkah
berikutnya adalah masukan fuse eksternal SMC, jika Running test pada siang hari
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
secara outomatis Inverter SMC 5000A akan ON dan mencari mode operation secara
otomatis. Naikkan tuas AC Camswitch pada posisi ON.
2. Naikkan MCCB pada panel Distribusi pada Posisi 1 atau ON.

SISTEM SIAP BEROPERASI

V. PENGOPERASIAN SISTEM

V.1. Prosedur Star-up Normal

Star up normal perlu dilakukan pada saat sistem PLTS Terpusat setelah menjalani Shut-down
normal dalam rangka perbaikan dan/atau perawatan, baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Langkah-langkah pengeporasian sistem secara normal pada dasarnya serupa dengan
tahapan yang dilakukan pada saat komisioning.

V.2. Prosedur shut-down Normal

Apabila kegiatan perawatan dan atau perbaikan yang terkait dengan masalah kelistrikan dari
sistem PLTS Terpusat, maka demi keselamatan petugas dan pengamanan peralatan semua
hubungan antar sub sistem, khususnya battary dan photovoltaik, harus dilepaskan. Langkah-
langkah shut-down normal dilakukan sebagai berikut :
1. Posisikan saklar utama MCCB pada panel distribusi pada posisi OFF.
2. Posisikan Saklar MCB modul dan camswitch AC pada pisisi OFF.
3. Matikan Inverter Sunny Island 5048 dengan cara menekan dan tahan tombol Enter
sampai bar pada display hilang dan terbaca : Stanby mode hold enter to star.
4. Turunkan DC connection pada Inverter SI 5048, tunggu beberapa saat di display akan
mati otomatis.
5. Turunkan camswitch DC pada posisi OFF.

V.3. Prosedur Darurat

Apabila terjadi keadaan yang sangat membahayakan, seperti terjadinya hubung singkat dari
setiap bagian kelistrikan, maka Sistem PLTS Terpusat harus secepatnya dimatikan dengan
cara menurunkan MCCB pada panel distribusi, kemudian lakukan sama pada prosebur shut-
down normal.
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
V.4. Prosedur Operasi Normal

Saat menyalakan sistem langkah pertama yang harus diperhatikan adalah naikkan DC
Camswitch pada posisi ON kemudian posisikan DC Breacker pada SI 5048 pada ON maka
inverter akan melakukan self test dan display akan menunjukkan stanby mode : hold Enter to
start maka SI akan nyala dan terdengar bunyi beeb sekali serta pada SI 5048 akan nyala lampu
LED hijau (operation).
Pada saat pagi hari sebelum radiasi belum memberikan energi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan listrik, sebagian listrk dipasok dari battery. Secara perlahan intensitas matahari
akan meningkat, sampai pada suatu saat dimana seluruh beban listrik dapat sepenuhnya
dipasok oleh photovoltaik. Apabila intesitas matahari meningkat terus, sebagian kelebihan
listrik akan disimpan ke dalam battery. Mode ini sering disebut solar charging. Dengan
pengontrol otomatis bekerja saat sinar matahari mulai bersinar yaitu Inverter SMC 5000A.
Seandanya penyinaran matahari meningkat terus dan pengisian battery berjalan
sehingga secara bertahap mencapai tingkat fully charged maka sebagian dari generator
photovoltaik akan dinonaktifkan sampai terjadi permintaan pengisian kembali ke battery.
Pada sore hari ketika penyinaran matahari mulai melemah, baterry akan mulai aktif kembali
melepaskan sebagian listriknya ke beban. Permintaan listrik akan terus meningkat terus
menjelang matahari terbenam, sementara pengisian dari photovoltaic akan berhenti total.
Dalam keadaan ini, semua permintaan listrik akan dipasok oleh baterry sampai suatu saat
dimana cadangan listrik dari battery mendekati habis. Dengan permintaan listrik yang rendah
saat tengah malam dan pagi, kebutuhan tersebut diharapkan dapat sepenuhnya dipasok dari
inverter menggunakan sumber listrik battery. Setelah pagi proses yang sama akan berkurang.
Pada musim penghujan proses charging akan berkurang menyebabkan pengisian energi
battery tidak dapat maksimal. Sehingga diharapkan beban dikurangi untuk pemakaiannya.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Prosedur Pemeliharaan
PLTS Sistem Perpusat

I. PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAAN

Sistem PLTS terpusat dirancang secara hati-hati agar dapat bekerja dengan baik dalam
keadaan alam yang tidak menentu dan kebutuhan minimal untuk pemeliharaan. Kendati
demikian, pemeriksaan dan pemeliharaan yang baik dan terprogram sangat menentukan
kehandalan operasional sistem PLTS Terpusat ini dan meningkatkan nilai ekonomis dan sosial
masyarakat. Dikarenakan buku petunjuk yang disajikan pada bagian ini seyogyanya dapat
sepenuhnya dilaksanakan dengan baik.

I.1. Petunjuk Umum

Berdasarkan interval waktu pemeriksaan dan pemeliharaan sistem dapat


diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : interval 3 bulanan, 6 bulanan dan tahunan.

I.2. Buku Catatan

Buku catatan ini memuat berbagai lembar isian yang harus tersedia di lokasi dan
tersimpan dengan baik pada tempat yang mudah dijangkau dan aman sebagai pedoaman
tertulis mengenai PLTS Terpusat ini. Buku catatan ini berupa laporan tertulis mengenai
kerusakan, hasil pengukuran dan pergantian sparepart.

I.3. Perawatan Generator Photovoltaic (modul surya)

Modul surya pada dasarnya tidak memerlukan perawatan selama umur teknisnya.
Meskipun demikian perlu diperhatikan dari waktu ke waktu hal-hal berikut ini :

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
1. Kemungkinan bayangan dari pepohonan atan tanaman yang tumbuh di sekitar lokasi
modul surya, kalau ini terjadi maka sedapat mungkin ditebang atau dipotong karena
akan mempengaruhi keluaran energi dari modul surya.
2. Daun atau benda-benda lain yang mingkin tertinggal pada permukaan modul maka
segera dibersihkan.
3. Modul surya dipasang pada kemiringan 10°-15° berfungsi agar modul senantiasa
mengalami pencucian secara alami oleh air hujan.
4. Keretakan pada kaca modul kemungkinan dapat terjadi karena benturan benda keras
misalnya batu, dalam keadaan ini dianjurkan segera dilaporkan ke pihak yang
berwenang agar ditindaklanjuti.
5. Periksa dan betulkan sambungan kabel pada terminal yang mungkin kendur atau lepas,
atau sambungan mengalami lepas kontak karena gangguan karat.
6. Periksa penyangga modul, baut dan murnya apakah kendor atau lepas dan bersihkan
setiap bagian supaya tidak menimbulkan karat.

I.4. Perawatan Battery

Perawatan battery pada dasarnya tidak banyak karena battery yang digunakan adalah
”maintenance free” tetapi sangat penting agar battery dapat beroperasi dalam jangka lama.
Bentuk perawatan yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

Interval 3 bulan dan 6 bulan

Dalam keadaan bettery penuh (fully charger), lakukan pemeriksaan tegangan tiap sel.

Interval tahunan

1. Periksa sambungan kabel battery terhadap kemungkinan kendur atau berkarat. Apabila
terjadi agar dibersihkan setiap kutub battery dan diberi lapiran gemuk listrik (non-
conductive grease) secukupnya.
2. Pada saat battery mengalami pengisian, periksa tegangan setiap sel battery yang
diukur antara tiap kutub positif dari sel yang berdampingan untuk mengetahui apakah
tidak terjadi kelainan pada kabel penghubung.
3. Pemberian gemuk listrik (non-conductive grease).

I.5. Perawatan Inverter

Sebelum melakukan pekerjaan apapun terhadap inverter, semua hubungan DC dari


photofoltaik (melalui MCB pada box MCB modul), camswitch DC battery harus terlebih
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
dahulu diputus dan tunggu beberapa saat (minimum 5 menit) untuk memberikan kesempatan
pengosongan muatan statis pada kapasitor.
Perawatan rutin Inverter dilakukan dalam interval 3 bulanan sebagai berikut :
1. Untuk Bedirectional Inverter SI 5048 dilakukan dengan cara mengambil data dari
memory card, dan untuk Inverter SMC 5000A dilakukan dengan cara koneksi kabel
data ke SMC 5000A.
2. Buka tutup inverter dan periksa, kencangkan koneksi kabel dan mur baut pada
terminal bus bar apakah kendur atau tidak.
3. Periksa dan perbaiki apabila ada bekas-bekas terjadinya bunga api pada setiap terminal
dan sekering pengaman.
4. Periksa ada kelembaban dan debu masuk ke dalam inverter dan bersihkan debu serta
kotoran dalam inverter dengan hati-hati.

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Panduan Manajerial PLTS
Sistem Terpusat

I. PENDAHULUAN

Upaya dalam peningkatan pemanfaatan tenaga surya sebagai yang dilakukan oleh
beberapa instansi pemerintah (baik pusat maupun daerah), lembaga penelitian, universitas dan
industri baik itu yang bersifat penelitian maupun pengembangan menunjukkan bahwa potensi
energi tersebut cukup besar untuk diaplikasikan sebagai sumber energi alternatif di daerah
pedesaan atau terpencil. Permasalahannya adalah belum tersosialisasinya pemanfaatan sumber
energi surya pada tataran tingkat daerah.
Kendali lain yang dihadapi dalam pelaksanaan pengelolaan proyek pembangunan
PLTS yang dilakukan oleh instansi pemerintahan adalah masalah sosialisasi dan kelembagaan.
Lembaga pengelolaan PLTS dalam hal ini diserahkan kepada masyarakat setempat masih
banyak kekurangan yang disebabkan kurangnya persiapan untuk pengelola sehingga
akibatnya kemampuan operator masih kurang terutama dalam memperbaiki kerusakan
komponen elektro-mekanikal. Disamping itu, secara manajerial kemampuan Pengelola PLTS
masih kurang dalam pembayaran iuran penggunaan listrik. Penarikan iuran sangat perlu
dilakukan agar biaya pemeliharaan dan suku cadang dapat terjaga dan tidak mengandalkan
bantuan dari pemerintah.
Seiring dibangunnya proyek PLTS maka diperlukan peran serta dari masyarakat secara
aktif. Pembangunan yang melibatkan masyarakat dilakukan pada tahap persiapan,
perencanaan, implementasi, operasional sampai dengan monitoring dan evaluasi.

II. TUJUAN

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Tujuan dilakukan penyiapan kelembagaan pembangunan PLTS Sistem Terpusat adalah
untuk memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam melakukan pengelolaan instalasi
secara baik dan dapat berkelanjutan. Pendampingan juga bermaksud untuk mamastikan
keterlibatan peran serta masyarakat setempat.

III. LINGKUP KEGIATAN

Secara spesifik lingkup kegiatan penyiapan kelembagaan adalah :


 Sosialisasi
Memeprsiapkan masyarakat setempat tentang kehadiran PLTS Terpusat, dengan melakukan
sosialisasi tentang teknologi PLTS Terpusat. Persiapan masyarakat ini diharapkan akan
menambah wawasan, pengetahuan dan manfaat yang akan diberikan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sehingga akan menumbuhkan rasa kepemilikan. Hal ini akan
memberikan kontribusi yang positif yang positif bagi keberlanjutan proyek PLTS Terpusat
tersebut karena masyarakat sendiri yang akan menjaga dan melakukan pengelolaan.
 Pembentukan Organisasi Pengelolaan
Mempersiapkan dan membentuk Organisasi Masyarakat Setempat pengelolaan PLTS Terpusat
yang dibangun secara permanen dan partisipasi dengan melibatkan seluruh lapisan
masyarakat setempat dan pemerintah daerah lainnya yang terkait.
 Penyusunan Buku Panduan Pengelolaan PLTS Terpusat
Munyusun buku pedoman Pengelolaan PLTS Terpusat yang terdiri dari pengelolaan
manajerial dan pengelolaan teknis. Buku pedoman diperlukan sebagai pegangan bagi
pengelola, operator dan masyarakat selama dilakukannya pelatihan dalam rangka alih transfer
pengetahuan teknis dan manajerial pengelolaan PLTS Terpusat.
 Pelatiah Teknis dan Manajerial
Memberikan pelatihan manajerial pengelolaan PLTS Terpusat dan pelatihan teknis PLTS
Terpusat.
 Penetapan tarif dan Aturan Pengelolaan
Penentuan tarif dan analisa kemampuan daya beli masyarakat. Hal ini dilakukan dengan
melakukan survey ekonomi masyarakat dalam hubungannya dengan penghitungan sistem tarif
atau iuran bulanan bagi masyarakan pemakai energi listrik PLTS Terpusat.
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
 Desiminasi
Desiminasi program sangat perlu dilakukan setelah pembangunan instalasi dan pemberian
pelatihan selesai dilakukan. Desiminasi dapat berupa kegiatan peresmian atau lokakarya yang
tujuannya adalah mensosialisasikan mengenai pemanfaatan tenaga surya dan pengelolaannya.
 Pemantauan Pengelolaan
Melakukan upaya pemantauan terhadap implementasi pengelolaan instalasi PLTS Terpusat
setelah pengelolan telah berjalan.

IV. SASARAN

Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya lembaga pengelolaan yang handal
baik secara manajerial dan teknis dalam mengelola instalasi PLTS Terpusat dan tumbuhnya
rasa kepemilikan masyarakat akan instalasi PLTS Terpusat.
Hal ini sangat perlu untuk ditekankan karena berdasarkan pengelaman yang telah lalu
bahwa keberhasilan sebuah proyek bantuan yang ditujukan kepada masyarakat agar dapat
berjalan dan sesuai dengan target yang ingin dicapai adalah masalah ketertiban masyarakat
dalam setiap implementasi pembangunan sebuah proyek.

V. LEMBAGA PENGELOLA

a. Tujuan

Memberikan pengertian mengenai bentuk-bentuk lembaga pengelola PLTS yang ada serta
tugas dari bagian dari lembaga pengelola.

b. Harapan

Pembaca mengerti bentuk lembaga pengelola yang cocok untuk diterpakan serta tugas tiap
komponen PLTS

c. Isi

Bentuk-bentuk Lembaga Pengelola PLTS dan tugas-tugasnya, pengelola PLTS bisa dilakukan
dalam bentuk lembaga contohnya Kelompok Listrik Perdesaan, Organisasi Masyarakat
Setempat, Koperasi Unit Desa, Badan Usaha Milik Desa, Paguyuban dan lain-lain

d. OMS (Organisasi Masyarakat Setempat)

OMS adalah bentuk pengelola berdasar Organisasi Masyarakat Setempat merupakan


kelompok informal desa yang siap ditingkatkan kapasitasnya menjadi sebuah koperasi atau
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
badan usaha milik desa. Dalam OMS mudah sepakat pemegang kekuasaan tertinggi adalah
anggota yang diwakili oleh sebuah badan pengawas yang mengawasi kerja pengurus.

e. Tugas – tugas Pengelola OMS

Tugas badan Pengawas :


 Mewakili kepentingan pelanggan PLTS
 Menampung keluhan pelanggan PLTS
 Menengahi Permasalahan
 Menentukan kebijakan dasar PLTS seperti masalah harga listrik, masa kerja pengurus
dan lain-lain
 Memberikan masukan kepada pengurus
 Memeriksa kondisi peralatan PLTS
 Mengundang pengurus untuk melakukan rapat pertanggungjawaban
 Bersama pengurus melaporkan keadaan keuangan OMS

Tugas Ketua OMS

 Memberikan penerangan masalah PLTS kepada pelanggan baik mengenai teknis


maupun non teknis
 Membina hubungan baik dengan pelanggan, pengurus desa, Lembaga Swadaya
Masyarakat.
 Merencanakan garis besar garis besar kegiatan kepengurusan PLTS seperti rapat rutin,
rapat tahunan, pelaporan dan lain-lain.
 Merencanakan pengeluaran dan penerimaan serta pengembangan usaha PLTS
 Memberikan keterangan rencana pengeluaran dan rencana penerimaan pengurus PLTS
kepada masyarakat
 Membuat persetujuan setiap rencana pengeluaran keuangan bagi kepentingan PLTS
 Memberikan pengesahan kepada laporan pengeluaran
 Melakukan perencanaan pengembangan pelayanan listrik
 Memimpin penyelesaian masalah teknis besar dalam keadaan darurat
 Memimpin rapat pengurus, rapat umum dengan pelanggan dan rapat darurat yang
behubungan dengan PLTS
 Membuat laporan pertanggungjawaban baik ke masyarakat, badan pengawas maupun
BAPEDA atau Dinas Pertambangan Energi/Ditjen PDT
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
Tugas Sekretaris

 Merencanakan acara rapat bersama Kepala PLTS dan pihak lain


 Mencatat semua bahan pembicaraan dalam rapat
 Melaporkan hasil keputusan rapat kepada Kepala PLTS
 Menyimpan semua hasil tertulis dari setiap rapat
 Mencatat dan menyimpan semua surat masuk
 Mencatat dan menyimpan semua surat masuk dan menyimpan salinannya serta
membuat surat
 Menyimpan bahan dokumentasi yang ada seperti brosur-brosur surat dan lain-lain

Tugas bendahara

 Menulis semua bahan perencanaan PLTS (pengeluaran dan pemasukan uang)


 Mengeluarkan uang dengan persetujuan Kepala PLTS
 Menyimpan uang dengan persetujuan Kepala PLTS ke Bank
 Meminta bahan perencanaan keuangan dari tiap bagian PLTS, misalnua dari pengurus
teknis/operator, sekretaris
 Menyimpan bukti pembayaran atau pengeluaran sebagai bukti laporan dan membuat
laporan keuangan

Tugas Operator

 Melakukan pemeriksaan bangunan sipil PLTS secara rutin dan Mengoperasikan PLTS
 Melakukan perawatan rutin terhadap mesin pembangkit
 Melakukan pengecakan terhadap jaringan listrik hingga le rumah pelanggan
 Melakukan instalasi penambahan daya untuk sementara dengan alasan tertentu (dalam
acara khusus)
 Memberikan penerangan teknis mengenai keterbatasan PLTS
 Melakukan pengecekan rutin terhadap instalasi rumah pelanggan
 Melakukan perbaikan kecil yang bisa ditangani terhadap bangunan dan peralatan
PLTS
 Menghubung toko, penyalur komponen dan membina hubungan baik dengan mereka
(seperti tool, kabel, komponen listrik dan lain-lain)
 Merencanakan pemeliharaan modul surya dan perlengkapannya
 Merencanakan pengeluaran untuk bagian teknis
 Memelihara dan menjaga alat bantu kerja dan mencatat jumlah serta keadaannya
Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari
 Mencatat semua kejadian yang ada berkaitan dengan PLTS dalam buku catatan harian
 Melakukan penagihan iuran bulanan kepada pelanggan

Buku petunjuk ini milik PT. Azet Surya Lestari. Dilarang menggandakan, menjiplak sebagian atau seluruhnya
baik berupa soft copy ataupun hard copy tanpa ijin tertulis dari PT. Azet Surya Lestari

Anda mungkin juga menyukai