LPSP Harga Diri Rendah
LPSP Harga Diri Rendah
2. Definisi
1) Evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan
dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998).
2) Penilaian negatif seseorang terhadap diri dan kemampuan, yang diekspresikan
secara langsung maupun tidak langsung (Schult dan Videbeck, 1998).
3) Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri,
marasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1998).
Isolasi Sosial
6. Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah Kronis
7. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Rencana tindakan keperawatan pada klien
Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk klien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
b. Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat dilakukan.
c. Membatu klien menetukan kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan klien.
d. Melatih klien sesuai dengan kemampuan yang dipilih.
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien.
f. Menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan harian.
Strategi pelaksanaan 2 (SP 2) untuk klien.
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
b. Melatih kemampuan keduanya.
c. Menganjurkan klien memasukan dalam jadwal harian.
Tindakan keperawatan untuk klien
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien.
Perawat dapat melakukan hal-hal berikut utuk membantu klien
mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki.
1) Mendiskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan
aspek positif seperti kegiatan klien di rumah, adanya keluarga dan
lingkungan terdekat klien.
2) Beri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaian yang
negatif setiap kali bertemu dengan klien.
b. Membantu klien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
saat ini setelah mengalami bencana.
2) Bantu klien menyebutkannya dan berikan penguatan terhadap
kemampuan diri yang berhasil diungkapkan klien.
3) Perlihatkan respons yang konduktif dan jadilah pendengar yang aktif.
c. Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai
dengan kemampuan. Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Mendiskusikan dengan klien beberapa aktivitas yang dapat dilakukan
dan pilih sebagai kegiatan yang akan dilakukan sehari-hari.
2) Bantu klien menetapkan aktivitas yang dapat dilakukan secara mandiri.
Tentukan aktivitas-aktivitas yang memerlukan bantuan minimal dan
bantuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat klien. Berikan
contoh cara pelaksanaan aktivitas yang dapat dilakukan klien. Lakukan
penyusunan aktivitas bersama klien dan buatlah daftar aktivitas atau
kegiatan sehari-hari klien.
d. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang
sudah dipilih klien yang akan dilatih.
2) Bersama klien dan keluarga memperagakan beberapa kegiatan yang
akan dilakukan klien.
3) Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang
diperlihatkan klien.
e. Membantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuan.
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut, saudara dapat
melakukan hal-hal berikut:
1) Memberi kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah
dilakukan.
2) Berikan pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat yang dapat
dilakukan klien setiap hari.
3) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan
setiap aktivitas.
4) Menyusun daftar setiap aktivitas yang sudah dilakukan bersama klien
dan keluarga.
5) Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya
setelah melaksanakan kegiatan.
6) Yakikan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan
oleh klien.
2. Rencana tindakan keperawatan pada keluarga.
Tujuan/strategi pelaksanaan
Strategi pelaksanaan 1 (SP 1) untuk keluarga.
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami
klien beserta proses terjadinya.
Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) untuk keluarga.
a. Melatih keluarga untuk mempraktikkan cara merawat klien harga diri
rendah.
b. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada klien harga
diri rendah.
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) untuk keluarga
a. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum
obat.
b. Menjelaskan follow up klien setelah pulang.
Tindakan keperawatan untuk keluarga.
a. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien.
b. Jelaskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang mengalami gangguan
konsep diri; harga diri rendah kronis.
c. Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien.
d. Jelaskan cara-cara merawat klien dengan gangguan konsep diri: harga diri
rendah kronis.
e. Demostrasikan cara merawat klien dengan gangguan konsep diri: harga
diri rendah kronis.
f. Bantu klien menyusun rencana kegiatan klien di rumah.
c. Terminasi
“Bagaimana perasaan Mbak A setelah kita bercakap-cakap dan latihan mengaji
tadi?”
“Ternyata masih banyak kemampuan Mbak A yang bisa dilakukan di rumah sakit
ini yang sudah Mbak A praktikan dengan baik sekali”.
“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan ini di dalam jadwal harian Mbak A.
Menurut Mbak A jam berapa mau dimasukkan?
“Bagus sekali, berarti jam 05.30 setekah solat subuh dan 18.30 setelah solat
magrib ya.”
“Baiklah bagaiaman kalau 2 jam lagi saya datang dan kita melatih kemampuan
Mbak A yang kedua yaitu bersih-bersih halaman. Tempat bertemunya disini saja
ya Mbak A.”
Orientasi:
“Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini? Sesuai dengan janji kita minggu yang
lalu, bagaimana kalau kita bercakap-cakap selama 20 menit, karena ada
beberapa hal yang akan ita diskusikan?”
Kerja:
“Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah menghadapi gempa dan tsunami? Apa
harapan bapak/ibu setelah mengalaminya? Bagaimana bapak/ibu dapat
mencapai keinginan atau harapan tersebut dengan adanya tsunami? Adakah
keinginan dan harapan bapak/ibu yang belum tercapai? Sejauh ini apa yang
bapak/ibu rasakan jika harapan atau keinginan tersebut tidak tercapai?”
Bagaimana pandangan orang lain dalam menilai bapak/ibu? Menurut bapak/ibu
apa kelebihan yang dimiliki dan bagaimana dengan kekurangan atau kelemahan
yang bapak/ibu rasakan?”
Terminasi:
“Baiklah kita sudah bicara tentang apa yang bapak/ibu rasakan, bagaimana
kalau minggu depan kita ketemu lagi untuk membicarakan beberapa kemampuan
positif atau kegiatan lain yang masih dapat dilakukan bapak/ibu?”
Latihan 4. Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan yang
sesuai dengan kemampuan.
Orientasi:
“Assalamualaikum, bagaiamana perasaannya hari ini? Bapak/ibu terlihat lebih
segar, bagaimana kalau kita lanjutkan perbincangan kita tentang kegiatan
sehari-hari yang dapat bapak/ibu lakukan? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Bagaimana kalau 20 menit, bersedia?”
Kerja:
“Bagaiamana kalau bapak/inu kembali menyebutkan apa saja kegiatan yang
bapak/ibu lakukan? Bagaimana kalau dari 10 kegiatan tersebut bapak/ibu
tetapkan yang akan bapak/ibu lakukan dahulu? Bagaimana jika 5 kegiatan yang
ini dulu? Merapikan tempat tidur, saya lihat sudah mulai bapak/ibu lakukan
sendiri atau mungkin kegiatan lain yang ingin bapak/ibu yang ingin dipilih
Bapak/Ibu? Manakah kegiatan yang perlu dibantu keluaarga? Baik sekali apa
yang sudah Bapak/Ibu tetapkan sebagai kegiatan yang akan dilakukan!”
Terminasi:
“Baiklah kita akan lanjut bincang-bincang ini pada minggu depan dengan mulai
melatih 5 kegiatan tadi, bagaiman pak/bu, setuju? Bagaimana kalau waktunya 25
menit karena nanti kita akan latihan?”
d. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai dengan kemampuan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Mendiskusikan dengan klien untuk menetapkan urutan kegiatan (telah dipilih
klien sebelumnya) yang akan dilatihkan.
Bersama klien dan keluarga mendemontrasikan beberapa kegiatan yang akan
dilakukan klien.
Berikan dukungan dan pujian yang nyata pada setiap kemajuan yang diperlihatkan
klien.
Latihan 5. Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai dengan kemampuan
Orientasi:
“Selamat pagi pak/bu? Bagaimana keadaannya pagi ini? Bagaiman kalau hari
ini kita latihan kegiatan yang sudah Bapak/Ibu tetapkan minggu lalu?
Bagaimana kalau kita berlatih di ruang makan atau di dapur?”
Kerja;
“Menurut bapak/ibu, kita akan melakukan latihan yang mana dulu dari 5
kegiatan ini bagaiamana kalau 2 kegiatan terlebih dahulu? Bagaimana kalau
bapak/ibu menyebutkan 1 kegiatan beserta langkah-langkahnya, dan begitu
selanjutnya. Bagaimana kalau bapak/ibu yang menyebutkannya dan saya bantu
mencatat. Baik! Ternyata cukup banyak langkah-langkah kegiatan yang
bapak/ibu masih ingat.
“Coba bagaiamana kalau bapak/ibu demonstrasikan kegiatan pertama ini!
Bagus, sudah baik apa yang bapak/ibu lakukan! Baiklah bagaimana kalau
dicoba latihan kegiatan kedua setelah bapak/ibu istirahat dulu.”
Terminasi:
“Bagaimana pak/bu perasaannya setelah melakukan kegiatan tadi? Baiklah
pak/bu bagaimana kalau kita ketemu rabu depan, jam 10.00 pagi? Kita lanjutkan
percakapan tentang rencana kegiatan dan latihan kegiatan lainnya.”
e. Membantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuannya
Untuk mencapai tujuan dari tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan
hal berikut
Memberi kesempatan kepada klien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan.
Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari.
Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivtas.
Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga.
Berikan kesempatan menungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatan.
Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan klien.
10. Referensi
Damaiyanti, Mukhripah, dan Iskandar. (2012). Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung:
Refika Aditama.
Fitria, Nita. (2014). Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba
Medika.