Anda di halaman 1dari 6

PELAYANAN BAYI ASFIKSIA

No. Dokumen :
440/SOP.153-Pusk/II/2018

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 6 Februari
2018

Halaman : 1/6

PUSKESMAS CIMAHI Dewi Irawati


SELATAN 197708052005012015
Pelayanan kepada bayi yang tidak bernafas secara spontan dan
1. Pengertian
teratur segera setelah lahir.
Sebagai acuan petugas dalam melakukan pelayanan bayi asfiksia
2. Tujuan
SK Kepala Puskesmas Nomor 440/Kep.045-Pusk/I/2018 tentang
3. Kebijakan Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien di Puskesmas Cimahi
Selatan
Buku Asuhan Persalinan Normal, JNPK-KR 2014
4. Referensi

5. Langkah-Langkah 1. Petugas mencuci tangan


2. Petugas memakai APD
3. Petugas memakai sarung tangan DTT/steril
4. Segera setelah lahir, petugas meletakkan dan menyelimuti bayi di
atas perut ibu atau dekat perineum
5. Petugas langsung melakukan penilaian :
a. Apakah bayi cukup bulan?
b. Apakah bayi menangis atau bernafas/ tidak megap megap?
c. Apakah tonus otot bayi baik/bayi bergerak aktif?
Jika bayi kurang bulan (< 37 minggu ) atau bayi lebih bulan (≥ 42
minggu) dan atau tidak bernafas atau megap-megap dan atau
tonus otot tidak baik lakukan resusitasi.
6. Petugas mengklem dan memotong tali pusat bayi
7. Sambil mulai langkah awal, petugas memberitahu keluarga
tentang kondisi bayi dan bahwa anda akan menolongnya
8. Petugas melakukan langkah awal dalam waktu ≤ 30 detik
(TAHAP I)
a. Menjaga bayi tetap hangat
- Meletakkan bayi diatas kain ke-1 di atas perut ibu atau
sekitar 45 cm dari perineum
- Menyelimuti bayi dengan kain tersebut, wajah, dada dan
perut tetap terbuka, potong tali pusat
- Memindahkan bayi yang telah diselimuti kain ke-1 ke atas
kain ke-2 yang telah digelar di tempat resusitasi
- Menjaga bayi tetap diselimuti dengan wajah dan dada
terbuka dan dibawah pemancar panas
b. Mengatur posisi bayi
Membaringkan bayi terlentang dengan kepala di dekat
penolong ( Posisikan kepala bayi dengan posisi menghidu
yaitu kepala sedikit ekstensi dengan mengganjal bahu)
c. Menghisap lendir ( gunakan alat penghisap lendir Delee)
- Isap lendir mulai dari mulut dulu kemudian dari hidung.
- Lakukan pengisapan saat alat penghisap ditarik keluar,
tidak pada waktu memasukan.
Jangan lakukan pengisapan terlalu dalam yaitu jangan
lebih 5 cm dari mulut, untuk hidung jangan melewati
cuping hidung.
d. Mengeringkan dan rangsang taktil
- Keringkan bayi dengan kain ke-1 mulai dari muka, kepala
dan bagian tubuh lainnya dengan sedikit tekanan. Tekanan
ini dapat merangsang BBL mulai bernafas.
- Melakukan rangsang taktil ( menepuk/menyentil kaki bayi,
menggososk punggung/perut/dada/tungkai bayi dengan
telapak tangan)
- Mengganti kain ke-1 yang telah basah dengan kain ke-2
yang kering bawahnya.
- Menyelimuti bayi dengan kain kering tersebut, jangan
menutupi muka dan dada agar bisa memantau pernafsan
bayi.
e. Mengatur kembali posisi kepala bayi dengan posisi menghidu
9. Petugas melakukan penilaian kembali
a. Jika bayi bernafas normal, lakukan asuhan pasca resusitasi
b. Jika bayi megap-megap atau tidak bernafas mulai lakukan
ventilasi bayi
10. Petugas mulai melakukan ventilasi bayi (TAHAP II)
a. Petugas memasang sungkup ( pasang dan pegang sungkup
agar menutupi dagu, mulut dan hidung)
b. Petugas melakukan ventilasi 2 kali ( untuk menguji apakah
jalan nafas terbuka agar bayi bisa bernafas) :
- Lakukan remasan pada balon/tiupan pada tabung dengan
tekanan 30 cm air.
- Lihat apakah dada mengembang. Jika tidak mengembang
periksa posisi sungkup, posisi kepala atau cek ada lendir
di mulut
c. Petugas melakukan ventilasi 20 – 30 kali dalam 30 detik
dengan tekanan 20 cm air sampai bayi mulai bernafas
spontan atau menangis.
11. Petugas melakukan penilaian kembali setelah 30 detik, jika :
a. Bayi bernafas normal/tidak megap-megap dan menangis ,
hentikan ventilasi bertahap,
- Lihat dada bawah apakah ada retraksi
- Hitung nafas, jika lebih dari 40 kali dan tidak ada retraksi
berat : jangan ventilasi, letakkan bayi didada ibu dan
lanjutkan asuhan BBL
- Pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan
- Jangan tinggalkan bayi sendiri dan lakukan asuhan pasca
resusitasi
b. Bayi megap-megap atau tidak bernafas lanjutkan ventilasi
12. Petugas melakukan ventilasi lanjutan yaitu ventilasi 20-30 kali
dalam 30 detik
13. Petugas melakukan penilaian lagi setelah 30 detik ventilasi.
a. Jika bayi bernafas hentikan ventilasi bertahap dan lanjutkan
asuhan pasca resusitasi
b. Jika bayi masih belum bernafas/megap-megap lakukan
ventilasi lagi selama 30 detik dan kemudian lakukan penilaian
ulang
14. Petugas menyiapkan rujukan jika dalam 2 menit dilakukan
resusitasi bayi belum bernafas spontan
a. Beritahu keluarga untuk dirujuk
b. Selama menyiapkan rujukan petugas tetap melakukan

2/6
ventilasi 20-30 kali dalam 30 detik,
c. Petugas melakukan penilaian tiap 30 detik ( hitung nafas dan
denyut jantung bayi)
15. Jika denyut jantung bayi tidak terdengar, lanjutkan ventilasi
selama 10 menit. Jika masih tidak terdengar, hentikan resusitasi
dan beritahu keluarga serta berikan dukungan buat keluarga.
16. Petugas mendekontaminasi alat dan tempat
17. Petugas mencuci tangan
18. Petugas melakukan pencatatan dan pelaporan

3/6
Mencuci tangan

Memakai APD

Memakai sarung tangan


DTT/steril

Meletakkan dan

Menyelimuti bayi

Lakukan penilaian :

Apakah bayi cukup bulan?


Apakah bayi menangis atau
bernafas/ tidak megap
megap?
Apakah tonus otot bayi baik/bayi
bergerak aktif?

Jika bayi kurang dan atau tidak


bernafas atau megap-megap dan
6. Bagan Alir atau tonus otot tidak baik

Mengklem dan
memotong tali pusat

Beritahu keluarga tenteng


kondisi bayi

Lakukan langkah awal dalam


waktu ≤ 30 detik :
Jaga bayi tetap hangat
Mengatur posisi bayi
Menghisap lendir
Keringkan dan rangsang taktil
Atur kembali posisi bayi

4/6
melakukan penilaian kembali

Bayi bernafas bayi megap-megap atau


tidak bernafas

Lakukan ventilasi
Asuhan ( TAHAP II)
Pascaresusita Pasang sungkup,
si perhatikan lekatan
Ventilasi 2 x dengan
tekanan 30 cm air
Jika dada mengembang
lakukan ventilasi 20 x
dengan tekanan 20 cm
selama 30 detik

Lakukan penilaian

Bayi megap-megap
Bayi bernafas > 40 kali atau tidak bernafas
Tidak ada retraksi berat

Ventilasi 20 x dengan
tekanan 20 cm selama
Jangan ventilasi 30 detik
Letakkan bayi didada ibu
Lanjutkan asuhan BBL
Pantau setiap 15 menit Lakukan penilaian lagi
Lakukan asuhan
Pascaresusitasi

Bayi megap-megap
atau tidak bernafas

5/6
Ventilasi 20 x dengan
tekanan 20 cm selama
30 detik

Setelah total 2 menit


ventilasi,
lakukan penilaian

Bayi belum bernafas DJJ tidak terdengar


spontan, DJJ (+)

Teruskan ventilasi
selama 10 menit:
RUJUK :
Beritahu keluarga
Ventilasi 20x dlm 30 Denyut jantung (-),
dtk beritahu keluarga jika
Lakukan penilaian bayi (+)
setiap 30 detik

Dekontaminasi alat
dan tempat

Mencuci tangan

Pencatatan dan
Pelaporan

-
7. Unit Terkait

6/6

Anda mungkin juga menyukai