Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dan turut
berkontribusi dalam penyusunan makalah penelitian ini
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dalam melakukan penelitian ini, kami memiliki beberapa tujuan tertentu yang
ingin kami capai dengan pemilihan judul “Mengidentifikasi Daerah Pecinan Kota
Malang dari Segi Arsitektur”, antara lain;
a. Mengetahui sejarah terbentuknya daerah Pecinan Kota Malang yang hampir
sangat jarang yang mengetahui, terutama generasi muda saat ini
b. Menjadi mengerti mengapa pada akhirnya dipilih daerah tersebut sebagai
kawasan tempat tinggal etnis china
c. Mengetahui perkembangan daerah Pecinan Kota Malang dari segi arsitektural,
apakah terjadi proses modernisasi yang cukup kencang atau masih cukup
terjaga keaslian Arsitekturalnya
1.4 Manfaat
Berikut adalah manfaat yang coba kami raih dari penulisan makalah penelitian ini,
antara lain;
a. Menjadi sumber yang cukup valid mengenai informasi daerah Pecinan Kota
Malang
b. Memberikan pengetahuan tentang posisi geografis, sejarah hingga model
arsitektural daerah Pecinan Kota Malang
4
BAB II
STUDI PUSTAKA
5
2.3 Ciri Bangunan Cina Kuno
Arsitektur Cina mengacu kepada sebuah gaya asitektur yang sangat berpengaruh di
kawasan Asia selama berab adabad lamanya. Prinsip-prinip struktur dari arsitektur cina
telah membekas dan sulit untuk dihapuskan, dan apabila ada yang berubah, mungkin
hanya pada unsur dekoratifnya saja. Sejak jaman Dinasti Tang, Arsitektur Cina telah
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap gaya arsitektur di Korea,Vietnam,
dan Jepang.
2.4 Konstruksi Bangunan China
Usia dari Arsitektur Cina sama tuanya dengan usia Peradaban Cina. Bahwa Etnis
Cina selalu menggunakan sistem konstruksi asli (lokal) yang menjaga dan memegang
teguh prinsipprisip karakteristiknya mulai dari jaman dahulu kala sampai saat ini.
Di berbagai tempat yang mendapat pengaruh dari kebudayaan Cina, ditemukan
bangunan-bangunan dengan sistem konstruksi yang sama.
Sistem konstruksi tersebut dapat menjaga dan menguatkan keberadaannya lebih
dari ratusan tahun di daerah yang cukup luas dan tetap membekas sebagai sebuah
arsitektur yang terus berkembang, menjaga dan memelihara prinsip-prinsip
karakteristiknya, meskipun di Cina sendiri sudah terjadi berkali-kali serangan bangsa
asing, baik dalam hal militer, intelektual, maupun spiritual. Hal ini membuktikan
bahwa bangsa Cina memiliki peradaban yang sangat tinggi.
Tekanan dan paksaan untuk pengembangan permukiman melalui Arsitektur
Kontemporer Cina membutuhkan kecepatan konstruksi yang sangat tinggi dan lahan
yang cukup luas, yang berarti bahwa bangunan dengan Arsitektur Cina tidak dapat
dikembangkan di perkotaan besar, dan digantikan dengan bangunan modern. Meskipun
demikian, segala macam ketrampilan seni konstruksi Cina masih digunakan pada
arsitektur vernakular di daerah yang cukup luas di Cina.
6
2.6 Bentuk Aplikasi Budaya Cina
Pada gaya bangunannya yang menonjolkan budaya Cina yakni dalam bentuk
atap lengkung, yang dalam arsitektur Cina disebut atap pelana sejajar gavel.
Bentuk atap yang ditemui di Kawasan Pecinan hamper sama dengan bentuk atap
yang ditemukan di daerah Cina Selatan.
2.7 Fungsi dan Jenis Bangunan Cina
Secara garis besar bangunan Cina dapat dibedakan fungsi dan jenis bangunannya:
Fungsi umum dan pribadi, jenis bangunannya (Rumah ibadah= klenteng dan
vihara rumah abu,rumah perkumpulan);
Bangunan hunian dan usaha, jenis bangunannya (perdagangan dan jasa,
ruko/hunian campuran, hunian, lain-lain [gudang dan gerbang], hiburan, dan olah
raga) (Lilananda 1998: 36)
Bagian atap bangunan Cina, umumnya dilengkungkan dengan cara ditonjolkan
agak besar pada bagian ujung atapnya yang disebabkan oleh struktur kayu dan
juga pada pembentukan atap.
Selain bentuk atapnya juga, ada unsur tambahan dekorasi dengan ukiran atau
lukisan binatang atau bunga pada bumbungannya sebagai komponen bangunan
yang memberikan ciri khas menjadi suatu gaya atau langgam tersendiri.
2.8 Bentuk Atap Bangunan Bergaya Cina
Terdapat empat macam bentuk atap bangunan bergaya Cina, yaitu
(Widayati 2003:48):
Atap pelana dengan struktur penopang atap gantung (pelana di luar gavel) atau
overhanging gable roof.
2. Atap perisai (membuat sudut) atau hip roof; Atap piramid atau pyramidal roof.
3. Atap pelana dengan dinding sopi-sopi (pelana sejajar gavel) atau flush gable roof.
4. Gabungan atap pelana dan perisai atau gable and hip roofs.