Pedoman Tata Usaha
Pedoman Tata Usaha
BAB I
Pedoman tata usaha di RSIA Citra Keluarga diperlukan dalam kegiatan pelayanan
keamanan, kebersihan dan keindahan, pelayanan tamu, pelayanan telepon, pelayanan
kepegawaian, pelayanan keuangan, pelayanan umum, pelayanan surat menyurat dan ekspedisi.
Definisi administrasi umum dalam pedoman ini adalah usaha penyelenggaraan perkantoran
guna membantu Rumah Sakit dalam pencapaian tujuan Rumah Sakit. Pekerjaan kantor adalah
suatu kegiatan kesekretariatan dan administratif. Segala sesuatu yang berkaitan dengan catat
mencatat, melakukan perjanjian, memfasilitasi pertemuan, memberikan laporan, menyusun
dokumen, menyimpan dokumen, mengirimkan surat dan sebagainya. Untuk keperluan tersebut,
terbentuk suatu jalinan komunikasi formal maupun informal. Disamping itu, komunikasi yang
efektif dan efisien juga merupakan faktor penting dalam pelaksanaan pekerjaan kantor. Tugas
pokok bagian Administrasi adalah memberikan pelayanan administrasi.
A.TUJUAN PEDOMAN
Tujuan pedoman ini dibuat adalah sebagai acuan bagian Administrasi Umum dalam
melakukan pelayanan sehingga tercapai mutu dan keselamatan kerja. Selain itu pedoman ini
merupakan acuan bagian Administrasi Umum dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya
sesuai tugas yang sudah ada.
C.BATASAN OPERASIONAL
Batasan operasional pedoman ini adalah tugas pokok Administrasi Umum:
Pedoman ini dibuat dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan peraturan pelaksana lainnya, antaranya :
A.KOMPETENSI
Proses pengangkatan staf dimulai dengan pertimbangan mengenai kerja yang harus
dijalankan. Ini harus dibagi secara adil sebagai pekerjaan, yang masing-masingnya cocok
dengan keahlian dan kemampuan yang sudah didefinisikan. Sistem yang tipikal dalam
mengevaluasi pekerjaan seseorang adalah dengan memeriksa pekerjaan sesuai dengan faktor-
faktor berikut :
a) Kompetensi umum Pada kelompok ini mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku dan
dibutuhkan pada hampir semua sub-sub bidang keahlian, misal yang berkait dengan
berkomunikasi di tempat kerja dan menggunakan komputer.
b) Kompetensi utama/inti Pada kelompok ini mencakup unit-unit kompetensi yang berlaku
dan dibutuhkan hanya untuk spesifik sub bidang keahlian
Kompetensi khusus/pilihan Pada kelompok ini mencakup unit-unit kompetensi yang dapat
ditambahkan kedalam sub bidang keahlian tertentu, sebagai pelengkap dan bersifat pilihan.
Adapun Kompetensi sumber daya manusia di bagian Administrasi yang harus ada, sebagai
berikut :
KOMPETENSI SDM
1) Kompetensi Umum
4) Memberikan pelayanan
5) Mengoperasikan komputer
B.DISTRIBUSI KETENAGAAN
Adapun pendistribusian sumber daya manusia Bagian Administrasi adalah sebagai
berikut :
No. NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL DAN INFORMAL JUMLAH SDM
1. Ka. Bag. Administrasi S1
2. Sekertaris Direksi S1
3. Kasie Administrasi DIII
4. Staf Administrasi S1
C.PENGATURAN JAGA
Adapun pengaturan jaga sumber daya manusia Bagian Administrasi adalah sebagai
berikut :
No. NAMA JABATAN KUALIFIKASI FORMAL DAN INFORMAL WAKTU KERJA
1. Ka. Bag. Administrasi S1 07.45-16.15
2. (1 Shif) 2. Sekertaris Direksi S1 07.45-16.15 (1 Shif)
3. 3. Kasie Administrasi DIII 07.45-16.15 (1 Shif)
4. 4. Staf Administrasi S1 07.45-16.15 (1 Shif)
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENA RUANGAN
Denah ruang Administrasi RSIA Citra Keluarga berikut :
B. STANDAR FASILITAS
Perabot kantor terdiri dari meja kerja, kursi dan peralatan lain yang dibagikan kepada setiap
unit. Pokok-pokok berikut perlu diperhatikan dalam pemilihan perabot :.
b) Pilihan antara kayu dan baja tidak penting karena biasannya kedua bahan tersebut
digunakan bersama.
d) Plastik tidak dapat diperbaiki tetapi kuat untuk bagian dalam laci.
e) Tidak boleh ada tepi atau sudut yang tajam atau bergerigi.
Kebisingan i.
Komputer 7 Baik
Labtop 2 Baik
Printer 3 Baik
Lemari Arsip 2 Baik
Lemari 4 Baik
Meja Kerja 8 Baik
Meja Rapat 1 Baik
Kursi Kantor 2 Baik
Kursi Biasa 14 Baik
Tempat Sampah 5 Baik
Jam Dinding 2 Baik
Cermin 3 Baik
White Board 1 Baik
Glass Board 1 Baik
Telepon 3 Baik
Proyektor 2 Baik
Lukisan 1 Baik
AC 3 Baik
PELAYANAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari kantor dan merupakan proses yang
esensial bagi semua bentuk perusahaan. Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi
dari satu orang ke orang lain melaluai pos, telepon, teleprinter, kuris dan sarana lain. Istilah
komunikasi harus ditafsirkan secara luas seperti surat dan pembicaraan telepon dari dan untuk
orang di luar perusahaan; istilah ini juga mencakupi pengiriman memorandum, laporan,
instruksi, faktur, pesanetimasi, gambar, dan bahkan sampel. Komunikasi adalah fungsi vital
yang harus dilayani dengan analisis cermat tentang kebutuhan dan pemilihan cermat peralatan
yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan. Di dalam kantor, mayoritas komunikasi bersifat rutin
dan dapat diklarifikasikan menurut tujuan yang dilayani.
a) Korespondensi
Mengatur surat masuk dan surat keluar rumah sakit. Prosedur pengelolaan surat masuk
rumah sakit yaitu menerima surat, membuka surat, menilai surat, mencatat surat, mengarahkan
surat, penyimpanan surat. Sedangkan untuk prosedur pengelolaan surat keluar rumah sakit yaitu
pembuatan konsep surat, persetujuan konsep surat, pengetikan surat, penandatanganan surat,
pencatatan surat, penggandaan surat, pengiriman surat dan, penyimpanan. Sedangkan cara
mengarsip surat rumah sakit yaitu menggunakan sistem penyimpanan klasifikasi dalam bentuk
numerik atau biasa disebut dengan sistem klasifikasi desimal.
b) Menyiapkan naskah surat keputusan, surat edaran dan lain-lain. Setiap naskah harus
merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat, dan meyakinkan dalam susunan yang
sistematis. Dalam penyusunannya perlu memperhatikan syarat-syarat yaitu ketelitian,
kejelasan, singkat dan padat, logis dan meyakinkan, serta pembakuan. c.
c) Menyiapkan penomoran surat. Nomor pada naskah merupakan segmen penting dalam
kearsipan, sehingga susunannya harus dapat memberikan kemudahan dalam
peyimpanan, temu balik dan penilaian arsip.
Langkah pertama dalam merencanakan sistem pengarsipan harus berupa penjadwalan semua
jenis dokumen dan rekaman yang akan disimpan. Manajemen yang bertanggung jawab harus
diajak berkonsultasi mengenai setiap jenis dan keputusan diperoleh mengenai:
1) Periode penyimpanan
2) Perlindungan
a) Peralatan Pengarsipan
Sistem yang berantakan tetap merupakan sistem yang berantakan entah arsip itu disimpan di
dalam kabinet (lemari penyimpanan surat) atau di dalam kotak kardus. Ini tidak berarti bahwa
peralatan itu tidak penting, tetapi peralatan itu harus dipertimbangkan hanya dalam
hubungannya dengan tujuan yang dilayaninya:
1) Perlindungan dokumen
Pengurangan upaya fisik pada pihak juru tulis pengarsipan penemuan dan pengambilan
dokumen. Dalam memilih peralatan yang diperlukan untuk penyimpanan sekelompok dokumen
tertentu, semua tujuan harus diperhitungkan. Perlindungan dari debu dan kelembapan lebih
penting apabila rekaman bersangkutan harus disimpan untuk jangka panjang daripada bila
catatan itu harus dihancurkan dalam beberapa bulan. Kebutuhan untuk perlindungan khusus
bagi dokumen dari kerusakan karena kebakaran akan bervariasi menurut tingkat
kepentingannya dan juga menurut sifat gedung dimana rekaman bersangkutan disimpan.
Adapun peralatan pengarsipan, diantaranya :
a) Wadah kecil
c) Arsip boks
d) Dompet
e) Buku pelidung
g) Penjilid cincin
h) Penjilid sekrup
i) Penjilid tali
j) Map sederhana
k) Map gantung
l) Kantung
m) Pelabelan
n) Pengunci kertas
o) Kawat berpening
C. Pengarsipan Tersentraslisasi
Ada beberapa derajat sentralisasi dan pengarsipan tersentralisasi dapat berarti :
a. Tidak ada duplikasi, yaitu hanya satu salinan dokumen yang perlu dipertahankan
c.Penghancuran Dokumen
Arsip dalam jumlah besar yang berisikan dokumen yang memiliki kegunaan langsung. Bila
kebutuhan untuk acuan yang cepat sudah berkurang, arsip harus dipindahkan ke penyimpanan
jangka panjang, biasanya diruangan yang terpisah, hingga tiba waktunya untuk dihancurkan.
Bila metode klarifikasi telah diseleksi secara benar, biasanya tidak perlu untuk memeriksa dan
memilih dokumen individu untuk dipindakhan atau dihancurkan. Idealnya, keseluruhan
tumpukan atau map harus dipindahkan berdasarkan usianya. Arsip yang tidak berguna lagi
harus dihancurkan tanpa ditunda-tunda. Bila dokumen bersifat rahasia, dokumennya dapat
dibuat tidak terbaca dengan memasukkannya ke dalam mesin penghancur kertas atau dengan
dibakar. Sebaliknya, bila tidak bersifat rahasia, kertasnya dapat dijual. Kecuali bila ada
persyaratan hukum yang harus dipenuhi.
d.Pengindeksan
Tujuan suatu indeks adalah untuk mempermudah dalam pencarian catatan atau dokumen.
Indeks mungkin dibuat terpisah dari catatan yang diacu olehnya, atau catatan itu sendiri
mungkin diatur sedemikian rupa sehingga menjadi indeks sendiri. Indeks kebanyakan buku
adalah indeks yang terpisah, indeks ini terpisah dari teks, tetapi berfungsi membantu pembaca
untuk menemukan halaman dimana berbagai persoalan disebutkan. Peralatan pembuatan
indeks, diantaranya :
1) Lemari Arsip Lemari arsip adalah tempat menyimpan berbagai bentuk arsip.
Penyusunan arsip dapat dilakukan dengan cara berdiri menyamping (lateral) dengan
terlebih dahulu arsip dimasukan ke dalam ordner atau ditumpuk secara mendatar.
2) Ordner Ordner
adalah map besar dengan ukuran punggung sekitar 5 cm yang di dalamnya terdapat besi
penjepit. Arsip yang akan disimpan di dalam ,ordner
terlebih dahulu dilubangi dengan menggunakan perforator atau pelubang kertas.
Ordner terbuat dari karton yang sangat tebal sehingga cukup kuat jika diletakkan secara lateral
pada lemari arsip atau rak arsip.
Ordner dapat memuat kurang lebih 500 lembar arsip/surat.
Ordner salah satu peralatan pengindeksan yang digunakan di RSIA Citra Keluarga
MAP Arsip Map arsip adalah lipatan kertas tebal atau plastik yang digunakan untuk
menyimpan arsip/surat. Arsip yang disimpan tidak terlalu banyak, berkisar 1-50 lembar. Map
arsip ada beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
1)Stopmap folio
map yang memiliki daun penutup pada setip sisinya. Daun penutup ini berfungsi untuk
menopang surat yang ada di dalamnya agar tidak jatuh. Pada umumnya, stopmap folio
digunakan untuk menyimpan arsip yang masih dalam proses, tetapi juga untuk menyimpan
arsip yang sudah in aktif
.
2)Map snelhecter
map yang memiliki penjepit di tengahnya. Map ini digunakan untuk menyimpan arsip yang
bersifat in aktif, tetapi dapat juga menyimpan
3.arsip aktif. Arsip yang ditempatkan di dalamnya terlebih dahulu harus dilubangi
menggunakan perforator atau pelubang kertas.
4.Folder map tanpa dilengkapi dengan daun penutup. Map ini berupa lipatan kertas
tebal/plastik saja. Karena tidak ada daun penutupnya, maka map ini fungsinya untk menyimpan
arsip yang selanjutnya akan dimasukan ke dalam kotak arsip secara vertikal.
6. Hanging folder
juga mempunyai tab untuk menuliskan kode atau indeks arsip yang ada di dalamnya.
D. PENDUPLIKASIAN
Reprografi adalah seni menghasilkan selembar atau beberapa kopi dokumen dengan
menggunakan fotografi atau peralatan lainnya yang dapat memproduksi atau mereproduksi
gambar visual, kata-kata, tanda, gambar dan lain-lain untuk keperluan administrasi dan
perdagangan.
1.Penduplikasian
Sering terjadi bahwa lebih dari satu salinan dokumen diperlukan. Metode paling sederhana
adalah dengan membuat salinan pada saat yang sama dengan yang aslinya. Bila salinan
diperlukan dalam jumlah besar, atau tidak dapat dibuat bersamaan dengan aslinya, maka
digunkanlah proses penduplikasian atau pengopian. Istilah penduplikasian digunakan bila
banyak salinan harus dibuat dari sebuah salinan master yang disiapkan, dan istilah pengopian
digunakan bila satu atau beberapa salinan
diambil langsung dari aslinya. Duplikator berfungsi untuk menghasilkan surat edaran, daftar
harga, laporan, formulir kantor, dan sebagainya apabila biaya atau urgensi tidak memungkinkan
pembuatan cetakan. Ada jajaran luas peralatan dari baki sederhana hektografik hingga mesin
cetak kecil. Proses penduplikasian bukanlah satu-satunya metode, tetapi cukup menggambarkan
metode yang lebih lazim digunakan di kantor.
Mikrofotografi
Mikrofotografi adalah proses dimana surat, formulir dan dokumen lain difoto dengan ukuran
yang jauh lebih kecil. Bila dokumen asli kemudian dihancurkan atau digunakan untuk tujuan
lain, mikrofotografi pun memberikan catatan kompak yang dapat dengan mudah diangkut dari
satu tempat ke tempat lain.
D.
PENGOLAHAN DATA
Komputer adalah serangkaian atau sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan
bahkan jutaan komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem kerja
yang rapi dan teliti untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan,
menerima input, mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori komputer, dan dapat menyimpan program dan hasil pengolahan, serta
bekerja secara otomatis. Pada mulanya pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan
dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak
hanya berhubungan dengan matematika. Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari
suatu kenyataan, penggambaran fakta, pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah
oleh manusia atau mesin yang berupa angka-angka, huruf-huruf atau simbol-simbol khusus atau
gabungan darinya. Data mentah masih belum bisa bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih
lanjut. Pengolahan data adalah manipulasi pengubahan atau transformasi dari data, simbol-
simbol seperti nomor dan huruf ke dalam bentuk yang lebih berguna atau lebih berarti berupa
suatu informasi untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Informasi adalah hasil dari kegiatan
pengolahan data yang memberikan bentuk yg lebih berarti dari suatu kejadian. Sistem
Pengolahan Data adalah adalah sistem yang melakukan pengolahan data, contohnya sistem
pengolahan data penjualan, sistem pengolahan data pegawai dll.Pengolahan data yang diolah
dengan menggunakan komputer dikenal dengan Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau
Electronik Data Processing (EDP).
Jadi Pengolahan Data Elektronik (PDE) atau Electronic Data Processing (EDP) adalah
manipulasi dari data ke dalam bentuk yang lebih berarti berupa suatu informasi dengan
menggunakan suatu alat elektronik, yaitu komputer.
1.pengolahan Data pada Komputer
a.Pengumpulan Data Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang
menggambarkan setiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan
lingkungannya.
b.Pengubahan Data Operasi pengubahan data mencakup pengklasifikasian, penyortiran,
pengkalkulasan, perekapitulasian, pembandingan.
c.Penyimpanan Data Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data
tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan dan file yang disimpan disebut Database
d.Pembuatan Dokumen Sistem pengolahan data menghasilkan keluaran yang dibutuhkan oleh
perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan.
2.Komponen Dasar Komputer untuk Pengolahan Data
a. Hardware Hardware
atau perangkat keras harus menyediakan 4 fungsi umum
b. Alat Input Perangkat keras yang memasukkan instruksi yang akan diproses di alat
proses diproses seperti mouse dan keyboard.
c. Alat Proses
Central Processing Unit
(CPU) merupakan unit yang mengendalikan semua unit sistem komputer dan mengubah input
menjadi output.
d.Alat Output Perangkat keras yang menampilkan hasil dari instruksi yang diproses seperti
monitor, speaker dan printer.
Software Software
atau perangkat lunak adalah instruksi atau program untuk menjalankan sistem komputer.
Software
terdiri dari
software
sistem dan
software
aplikasi.
Brainware Brainware
adalah manusia yang terlibat di datam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.
1)
Data bebentuk
softcopy
memerlukan pemeliharaan agar informasi yang terkandung didalamnya dapat ditemukan
dengan mudah dan dalam keadaan utuh. Pemeliharaan data/informasi ini delakukan dengan
jalan sebagai berikut:
Seperti arsip fisik pada umumnya, baik yang diolah melalui komputer maupun manual, arsip
softcopy
shredden.
Alat ini menghancurkan kertas dengan cara menarik dan merobek kertas menjadi potongan-
potongan kecil, dengan ukuran bervarisasi 0,8-2,5 cm.
Pembakaran Metode ini sangat populer pada masa lalu, namun saat ini dianggap sulit dan
berbahaya dilakukan karena resiko menyebabkan kebakaran.
Pembuburan Merupakan metode yang ekonomis, aman, dan bersih. Namun, metode ini tidak
terlalu populer digunakan. Pemusnahan dilakukan dengan memasukkan dokumen ke dalam
bak penampungan yang telah terisi air, lalu dicacah hingga hancur, kemudian disaring.
Pembuburan banyak dilakukan oleh bank dan organisasi yang membutuhkan pengamanan
tinggi terhadap dokmen yang harus dimusnahkan. Berkaitan dengan pemusnahan dokumen,
dapat dillihat pada Pedoman Penyimpanan dan Pemusnahan Arsip Rumah Sakit Islam Faisal.
Pemilihan metode pemusnahan biasanya dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan berikut
: 1.Jumlah volume dokumen inaktif yang akan dimusnahkan.
2.Jenis dan ukuran dokumen inaktif yang akan dimusnahkan.
3.Presentasi dokumen inaktif yang bersifat rahasia yang akan dimusnahkan.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat
dan selamat. b.
Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan. Faktor-faktor yang
menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan pada tiga kelompok,
yaitu
a.Kondisi dan lingkungan kerja
Peranan dan kualitas manajemen Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja,
kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat terjadi bila :
Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi
Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas atau terlalu
dingin
b. Harus dicegah jangan sampai terjadi, seorang petugas terjatuh/kejatuhan berkas ketika
mengerjakan penyimpanan pada rak-rak terbuka yang letaknya diatas. Harus tersedia
tangga anti tergelincir.
c. Ruang gerak untuk bekerja selebar meja tulis, harus memisahkan rak-rak penyimpanan.
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
PELAPORAN
Laporan disiapkan untuk berbagai tujuan dan merupakan aspek penting dari komunikasi
tertulis. Ada laporan yang bersifat rutin, seperti angka statistik yang secara teratur dihasilkan
untuk informasi manajemen dalam mengendalikan urusan rumah sakit. Laporan yang lain
bersifat khusus, seperti bila keputusan harus diambil diluar urusan sehari-hari yang biasa dan
penyelidikan khusus dilakukan. Oleh karena itu, laporan secara umum dapat di bagi menjadi
dua yaitu laporan rutin dan laporan khusus. Dalam menyiapkan laporan terdapt suatu seni yang
dapat dipelajari dan dikembangkan. Informasi dan rekomendasi hanya kecil nilainya jika
keduanya tidak membantu pembentukan penilainan dan pengambilan keputusan. Laporan yang
tidak merangsang pikiran dan pada akhirnya tidak menimbulkan tindakan mungkin menarik
secara sepintas, tetapi tidak berfungsi sama sekali. Laporan seperti itu jelas tidak sepadan
dengan biaya persiapannya. Laporan yang baik harus mengandung semua fakta yang relevan,
menyusun fakta secara logis, mendiskusikannya dalam bahasa yang sederhana dan tiba pada
sebuah kesimpulan.
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan
ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar yang digunakan untuk
mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit yaitu :
a.Definisi Indikator Indikator adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan
suatu indikasi. Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik. 2.
Standar a.
Tingkat performance atau keadaan yang dapat diterima oleh seseorang yang berwenang dalam
situasi tersebut, atau oleh mereka yang bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat
performance atau kondisi tersebut. b.
Suatu norma atau persetujuan mengenai keadaan atau prestasi yang sangat baik. c.
Sesuatu ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu. Dalam
melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan maka harus memperhatikan prinsip dasar
sebagai berikut: 1.
b. Keprofesian
c. Efisiensi
d. Keamanan pasien
e. Kepuasan pasien
h. Indikator lebih diutamakan untuk menilai output daripada input dan proses
Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kelompok dari pada untuk
perorangan.
Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antar Rumah Sakit
Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk dimonitor
Kriteria yang digunakan Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat
menilai indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik dan mutu
tidak baik.
Sebagai alat pengendali mutu pelayanan. Standar Pelayanan Minimal Administrasi Rumah
Sakit sebagai berikut :