PENDAHULUAN
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
kelahiran. Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500 - 4000 gram. Bayi Baru Lahir
adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup di
luar kandungan. Periode neonatal adalah periode yang sangat penting dalam
terjadi pada periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang
baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan
perkembangan yang lebih cepat atau lebih bagus dari pada rata-rata. Oleh
karena itu, saya mengambil topik ini sebagai kasus dengan diagnosa "
1.2 Tujuan
memperoleh pengalaman nyata dari teori yang selama ini diperoleh dalam
2. Menentukan diagnosa
1. MetodeDekriptif
a. Studi kepustakaan
b. Studi Kasus
a. Wawancara
b. Pemeriksaan Fisik
c. Studi Dokumentasi
d. Studi Pustaka
kebidanan.
BAB 1 : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
BAB 5 : EVALUASI
TINJAUAN TEORI
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0 – 28 hari., selama periode ini
bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstra uteri. Bayi harus
berupaya agar fungsi-fungsi tubuhnya menjadi efektif sebagai individu yang unik.
Respirasi, pencernaan dan kebutuhan untuk regulasi harus bisa dilakukan sendiri.
Pada masa ini, organ bayi mengalami penyesuaian dengan keadaan di luar
gerakan memeluk.
10) Grasping reflek sudah baik, apabila diletakan suatu benda di atas telapak
11) Genatalia : labia mayora sudah menutupi labia minora ( pada perempuan).
pembersihan mulut, hidung, dan mata dengan kapas atau kasa steril.
lebih rendah dari kaki dalam posisi sedikit ekstensi, supaya lendir mudah
keluar.
4) Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka diberi antiseptik kemudian
dijepit dengan klem jepit plastik atau diikat dengan pita atau benang tali
pusat.
5) Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan menangis kuat, bernapas, serta
lumuran darah, air ketuban, mekonium, dan vernik kaseosa. Adapula yang
10) Diperiksa juga anus, genetalia eksterna, dan jenis kelamin pada bayi. Pada
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi
reflek)
2.2.1 Pengertian
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik
atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa.
Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran
darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera
direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤
1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
payah jantung
2.2.3 Etiologi:
1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)
2. Perdarahan
3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)
4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid,
piridoksin, vitamin C dan copper
2.2.4 Klasifikasi anemia:
Hambatan humoral/seluler
Pansitopenia
Anemia aplastik
Gejala-gejala:
Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)
Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran
cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.
Morfologis: anemia normositik normokromik
2. Anemia pada penyakit ginjal
Gejala-gejala:
Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl
Hematokrit turun 20-30%
Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi
Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun
defisiensi eritopoitin
3. Anemia pada penyakit kronis
Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis
normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang
normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis,
tuberkolosis dan berbagai keganasan
4. Anemia defisiensi besi
Penyebab:
a) Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil,
menstruasi
b) Gangguan absorbsi (post gastrektomi)
c) Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises
oesophagus, hemoroid, dll.)
gangguan eritropoesis
Anemia hemolisis
b. Persalinan
Ditanyakan pada Ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana
caranya serta penyulit yang dialami sewaktu Ibu melahirkan, kemudian
ditanyakan tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi
yang dilahirkan.
c. Nifas
Ditanyakan pada Ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa
banyak, kontraksi uterus baik atau tidak (bila kontraksi baik, uterus
bulat dan mengeras). ASI sudah keluar apa belum, ada luka jahitan
atau tidak.
d. Neonatal
Ditanyakan pada Ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang
badan bayi yang dilahirkan.
5. Pola kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi Ibu, eliminasi, istirahat,
aktivitas personal hygiene.
6. Riwayat Psikologi dan Budaya
a. Psikologi
Bagaimana respon Ibu dan keluarga terhadap kelahiran anaknya
b. Sosial
Apakah hubungan Ibu dengan suami keluarga serta petugas kesehatan
baik atau tidak
c. Budaya
Untuk mengetahui tradisi yang dianut keluarga yang merugikan
termasuk pantang makan, minum jamu dan kebiasaan berobat jika
sakit.
7. Data Spiritual
Untuk mengetahui bagaimana sikap Ibu terhadap agama yang diyakininya.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik/cukup/lemah
Kesadaran : composmentis/koma
Tanda-tanda Vital :
Pernafasan : normal (40 - 60 x / menit)
Suhu : normal (36,5 - 37,5oC)
Nadi : normal (100 - 160 x/menit)
PB : normal (48 - 52 cm)
BBL : normal (2500 - 4000 gram)
LIKA : SOB : normal (32 cm)
FO : normal (34 cm)
MO : normal (35 cm)
SMB : normal (32 cm)
BP : normal (9,5 cm)
BT : normal (8 cm)
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : simestris, tidak tampak benjolan abnormal, rambut
hitam tipis, ubun-ubun normal tidak cekung maupun
menonjol, tidak tampak adanya cepal hematoma, tidak
ada caput succedaneum
Wajah : tidak terlihat pucat dan kebiruan, wajah tampak
kemerahan
Mata : Simetris,conjungtiva bulbi hiperemis, sklera merah
muda, secret mukopurulen, pembengkakan kelopak
Hidung : bersih, tidak ada sekret
Mulut : bibir warna merah, tidak ada labia skizis maupun
labiopalato skizis, lidah bersih
Telinga : bersih, simestris, tidak ada serumen.
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak
tampak pembesaran kelenjar limfe, dan tidak tampak
adanya retraksi dada
Dada : simestris, tidak tampak retraksi dada
Abdomen : tidak tampak benjolan abnormal, tali pusat belum
kering masih terbungkus kasa steril.
Genetalia : bersih, testis sudah turun
Ekstremitas :
Atas : gerakan normal, aktif, tidak polidaksi dan sindaktil,
kuku tidak pucat
Bawah : gerakan normal, aktif, tidak polidaktil, kuku tidak
pucat
b. Palpasi
Kepala : tidak teraba benjolan yang abnormal
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba
vena jugularis dan dan tidak teraba pembesaran
kelenjar limfe.
Dada : tidak teraba benjolan abnormal, tidak teraba
pembesaran hepar.
Abdomen : tidak teraba benjolan abnormal
b. Auskultasi
Dada : terdengar suara whenzing
c. Perkusi
Abdomen : tidak kembung
b. Reflek
Moro : (+)
Rooting : (+)
Reflek menelan : (+)
Reflek menggenggam : (+)
Reflek menghisap : (+)
Tonic neck reflek : (+)
Babynsky : (+)
V. INTERVENSI
Dx : NCB SMK umur 10 hari dengan anemia
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi diharapkan
tidak terjadi komplikasi lanjutan
Kriteria Hasil : Keadaan umum : baik
TTV dalam batas normal
Pernafasan : normal (40 - 60x/menit)
Suhu : normal (36,5oC - 37,5oC)
Nadi : normal (100 – 160 x / menit)
Berat badan : normal ( 2500 – 4000 )
Panjang badan : normal ( 48 – 52 cm )
Intervensi
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
R: Mencegah terjadinya infeksi silang dari petugas ke bayi dan
sebaliknya
2. Obsevasi tanda-tanda vital dan timbangan BB
R: Deteksi dini adanya kelainan dan mengetahui perkembangan
nutrisi
3. Berikan tambahan zat besi dan asam folat
R: dapat menambah kadar hemoglobin
4.Kolabirasi dengan dokter dalam pemberian therapy
R: Mempercepat pemulihan kondisi bayi dan mencegah
komplikasi
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi
VII.EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Asuhan kebidaan pada By "A" usia 10 hari dengan anemia
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama klien : By "R"
Umur : 6 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
No register : 6980
2. Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan bayinya
3. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang lalu
Ibu mengatakan bayinya tidak pernah menderita penyakit deman,
ikterus, kejang
b. Penyakit sekarang
Ibu mengatakan bayinya sedang menderita penyakit pada mata
c. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit
menahun (jantung) menurun (DM) menular (TBC)
d. Riwayat Pranatal. Natal dan post natal
1) Pranatal :
Trimester I : Ibu periksa 2x di Bidan, sewaktu hamil muda
pernah mengeluh mual dan mengalami anemia selama
periksa ibu mendapatkan obat tablet tambah
darah,calk,suplemen vitamin dan kapsul iodium
Trimester II :Ibu periksa 2x di Bidan,tidak keluhan dan
selama periksa ibu mengalami anemia dan
mendapatkan obat tablet tambah darah,calk dan suplemen
vitamin
Trimester III : Ibu periksa rutin 1 bulan sekali di Rumah
Sakit, tidak ada keluahan dan selama periksa ibu
mendapatkan obat tablet tambah darah,calk dan suplemen
vitamin
2) Natal :
Ibu mengatakan sebelum melahirkan anak pertamanya , ia
merasakan kenceng-kenceng di sertai keluar cairan lender dan
darah pada jalan lahir di rumahnya pada tanggal 24 desember
2014 pukul 08:00 WIB dan langsung di bawa ke rumah sakit
terdekat oleh suaminya .Pembukaan lengkap di sertai pecahnya
ketuban pada pukul 10:00 WIB dan setengah jam kemudian ia
melahirkan bayinya yang pertama dengan selamat secara
spontan tanpa penyulit apapun ,di tolong oleh Bidan Rumah
Sakit, tidak ada pendarahan.
3) Post natal :
Lahir tanggal :24 januari 2014, Jam: 10.30 WIB, BB/PB
:3300 gram/49 cm, Jenis kelamin : Laki-laki, Menangis
kuat , Tidak ada kelainan /cacat, Injeksi Vit K Noenatus dan
salep mata tetracyclin 0,1%.
4. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan
BB : 3400 gr, PB : 49cm, Lila : 10,5 cm, Lida :48 cm
b. Perkembangan
Motorik :-
Adaptif :-
Bahasa :-
Social personal : -
5. Riwayat Psikososial
Ibu mengtakan ini adalah anak pertamanya dan sangat di harapkan
oleh suami dan keluarganya.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang telah didapat : iminisasi Hb Uniject
Reaksi setelah pemberian imunisasi : Pola kebiasaan sehari-hari
Nutrisi : bayi hanya di beri asi saja dan d susukan secara sering
Eliminasi : BAB 2x konsistensi lembek , BAK 5x
Istirahat : sepanjang waktu di gunakan untuk tidur
Aktivitas : menangis saat lapar, BAB,BAK
PH : mandi 2x/hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Keadaan Umum : lemah
TTV :
HR : 120 x/menit
RR : 40 x/menit
Suhu : 36,8 C
Antropometri
BB : 3,4 kg
PB : 49 cm
Lila : 10,5cm
Lika :FO : 34 cm
MO : 35 cm
SOB : 32 cm
Lida : 48 cm
2. Pemeriksaan Khusus
Kepala : Tidak ada caput succedaneum,tidak ada cephal
haematom,UUB dan UUK masih terbuka.sutura
masih teraba
Rambut : hitam, halus
Wajah : simetris, tidak sianosis
Mata : Simetris,conjungtiva pucat, sklera kuming, secret
mukopurulen, pembengkakan kelopak
Hidung : Bersih,tidak ada secret, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Telinga : Simetris, tidak ada kelainan ,daun telinga matur ,
bersih
Mulut : Bibir simetris,tidak sianosis, tidak ada
labiopalatoschisis,tidak ada oral trus pada lidah dan
mukosa mulut
Leher : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak
ada pembesaran kelenjar limfe
Dada : Simetris , ada penarikan otot intercostae yang
berlebihan, tidak terdengar bunyi ronchi dan
wheezing
a. Refleks primitive
Rooting : baik
Sucking : baik
Swallowing : baik
Morro : baik
Grasphing : baik
Babinski : baik
b. Pemeriksaan Penunjang:
HB : 3 gr/dl
V. INTERVENSI
Diagnosa : NCB SMK Usia 10 hari dengan anemia
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan bayi tidak rewel, kadar Hb
kembali normal,tidak lemas dan tidak pucat.
Intervensi :
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi
R: Mencegah terjadinya infeksi silang dari petugas ke bayi dan
sebaliknya
5. Obsevasi tanda-tanda vital dan timbangan BB
R: Deteksi dini adanya kelainan dan mengetahui perkembangan
nutrisi
6. Berikan tambahan zat besi dan asam folat
R: dapat menambah kadar hemoglobin
7. Kolabirasi dengan dokter dalam pemberian therapy
R: Mempercepat pemulihan kondisi bayi dan mencegah
komplikasi
VI. IMPLEMENTASI
Tgl : 3 januari 2015 jam :08.10 wib
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi dengan
menggunakn sabun dan air mengalir
VII. EVALUASI
Tgl : 3 januari 2015 jam : 08.25 wib
Diagnosa : NCB SMK Usia 10 hari dengan anemia
S :-
O : TTV: mata : sklera agak putih
HR: 120 x/menit bayi tidak rewel
RR: 40 x/menit
Suhu: 36,8 C
Dalam membuat asuhan kebidanan By "R" usia 10 hari dengan anemia adalah
membanadingkan antara teori dengan kasus yang ada mulai dari langkah 1 sampai
langkah VII. Pada pengkajian dalam teori dengan kasus ada kesenjangan karena
tidak sama pengkajian dilakukan dari data subjektif maupun objektif seperti pada
manajemen kebidanan.
Pada interprestasi data dasar tidak didapatkan kesenjangan antara teri dengan
kasus antisipasi diagnosa / masalah potensial dan kebutuhan segera. Pada teori
dan kasus kesenjangan karena antisipasi masalah yang mingkin muncul akibat
adanya masalah. Pada identifikasi kebutuhan segera disesuaikan dengan keadaan
pasien yaitu sama dengan teori yang ada.
Pada intervensi tidak terdapat kesenjanganantara teori dengan kasus karena
semua yang menjadi intervensi pada teori atau manajemen menjadi intervensi
yang kasus. Pada implementasi tidak terdapat kesenjangan pada teori dan kasus
yang menjadi intervensi di implementasikan pada kasus.
Pada evaluasi tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan kasus karena
pada kasus intervensi yang dilakukan berhasil.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi usia 0 – 28 hari., selama periode ini
bayi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan ekstra uteri. Conjungtivitis
Neonatorum (Oftalmia Neonatorum) adalah suatu infeksi pada konjungtiva
(bagian putih mata) dan selaput yang melapisi kelopak mata, pada kasus
conjungtivitis harus dilakukan penanganan lebih lanjut agar tidak terjadi
komplikasi selanjutnya.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada "R" usia 10 hari dengan anemia
diharapkan bayi tidak rewel karena kelainan pada mata dan mata bayi dapat
teratasi bayi menjadi sehat.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi penulis
1) Mahasiswa mampu mendapatkan teori yang lebih lengakap anemia
pada neonatus
2) Mengamati dan melakukan proses asuhan kebidanan dengan baik.
Nanny Lia Dewi, Vivian. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta
: Salemba Medika
kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/asuhan-bayi-baru
lahir/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27032/4/Chapter%20II.pdf