Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS INVESTASI & MANAJEMEN PORTOFOLIO

Adella Samna Devi (15130310033)


Arinda Ayu A.S (15130310054)
Ira Kurniawati (15130310141)
Shely Kumala Dewi (15130310161)
Sintia Vivi Ramdani (15130310256)
Weny Prastika (15130310108)

SHORT SELLING

APA ITU SHORT SELLING? Aktivitas pembelian saham yang umum dan sederhana
adalah membeli di harga rendah dan kemudian menjualnya ketika harganya tinggi. Short
selling adalah kebalikannya, yaitu menjual saham di harga tinggi dan baru kemudian
membeli saham tersebut ketika harganya turun.

MENGAPA MELAKUKAN SHORT SELLING? Investor memperoleh keuntungan dari


perbedaan harga jual (yang tinggi) dengan harga beli (yang rendah). Oleh karena itu
kebalikan dengan strategi investasi umum yang mengalami keuntungan ketika harga saham
naik, investor yang melakukan strategi short selling justru mengalami keuntungan saat harga
saham turun.

Mekanisme short selling


Penjualan "short" saham terdiri dari :
1. Seorang investor melakukan peminjaman saham (ada peraturan yang berbedabeda
disetiap negara yang membatasi batasan perbandingan jumlah
peminjaman yang dapat dilakukan dengan dana yang tersedia sebagai deposit
pada akun pialang.).
2. Investor menjualnya dan hasilnya dikreditkan kedalam akunnya pada
perusahaan pialang saham.
3. Investor harus "menutup" posisinya dengan cara melakukan pembelian
kembali saham . Apabila harga turun maka ia akan memperoleh keuntungan
namun apabila harga naik maka akan merugi.
4. Investor akhirnya mengembalikan saham tersebut kepada si pemberi
pinjaman.
RISIKO SHORT SELLING

 Risiko pergerakan pasar. Pergerakan pasar sangat sulit diprediksi. Investor yang
menggunakan strategi short sell akan selalu terekspos terhadap arah pergerakan pasar
yang tidak sesuai dengan ekspektasi
 Potensi kerugian tidak terbatas. Secara teori, potensi kenaikan harga saham itu tidak
terbatas (dapat melebihi 100%). Berhubung short sell mengalami kerugian jika harga
saham meningkat, berarti potensi kerugian dari short selling itu tidak terbatas dan
dapat melebihi jumlah modal. Di sisi lain, penurunan harga saham maksimal sebesar
100%, yang berarti potensi keuntungan short sell terbatas pada 100%.
 Risiko pembayaran bunga. Ketika investor ‘meminjam’ saham ke perusahaan
sekuritas untuk dijual, tentu ada kompensasi yang harus diberikan, yaitu dalam bentuk
pembayaran bunga. Semakin lama investor menahan posisi short sell maka semakin
besar pula bunga yang harus dibayar. (Untuk membatasi risiko ini biasanya investor
akan memberikan stop-loss order kepada sekuritasnya. Stop loss order adalah intruksi
langsung ‘menutup’ posisi short sell dalam kondisi tertentu, untuk membatasi risiko).

SHORT SELLING & DAMPAK PADA PASAR SAHAM


Walaupun memiliki risiko unik tersendiri, short selling juga dianggap memberi kontribusi
memberi keseimbangan saat pasar saham dalam kondisi ‘terlalu’ bullish yang meningkatkan
potensi market bubble (kondisi dimana harga saham cenderung lebih tinggi dari nilai
fundamentalnya). Selain sebagai penyeimbang, aktivitas short sell juga meningkatkan
likuiditas saham di pasar. Dengan adanya short sell, saham akan lebih sering diperdagangkan
dan meningkatkan likuiditas pasar secara keseluruhan. Di sisi lain, short sell dapat membuat
investor yang tidak etis untuk menyebarkan “berita palsu” atas saham tertentu dengan tujuan
harga saham tersebut turun.

REGULASI SHORT SELLING


Karena tingkat risikonya yang sangat besar, aktivitas short selling diawasi dengan ketat oleh
regulator dan pelaku pasar saham (di Indonesia oleh Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa
Keuangan). Saham-saham yang dapat ditransaksikan secara short selling ditentukan oleh BEI,
sedangkan perusahaan sekuritas yang dapat memfasilitasinya ditentukan oleh OJK.
Dalam Keputusan Bursa Efek Indonesia Peraturan Nomor II-H Tentang Persyaratan Dan
Perdagangan Efek Dalam Transaksi Marjin Dan Transaksi Short Selling, beberapa kriteria
yang digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut termasuk dalam kategori efek
short selling adalah:

 Nilai transaksi harian tertentu


 PER yang tidak lebih dari 3 kali PER pasar
 Nilai kapitalisasi pasar
 Jumlah pemegang saham

Referensi : Dalam Wikipedia (2008), Manulife Reksadana

Anda mungkin juga menyukai