Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MIRANDA SEKAR LESTARI

NIM : 205020407111050

Memahami Jenis-Jenis Instrumen Trading


● Trading Forex
Trading forex, atau bisa juga disebut forex trading, adalah perdagangan atau
transaksi valuta asing alias valas ke sejumlah negara tujuan dengan kepentingan bisnis
serta pariwisata, dan mendapatkan keuntungan. Pada praktiknya, trader forex bisa dengan
bebas menentukan sendiri valuta atau mata uang asing yang ingin diperdagangkannya
agar mampu mendapatkan keuntungan optimal.

Dalam kata lain, tidak ada tuntutan atau ketergantungan terhadap salah satu mata
uang tertentu agar bisa mendapatkan profit. Yang terpenting, trader mampu mengambil
keputusan yang tepat kapan waktunya untuk membeli ataupun menjualnya, serta
memperhatikan dengan jeli tingkat supply & demand dari mata uang yang dipilihnya.

Objek mata uang yang diperdagangkan satu sama lain ialah mata uang, terutama
major currency seperti: dolar Amerika Serikat (USD), euro (EUR), yen Jepang (JPY),
Poundsterling Inggris (GBP), Swiss Franc (CHF), dolar Kanada (CAD). Dalam
bertransaksi forex, dana yang relatif kecil bisa melakukan transaksi yang lebih besar
dengan adanya fasilitas margin atau leverage.

Misalnya sebuah broker forex menerapkan leverage 1:100, dengan dana dana Rp
10 jt kamu bisa bertransaksi hingga Rp 1 miliar, sangat menguntungkan jika posisimu
benar. Akan tetapi jika bergerak sebaliknya, kerugian yang akan kamu terima juga
setimpal. Dalam dunia forex, bisa tetap untung ketika pasar sedang naik maupun turun
atau disebut juga "two-way opportunity". Jika harga naik, memasang transaksi buy (long)
akan diuntungkan, begitu juga sebaliknya. Sebaliknya, ketika harga sedang turun, maka
posisi sell (short) yang akan diuntungkan.

1. Memiliki risiko tinggi


Dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti reksadana, saham, dan
obligasi, trading forex memiliki risiko yang paling tinggi. Risiko tinggi ini terjadi
karena ada sistem leverage di dalam aktivitasnya. Leverage merupakan sebuah
sistem yang memungkinkan Anda untuk melakukan transaksi trading forex dalam
jumlah besar meskipun Anda memiliki modal yang lebih sedikit.
Saat mulai belajar trading forex, biasanya Anda akan diperkenalkan dengan
sistem leverage ini. Sebagai gambaran mengenai leverage, akan ada perbandingan
1:100. Perbandingan ini menandakan bahwa, dengan modal 1 dolar saja Anda
bisa melakukan aktivitas trading forex senilai 100 dolar. Tentu saja sistem ini
terlihat cukup menggiurkan. Namun, perlu Anda ketahui, bahwa keuntungan yang
Anda dapatkan hanya bisa diraih jika Anda mengatur sistem leverage ini dengan
perbandingan yang benar. Jika Anda salah strategi, bisa-bisa Anda dapat rugi
hingga 100 dolar lebih.

2. Pergerakan mata uang yang sulit diprediksi

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan mata uang asing di pasar
forex. Biasanya nilai mata uang asing akan berubah-ubah berdasarkan faktor
ekonomi, faktor geopolitik, bahkan bisa juga terjadi karena faktor transaksi yang
sedang dilakukan. Jika banyaknya transaksi dalam pembelian, tentu akan
membuat mata uang tersebut memiliki kenaikan. Sebaliknya, jika banyak orang
mulai menjual mata uang yang dimiliki, hadir kemungkinan nilainya pun akan
ikut turun.

3. Perlu aktif secara full-time

Demi menghindari kerugian akibat broker penipu, saat mulai bertrading forex ada
baiknya Anda pun ikut aktif secara penuh mengawasi pergerakan investasi Anda.
Oleh karena itu, akan sangat sulit jika Anda menjadikan trading forex sebagai
aktivitas sambilan untuk memiliki penghasilan tambahan. Anda harus
menyiapkan waktu dan pikiran yang cukup besar dalam melakukan trading forex,
jika lengah sedikit sangat mungkin Anda akan mengalami kerugian. Maka dari
itu, setelah mengenal apa itu trading forex, sangat dianjurkan Anda untuk
berkomitmen secara penuh dengan instrumen investasi satu ini.

● Saham

Trading saham adalah transaksi jual beli surat kepemilikan atas perusahaan
maupun perseroan terbatas dalam jangka pendek. Umumnya, jangka pendek yang
dimaksud dapat dilihat dari harga pasar setiap harinya.

Selain itu, trading saham adalah kegiatan memperjualbelikan saham yang


bergantung pada fluktuasi harga pasar. Jika Anda bersikap pasif saat berinvestasi saham,
maka Anda harus lebih aktif dalam trading.
Hal utama yang harus diperhatikan saat melakukan trading saham adalah
menentukan kapan waktu dan harga terbaik dalam jual beli saham. Maka, seorang trader
dianjurkan untuk selalu menganalisa pasar secara rutin agar memperoleh keuntungan
maksimal saat menjualnya.

Perbedaan Trading dan Investasi Saham

1. Prinsip: Buy and Hold vs Buy and Sell

Seorang investor cenderung memegang prinsip buy and hold saat melakukan
investasi saham. Biasanya, investor menanamkan modal di saham untuk jangka
waktu panjang, sehingga Ia tidak begitu memperdulikan fluktuasi harga saham per
hari.

Sebaliknya, prinsip trading saham adalah buy and sell. Trader akan membeli
sebuah saham pada kisaran harga tertentu dan akan menjualnya kembali dalam
jangka waktu dekat, jika nilai saham telah mencapai angka yang diinginkan oleh
trader.

2. Analisis Fundamental & Analisis Teknikal

Karena digunakan untuk jangka panjang, maka investor umumnya melakukan


analisis fundamental perusahaan, seperti laporan keuangan hingga kinerja
perusahaan sebagai acuan. Sedangkan, trader cenderung melakukan analisis
teknikal. Teknik tersebut dapat membantu trader dalam memantau harga saham
dalam periode singkat.

3. Risiko

Investasi saham memiliki resiko yang lebih rendah dibandingkan trading.


Biasanya, investor akan memilih saham blue chip disertai fundamental
perusahaan yang baik, sedangkan trader cenderung saham kelas tiga atau istilah
dalam trading saham yaitu saham dengan potensi mengalami fluktuasi cukup
tinggi.

Keuntungan Trading Saham Harian

1. Menghindari Risiko Kerugian


Dengan trading secara harian, Anda dapat melakukan pemantauan di setiap
waktu. Sehingga, saat terjadi indikasi penurunan harga, Anda dapat bergerak
cepat untuk mengatasinya.
2. Mengumpulkan Profit Harian
Meskipun, keuntungannya tidak sebesar saham jangka panjang, namun jenis
trading ini dapat memberikan keuntungan setiap harinya. Dengan syarat, adanya
strategi yang tepat dalam melaksanakannya.
3. Mendapatkan Modal dengan Cepat
Jika Anda dapat mendapatkan keuntungan harian secara konsisten, maka Anda
akan memperoleh modal lebih untuk menambah produk saham yang dibeli,
sehingga keuntungan yang didapat pun lebih banyak lagi.

● Komoditas

Komoditas adalah benda berwujud yang nyata, atau bahan mentah dari hasil bumi
suatu negara atau wilayah yang layak untuk diperjualbelikan di pasar internasional
dengan mutu yang sesuai standar pasar ekspor dan impor atau dapat ditukarkan dengan
jenis barang lain yang nilainya sama. Pada perdagangan komoditas akan mementingkan
kesetaraan harga dan nilai suatu produk, sehingga tidak memperdulikan merek apa dan
siapa yang memproduksinya. Menurut sejarahnya, komoditas dibagi menjadi beberapa
jenis berdasarkan sumber dan cara memperolehnya yaitu diawali dengan produk primer
seperti produk pertanian, pertambangan, dan energi.

Perbedaan Saham dan Komoditas

1. Bursa

Kegiatan trading (jual-beli) saham dan komoditas dilakukan di suatu


bursa/pasar. Di Indonesia, trading saham yang aman dilakukan di bursa saham
yaitu IDX (Indonesia Stock Exchange) yang merupakan member dari WFE
(World Federation of Exchange). Sedangkan trading komoditas dilakukan bursa
komoditi yaitu ICDX (Indonesia Commodity & Derivatives Exchange) yang
merupakan member dari FIA (Futures Industry Association).

2. Izin dan Pengawasan

Di Indonesia, praktik trading saham pada bursa saham diawasi oleh


Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sedangkan Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mengawasi kegiatan jual-beli komoditi pada
bursa berjangka.

3. Status
Membeli saham berarti investor merupakan salah satu pemilik perusahaan
tersebut sesuai dengan porsi jumlah lot yang dibeli. Sedangkan untuk kontrak
berjangka, investor membeli kontrak pada suatu waktu terhadap suatu produk
komoditas. Umumnya investor melakukan transaksi komoditas dengan tujuan
hedging atau lindung nilai terhadap kemungkinan perubahan harga komoditas di
masa depan.

4. Batas Waktu
Setelah membeli saham, investor dapat menyimpan sahan tersebut selama
yang mereka inginkan. Investor biasanya memegang prinsip buy and hold. Karena
seiring berjalannya waktu, meskipun belum menjual saham yang dimiliki,
investor tetap memperoleh profit melalui dividen dan bebas simpan tanpa ada
bahas waktu. Berbeda halnya dengan komoditas berjangka. Sesuai namanya,
transaksi komoditas dilakukan dengan kontrak berjangka. Artinya investor harus
menjual komoditas tersebut sebelum tanggal kontrak yang disepakati.

● Indeks
Index trading merupakan salah satu jenis dari perdagangan futures yang terdiri
dari gabungan sejumlah mayoritas saham saham pilihan pada suatu negara. Index
berfungsi sebagai indikator dari keseluruhan pergerakan harga saham yang diwakilinya.
Tidak jauh berbeda dengan jenis perdagangan futures lainnya, karena tidak memiliki aset
dalam melakukan transaksi, maka nilai kontrak merupakan acuan utamanya. Besar
kecilnya nilai kontrak dalam perdagangan index ditentukan berdasarkan satuan unit yang
biasa dikenal lot.
Trading dengan indeks saham memiliki banyak manfaat dan keunggulan yang
tidak dapat disediakan oleh saham dan beberapa di antaranya juga tidak dapat disediakan
oleh instrumen lain. Keunggulan penting yang perlu Anda ketahui adalah: Kinerja,
Diversifikasi, Short Selling, Leverage.

Kinerja
Indeks utama dunia merupakan instrumen yang memiliki kinerja terbaik, bahkan
97% melebihi kinerja investasi seluruh reksa dana aktif selama 40 tahun terakhir. Trading
indeks saham tidak memerlukan dana penuh, hanya memerlukan sebagian kecil dana dari
nilai kontraknya. Jadi, ketika Anda berhasil, tingkat ROI yang dihasilkan pun sangat
besar.

Diversifikasi
Setiap indeks saham bergerak mewakili saham-saham yang ada didalamnya
secara menyeluruh. Indeks merupakan tempat yang ideal untuk melakukan diversifikasi
portofolio sehingga anda pun tidak akan menemukan kecurangan perdagangan seperti
yang biasa terjadi pada saham-saham perusahaan individual.

Short Selling
Berbeda dengan pasar saham, Anda dapat menjual indeks saham semudah ketika
membelinya. Tidak ada peraturan yang membatasi dalam kondisi bagaimana Anda dapat
menjual. Pada waktu dan kondisi apapun dalam sesi perdagangan, Anda dapat melakukan
penjualan.

Leverage
Indeks saham biasanya diperdagangkan menggunakan leverage sekitar 7 hingga
10% dari nilai kontraknya. Penggunaan leverage ini memungkinkan seseorang untuk
meningkatkan rasio potensi resiko dan keuntungannya berkali lipat dibandingkan tanpa
leverage.

Anda mungkin juga menyukai