Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

Sebagai syarat pengajuan Beasiswa Unggulan

Disusun Oleh :

Muhamad Nur Rahmad

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ESAY

“Aku adalah Generasi Unggul Kebangsaan Indonesia”

Perkenalkan nama saya Muhamad Nur Rahmad, saat ini saya berusia 24
tahun yang baru saja diterima sebagai mahasiswa baru Pascasarjana Universitas
Brawijaya, saya berasal dari daerah yang terletak di ujung tenggara pulau sulawesi
nama daerahnya adalah Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Saya telah
mengenyam pendidikan wajib belajar 12 tahun disana. Setelah saya lulus dari
SMA saya melanjukan pendidikan D3 Keperawatan di perguruan tinggi negeri di
kendari dengan mendapat beasiswa, tepatnya di Poltekkes Kemenkes Kendari,
banyak sekali pengalaman mengesankan selama proses perkuliahan. Saya aktif di
beberapa kegiatan ekstrakurikuler kampus diantaranya adalah anggota Himpunan
Mahasiswa Jurusan Keperawatan (HMJK), anggota Badan Ekesekutif Mahasiswa
(BEM) serta pramuka Polekkes Kemenkes Kendari, Sampai akhirnya saat saya
naik ke tingkat II saya memutuskan untuk mencalonkan sebagai kandidat Calon
Ketua dalam pemilihan Calon dan Calon Wakil Ketua Baru Himpunan
Mahasiswa Jurusan Keperawatan (HMJK) dan Alhamdulilah saya terpilih
sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan (HMJK) tahun
2014/2015.

Kegiatan ekstrakurikuler sangat memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa


khususnya saya pribadi, dengan kegiatan ekstrakurikuler tersebut saya dapat
belajar memimpin suatu organisasi dan dapat mengenali karakter seseorang, terjun
di masyarakat sebagai pelayan serta pemberi pendidikan kesehatan karena salah
satu agenda kegiatan dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Keperawatan (HMJK)
adalah bakti sosial dan pengabdian masyarakat seperti pemeriksaan dan
pendidikan kesehatan dan kegiatan lain . Saat saya menjabat sebagai ketua HMJK
saya harus pintar membagi antara waktu kuliah dan ekstrakurikuler karena saat itu
saya harus tetap mempertahankan nilai akademik saya agar beasiswa saya terus
berjalan. Hari-hari saya jalani dan tibalah di penghujung akhir masa jabatan saya.
saya benar-benar fokus karna niatan saya harus membuat orang tua tidak kecewa
karena telah menyekolahkan saya di tempat yang bisa di katakan tergolong mahal
walaupun dapat beasiswa namun beasiswa itu hanya menanggung biaya
semesteran sedang biaya untuk keperluan sehari-hari dan praktikum masih di
tanggung oleh orang tua.

Setelah menjalani proses perkuliahan akhirnya sampai juga di prosesi


wisuda, saat prosesi tersebut besar harapan saya bisa memberikan hasil terbaik
bagi ayah ibu saya walaupun selama perkuliahan harus dibagi dengan waktu
organisasi yang cukup melelahkan dan alhamdulillah nama saya di panggil
menjadi lulusan terbaik ke dua dan naik ke podium untuk menerima penghargaan
dari Kepala Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kementrian Kesehatan (PPSDKK). Alhamdulilah saya bisa membuat ayah ibu
saya bangga dan tersenyum bahagia. Setelah lulus dari D3 Keperawatan saya
langsung melanjutkan studi saya ke jenjang sarjana dan profesi, selama
perkuliahan saya tidak hanya fokus pada perkuliahan karena saat itu saya
kuliahnya bersama karyawan karena prorgam alih jenjang. Selama perkuliahan
saya juga sempat bekerja karena proses perkuliahan dilaksanakan hanya jum’at,
sabtu dan minggu. Sampai akhirnya saya diwisuda sarjana dan profesi dengan
mendapat predikat sangat memuaskan. Alhamdulillah.

Kuliah bagi saya bukan hanya sekadar untuk mendapakan gelar dan
memudahkan dalam mencari pekerjaan lebih jauh dan lebih utama dari itu. Kuliah
bagi saya adalah menuntut ilmu yang merupakan sunnahtullah sebagai seorang
muslim seperti apa yang telah disabdakan oleh sosok panutan umat manusia yakni
Rasulullah SAW. bahwasanya :

“Barang siapa yang menghendaki kehidupan didunia maka wajib baginya


memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat maka
wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka
wajib baginya memiliki ilmu” (HR. Turmidzi).
Dari hadits tersebut sudah meyakinkan saya jika seseorang sudah memiliki ilmu
tak perlu risau dengan kehidupan akhirat, tak perlu risau dengan kehidupan dunia
apalagi hanya sekedar pekerjaan.

di negeri ini orang cerdas bisa dikatakan banyak, tapi cerdas dan peduli terhadap
bangsa tidak demikian. Padahal Rasulullah mengatakan :

“ Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ah-
Thabrani Al-mujam,al-Ausath).

Dari hadits dan kenyataan itulah saya menaruh harapan kepada diri saya pribadi,
bahwasanya kelak suatu saat saya harus bisa memberikan manfaat kepada orang
lain dari penerapan ilmu yang sedang saya pelajari saat ini.

Ilmu keperawatan adalah ilmu sains kesehatan yang mempelajari tentang


fisiologis dan patologis tubuh manusia, cara dan proses merawat seorang manusia
secara komprehensif yang meliputi empat aspek yaitu bio, psiko, sosio dan
spritual. Saat ini perkembangan ilmu keperawatan sudah sangat pesat. Perawat
memiliki peranan penting sebagai ujung tonggak utama dalam pelayanan
kesehatan di indonesia. Berbicara mengenai ilmu keperawatan, jangkaunya
sangatlah luas sehingga saya memustuskan untuk mengambil magister
keperawatan konsentrasi gawat darurat. Kondisi gawat darurat tentunya saat ini
sangat rentan terjadi di kalangan masyarakat kita apalagi dengan kondisi geografis
indonesia yang tergolong wilayah yang mudah terkena bencana alam. Sebagai
contoh terjadinya banjir bandang dan gempa bumi di palu seta banir hebat di
Konawe Utara, Sulawesi Tengara salah satu yang berperan dalam penanganan
bencana tersebut adalah perawat gawat darurat. Inilah alasan saya tertantang dan
mengambil program studi ini.

Rasanya terlalu berat jika saya mengatakan “Aku adalah generasi unggul
kebangsaan indonesia’ tapi dari kalimat tersebut mengadung arti dan motivasi luar
biasa untuk bagaimana saya harus berkontribusi bagi bangsa ini. Tentunya
dengan kapasitas yang saya miliki dengan membawa ilmu yang saat ini sedang
saya pelajari.

Anda mungkin juga menyukai