Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

TRIGER 5
“FAKTOR FAKTOR PENGHAMBAT MAHASISWA DALAM PROSES
PENYUSUNAN TESIS”

Disusun oleh: Kelompok 5

1. Nadya Karlina Megananda NIM. 196070300111005


2. Muhamad Nur Rahmad NIM. 196070300111011
3. Ifirlana Hermanto NIM. 196070300111017
4. Moh Husyn Ainul Yaqin NIM. 196070300111023
5. Resti Ikhda Syamsiah NIM. 196070300111029
6. Fajar Mulia Dewi NIM. 196070300111041
7. Shinta Dyah Laksana NIM. 196070300111044
8. Zenita Habibatul Ilmiyah NIM. 196070300111047
9. Hamdy Abdillah NIM. 196070300111053
10. Yanli EversonTuwohingide NIM. 196070300111054

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga
saya pada akhirnya bisa menyelesaikan laporan kelompok tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang selalu
memberikan dukungan serta bimbingannya sehingga Laporan kelompok ini dapat
disusun dengan baik.

Semoga Laporan kelompok yang telah kami susun ini turut memperkaya
khazanah ilmu dalam bidang keperawatan serta bisa menambah pengetahuan dan
pengalaman para pembaca.

Selayaknya kalimat yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna.
Kami juga menyadari bahwa Laporan Kelompok ini juga masih memiliki banyak
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca
sekalian demi penyusunan dengan bahasan serupa yang lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan tesis merupakan tugas akhir mahasiswa program
magister, berupa karya tulis yang disusun berdasarkan atas hasil-hasil
penelitian. Tesis disusun dengan cara dan format sesuai dengan peraturan
yang berlaku, dan penyusunannya dibimbing oleh komisi pembimbong. Bobot
tesis adalah 9 SKS. Tata cara penulisan tesis sesuai dengan buku pedoman
penulisan tesis program studi magister keperawatan FKUB. Bagi mahasiswa
yang telah menempuh minimum 24 sks dengan IPK minimum 3.00 tanpa nilai
D, maka yang bersangkutan secara formal dapat mengajukan usulan
penelitian tesis (Pedoman akademik, 2018 hal. 19).
Pada pelaksanaannya mahasiswa banyak mengalami kesulitan atau
permasalahan saat menyusun tesis tersebut. Salah satunya yaitu
keterlambatan dalam penyusunan tesis yang disebabkan oleh masalah pribadi
mahasiswa yang bersangkutan sehingga mendapat teguran dari pihak
institusi.
Ujian kelayakan proposal penelitian tesis dilaksanakan selama 90 me
nit dengan materi ujian adalah usulan penelitian. Komponen penilaian antara
lain naskah usulan
penelitian, penyajian/ presentasi mahasiswa, dan kemampuan mahasiswa be
rargument-asi secara ilmiah. Hasil ujian ditetapkan secara musyawarah
sesuai dengan nilai yang
diberikan penguji. Nilai lulus untuk ujian kelayakan proposal penelitian tesis
minimum B. Apabila kurang dari nilai tersebut, mahasiswa harus mengulang
ujian usulan penelitian dan diberi kesempatan satu kali ulangan. Apabila
mahasiswa tidak lulus lagimaka maka mahasiswa tersebut dinyatakan gagal
dan tidak diperkenankan untuk melanjutkan studinya. Usulan penelitian yang
telah disetujui oleh Komisi Pembimbing dan telah lulus ujian kelayakan
proposal penelitian, disahkan /ditandatangani oleh Komisi Pembimbing.
Selanjutnya mahasiswa yang bersangkutan dapat mengajukan ethical

iv
clearance. Setelah lulus ethical clearance baru mulai melakukan penelitian
(Pedoman akademik, 2018 hal 29).
Setelah melakukan penelitian selanjutnya mahasiswa melakukan
seminar hasil. Sebelum melakukan seminar hasil penelitian, naskah penelitian
harus dinyatakan bebas plagiarism. Pada tahap ini mahasiswa juga terkadang
mengalami kendala dengan hasil uji plagiasi yang masih diatas batas toleransi.
Dari pihak mahasiswa untuk memenuhi batas toleransi dari uji plagiarism
tersebut sampai ada yang meminta perlakuan khusus sehingga petugas dapat
mengeluarkan surat keterangan bebas plagiarism untuknya.

B. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang didapat yaitu adanya kendala dari mahasiswa dan
dalam proses penyelesaian tesis.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Mengetahui dan menggali kendala dari mahasiswa serta pemecahan
masalah dari proses penyusunan sampai dengan penyelesaian tesis.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui hambatan yang dialami oleh mahasiswa selama proses
penyusunan tesis
b. Mengetahui dampak dari keterlambatan penyelesaian tesis
c. Mengetahui pentingnya tesis bebas dari etik clearance
d. Mengetahui dampak dari plagiarism dan pelanggaran dari etik
penelitian

v
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tesis
1. Pengertian
Tesis menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu pendapat
atau kerangka pemikiran (konsep) yang di dukung oleh pendapat dan di
tuangkan dalam bentuk tulisan, untuk memperoleh suatu gelar kesarjanaan di
perguruan tinggi.

2. Pelaksanaan dan penyelesaian tesis


a. Pelaksanaan tesis
Berdasarkan buku panduan akademik (2018) “Tesis merupakan tugas
akhir mahasiswa program magister, berupa karya tulis yang disusun
berdasarkan atas hasil-hasil penelitian. Tesis disusun dengan cara dan
format sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan penyusunnya dibimbing
oleh Komisi Pembimbing. Bobot tesis adalah 9 sks.”

Alur Penyusunan Tesis

vi
vii
b. Proposal penelitian tesis

Proposal tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa yang berisi tentang
rencana kegiatan penelitian sebagai tugas akhir program studi magister
keperawatan FKUB, proposal di tulis dengan sesuai mengikuti Buku Pedoman
Penulisan Tesis Progam Studi Magister Keperawatan FKUB.

c. Ujian proposal penelitian tesis

1) Mahasiswa boleh mengajukan ujian proposal tesis dengan syarat sudah


mengikuti 24 SKS dan nilai IPK ≥ 3.00, tanpa terdapat nilai D di semua mata
kuliah. Naskah kelayakan proposal tesis terlebih dahulu di konsultasikan
kepada pembimbing dan apabila sudah di setujui oleh pembimbing maka boleh
melanjutkan ke uji kelayakan proposal.
2) Komisi pembimbing bisa memberikan usulan penelitian apabila proposal
penelitian sudah di setujui dan telah lulus uji kelayakan proposal. Selanjutnya
mahasiswa mengajukan ethical clearance.
3) Mahasiswa bisa mengajukan uji kelayakan proposal apabila sudah mengikuti
minimal 10 kali uji seminar hasil penelitian di lingkungan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya.
4) Pernah mengikuti atau melaksanakan presentasi karya tulis ilmiah di forum
nasional atau international conference.

B. Etika dan Plagiarisme dalam Karya Ilmiah


3. ETIKA
- Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak) (KBBI online)

- Etika berasal dari kata latin “ethica”, yang artinya falsafah moral. Etika
merupakan aturan mengenai cara bertingkah laku yang baik menurut budaya, susila
serta agama sehingga menjadi suatu adat kebiasaan yang baik (Martadi dan Suranta,
2006)

viii
2. PLAGIAT

- Perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau


mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya,
tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional No. 17 Tahun 2010)

- Pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan


menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri, misalnya
menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan (KBBI)

3. Termasuk dalam Plagiasi (Permendiknas No. 17 Tahun 2010)

- Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau


informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan/atau tanpa enyatakan sumber secara memadai;

- Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat,


data dan/atau informasi dari suatu sumber secara memadai;

- Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa


menyatakan sumber secara memadai;

- Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri ari suatu sumber kata-
kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyartakan
sumber secara memadai;

- Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan


oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai

4. PENTINGNYA LARANGAN PLAGIASI

- Menghargai ide, gagasan, dan pendapat orang lain

- Menghambat dan “membunuh” kreativitas diri sendiri dan orang lain

- Mengabaikan nilai kejujuran dan integritas

5. JENIS PLAGIASI

ix
6. CARA MENGHINDARI PLAGIARISME

- Mengutip dengan cara yang benar

a. Kutipan langsung khawatir muncul makna bias apabila menggunakan


parafrase

b. Disertai pencantuman sumber literatur yang benar dan layak

- Parafrase

c. pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain dalam bahasa yang
sama, namun tanpa mengubah maknanya

d. Disertai pencantuman sumber literatur yang benar dan layak

x
BAB III

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus dan Masalah yang Muncul


1. Kasus 1
Seorang mahasiswa PSMK FKUB telah mengambil mata kuliah tesis pada
semester 3. Mahasiswa telah mendapatkan komisi pembimbing untuk
membantu dan mengarahkan pelaksanaan dan penyelesaian teis.
Mahasiswa sempat melakukan konsultasi dengan komisi pembimbing
sebanyak tiga kali sejak semester tiga tersebut. Namun sampai semester
5 (satu tahun sejak mahasiswa mengambil tesis) belum ada kemajuan
terkait dengan. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan pemanggilan
mahasiswa yang bersangkutan. Dari pertemuan tersebut diketahui bahwa
mahasiswa tersebut sedang dalam masalah pribadi yang menyebabkan
tesisnya terbengkalai.

xi
Masalah yang muncul:
a. Faktor apa saja yang biasa atau dominan menjadi penghambat
mahasiswa dalam mengerjakan tesis?
b. Dengan adanya kasus tersebut bagaimana menurut pembimbing
cara pemecahan masalah sesuai dengan buku pedoman yang
berlaku?
c. Dalam penyelesaian Tesis, berapa kali idealnya mahasiswa harus
konsultasi kepada pembimbing?
d. Apa tupoksi pembimbing untuk memotifasi kembali mahasiswa
untuk konsultasi?
e. Apakah terdapat sanksi untuk mahasiswa yang mengalami
keterlambatan penyusunan tesis?

xii
f. Apakah ada kontrak tertulis antara mahasiswa dan pembimbing
untuk penyelesaian tesis?

2. Kasus 2
Mahasiswa X semester 4 PSMK telah menyelesaikan penelitian untuk
tugas akhirnya. sesuai dengan peraturan yang ada, sebelum
melakukan seminar hasil penelitian, naskah penelitian harus
dinyatakan bebas plagiarism. Hasil uji plagiasi menunjukan adanya
12% kesamaan sehingga mahasiswa tersebut diminta untuk
memperbaiki naskah penelitiannya. Setelah dicek kembali oleh tenaga
kependidikan yang bertugas ditemukan sejumlah kesalahan penulisan
yang tampak disengaja. Mahasiswa kemudian meminta perlakuan
khusus sehingga petugas dapat mengeluarkan surat keterangan bebas
plagiarism untuknya.

xiii
Masalah Kasus 2
a. Berapa persentase plagiarism yang dapat ditoleransi dalam
penyusunan thesis?
b. Bagaimana respon pembimbing atau program studi yang seharusnya
jika ada mahasiswa yang meminta perlakuan khusus?
c. Bagaimana metode yang diberikan pembimbing untuk meminimalisir
terjadimya plagiarisme?
d. Apakah ada sanksi khusus jika ada plagiarisme yang melebihi dari
batas toleransi?
e. Apakah ada sanksi khusus jika ada mahasiswa yang meminta
perlakuan khusus?
B. Pembahasan
1. Kasus 1
a. Dari segi pembimbing
Masalah yang sering muncul atau dominan dialami oleh mahasiswa
dalam penyusunan tesis yang pertama adalah kesulitan mencari fenomena
atau masalah yan akan dijadikan bahan penelitian. Padahal diawal
pendaftaran pascasarjana kampus sudah mensyaratkan pengajuan proposal
meskipun belum terlalu mendalam tetapi setidaknya ada topik yang akan
dikembangkan menjadi tesis. Kesulitan yang kedua yaitu kesulitan menemui
pembimbing, untuk itu sudah dibagi alokasi pembimbing jadi setiap
pembimbing mempunyai maksimal mahasiswa bimbingan untuk memudahkan
proses konsultasi. Kesulitan yang ketiga adalah mahasiswa belum bisa
memahami karakter pembimbing sehingga mahasiswa belum mampu
menempatkan diri. salah satu factor pemicu kurang dekatnya antara dosen
dan mahasiswa adalah etika dalam berkomunikasi terutama komunikasi
elektronik. Kesulitan yang ke empat adalah mahasiswa sering tidak konsisten
dengan kontrak awal yang telah disepakati bersama pembimbing salah
satunya adalah kontrak waktu dimana mahasiswa cenderung menghubungi
dosen terus menerus untuk memastikan sesuaru hal yang sebenarnya sudah
disepakati
Terkait kontrak waktu tidak ada kontrak khusus misalnya kontrak
tertulis terkait jadwal konsultasi. Biasanya masing-masing pembimbing akan

xiv
membuat kontrak sendiri dengan mahasiswa tergantung dari kebiasaan dosen
tersebut. Biasanya ada beberapa dosen yang membuat jadwal konsul dengan
seluruh mahasiswa bimbingan karena materi konsultasi pada awal bimbingan
relative sama.
Dari masalah-masalah diatas biasanya akan mengakibatkan
keterlambatan dalam penyusunan tesis. Tidak ada sanksi khusus jika
mahasiswa terlambat melakukan penyusunan tesis, namun jika sudah
melebihi batas masa studi yaitu delapan semester maka hal itu akan menjadi
permasalahan karena tesis merupakan persyaratan kelulusan. Peraturan
terbaru dari dikti menyatakan bahwa ijazah yang dikeluarkan kampus harus
didaftarkan ke dikti jadi kampus tidak dapat memperpanjang masa studi
mahasiswa.
b. Dari segi mahasiswa
Seharusnya dari pembimbing menanyakan masalah yang menghambat
penyusunan tesis dan berperan sebagai mediator tanpa mencampuri masalah
pribadi. Tanpa melupakan kewajiban mengingatkan mahasiswa untuk segera
menyelesaikan tesis, selain itu mahasiswa sendiri harus mampu memotivasi
diri sendiri untuk kembali mengerjakan tesis. Hal lain yang mungkin bisa
dilakukan adalah dengan melakukan managemen waktu dimana mahasiswa
harus mampu memprioritaskan salah satu, misalnya menyelesaikan masalah
pribadi terlebih dahulu karena masalah pribadi akan mempengaruhi
penyelesaian masalah yang lain.

2. Kasus 2
a. Menurut sudut pandang dosen

Prosentase plagiarism yang dapat ditoleransi adalah 15-20% jika terdapat plagiarism
sebanyak lebih dari 20% maka tesis akan dikembalikan dan mahasiswa mempunyai
kesempatan revisi. Masalah yang biasanya direvisi adalah susunan kata yang kurang tepat.

Cara meminimalisir plagiarism yaitu meningkatkan skill membuat paraphrase dengan


cara sering berlatih membuat paraphrase. Masalah lain yang sering muncul adalah mahasiswa
kurang teliti atau teledor sehingga tidak mencantumkan sitasi pada teori yang diambil.

xv
Terdapat sanksi khusus dari dikti jika tesis terbukti plagiat. Sanksi tersebut mulai dari
teguran lisan, tertulis, pembatalan tesis sampai dengan pembatalan gelar yang telah
diperoleh. Untuk menghindari hal tersebut maka kampus mengadakan uji plagiarism di PMFK
lalu dilegalkan oleh fakultas.

Tidak ada perlakuan khusus bagi mahasiswa tertentu, semua mahasiswa disetarakan
dan semaksimal mungkin dosen mengupayakan bersikap seobjektif pada seluruh mahasiswa.

Selain mengikuti jadwal perkuliahan yang sudah ditetapkan oleh fakultas, hendaknya
mahasiswa lebih banyak membaca materi tentang topik atau peminatan yang sudah diambil.
Materi dapat diperoleh dari jurnal, buku maupun penelitian yang sudah pernah dilakukan.
Untuk penelitian yang akan dikerjakan lebih baik mengambil masalah atau fenomena yang
belum banyak di teliti sehingga penelitaian lebih kreatif dan inovatif. Ketika penelitian sudah
dilakukan, jangan ada jeda dalam penyelesaian sebab jeda tersebut sering kali mengakibatkan
munculnya rasa malas dalam melanjutkan pengerjaan. Dukungan teman-teman juga
merupakan salah satu factor yang mempengaruhi ketepatan dalam penyusunan penelitian.

b. Menurut sudut pandang mahasiswa


Plagiarism memang sangat sulit dihindari karena hamper semua teori yang kita
pergunakan merupakan teori orang lain. Untuk menghindari plagiarism
setidaknya mahasiswa memperhatikan kadar atau prosentase plagiarism sesuai
dengan ketentuan yang ada. Selain itu, diperlukan edukasi tentang plagiarism
agar mahasiswa lebih paham dan meminimalisir perbaikan atau revisi saat
screening plagiarism. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pencatatan daftar
pustaka yang sering kali tidak dicantumkan.

xvi
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Yang dapat disimpulkan dari kasus pertama yaitu seharusnya mahasiswa
mempersiapkan tesis lebih awal dengan mecari fenomena atau masalah terkait topik
yang akan diambil, mahasiswa harus lebih memahami karakter setiap pembimbing
sehingga terjadi kedekatan antara dosen dengan mahasiswa, selain itu pentingnya
manajemen waktu sehingga seimbang antara kepentingan akademik dengan masalah
pribadi.
Untuk kasus kedua dapat disimpulkan bahwa peningkatan skill membuat
paraphrase sangat diperlukan dalam penyusunan tesis dikarenakan jika terbukti
melakukan plagiarism dapat dikenai sanksi dari dikti berupa teguran lisan, tertulis,
pembatalan tesis sampai dengan pencabutan gelar yang sudah didapat.

B. Saran
Bagi mahasiswa sebaiknya memiliki target yang akan dicapai dalam penyusunan tesis
sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam menyusun tesis, selain itu manajemen
waktu juga diperlukan agar segala kepentingan termasuk penyusunan tesis tidak
terbengkalai.
Mahasiswa sebaiknya lebih banyak membaca dan berlatih membuat paraphrase
sehingga meminimalisir prosentase plagiarism.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

Martadi, Indiana Farid dan Sri Suranta, (2006). Persepsi Akuntan, Mahasiswa
Akutansi, Dan Karyawan Bagian Akutansi Dipandang Dari Segi Gender
Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi (Studi Di Wilayah Surakarta), SMA
9 Padang.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Pusat Pengembangan Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan

Utami, Y. W. 2019. Program Alih Tahun. Universitas Brawijaya.

2018. Buku Pedoman Akademik Program Studi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya. Malang: PSMK

xviii

Anda mungkin juga menyukai