Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
memiliki beberapa misi diantaranya adalah menghasilkan lulusan yang mampu mengembangkan penelitian
yang dinamis untuk pengkajian, pemecahan masalah dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan reproduksi serta menghasilkan lulusan yang mampu menghasilkan penelitian aplikatif yang dapat
dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional. Dengan demikian, mereka yang menempuh jenjang
pendidikan ini dituntut untuk dapat meningkatkan kemampuan keilmuan melalui jalur penelitian dan
pengembangannya.
Penelitian yang dilakukan melalui tesis adalah kegiatan akademik ilmiah yang menggunakan penalaran
empiris atau non-empiris dan memenuhi syarat metodologi disiplin ilmu, dilaksanakan berdasarkan usulan
penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing dan tim penguji penelitian.
Tesis sebagai tugas akhir akademik hasil penelitian yang mendalam dan dilakukan oleh mahasiswa Ilmu
Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister secara mandiri dan berisi sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tesis merupakan karya ilmiah yang: 1) Disusun menurut format tesis yang
ditetapkan; 2) Menunjukkan kesahihan metodologi, ketajaman penalaran dan kedalaman penguasaan teori; 3)
Menunjukkan keruntutan pemikiran, kecermatan, perumusan masalah, batasan penelitian dan kesimpulan.
Sebagai karya ilmiah, isi dan cara penulisan tesis dapat bervariasi, sehingga dipandang perlu adanya suatu
pedoman umum. Pedoman ini berlaku bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang
Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

1.2 Tujuan
Buku pedoman penulisan usulan penelitian dan tesis ini di terbitkan untuk menjadi pedoman bagi:
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran dalam
penyusunan usulan penelitian dan laporan hasil penelitian tesis.
2. Pembimbing untuk proses pembimbingan kepada mahasiswa.

1
BAB 2
TATA CARA PENYUSUNAN TESIS

2.1 Persyaratan
Mahasiswa diperbolehkan mengajukan usulan penelitian untuk tesis dengan ketentuan:
1. Menyerahkan naskah usulan penelitian untuk tesis yang telah mendapat persetujuan dari Tim Pembimbing
dan diketahui oleh KPS.
2. Menyelesaikan perkuliahan di semester I dan II, dengan IPK minimal 3,00
3. Memenuhi persyaratan administrasi yang ditentukan oleh Fakultas.

2.2 Proses Bimbingan


Berdasarkan Peraturan Rektor UNAIR No. 36 Th. 2015 tentang Pedoman Pendidikan Program Magister Unair
tahun 2015/2016, proses bimbingan tesis sebagai berikut:
1. Mahasiswa dibimbing oleh 2 orang pembimbing yaitu Pembimbing Ketua dan Pembimbing Kedua.
Kesediaanya dinyatakan dengan mengisi formulir kesediaan sebagai pembimbing tesis.
2. Tim Pembimbing diusulkan oleh KPS dan ditetapkan oleh Dekan Fakultas.
3. Kriteria Pembimbing Ketua adalah:
a. Dosen tetap Universitas Airlangga,
b. Doktor dengan Jabatan sekurang-kurangnya Lektor,
c. Harus mempunyai keahlian sesuai dengan materi tesis; dan
d. Dekan Fakultas dapat memberikan kebijakan bagi pembimbing yang memasuki usia pensiun dan masih
membimbing tesis untuk menyelesaikan tugas sebagai Pembimbing Ketua, pembimbing bergelar Doktor
dengan jabatan Asisten Ahli.
4. Kriteria Pembimbing Kedua adalah:
a. Dosen tetap atau Dosen tidak tetap Universitas Airlangga,
b. Doktor dengan Jabatan sekurang-kurangnya Lektor; dan
c. Dekan Fakultas dapat memberikan kebijakan bagi pembimbing pendamping sekurang-kurangnya
bergelar Doktor dengan jabatan asisten ahli atau Magister dengan jabatan minimal Lektor Kepala, atau
praktisi yang ahli sesuai bidang ilmu yang diperlukan.
5. Pembimbing Ketua dan Pembimbing Kedua bertugas membimbing Mahasiswa dan bertanggung jawab
atas :
a. Penelitian dan sumbangan terhadap khasanah ilmu, serta bukan merupakan hasil plagiasi;
b. Ketepatan metode penelitian, penguasaan teori dan kedalaman penalaran;
c. Sistematika pemikiran dan simpulan penelitian mahasiswa; dan
d. Publikasi ilmiah sebagai kewajiban mahasiswa
6. Seorang Pembimbing Ketua dan atau Pembimbing Kedua hanya diperkenankan membimbing sebanyak-
banyaknya 10 orang Mahasiswa secara kumulatif.
7. Bila dipandang perlu, salah seorang diantara Pembimbing Ketua dan Pembimbing Kedua dapat berasal dari
luar Universitas Airlangga,
8. Jika sangat diperlukan oleh mahasiswa untuk membantu perencanaan dan pelaksanaan tesis, maka
mahasiswa dapat mengusulkan jasa Konsultan dengan persetujuan Pembimbing Ketua dengan diketahui
KPS dan ditetapkan dengan keputusan Dekan (Pembiayaan konsultan selama sekurang-kurangnya 1
semester dibebankan oleh mahasiswa),
9. Pergantian Pembimbing
a. Pembimbing ketua dan/ atau pembimbing II dapat diganti, apabila terdapat hambatan non akademik
pada hubungan pembimbing ketua dan/ atau pembimbing II dengan mahasiswa
b. Pembimbing ketua tidak dapat diganti dengan pembimbing ketua lain semata-mata disebabkan oleh
hambatan akademik pada mahasiswa.
c. Prosedur penggantian pembimbing ketua dan/ atau pembimbing II ditetapkan oleh Dekan Fakultas.

2.3 Proses Penyusunan Usulan Penelitian dan Tesis


2.3.1 Penyusunan dan Sidang Usulan Penelitian
1. Mahasiswa menyusun topik penelitian yang terdiri dari: latar belakang dan masalah penelitian, dilengkapi
dengan penelitian-penelitian terkait yang telah ada sebelumnya dan variabel yang akan diteliti, dengan
memperhatikan orisinalitas, kebaruan dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu.
2. Topik penelitian diajukan ke kedua pembimbin , kemudian kedua pembimbing dan mahasiswa
menyepakati topik penelitian yang akan dilakukan.
3. Konsultasi dengan Pembimbing didokumentasikan dalam lembar konsultasi (Lampiran 15).
4. Setelah mendapat persetujuan dari kedua pembimbing, disahkan oleh KPS dan mendapatkan tim penguji,
maka dapat diajukan ke sidang proposal tesis.
5. Permohonan sidang usulan penelitian diajukan ke bagian Sekretariat Prodi IKR Jenjang Magister FK UNAIR,
Mahasiswa harus menyerahkan proposal tesis yang dijilid langsung dengan cover kertas buffalo warna
kuning kepada penguji minimal 3 (tiga) hari sebelum waktu sidang dilaksanakan.
Syarat Panitia Penilai Usulan Penelitian untuk Tesis:
a. Tim penilai Usulan Penelitian untuk tesis minimal 4 (empat) orang dosen, termasuk Pembimbing Ketua
dan Pembimbing II diusulkan oleh Pembimbing dan ditetapkan oleh Dekan Fakultas setelah mendapat
pertimbangan KPS.

2
b. Penilaian Usulan Penelitian untuk tesis hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan, apabila
dihadiri oleh sekurangkurangnya 4 (empat) orang anggota Tim penilai, termasuk Pembimbing Ketua
dan Pembimbing II.
c. Panitia Penilai tersebut dari 3 (tiga) departemen yang berbeda, termasuk 1 (satu) diantaranya bidang
metodologi riset/ statistik.
d. Tim Penilai usulan penelitian untuk tesis dipimpin oleh Pembimbing sebagai Ketua Penguji
e. Sidang proposal dilaksanakan pada jam kerja.
6. Hasil sidang dapat berupa bahwa usulan penelitian dapat diterima tanpa perbaikan, diterima dengan
perbaikan, belum dapat diterima dan masih harus dinilai kembali.
7. Perbaikan usulan penelitian dilakukan berdasarkan masukan selama sidang. Mahasiswa wajib melakukan
konsultasi dengan penguji/ panitia penilai usualan penelitian kemudian kepada pembimbing. Hasil revisi
yang dilakukan oleh mahasiswa didokumentasikan dalam lembar revisi sesuai ketentuan Prodi.
8. Mahasiswa wajib menyerahkan usulan penelitian beserta berita acara revisi dan tanda tangan persetujuan
penguji proposal bahwa proposal penelitian telah disetujui selambat-lambatnya dalam waktu 1(satu) bulan
setelah sidang proposal dilakukan. Apabila mahasiswa belum menyerahkan hasil revisi proposal penelitian
hingga batas waktu yang ditentukan, maka usulan penelitian tersebut dianggap gugur.

2.3.2 Ujian Etik


Unit Bioetika dan Humaniora Kesehatan FK UNAIR menjelaskan bahwa prinsip dasar etika penelitian sangat
diperlukan bagi calon peneliti dan sangat diharapkan hasil penelitian yang sahih, bermanfaat tanpa merendahkan
martabat subjek penelitian. Untuk itu sebelum melakukan penelitian, peneliti diwajibkan untuk melakukan ujian etik di
Faklutas yang bersangkutan untuk mendapatkan Keterangan kelaikan etik (Ethical clearance/ EC) terhadap penelitian
yang akan dilakukan. Adapun syarat pengurusan Ethical clearance oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan FK UNAIR
sebagai berikut:
1. Membawa 3 (tiga) Proposal yang sudah dijilid rapi dan sudah ada lembar pengesahan (sampul “KECUALI”
berwarna hijau)
2. Membawa surat permohonan Kelaikan Etik dari Pimpinan Departemen atau Fakultas Masing-masing
3. Membawa Lembar Isian yang sudah diisi
Contoh Lampiran 17 atau formulir dapat diakses di http://fk.unair.ac.id/unit/bio-etik/

2.3.3 Penyusunan Hasil Penelitian


1. Pengumpulan data boleh dilaksanakan sesuai dengan perbaikan Usulan Penelitian yang telah diterima
oleh Panitia penilai usulan penelitian dan disertai surat uji kelaikan etik.
2. Setelah pengumpulan data, mahasiswa konsultasi dengan pembimbing untuk penulisan tesis.

2.3.4 Penyusunan dan Sidang Tesis


1. Naskah tesis disusun menurut kaidah penulisan ilmiah.
2. Pertemuan dengan setiap pembimbing minimal 3 (tiga) kali tatap muka dan hasil konsultasi
didokumentasikan pada lembar konsultasi.
3. Setelah mahasiswa menyerahkan naskah hasil penelitian untuk tesis yang mendapat persetujuan dari Tim
Pembimbing dan diketahui oleh KPS serta memenuhi persyaratan akademik, maka sidang tesis dapat
diajukan.
4. Permohonan sidang tesis diajukan ke bagian Sekretariat Prodi IKR Jenjang Magister FK UNAIR.
5. Mahasiswa menyerahkan naskah tesis yang dijilid langsung dengan cover menggunakan kertas buffalo
warna kuning kepada tim penguji.
Syarat Panitia Penilai untuk Tesis:
a. Panitia ujian tesis diajukan atas usul Pembimbing Ketua dengan pertimbangan KPS dan ditetapkan
dengan keputusan Dekan.
b. Ujian tesis hanya dapat dilaksanakan dan memberi keputusan, apabila dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 5 (lima) orang Tim Penguji Tesis, termasuk Pembimbing Ketua dan Pembimbing II, dengan
3 (tiga) orang diantaranya bukan tim pembimbing. Panitia Penilai tersebut dari 3 (tiga) departemen
yang berbeda, termasuk 1 (satu) diantaranya bidang metodologi riset/ statistik.
c. Dosen bergelar minimal Doktor dengan jabatan fungsional minimal lektor. Dekan Fakultas dapat
memberikan kebijakan bagi pembimbing sekurang-kurangnya bergelar Doktor dengan jabatan asisten
ahli atau magister dengan jabatan minimal lektor kepala dan memiliki keahlian sesuai dengan materi
tesis.
d. Panitia Ujian Tesis diketuai oleh salah seorang penguji yang bukan Tim Pembimbing
6. Ujian Tesis dilaksanakan dalam forum tertutup oleh Panitia Penguji Tesis/ Panitia Penilai Penelitian untuk
Tesis yang dilaksanakan pada jam kerja.
7. Penilaian tesis dilakukan menurut format yang disediakan Program Studi.
8. Hasil sidang tesis dapat berupa: Lulus, lulus dengan perbaikan, tidak lulus dan diberi kesempatan
mengulang.
9. Untuk yang lulus, penyerahan perbaikan tesis selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan terhitung
sejak tanggal sidang/ujian tesis. Untuk yang tidak lulus, kesempatan mengulang 1 kali ujian tesis ulangan
dalam waktu selambat-lambatnya 6 bulan terhitung sejak tanggal ujian tesis. Apabila dalam ujian ulangan
tidak lulus maka yang bersangkutan dinyatakan gagal studi.

3
10. Pembatalan hasil sedang tesis, apabila sampai 1 bulan (30 hari) mahasiswa tidak menyerahkan hasil akhir
revisi tesis yang telah ditanda tangani oleh pembimbing dan para penguji kepada Sekretariat Prodi IKR
Jenjang Magister FK UNAIR, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

2.4 Penyerahan Naskah


Mahasiswa wajib menyerahkan 3 (tiga) naskah perbaikan tesis dan soft copy tesis dalam bentuk PDF (CD), serta
menyerahkan 1 (satu) Karya Ilmiah dan soft copy Karya Ilmiah yang disarikan dari naskah tesis kepada KPS.

2.5 Publikasi Tesis


Kewajiban publikasi mahasiswa baik program Magister maupun Doktor diatur dalam dalam Permenristekdikti
No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Di Universitas Airlangga, aturan tersebut tertuang
dalam Peraturan Rektor Universitas Airlangga No. 2 Tahun 2017 tentang Kewajiban Publikasi Artikel Ilmiah Hasil
Penelitian Dosen, Mahasiswa Program Sarjana, Program Magister, Program Spesialis Dan Program Doktor Di
Lingkungan Universitas Airlangga. Oleh karena itu pada Prodi IKR jenjang Magister FK UNAIR, mahasiswa wajib
memublikasikan Tesis dalam jurnal nasional diutamakan yang terakreditasi atau jurnal internasional terindeks dengan
status sekurang-kurangnya diterima (accepted) atau proceedings international conferences terindeks Scopus. Bukti
accepted letter dari jurnal atau proceeding penerbit diserahkan ke Sekretariat Prodi IKR Jenjang Magister FK UNAIR
sebagai persyaratan yudisium.
Penjelasan tenik penulisan naskah publikasi dan publikasi ilmiah lebih lengkap pada BAB 6.

2.6 Sanksi
Sanksi kepada mahasiswa diberikan bila diketahui mahasiswa melakukan plagiat atau pemalsuan data. Sanksi
berupa pembatalan tesis dan penggantian judul penelitian.

4
BAB 3
TATA CARA PENULISAN TESIS

3.1 Jenis Kertas dan Ukuran


3.1.1 Sampul
1. Sampul dibuat dari kertas Bufallo atau Linen warna kuning.
2. Ketentuan Halaman Sampul
Diketik simetris di tengah (center). Informasi yang dicantumkan menggunakan huruf besar, dengan jenis
huruf Times New Roman 14 pt, dan spasi tunggal (line spacing=single). Judul tidak diperkenankan
menggunakan singkatan, kecuali nama atau istilah dan tidak disusun dalam kalimat tanya serta tidak
perlu ditutup dengan tanda baca apa pun.
Jenis atau jenjang tugas akhir (Tesis)
Judul
Logo Universitas Airlangga
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
Universitas
Tempat
Tahun disahkannya Tesis dan dituliskan dalam angka dengan format 4 digit (contoh: 2016)
3. Lambang Universitas Airlangga
Posisi lambang Universitas Airlangga di tengah halaman di bawah sebelum nama mahasiswa. Lambang
ini berukuran 5-6 cm.
Format sampul lihat contoh Lampiran 1a dan Lampiran 1b

3.1.2 Naskah
Naskah ditulis dalam kertas HVS putih 70 atau 80 gram dan tidak bolak balik. Naskah dibuat dengan ukuran
A4 (21,5 cm x 29,7 cm). Tabel dan Gambar disajikan di kertas untuk materi, kecuali dalam keadaan tertentu dapat
menggunakan kertas dan ukuran yang berbeda.

3.2 Pengetikan
3.2.1 Jenis Huruf
1. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran (font) 12 pt dan untuk keseluruhan naskah harus
menggunakan ukuran yang sama. Pada bagian-bagian tertentu seperti Judul dan sub judul dapat ditulis
dengan ukuran lebih besar yaitu ukuran 14 pt (cetak tebal/Bold).
2. Pada tabel, gambar dan rumus ukuran huruf pada bagian isinya dapat lebih kecil, minimal ukuran 10 pt.
3. Huruf miring (Italic) atau diberi garis bawah (dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer),
diperuntukkan pada penulisan berbahasa asing dan nama spesies (Permendikbud No.50 Tahun 2015).

3.2.2 Bilangan dan satuan


1. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
Contoh: Sepuluh gram bahan.........
2. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik.
Contoh: ...... berat NaCl 20,5 mg ....
3. Satuan dinyatakan dengan singkatan bakunya tanpa titik dibelakangnya.
Contoh: ... m ...., ....g, dan ....kg

3.2.3 Jarak Baris


Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi (double), kecuali intisari, kutipan langsung, judul tabel, grafik, keterangan
gambar yang melebihi satu baris dan daftar pustaka, ditulis dengan jarak 1 spasi ke bawah.

3.2.4 Batas tepi


Batas-batas pengetikan ditinjau dari ukuran kertas, diatur sebagai berikut:
1. Tepi atas : 3 cm atau 1 inchi
2. Tepi bawah : 3 cm atau 1 inchi
3. Tepi kiri : 4 cm atau 1,5 inchi
4. Tepi kanan : 3 cm atau 1 inchi

3.2.5 Pengisian ruangan


Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh, artinya pengetikan dimulai dari batas tepi
kiri sampai ke batas tepi kanan, jangan sampai ada ruangan yang terbuang (format justify).

3.2.6 Alinea baru


Penulisan alinea baru diukur dari tepi kiri batas garis kertas dengan masuk sampai 5 digit atau ketikan. Jadi
huruf pertama tiap alinea baru adalah pada ketikan ke-6.

3.2.7 Permulaan kalimat


Bilangan, lambang atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja.
Contoh: Lima ekor tikus....., Alfa feto protein...., Kalsium hidroksida dalam...

5
3.2.8 Bab, sub-bab, anak sub-bab dan lain-lain
1. Bab
Judul Bab ditulis dengan huruf kapital semua dan format center dalam batas kertas yang boleh dicetak
dan tanpa diakhiri dengan titik, menggunakan huruf ukuran 12 pt tebal dan dicetak sejajar dengan
dibawah nomor bab. Setiap bab baru ditulis pada halaman baru. Bab pendahuluan dan seterusnya diberi
nomor dengan angka Arab.
Contoh: BAB 1, BAB 2, BAB 3, dst
2. Sub-bab
Semua kata dimulai dengan huruf kapital selanjutnya huruf kecil, kecuali kata penghubung dan kata
depan. Nomor pada sub-bab ditulis dengan dua angka Arab dipisahkan oleh titik lalu ditulis judul sub-bab
tanpa diakhiri titik. Ukuran pengetikan 12 pt, dicetak tebal pada batas tepi kiri.
contoh: 1.1 ..............., 1.2 .............., 1.3 ............., dst
3. Anak sub-bab
Diketik mulai dari batas kiri dengan huruf ukuran 12 pt, hanya huruf pertama saja yang huruf kapital
tanpa diikuti titik. Kalimat pertama sesudah anak sub-bab dimulai dengan alinea baru.
Contoh: 1.1.2 ..........., 1.1.2 ........, 1.1.3 ..........., dst
4. Sub anak sub-bab
Dimulai sejajar dengan anak sub-bab, dengan huruf ukuran 12 pt. Kalimat pertama yang menyusul
kemudian dimulai dengan alinea baru. Pemberian nomor selain judul sub-bab, anak pada sub-bab dan
seterusnya ditulis menggunakan angka Arab.
Contoh : 1. ....., 2. ......, 3. ......., dst
5. Penomoran yang merupakan bagian dari teks menggunakan angka 1. ............., selanjutnya: a. ....
1) ....
a) ....
(1) .... dan seterusnya

3.2.9 Header/Footer
Header/footer dituliskan sesuai dengan ketentuan format softcopy pada Serah Karya Cipta Repository
Perpustakaan Universitas Airlangga.

3.2.10 Rincian ke bawah


Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, urutan dibuat dengan penomoran
angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan simbol di depan rincian tidak diperbolehkan.

3.2.11 Letak simetris


Gambar, tabel, persamaan, judul dan sub judul ditulis simetris tepi kiri dan kanan pengetikan (format Center)

3.3 Penomoran
Bagian ini meliputi penomoran halaman, tabel, gambar dan persamaan.
2.3.1 Penomoran Halaman
1. Bagian awal usulan penelitian/tesis dimulai dari halaman judul sampai intisari diberi nomor halaman
dengan angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, dst) pada bawah tengah halaman, 4 spasi dibawah teks.
2. Pada halaman judul bab, nomor halaman ditulis di bawah tengah.
3. Pada halaman lain dari bab pendahuluan sampai lampiran diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3, dst)
pada pojok kanan atas (1,5 cm dari teks). Nomor halaman ditulis dengan huruf Times New Roman 12 pt.

2.3.2 Penomoran Tabel


Disajikan di kertas A4 kecuali dalam keadaan tertentu dapat menggunakan kertas dan ukuran yang berbeda.
Ketentuan dalam penyajian tabel yaitu: tabel diberi nomor dengan angka Arab, sesuai dengan nomor Bab tempat tabel
dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabel dengan angka Arab.
Contoh: Tabel 2.1 ...................
(Tabel ini berada di Bab 2 yang ditunjukkan oleh angka 2 dan merupakan tabel pertama yang ditunjukkan angka 1)

2.3.3 Penomoran Gambar


Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut pada setiap Bab.
Nomor Bab ditulis di depan nomor urut gambar dengan angka Arab.
Contoh: Gambar 2.1 ...................
(Gambar ini berada di Bab 2 dan merupakan gambar pertama).

2.3.4 Penomoran Persamaan


Penulisan persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia atau yang serupa ditulis menggunakan
Equation yang terdapat di komputer. Tanda kurung dipakai untuk menunjukkan Hierarki operasi aritmetik dengan
jelas. Hierarki tanda kurung dalam buku pedoman ini ditentukan sebagai berikut :
[{( )}] (4.1)
Nomor urut persamaan ditulis dengan angka Arab didalam kurung ( ), terdiri atas dua angka yang dipisahkan oleh
sebuah titik. Angka pertama menunjukkan Bab tempat rumus tersebut terletak. Angka kedua menunjukkan nomor urut
persamaan dalam bab dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.

6
3.4 Tabel dan Gambar
3.4.1 Tabel
1. Nomor tabel ditulis dengan dua angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik. Selanjutnya diikuti
dengan judul ditempatkan di atas tabel tanpa diakhiri titik. Kalimat ditulis dengan huruf kecil, kecuali
huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris dari judul tabel dipisahkan
dengan 1 spasi. Contoh: Tabel 2.1 Definisi operasional
2. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau terlalu panjang sehingga tidak mungkin diketik dalam 1
halaman. Nomor tabel dan kata “lanjutan” tanpa judul dicantumkan pada halaman lanjutan tabel.
3. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga sehingga pemisahan antara yang satu dengan yang lainnya cukup
tegas.
4. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat Landscape, maka bagian atas
tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
5. Tabel dibuat simetris (format center)
6. Tabel ditempatkan terpisah dari teks. Baris pertama judul tabel harus terletak tiga spasi dari baris terakhir
teks, sedangkan baris terakhir judul harus terletak dua spasi (line spacing: double ) di atas garis batas atas
tabel. Pada bagian bawah, garis batas bawah tabel harus terletak tiga spasi di atas kalimat teratas di
bawah tabel.
7. Tabel yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya.
8. Judul Tabel mengandung unsur 3 W (What, Where, dan When).

3.4.2 Gambar
1. Bagan, grafik, ilustrasi, peta atau foto semuanya disebut gambar, yang dapat dicetak dengan bantuan
scanner atau program komputer yang sesuai.
2. Nomor gambar ditulis dua angka Arab yang dipisahkan oleh sebuah titik, kemudian diikuti dengan judul
ditempatkan di bawah gambar tanpa diakhiri titik. Kalimat ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf
pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf kapital. Baris-baris dari judul gambar dipisahkan
dengan 1 spasi. Contoh: Gambar 3.1 Kerangka konsep penelitian
3. Gambar tidak boleh dipenggal.
4. Penjelasan gambar dituliskan pada tempat-tempat kosong di dalam gambar. Keterangan gambar
diletakkan di baris judul gambar.
5. Apabila gambar dibuat memanjang sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar diletakkan di
sebelah kiri kertas.
6. Ukuran gambar diusahakan sewajarnya (tidak terlalu kecil sehingga tidak jelas atau tidak terlalu besar).
7. Letak gambar dibuat simetris.
8. Gambar ditempatkan terpisah dari teks. Garis batas atas gambar harus terletak tiga spasi dari baris
terakhir teks. Teks setelah gambar harus terletak tiga spasi di bawah garis batas bawah judul gambar.
9. Gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya.
10. Judul Gambar mengandung unsur 3 W (What, Where, dan When).

3.5 Bahasa
3.5.1 Bahasa yang Digunakan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar. Bila diperlukan
atau belum ada istilah yang tepat dalam bahasa Indonesia, boleh menggunakan bahasa aslinya dengan
memperhatikan tata cara penulisan bahasa asing.

3.5.2 Bentuk kalimat


Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama (tunggal/jamak) atau orang kedua (saya, aku, kami,
engkau dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk kalimat pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata
saya diganti dengan penulis.

3.5.3 Istilah
Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah diadopsi ke dalam bahasa Indonesia
(diIndonesiakan). Apabila istilah asing tersebut tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, maka istilah tersebut
dapat ditulis dengan huruf miring (Italic).

3.5.4 Ejaan
Ejaan yang digunakan adalah Ejaan terbaru dari Permendikbud No. 50 tahun 2015, tentang Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (Kemendikbud, 2016).

3.5.5 Kesalahan yang sering terjadi


1. Kata penghubung
Contoh: sehingga, sedangkan, selanjutnya, tidak boleh digunakan untuk memulai (awal) kalimat.
2. Kata depan
Contoh: pada, tidak diletakkan di depan subyek.
3. Kata dimana dan dari, sering kurang tepat penggunaanya. Kata-kata tersebut sering dipakai mirip seperti
kata where atau of pada bahasa Inggris.
4. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.
Contoh: di rumah sakit dan dibuat.
5. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

7
3.6 Cara Penulisan Referensi
Penulisan atau pencantuman pustaka di dalam naskah dan daftar pustaka penting untuk menunjukkan
apresiasi kepada sumber informasi atau ide yang diacu. Hal ini juga untuk menghindarkan dari plagiarisme serta untuk
memudahkan pembaca menelusuri dimana informasi-informasi yang tertulis tersebut dapat diperoleh. Beberapa contoh
penulisan referensi dapat dilihat pada BAB 5.

3.7 Cara Melakukan Sitasi atau Kutipan


Pemerintah Indonesia mengeluarkan ketentuan dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Untuk menghindari plagiarisme, maka pada waktu melakukan sitasi
suatu pustaka Hal-hal yang perlu memperhatikan sebagai berikut:
1. Apabila melakukan sitasi suatu pustaka maka cara penulisannya harus menggunakan parafrase yaitu
mengekspresikan ide orang lain dengan kalimat sendiri, tidak diperbolehkan mengutip sama persis kalimat
yang terdapat pada pustaka yang diacu. Namun demikian, apabila yang disitasi adalah suatu prosedur kerja
atau peraturan/undangundang, maka diperkenankan untuk mengutip sama seperti aslinya (tentu saja harus
dicantumkan sumber yang diacu).
2. Kuotasi atau kutipan langsung adalah suatu penyalinan pustaka dengan kata atau kalimat sama seperti
sumbernya dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda kuotasi (“) di awal dan akhir dari kalimat yang
dikutip dan menyertakan halaman, dimana terdapat kalimat tersebut. Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau
lebih, ditulis dengan jarak 7 ketukan dari batas tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda dengan teks lain, ditulis
dengan jarak 1 spasi. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.

3.8 Halaman Prasyarat Gelar


Halaman ini memuat: judul tesis, kalimat ”Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Dalam Program Studi
Ilmu Kesehatan Reproduksi Pada Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga”, nama dan nomor induk
mahasiswa, Program Studi, Fakultas, Universitas, Tempat, Tahun disahkannya Tesis. Contoh pada Lampiran 3

3.9 Halaman Persetujuan/Pengesahan


Halaman persetujuan/pengesahan ditulis dengan spasi tunggal (line spacing=single), jenis huruf Times New
Roman 12 pt. Halaman ini memuat tanggal disahkan, nama pembimbing beserta NIP dan Koordinator Program Studi.
Contoh pada Lampiran 4a dan Lampiran 4b.

3.10 Halaman Pernyataan Keaslian dan Penyataan Kesediaan Publikasi Karya Ilmiah
Halaman Pernyataan adalah sebagai berikut:
1. Huruf ditulis dengan jenis Times New Roman 12 pt dengan line spacing=1,5 lines.
2. Judul “Pernyataan Keaslian Penelitian” ditulis dengan jenis huruf Times New Roman 12 pt, dicetak tebal dan
huruf kapital dengan spasi tunggal (line spacing= single). Contoh pada Lampiran 6a.
3. Surat Pernyataan Kesediaan Publikasi Karya Ilmiah dan Surat Permohonan Embargo Publikasi Karya Ilmiah
dapat di akses di website perpustakaan Universitas Airlangga (www.lib.unair.ac.id). Contoh pada Lampiran 6b
dan Lampiran 6c.

3.11 Ucapan Terima Kasih


Halaman Kata Pengantar secara umum adalah sebagai berikut:
1. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 pt, spasi 2 (line spacing= 2 lines).
2. Judul “Kata Pengantar” ditulis dengan jenis huruf Times New Roman 12 pt, dicetak tebal dan huruf kapital.
3. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu keluarga atau teman.
Contoh pada Lampiran 7

3.12 Daftar Isi


Halaman Daftar Isi adalah sebagai berikut:
1. Semua huruf ditulis dengan tipe huruf Times New Roman 12 pt dengan spasi tunggal (line spacing= single).
2. Judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 pt, dicetak tebal dan huruf kapital.
3. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.

3.13 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain


Ketentuan penulisan Daftar Tabel adalah sebagai berikut:
1. Huruf ditulis dengan tipe huruf Times New Roman 12 pt (line spacing= single).
2. Judul Daftar Tabel ditulis dengan huruf Times New Roman 12 pt, dicetak tebal dan huruf kapital.

8
BAB 4
KERANGKA PENULISAN

Bab ini akan menguraikan tentang sistematika/ kerangka penulisan usulan penelitian (proposal) tesis dan tesis.
Sistematika penulisan usulan penelitian tesis dan tesis terdiri dari bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.

4.1 Penulisan Usulan Penelitian


4.1.1 Bagian Awal
1. Halaman sampul depan
Halaman terdepan yang terbaca dari suatu karya ilmiah, sehingga harus dapat memberikan informasi
tentang: jenis karya ilmiah (Proposal atau Tesis), judul, lambang Universitas Airlangga, nama peserta
magister, kalimat: “Program Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga, Surabaya dan tahun pengesahan”. Halaman ini menggunakan kertas
Buffalo warna kuning. Contoh pada Lampiran 1a dan 1b.
2. Halaman sampul dalam
Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi menggunakan kertas warna
putih sesuai dengan ketentuan Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Contoh pada Lampiran 2a dan 2b.
3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat informasi judul penelitian, nama mahasiswa beserta NIM, nama lengkap, NIP dan
tanda tangan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping dan Koordinator program studi.
Contoh pada lampiran 4a.
4. Halaman penetapan panitia penguji
Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, nama ketua dan anggota penguji Usulan
Penelitian Tesis.
Contoh pada Lampiran 5a.
5. Halaman daftar isi
Daftar ini memuat semua bagian dalam usulan penelitan tesis, termasuk urutan Bab, Sub-Bab dan Anak
Sub-Bab dengan nomor halaman.
Contoh pada Lampiran 10a.
6. Halaman daftar tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel, dan nomor halaman.
Contoh pada Lampiran 11.
7. Halaman daftar gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.
Contoh pada Lampiran 12.
8. Halaman daftar lampiran
Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halaman.
Contoh pada Lampiran 13.
9. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
Daftar ini memuat arti lambang, singkatan dan istilah yang digunakan dalam penulisan tesis.
Contoh pada Lampiran 14.

4.1.2 Bagian Inti


1. Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang
Latar belakang berisi uraian tentang hal yang menjadi masalah penelitian yang terkait dengan
judul dan argumentasi masalah itu penting serta perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung
oleh fakta empiris (pemikiran induktif) sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti.
Juga ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif) dengan
permasalahan yang lebih luas, dan peranan penelitian tersebut dengan pemecahan permasalahan,
baik masalah keilmuan maupun masalah penerapan.
Secara sistimatis berisi empat komponen penting, yaitu: 1)masalah penelitian berupa fenomena
dan teori yang mendukung, 2) skala masalah tentang urgensi masalah, 3) ketiga kronologis
masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah, dan 4) konsep solusi berisi uraian
begaimana masalah bisa dipecahkan melalui penelitian tersebut.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah atau research question adalah pertanyaan secara konkrit masalah yang ada,
dalam bentuk pertanyaan penelitian yang dilandasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya
perlu dibuktikan melalui penelitian.
c. Tujuan Penelitian
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan penelitian
harus jelas dapat diamati dan atau diukur.
1) Tujuan umum
Memuat sasaran penelitian secara keseluruhan dan menggambarkan luaran yang akan
dihasilkan dari penelitian yang diusulkan.
2) Tujuan khusus

9
Tujuan khusus menyangkut berbagai parameter yang perlu dibuktikan dalam penelitian;
dinyatakan dalam tindakan yang menggunakan kata kerja aktif misalnya mengukur (to assess,
to measure), mengidentifikasi (to identify), menentukan (to determine), membandingkan (to
compere); harus spesifik dan dapat dicapai dalam waktu yang telah ditentukan (Balitbangkes,
2013).
d. Manfaat Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru yang dihasilkan. Manfaat penelitian terbagi menjadi:
1) Teoritis, manfaat temuan penelitian tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang dapat
dimanfaatkan oleh ilmuwan lain mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
(IPTEKS).
2) Praktis, manfaat penelitian yang dapat diterapkan secara langsung (untuk program/ institusi/
pembangunan/ masyarakat).

2. Bab 2 Tinjauan Pustaka


Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian
sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, proposisi, konsep atau pendekatan
terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan untuk mencegah replikasi. Sebagian
besar tinjauan pustaka, merupakan fakta dan teori yang berasal dari bahan pustaka yang ada. Bahan
pustaka diambil dari sumber primer tulisan asli pada jurnal, ataupun sebagian kecil buku teks. Tulisan
yang terlalu jauh dari aspek penelitian, sebaiknya dihindari, karena hanya akan memperbanyak halaman
buku, namun manfaatnya berkurang. Mencantumkan sumbernya. Tata cara penulisan kepustakaan
(sitasi) harus sesuai dengan ketentuan pada pedoman yang digunakan, yaitu:
a. Melakukan parafrase (mengekspresikan ide orang lain dalam kata-kata sendiri).
b. Meringkas (mengekspresikan ide seseorang secara ringkas dengan kata penulis sendiri).
c. Membuat kutipan (menuliskan secara tepat/sama persis ide-ide orang lain berdasarkan apa yang
mereka tulis/kemukakan).
d. Menyalin (mereproduksi diagram, tabel atau grafis lainnya).

3. Bab 3 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian


a. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual diabstraksi, diekstrapolasi dan disintesis dari berbagai teori dan pemikiran
ilmiah yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntutan untuk memcahkan masalah penelitian
dan merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual dapat mendiskripsikan secara jelas variabel yang
dipelajari (variabel dependent) dan variabel faktornya (variabel independent). Kerangka
konseptual penelitian dapat berbentuk bagan, model matematik atau persamaan fungsional yang
dilengkapi uraian kualitatif. Kerangka konseptual disusun dari berbagai konsep yang sudah baku
yang diambil dari bahan rujukan yang sahih.
b. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan proporsi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian dan
merupakan jawaban sementara secara teoritis terhadap permasalahan yang dihadapi, yang dapat
diuji kebenarannya berdasarkan fakta empiris. Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis kerja
dan bukan hipotesis statistik.

4. Bab 4 Metode Penelitian


Metode penelitian dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) metode penelitian, yaitu kuantitatif dan
kualitatif. Format Bab Metode Penelitian untuk penelitian kualitatif menyesuaikan dengan kaidah
metode kualittif. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif secara rinci memuat hal berikut:
a. Jenis dan rancangan penelitian
Jenis penelitian terdiri dari deskriptif, survey, eksplorasi, dan eksperimen. Perlu diuraikan apa dan
bagaimana hal tersebut akan dilakukan. Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan harus
sesuai dengan tujuan dan kerangka konsep penelitian
b. Populasi, sampel, besar sampel dan teknik pengambilan sampel
Populasi adalah kumpulan dari subyek penelitian. Sampel merupakan gambaran kecil dari populasi
yang ditetapkan. Besar sampel (sample size) dihitung dengan menggunakan formula/rumus yang
sesuai. Sampling/ teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode pemilihan sampel random
atau non random.
c. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Bagian ini meliputi klasifikasi variabel dan definisi operasional variabel (Variabel, Definisi
operasional, Parameter, Alat Ukur, Skala Ukur, Skor).
d. Alat dan Bahan Penelitian
Bagian ini berisi uraian mengenai macam dan spesifikasi bahan penelitian yang digunakan. Bahan
adalah segala sesuatu yang dikenai perlakuan atau yang dipakai untuk perlakuan.
e. Instrumen Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang data yang akan dikumpulkan dan macam spesifikasi instrumen
yang digunakan dalam pengumpulan data. Instrument dapat berupa kuesioner, observasi,
pemeriksaan, biofisiologis, skala pengukuran (VAS, Likert, simantik). Perlu dijabarkan tentang uji
validitas dan reliabilitas instrument, jenis instrument yang digunakan, darimana diambil serta
pembenaran atau alasan menggunakan instrumen tersebut, dan bagaimana pengukuran/
penilaiannya.
f. Lokasi dan Waktu Penelitian

10
Penetapan lokasi penelitian, harus disertai dengan alasan pemilihan tempat tersebut. Waktu
penelitian terdiri dari waktu persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan. Jelaskan alasan
penetapan waktu yang diperlukan dikaitkan dengan tujuan penelitian.
g. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
Bagian ini memuat uraian tentang tahapan penelitian dan prosedur
pengambilan dan pengumpulan data secara rinci. Bila pengumpulan data dilakukan oleh orang
lain perlu dijelaskan berbagai langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menjamin reabilitas dan
validitas data yang diperoleh. Data yang pengukurannya bersifat subyektif, perlu dilakukan oleh 2-
3 orang pengamat, termasuk peneliti.
h. Cara Pengolahan dan Analisis Data
Bagian ini berisi uraian tentang cara yang digunakan dalam pengolahan dan analisis data
kuantitatif atau kualitatif. Analisis data kuantitatif bisa menggunakan uji statsistik deskriptif dan
inferensial parametric atau non parametric. Perlu disebutkan metode statistik yang akan
digunakan disertai pembenaran atau alasan penggunaan cara tersebut.
i. Etika Pemanfaatan Hewan Coba (Ethical clearance)
j. Kerangka Operasional
Kerangka operasional adalah langkah- langkah operational dalam penelitian.

4.1.3 Bagian Akhir


Bagian akhir Usulan Penelitian meliputi:
1. Daftar Pustaka
Lihat cara penulisan referensi pada BAB 5;
2. Lampiran
Merupakan bagian yang memuat keterangan atau data tambahan. Didalamnya dapat dihimpun jadwal,
kuisioner, dan sesuatu yang dianggap dapat melengkapi penulisan usulan penelitian tesis.
a. Lampiran 1 Jadwal penelitian.
b. Lampiran 2 Informed consent (jika penelitian dengan obyek manusia)
Catatan:
Nomor halaman bagian akhir merupakan lanjutan nomor halaman bagian inti.

4.2 Penulisan Tesis


4.2.1 Bagian awal
Secara umum bagian awal sama dengan usulan penelitian tesis dengan urutan dan beberapa penambahan,
sebagai berikut:
1. Halaman Sampul Depan
Contoh pada Lampiran 1b
2. Halaman Sampul Dalam
Contoh pada Lampiran 2b
3. Halaman Prasyarat Gelar
Halaman ini memuat: judul tesis, kalimat ”Untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan Dalam Program
Studi Ilmu Kesehatan Reproduksi Pada Jenjang Magister Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga”,
nama dan nomor induk mahasiswa, Program Studi, Fakultas, Universitas, Tempat, Tahun disahkannya
Tesis. Contoh pada Lampiran 3.
4. Halaman Pengesahan
Contoh pada Lampiran 4b
5. Halaman Penetapan Panitia Penguji
Contoh pada Lampiran 5b
6. Halaman Penyataan Keaslian Penelitian
Contoh pada Lampiran 6a
7. Halaman Surat Pernyataan Kesediaan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis.
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tesis yang memberikan kewenangan kepada
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga untuk menyimpan, mengalihmedia/formatkan, merawat,
dan memublikasikan tugas akhirnya untuk kepentingan akademis. Artinya, Unversitas Airlangga
Surabaya berwenang untuk memublikasikan suatu tugas akhir hanya untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis. Contoh pada Lampiran 6b.
8. Halaman Ucapan Terimakasih
Halaman ini memuat pengantar singkat atas tesis, ucapan terima kasih atau penghargaan kepada
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih
atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan
dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tesis. Contoh
pada Lampiran 7.
9. Halaman Ringkasan
Ringkasan (Summary) merupakan ulasan singkat mulai dari pendahuluan sampai dengan kesimpulan
dan saran (Bab 1- 6) yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Cakupan ringkasan berbeda
dengan abstrak.
Contoh pada Lampiran 8a dan 8b.

11
10. Halaman Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan mengikuti kaidah IMRAD (Introduksi
Masalah & tujuan, Metode, Result and Discussion) dengan disertai kata kunci ( Keyword) di akhir
halaman abstrak. Jumlah kata dalam abstrak minimal 200 dan maksimal 250 kata.
Contoh pada Lampiran 9a dan 9b.
11. Halaman Daftar Isi
Daftar ini memuat semua bagian dalam tesis, mulai dari sampul depan, urutan Bab, Sub-Bab dan Anak
Sub-Bab dan lampiran dengan nomor halaman. Contoh pada Lampiran 10a
12. Halaman Daftar Tabel
Contoh pada Lampiran 11
13. Halaman Daftar Gambar
Contoh pada Lampiran 12
14. Halaman Daftar Lampiran
Contoh pada Lampiran 13
15. Daftar Arti Lambang, Singkatan dan Istilah
Contoh pada Lampiran 14

4.2.2 Bagian Inti


Secara umum bagian inti khususnya bab 1 sampai bab 4 sama dengan usulan penelitian tesis hanya ada
beberapa tambahan khususnya bab 5 sampai bab 7, yaitu:
1. Bab 1 Pendahuluan
a. Latar belakang
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
b. Rumusan masalah
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
c. Tujuan penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
d. Manfaat Penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui
2. Bab 2 Tinjauan Pustaka
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
3. Bab 3 Kerangka Konseptual Dan Hipótesis Penelitian
a. Kerangka Konseptual Penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
b. Hipotesis
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
4. Bab 4 Metodologi Penelitian
a. Jenis dan Rancangan Penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
b. Populasi, Sampel, Besar sampel dan Teknik Sampling
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui
c. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
d. Alat dan Bahan Penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
e. Instrumen Penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
f. Lokasi dan waktu penelitian
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
g. Prosedur pengambilan dan pengumpulan data.
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
h. Cara Analisis Data
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
i. Ethical clearance
j. Kerangka Operasional
Sesuai usulan penelitian tesis yang di setujui.
5. Bab 5 Hasil Dan Analisis Hasil Penelitian
a. Data Penelitian
Bagian ini memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya. Penyajian data
hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, foto atau bentuk penyajian data yang
lain. Tata cara penyajian tabel, grafik, gambar, bagan, foto harus sesuai dengan ketentuan.
Penjelasan tiap–tiap tabel atau gambaran hasil penelitian mencantumkan angka yang paling
menonjol sesuai hasil penelitian (dapat menggunakan kata-kata mayoritas, sebagian besar).
Isi dari hasil penelitian meliputi: a) Pengantar, berisi penjelasan umum tentang bab hasil, cukup
satu paragraf; b) Gambaran umum lokasi penelitian; c)Penyajian karakteristik data umum,
digambarkan karakteristik sampel dalam bentuk tabel meliputi data demografi yang terkait topik

12
penelitian, selain itu harus di paparkan tentang uji homogenitas; d)Penyajian variable yang diukur
berdasarkan tujuan khusus penelitian; e)Penyajian deskriptif statistik, disajikan seperti mean,
median, frekuensi, tabulasi silang dan sesuai parameter yang diukur; f) Penyajian ujian statistik
inferensial baik parametrik maupun non parametrik; g) Penelitian yang mengembangkan suatu
model teori, perlu ditampilkan hasil dari focus group discussion (FGD) atau metode lain,
h)Penelitian kualitatif data disajikan sesuai kaidah penulisan hasil penelitian kualitatif.
Catatan pada penelitian kualitatif:
1) Bagian ini memuat data penelitian. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat tampilan
akhir yang menunjukkan hasilnya, sedangkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran.
2) Dibawah tabel/ gambar perlu dijelaskan makna tabel/ gambar beserta trendnya, bukan
hanya sekedar menulis angka. Pada hasil tidak perlu diulas “how & why”, cukup dijabarkan
“what”.
b. Analisis hasil penelitian
Bagian ini memuat data penelitian. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat tampilan akhir
yang manunjukkan hasilnya, sedanagkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran.
Catatan :
Format untuk BAB 5 dan BAB 6 Tesis dapat ditulis menggunakan model buku teks ilmiah.
6. Bab 6 Pembahasan
Pada bagian ini peneliti perlu mengemukakan dan menganalisis makna penemuan penelitian yang telah
dinyatakan dalam hasil dan menghubungkan dengan pertanyaan penelitian atau hipotesis. Hal ini
biasanya dilakukan dengan membandingkan penemuan tersebut dengan penemuan sebelumnya,
apakah ia memperkuat, berlawanan, atau yang sama sekali baru. Tiap pernyataan harus jelas dan
didukung oleh kepustakaan yang memadai. Bagian ini merupakan bagian terpenting pada tesis.Bagian
ini menunjukkan tingkat penguasaan peneliti terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep dan
teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan mencakup how & why sekurang-kurangnya
mencakup hal sebagai berikut:
a. Penalaran hasil penelitian baik secara teoritis, empiris maupun non empiris, sehingga dapat
menjawab dengan menjelaskan rumusan masalah yang diajukan.
b. Perpaduan temuan penelitian dengan hasil penelitian sebelumnya dan konsekuensi serta
pengembangannya di masa yang akan datang.
c. Pembahasan disesuaikan dengan tujuan khusus penelitian, referensi yang digunakan dalam
pembahasan bisa berkembang dan pemahaman terhadap keterbatasan penelitian sehingga dapat
memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.
Secara operasional, isi pembahasan meliputi:
a. Fakta berdasarkan hasil penelitian: perlu dijabarkan mengapa dan bagaimana (tidak mengulang–
ulang angka yang sudah dianalisa pada bagian hasil)
b. Teori: Hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang relevan (apakah memperkuat atau
bertentangan)
c. Opini: merupakan pendapat/pandangan peneliti terhadap komparasi fakta dan teori yang ada
termasuk keterbatasan penelitian yang dilakukan.
7. Bab 7 Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan, yang sekurang-kurangnya terdiri atas:
1) Berupa kalimat (subyek-predikat-obyek-keterangan/SPOK).
2) Jawaban terhadap rumusan masalah dan tujuan penelitian.
3) Hal baru yang ditemukan dan prospek temuan.
4) Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan dan meniadakan angka hasil uji.
b. Saran
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan
penggunaan praktis. Saran ditulis berdasarkan temuan penelitian dan manfaat penelitian. Saran
ditujukan pada responden, institusi tempat penelitian atau sekurang-kurangnya bagi penelitian
selanjutnya sebagai hasil pemikiran penelitian atas keterbatsaan penelitian yang dilakukan. Saran
diharapkan spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional dalam pelaksanaannya (apa,
waktu dan bagaimana).

4.2.3 Bagian akhir


1. Daftar pustaka
Lihat cara penulisan referensi pada BAB 5
2. Lampiran
Lampiran merupakan bagian yang memuat keterangan atau data tambahan. Didalamnya dapat
dihimpun cara penelitian, contoh penghitungan statistik dan sesuatu yang dianggap dapat melengkapi
penulisan tesis.
a. Lampiran 1 Keterangan Kelaikan Etik*
b. Lampiran 2 Penjelasan Informasi (Information for consent)**
c. Lampiran 3 Pernyataan Persetujuan (Informed consent)**
d. Alat ukur / instrumen
e. Perhitungan dosis

13
f. Hasil Analisis/uji statistik
g. Dokumen lain yang dapat mendukung.
* Bila penelitian menggunakan sampel hewan atau manusia
** Bila penelitian yang dilakukan dengan subyek manusia, contoh format pada Lampiran 16

Catatan:
Nomor halaman bagian akhir merupakan lanjutan nomor halaman bagian inti.

14
BAB 5
PENULISAN REFERENSI

5.1 Penulisan Referensi Dalam Naskah


Penulisan nama dalam naskah (paragraf) hendaknya ditulis nama akhir saja atau nama keluarga/ marga. Untuk
penulis yang lebih dari dua orang, hendaknya diikuti singkatan dkk. atau et al. Bila bukunya menggunakan bahasa
asing memakai et al., sebagai pengganti dkk. Penulisan referensi dalam tinjauan pustaka ada beberapa cara yaitu:
1. Pada bagian awal atau permulaan kalimat
Contoh: Madonna (2004) menyebutkan ………………
Djojohadikusumo dkk, (2006) ..................
2. Pada bagian tengah kalimat
Contoh: Keadaan ini tampaknya sesuai dengan pendapat Eckles (2005) yang menyatakan ……......
3. Pada bagian akhir kalimat
Contoh: …...…… dikeluarkan melalui urine (Sukrosono, 2006).
4. Mengutip dari 2 orang penulis
Contoh: Madonna dan Colins (2007) menemukan ………………
5. Mengutip lebih dari 2 orang penulis
Contoh: Kadar mineral dalam air susu dapat dipengaruhi oleh kadar mineral dalam darah (Riswati dkk.,
2004). Kadar mineral dalam air susu dapat dipengaruhi oleh kadar mineral dalam darah (Maynard et
al., 2006)
6. Mengutip lebih dari dua sumber
Contoh: Menurut Badawy dan Elnashar (2011), Uysal (2015) dan Tummon (2005) penelitian mengenai
sindroma ovarian polikistik……………… .
…................... perkembangan balita (Dawkins 1996; Willmott 2004).
7. Pengutipan dari sumber kedua
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis asli, nama penulis buku atau majalah yang
dibaca. Disarankan sebaiknya yang dibaca adalah sumber aslinya.
Contoh: Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Adinda dkk, (dalam Douglas dan Boggie, 2006). Sesuai
contoh ini tertulis dalam daftar pustaka hanya Douglas dan Boggie (2007), bukan Adinda dkk.
Menurut Jones yang dikutip oleh Sarwendah dan Wibisono (2005) biji lamtoro gung mengandung
racun mimosin.
Menurut Edwards (1996 dalam Baker 2006) .........................
8. Satu pengarang menulis beberapa karya
Contoh: Stress berpengaruh terhadap peningkatan kadar gula darah (Putra 2006, 2010).
Putra (2006, 2010) menjelaskan bahwa peningkatan kadar gula darah dipengaruhi oleh .......
9. Beberapa karya oleh pengarang yang sama diterbitkan di tahun yang sama.
Contoh : ........... bila ditinjau dari sudut pandang ........... (Dawkins 1996a, 1996b).
Dawkins (1996a, 1996b) menjelaskan ....
10. Pengarang adalah institusi
Contoh: Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DepKes RI) (2009) menjelaskan... Untuk selanjutnya
cukup DepKes RI (2009) menjelaskan ......
11. Tanpa tanggal
contoh: Smith (n.d.) telah menjelaskan .............

5.2 Penulisan Referensi Dalam Daftar Pustaka


Daftar Pustaka adalah kumpulan sumber informasi yang digunakan dalam sebuah penulisan dan yang
dicantumkan dalam daftar adalah yang dikutip dalam uraian/teks serta yang mendukung atau dipakai sebagai acuan.
Informasi tentang sumber yang digunakan harus ditulis secara benar, lengkap dan konsisten dengan menggunakan
format tertentu. Daftar pustaka hendaknya referensi terbaru dalam 5 tahun terakhir untuk menjaga kemutakhiran
Karya Ilmiah, berasal dari 70% jurnal nasional terakreditasi atau internasional terindeks dan 30% sumber lain (buku
teks, prosiding, tesis/disertasi yang terpublikasi, peraturan perundangan, majalah, internet dll).
Penulisan Daftar Pustaka menggunakan huruf Times New Roman ukuran 12 pt, jarak 1 spasi, antar judul
pustaka jarak 1,5 spasi, disusun secara alfabetis menurut nama belakang pengarang dan tidak perlu menggunakan
nomor urut, baris ke-2 menjorok kedalam 7 ketukan.
Secara umum penulisan daftar pustaka dibuat mengacu pada Harvard system ofreferencing (author-date
referencing system), dengan ketentuan berikut:
1. Nama keluarga/ nama akhir pengarang
2. Tahun penerbitan buku atau artikel
3. Judul buku atau artikel ditulis lengkap
4. Khusus: Judul yang terdiri lebih dari satu volume, ditulis lengkap volumenya setelah kalimat judul.
5. Tempat penerbitan
6. Nama penerbitnya
7. Untuk artikel jurnal atau satu bab dalam sebuah buku editorial (book chapter), judul ditulis tegak
sedangkan nama jurnal atau buku editorial ditulis miring disertai keterangan tentang volume, nomor
penerbitan, serta halaman artikel pada buku/jurnal.

15
Volume, halaman awal dan halaman akhir majalah berkala ditulis dengan huruf Arab setelah nama atau
singkatan nama majalah. Jika majalah mempunyai nomor dalam satu volume, maka nomor ditulis setelah volume dan
diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh : a. Majalah dengan volume tanpa nomor, 4:1–12
b. Majalah dengan volume dan nomor, 4(2):1–12
Penulisan halaman artikel bisa disertai atau tanpa tulisan “p.”, “pp.”,“hal.” dengan penulisan yang konstan
pada Daftar Pustaka

5.2.1 Pengarang atau Penulis Artikel


Apabila ada dua penulis/ lebih maka penulis terakhir tersebut dihubungkan dengan kata “dan”, bukan simbol
“&” (and = Inggris; et = Perancis; dll jika keseluruhan naskah ditulis dengan bahasa tersebut). Hal yang diperhatikan
dalam penulisan nama pengarang, yaitu:
1. Gelar kesarjanaan tidak boleh dicantumkan di naskah maupun daftar pustaka
2. Bila nama penulis lebih dari satu kata, dituliskan nama akhir/keluarga saja, diikuti koma lalu singkatan
huruf pertama nama depan dan nama tengah (bila ada). Semua akhir singkatan nama diberi titik. Berlaku
juga untuk pengarang ke-2 dan seterusnya, hanya saja singkatan nama pengarang ke-2 diletakkan di
depan nama akhir.
Contoh : Sumitro Djojohadikusumo. 2004. menjadi Djojohadikusumo, S. 2004.
Djojohadikusumo, S. dan J.H. Hutasoit. 2005.
3. Artikel atau tulisan tanpa diketahui siapa nama pengarang sebenarnya.
Jika terjadi demikian maka dalam daftar pustaka ditulis nama lembaga atau instutisi yang menerbitkan.
Contoh : Departemen Pertanian. 2006. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Flu Burung (Avian
Influenza) Pada Peternakan Unggas Skala Kecil. Jakarta: Biro Hukum dan Humas Departemen
Pertanian.
4. Penulisan nama :
a. Nama-nama Indonesia
Untuk nama pengarang yang terdiri dari satu kata ditulis lengkap misalnya Sardjono. Bagi nama
pengarang yang terdiri dari dua kata atau lebih, kata yang terakhir dianggap seperti nama famili.
Contoh : Adi Radityo menjadi Radityo, A.,
Arnold Hutagalung menjadi Hutagalung, A.
b. Nama penulis ditulis nama keluarga/nama belakang terlebih dahulu, kecuali nama Cina, Jepang,
Korea, karena nama keluarga sudah di awal.
Contoh :
Nama : Go Bang Hong Penulisan : Go, B. H.
Nama : Liem Ban Po Penulisan : Liem, B. P.
Nama : Kwik Kian Gie. Penulisan : Kwik Kian Gie.
Nama : Joyce Elliot-Spencer. Penulisan : Elliot-Spencer, Joyce.
Nama : Sir Philip Sidney. Penulisan : Sidney, Philip.
Nama : Arthur George Rust Jr. Penulisan : Rust, Arthur George, Jr.
Nama : John D. Rockfeller IV. Penulisan : Rockfeller, John. D., IV
c. Nama-nama Arab
Contoh : Mohammad Magrib menjadi Magrib, M.
Ali Ibnu-Saud menjadi Ibnu-Saud, A.
d. Nama-nama Belanda
Contoh : Kees de Vries menjadi De Vries, K.
A. Van der Haar menjadi Van der Haar, A.
e. Nama-nama Jerman
Contoh : H. Zur Horst-Meyer menjadi Zur Horst-Meyer.H
H. Carl von Schmidt menjadi Von Schmidt, C.H
f. Nama-nama Brasil atau Portugis
Contoh : Mario dos Kempes menjadi Dos Kempes, M.
S. do Silva menjadi Do Silva, S.
g. Nama-nama Hongaria
Karena nama keluarga sudah berada di depan, maka tidak perlu dibalik.
Contoh : Farkas Karoly menjadi Farkas, K.
Szent-Giorgy Albert menjadi Szent-Giorgy, A.
h. Nama-nama India
Kata Sen atau Das digabung dengan nama keluarga.
Contoh : B. C. Sen Gupta menjadi Sen Gupta, B. C.
A. D. Das Gupta menjadi Das Gupta, A. D.
i. Nama-nama Perancis
Kata-kata le, la, les, du, de la dan des ditempatkan di depan nama keluarganya, sedangkan de
ditempatkan di belakangnya.
Contoh : J. Le Bean menjadi Le Bean, J.
V. du Barry menjadi Du Barry, V.
A de Barry menjadi Barry, A. De
j. Nama-nama Vietnam atau Thailand
Contoh : Nguyen-cao-Ky (nama tengah huruf kecil dan diberi garis penghubung), maka nama
ditulis tetap Nguyen-cao-Ky.

16
5.2.2 Singkatan
Singkatan digunakan untuk majalah, kecuali nama majalah yang hanya terdiri dari satu kata. Masing-masing
jurnal umumnya sudah memiliki singkatan. Cara menyingkat majalah ini sesuai dengan American Standard Association
(sekarang ANSI), yaitu :
1. Tidak diperkenankan menyingkat nama majalah yang hanya terdiri dari satu kata.
Contoh: Phytopathology, Geoderma, Hilgardia.
2. Tidak menyingkat nama orang, bila nama ini berada di depan majalah.
Contoh: Hoppe - Seyler`s Z. Physiol. Chem.
3. Buatlah singkatan dengan menghilangkan sederetan huruf dan sebaiknya diakhiri dengan huruf mati.
Contoh: Biol. dan bukan Bio. untuk Biology.
4. Hilangkan kata-kata depan, penyambung dan petunjuk. Huruf pertama dari singkatan harus huruf besar.
Contoh: Can. J. Microbiol.
5. Untuk kata-kata majemuk seperti nama Belanda dan Jerman hanya bagian terakhir saja yang disingkat.
Contoh: Landbouwhogeschool menjadi Landbouwhogesch.
Bodenforschung menjadi Bodenforsch.

5.2.3 Contoh Penulisan Daftar Pustaka


Tiap jenis rujukan mengikuti sistematika penulisan yang berbeda. Sistematika dapat diikuti sebagai berikut:
1. Contoh penulisan daftar pustaka dari Artikel Jurnal
Aturan penulisan: nama belakang pengarang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada).
tahun penerbitan.judul artikel. nama jurnal (cetak miring) volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam
tanda kurung): nomor halaman artikel dalam jurnal
a. Satu pengarang
Gaston, K.J. 1991. The Magnitude of Global Insect Species Richnes. Conversation Biology. 5:283-296.
Stevens, G.C. 1992. fte Elevation Gradient in Altitudinal Range: An extension of rapport’slatitudinal rule
to altitude. American Naturalist.14: 893-911.
b. Dua pengarang
Hess, G.R. and R.A. Fischer. 2001. Communicating Clearly about Conservation Corridors. Landscape and
Urban Planing. 55: 195-208.
Kruess, A. and T. Tscharntke. 1994. Habitat Fragmentation, Species Lloss, and Biological Control. Science.
264: 1581-1584.
Achache H., dan Revel. 2006. Endometrial receptivity markers, the journey to successful embryo
implantation. Hum Reprod Update. 12(6):731–746.
c. Tiga atau lebih pengarang
Dantara penulis ke-1, ke-2 dan seterusnya diberi tanda koma, sebelum penulis terakhir dihubungkan
dengan kata “dan”. Nama semua pengarang harus dicantumkan dalam penulisan daftar pustaka.
Rizali, A., D. Buchori., dan H. Triwidodo. 2002. Keanekaragaman Serangga pada Tepian Hutan Lahan
Persawahan: Indikator untuk kesehatan lingkungan. Hayati. 9: 41-48.
Koriecheya, J., C.P.H Mulder., B. Schmid., J. Joshi and K.H Danell. 2000. Numerical Responses of
Different Trophic Groups of Invertebrates to Manipulations of Plant Diversity in Grasslands.
Oecologia. 12: 271-282.
d. Jurnal berseri dan setiap terbit dimulai dengan halaman baru
Putih, R., B. Satria dan R. ftaib. 2003. Upaya Perbanyakan Vegetatif Enau (Arengapinnata Wumrb
Merr.) melalui Regenerasi Tunas secara in vitro. J. Stigma. 9(3):208-212.
e. Organisasi sebagai pengarang
Scandinavian Society for Clinical Chemistry and Clinical Physiology [SSCCCP], Committeeon Enzymes.
1976. Recommended Methode for the Determination of glutamyltransferase in Blood. Scand. J.
Clin. Lab. Invest. 36: 119-120.
f. Artikel khusus
Artikel khusus dapat berupa editorial, komunikasi singkat, catatan penelitian, ulas balik dan ulasan.
Caillaud, C.M. and Y. Rahbe. 1999. Aposymbiosis in a cereal aphid: reproductive failureand influence on
plant utilization [short communication]. Ecol. Entomol. 24: 111-114.
Kartosuwondo, U. 2001. Peranan tumbuhan bukan budidaya dalam pengendalian hayatiserangga hama
[ulasan]. Hayati. 8: 55-57.
Simth, K.L. 1991. New danger in our gield [editorial]. Am.J Nucl Eng. 13:15-16.
g. Artikel terjemahan
Irsan, C., S. Sosromarsono., D. Buchori., dan H. Triwidodo. 1998. [Aphids (Homoptera: Aphididae) on
solanaceous plant in West Java] [dalam bahasa Indonesia]. Bul. HPT. 10(2): 1-4.

17
h. Artikel dalam proses penerbitan
Artikel yang belum terbit, namun sudah disetujui akan terbit di dalam suatu jurnal ditulis tanpa
mencantumkan tahun dan nomor volume
Yaherwandi., S. Manuwoto., D. Buchori., P. Hidayat dan L.B Prasetyo. Analisis spasial lanskap pertanian
dan keanekaragaman Hymenoptera di daerah aliran sungai Cianjur. Hayati, siap terbit. 243 hal.
Herryandie, A., E. Gumbira-Sa’id., K. Syamsu and Sukardi. Study on the TechnologyImprovement and
Introduction to Increase Production and the Quality of Indonesian Gambier for Export. Warta
Kebijakan Riset dan Manajemen Teknologi. Jakarta: LIPI (In press).
2. Contoh penulisan daftar pustaka dari Buku Teks
Aturan penulisan: Nama belakang pengarang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (bila
ada) [atau jika editor ditulis ed(s)]. Tahun penerbitan. Judul buku. Edisi buku. Kota penerbit: Nama
penerbit.

a. Buku dengan pengarang


Altieri, M.A. and C.I. Nicholls. 2004. Biodiversity and Pest Management inAgroecosystem. Second Edition.
New York: Food Product Press. 236 p.
Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 Dalam Bidang Teknik dan
Pertanian. Yogyakarta: Andi.
Wexler, P., van der Kolk, J., Mohapatra, A. and Agarwal, R. eds. 2012. Chemicals, environment, health: a
global management perspective. Boca Raton, FL: CRC.

b. Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang


Biro Pusat Statistik [BPS]. 1991. Neraca Bahan Makanan. Jakarta.

c. Buku terjemahan tanpa editor


Deshmukh, 1. 1992. Ekologi dan Biology Tropika. Kartawinata, K. dan Mihardja, S, penerjemah. Jakarta.
Yayasan Obor Indonesia. Terjemahan dari: Ecology and Tropical Biology.
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Third
Edition. Sage Publication. California. Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

d. Buku terjemahan dengan editor


Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Samingan, T., penerjemah; Srigandono, B., ed. Yogyakarta: UGM
Press. Terjemahan dari: Fundamental of Ecology.

e. Buku dengan volume


Sing, P dan R. F. Moore. 1985. Handbook of Insect Rering . Volume 11. Tokyo: Elsevier.
f. Bab/bagian dari buku dengan pengarang yang berbeda- beda dan disertai editor
Kostermans, A.J.G.H., S. Wirjahardja and R.J Dekker. 1987. fte Weeds: description, ecology and
control. Dalam Soerjani, M., Kostermans, A.J.G.H. and Tjitrosoepomo, G., ed. Weed of Rice in
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. hal. 24-566.
Nentwig, W. 1998. Weedy plant spesies and their beneficial arthropod: potential for manipulation in
field crops. In Pickett, CH. and Bugg, R.L., ed. Enhancing Biological Control. Los Angeles:
UniversityofCaliforniaPress. pp. 49-72.
Coffin, J.M. 1999. Molecular biology of HIV. In: Crandell, K.A. ed. The evolution of HIV. Baltimore: Johns
Hopkins Press, pp.3-40.
3. Contoh penulisan daftar pustaka Artikel seminar (dalam Prosiding)
Aturan Penulisan: Nama belakang pengarang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika
ada). Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama prosiding, tanggal, lokasi prosiding, nomor dan volume
prosiding (jika ada). Kota penerbitan: penerbit, halaman artikel dalam prosiding.
Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient.
Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga, 119-159.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as a Symbol of Individual and Social Piety:
Developing Review of the Meadian Symbolic Interactionism. Global Conferenceon Business and
Finance Proceedings, 7(1). The Institute of Business and Finance Research, 721-742.
Robertson, J. 1986. The economics of local recovery. In: The other economic summit, 17/18 April 1986,
Tokyo. London: The Other Economic Summit, pp.5-10
4. Contoh penulisan daftar pustaka dari Tesis, Disertasi
Aturan penulisan: Nama belakang pengarang, inisial nama depan dan nama tengah (jika ada). Tahun.
Judul (Tesis/Disertasi). Tempat institusi. Nama institusi yang memberikan gelar. Jumlah halaman.
Yaherwandi. 2005. Keanekaragaman Hymenoptera Parasitoid pada Beberapa Tipe Lanskap Pertanian di
Daerah Aliran Sungai (DAS) Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat [Disertasi]. Bogor. Sekolah
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 112 hal.

18
Schmitz, M.E. 1989. Der Einfluss Gonadotroper Hormone auf den Stimulationserfolg bei Superovulierten
Kuhen (Dissertation Doctor). Giessen. Justus-Liebig-Universitat.
Zakaria. 2013. Studi Farmakodinamik Fraksi Alkaloid Archyranthes Aspera L Terhadap Ekspresi Protein
Cdk1, Bax, Dan Ras Sel Kanker Payudara Mencit Hasil Induksi Benzopyrene (Disertasi). Surabaya.
Program Pascasarjana Universitas Airlangga. 130 hal.
5. Contoh penulisan daftar pustaka dari surat kabar
a. Tanpa pengarang:
Media Indonesia. 12 Juni 2013. Kandidat Reformis Cabut Pencalonan: 12 (kolom 1-7).
b. Dengan pengarang
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor Halaman dan nomor
kolom.
Anwar A, 20 Maret 2005. Andaleh, Jangan Sampai Dibiarkan Punah! Padang Ekspres: 14 (kolom 3-7).
6. Contoh penulisan daftar pustaka dari publikasi elektronik
Aturan penulisan: Nama pengarang, Tahun penerbitan. Judul artikel. Alamat website yang ada identitas
lembaga yang relevan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses]
a. Artikel jurnal online
El Gharras, H. 2009. Polyphenols: food sources, properties and applications - a review. International
Journal of Food Science & Technology. 44(12), pp.2512-2518. http://onlinelibrary.wiley.com.
[Diakses 10 Juni 2013].
Umara, F. 2009. Fluktuasi Suhu Udara dan Trend Variasi Curah hujan Rata-rata di atas 100 mm di
Beberapa Wilayah Indonesia. Buletin Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jakarta . 5(3): 309-
322, http://www.bmg. iklim.go.id.[diakses 10 Juni 2007].
P.J. Quinn, B.K. Markey, M.E. Carter, W.J. Donnely and F.C. Leonard. 2004. Veterinary Microbiology and
Microbial Disease. http://www.nebi.nlm.gov/ Pubmed/biomed.net.com. (Diakses 15 Pebruari 2006)
b. E-book online
Eck, D.J. 2002. Introduction to Programming Using Java, 3rd edn.OOPWeb.com.
http://www.oopweb.com/Java/Documents/IntroToProgramming UsingJava/VolumeFrames.
html. [diakses 26 February 2004].
c. Artikel dalam publikasi online suatu organisasi
Arch, A. dan C. Letourneau. 2002. Auxiliary Benefits of Accessible Web Design. Dalam W3C Web
Accessibility initiative. http://www.w3.org/WAI/ bcase/benefits.html. [diakses 26 February 2004].
d. Dokumen dalam publikasi online suatu organisasi
Greenpeace n.d., fte future is GE free, http://www.greenpeace.org.au/ge/ farming/canola.html.
[viewed 28 September 2005]
7. Contoh penulisan daftar pustaka dari Peraturan, Undang-undang (cetak lepas)
Aturan penulisan: Nama, nomor dan tahun peraturan/UU. judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring).
tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada).nomor lembaran negara (jika ada). Organisasi penerbit (jika ada).
kota tempat pengesahan/ penerbitan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta.
Permendiknas Nomor 22 Tahun 2011. Terbitan Berkala Ilmiah. 6 Juni 2011. Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 328. Jakarta.
8. Contoh penulisan daftar pustaka jika Penulis sama
Bila terdapat 2 atau lebih nama pengarang yang sama untuk beberapa pustaka/ literatur yang berbeda tidak
perlu ditulis berulang-ulang, tetapi nama tersebut diganti dengan simbol “ --------- ” (garis lurus tengah
sepanjang 7 ketukan), pengurutan alfabetik dilakukan mulai dari tahun terbitan terbaru (apabila tahun
terbitan sama, digunakan huruf Arab kecil langsung setelah tahun). Hal ini berlaku pula untuk penulisan
lembaga/organisasi.
Aboody, D., M.E. Barth., dan R. Kasznik. 2006. Do Firms Manage Stock-based Compensation Expenses
Disclosedunder SFAS 123. Journal of Accounting Research. 24(3): 165-182.
----------, ----------, dan ----------. 1999. Revaluation of Fixed Assets and Future Firm Performance: Evidence from the
UK. Journal of Accounting and Economics. 26: 149-178
Ellis, R. 1992. Understanding Second Language Acquisition. Second Edition. Oxford: Oxford University Press.
-----------. 1990a. Classroom Second Language Development. London: Prentice Hall.
-----------. 1990b. Instructed Second Language Development. Oxford: Blackwell.
Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi & Auditing
Indonesia. 14(2): 121-14.
-----------, I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba Akuntansi:
Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. 7(1): 38–60.

19
BAB 6
TEKNIK PENULISAN NASKAH PUBLIKASI
DAN PUBLIKASI ILMIAH

6.1 Teknik Penulisan Naskah Publikasi


Dalam penulisan ilmiah, diseminasi bermakna menyebarkan informasi ilmiah agar dapat digunakan oleh orang
lain. Tujuan utama diseminasi yaitu untuk memublikasikan hasil tulisan ilmiah (Suaedi, 2015). Bersarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, publikasi ilmiah merupakan penerbitan berupa jurnal, kumpulan makalah dan sebagainya yang
bersifat ilmiah (memenuhi syarat ilmu pengetahuan).
Sebelum mengajukan naskah (submitted) ke berkala ilmiah, langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain
(Suaedi, 2015; Balibangkes, 2015; Springer, 2017):
1. Memilih terbitan berkala ilmiah
Sesuai dengan topik dan bidang ilmu yang ditulis, pertimbangkan reputasi terbitan berkala dan
konsultasi dengan pembimbing.
2. Instruction for Authors
“Petunjuk bagi Penulis” memudahkan penulis dalam menyusun naskah publikasi, naskah perlu ditulis
dengan baik sesuai dengan format pada berkala ilmiah yang bersangkutan. Mencermati format penulisan
naskah (jenis naskah: hasil penelitian, studi kasus, ulas balik/review, dll), ketentuan ukuran dan jenis kertas,
margin, spasi, jumlah baris per halaman, jumlah halaman/ jumlah kata maksimum, penomoran tiap baris
tulisan, penulisan halaman judul, badan artikel, acuan pustaka, penulisan tabel dan gambar.
3. Menyiapkan isi naskah
Substansial layak untuk publikasi. Karakteristik naskah terbitan berkala accurate, brief dan clear. Persayaratan
isi naskah diantaranya: hasil penelitian sudah dirancang dan dilaksanakan dengan baik dan benar, data sudah
dianalisis dengan baik dan benar, penyederhanaan data ke grafik atau tabel, data sudah dikuasai dan
dibahas, simpulan bermakna.
4. Dokumen yang harus disiapkan dan teknik menulis
a. Covering letter (singkat, padat dan pada pokok permasalahan)
Secara umum memuat salam pembuka, judul naskah, jenis naskah, keterangan akan pentingnya tulisan ini
(persuasive cover letter), salam penutup.
b. Text manuscript (Title, Abstract, Introduction, Materials and Method, Results and Discussion, Conclusion,
Acknowledgment, References, Supporting Information captions )
Secara umum teknik menulis naskah untuk publikasi sebagai berikut:
1) Penulisan Judul
Penulisannya harus menarik, jumlah kata antara 12-15 kata, mencerminkan isi dengan tepat,
memuat kata-kata kunci, tidak ada singkatan (kecuali sudah ada di daftar singkatan berkala
tersebut), tidak ada kata “pengaruh” “studi pendahuluan” “pengamatan pada” dapat menurunkan
efektivitas judul, tidak mengandung kata kerja, tidak ada metafora, perlu diterjemahkan ke bahasa
Inggris.
2) Penulisan Penulis Naskah
Memenuhi taat asas penulisan nama, jangan menyingkat nama belakang, nama ditulis tanpa gelar,
penetapan satu penulis sebagai korespondensi, semua penulis harus bertanggungjawab terhadap isi
naskah, penempatan urutan nama penulis bergantung kesepakatan oleh tim peneliti.
3) Alamat Penulis Naskah
Mengangkat reputasi lembaga, alamat pos dicantumkan untuk semua penulis, alamat lengkap
khusus untuk penulis korespondensi, ditulis nama “Indonesia” untuk berskala reputasi internasional,
mencantumkan alamat email, jangan mencantumkan status penulis (mahasiswa, dosen, guru besar).
4) Penulisan Abstrak
Jendela atau etalase tulisan, ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris, jumlah kata maksimum 300
kata (beberapa mensyaratkan maks. 200 atau 250, bergantung pada berkala ilmiah yang
bersangkutan), memuat latar belakang permasalahan, metode hasil penelitian (penekanan temuan
baru dan implikasi), informatif, faktual, tidak mengacu pada pustaka, gambar dan tabel, tidak ada
kesalahan ejaan/tata bahasa/ungkapan bahasa Inggris, cantumkan kata kunci maksimum 5 kata dan
ditulis menurut abjad.
5) Penulisan Pendahuluan
Pernyataan tegas mengenai status ilmiah dewasa ini (state of the art), jumlah pustaka acuan dan
jumlah paragraf dibatasi (3-4 paragraf), memuat tujuan penelitian secara jelas, uraian singkat
pendekatan pemecahan masalah, manfaat penelitian tidak dianjurkan (dapat dituliskan pada
Simpulan).
6) Penulisan Ulasan Pustaka
Tidak lazim dicantumkan pada berkala ilmiah sebagai bab tersendiri; sudah melebur bersama bagian
Pendahuluan, Metode, dan Pembahasan; acuan harus sinkron dengan bagain Daftar Pustaka; mutu
acuan, relevansi, bersumber dari acuan primer (terbitan ilmiah berkala, paten).
7) Penulisan Bahan dan Metode
Harus akurat, teruji bahan, alat, prosedur pengumpulan data dan analisis datanya, kepentingan
keberulangan (reproductibility), mengacu ke prosedur standar atau baku dan jangan mengacu pada
prosedur praktikum.
Contoh: ASTM (American Society for Testing Materials), JIS (Japans Industrial Standard), AOAC, SNI.

20
8) Penulisan Hasil dan Pembahasan
Cermati apakah bagian tersebut dipisahkan atau digabungkanan, tata letak ilustrasi (tabel, gambar),
ilustrasi tidak diperkenankan disisipkan dalam teks (perlu penomoran urut), pembahasan tidak
sekedar narasi hasil (hubungan antar fakta ditunjukkan, argumentasi logis, implikasi), jujur jika ada
keterbatasan, jangan berspekulasi berlebihan, jangan mengacu pustaka diawal paragraf (buah
pikiran dikemukakan dulu, didukung pustaka yang relevan).
Pembuatan Table dalam satu halaman dan tidak ada garis yang tegak. Pembuatan Figure terpisah antar
gambar satu dengan gambar yang lain dalam halaman yang berbeda. Penggunaan Table and Figure
caption. Semua dokumen yang diperlukan ditulis dalam MS word atau LaTeX.
9) Penulisan Simpulan
Umumnya terbitan berkala tidak menghendaki saran, bagian simpulan ada yang melebur di paragraf
terakhir bagian pembahasan, beri kesan bahwa penelitian sungguh berguna untuk dibaca dan
disitasi.
10) Penulisan Persantunan (Acknowledgment)
Diletakkan sebelum Daftar Pustaka, sebagai ucapan terima kasih (pihak pemberi dana, sarana
penelitian, dll), konfirmasikan dahulu nama-nama sebelum dicantumkan (kesediaan), ungkapan
wajar/tidak berlebihan.
11) Penulisan Daftar Pustaka
Cermati dan taati aturan penulisan daftar pustaka dari terbitan berkala tersebut (tanda baca, urutan
identitas sumber acuan, penyingkatan nama terbitan berkala ilmiah, nama penerbit), mutu acuan
pustaka (keprimeran acuan 80% dari total acuan), kelengkapan identitas artikel terbitan berkala
(volume, edisi, nomor halaman), nama kota penerbitan.
5. Pengiriman naskah
Periksa kelengkapan dan kesesuaian dengan format, aturan bahasa dan ejaan yang digunakan dengan benar
(Pada jurnal internasional ditulis dalam salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa). Jika perlu,
sebelum mengirimkan naskah ke jurnal yang dituju, ada baiknya meminta kolega di dalam dan di luar negeri
ataupun pada lembaga bahasa untuk membacanya dan memberikan komentar. Sering terjadi, artikel ditolak
karena pemakaian bahasa yang tidak standar. Cantumkan jumlah halaman, tabel, gambar hitam/warna.
Perbanyak naskah sesuai permintaan, Pernyataan tiap penulis bahwa bertanggung jawab atas isi artikel.
6. Pengembalian naskah
Setelah naskah diterima, penulis akan menerima surat pernyataan (disertai nomor) bahwa naskah telah
diterima oleh dewan editor. Penelaah dilakukan oleh Mitra Bestari (Peer reviewer), pengembalian disertai
perbaikan besar/kecil, jika naskah ditolak komentar peer reviewer digunakan untuk memperbaiki dan
manuskrip dapat dikirimkan ke terbitan berkala lain.
7. Perbaikan naskah
Perbaiki sesuai saraan dari peer reviewer, dewan editor atau editor pelaksana. Perbaikan dituliskan pada surat
yang disertakan saat pengiriman revisi. Jika ada saran perbaikan yang tidak dapat diterima perlu dijelaskan
mengapa. Kirimkan kembali naskah yang sudah diperbaiki disertai dengan naskah lama.
8. Pemeriksaan contoh cetak, penyelesaian administrasi, pemesanan cetak lepas
Versi terakhir yang diterima akan dicetak oleh dewan editor menurut setting. Periksa contoh cetak dengan
cermat, tidak diperkenankan mengubah teks, perbaikan diserahkan dalam tempo 48 jam setelah penerimaan
naskah. Pemesanan cetak lepas dan pembayaran biaya muat dilakukan. Artikel cetak lepas akan dikirimkan
setelah artikel terbit. Cetak lepas dianjurkan untuk dihadiahkan kepada sejawat sebidang.

6.2 Jenis-jenis Media Publikasi Ilmiah


Media publikasi ilmiah di antaranya jurnal ilmiah, seminar (paper conference), proceeding, e-journal/open access
journal, repository, poster. Menurut Samadhi (2014 dalam Suaedi 2015), hal-hal yang diperhatikan untuk publikasi
ilmiah adalah:
1. Semakin bermutu media publikasi, semakin tinggi nilai publikasi yang diperoleh,
2. Karakteristik utama mutu media publikasi adanya proses peer review,
3. Semakin ketat review, semakin tinggi mutu publikasi yang akan diperoleh,
4. Jangan memublikasikan pada lebih dari satu media untuk satu artikel yang sama,
5. Waspada dengan autoplagiarism,
6. Perhatikan dengan baik cara-cara pengutipan, parafrasing, dan pembuatan kesimpulan dari hasil-hasil
penelitian orang lain untuk menghindari plagiat,
7. Pergunakan template penulisan yang sudah disediakan oleh penerbit,
8. Hindari mempublikasikan karya ilmiah (Jurnal) pada predatory journal (jurnal yang tidak diakui).
Berbagai daftar jurnal seperti Jurnal Terindeks Scopus ataupun daftar Jurnal predator dan lain-lain dapat
diakses lebih lengkap di Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah Universitas Airlangga (PPJPI)
(http://ppjpi.unair.ac.id/)

6.2.1 Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi


Jurnal ilmiah adalah terbitan berkala ilmiah yang berbentuk pamflet berseri. Salah satu media publikasi
penting untuk diseminasi hasil-hasil penelitian (Suaedi, 2015). Jurnal ilmiah dapat diterbitkan oleh perguruan tinggi,
lembaga penelitian dan pengembangan, dan organisasi profesi. Jurnal ilmiah dapat berupa media cetak, media cetak
yang diunggah menggunakan versi file PDF atau sejenisnya dan media elektronik (e-journal). Status jurnal ilmiah dapat
diklasifikasikan sebagai jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi, jurnal ilmiah nasional terakreditasi, jurnal ilmiah
internasional, jurnal ilmiah internasional bereputasi dan jurnal ilmiah internasional terindeks Scopus dan/atau ISI
Thompson (Peratuan Rektor Universitas Airlangga No. 2 Tahun 2017).

21
Jurnal ilmiah nasional terakreditasi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2011 tentang Terbitan
Berkala Ilmiah dan Perdirjen Kemendikbud Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala
Ilmiah. Jurnal nasional terakteditasi adalah jurnal yang sudah memiliki ISSN dan terakreditasi Dikti. Sedangkan jurnal
nasional tidak terakreditasi adalah jurnal lokal yang sudah memiliki ISSN namun belum terakreditasi Dikti.

6.2.2 Junal Ilmiah Reputasi Internasional


Salah satu cara agar jurnal nasional mendapatkan pengakuan dunia sebagai jurnal bereputasi International
adalah dengan mendaftarkan jurnal tersebut ke indeks Scopus atau dengan dengan memenuhi sejumlah
persyaratan yang terdapat di pasal 12 Permendiknas No. 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala Ilmiah.
Sistem indeks yang ternama, seperti: Scorpus; Science Citation Index (SCI), Social Science Citation Index (SSCI),
Arts and Humanities Science Index (AHSI); ISI ftomson; Google Scholar, dan lain-lain. Penerbit ternama, seperti:
Elsevier-Science Direct, IEEE, Springer, Taylor & Francis, Wiley, SAGE, Emerald, dan lain-lain. Proses mensubmitkan
naskah yang sudah jadi ke jurnal internasional dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Online submissions
Naskah yang disubmitkan dengan cara online submissions tidak memerlukan biaya, seperti disubmitkan
pada jurnal-jurnal yang berada di bawah Elsevier, Springer, American Chemical Society (ACS), America
Institut Physics (AIP) dan Tylor & Francis.
2. E-mail attachment
Naskah yang disubmitkan dengan cara E-mail attachment tidak memerlukan biaya seperti disubmitkan
pada jurnal-jurnal yang berada di bawah Elsevier, Springer, Tylor & Francis.
3. Hardcopy submissions
Naskah yang disubmitkan dengan cara Hard copy submission memerlukan biaya.

6.2.3 Seminar (Paper Conference)


Seminar adalah sebuah kegiatan yang dibuat untuk penyampaian suatu karya ilmiah dari seorang
pakar/peneliti yang mempresentasikan hasil karya ilmiahnya kepada peserta dalam sebuah konferensi ilmiah.
Tujuannya agar dapat mengambil keputusan yang sama terhadap karya ilmiah antara sumber dengan peserta (Oral
presentation ). Penggunaan slide Microsoft Power Point membantu presenter mengemukakan topik dengan singkat,
padat, dan jelas, serta memanfaatkan waktu yang diberikan.

6.2.4 Proceeding
Publikasi tertulis yang dihasilkan dalam sebuah konferensi ilmiah disebut dengan proceeding. Karakteristik
proceeding adalah umumnya menyampaikan hasil penelitian bersifat seminal, belum lengkap, dan bagian dari
penelitian yang besar. Mutu proceeding sangat ditentukan oleh sifat seminar sebagai berikut:
1. Seminar internasional dengan peer review berskala internasional
2. Seminar internasional dengan peer review berskala nasional
3. Seminar nasional dengan peer review bermutu
4. Seminar nasional tanpa peer review

6.2.5 Repository
Berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Airlangga No. 46 Tahun 2016 tentang Wajib Serah Simpan
Karya Ilmiah Di Lingkungan Universitas Airlangga, dimana Institutional Repository Universitas Airlangga
diberlakukan secara Open Access. Panduan format dapat diakses di http://www.lib.unair.ac.id/.
Hindarkan penulisan artikel yang sama persis dengan tulisan yang disimpan pada repository untuk
mencegah plagiat.

6.2.6 Poster Ilmiah


Poster ilmiah digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi (studi literatur, hasil penelitian, atau
studi kasus) dalam pertemuan/konferensi ilmiah (Poster presentation ). Poster tidak menggunakan perangkat komputer
dan LCD proyektor dalam tambilannya, tapi menggunakan kertas berukuran besar yang mencakup semua aspek
penting dalam tulisan ilmiah. Software meliputi Microsoft Power Point, Canvas, Publish-it, Corel Draw, LaTeX, dll dengan
format JPEG.
Kriteria poster ilmiah yang baik diantaranya: visible (mudah dilihat), interesting (menarik), structured
(terstruktur), useful (berguna, informatif), accurate (teliti), legitimate (mengikuti persyaratan), dan simple (sederhana)
(Suaedi, 2015). Format standart/komponen untuk research poster terdiri dari (Shelledy, 2004):
1. Banner
Bagian kotak paling atas yang memuat judul, nama penulis, dan institusi. Pada sisi kiri atas terdapat logo
institusi. Banner harus terlihat dalam jarak 20 kaki (+ 3 m).
2. Abstract
Brief summary (Background information, Objectives and/or hypotheses, Abridged materials & methods, data
dan konklusi).
3. Introduction
Mendefinisikan topik dan apa yang diteliti serta alasan dan arti penting dari peneltian (pertanyaan penelitian
dan hipotesis yang sedang diuji). Gunakan jenis huruf dan ukuran huruf yang sama untuk semua Bagian poster,
dengan pengecualian ukuran hurufnya dalam tabel dan angka mungkin berbeda (biasanya, lebih kecil).
4. Materials dan Methods
Memuat populasi dan subjek studi; teknik sampling; ada tidaknya randomisasi atau teknik lain dalam
menetapkan kelompok studi; intervensi, prosedur, dan/atau protokol studi; ada tidaknya blinding baik subjek

22
maupun peneliti, alat-alat yang digunakan, serta outcome yang dinilai. Statistik dan teknik analisis data, nilai p
harus jelas.
5. Results
Memuat apa yang ditemukan, analisis data dan gambar atau tabel untuk menunjukkan data. Gambar harus
menyediakan legenda.
6. Discussion
Memuat tentang apa yang dipikirkan mengenai hasil yang diperoleh, dapat disertai dengan penjelasan bukti-
bukti pendukung atau berlawanan dengan hasil penelitian. Kelebihan dan kelemahan studi juga dideskripsikan
pada bagian ini.
7. Conclusions
Berhubungan dengan pertanyaan penelitian dan hipotesis yang diajukan dan didukung secara konsisten
dengan hasil penelitian yang dperoleh.
Dan ditambah dengan:
8. References
Menggunakan suatu standar penulisan, format konsisten Disusun secara Alafabetis
9. Acknowledgements
Memuat ucapan terimaksih atas dukungan, pembiayaan, bantuan dalam pengumpulan data, dll.
Contoh Desain, penggunaan papan display dengan t =4 dan l =6 kaki. Banner seharusnya berukuran t =10-12
inci dan l =4 kaki (1 kaki= 2 inci =30,48cm), dengan margin 1 inci pada setiap sisinya, atau ukuran poster t x l (80x60
cm,120x90 cm). Pada head line biasanya menggunakan huruf Serif (Times, Times New Roman) atau disamakan dengan
bagian isi, ukuran huruf title 60 pt, body and headings 30 pt, ukuran tulisan tidak kurang dari 18 pt. Pada bagian isi
harus jenis huruf Sans Serif (tanpa kaki) seperti Arial, atau Helvetica typeface. Penggunaan highlight menggunakan
bold atau italic. Penggunaan warna sesuai antara background dan tulisan agar mudah dibaca. Posisi vertikal (Potrait)
atau horizontal (Landscape). Contoh pada Lampiran 18.

23
BAB 7
TEKNIK PRESENTASI

Berikut ini adalah penjelasan mengenai tips-tips untuk presentasi ujian usulan penelitian untuk tesis dan ujian tesis:
1. Jumlah 20 slide ppt
Slide presentasi dengan Microsoft Power Point. Ingat untuk usulan penelitian hanya 20 slide, untuk maju hasil
juga 20 slide sehingga butuh penyesuaian. Waktu presentasi hanya 20 menit.
2. Setiap slide
Setiap kalimat hanya terdiri dari 6 kata ke kanan dan maksimal 6 kalimat ke bawah. Ukuran huruf 24 pt.
Penggunaan warna tulisan dan background sesuai, agar mudah dibaca. Misalnya background biru tua,
tulisan kuning.
3. Tidak boleh copy paste dari Microsoft Office Word
Kalimat hanya poin-poin saja
4. Presentasi menghadap audiens jangan menghadap papan presentasi
5. Jelaskan slide bukan membaca slide
6. Untuk proposal sampai inline
7. Upayakan judul, rumusan masalah, tujuan khuusus, hipotesis dan nantinya kesimpulan sama.

24
DAFTAR PUSTAKA

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balibangkes). 2015. Penulisan Naskah Publikasi. Kementerian
Kesehatan RI. http://www.risbinkes.litbang.depkes.go.id/ 2015/wp-content/uploads/2014/10/Penulisan-
Naskah-Publikasi.pdf. (Diakses 10 Mei 2017)

-----------. 2013. Panduan Umum Penyusunan Proposal, Protokol Dan Laporan Akhir Penelitian. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Kemendikbud. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Edisi 4. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa.

Pascasarjana Universitas Airlangga. 2008. Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Tesis dan Desertasi Program
Pascasarjana Universitas Airlangga. Surabaya: Uiversitas Airlangga.

Universitas Airlangga. 2015. Peraturan Rektor UNAIR No. 36 Th. 2015 tentang Pedoman Pendidikan Program Magister
Unair tahun 2015/2016. Surabaya: Airlangga.

-----------. 2016. Peraturan Rektor Universitas Airlangga No. 46 Tahun 2016 tentang Wajib Serah Simpan Karya
Ilmiah Di Lingkungan Universitas Airlangga. Surabaya: Airlangga.

------------. 2016. Panduan Pendidikan Prodi Ilmu Kesehatan Reproduksi Jenjang Magister FK UNAIR Tahun 2015-
2016. Surabaya: Airlangga

------------. 2017. Peraturan Rektor Universitas Airlangga No. 2 Tahun 2017 tentang Kewajiban Publikasi Artikel Ilmiah
Hasil Penelitian Dosen, Mahasiswa Program Sarjana, Program Magister, Program Spesialis Dan Program Doktor
Di Lingkungan Universitas. Surabaya: Airlangga.

Perdirjen Kemendikbud Nomor 1 Tahun 2014. Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. 12 Agustus 2014.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014. Jakarta

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2011. Terbitan Berkala Ilmiah. 6 Juni 2011. Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 328. Jakarta.

Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010. Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. 16 Agustus 2010.
Jakarta.

Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015. Standar Nasional Pendidikan Tinggi. 28 Desember 2015. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1952. Jakarta.

Shelledy, David C. 2004. How to Make an Effective Poster. Respiratory Care. 49(10): 1213-1216

Suaedi. 2015. Penulisan Ilmiah. Bogor: IPB Press.

University of Leeds. 2017. Harvard style reference lists and bibliographies. Available at: https://library.leeds.ac.uk/skills-
referencing-harvard#activate-what_are_reference_ lists_and_bibliographies. (Diakses 5 Mei 2017)

Woolstaon, Chris. 2016. Conference presentations: Lead the poster parade. Nature. 536:115-117.
https://www.nature.com/naturejobs/science/articles/10.1038/nj7614-115a. (Diakses 5 Mei 2017).

Springer. 2017. Submitting a journal manuscript and peer review. Springer International Publishing AG.
https://www.springer.com/gp/authors-editors/authorandreviewertutorialssubmitting-to-a-journal-and-peer
review. (Diakses 15 Mei 2017).

25

Anda mungkin juga menyukai