Anda di halaman 1dari 92

BAB I

TAHAPAN PROSES PENETAPAN

KOMISI PEMBIMBING, PEMBIMBINGAN, SEMINAR DAN

UJIAN TESIS

Sebelum mahasiswa melaksanakan proses penulisan tesis, terlebih dahulu dilakukan tahapan

sebagai berikut :

1. Pengajuan Calon Pembimbing

- Mahasiswa menyerahkan sinopsis rencana penelitian, mencakup latar belakang-topik-

metodologi penelitian (3-5) halaman, kepada Ketua program studi;

- Sinopsis harus dibuat berdasarkan penelitian atau review dari jurnal ilmiah tidak

terakreditasi/terakreditasi, terutama internasional;

2. Penetapan SK Pembimbing

- Dasar penetapan Pembimbing adalah akademik, termasuk kelayakan sinopsis rencana

penelitian.

3. Sidang Komisi ke I : proses penulisan proposal

- Merupakan pertemuan antara komisi pembimbing (2 orang) dengan mahasiswa

bimbingannya, sidang ini bertujuan untuk :

1) Pemaparan rencana penelitian oleh mahasiswa;

2) Pembahasan dan penetapan topik penelitian, berdasarkan kelayakan, kebaharuan,

keluasan, dan kedalamannya;

3) Pembahasan alternatif metode penelitian.


4. Sidang Komisi ke II : Penyempurnaan proposal oleh mahasiswa dan persetujuan proposal

oleh Komisi Pembimbing

- Pertemuan antara kedua pembimbing dengan mahasiswa bimbingannya yang kedua

ini bertujuan untuk membahas kelayakan :

1) Naskah proposal;

2) Metode penelitian;

3) Instrument penelitian.

5. Penerbitan Undangan Seminar Proposal

- Mahasiswa mengajukan permintaan Penerbitan Undangan Seminar Proposal kepada

Ketua Program Studi dengan menunjukkan proposal yang telah disetujui oleh Komisi

Pembimbing;

- Ketua Program Studi mengajukan permintaan Penerbitan Undangan Seminar,

termasuk 3 Narasumber yang diusulkan, kepada Direktur dengan melampirkan

proposal yang telah disetujui oleh Komisi Pembimbing;

- Nama-nama calon Narasumber dapat ditinjau ulang oleh direktur karena atas an

akademis, Namun perobahannya berdasarkan kesepakatan Ketua Program Studi.

6. Seminar Proposal

- Tim Penguji Proposal Tesis terdiri dari :

1) Komisi Pembimbing (2 orang);

2) Narasumber sebanyak 3 orang yang dapat berasal dari luar institusi, paling tidak

seorang dari penguji dianggap kuat dalam bidang yang diteliti mahasiswa dan juga

paling tidak salah seorang penguji dianggap kuat dalam bidang metodologi

penelitian dan analisis data


- Syarat agar seminar proposal dapat dimulai adalah kehadiran peserta seminar paling

tidak terdiri dari :

1) 5 orang mahasiswa S2;

2) 2 orang pembimbing;

3) 3 orang penguji.

- Jika tidak lulus seminar proposal, mahasiswa dapat mengulang ujian paling banyak 1

kali, dan jika pada ujian yang kedua proposal mahasiswa belum dinyatakan lulus,

maka mahasiswa bersangkutan dinyatakan drop out (DO) jika sudah mencapai 5 tahun

sejak perkuliahan, jika belum mencapai 5 tahun sejak perkuliahan maka dapat

mengajukan usulan penelitian yang baru.

7. Sidang Komisi ke III

- Sidang Komisi ini bertujuan untuk membahas :

1) Apakah saran narasumber layak untuk diikuti;

2) Pengujian validasi instrument penelitian secara konstruksi dan konten.

8. Penerbitan Izin Penelitian

Izin penelitian akan diterbitkan Direktur jika :

- Perbaikan proposal telah disetujui komisi pembimbing;

- Instrument sudah valid secara :

1) Isi;

2) Konstruksi;

3) Kriteria (termasuk secara statistik bagi instrument kuantitatif).

9. Pelaksanaan Penelitian

Proses bimbingan analisis data dan penulisan draft tesis

10. Sidang Komisi IV


Penulisan tesis hingga disetujui Komisi Pembimbing, membahas :

- Hasil analisis data;

- Draft tesis.

11. Penerbitan Undangan Seminar Hasil

- Mahasiswa mengajukan permintaan Penerbitan Undangan Seminar Hasil kepada

Ketua Program Studi dengan menunjukkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi

Pembimbing;

- Ketua Program Studi mengajukan permintaan Penerbitan Undangan Seminar,

termasuk nama penguji dan nama-nama Narasumber yang sama pada seminar

proposal kepada Direktur dengan melampirkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi

Pembimbing;

- Nama-nama calon penguji dapat ditinjau ulang oleh direktur berdasarkan kesepakatan

Ketua Program Studi.

12. Penerbitan Undangan Ujian Tesis

- Mahasiswa mengajukan permintaan Penerbitan Undangan Ujian Tesis kepada Ketua

Program Studi dengan menunjukkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi

Pembimbing;

- Ketua Program Studi mengajukan permintaan Penerbitan Undangan Ujian Tesis,

termasuk nama penguji dan nama-nama Narasumber yang sama pada seminar hasil

kepada Direktur dengan melampirkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi

Pembimbing;

- Nama-nama calon penguji dapat ditinjau ulang oleh direktur berdasarkan kesepakatan

Ketua Program Studi;


- Diuji oleh 3 orang penguji (bergelar doktor, dari luar bidang kajian tetapi terkait

dengan topik penelitian, dan menguasai dengan baik metode peneltian terkait);

- Syarat terlaksananya ujian tesis :

1) Dihadiri Komisi Pembimbing;

2) Dihadiri semua penguji (3 orang penguji);

- Nilai ujian tesis terdiri atas :

1) Nilai untuk naskah tesis (60%);

2) Nilai mempertahankan tesis (40%);

- Jika dinyatakan tidak lulus pada ujian tesis karena nilai komponen naskah tesisnya

yang rendah, maka mahasiswa bersangkutan diberi kesempatan untuk memperbaki

naskah tesisnya tersebut dan dinilai sekali lagi oleh tim penguji dan komisi

pembimbing tanpa harus ujian mempertahankan tesis;

- Jika dinyatakan tidak lulus pada ujian tesis karena nilai komponen mempertahankan

tesisnya yang rendah, maka mahasiswa bersangkutan diberi kesempatan untuk ujian

sekali lagi;

- Agar pelaksanaan ujian ulangan dapat dilakukan, maka prosedur pengajuan ujian tesis

dilakukan lagi;

- Jika pada ujian kedua hasilnya tetap dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa

bersangkutan dinyatakan drop out (DO) jika sudah mencapai 5 tahun sejak

perkuliahan, jika belum mencapai 5 tahun sejak perkuliahan maka dapat mengajukan

usulan penelitian yang baru.

- Narasumber sebanyak 3 orang yang dapat berasal dari luar institusi, paling tidak

seorang dari penguji dianggap kuat dalam bidang yang diteliti mahasiswa dan juga
paling tidak salah seorang penguji dianggap kuat dalam bidang metodologi penelitian

dan analisis data.


BAB II

PEMBIMBING TESIS

1. Komisi Pembimbing Tesis

Komisi Pembimbing Tesis terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu Pemimbing I dan

Pembimbing II. Kedudukan Pembimbing I dan Pembimbing II setara dalam hal hak

dan kewajiban dalam membimbing mahasiswa. Pembimbing I harus ahli di bidang

penelitian mahasiswa yang dibimbingnya dan bergelar Doktor, dengan pengalaman

menulis disertai. Pembimbing II boleh hanya menguasai aspek metodologi, analisis

data dan penulisan, namun tetap harus lulus S3 dengan desertasi.

2. Kriteria Pembimbing Tesis

Untuk pengusulan dan penetapan pembimbing tesis kriteria yang dijadikan

pertimbangan seperti berikut :

2.1. Baik Pembimbing I maupun Pembimbing II harus lulus S3 dengan desertasi.

2.2. Pembimbing I adalah dosen pada Program Studi dimana mahasiswa belajar atau

paling tidak adalah dosen tetap Universitas Prima Indonesia.

2.3. Pembimbing II selain merupakan dosen pada Program Studi dimana mahasiswa

belajar bisa berasal dari Program Studi lain di PPs Universitas Prima Indonesia,

atau dosen Universitas Prima Indonesia yang tidak mengajar di salah satu

Program Studi PPs.

2.4. Atas permintaan mahasiswa dan/atau Program Studi karena pertimbangan

keahliannya dan disetujui oleh Ketua Program Studi dan Asdir I, Pembimbing

II dapat berasal dari Universitas lain atau lembaga penelitian di Kota Medan
maupun kota lainnya bahkan dari Universitas atau lembaga penelitian di luar

negeri.

2.5. Paling tidak salah satu dari pembimbing tesis harus kuat dalam metodologi

penelitian.

2.6. Keahlian dan/atau topik payung Pembimbing I harus sesuai dengan topik

penelitian yang akan diteliti mahasiswa.

2.7. Keahlian dan/atau topik payung penelitian Pembimbing II jika tidak bersesuaian

langsung dengan topik peneliti mahasiswa maka pembimbing II harus memiliki

kemampuan yang baik dari segi metodologi dan penulisan tesis.

2.8. Baik Pembimbing I maupun Pembimbing II harus memiliki “track record”

yang baik dalam membimbing tesis. Jika berdasarkan penilaian mahasiswa,

pengelola Program Studi, dan dosen lainnya seorang Pembimbing tidak

membimbing mahasiswa bimbingannya dengan baik maka penunjukannya

sebagai Pembimbing Tesis harus dipertimbangkan.

2.9. Pengusulan Pembimbing Tesis harus mempertimbangkan jumlah mahasiswa

yang dibimbing seorang pembimbing bersangkutan, dari angkatan sebelumnya,

yang belum selesai.

2.10. Pengusulan Komisi Pembimbing Tesis oleh Program Studi harus

mempertimbangkan jumlah dosen yang ada pada Program Studi.

3. Pengusulan dan Penetapan Komisi Pembimbing Tesis


Tata aturan pengusulan komisi pembimbing tesis melalui mekanisme sebagai berikut:

3.1. Dalam membuat daftar usul Komisi Pembimbing ini Ketua Program Studi harus

mempertimbangkan:

 Kesesuaian antara bidang kajian yang akan diteliti mahasiswa dengan calon

pembimbingnya;

 Rasio optimum antara seorang Pembimbing Tesis dengan mahasiswa

bimbingannya, rasio ini bervariasi antara satu Program Studi dengan

Program Studi lainnya;

 Secara umun, seorang dosen paling banyak dibolehkan membimbing hingga

8 orang per angkatannya pada satu Program Studi dan 10 orang pada seluruh

Program Studi di PPs Universitas Prima Indonesiaper angkatan; dan, secara

keseluruhan seorang pembimbing paling banyak boleh membimbing

sebanyak 25 orang dalam satu semester;

 Keefektifan seorang Pembimbing Tesis dalam membimbing mahasiswa

bimbingannya berdasarkan pengalaman sebelumnya;

 Komitmen calon Pembimbing tesis dalam menyediakan waktu (jadwal

harian dan jamnya) untuk konsultasi bagi mahasiswa. Bagi dosen yang dapat

menyediakan waktu konsultasinya 2 jam per minggu misalnya dapat

membimbing 4 orang mahasiswa per angkatannya, dst. Disamping itu, waktu

untuk membimbing mahasiswa kelas B, terutama yang berasal dari luar kota

adalah pada Hari Jumat dan Sabtu.

4. Pertimbangan Usul Daftar Calon Pembimbing Tesis Oleh Direktur


Sebelum membuat SK Pembimbing Tesis, Direktur akan mengecek kembali apakah

kriteria 3.1. diatas sudah dipenuhi. Jika pada daftar yang diusulkan terdapat dosen

yang tidak memenuhi kriteria diatas maka Direktur meminta Program Studi untuk

memperbaiki usulannya berdasarkan kriteria tersebut.

5. Waktu Pengusulan SK Pembimbing Tesis

SK dosen Komisi Pembimbing Tesis dan mahasiswa bimbingannya diterbitkan oleh

Direktur atas usul Ketua Program Studi melalui Asdir I. Waktu untuk pengusulan SK

Pembimbing Tesis dari Program Studi kepada Direktur, melalui Asdir I, paling lama

satu bulan sebelum awal semester III.

6. Pengambilan SK Pembimbing Tesis

SK Pembimbing Tesis baru dapat diterima mahasiswa setelah mahasiswa melalui

paling tidak setengah dari biaya tesis. SK Pembimbing Tesis diambil di Kantor Tata

Usaha dengan menunjukkan bukti pembayaran biaya tesis.

7. Tugas Pembimbing Tesis

 Tim Komisi Pembimbing tesis bertugas membimbing mahasiswa dalam

penyusunan usulan penelitian, penyusunan dan uji coba instumen, pengumpulan

dan analisis data, serta penulisan tesis agar sesuain dengan persyaratan keilmuan

dan “Pedoman Penulisan Tesis” Program Pascasarjana-Universitas Prima

Indonesia.
 Tim Komisi Kembimbing mendampingi mahasiswa pada seminar usulan

penelitian. Saran yang disampaikan dalam seminar tidak bersifat mengikat, namun

harus menjadi pertimbangan mahasiswa dan tim komisi pembimbing dalam

penyempurnaan atau perbaikan proposal.

 Tim Komisi Pembimbing disarankan untuk mengadakan sidang komisi

pembimbing minimal 2 (dua) kali, diawal penyusunan draft proposal dan sebelum

mahasiswa bimbingan melakukan ujian tesis. Sidang komisi dihadiri Pembimbing

I, Pembimbing II, dan mahasiswa.

8. Konflik dan Penggantian Komisi Pembimbing

8.1 Jika timbul konflik antara mahasiswa dengan mahasiswa dengan Komisi

Pembimbing, maka :

 Ketua Program Studi bersama-sama dengan Pimpinan Program

Pascasarjana akan melakukan arbitrase (menengahi) untuk menemukan

solusi permasalahan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan.

 Jika arbitrase tidak berhasil maka Pembimbing Tesisnya diganti.

8.2 Komisi Pemimbing dapat diganti apabila:

 Pemimbing dan mahasiswa selama satu semester sejak surat keputusan

penunjukan Tim Komisi Pembimbing tesis diterbitkan belum berhasil

mencapai kesepakatan mengenai usulan penelitian;

 Terdapat konflik antara mahasiswa dengan Tim Komisi Pembimbing

mengenai pendekatan dalam penyusunan usulan penelitian dan penulisan


tesis yang tidak dapat diselesaikan melalui arbitrase sebagaimana

dimaksudkan dalam poin 8.1. di atas;

 Salah satu dari pembimbing meninggalkan kota Medan lebih dari 6 (enam)

bulan;

 Pembimbing tidak dapat melakukan bimbingan karena sakit.

BAB III

PROSES BIMBINGAN DAN UJIAN PROPOSAL TESIS


1. Sistem Bimbingan Tesis

1.1. Bukti Proses Bimbingan Tesis

Setiap kali melakukan mimbingan tesis mahasiswa dan dosen harus mengisi “

Buku Bimbingan Tesis” dengan komentar dan saran dari Tim Pembimbing Tesis

dan Pembimbing Tesis menandatangani Buku Bimbingan tersebut setiap selesai

pertemuan bimbingan tesis.

2.2 Sidang Komisi Pembimbing

Sidang komisi atau bimbingan bersama merupakan pertemuan antara Komisi

pembimbing (Pembimbing I dan II) dengan mahasiswa dalam satu forum. Sidang

komisi bertujuan untuk menyamakan persepsi tentang topik rencana penelitian

mahasiswa, membahas draft penulisan tesis, dan masalah yang berhubungan

dengan proses penyelesaian tesis mahasiswa. Sidang Komisi dilakukan paling

tidak sebanyak dua kali, yaitu: (a). Setelah mahasiswa menerima SK Pembimbing

Tesis; dan (2) sebelum ujian tesis.

2. Kriteria Proposal Tesis untuk Diujikan

2.1. Berbasis artikel ilmiah hasil penelitian yang dimuat di jurnal penelitian terutama

jurnal ilmiah terakreditasi internasional atau paling tidak nasional;

2.2. Jika proposal penelitian menggunakan instumen penelitian, maka proposal yang

akan diseminarkan harus telah dilengkapi dengan instrumen penelitian. Hal ini

bertujuan agar narasumber dapat menilai dan mereview kelayakan instrumen yang

akan digunakan.

3. Ujian Proposal Tesis

3.1. Penguji dan Peserta Ujian Proposal Tesis


Penguji pada seminar proposal terdiri atas:

 Komisi Pembimbing Tesis : 2 orang;

 Narasumber : 3 orang;

 Mahasiswa : ≥ 5 orang;

mahasiswa peserta seminar boleh bertanya , mengkritik ataupun memberikan

saran kepada mahasiswa yang sedang ujian seminar, namun tidak memberi

nilai.

3.2. Syarat menjadi Narasumber pada Ujian Proposal Tesis

Dalam menentukan calon narasumber penguji proposal tesis Program Studi

mempertimbangkan.

 Kesesuaian latarbelakang keilmuan calon narasumber dengan judul proposal

tesis yang akan diseminarkan, namun salah seorang dari penguji dianjurkan

dari bidang lain yang diperkirakan akan memperkaya proposal penelitian;

 Rekam jejak tentang sumbangan yang positif dari calon narasumber kepada

mahasiswa yang telah ujian sebelumnya;

 Sebagian dari narasumber dapat berasal dari luar Universitas Negeri Medan,

baik dari dalam maupun luar negeri

3.3. Prosedur Penerbitan Undangan Ujian Proposal Tesis

Agar undangan ujian proposal tesis dapat diterbitkan oleh Direktur, prosedurnya

adalah :

 Pengajuan permintaan untuk proposal tesis oleh mahasiswa kepada Ketua

Program Studi dengan melampirkan :

- Proposal penelitiannya telah disetujui oleh kedua Pembimbing Tesisnya;


- Fotocopi kwitansi pembayaran SPP untuk semester sedang berlangsung;

- Fotocopi kwitansi pembayaran biaya tesis ( minimal setengah dari biaya

tesis);

- Bukti bahwa mahasiswa bersangkutan telah menghadiri ujian proposal

tesis minimal sebanyak 5 kali.

Ketua Program Studi menerbitkan surat permintaan penerbitan “ Undangan

Ujian Proposal Tesis” kepada Direktur dengan melampirkan:

- Proposal penelitiannya telah disetujui oleh kedua Pembimbing Tesisnya;

- Fotocopi kwitansi pembayaran SPP untuk semester sedang berlangsung;

- Fotocopi kwitansi pembayaran biaya tesis ( minimal setengah dari biaya

tesis);

- Bukti bahwa mahasiswa bersangkutan telah menghadiri ujian proposal

tesis minimal sebanyak 5 kali.

 Direktur menerbitkan “Undangan Ujian Proposal Tesis” berdasarkan usul

Program Studi. Namun, Direktur berhak mengusulkan penggantian calon

narasumber penguji kepada Ketua Program Studi jika menurut Direktur calon

yang diusulkan kurang layak secara akademik.

3.4. Waktu Pengajuan Permintaan Penerbitan Undangan Ujian Proposal Tesis

 Surat Permintaan Penerbitan Undangan Ujian Proposal Tesis “Diajukan

kepada Direktur paling lama 9 hari sebelum hari pelaksana seminar yang

diusulkan melalui KTU.

 Surat Undangan harus diterbitkan Direktur paling lama 7 hari sebelum hari

pelaksanaa ujian.

3.5. Nilai Ujian Proposal Tesis


 Nilai hasil ujian proposal tesis paling rendah adalah 75 agar penelitian dapat

dilanjutkan;

 Jika nilai ujian proposal tesis lebih rendah dari 75 maka, proposal tesis harus

diajukan lagi untuk diuji.

3.6. Revisi Proposal Tesis

 Jika pada waktu ujian Proposal Tesis terdapat usul untuk memperbaiki atau

menyempurnakan Proposal Tesis maka usul tersebut harus menjadi

pertimbangan yang kuat untuk didiskusikan dengan kedua Pembimbing Tesis.

 Proposal Tesis yang telah disempurnakan dan mendapat persetujuan komisi

Pembimbing Tesis menjadi dasar mahasiswa untuk meminta Surat Pengantar

Penelitian Atau Surat Izin Penelitian kepada Ketua Program Studi.

4. Surat Pengantar atau Izin Penelitian

4.1. Sebelum penelitian dilakukan setiap mahasiswa harus mengajukan:

 “Surat Pengantar Penelitian” bagi mahasiswa yang penelitiannya dilakukan di

suatu instansi atau lembaga tertentu, atau;

 “Surat izin Penelitian” bagi mahasiswa yang tidak melakukan penelitian di

suatu instansi.

4.2. Surat Pengantar atau Izin Penelitian ini diterbitkan oleh Asisten Direktur I

berdasarkan permintaan Ketua Program Studi.

4.3. Prosedur Penerbitan Pengantar/Izin Penelitian

 Permintaan untuk penerbitan Pengantar/Izin Penelitian diajukan oleh

mahasiswa kepada Ketua Program Studi dengan melampirkan:


- Proposal penelitian telah disempurnakan dan telah ditandatangani oleh

kedua Pembimbing Tesisnya;

- Fotocopi kwitansi pembayaran SPP untuk semester sedang berlangsung;

 Ketua Program Studi menerbitkan dan mengajukan surat permintaan

penerbitan “Pengantar /Izin Penelitian” kepada Asisten Direktur I ( Asdir I)

melalui KTU dengan melampirkan:

- Proposal penelitian telah disempurnakan dan telah ditandatangani oleh

kedua Pembimbing Tesisnya;

- Fotocopi kwitansi pembayaran SPP untuk semester sedang berlangsung;

- Asdir I menerbitkan “Surat Pengantar /Izin Penelitian”.

5. Ujian Tesis

5.1. Penguji dan Peserta Ujian Tesis

 Penguji pada Ujian Tesis sama dengan penguji pada ujian proposal tesis yang

terdiri atas:

- Pembimbing Tesis : 2 orang

- Penguji : 3 orang;

 Mahasiswa dianjurkan untuk menghadiri proses ujian tesis ini, namun

mahasiswa tidak boleh bertanya, mengkritik ataupun memberikan saran.

5.2. Prosedur Penerbitan Undangan Ujian Tesis

Undangan ujian tesis diterbitkan oleh Direktur Program Pascasarjana, prosedur

permintaan penerbitan undangan ini adalah :

 Pengajuan permintaan untuk ujian tesis oleh mahasiswa kepada Ketua

Program Studi dengan melampirkan:

- Tesis yang telah disetujui (ditandatangani) oleh kedua Pembimbing Tesis;


- Fotocopi kwitansi pembayaran SPP unrtuk semester sedang berlangsung;

- Kwitansi lunas pembayaran biaya tesis;

- Surat tanda lulus ujian Bahasa Inggris ≤ 425 (untuk mahasiswa selain dari

Program Studi LTBI) atau ≤ 500 (untuk mahasiswa LTBI) dari Puskom-

Universitas Prima Indonesia atau Lembaga Resmi penyelenggara TOEFL

atau IELTS.

 Ketua Program Studi menerbitkan surat permintaan penerebitan “Undangan

Ujian Tesis” kepada Direktur dengan melampirkan :

- Tesis yang telah disetujui (ditandatangani) oleh kedua Pembimbing Tesis;

- Fotocopi kwitansi pembayaran SPP unrtuk semester sedang berlangsung;

- Kwitansi lunas pembayaran biaya tesis;

- Surat tanda lulus ujian Bahasa Inggris ≤ 425 (untuk mahasiswa selain dari

Program Studi LTBI) atau ≤ 500 (untuk mahasiswa LTBI) dari Puskom-

Universitas Prima Indonesia atau Lembaga Resmi penyelenggara TOEFL

atau IELTS.

 Surat Permintaan dari Ketua Program Studi tersebut disampaikan kepada

Direktur melalui KTU. Sebelum undangan ujian tesis diterbitkan mahasiswa

perlu menunjukkan kwitansi pembayaran SPP dan biaya tesis yang asli kepada

KTU.

 Direktur menerbitkan “Undangan Ujian Tesis” berdasarkan usul Program

Studi.

5.3. Waktu Pengajuan Permintaan dan Penerbitan Undangan Ujian Tesis


 “Surat Permintaan Penerbitan Undangan Ujian Tesis” diajukan kepada

direktur paling lambat 9 hari sebelum hari pelaksaan seminar dan diusulkan

melalui KTU.

 Surat Undangan Ujian Tesis diterbitkan Direktur paling lambat 7 hari sebelum

hari pelaksaan ujian.

5.4. Penyampaian Undangan Ujian Tesis

 Undangan Ujian Tesis, bersama foto copi tesis yang telah disetujui kedua

Pembimbing Tesis harus telah sampai ke tangan penguji paling lambat 5 hari

sebelum hari pelaksaan ujian.

 Penyampaian Undangan Ujian Tesis dilakukan oleh mahasiswa atau pegawai

Program Studi;

 Penyampain Undangan ini harus disertai ekspresi dan diparaf oleh penerima.

6. Nilai Ujian Tesis

6.1. Unsur Penilaian Tesis

Penilaian pada ujian tesis terdiri dari dua unsur yaitu:

 Nialai Naskah Tesis (60%)

 Nilai Presentasi dan Kemampuan mempertahankan Tesis(40%).

6.2. Nilai Akhir Ujian Tesis


Nilai Ujian Tesis = (Nilai Naskah x 60) + (Nilai Presentasi x 40)
100

Tabel 1. Aspek yang dinilai pada naskah Tesis

BOBOT SKOR
No. ASPEK YANG DINILAI BXS
(B) (S)
A ABSTRAK
1. Keefektifan dan keefesienan Abstrak Bahasa 3
Indonesia
2. Ketepatan Bahasa Inggri Abstrak 3
B PENDAHULUAN 8
1. Keefektifan dan keefesienan paparan 4
2. Keterkaitan Antara latarbelakang masalah, 4
identifikasi masalah dan perumusan masalah
C KAJIAN PUSTAKA 10
1. Kesesuaian Teori/Referensi dengan 3
permasalahan
2. Kemutahiran Referensi ( diutamakan Jurnal 3
Penelitian )
3. Ketajaman analisis dan sintesis kajian pustaka, 2
termasuk posisi penulis dalam kajian teori
4. Ketepatan Kerangka Berpikir dan Hipotesis 2
(jika ada)
D METODOLOGI PENELITIAN 10
1. Ketepatan Metode Penelitian (populasi, teknik 2
sampling, metode/rancangan)
2. Ketepatan Prosedur Penelitian 2
3. Ketepatan Analisi Data 2
4. Kevalivan dan Instrumen Penelitian 4
E PEMAPARAN HASIL ANALISIS 28
1. Ketepatan Hasil Analisi (termasuk grafik dan 10
tabel, jika ada) yang harus ditampilkan
2. Keefektifan dan keefesienan hasil analis yang 10
ditampilkan
3. Keefektifan dan keefisienan Bahasa Hasil 8
Analisis
F PEMBAHASAN 20
1. Kesesuaian bahasan dengan tujuan penelitian 10
2. Kedalaman bahasan 5
3. Kemuktahiran acuan pustaka dalam bahasan 5
G KESIMPULAN DAN SARAN
1. Ketetapan simpulan dengan tujuan penelitian 4
2. Keefektifan dan keefisienan bahasa 4
H KEILMIAHAN BAHASA NASKAH 5
I ORIJINALITAS PENELITIAN 5
Jumlah 100

Tabel 2. Aspek yang dinilai pada ujian mempertahankan tesis

BOBOT SKOR
No. ASPEK YANG DINILAI BXS
(B) (S)
A MUTU PRESENTASI 30
1. Mutu Media yang disajikan (ketepatan unsur,
15
keefesienan, keterbacaan, dan keapikan)
2. Mutu tampilan penyaji (penguasaan
15
materi,kelugasan bahasa)
B MUTU JAWABAN 70
1. Kesesuaian antara pertanyaan penguji dan
20
jawaban teruji.
2. Keilmihaan jawaban teruji 25
3. Jumlah pertanyaan yang terjawab denagn tepat 25

6.3. Rentang Nilai Ujian Tesis

Rentang Nilai Nilai Bobot Taraf Kompetensi

90-100 A 4 Sangat Kompeten

80-89 B 3 Kompeten

70-79 C 2 Cukup Kompeten

0-65 E 0 Tidak Kompeten

 Ujian tesis dinyatakan lulus jika nilai tesis paling rendah 70 atau C;

BAB IV

REVISI PENJILIDAN TESIS DAN

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

1. Revisi Tesis

1.1. Jika pada waktu ujian tesis terdapat usul untuk memperbaiki atau

menyempurnakan tesis maka usul tersebut harus menjadi pertimbangan yang kuat

untuk didiskusikan dengan kedua Pembimbing Tesis.


1.2. Tesis yang telah direvisi harus mendapat persetujuan dari (ditandatangani oleh):

 Penguji (3 orang)

 Komisi Pembimbing (2 orang);

 Ketua Program Studi;

 Direktur.

2. Batas Waktu Revisi Tesis

 Batas waktu revisi tesis sesusai dengan saran revisi oleh para penguji tesis paling

lama 2 bulan sejak tanggal ujian tesis.

 Bagi mahasiswa yang penyelesaian revisi tesisnya lebih dari 2 bulan maka

pengusulan untuk yudisium dan wisudanya dapat diundur oleh direktur ke masa

yudisium dan wisuda berikutnya.

3. Ukuran Final dan Penjilidan Tesis

 Ukuran tesis : 17 cm x 24 cm

 Ketebalan Kertas : 70 gr

 Jilidan Tesis : kartun tebal (hardcover) yang dilapisi kertas kilat berwarna

Kuning Kunyit.

Penjelasan lebih rinci tentang tata cara penulisan tesis dapat dilihat pada Bagian

“Pedoman Penulisan Tesis”, dari pedoman ini.

4. Plagiat

Mengambil atau meminjam ide atau kata-kata dari seseorang penulis tanpa mengutip

nama penulisnya dinamakan plagiarisme atau kegiatan plagiat. Plagiarisme


dianggap dosa dan cela terbesar dalam dunia ilmiah. Mungkin sebagian besar

penulis tesis pernah mendengar atau mengetahui istilah ini, namun banyak yang tidak

menyadari bahwa sesungguhnya mereka telah tergelincir dalam kegiatan plagiat

ketika menulis tesis. Menulis kalimat utuh seorang penulis kedalam paragraf yang

kita tulis meskipun nama penulisnya kita cantumkan tetap dikatagorikan kegiatan

plagiat. Untuk menghindari plagiarisme seperti itu sebagai penulis tesis kita harus bisa

memparafrase (menggunakan kalimat kita sendiri untuk menyampaikan ide yang

akan dikutip dari tulisan seseorang) kutipan yang dipinjam dari penulis lainnya.

Alternatif lainnya adalah melakukan pengutipan utuh dan ketikannya harus menjadi

satu spasi dan ukuran paragrafnya juga lebih sempit.

5. Pemalsuan Data Penelitian

Permasalahan yang mendasar bagi sebagian penulis tesis dan peneliti adalah merubah

data penelitian. Penulisan tesis golongan ini memiliki pemahaman bahwa:

 Data harus berdistribusi normal;

 Hipotesis nihil harus ditolak dan hipotesis alternatif diterima;

Bagi penulis yang memiliki pemahaman yang sangat salah ini bahwa jika data

penelitiannya tidak berdistribusi normal maka datanya tidak bisa dianalisinya yang

pada gilirannya mereka memahami bahwa penelitiannya gagal. Hal yang sama juga

berlaku ketika hipotesis nihil diterima, dimana menurut penulis tesis golongan ini

beranggapan bahwa penelitian mereka salah. Untuk mengatasi kedua permasalahan


ini, maka penulis tesis yang termasuk golongan sesat ini merubah datanya sehingga

distribusi datanya menjadi normal atau hipotesisalternatifnya menjadi diterima. Ini

jelaslah perbuatan yang sangat tercela dalam dunia akademik.

6. Sanksi Bagi Mahasiswa yang melakukan Plagiat dan Pemalsuan Data Penelitian

Bagi mahasiswa yang diketahui melakukan plagiat, baik berupa teks maupun data,

dan/atau memalsukan yaitu merubah data pada tesisnya akan dikenakan sanksi

berupa :

 Pembatalan ijazah (bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya).

 Skorsing selama 1(satu) semester dengan pembayaran penuh atas uang kuliah.

7. Pernyataan Tidak Plagiat dan Pemalsuan Data

Setiap mahasiswa harus membuat pernyataan tidak melakukan plagiat dan pemalsuan

data dan ditandatangani diatas materai Rp 6000 serta diketahui oleh Asdir I serta

distempel resmi. Berikut adalah contoh format pernyataan tidak plagiat dan

pemalsuan data.
Contoh

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ..........................................................................................

NIM : ..........................................................................................

Angkatan : ..........................................................................................

Program Studi : ..........................................................................................

Judul Tesis : ..........................................................................................

..........................................................................................

...........................................................................................

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Benar Tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain; kecuali arahan

dari Tim Pembimbing

2. Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;

3. Saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.

Jika ternyata dikemudian hari terbukti bahwa telah melakukan salah satu hal diatas, maka

saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, .............................................

Saya yang membuat pernyataan,

Materai
6000
Ari Polin

(..........................................................)

BAB V
FORMAT PENULISAN TESIS
PENELITIAN KUANTITATIF

Tesis adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis

berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, diawasi dan dibawah pengarahan dosen pembimbing,

untuk memenuhi kriteria-kriteria kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya

masing-masing. Tesis dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan suatu

program studi. Tesis yang dimaksud dalam pedoman ini mencakupi, tetapi tidak terbatas

pada, skripsi, tesis, disertasi, dan rancangan yang dihasilkan oleh sivitas akademika

Universitas Darma Agung.

1. Format Penulisan Tesis Penelitian Kuantitatif


Laporan hasil penelitian kuantitatif pada umumnya disajikan bersifat kompleks dan

dimulai dari satu kajian terhadap teori yang bersifat substantif dan mendasar hingga hal teknis

operasional lainnya. Begitu kompleksnya laporan hasil penelitian ini sehingga diperlukan

aturan dan persyaratan dalam menyajikan laporan penelitian kuantitatif dalam bentuk tesis.

Tesis ditulis untuk kepentingan masyarakat akademik dan bersifat teknis, yang berisi masalah

yang diteliti secara lengkap, rasional penelitian, cara melakukan penelitian, hasil yang

diperoleh dan kesimpulan penelitian. Kemudian disajikan lengkap, lugas, terpadu dan

objektif. Format Tesis ini cenderung baku dan mengikuti ketentuan perguruan tinggi dan

masyarakat akademik tertentu. Adapun format penulisan tesis tersebut adalah sebagai berikut

1.1. Bagian Awal

Hal yang masuk bagian awal tesis adalah :

 Halaman Sampul

 Lembar Logo

 Halaman judul

 Lembar Persetujuan Komisi Pembimbing

 Lembar Persetujuan dan Pengesahan

 Abstrak (Bahasa Indonesia)

 Abstrak (Bahasa Inggeris)

 Kata Pengantar

 Daftar Isi

 Daftar Tabel

 Daftar Gambar
 Daftar Lampiran

 Daftar Lainnya (jika ada)

1.2. Bagian Inti

Bagian inti berisi :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Identifikasi Masalah

1.3. Pembatasan Masalah

1.4. Rumusan Masalah

1.5. Tujuan Penelitian

1.6. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

1.1. Kerangka Teoritis

1.2. Kerangka Konseptual

1.3. Penelitian Sebelumnya yang Relevan

1.4. Kerangka Pemikiran dan

1.5. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penentuan Data

3.3. Desain Penelitian

3.4. Defenisi Operasional

3.5. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.6. Prosedur Penelitian


3.7. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.2. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

1.3. Bagian Akhir

Bagian akhir memuat :

 Daftar Pustaka

 Lampiran

 Daftar Riwayat Hidup

2. Isi Bagian Awal

Unsur-unsur yang masuk isi bagian awal adalah :

1) Halaman Sampul, terdiri dari :

 Judul Tesis;

 Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa;

 Teks : Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen/Akuntansi pada

Program Pascasarjana Universitas Prima Indonesia

 Lambang Sekolah Pasca sarjana Universitas Prima Indonesia

 Teks : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

....... (Tahun Kelulusan)


Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-

masing bagian diatur secara sistematis, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang

digunakan 12 – 16 poin. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada lampiran 1.

2) Lembar Logo

Lembar logo hanya memuat Sekolah Pasca sarjana Lambang Universitas Prima

Indonesia dengan ukuran 8 cm. Contoh lembar logo dapat dilihat pada lampiran 2

3) Halaman Judul

Isi dan format pada halaman judul sama dengan halaman sampul. Contoh halaman

judul dapat dilihat pada lampiran 3.

4) Lembar Persetujuan, berisi dua halaman, yaitu :

Halaman pertama memuat :

 Judul Tesis secara lengkap dan diketik dengan huruf kapital;

 Teks : Disusun dan Diajukan oleh : Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa

dan diketik dengan huruf kapital;

 Teks : Telah dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal ...........

dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Magister Manajemen/Akuntansi pada Program Pascasarjana

Universitas Prima Indonesia

 Teks : Medan, ...................... (tanggal, bulan, dan tahun kelulusan) diketik

dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama;

 Teks : Menyetujui Komisi Pembimbing, diketik dengan huruf kecil, kecuali

huruf pertama;
 Nama lengkap Pembimbing I, Pembimbing II, Ketua Program Studi dan Direktur

Program Pascasarjana Universitas Prima Indonesia diketik dengan huruf kecil,

kecuali huruf pertama. Contoh halaman pertama lembar persetujuan dapat dilihat

pada lampiran 4.

Halaman kedua berisi pengesahan Tesis oleh para penguji. Pengesahan baru

diberikan setelah Tesis disempurnakan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai

dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian

dan memuat :

 Teks : Persetujuan Dewan Penguji Ujian Tesis Magister Manajemen/Akuntansi,

diketik dengan huruf kapital;

 Judul Tesis, diketik dengan huruf kapital;

 Nama lengkap Pembimbing I, Pembimbing II, Penguji, diketik secara berurutan

ke bawah dengan huruf kecil, kecuali hufur pertama dan diberi garis bawah dan

diikuti dengan tempat untuk tanda tangan.

 Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa dan diikuti dengan tanggal ujian tesis.

Contoh halaman kedua lembar persetujuan dapat dilihat pada lampiran 5.;

5) Abstrak, ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang

pengetikan dan tanpa titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dan kata

abstrak dicetak tebal, huruf kapital, di tepi kiri dengan urutan nama awal diikuti

nama tengah (jika ada) dan nama akhir. Judul diketik dengan huruf kecil kecuali

huruf-huruf pertama dan setiap kata, dicetak tebal dan diakhiri dengan titik. Kata

Tesis ditulis setelah judul dan diakhiri dengan titik. Nama kota Medan diikuti dengan

tanda titik dua (:) dan teks Program Pascasarjana Universitas Prima Indonesia dan
diakhiri dengan koma, diikuti dengan bulan dan tahun lulus, dan diakhiri dengan

titik.

Abstrak disusun dan disajikan secara padat yang merupakan inti sari Tesis yang

mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil-hasil

yang diperoleh, kesimpulan yang ditarik dan saran yang diajukan. Teks dalam

Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi), paling banyak 250 kata, dan

hanya terdiri dari satu paragraf. Contoh format Abstrak dapat dilihat pada lampiran

7 dan 8.

6) Kata Pengantar

Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang

pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks Kata Pengantar diketik dengan spasi ganda

(dua spasi) dan panjang teks tidak lebih dan dua halaman kertas A4. Pada bagian

akhir teks (di pojok kanan bawah) di cantumkan kata Medan, bulan dan tahun ujian

serta kata Penulis dan nama terang. Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan

terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang, organisasi, lembaga, dan/atau

pihak-pihak lain yang telah membantu penulis mempersiapkan, melaksanakan, dan

menyelesaikan penulisan tesis.

7) Daftar Isi

Di dalam halaman Daftar Isi simuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab

yang disertai yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam

teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab dan

anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik huruf kapital. Daftar Isi

menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi Tesis. Contoh halaman daftar

isi dapat dilihat pada Lampiran 9.;


8) Daftar Tabel

9) Halaman Daftar Tabel memuat nomor tabel, judul label, serta nomor halaman untuk

setiap tabel. Judul tabel sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul

tabel yang memerlukan lebih dan satu baris diketik satu spasi. Antara judul tabel

yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Nomor tabel disesuaikan

dengan penomoran tel dalam babnya masing-masing. Contoh halaman daftar isi

dapat dilihat pada Lampiran 10.;

10) Daftar Gambar

Halaman Daftar Gambar memuat nomor gambar, judul gambar, serta nomor halaan

untuk setiap gambar berada. Judul gambar sama dengan judul gambar yang terdapat

di dalam teks. Judul gambar memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi.

Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Nomor

gambar disesuaikan dengan penomoran dalam babnya masing-masing. Contoh

halaman daftar gambar dapat dilihat pada Lampiran 11.;

11) Daftar Lampiran

Halaman Daftar Lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta nomor

halaman untuk setiap lampiran berada. Judul lampiran sama dengan judul lampiran

yang terdapat dalam teks. Judul lampiran yang memerlukan lebih dan satu baris

diketik satu spasi. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak

dua spasi. Nomor lampiran disusun berurutan. Contoh halaman daftar lampiran

dapat dilihat pada Lampiran 12.

12) Daftar Lainnya


Jika dalam Tesis banyak digunakan tanda-tanda lain yang berarti dan mempunyai

makna penting (misalnya singkatan atau lambang-lambang matematika, bahasa dan

lainnya), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang dan tanda tersebut.

3. Isi Bagian Inti

Bagian inti dari Tesis terdiri dari lima bab, yaitu : Pendahuluan, Kerangka Teoritis,

Metodolgi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran.

Rincian dari setiap bab akan diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab I Pedahuluan dari Tesis, menyajikan masalah apa yang akan diteliti, untuk apa

dan mengapa perlu dilakukan penelitian. Agar proses penelitian dapat berjalan secara

sistematis, maka disusun urutan dari proses penelitian dengan baik yaitu : 1) Latar

Belakang Masalah; 2. Identifikasi Masalah; 3. Batasan Masalah; 4. Rumusan Masalah;

5. Tujuan Penelitian; 6. Manfaat Penelitian. Rincian dari setiap subbab dapat dilihat dari

urian berikut ini :

1.1. Latar Belakang Masalah

Bagian ini mengemukakan fenomena adanya kesenjangan antara harapan dan

kenyataan, baik kesenjangan dari teori maupun kesenjangan praktis/empiris yang

melatarbelakangi masalah yang akan diteliti. Latar belakang masalah juga berisi

teori, hasil penelitian, kesimpulan seminar, diskusi ilmiah maupun hasil

pengamatan atau pemahaman pribadi yang terkait erat dengan masalah yang akan

diteliti sehingga masalah yang akan diteliti memiliki landasan berpijak yang kuat

dan kokoh.

1.2. Identifikasi Masalah


Pada bagian ini disusun pendaftaran masalah secara sistematis berdasarkan adanya

masalah, kemudian dirinci dan diidentifikasi dari berbagai aspek, faktor dan

variabel. Seluruh masalah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti

didaftar dan memilih yang terpenting dan utama untuk dicarikan solusi atau

jawabannya melalui penelitian yang akan dilakukan.

1.3. Pembatasan Masalah

Pada bagian ini berisi tentang pembatasan masalah yang terkait dengan masalah

yang akan diteliti dengan mempertimbangkan defenisi istilah, defenisi operasional,

keahlian peneliti, waktu, tenaga dan biaya penelitian, kemudian peneliti dapat

memilih satu atau lebih masalah yang akan diteliti.

1.4. Perumusan Masalah

1.5. Pada bagian ini, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti untuk menyatakan

secara tersurat pertanyaan penelitian yang akan dicarikan solusi atau jawabannya

dan disusun secara lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan

diteliti berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Perumusan

Masalah juga disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk

kalimat tanya sehingga rumusan masalah yang disusun akan memperlihatkan

variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel

tersebut, dan subjek penelitian, serta dapat diuji secara empiris sehingga

memungkinkan untuk dapat dikumpulkan data untuk menjawab pertanyaan yang

diajukan. Contoh : Bagaimana hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP

dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran Matematika.

1.6. Tujuan Penelitian


Pada bagian ini berisi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian

mengacu/sesuai dengan isi dan rumusan masalah penelitian, tetapi berbeda dalam

merumuskannya, dimana masalah penelitian dirumuskan dengan kalimat tanya,

sedangkan tujuan penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan. Contoh :

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat

kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran

Matematika.

1.7. Manfaat Penelitian

Pada bagian ini berisi tentang manfaat penelitian terutama bagi pengembangan

ilmu pengetahuan atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas, dan alasan

kelayakan atas masalah yang diteliti sehingga diharapkan dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini memang layak dilakukan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1. Kerangka Teoretis
Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu

masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi

dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat

diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-

hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Bab

II (Kajian Pustaka), Untuk tesis, teori yang dikaji tidak hanya teori yang

mendukung, tetapi juga teori yang bertentangan dengan kerangka berpikir peneliti.

Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoretis tentang objek (variabel)

yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas
hipotesis. Untuk dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti,

maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas

hipotesis yang diajukan menurut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih

sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang

relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu

subbab tersendiri.

Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal

penelitian, tesis, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi

ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik

jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada

sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan

penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pada

bagian akhir kajian pustaka dalam tesis perlu ada bagian tersendiri yang berisi penjelasan

tentang pandangan atau kerangka berpikir yang digunakan peneliti berdasarkan teori-

teori yang dikaji.

Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni prinsip

kemutakhiran kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip

kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif

pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada period berikutnya.

Dengan prinsip kemutakhiran, peneliti dapat berargumentasi berdasar teoriteori

yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap

telaah laporan - laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan

kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.

2.2. Kerangka Konseptual dan Hipotesis


2.2.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sarana peneliti untuk menganalisis secara terstruktur

dan berargumentasi tentang kecenderungan dugaan kemana penelitian akan berlangsung.

Pada penelitian kuantitatif kecenderungan akhirnya adalah diterima atau ditolaknya

hipotesis penelitian tersebut. Kerangka konseptual dibangun berdasarkan a)

permasalahan penelitian dan b) kajian teori yang digunakan dan dianalisis pada sub bab

sebelumnya yaitu Kerangka Teoritis. Permasalahan penelitian dikemukakan kembali

secara eksplisit untuk membarikan gambaran utuh mengapa penelitian tersebut layak

dilaksanakan berdasarkan kajian empiris dan teoritis. Kemukakan juga aspek teori yang

digunakan beserta analisisnya dan kemana kecenderungan berpikir peneliti akan hasil

penelitian tersebut (menerima atau menotak hipotesis). Argumentasi peneliti sangat

bergantung pada keberpihakan peneliti terhadap teed yang dianggap benar. Dalam

Kerangka Konseptual tidak dibenarkan adanya kutipan-kutipan. Peneliti membangun

sendiri argumentasinya berkaitan dengan permasaiahan dan teori yang digunakannya.

2.2.2. Hipotesis Penelitian

Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian

kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh

karena itu subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam tesis hasil penelitian

kuantitatif. Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan

kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-

kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan

paling tinggi tingkat kebenarannya.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksion. Artinya, dalam rumusan
hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan.antar variabel,

melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh:

terdapat hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar

mereka dalam matapeiajaran Matematika. Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan

menjadi: Siswa SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang

lebih tinggi dalam mats pelajaran Matematika dibandingkan dengan yang tingkat

kecerdasannya sedang.

Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua

variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan

secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.

BAB III METODE PENELITIAN

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak

mencakup . (A) Lokasi Penelitian, (B) Sumber Data, (C) Desain penelitian, (D) Teknik

Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian, dan (E) Teknik Analisis Data.

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian memuat tempat dan waktu penelitian dilaksanakan. Spesifikasi dan

kriteria pemilihan lokasi penelitian juga layak dikemukakan pada bagian ini sehingga

pembaca dapat memahami alasan mengapa penelitian tersebut dilaksanakan. Atasan

pemilihan Lokasi Penelitian sebaiknya dikemukakan berdasarkan argumentasi empiris

dan teoretis.

3.2. Sumber Data


Sumber data memuat populasi dan sampel penelitian. Istilah populasi dan sampel tepat

digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian.

Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih

cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian experimental.

Dalam survei, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif

disebut Warman atau subjek tergantung pada cara pengambilan datanya.

Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar

besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya

adalah agar sampel yang dipilih benar benar representatif, dalam arti dapat

mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Kerepresentatifan sampel

merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya dengan

maksud menggeneralisasikan hasil-hasil penelitian sampel terhadap populasinya. Jika

keadaan sampel semakin berbeda dengan karakteristik populasinya, maka semakin

besar kemungkinan kekeliruan dalam generalisasinya.

Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian Sumber Data adalah (a) identifikasi dan

batasanbatasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan, teknik

penyuplikan sampel, serta (C) besarnya sampel.

3.3. Disain Penelitian

Penjelasan mengenai desain atau rancangan penelitian yang digunakan perlu diberikan

untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental. Desain penelitian

diartikan sebagai strategi mengatur Latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang

valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian, Dalam penelitian

eksperimental, desain penelitian yang dipiiih adalah yang paling memungkinkan

peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh


terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan desain penelitian dalam penelitian

eksperimental selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

Pada penelitian non eksperimental, bahasan dalam sub bab desain penelitian berisi

penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dan tujuan dan sifatnya;

apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survei atau penelitian historis,

korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula

variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel

- variabei tersebut.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Bagian ini menguraikan (a) instrumen penelitian, (b) langkah-langkah yang ditempuh

dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (c) jadwal waktu pelaksanaan

pengumpulan data.

Pada bagian instrumen penelitian dikemukakan instrumen yang digunakan untuk

mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur

pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang

digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang

digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dan segi isinya.

Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.

Dalam tesis, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila

instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk

melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Pada bagian

ini juga dipaparkan penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikator-

indikatornya sehingga kelihatan asal muasal butir instrumen yang digunakan dalam

penelitian. Defenisi operasional juga dikemukakan secara eksplisit. Definisi


operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian arau

kekurang jelasan makna seandainya penegasan defenisi tidak diberikan. Definisi

operasional disampaikan secara langsung berdasarkan konsep atau konstruk teori dan

variabel yang diteliti untuk memudahkan pengukurannya. Definisi operasional lebih

dititik beratkan pada pengertian operasional yang diberikan oleh peneliti terhadap

masingmasing variabel. Definisi operasional adalah definisi yang dipaparkan alas sifat-

sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati dan diukur secara tidak langsung.

Definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau

mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dan

variable Prestasi aritmatika” adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi

menambah, mengurangi, mengalikan. membagi, dan menggunakan desimal. Di

samping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal

yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh

orang lain.

Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian

skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/ pernyataan. Untuk alat dan

bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dan alat yang digunakan dan

karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian

kadang kala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang

digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti

dengan Alat dan Bahan.

Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data. perlu

dijelaskan cara pemilihan serta upava mempersiapkan mereka untuk melaksanakan

tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal
lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses

pelaksanaan penelitian.

3.5. Teknik Analisis Data

Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dan

metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik

inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik

nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang

dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang

hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah

ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya. Beberapa teknik analisis statistik

parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih

akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrtk.

Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi),

sedangkan penerapan statistik non parametrik tidak menuntut persyaratan tertentu. Di

samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga

dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup

dikenal, maka pembahasannya'tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya, jika

teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang popular), maka uraian

tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Anaiisis data dilakukan tidak secara

manual tetapi menggunakan software-software pengolah data statistika seperti SPSS atau

systat, dan hal ini perlu disebutkan dalam bagian analisis data. Software systat disamping

sebagai menganalisis data juga menghasikan grafik yang dapat diedit di power point.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenal hasil-hasil yang


diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang

Hasil Penelitian. Bagian ini memuat uraian tentang deskripsi data, dan pengujian hipotesis

serta memuat figura (foto, grafik, ilustrasi, dan bagan), serta tabel. Bagian kedua memuat

pembahasan tentang hasil analisis data .

4.1. Hasil Penelitian

Bagian ini memuat berbagai hal tentang deskripsi data yang berkaitan dengan figura

(foto, grafik, ilustrasi, dan bagan) dan tabel (tabel dan matriks). Kemukakan juga analisis

hasil dan deskripsi data tersebut.

Kata deskripsi data bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraikan

masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing

variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statislik deskriptif,

seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai

rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab

tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah atau tuition penelitian.

Materi yang disajikan dalam Bab IV tesis adalah temuan-temuan yang penting dan

variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna.

Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan

tersebut diletakkan dalam lampiran apabila diperlukan. Begitu juga denyan histogram

distribusi data dibuat di iampiran deskripsi_ tentang distribusi data cukup dinyatakan

bahwa data berdistribusi normal atau tidak serta bukti statistiknya. Jika data tidak

berdistribusi normal apakah data telah ditransformasi kemudian hasil uii normatnya

bersifat faktual, tidak mencakup interpretasi peneliti.

Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis juga dipaparkan dalam bagian ini. juga

dinyatakan pada bagian ini.


Hasil penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel, ataupun

grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut

masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini per1u dibatasi pada hal-hal yang

Pemaparan tersebut pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian

untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam

bab ini, termasuk hipotesis nihilya, dan masing-masing diikuti dengan hasil

pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat.

Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka

statistik yang diperoleh dan perhitungan statistik.

4,2. Pembahasan

Pembahasan atas temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam Bab IV

mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian, Tujuan pembahasan

adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian

dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan

penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori

yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dan

hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-temuan penelitian.

Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan

secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh, Sementara itu, penafsiran terhadap temuan

penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.

Pengintegrasian tujuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada

dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks khasanah


ilmu yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan

penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. Hal ini

tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di dalam Bab II.

Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang

relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil

penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh

hasil penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang

mendukung penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan justru akan

menjadi lebih menarik iika di dalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang

berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoretis

ataupun metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat.

Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian yang

diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak. Pertama,

faktor nonmetodotogis, seperti adanya intervensi variabel lain sehingga menghasilkan

kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan

metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak sahih atau kurang reliabel.

Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut letak ketidak sempurnaan instrumen

yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang ada akan

menjadi salah situ pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis di masa

yang akan datang.

Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori

atau menyusun teori baru, hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud

menelaah teed. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana
modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori

Baru.

Dalam bagian ini kemukakan juga tentang keterbatasan penelitian. Keterbatasan

penelitian tidak harus ada dalam tesis. Namun, keterbatasan seringkali diperlukan agar

pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada.

Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam

penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan

ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik

penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala

yang bersumber dan adat tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi

peneliti untuk mencari data yang diinginkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V atau bab terakhir tesis, dimuat dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran.

5.1. Kesimpulan

Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan

rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan penelitian terikat

secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang

henar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.

Simpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara

lengkap dalam Bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada di dalam

Bab IV. Dengan demikian, konsistensi, dan tata urutan rumusan masalah, tujuan

penelitian, hasil yang diperoleh, dan simpulan penelitian tetap terpelihara.


5.2. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,

dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keivar dari batasbatas lingkup

dan implikasi penelitian.

Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional.

Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, la tidak mengalami kesulitan

dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Di samping itu, saran yang diajukan

hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga

pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak. Sebaiknya saran

diajukan pada beberapa aspek: empiris, teoritis, dan penelitian lebih lanjut.

4. Isi Bagian Akhir

Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam bagian ini adaiah yang mendukung atau terkait

erat dengan urutan yang terdapat pada bagian Inti. Yang perlu ada pada bagian akhir

adalah (a) daftar rujukan, (b) pernyataan keaslian tulisan, (C) lampiran-Lampiran, dan

(d) riwayat hidup.

Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan

dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak

dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan

pustaka yang disebutkan dalam teks tesis harus dicanturnkan datam daftar rujukan. Tatacara

penulisan daftar rujukan dibahas pada Bagian VI, Teknik Penuiisan, dalam pedoman ini.

Istilah Daftar Pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan

pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
teks.

Untuk tesis, artikel, dan laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya

yang dirujuk dalam tema sehingga istilah yang tepat adalah “daftar Rujuan” bukan daftar

pustaka. Contoh daftar rujukan dapat dilihat pada Lampiran 12.

Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi tesis dan disertasi yang

ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui

sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk

diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebrat plagiat.

Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini.

Lampiran-Lampiran

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting

untuk tesis, misalnya instrumen penefitian, data mentah hasil penelitian, hasil perhitungan

statistik, surat ijin dan tanda bukti tetah mefaksanakan pengumpulan data penefitian, dan

lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran

harus diberi nomor unit lampiran dengan menggunakan angka Arab.

Riwayat Hidup

Riwayat hidup penulis tesis hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan

sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kamu). Hal-hal yang perlu

dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggai lahir, riwayat

pendidikan, pengalaman, berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang

pernah diraih seiama belajar di perguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah

dasar dan sekolah menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/istri
dan, putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). Contoh riwayat

hidup dapat dilihat pada Lampiran 13.


BAB VI
FORMAT PENULISAN TESIS
PENELITIAN KUALITATIF

1. Format Tesis Hasil Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai
dengan konteks (holistik - kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan
makna dan sudut pandang subyek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Ciri-ciri penelitian
kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat berupa masalah, obyek evaluasi, atau
pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif harus memiliki struktur dan bentuk yang
koheren yang dapat memenuhi maksud yang tercermin dalam fokus penelitian.
Gaya penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model tunggal. Gaya
penulisan dapat bersifat, informal, atau gabungan keduanya. Laporan yang ditulis dengan
gaya formal memuat hal-hal pokok bagian awal, kemudian menunjukkan aspek-aspek yang
dianggap penting yang dapat dipaparkan beserta contoh-contoh dan data. Laporan bergaya
informal, misalnya berisi paparan sebuah cerita yang -diakhiri dengan kesimpulan.
Sistimatika tesis hasil penelitian kualitatif pada dasarnya terdiri dan tiga bagian utama
: bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.
1.1. Bagian Awal
Halaman Sampul
Lembar Logo
Lembar Persetujuan
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lainnya

1.2. Bagian Inti


Penulisan pada bagian ini mengikuti format seperti berikut ini
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Betakang
1.2. Fokus Penelitian
1.3. Masalah
1.4. Tujuan
1.5. Manfaat
BAB II.KAJIAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teoretis
2.2. Dasar Konseptual
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Subjek Penelitian
3.2. Teknik Pengumpui Data
3.3. Analisis Data
3.4. Keabsahan Penelitian
BAB IV. PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Paparan Data
4.2. Hasil Penelitian
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran
1.3. Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
2. Isi Bagian /Awal
(Lihat isinya pada Penelitian Kuantitatif)
3. Isi Bagian Inti

BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang
dilakukan. Dengan uraian pendahuluan diharapkan pembaca dapat mengetahui konteks atau
latar belakang penelitian. Fokus penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, dan kegunaan
penelitian
1.1. Latar Belakang
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian
ini dilakukan, dan apa atau siapa yang mengarahkan penelitian
1.2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok
yang akan diungkap atau digali dalam penelitian ini.
1.3. Masalah
Masalah dapat dituliskan dengan membuat uraian permasalahan yang diteliti. Apabila
digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaaan yang
akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-
pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di
lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan
mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian
kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala
yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah mengadakan studi
pendahuluan di lapangan.
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai
dengan fokus yang telah dirumuskan
1.5. Manfaat
Pada bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan lima atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata Lain,
uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan keiayakan atas masalah yang
diteliti. Dan uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap masalah yang dipilih memang Iayak untuk dilakukan.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teoretis
Dasar teoritis dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Selain itu dasar teoritis juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran dasar teoritis dalam penelitian kuatitatif
dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dan
dasar teoritis menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penotakan terhadap teori
yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kuantitatif peneliti bertolak dan data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori
2.2. Dasar Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sarana peneliti untuk menganalisis secara terstruktur
dan berargumentasi tentang kecenderungan dugaan kemana penelitian akan berlangsung.
Pada penelitian kuantitatif kecenderungan akhir penelitian tersebut. Kerangka konseptual
dibangun berdasarkan a) permasalahan penelitian dan b) kajian teori yang digunakan dan
dianalisis pada subbab sebelumnya. Permasalahan penelitian dikemukakan kembali
secara eksplisit untuk memberikan gambaran utuh mengapa penelitian tersebut layak
dilaksanakan berdasarkan kajian empiris dan teoretis. Kemukakan juga aspek teori yang
digunakan beserta analisisnya dan kemana kecenderungan berpikir peneliti akan hasil
penelitian tersebut. Argumentasi peneliti tidak bergantung pada keberpihakan peneliti
terhadap teori yang dianggap benar.
Dalam Kerangka Konseptual tidak dibenarkan adanya kutipan-kutipan. Peneliti
membangun sendiri argumentasinya berkaitan dengan permasalahan dan teori yang
digunakannya.

BAB III. Metode Penelitian


Bab ini memuat uralan tentang metode dan iangkah langkah penelitian secara operasional
yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi peneiitian, sumber
data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-
tahap penelitian.

3.1. Subjek Penelitian


Subjek dalam penelitian kualitatif adalah orang-orang yang dijadikan subjek penelitian.
Subjek penelitian harus berlaku dalam latar alamiah tentang bagaimana mereka berpikir
dan bertindak menurut cara mereka. Dalam hal ini diusahakan agar jangan sampai terjadi
oleh kehadiran oleh seorang peneliti tindakan dan cara para subjek penelitian menjadi
berubah. Intinya penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian; memanfaatkan metode kuatitatif,
mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitian pada usaha
menemukan dasar teori dan dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses dan
pada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk
memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil
penelitiannya bersifat disepakati oleh kedua belah pihak : peneliti dan subjek penelitian
3.2. Teknik Pengumpul Data
Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misainya
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi
rekaman data: Fidetitas dan struktur. Fidetitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata
dan lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidetitas tinggi, sedangkan
catatan lapangan memiliki fidetitas kurang). Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana
wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-MI yang
menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur rekaman
diuraikan pada bagian ini, Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan
keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpuian data.

3.3. Analisis Data


Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis
transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti
dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian,
pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan
penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kuatitatif, analisis data dilakukan
seiama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain,
analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat
menggunakan statistik nonparametrik, Logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang
analisis data ini supaya diberikan contoh yang operasional, misalnya matrik dan logika.
3.4. Keabsahan Penelitian
Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan
temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti
kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangare kehadiran peneliti di
lapangan, observasi yang diperdalam, tiangulasi (menggunakan beberapa sumber,
metode, peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan
kesesuaian hasil, dan pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan
dapat atau tidaknya ditransfer ke latar lain (transferabiliiy,), ketergantungan pada
konteksnya (dependability), dan dapat atau tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya
(confirmability).

BAB IV. PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN


Bab ini memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan menggunakan
metode dan prosedur yang diuraikan dalam bab III. Uraian ini terdiri atas paparan data yang
disajikan dengan topik sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis
data.
4.1. Paparan Data
Paparan data tersebut diperoleh dan pengamatan (apa yang terjadi) dan/atau hasil
wawancara (apa yang dikatakan) serta diskripsi informasi lainnya (misalnya yang berasal
dan dokumen foto atau rekaman video, dan hasil pengukuran. Paparan data yang memuat
informasi yang berasal dari pengamatan dan wawancara yang dianggap menonjol dapat
dilihat pada contoh I dan contoh 2.
Contoh I
Paparan Informasi dan Wawancara
Masyarakat di desa Laut Dendang memiliki tradisi gotong-royong yang kuat antara lain
dilaksanakannya “mingguan” dan “Gugur Gunung” yang dipimpin oleh Kepala Lorong
l Keplor. Hal ini diceritakan oleh Pak Satre, seorang tokoh masyarakat setempat yang
juga salah satu keturunan “Bobol Desa” di desa ini, sebagai berikut.
“Mingguan” yang dlaksanakan tanpa upah untuk kepentingan desa diwajibkan bagi
pemilik tanah gogol tiap minggu untuk memperbaiki tempat-tempat seperti jalan, sungai,
atau kuburan. Sedangkan Gugur Gunung telah dilaksanakan secara turun-temurun sejak
merdeka. Dari keterangan Pak Sastro ini dapat disimpulkan bahwa ikatan social warga
Luat Dendang kuat sekali dan sudah mengakar cukup lama.
Contoh 2
Paparan Informasi dan Pengamatan
Pengaturan tempat duduk yang terpisah juga terjadi ketika dilaksanakan pengajian di
rumah Pak Ahmad. Berikut ini petikan catatan lapangan yang menggambarkan suasana
tersebut.
Sanwa jamaah sedang duduk di ruang tamu dan ruang keluarga, di atas permadani.
lbuibu yang sebagian adalah istri dosen menempati ruang tengah, dekat kamar tidur.
Ada sembilan orang ibu yang duduk di tempat itu.
Dengan demikian terdapat norma yang ketat di daerah ini, khususnya yang menyangkut
pergaulan antara pria dan wanita.
4.2. Hasil Penelitian
Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema,
kecenderungan, dan motif yang muncut dan data. Disamping itu, temuan dapat berupa
penyajian kategori, sistem kiasifikasi, dan tipotogi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
Simpulan memuat temuan pokok, implikasi dan tindak lanjut penelitian. Dalam
penelitian kualitatif temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan “makna”
temuan-temuan tersebut.
5.2. Saran
Saran-saran berisi rekcmendasi yang diajukan berkaitan dengan hasil penelitian
BAB VII
TEKNIK PENULISAN

1. SISTEMATIKA PENULISAN
Peringkat judul bab dan subbab dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, cetak
miring, dan letaknya pada halaman, dan bukan dengan angka, sebagai berikut.
 Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tengah (judul
bab).
 Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tepi kiri.
 Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan diletakkan di tepi kiri.
 Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold, dari
 diletakkan di tepi kiri.
 Peringkat 5 ditulis dengan huruf kecil (kecuali huruf awal kata pertama), 1,2 cm
dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan titik.
 butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan kegiatan dan
jadwal) dan butir nonhierarkis (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan
setara). Butir hierarkis dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1)
dan (a); sedangkan butir non hierarkis dinyatakan dengan butir seperti 0 dan .
2. CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
2.1. Cara Merujuk
 Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara
tanda kurung.
 Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan menyebut nama akhir
 kedua penulis tersebut.
 Jika penulisnya Iebih dan dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara
menulis nama pertama dan penulis tersebut diikuti dengan dkk.
 Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah
nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama
koran.
 Untuk karya terjermahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan
nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau Iebih yang ditulis oleh
penulis yang berbeda dicantumkan dalam sate tanda kurung dengan tanda
koma sebagai pemisahnya.
2.2. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
 Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
 Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
 Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal ('...')
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin
banyak “campur tangan' pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat
partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau Iebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah
dan teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebe!ah kiri dan kanan,
dan diketik dengan spasi tunggal Nomor halaman juga harus ditulis.
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The placebo effect, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier
studies were dearly premature in attributing the results to a placebo eflfect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dan
tepi kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...
diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru' (Manan, 1995:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuarg diganti dengan
empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara
lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim,
1995:315).
2.3. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan Bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis
bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung
bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Perhatikan Contoh berikut.
 Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
 Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga temyata lebih baik dari pada mahasiswa tahun
keempat (Salimin,1990:13).

2.4. Cara Menulis Daftar Rujukan


Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan
yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan,
sedangkan semua bahan yang dikutip secara Langsung ataupun tak Langsung
dalam teks harus dicantumkan dalam Daftar Rujukan. Pada. dasarnya, unsur yang
ditulis dalam Daftar Rujukan secara berturut-turut meliputi (1) nama penulis
ditulis dengan urutan: nama. akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa getar
akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul (subjudul), (4)
kota. tempat penerbitan, dan, (5) nama penerbit. Unsur-unsur tersebut dapat
bervariasi tergantung jenis sumber pustakanya. Jika penulisnya lebih dari satu,
cara. penulisan namanya sama. dengan penulis pertama.
Nama penulis yang terdiri dan dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir
diikuti koma, nama. awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten
dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk
ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.
Rujukan dan Buku
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis
dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata penghubung.
Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Strunk, W. Jr. & White, E.B. 1979. The Elements of Style (3rd ed.). New York: Macmillan.
Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai ldeoiogi Bangsa: Dar/ Pilihan Satusatunya ke Satu-
satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP MALANG.

Jika ada beberapa jurnal yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c,
dan seterusnya yang urutannya ditentukari secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
Contoh:
Comet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Dearinghouse.
Comet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta,
GA: Career Ladder Dearinghouse.

Rujukan dan Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada editornya)


Seperti menulis rujukan dan buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor
dan (Eds ) jika editorya lebih dan satu, di artara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: Teaching English as a
Second Language. New York: Praeger.
Aininuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Pane/it/an Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan
Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.

Rujukan dan Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)


Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul ditulis
tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.)
bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dan satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis
dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Hartley, J.T., Harker, J.0. & Walsh, D.A. 1930. Contemporary Issues and New Directions in
Adult Deveiopment of Learningand Memory,Dalam L.W. Peon (Ed.), Aging in the
1980s: Psychological Issues (him. 239-252). Washington, D.C.: American
PsychologicalA.ssociation.

Hasan, M.L. 1990. Karakteristik Peneiitian Kualitatif. Dalam. Aminuddin (Ed.)',


Pengembangan Panelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (him.12-25).
Malang HISKI Komisariat Matang dian YA3.

Rujukan dari Artikel dalam Jurnal


Nama akhir penulis ditulis paling depan diikuti dengan nama awal, kemudian tahun
dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama
jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dan setiap katanya ditulis dengan huruf
besar kecuali kata hubungan. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor
berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dan artikel tersebut.
Contoh:
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum
Penelitian, 1(1): 33-47.

Rujukan dan Artikel dalam Majalah atau Koran


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada).
Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali
kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan
dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Gardner, H. 198 1. Do Babies Sing a Universal Song? Psychology Today, him. 70-76.
Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4):
46-48.
Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.

Rujukan dan Koran tanpa Penulis


Nama koran ditulis di bagian awal, tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama
koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan
nomor halaman.
Contoh:
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah I_ebih Mandiri, hlm. 3.

Rujukan dan Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Rujukan dan Lembaga yang ditulis atas Nama Lembaga Tersebut


Nama lembaga penanggung jawab Langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul
karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama Lembaga yang bertangung
jawab atas penerbitan karangan tetsebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rujukan Berupa Karya Terjemahan


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul
terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit
terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa
tahun.
Contoh:
Ary, D.. Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya:Usaha Nasional.

Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum, pada sampul, judul
skripsi, tesis atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi. tesis,
atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakuttas serta
nama perguruan tinggi.
Contoh:
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris
di LPTK. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG.

Rujukan Berupa Makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama
pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Huila, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. MakaLah disajikan dalam Loka
karya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV,
Pusat Penelitian IKIP MALANG,Malang, 12 jun.

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar


Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.

Rujukan dari Internet berupa Karya Individual


Nama penulis ditulis seperti rujukan dan bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan
kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L.a Hali, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The
Calm before the Storm, (Online),(http://joumal.ecs. soton.ac.uk /survey/survey.
html, diakses 12 Juni 1996).
Rujukan dan Internet berupa Artikel dan Jurnal
Nama penulis ditulis seperti rujukan dan bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai
dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Costarelli, S., & Calla, R. M. 2004. Self directed Negative Effect: The distinct roles of
ingroup identification and outgroup derogation. Current Research in Social
Psychology, (online), vol. 10 No.1, (httpl www.uiowa.edu/%7Egrpproc/
crispicriso.10.2.html, diakses 12 Januari 2005)

Griffith, A.I. 1995'. Coordinating FamiLy and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3,No. 1, (http:/io!am.ed.asu.edu!epaa /,
diakses 12 Februari 1997).

Kumaidi. 1998. Per,gukuran Bakal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4,(http: I /www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
2000),

Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi


Nama penulis ditulis seperti rujukan dan bahan cetak, diikuti secara berturut-turut
oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan
diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion
List, (OnLine),(NETTRAINubvm.cc.buffaio.edu, diakses 22 Nopember 1995).

Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi


Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (atamat e-mail
pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak
miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis, A. (a.davis@)uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-
mail kepada Alison Hunter (huntera@usg.edu_au).
Naga, Dali 5. (ikip-jkt®indo.net.id). I Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada All
Saukah (jippsi®mlg.ywcn.or.id).
3. TABEL DAN GAMBAR
3.1. Penyajian Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk
menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi
masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan
data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik seharusnya sederhana dan, dipusatkan pada beberapa ide.
Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajian
tabel. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada menggunakan sedikit tabel yang
isinya terlalu padat. Tabel yang baik haws dapat menyampaikan ide dan hubungan-
hubungannya secara efektif.
Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka label harus
ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang dari
setengah halaman) sebaiknva diintegrasikan dengan teks.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas
tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penujukan. Jika tabel lebih dari satu
halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman
selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada
halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan Tabel... pada tepi kiri, tiga spasi dari garis
horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan
huruf besar. Kata “Tabel ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judui tabel
ini ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika
judul tabel lebih dad sate baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf
awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak
3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel Nomor tabel ditulis dengan
angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimuat dan
nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab
nomor urut tabel dimulai dan nomor 1.
Contoh:
Tabel 4.1. Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa Unpri Tahun 2009
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi Berprestasi
Mahasiswa Unpri Tahun 2009 terletak pada Bab IV nomor urut yang pertama.
Pengacuan tabel menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata label di atas
atau label di bawah.
Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 3 spasi di bawah nama tabel. Kolom
pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan.
Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk
singkatan/Lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan
menggunakan spasi tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah
pembacaan tabel, tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak
diperlukan.
Tabel yang dikutip dari sumber lair wajib diberi keterangan mengenal nama akhir
penulis, tahun pubilkasi, dan nomor halaman tabel pas di bawah tabel dengan jarak tiga
spasi dan garis horisontal terbawah, mulai dan tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk
menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol
tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di
bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.

Contoh:
Tabel 4.2.
Tabel Anova untuk Regresi Linear Sederhana Ŷ = 30,11 + 0,69 X
Sumber Varian Db JK RJK Fh Ft
Total 40 362963 362963 - -
Regresi a 1 362712,03 362712,03 a. 0,95
Regresi b 1 142,83 142,83 50,12 (1: 38)
Sisa 38 108,14 2,85 4,10
Tuna Cocok 9 30,22 3,36 a. 0 95
Galat 29 77,92 2,69 1,25 (15,23)
2,25

Keterangan : db = derajat kebebasan; JK = jumlah kuadrat; RJK = rata-rata jumlah kuadrat


3.2. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, dan gambar
lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan
mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk membangun deskripsi, tetapi
dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga
dapat digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik. Beberapa pedoman
penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut.
(1) Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan
judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
(2) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat
dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.
(3) Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi
niiai penyajian data.
(4) Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan
pada halainan tersendiri.
(5) Penyebutan adanya gambar di dalam teks seharusnya mendahului gambar.
(6) Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata.
gambar di atas atau gambar di bawah.
(7) Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel
ini : Gambar 4.1
Contoh:
Gambar 4.1
Pertumbuhan tahunan bating bibit pinus putin selama musim tanam 2006-2008
setelah panen selektif di tahun 2006 dalam (A) daerah selektif panen, dan
(B) suatu wilayah non-panen.

3.4. PENGGUNAAN BAHASA


Penulisan karya Ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, normal,
dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan
istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-betit, dan struktur paragraf yang
runtut. Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat
pasif, kata-kata yang tidak emotif, dan tidak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata-
kata seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan
aleh penulis sendiri, istilah yang dipakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau
penelitio Namun, istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.
3.5. PENCETAKAN DAN PENJILIDAN
3.5.1. Ukuran Kertas, Bidang Pencetakan, dan Naskah Akhir
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7
cm), minimal 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dan tepi kid kertas,
dan 3 cm dan tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas. Tiap halaman
hendaknya tidak berisi lebih dan 26 baris (untuk teks dengan spasi ganda).
Sebuah paragraf hendaknya tidak dimulai pada bagian halaman yang hanya
memuat kurang dan tiga baris. Naskah akhir tesis hendaknya dicetak (diprint)
dengan printer deskjet, inkjet atau laser.

3.5.2. Jenis Huruf


Karya ilmiah hendaknya diketik dengan komputer, menggunakan program
Microsoft Word, dengan jenis huruf (font) Times New Roman. Jenis huruf ini
disebut huruf proporsional, karena jarak antar huruf tergantung pada besar-
kecilnya huruf tersebut. Misalnya huruf m berukuran lebih besar dan pada
huruf I, sehingga jarak antara dua huruf selalu rapat. Jenis huruf ini amat lazim
digunakan pada pencetakan buku, jurnal, majalah, dan surat kabar. Berikut ini
contoh huruf teks yang ditulis dengan huruf Times New Roman:
Berdasarkan uraian para ahli di atas serta temuan dari penelitian ini jelas
bahwa buku dengan tingkat keterbacaan dan kualitas ilustrasi yang tinggi
memberikan tingkat pemahaman yang tinggi puia.
3.5.3. Ukuran Huruf
Huruf yang dianjurkan digunakan dalam penulisan tesis adalah Times New
Roman dengan fonta 12 atau Arial dengan fonta 11 untuk teks. Judul bab
menggunakan huruf Times New Roman dengan fonta 14, sedangkan judul
subbab dan sub-subbab dengan fonta seperti teks, yaitu fonta 12 (sesuaikan
ukuran huruf untuk tipe Arial). Semua judul dicetak tebal.
3.5.4. Modus Huruf
Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bola), dan garis bawah
(underiine) sebagai berikut:
(1) Normal
teks, induk, abstrok, kata-kata kunci, tabel, gambar, Fagan, catatan,
lampiran
(2) Miring (italic)
 kata non-Indonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)
 istilah yang belum lazim
 bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh digunakan bold-
normal, tetapi boleti italic hold)
 contoh yang disajikan pada teks utama
 judul subbab peringkat 4 pada Alternatif I
 judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam
daftar latar rujukan.
(3) Tebal (bold)
 Judul bab
 Judul subbab (heading)
 bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic; perhatikan
contoh berikut :
Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Militer.
(4) Garis bawah (underline)
Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan, kecuali dalam hal-hal
yang amat khusus. Garis bawah dipergunakan untuk teks yang dicetak
dengan huruf mesin ketik (Courier dan Prestige). Pada teks yang diketik
dengan huruf Times New Roman, garis bawah diganti dengan huruf miring
(italic).
3.5.5. Spasi
(1) Antarbaris.
Artikel ilmiah dicetak dengan spasi 1,5 sedangkan tesis. makalah, dan
Laporan penelitian dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan
gambar, grafik, lampiran, tabel, dan daftar rujukan dicetak dengan spasi
tunggai. Judul bab dicetak turun 4 spasi.dari garis topi atas bda g ketikan.
Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara
akhir teks dengan subjudui 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal
teks berikutnya 2 spasi (lihat Lampiran 18). Jarak antara paragraf sama
dengan jarak antarbaris, yaitu 2 spasi untuk skripsi dan makalah, dan 1,5
spasi untuk artikel. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan
pustaka lain dalam daftar rujukan menggunakari spasi ganda (2 spasi).
(2) Antar kata.
Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang. Spasi yang dibolehkan
maksimal sama dengan ukuran satu .huruf. Tepi kanan boleh rata (full
justification) atau tidak rata. Jika tepi kanan rata (full justification), harap
diupayakan spasi antar kata cukup rapat. Agar spasi antar kata cukup
rapat, kata yang tertetak di pinggir jika perlu diputus menurut suku
katanya (fasilitas hyphenation diaktifkan: I) mengikuti kaidah bahasa
Indonesia yang baku. Sesudah tanda baca titik, titik dua, titik koma, dan
koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong.
3.5.6. Tanda Pisah
Tanda pisah (dash) dalam huruf proporsional (seperti Times New Roman)
dinyatakan dengan satu garis panjang (—), dan tidak boleh dinyatakan dengan
2 garis pendek (- -) seperti pada huruf Courier dan Prestige. Tanda pisah
hendaknya rapat (tidak diberi spasi) dengan kata yang mendahului dan
mengikutinya.
3.5.7. Tanda Butir
Butir nonhierarkis dengan garis pendek (-) tidak boleh digunakan, dan
hendaknya djnyatakan dengan tanda bulit (berbentuk bulat atau persegi: o dan
). Perhatikan contoh berikut:
Hal-hal berikut perlu diperhatikan dalam memilih kertas untuk tesis:
 Jenis
 ukuran
 bobot
3.5.8. Awal Paragraf
Setiap awal paragraf dimulai dengan menjorok 1,2 cm dari tepi kiri bidang
pengetikan. Naskah diketik dalam satu kolom.
3.5.9. Penulisan Lambang dan Bilangan
Lambang-lambang huruf Yunani dan yang tidak dapat ditulis dengan
komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan
hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
3.5.10. Penomoran
 bagian awal tesis diberi nomor halaman angka Romawi kecil (i,ii,iii, dst)
di tengah bagian bawah
 nomor halaman pada bagian inti dan bagian penutup tesis dengan angka
Arab (1,2,3, dst) di kanan atas, kecuali nomor halaman bab Baru yang
ditulis di tengah bagian bawah halaman.
 nomor halaman untuk lampiran ditulis dengan menggunakan angka Arab,
di sudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
3.5.11. Penjilidan
Tesis harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung tesis
hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Tesis dijilid paling tidak sebanyak
11 eksemplar:
 2 eksemplar untuk pembimbing
 3 eksemplar untuk dosen penguji
 1 eksemplar untuk perpustakaan pusat
 2 eksemplar untuk perpustakaan PPs
 1 eksemplar untuk prodi
 1 eksemplar untuk tempat penelitian
 1 eksemplar untuk penulis
Halaman sampul harus dicetak dengan tinta kuning emas di atas dasar kulit
kain linen wama hitam.

3.6. PANDUAN PRAKTIS TEKNIK PENULISAN


Berikut ini disajikan beberapa petunjuk praktis teknik penulisan secara ringkas. Hal-
hal yang perlu diperhatikan
 Beri jarak 3 spasi antara tabel atau gambar dengan teks sebelum atau sesudahnya.
 Judul tabel atau gambar beserta tabel atau gambarnya harus ditempatkan pada
halaman yang sama (jika memungkinkan). Penyebutan tabel atau gambar dalam
teks menggunakan kata Tabel atau Gambar ... (diberi nomor sebagai identitas,
sesuai nomor Babnya) misal: Gambar 4.1, Tabel 4.3.
 Tepi kanan teks tidak harus rata; oleh karena itu kata mada akhir baris tidak harus
dipotong. Jika terpaksa harus dipotong, tanda penghubungnya ditulis setelah huruf
tampa disisipi spasi, bukan diletakkan di bawahnya.
 Tempatkanlah nomor halaman di pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali
halaman pertama setiap bab dan halaman Bagian Awa. Nomor halaman awal bab
dan Bagian Awal ditulis di tengah bagian bawah halaman.
 Semua nama penulis dalam daftar rujukan harus ditulis, walaupun penulis yang
sama memiliki beberapa karya yang dijadikan acuan dalam teks.
 Nama awal dan nama tengah dapat ditulis secara lengkap atau disingkat asal
dilakukan secara konsisten dalam satu daftar rujukan.
 Daftar Rujukan hanya berisi sumber yang digunakan sebagai acuan dalam teks, dan
semua sumber yang dikutip (secara langsung ataupan tidak langsung) harus ditulis
dalam Daftar Rujukan.
Hal-hal yang tidak boleh dilakukan
 Tidak boleh ada bagian yang kosong pada halaman, kecuali jika halaman tersebut
merupakan akhir suatu bab.
 Tidak boleh memotong tabel menjadi dua bagian (dalam dua halaman) jika
memang bisa ditempatkan pada halaman yang sama.
 Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai pertanda berakhimya suatu bab.
 Tidak boleh menempatkan judul subbab dan identitas tabel pada akhir halaman
(kaki halaman).
 Rincian tidak boieh menggunakan tanda hubung (-), tetapi menggunakan tanda
bulit ( o dan ). Ukuran besar-kecilnya bulit yang digunakan disesuaikan dengan
ukuran huruf yang digunakan. Built diletakkan di tepi kin, terpisah satu ketukan
dengan huruf yang mengikutinya. Rincian dengan menggunakan angka hanya
diperbolehkan jika mengandung pengertian langkah-Iangkah atau prosedur.
 Tidak boleh menambahkan spasi antar kata dalam satu beris yang bertujuan
meratakan tepi kanan.
 Daftar Rujukan tidak boleh ditempatkan di kaki halaman atau akhir setiap bab.
Daftar Rujukan hanya boleh ditempatkan setelah bab terakhir dan sebelum
lampiran-lampiran (jika ada).
DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. 2008. Publication Manual of the American
Psychological Association (4th Ed.). Washington, D.C.: APA.
Ballou, S.V. 1970. A Model for Theses and Research Papers. Boston : Houghton Mifflin
Company.
Davis, G.B. & Parker, C.A. 1979. Writing the Doctoral Dissertation. Woodbury, N. Y.:
Barron's Educational Series, Inc.
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 1994. Pegangan Gaya
Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya limiah Indonesia. Dihimpun oleh
Mien A. Rifai. Jakarta: Depdikbud, Ditjen Dikti, Ditbinlitabmas.
Evans D. & P. Gruba. 2007. How To Write a Better Thesis. Second Edition. Melbourne:
Melbourne University Press.
Fakultas Pascasarjana. 1985. Pedoman Penulisan Tesis Fakultas Pascasarjana. Malang: FPS
IKIP MALANG.
Gandjar, I., Somadikarta, s. a Oemarjati, B.S. 1988. Petunjuk Teknis Penyusunan Skripsi
Sarjana Biologi FMIPA Ul. Jakarta: Jurusan Biologi FMIPA UI.
IKIP MALANG. 1996. Pedoman Pembinaan dan Pelaksanaan Hak Cipta. Malang:, !KIP
MALANG,
Kasboah, K., SusiLo, H. & Wicaksono, M. 1990. Pedoman Penyusunan Skripsi. Matang:
OPF IKIP MALANG.
Madsen, D. 1983. Successful Dissertations and Theses. San Fransisco: Jossey-Bass
Publishers.
Perrin, Robert. 2007. Pocket Guide to APA Style. Boston: Houghton Mifflin Company.
Pusat Penelitian IKIP MALANG. 1989. Pedoman bagi Penyumbang Karangan. Forum
Penelitian, 1(2): 228-231.
Rofi'uddin, A. 1990. Panduan Penyusunan Makaich. Malang: OPF IKIP MALANG.
Sujana, N. 1988. Tuntunan Pen yusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi- Tesis-Tesis.
Bandung: Penerbit Sinar Baru.
Suriasumantri, J.S. -1986. Pedoman Penulisan limiah. Jakarta: Fakultas Pascasariana IKIP
Jakarta.
Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis & Disertasi - PPs Unimed
Lampiran 1. Contoh halaman sampul

Pengaruh Gaji, Insentif dan Tunjangan terhadap Kinerja Karyawan


(Studi Kasus di PT. XYZ)

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Manajemen/Akuntansi
Pada Program Studi Magister Manajemen/Akuntansi

Oleh :
Mega Lestari
NIM : 8136142015

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2018
Lampiran 2 : Contoh Logo
Lampiran 3 : Contoh Punggung Sampul
Lampiran 4 : Contoh halaman sampul

Pengaruh Gaji, Insentif dan Tunjangan terhadap Kinerja Karyawan


(Studi Kasus di PT. XYZ)

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Manajemen pada
Program Studi Magister Manajemen

Oleh :
Mega Lestari
NIM : 8136142015

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2015
Lampiran 5 : contoh halaman pengesahan

Pengaruh Gaji, Insentif dan Tunjangan terhadap Kinerja Karyawan


(Studi Kasus di PT. XYZ)

Disusun dan diajukan oleh

MEGA LESTARI
MM. 8136142015

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis


Pada Tanggal 19 Juni 2015 Dan dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen/Akuntansi
Program Studi Magister Manajemen/Akuntansi

Medan, 19 Juni 2018


Menyetujui
Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

(Nama Pembimgbing) (Nama Pembingbing)


NIDN. 19630101 198903 NIDN. 19640625 199003 1 003

Mengetahui
Ketua Program Studi Direktur Sekolah Pascasarjana
Magister Manajemen Universitas Prima Indonesia

Dr. Sofiyan Matondang, S.E M.MA Dr. Azharuddin, S.H.,M.Kn


NIDK. 8879260017 NIDN. 0118115701
Lampiran 6 : Contoh halaman persetujuan penguji.
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI UJIAN TESIS MAGISTER MANAJEMEN

NO. NAMA Tanda Tangan


1. Nama Pembimbing
NIDN. 19630101 198903 1 004 ………………………..

2. Nama Pembimbing
NIDN. 19640625 199003 1 003 ………………………..

3. Nama Penguji
NIDN. 19600618 198703 1 002 ………………………..

4. Nama Penguji
NIDN. 19580222 198903 1 002 ………………………..

5. Nama Penguji
NIDN. 19651015 199203 2 003 ………………………..
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TERTUTUP

NO. NAMA Tanda Tangan


1. Dr. Marham Sitorus, M.Si
NIP. 19630101 198903 1 004
(Nara Sumber) ………………………..

2. Dr. Ajat Sudrajat, M.Si


NIP. 19640625 199003 1 003
(Nara Sumber) ………………………..

3. Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si


NIP. 19600618 198703 1 002
(Nara Sumber) ………………………..

4. Dr. Mahmud, M.Sc


NIP. 19580222 198903 1 002
(Nara Sumber) ………………………..

5. Dr. Iis Siti Jahro, M.Si


NIP. 19651015 199203 2 003
(Nara Sumber) ………………………..

6. Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd


NIP.
(Nara Sumber) ………………………..
Lampiran 7. Contoh abstrak bahasa Indonesia ABSTRAK

Mega Lestari. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melaiui Pendekatan
Sainnfik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar inovatif dan intuektif yang
terintegrasi pendekatan salitifik dan melibatkan teknologi informasi berbasis web. Beberapa
pendekatan saintifik yang digunakan adalah Problem Based Learning, Project Based
Learning dan Inguiry Learning. Bennik penelitian yang dilakukan adalah penelitian
deskriptif. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and
development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan reaksi redoks dan
elektrokimia. Adapun, sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 orang
mahasiswa jurusan kimia program studi pendidikan kinria Fakultas Matematika dan Ilma
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan 2 calon dosen pengampu mata kuliah kimia
dasar di Universitas Negeri Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil analisis bahan ajar kimia dasar adalah bahwa bahan ajar tersebut
cukup valid, namun perlu untuk dikembangkan dari berbagai aspek. Bahan ajar yang telah
dikembangkan divalidasi oleli validator ahli. Penilaian dilakukan berdasarkan angket standar
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh
rata-rata pendapat dari 22 responden yang terdiri dari 2 orang dosen dan 20 orang mahasiswa
terhadap kualitas bahan ajar yang dikembangkan 3,22 yang tergolong da!am kriteria sangat
valid artinya bahan ajar hasil pengembangan sangat layak untuk dipergunakan dalam
pembelajaran. Penjabaran dari keseluruhan rata-rata responden terhadap kualitas bahan ajar
yang dikembangkan adalah rata-rata hasil penilaian dosen pengampu Kimia Umum yaitu
sebesar 3,40 dan rata-rata hasil penilaian mahasiswa pendidikan Kimia yaitu sebesar 3,04

Kata Kunci: Penelitian dan Pengembangan (R&D), Reaksi Redoks plan Elektrokimia,
Pendekatan Saintifik
Lampiran B. Contoh abstrak bahasa Inggris

ABSTRACT
Mega Lestari. Innovative and Interactive Development of Teaching Materials Through
Scientific Approach on Teaching Redox Reaction and Electrochemistry

This study aims to obtain innovative and interactive teaching materials integrated scientific
approach and involves a web-based information technology. Some of scientific approach that
used in this research are problem based learning, project based learning and inguiry learning.
Kind of the research is descriptive research. This type of research, including research and
development (research and development). Subjects were subject redox reaction and
electrochemistry teaching materials. Meanwhile, the sample used in this study consisted of
20 students majoring in chemistry education courses of the Faculty of Mathematics and
Natural Sciences, State University of Medan and 2 lecturers basic courses at the State
University of Medan. Selection of the sample using purposive sampling technigue. The
results of chemical analysis of teaching materials common is that the teaching materials are
guite valid, but need to be developed flora various aspects. Teaching materials that have been
developed validated by expert validator. Assessment is done based on a standard
guestionnaire BSNP (National Education Standards Agency). Based on research data
obtained an average of 22 respondents think that consists of 2 lecturers and 20 students on
the guality of teaching materials developed 3.22 belonging to the criteria of a very valid
means of the development of teaching materials is very feasible for use in learning.
Elaboration of the overall average respondent to the guality of teaching materials developed
are the average results of the assessment of General Chemistry lecturers in the amount of 3.40
and an average student assessment results Chemistry education that is egual to 3.04

Keywords: Research and Development (R&D), Redox Reaction and Electrochemestry,


Scientific Approach
Lampiran 9. Contoh daftar isi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB. II DESKRIPSI TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............. 6
2.1. Deskripsi Teoritis Variabel penelitian ......................................... 6
2.1.1. Hakekat matematika dan hasil belajar matematika .......... 9
2.1.2. Hakikat strategi pembelajaran .......................................... 13
2.1.3. Hakikat pembelajaran berbasis kontektual ...................... 15 .
2.1.4. Hakikat kreativitas siswa ................................................. 19
2.2. Penelitian Yang Relavan .............................................................. 21
2.3. Kerangka Bepikir ......................................................................... 23
2.4 Rumusan Hipotesis ...................................................................... 25
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 26
3.2 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... 26
3.3 Metode Dan Rancangan Penelitian .............................................. 27
3.4 Definisi Operasional variabel ...................................................... 29
3.5 Prosedur Pelaksanan Periakuan ................................................... 35
3.6 Teknik Analsis Data ..................................................................... 38
BAB. IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Data .............................................................................. 41
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 48
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................ 55
4.4 Pembahasan ................................................................................. 65
BAB. V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 73
5.1 Simpulan ...................................................................................... 73
5.2 Implikasi (jika ada) ...................................................................... 73
5.3 Saran ............................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76
LAMPIRAN ...................................................................................................... 80
Lampiran 10. Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Daftar Kolektif Nilai Ebatanas / UAS TP. 2002/2003 .............. 2
Tabel 1.2. Hasil Ebatanas Mata Pelajaran Matematika SLTP N 5 Stabad .. 4
Tabel 3.1. Desain Penelitian untuk Pengujian Hipotesis ............................ 55
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika .................................... 62
Tabel 4.1. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 55
Tabel 4.2. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 62
Tabel 4.3. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ......................................................... 68
Tabel 4.4. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 69
Tabel 4.5. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 70
Tabel 4.6. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 71
Tabel 4.7. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ......................................................... 72
Tabel 4.8. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 73
Tabel 4.9. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 74
Tabel 4.10. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 75
Tabel 4.11. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ......................................................... 76
Tabel 4.12. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 77
Tabel 5.1. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schefe ................................... 78
Tabel 5.2. Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar
Matematika ................................................................................. 108
Tabel 5.3. Contoh perhitungan validitas butir soal tes hasil belajar ............ 112
Tabel 5.4. Hasil perhitungan keseluruhan validitas tes hasil belajar matematika
.....................................................................................................114
Tabel 5.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schefe ................................... 16
Tabel 5.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar
Matematika ................................................................................. 119
Tabel 5.7. Contoh perhitungan validitas butir soal tes hasil belajar ............ 120
Tabel 5.8. Daftar Distribusi Frekwensi Data perlakuan strategi pembelajaran
konstekstual ................................................................................ 121
Daftar Distribusi Frekwensi Data perlakuan strategi pembelajaran
konvensional ............................................................................... 122
Lampiran 11. Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Taksonomi Variabel Pengajaran ............................................ 10
Gambar 2.1 Keiompok Kreativitas untuk Periakuan Strategi Pembelajaran
Kontekstual ............................................................................ 68
Gambar 3. Kelompok Kreativitas dengan Perlakuan Strategi Pembelajaran
Konvensional ......................................................................... 69
Gambar 4. 1 Hasil Belajar Matematika dengan Perlakuan Strategy Pembelajaran
Kontekstual ............................................................................ 70
Gambar 4. 2 Hasil Beiajar Matematika dengan Perlakuan Strategi Pembelajaran
Konvensional ......................................................................... 71
Gambar 4.3 Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Tinggi dengan
Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ....................... 72
Gambar 4.4. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Rendah dengan
Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ....................... 73
Gambar 4.5. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Tinggi dengan
Perlakuan & strategi Pembelajaran Kontekstuai ................... 74
Gambar 4.6. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Tinggi Dengan
Perlakuan Strategi Pembelajaran Konvensional .................... 75
Lampiran 12. Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran ................................................................ 114
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ..................................................................... 144
Lampiran 3. Hasil Uji Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian................. 196
Lampiran 4 Data Penelitian .............................................................................. 202
Lampiran 13. Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA
A. E. Lawson, L.D. Thompson (1988) Formal reasoning ability and misconceptions
concerning genetics and natural selection, J.Res. Sci. Teach. 25, 733-746
.
A. M. L. Cava!lo (1996). Meaningful learning, reasoning ability and students understanding
and problem solving of topics in genetics, J. Res. Sci. Teach. 33, 625-656.

J.C. Heckmann, C. Bleh, M.Dutsch, C.J. Lang, G.B. Neundorfer (2003). Does Unimproved
problem-based teaching influence students knowledge at the end of their neurology
elective? An observational study of 40 students, J. Neurol. 250, 215-221.

P. B. A. Smits, J. H. A. M. Verbeek, C. D. deBuisonje (2001) Problem based learning system,


Biochem. Educ. 25, 71-74.

S. Sungur, C. Tekkaya (2006). Effects of problem-based learning and traditional instruction


on self-regulated learning, J. Educ. Res. 99, 207-317.

W.P Dennen (2000) Task structuring for on line problem based learning: A case study, Educ.
Technol.Soc 3, 3220-335.
Lampiran Contoh Daftar Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 12 Nopember 1973 dari pasangan Suwarno
daa Siti Aminah. Penulis merupakan putra bungsu dari empat bersaudara. Pendidikan Dasar
penulis tempuh di SD Harapan Medan, SMPN 1 Binjai, dan SMAN 3 Medan. Tahun 1992
penulis lulus dari SMAN dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IKIP Medan pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia. Pada tahun
1997 Penulis menamatkan pendidikan jenjang S1. Setahun kemudian lulus seleksi PNS dan
ditempatkan di SMAN 12 Medan sebagai Staf pengajar pada jurusan yang sama.
Tahun 2000 penulis Mengikuti program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan di
Program Studi Pendidikan Kimia dengan beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan menamatkannya pada,
tahun 2004.
Karla ilmiah berupa poster berjudul “ …………………..”telah disajikan pada pada
…………………….. satu buah artikel telah diterbitkan pada jurnal …………… dengan judul
“ …………………………….Karya-karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari program
magister panulis.

Anda mungkin juga menyukai