UJIAN TESIS
Sebelum mahasiswa melaksanakan proses penulisan tesis, terlebih dahulu dilakukan tahapan
sebagai berikut :
- Sinopsis harus dibuat berdasarkan penelitian atau review dari jurnal ilmiah tidak
2. Penetapan SK Pembimbing
penelitian.
1) Naskah proposal;
2) Metode penelitian;
3) Instrument penelitian.
Ketua Program Studi dengan menunjukkan proposal yang telah disetujui oleh Komisi
Pembimbing;
- Nama-nama calon Narasumber dapat ditinjau ulang oleh direktur karena atas an
6. Seminar Proposal
2) Narasumber sebanyak 3 orang yang dapat berasal dari luar institusi, paling tidak
seorang dari penguji dianggap kuat dalam bidang yang diteliti mahasiswa dan juga
paling tidak salah seorang penguji dianggap kuat dalam bidang metodologi
2) 2 orang pembimbing;
3) 3 orang penguji.
- Jika tidak lulus seminar proposal, mahasiswa dapat mengulang ujian paling banyak 1
kali, dan jika pada ujian yang kedua proposal mahasiswa belum dinyatakan lulus,
maka mahasiswa bersangkutan dinyatakan drop out (DO) jika sudah mencapai 5 tahun
sejak perkuliahan, jika belum mencapai 5 tahun sejak perkuliahan maka dapat
1) Isi;
2) Konstruksi;
9. Pelaksanaan Penelitian
- Draft tesis.
Ketua Program Studi dengan menunjukkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi
Pembimbing;
termasuk nama penguji dan nama-nama Narasumber yang sama pada seminar
proposal kepada Direktur dengan melampirkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi
Pembimbing;
- Nama-nama calon penguji dapat ditinjau ulang oleh direktur berdasarkan kesepakatan
Program Studi dengan menunjukkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi
Pembimbing;
termasuk nama penguji dan nama-nama Narasumber yang sama pada seminar hasil
kepada Direktur dengan melampirkan tesis yang telah disetujui oleh Komisi
Pembimbing;
- Nama-nama calon penguji dapat ditinjau ulang oleh direktur berdasarkan kesepakatan
dengan topik penelitian, dan menguasai dengan baik metode peneltian terkait);
- Jika dinyatakan tidak lulus pada ujian tesis karena nilai komponen naskah tesisnya
naskah tesisnya tersebut dan dinilai sekali lagi oleh tim penguji dan komisi
- Jika dinyatakan tidak lulus pada ujian tesis karena nilai komponen mempertahankan
tesisnya yang rendah, maka mahasiswa bersangkutan diberi kesempatan untuk ujian
sekali lagi;
- Agar pelaksanaan ujian ulangan dapat dilakukan, maka prosedur pengajuan ujian tesis
dilakukan lagi;
- Jika pada ujian kedua hasilnya tetap dinyatakan tidak lulus, maka mahasiswa
bersangkutan dinyatakan drop out (DO) jika sudah mencapai 5 tahun sejak
perkuliahan, jika belum mencapai 5 tahun sejak perkuliahan maka dapat mengajukan
- Narasumber sebanyak 3 orang yang dapat berasal dari luar institusi, paling tidak
seorang dari penguji dianggap kuat dalam bidang yang diteliti mahasiswa dan juga
paling tidak salah seorang penguji dianggap kuat dalam bidang metodologi penelitian
PEMBIMBING TESIS
Komisi Pembimbing Tesis terdiri dari 2 (dua) orang, yaitu Pemimbing I dan
Pembimbing II. Kedudukan Pembimbing I dan Pembimbing II setara dalam hal hak
2.2. Pembimbing I adalah dosen pada Program Studi dimana mahasiswa belajar atau
2.3. Pembimbing II selain merupakan dosen pada Program Studi dimana mahasiswa
belajar bisa berasal dari Program Studi lain di PPs Universitas Prima Indonesia,
atau dosen Universitas Prima Indonesia yang tidak mengajar di salah satu
keahliannya dan disetujui oleh Ketua Program Studi dan Asdir I, Pembimbing
II dapat berasal dari Universitas lain atau lembaga penelitian di Kota Medan
maupun kota lainnya bahkan dari Universitas atau lembaga penelitian di luar
negeri.
2.5. Paling tidak salah satu dari pembimbing tesis harus kuat dalam metodologi
penelitian.
2.6. Keahlian dan/atau topik payung Pembimbing I harus sesuai dengan topik
2.7. Keahlian dan/atau topik payung penelitian Pembimbing II jika tidak bersesuaian
3.1. Dalam membuat daftar usul Komisi Pembimbing ini Ketua Program Studi harus
mempertimbangkan:
Kesesuaian antara bidang kajian yang akan diteliti mahasiswa dengan calon
pembimbingnya;
8 orang per angkatannya pada satu Program Studi dan 10 orang pada seluruh
harian dan jamnya) untuk konsultasi bagi mahasiswa. Bagi dosen yang dapat
untuk membimbing mahasiswa kelas B, terutama yang berasal dari luar kota
kriteria 3.1. diatas sudah dipenuhi. Jika pada daftar yang diusulkan terdapat dosen
yang tidak memenuhi kriteria diatas maka Direktur meminta Program Studi untuk
Direktur atas usul Ketua Program Studi melalui Asdir I. Waktu untuk pengusulan SK
Pembimbing Tesis dari Program Studi kepada Direktur, melalui Asdir I, paling lama
paling tidak setengah dari biaya tesis. SK Pembimbing Tesis diambil di Kantor Tata
dan analisis data, serta penulisan tesis agar sesuain dengan persyaratan keilmuan
Indonesia.
Tim Komisi Kembimbing mendampingi mahasiswa pada seminar usulan
penelitian. Saran yang disampaikan dalam seminar tidak bersifat mengikat, namun
pembimbing minimal 2 (dua) kali, diawal penyusunan draft proposal dan sebelum
8.1 Jika timbul konflik antara mahasiswa dengan mahasiswa dengan Komisi
Pembimbing, maka :
Salah satu dari pembimbing meninggalkan kota Medan lebih dari 6 (enam)
bulan;
BAB III
Setiap kali melakukan mimbingan tesis mahasiswa dan dosen harus mengisi “
Buku Bimbingan Tesis” dengan komentar dan saran dari Tim Pembimbing Tesis
pembimbing (Pembimbing I dan II) dengan mahasiswa dalam satu forum. Sidang
tidak sebanyak dua kali, yaitu: (a). Setelah mahasiswa menerima SK Pembimbing
2.1. Berbasis artikel ilmiah hasil penelitian yang dimuat di jurnal penelitian terutama
2.2. Jika proposal penelitian menggunakan instumen penelitian, maka proposal yang
akan diseminarkan harus telah dilengkapi dengan instrumen penelitian. Hal ini
bertujuan agar narasumber dapat menilai dan mereview kelayakan instrumen yang
akan digunakan.
Narasumber : 3 orang;
Mahasiswa : ≥ 5 orang;
saran kepada mahasiswa yang sedang ujian seminar, namun tidak memberi
nilai.
mempertimbangkan.
tesis yang akan diseminarkan, namun salah seorang dari penguji dianjurkan
Rekam jejak tentang sumbangan yang positif dari calon narasumber kepada
Sebagian dari narasumber dapat berasal dari luar Universitas Negeri Medan,
Agar undangan ujian proposal tesis dapat diterbitkan oleh Direktur, prosedurnya
adalah :
tesis);
tesis);
narasumber penguji kepada Ketua Program Studi jika menurut Direktur calon
kepada Direktur paling lama 9 hari sebelum hari pelaksana seminar yang
Surat Undangan harus diterbitkan Direktur paling lama 7 hari sebelum hari
pelaksanaa ujian.
dilanjutkan;
Jika nilai ujian proposal tesis lebih rendah dari 75 maka, proposal tesis harus
Jika pada waktu ujian Proposal Tesis terdapat usul untuk memperbaiki atau
suatu instansi.
4.2. Surat Pengantar atau Izin Penelitian ini diterbitkan oleh Asisten Direktur I
5. Ujian Tesis
Penguji pada Ujian Tesis sama dengan penguji pada ujian proposal tesis yang
terdiri atas:
- Penguji : 3 orang;
- Surat tanda lulus ujian Bahasa Inggris ≤ 425 (untuk mahasiswa selain dari
Program Studi LTBI) atau ≤ 500 (untuk mahasiswa LTBI) dari Puskom-
atau IELTS.
- Surat tanda lulus ujian Bahasa Inggris ≤ 425 (untuk mahasiswa selain dari
Program Studi LTBI) atau ≤ 500 (untuk mahasiswa LTBI) dari Puskom-
atau IELTS.
perlu menunjukkan kwitansi pembayaran SPP dan biaya tesis yang asli kepada
KTU.
Studi.
direktur paling lambat 9 hari sebelum hari pelaksaan seminar dan diusulkan
melalui KTU.
Surat Undangan Ujian Tesis diterbitkan Direktur paling lambat 7 hari sebelum
Undangan Ujian Tesis, bersama foto copi tesis yang telah disetujui kedua
Pembimbing Tesis harus telah sampai ke tangan penguji paling lambat 5 hari
Program Studi;
Penyampain Undangan ini harus disertai ekspresi dan diparaf oleh penerima.
BOBOT SKOR
No. ASPEK YANG DINILAI BXS
(B) (S)
A ABSTRAK
1. Keefektifan dan keefesienan Abstrak Bahasa 3
Indonesia
2. Ketepatan Bahasa Inggri Abstrak 3
B PENDAHULUAN 8
1. Keefektifan dan keefesienan paparan 4
2. Keterkaitan Antara latarbelakang masalah, 4
identifikasi masalah dan perumusan masalah
C KAJIAN PUSTAKA 10
1. Kesesuaian Teori/Referensi dengan 3
permasalahan
2. Kemutahiran Referensi ( diutamakan Jurnal 3
Penelitian )
3. Ketajaman analisis dan sintesis kajian pustaka, 2
termasuk posisi penulis dalam kajian teori
4. Ketepatan Kerangka Berpikir dan Hipotesis 2
(jika ada)
D METODOLOGI PENELITIAN 10
1. Ketepatan Metode Penelitian (populasi, teknik 2
sampling, metode/rancangan)
2. Ketepatan Prosedur Penelitian 2
3. Ketepatan Analisi Data 2
4. Kevalivan dan Instrumen Penelitian 4
E PEMAPARAN HASIL ANALISIS 28
1. Ketepatan Hasil Analisi (termasuk grafik dan 10
tabel, jika ada) yang harus ditampilkan
2. Keefektifan dan keefesienan hasil analis yang 10
ditampilkan
3. Keefektifan dan keefisienan Bahasa Hasil 8
Analisis
F PEMBAHASAN 20
1. Kesesuaian bahasan dengan tujuan penelitian 10
2. Kedalaman bahasan 5
3. Kemuktahiran acuan pustaka dalam bahasan 5
G KESIMPULAN DAN SARAN
1. Ketetapan simpulan dengan tujuan penelitian 4
2. Keefektifan dan keefisienan bahasa 4
H KEILMIAHAN BAHASA NASKAH 5
I ORIJINALITAS PENELITIAN 5
Jumlah 100
BOBOT SKOR
No. ASPEK YANG DINILAI BXS
(B) (S)
A MUTU PRESENTASI 30
1. Mutu Media yang disajikan (ketepatan unsur,
15
keefesienan, keterbacaan, dan keapikan)
2. Mutu tampilan penyaji (penguasaan
15
materi,kelugasan bahasa)
B MUTU JAWABAN 70
1. Kesesuaian antara pertanyaan penguji dan
20
jawaban teruji.
2. Keilmihaan jawaban teruji 25
3. Jumlah pertanyaan yang terjawab denagn tepat 25
80-89 B 3 Kompeten
Ujian tesis dinyatakan lulus jika nilai tesis paling rendah 70 atau C;
BAB IV
1. Revisi Tesis
1.1. Jika pada waktu ujian tesis terdapat usul untuk memperbaiki atau
menyempurnakan tesis maka usul tersebut harus menjadi pertimbangan yang kuat
Penguji (3 orang)
Direktur.
Batas waktu revisi tesis sesusai dengan saran revisi oleh para penguji tesis paling
Bagi mahasiswa yang penyelesaian revisi tesisnya lebih dari 2 bulan maka
pengusulan untuk yudisium dan wisudanya dapat diundur oleh direktur ke masa
Ukuran tesis : 17 cm x 24 cm
Ketebalan Kertas : 70 gr
Jilidan Tesis : kartun tebal (hardcover) yang dilapisi kertas kilat berwarna
Kuning Kunyit.
Penjelasan lebih rinci tentang tata cara penulisan tesis dapat dilihat pada Bagian
4. Plagiat
Mengambil atau meminjam ide atau kata-kata dari seseorang penulis tanpa mengutip
penulis tesis pernah mendengar atau mengetahui istilah ini, namun banyak yang tidak
ketika menulis tesis. Menulis kalimat utuh seorang penulis kedalam paragraf yang
kita tulis meskipun nama penulisnya kita cantumkan tetap dikatagorikan kegiatan
plagiat. Untuk menghindari plagiarisme seperti itu sebagai penulis tesis kita harus bisa
akan dikutip dari tulisan seseorang) kutipan yang dipinjam dari penulis lainnya.
Alternatif lainnya adalah melakukan pengutipan utuh dan ketikannya harus menjadi
Permasalahan yang mendasar bagi sebagian penulis tesis dan peneliti adalah merubah
Bagi penulis yang memiliki pemahaman yang sangat salah ini bahwa jika data
penelitiannya tidak berdistribusi normal maka datanya tidak bisa dianalisinya yang
pada gilirannya mereka memahami bahwa penelitiannya gagal. Hal yang sama juga
berlaku ketika hipotesis nihil diterima, dimana menurut penulis tesis golongan ini
6. Sanksi Bagi Mahasiswa yang melakukan Plagiat dan Pemalsuan Data Penelitian
Bagi mahasiswa yang diketahui melakukan plagiat, baik berupa teks maupun data,
dan/atau memalsukan yaitu merubah data pada tesisnya akan dikenakan sanksi
berupa :
Skorsing selama 1(satu) semester dengan pembayaran penuh atas uang kuliah.
Setiap mahasiswa harus membuat pernyataan tidak melakukan plagiat dan pemalsuan
data dan ditandatangani diatas materai Rp 6000 serta diketahui oleh Asdir I serta
distempel resmi. Berikut adalah contoh format pernyataan tidak plagiat dan
pemalsuan data.
Contoh
SURAT PERNYATAAN
Nama : ..........................................................................................
NIM : ..........................................................................................
Angkatan : ..........................................................................................
..........................................................................................
...........................................................................................
Jika ternyata dikemudian hari terbukti bahwa telah melakukan salah satu hal diatas, maka
saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya.
Medan, .............................................
Materai
6000
Ari Polin
(..........................................................)
BAB V
FORMAT PENULISAN TESIS
PENELITIAN KUANTITATIF
Tesis adalah karya ilmiah yang disusun menurut kaidah keilmuan dan ditulis
berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, diawasi dan dibawah pengarahan dosen pembimbing,
masing-masing. Tesis dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan suatu
program studi. Tesis yang dimaksud dalam pedoman ini mencakupi, tetapi tidak terbatas
pada, skripsi, tesis, disertasi, dan rancangan yang dihasilkan oleh sivitas akademika
dimulai dari satu kajian terhadap teori yang bersifat substantif dan mendasar hingga hal teknis
operasional lainnya. Begitu kompleksnya laporan hasil penelitian ini sehingga diperlukan
aturan dan persyaratan dalam menyajikan laporan penelitian kuantitatif dalam bentuk tesis.
Tesis ditulis untuk kepentingan masyarakat akademik dan bersifat teknis, yang berisi masalah
yang diteliti secara lengkap, rasional penelitian, cara melakukan penelitian, hasil yang
diperoleh dan kesimpulan penelitian. Kemudian disajikan lengkap, lugas, terpadu dan
objektif. Format Tesis ini cenderung baku dan mengikuti ketentuan perguruan tinggi dan
masyarakat akademik tertentu. Adapun format penulisan tesis tersebut adalah sebagai berikut
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.5. Hipotesis
4.2. Pembahasan
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Judul Tesis;
masing bagian diatur secara sistematis, rapi dan serasi. Ukuran huruf yang
2) Lembar Logo
Lembar logo hanya memuat Sekolah Pasca sarjana Lambang Universitas Prima
Indonesia dengan ukuran 8 cm. Contoh lembar logo dapat dilihat pada lampiran 2
3) Halaman Judul
Isi dan format pada halaman judul sama dengan halaman sampul. Contoh halaman
Teks : Disusun dan Diajukan oleh : Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa
Teks : Telah dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis pada Tanggal ...........
huruf pertama;
Nama lengkap Pembimbing I, Pembimbing II, Ketua Program Studi dan Direktur
kecuali huruf pertama. Contoh halaman pertama lembar persetujuan dapat dilihat
pada lampiran 4.
Halaman kedua berisi pengesahan Tesis oleh para penguji. Pengesahan baru
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian
dan memuat :
ke bawah dengan huruf kecil, kecuali hufur pertama dan diberi garis bawah dan
Nama dan Nomor Induk/Pokok Mahasiswa dan diikuti dengan tanggal ujian tesis.
Contoh halaman kedua lembar persetujuan dapat dilihat pada lampiran 5.;
5) Abstrak, ditulis ditengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dan kata
abstrak dicetak tebal, huruf kapital, di tepi kiri dengan urutan nama awal diikuti
nama tengah (jika ada) dan nama akhir. Judul diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertama dan setiap kata, dicetak tebal dan diakhiri dengan titik. Kata
Tesis ditulis setelah judul dan diakhiri dengan titik. Nama kota Medan diikuti dengan
tanda titik dua (:) dan teks Program Pascasarjana Universitas Prima Indonesia dan
diakhiri dengan koma, diikuti dengan bulan dan tahun lulus, dan diakhiri dengan
titik.
Abstrak disusun dan disajikan secara padat yang merupakan inti sari Tesis yang
yang diperoleh, kesimpulan yang ditarik dan saran yang diajukan. Teks dalam
Abstrak diketik dengan spasi tunggal (satu spasi), paling banyak 250 kata, dan
hanya terdiri dari satu paragraf. Contoh format Abstrak dapat dilihat pada lampiran
7 dan 8.
6) Kata Pengantar
Tulisan Kata Pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang
pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks Kata Pengantar diketik dengan spasi ganda
(dua spasi) dan panjang teks tidak lebih dan dua halaman kertas A4. Pada bagian
akhir teks (di pojok kanan bawah) di cantumkan kata Medan, bulan dan tahun ujian
serta kata Penulis dan nama terang. Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan
terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang, organisasi, lembaga, dan/atau
7) Daftar Isi
Di dalam halaman Daftar Isi simuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab
yang disertai yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam
teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab dan
anak subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik huruf kapital. Daftar Isi
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi Tesis. Contoh halaman daftar
9) Halaman Daftar Tabel memuat nomor tabel, judul label, serta nomor halaman untuk
setiap tabel. Judul tabel sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul
tabel yang memerlukan lebih dan satu baris diketik satu spasi. Antara judul tabel
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Nomor tabel disesuaikan
dengan penomoran tel dalam babnya masing-masing. Contoh halaman daftar isi
Halaman Daftar Gambar memuat nomor gambar, judul gambar, serta nomor halaan
untuk setiap gambar berada. Judul gambar sama dengan judul gambar yang terdapat
di dalam teks. Judul gambar memerlukan lebih dari satu baris diketik satu spasi.
Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Nomor
Halaman Daftar Lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta nomor
halaman untuk setiap lampiran berada. Judul lampiran sama dengan judul lampiran
yang terdapat dalam teks. Judul lampiran yang memerlukan lebih dan satu baris
diketik satu spasi. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diberi jarak
dua spasi. Nomor lampiran disusun berurutan. Contoh halaman daftar lampiran
lainnya), maka perlu ada daftar khusus mengenai lambang dan tanda tersebut.
Bagian inti dari Tesis terdiri dari lima bab, yaitu : Pendahuluan, Kerangka Teoritis,
Metodolgi Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran.
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I Pedahuluan dari Tesis, menyajikan masalah apa yang akan diteliti, untuk apa
dan mengapa perlu dilakukan penelitian. Agar proses penelitian dapat berjalan secara
sistematis, maka disusun urutan dari proses penelitian dengan baik yaitu : 1) Latar
5. Tujuan Penelitian; 6. Manfaat Penelitian. Rincian dari setiap subbab dapat dilihat dari
melatarbelakangi masalah yang akan diteliti. Latar belakang masalah juga berisi
pengamatan atau pemahaman pribadi yang terkait erat dengan masalah yang akan
diteliti sehingga masalah yang akan diteliti memiliki landasan berpijak yang kuat
dan kokoh.
masalah, kemudian dirinci dan diidentifikasi dari berbagai aspek, faktor dan
variabel. Seluruh masalah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti
didaftar dan memilih yang terpenting dan utama untuk dicarikan solusi atau
Pada bagian ini berisi tentang pembatasan masalah yang terkait dengan masalah
keahlian peneliti, waktu, tenaga dan biaya penelitian, kemudian peneliti dapat
1.5. Pada bagian ini, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti untuk menyatakan
secara tersurat pertanyaan penelitian yang akan dicarikan solusi atau jawabannya
dan disusun secara lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan
Masalah juga disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk
tersebut, dan subjek penelitian, serta dapat diuji secara empiris sehingga
mengacu/sesuai dengan isi dan rumusan masalah penelitian, tetapi berbeda dalam
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat
kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam mata pelajaran
Matematika.
Pada bagian ini berisi tentang manfaat penelitian terutama bagi pengembangan
ilmu pengetahuan atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas, dan alasan
dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat
diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-
hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam Bab
II (Kajian Pustaka), Untuk tesis, teori yang dikaji tidak hanya teori yang
mendukung, tetapi juga teori yang bertentangan dengan kerangka berpikir peneliti.
Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoretis tentang objek (variabel)
yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas
hipotesis. Untuk dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap variabel yang diteliti,
maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas
hipotesis yang diajukan menurut peneliti untuk mengintegrasikan teori yang dipilih
sebagai landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang
relevan. Pembahasan terhadap hasil penelitian tidak dilakukan secara terpisah dalam satu
subbab tersendiri.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal
penelitian, tesis, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi
ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik
jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada
sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan
bagian akhir kajian pustaka dalam tesis perlu ada bagian tersendiri yang berisi penjelasan
tentang pandangan atau kerangka berpikir yang digunakan peneliti berdasarkan teori-
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni prinsip
kemutakhiran kecuali untuk penelitian historis) dan (2) prinsip relevansi. Prinsip
kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif
yang pada waktu itu dipandang paling representatif. Hal serupa berlaku juga terhadap
permasalahan penelitian dan b) kajian teori yang digunakan dan dianalisis pada sub bab
secara eksplisit untuk membarikan gambaran utuh mengapa penelitian tersebut layak
dilaksanakan berdasarkan kajian empiris dan teoritis. Kemukakan juga aspek teori yang
digunakan beserta analisisnya dan kemana kecenderungan berpikir peneliti akan hasil
bergantung pada keberpihakan peneliti terhadap teed yang dianggap benar. Dalam
kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh
karena itu subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam tesis hasil penelitian
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksion. Artinya, dalam rumusan
hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan.antar variabel,
melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh:
terdapat hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar
menjadi: Siswa SMP yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang
lebih tinggi dalam mats pelajaran Matematika dibandingkan dengan yang tingkat
kecerdasannya sedang.
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua
variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan
secara singkat, padat, dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak
mencakup . (A) Lokasi Penelitian, (B) Sumber Data, (C) Desain penelitian, (D) Teknik
Pengumpulan Data atau Prosedur Penelitian, dan (E) Teknik Analisis Data.
Lokasi Penelitian memuat tempat dan waktu penelitian dilaksanakan. Spesifikasi dan
kriteria pemilihan lokasi penelitian juga layak dikemukakan pada bagian ini sehingga
dan teoretis.
digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subjek penelitian.
Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih
Dalam survei, sumber data lazim disebut responden dan dalam penelitian kualitatif
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar
besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya
adalah agar sampel yang dipilih benar benar representatif, dalam arti dapat
Jadi, hal-hal yang dibahas dalam bagian Sumber Data adalah (a) identifikasi dan
batasanbatasan tentang populasi atau subjek penelitian, (b) prosedur dan, teknik
Penjelasan mengenai desain atau rancangan penelitian yang digunakan perlu diberikan
diartikan sebagai strategi mengatur Latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang
valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian, Dalam penelitian
Pada penelitian non eksperimental, bahasan dalam sub bab desain penelitian berisi
penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dan tujuan dan sifatnya;
korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula
variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel
- variabei tersebut.
Bagian ini menguraikan (a) instrumen penelitian, (b) langkah-langkah yang ditempuh
dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data, (c) jadwal waktu pelaksanaan
pengumpulan data.
pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang
digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dan segi isinya.
Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas.
Dalam tesis, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Apabila
instrumen yang digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk
melaporkan tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan. Pada bagian
indikatornya sehingga kelihatan asal muasal butir instrumen yang digunakan dalam
operasional disampaikan secara langsung berdasarkan konsep atau konstruk teori dan
dititik beratkan pada pengertian operasional yang diberikan oleh peneliti terhadap
masingmasing variabel. Definisi operasional adalah definisi yang dipaparkan alas sifat-
sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati dan diukur secara tidak langsung.
Definisi operasional itu akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau
mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel. Contoh definisi operasional dan
variable Prestasi aritmatika” adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi
samping itu, penyusunan definisi operasional memungkinkan orang lain melakukan hal
yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh
orang lain.
Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian
skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/ pernyataan. Untuk alat dan
bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dan alat yang digunakan dan
karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian
kadang kala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang
digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, subbab instrumen penelitian dapat diganti
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data. perlu
tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang, dan hal
lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses
pelaksanaan penelitian.
Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dan
metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang
hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah
parametrik memang lebih canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih
akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik nonparametrtk.
Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa persyaratan (asumsi),
samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga
dijelaskan alasan pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup
dikenal, maka pembahasannya'tidak perlu dilakukan secara panjang lebar. Sebaliknya, jika
teknik analisis data yang digunakan tidak sering digunakan (kurang popular), maka uraian
tentang analisis ini perlu diberikan secara lebih rinci. Anaiisis data dilakukan tidak secara
manual tetapi menggunakan software-software pengolah data statistika seperti SPSS atau
systat, dan hal ini perlu disebutkan dalam bagian analisis data. Software systat disamping
sebagai menganalisis data juga menghasikan grafik yang dapat diedit di power point.
Hasil Penelitian. Bagian ini memuat uraian tentang deskripsi data, dan pengujian hipotesis
serta memuat figura (foto, grafik, ilustrasi, dan bagan), serta tabel. Bagian kedua memuat
Bagian ini memuat berbagai hal tentang deskripsi data yang berkaitan dengan figura
(foto, grafik, ilustrasi, dan bagan) dan tabel (tabel dan matriks). Kemukakan juga analisis
Kata deskripsi data bukan merupakan judul subbab karena pada bagian ini diuraikan
masing-masing variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk masing-masing
variabel dilaporkan hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statislik deskriptif,
seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai
rerata, simpangan baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam subbab
Materi yang disajikan dalam Bab IV tesis adalah temuan-temuan yang penting dan
variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna.
tersebut diletakkan dalam lampiran apabila diperlukan. Begitu juga denyan histogram
distribusi data dibuat di iampiran deskripsi_ tentang distribusi data cukup dinyatakan
bahwa data berdistribusi normal atau tidak serta bukti statistiknya. Jika data tidak
berdistribusi normal apakah data telah ditransformasi kemudian hasil uii normatnya
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis juga dipaparkan dalam bagian ini. juga
grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut
masih diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini per1u dibatasi pada hal-hal yang
Pemaparan tersebut pada dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian
untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam
bab ini, termasuk hipotesis nihilya, dan masing-masing diikuti dengan hasil
pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat.
Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka
4,2. Pembahasan
adalah (1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian
penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, (4) memodifikasi teori
yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi-implikasi lain dan
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan
secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh, Sementara itu, penafsiran terhadap temuan
penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lain yang relevan. Hal ini
tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di dalam Bab II.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang
relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap hasil
penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh
hasil penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil penelitian yang
mendukung penelitian saja yang dibahas dalam bagian ini. Pembahasan justru akan
menjadi lebih menarik iika di dalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang
berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoretis
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian yang
diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak. Pertama,
kesimpulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Kedua, karena kesalahan
metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak sahih atau kurang reliabel.
Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut letak ketidak sempurnaan instrumen
yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang ada akan
menjadi salah situ pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis di masa
Pembahasan hasil penelitian juga bertujuan untuk menjelaskan perihal modifikasi teori
atau menyusun teori baru, hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud
menelaah teed. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana
modifikasinya, dan penolakan terhadap seluruh teori harus disertai dengan rumusan teori
Baru.
penelitian tidak harus ada dalam tesis. Namun, keterbatasan seringkali diperlukan agar
pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada.
Keterbatasan penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam
penelitian. Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan
ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik
penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala
yang bersumber dan adat tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi
Pada Bab V atau bab terakhir tesis, dimuat dua hal pokok, yaitu simpulan dan saran.
5.1. Kesimpulan
Isi simpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan penelitian terikat
secara substantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Simpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun yang
Simpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara
lengkap dalam Bab IV. Tata urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada di dalam
Bab IV. Dengan demikian, konsistensi, dan tata urutan rumusan masalah, tujuan
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keivar dari batasbatas lingkup
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan operasional.
Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, la tidak mengalami kesulitan
hendaknya telah spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga
pemerintah ataupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak. Sebaiknya saran
diajukan pada beberapa aspek: empiris, teoritis, dan penelitian lebih lanjut.
Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam bagian ini adaiah yang mendukung atau terkait
erat dengan urutan yang terdapat pada bagian Inti. Yang perlu ada pada bagian akhir
adalah (a) daftar rujukan, (b) pernyataan keaslian tulisan, (C) lampiran-Lampiran, dan
Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan
dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks tidak dimasukkan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan
pustaka yang disebutkan dalam teks tesis harus dicanturnkan datam daftar rujukan. Tatacara
penulisan daftar rujukan dibahas pada Bagian VI, Teknik Penuiisan, dalam pedoman ini.
Istilah Daftar Pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan
pustaka yang digunakan oleh penulis, baik yang dirujuk ataupun yang tidak dirujuk dalam
teks.
Untuk tesis, artikel, dan laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya
yang dirujuk dalam tema sehingga istilah yang tepat adalah “daftar Rujuan” bukan daftar
Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan penulis bahwa isi tesis dan disertasi yang
ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diakui
sebagai hasil tulisan atau pemikirannya sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk
diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim disebrat plagiat.
Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini.
Lampiran-Lampiran
untuk tesis, misalnya instrumen penefitian, data mentah hasil penelitian, hasil perhitungan
statistik, surat ijin dan tanda bukti tetah mefaksanakan pengumpulan data penefitian, dan
lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran
Riwayat Hidup
Riwayat hidup penulis tesis hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan
sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kamu). Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggai lahir, riwayat
pendidikan, pengalaman, berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang
pernah diraih seiama belajar di perguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah
dasar dan sekolah menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/istri
dan, putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). Contoh riwayat
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang
dilakukan. Dengan uraian pendahuluan diharapkan pembaca dapat mengetahui konteks atau
latar belakang penelitian. Fokus penelitian, tujuan penelitian, landasan teori, dan kegunaan
penelitian
1.1. Latar Belakang
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian
ini dilakukan, dan apa atau siapa yang mengarahkan penelitian
1.2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok
yang akan diungkap atau digali dalam penelitian ini.
1.3. Masalah
Masalah dapat dituliskan dengan membuat uraian permasalahan yang diteliti. Apabila
digunakan istilah rumusan masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaaan yang
akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-
pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di
lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan
mengapa hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian
kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan gejala
yang akan diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah mengadakan studi
pendahuluan di lapangan.
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai
dengan fokus yang telah dirumuskan
1.5. Manfaat
Pada bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan lima atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata Lain,
uraian dalam subbab manfaat penelitian berisi alasan keiayakan atas masalah yang
diteliti. Dan uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap masalah yang dipilih memang Iayak untuk dilakukan.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
2.1. Dasar Teoretis
Dasar teoritis dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan
kenyataan di lapangan. Selain itu dasar teoritis juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran dasar teoritis dalam penelitian kuatitatif
dengan penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dan
dasar teoritis menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penotakan terhadap teori
yang digunakan; sedangkan dalam penelitian kuantitatif peneliti bertolak dan data,
memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori
2.2. Dasar Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sarana peneliti untuk menganalisis secara terstruktur
dan berargumentasi tentang kecenderungan dugaan kemana penelitian akan berlangsung.
Pada penelitian kuantitatif kecenderungan akhir penelitian tersebut. Kerangka konseptual
dibangun berdasarkan a) permasalahan penelitian dan b) kajian teori yang digunakan dan
dianalisis pada subbab sebelumnya. Permasalahan penelitian dikemukakan kembali
secara eksplisit untuk memberikan gambaran utuh mengapa penelitian tersebut layak
dilaksanakan berdasarkan kajian empiris dan teoretis. Kemukakan juga aspek teori yang
digunakan beserta analisisnya dan kemana kecenderungan berpikir peneliti akan hasil
penelitian tersebut. Argumentasi peneliti tidak bergantung pada keberpihakan peneliti
terhadap teori yang dianggap benar.
Dalam Kerangka Konseptual tidak dibenarkan adanya kutipan-kutipan. Peneliti
membangun sendiri argumentasinya berkaitan dengan permasalahan dan teori yang
digunakannya.
1. SISTEMATIKA PENULISAN
Peringkat judul bab dan subbab dinyatakan dengan jenis huruf yang berbeda, cetak
miring, dan letaknya pada halaman, dan bukan dengan angka, sebagai berikut.
Peringkat 1 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tengah (judul
bab).
Peringkat 2 ditulis dengan huruf besar semua, bold, dan diletakkan di tepi kiri.
Peringkat 3 ditulis dengan huruf besar kecil, bold, dan diletakkan di tepi kiri.
Peringkat 4 ditulis dengan huruf besar kecil dengan cetak miring, bold, dari
diletakkan di tepi kiri.
Peringkat 5 ditulis dengan huruf kecil (kecuali huruf awal kata pertama), 1,2 cm
dari tepi kiri, bold, dan diakhiri dengan titik.
butir uraian atau contoh dibedakan atas butir hierarkis (seperti urutan kegiatan dan
jadwal) dan butir nonhierarkis (seperti contoh-contoh yang memiliki kedudukan
setara). Butir hierarkis dinyatakan dengan angka dan huruf dalam kurung seperti (1)
dan (a); sedangkan butir non hierarkis dinyatakan dengan butir seperti 0 dan .
2. CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
2.1. Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara
tanda kurung.
Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan menyebut nama akhir
kedua penulis tersebut.
Jika penulisnya Iebih dan dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara
menulis nama pertama dan penulis tersebut diikuti dengan dkk.
Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah
nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan atau nama
koran.
Untuk karya terjermahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan
nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau Iebih yang ditulis oleh
penulis yang berbeda dicantumkan dalam sate tanda kurung dengan tanda
koma sebagai pemisahnya.
2.2. Cara Merujuk Kutipan Langsung
Kutipan Kurang dari 40 Kata
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor
halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal ('...')
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin
banyak “campur tangan' pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat
partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau Iebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah
dan teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dari garis tepi sebe!ah kiri dan kanan,
dan diketik dengan spasi tunggal Nomor halaman juga harus ditulis.
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut :
The placebo effect, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Furthermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier
studies were dearly premature in attributing the results to a placebo eflfect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dan
tepi kiri garis teks kutipan.
Kutipan yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ...
diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru' (Manan, 1995:278).
Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuarg diganti dengan
empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara
mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang termasuk gerak manipulatif antara
lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar (Asim,
1995:315).
2.3. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan Bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis
bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung
bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Perhatikan Contoh berikut.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga temyata lebih baik dari pada mahasiswa tahun
keempat (Salimin,1990:13).
Jika ada beberapa jurnal yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c,
dan seterusnya yang urutannya ditentukari secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya.
Contoh:
Comet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985.
Atlanta, GA: Career Ladder Dearinghouse.
Comet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the States. Atlanta,
GA: Career Ladder Dearinghouse.
Rujukan dan Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa
Penulis dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun
penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Rujukan Berupa Makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis
dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam ..”., nama
pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.
Contoh:
Huila, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. MakaLah disajikan dalam Loka
karya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV,
Pusat Penelitian IKIP MALANG,Malang, 12 jun.
Griffith, A.I. 1995'. Coordinating FamiLy and School: Mothering for Schooling. Education
Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3,No. 1, (http:/io!am.ed.asu.edu!epaa /,
diakses 12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Per,gukuran Bakal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4,(http: I /www.malang.ac.id, diakses 20 Januari
2000),
Contoh:
Tabel 4.2.
Tabel Anova untuk Regresi Linear Sederhana Ŷ = 30,11 + 0,69 X
Sumber Varian Db JK RJK Fh Ft
Total 40 362963 362963 - -
Regresi a 1 362712,03 362712,03 a. 0,95
Regresi b 1 142,83 142,83 50,12 (1: 38)
Sisa 38 108,14 2,85 4,10
Tuna Cocok 9 30,22 3,36 a. 0 95
Galat 29 77,92 2,69 1,25 (15,23)
2,25
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Manajemen/Akuntansi
Pada Program Studi Magister Manajemen/Akuntansi
Oleh :
Mega Lestari
NIM : 8136142015
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2018
Lampiran 2 : Contoh Logo
Lampiran 3 : Contoh Punggung Sampul
Lampiran 4 : Contoh halaman sampul
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Manajemen pada
Program Studi Magister Manajemen
Oleh :
Mega Lestari
NIM : 8136142015
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2015
Lampiran 5 : contoh halaman pengesahan
MEGA LESTARI
MM. 8136142015
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi Direktur Sekolah Pascasarjana
Magister Manajemen Universitas Prima Indonesia
2. Nama Pembimbing
NIDN. 19640625 199003 1 003 ………………………..
3. Nama Penguji
NIDN. 19600618 198703 1 002 ………………………..
4. Nama Penguji
NIDN. 19580222 198903 1 002 ………………………..
5. Nama Penguji
NIDN. 19651015 199203 2 003 ………………………..
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TERTUTUP
Mega Lestari. Pengembangan Bahan Ajar Inovatif dan Interaktif Melaiui Pendekatan
Sainnfik pada Pembelajaran Reaksi Redoks dan Elektrokimia
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar inovatif dan intuektif yang
terintegrasi pendekatan salitifik dan melibatkan teknologi informasi berbasis web. Beberapa
pendekatan saintifik yang digunakan adalah Problem Based Learning, Project Based
Learning dan Inguiry Learning. Bennik penelitian yang dilakukan adalah penelitian
deskriptif. Jenis penelitian termasuk penelitian dan pengembangan (research and
development). Subjek penelitian adalah bahan ajar pokok bahasan reaksi redoks dan
elektrokimia. Adapun, sampel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 20 orang
mahasiswa jurusan kimia program studi pendidikan kinria Fakultas Matematika dan Ilma
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan 2 calon dosen pengampu mata kuliah kimia
dasar di Universitas Negeri Medan. Pemilihan sampel dalam penelitian menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil analisis bahan ajar kimia dasar adalah bahwa bahan ajar tersebut
cukup valid, namun perlu untuk dikembangkan dari berbagai aspek. Bahan ajar yang telah
dikembangkan divalidasi oleli validator ahli. Penilaian dilakukan berdasarkan angket standar
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh
rata-rata pendapat dari 22 responden yang terdiri dari 2 orang dosen dan 20 orang mahasiswa
terhadap kualitas bahan ajar yang dikembangkan 3,22 yang tergolong da!am kriteria sangat
valid artinya bahan ajar hasil pengembangan sangat layak untuk dipergunakan dalam
pembelajaran. Penjabaran dari keseluruhan rata-rata responden terhadap kualitas bahan ajar
yang dikembangkan adalah rata-rata hasil penilaian dosen pengampu Kimia Umum yaitu
sebesar 3,40 dan rata-rata hasil penilaian mahasiswa pendidikan Kimia yaitu sebesar 3,04
Kata Kunci: Penelitian dan Pengembangan (R&D), Reaksi Redoks plan Elektrokimia,
Pendekatan Saintifik
Lampiran B. Contoh abstrak bahasa Inggris
ABSTRACT
Mega Lestari. Innovative and Interactive Development of Teaching Materials Through
Scientific Approach on Teaching Redox Reaction and Electrochemistry
This study aims to obtain innovative and interactive teaching materials integrated scientific
approach and involves a web-based information technology. Some of scientific approach that
used in this research are problem based learning, project based learning and inguiry learning.
Kind of the research is descriptive research. This type of research, including research and
development (research and development). Subjects were subject redox reaction and
electrochemistry teaching materials. Meanwhile, the sample used in this study consisted of
20 students majoring in chemistry education courses of the Faculty of Mathematics and
Natural Sciences, State University of Medan and 2 lecturers basic courses at the State
University of Medan. Selection of the sample using purposive sampling technigue. The
results of chemical analysis of teaching materials common is that the teaching materials are
guite valid, but need to be developed flora various aspects. Teaching materials that have been
developed validated by expert validator. Assessment is done based on a standard
guestionnaire BSNP (National Education Standards Agency). Based on research data
obtained an average of 22 respondents think that consists of 2 lecturers and 20 students on
the guality of teaching materials developed 3.22 belonging to the criteria of a very valid
means of the development of teaching materials is very feasible for use in learning.
Elaboration of the overall average respondent to the guality of teaching materials developed
are the average results of the assessment of General Chemistry lecturers in the amount of 3.40
and an average student assessment results Chemistry education that is egual to 3.04
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 3
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.5 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.6 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB. II DESKRIPSI TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............. 6
2.1. Deskripsi Teoritis Variabel penelitian ......................................... 6
2.1.1. Hakekat matematika dan hasil belajar matematika .......... 9
2.1.2. Hakikat strategi pembelajaran .......................................... 13
2.1.3. Hakikat pembelajaran berbasis kontektual ...................... 15 .
2.1.4. Hakikat kreativitas siswa ................................................. 19
2.2. Penelitian Yang Relavan .............................................................. 21
2.3. Kerangka Bepikir ......................................................................... 23
2.4 Rumusan Hipotesis ...................................................................... 25
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 26
3.2 Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................... 26
3.3 Metode Dan Rancangan Penelitian .............................................. 27
3.4 Definisi Operasional variabel ...................................................... 29
3.5 Prosedur Pelaksanan Periakuan ................................................... 35
3.6 Teknik Analsis Data ..................................................................... 38
BAB. IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Data .............................................................................. 41
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 48
4.3 Hasil Penelitian ............................................................................ 55
4.4 Pembahasan ................................................................................. 65
BAB. V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ......................................... 73
5.1 Simpulan ...................................................................................... 73
5.2 Implikasi (jika ada) ...................................................................... 73
5.3 Saran ............................................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 76
LAMPIRAN ...................................................................................................... 80
Lampiran 10. Contoh daftar tabel
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Daftar Kolektif Nilai Ebatanas / UAS TP. 2002/2003 .............. 2
Tabel 1.2. Hasil Ebatanas Mata Pelajaran Matematika SLTP N 5 Stabad .. 4
Tabel 3.1. Desain Penelitian untuk Pengujian Hipotesis ............................ 55
Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Matematika .................................... 62
Tabel 4.1. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 55
Tabel 4.2. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 62
Tabel 4.3. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ......................................................... 68
Tabel 4.4. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 69
Tabel 4.5. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 70
Tabel 4.6. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 71
Tabel 4.7. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ......................................................... 72
Tabel 4.8. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 73
Tabel 4.9. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 74
Tabel 4.10. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 75
Tabel 4.11. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ......................................................... 76
Tabel 4.12. Distribusi Fekwensi Kelompok Kreativitas untuk Perlakuan Strategi
Pembelajaran Konstekstual ........................................................ 77
Tabel 5.1. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schefe ................................... 78
Tabel 5.2. Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar
Matematika ................................................................................. 108
Tabel 5.3. Contoh perhitungan validitas butir soal tes hasil belajar ............ 112
Tabel 5.4. Hasil perhitungan keseluruhan validitas tes hasil belajar matematika
.....................................................................................................114
Tabel 5.5. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Schefe ................................... 16
Tabel 5.6. Ringkasan Hasil Perhitungan Daya Pembeda Tes Hasil Belajar
Matematika ................................................................................. 119
Tabel 5.7. Contoh perhitungan validitas butir soal tes hasil belajar ............ 120
Tabel 5.8. Daftar Distribusi Frekwensi Data perlakuan strategi pembelajaran
konstekstual ................................................................................ 121
Daftar Distribusi Frekwensi Data perlakuan strategi pembelajaran
konvensional ............................................................................... 122
Lampiran 11. Contoh daftar gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Taksonomi Variabel Pengajaran ............................................ 10
Gambar 2.1 Keiompok Kreativitas untuk Periakuan Strategi Pembelajaran
Kontekstual ............................................................................ 68
Gambar 3. Kelompok Kreativitas dengan Perlakuan Strategi Pembelajaran
Konvensional ......................................................................... 69
Gambar 4. 1 Hasil Belajar Matematika dengan Perlakuan Strategy Pembelajaran
Kontekstual ............................................................................ 70
Gambar 4. 2 Hasil Beiajar Matematika dengan Perlakuan Strategi Pembelajaran
Konvensional ......................................................................... 71
Gambar 4.3 Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Tinggi dengan
Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ....................... 72
Gambar 4.4. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Rendah dengan
Perlakuan Strategi Pembelajaran Kontekstual ....................... 73
Gambar 4.5. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Tinggi dengan
Perlakuan & strategi Pembelajaran Kontekstuai ................... 74
Gambar 4.6. Hasil Belajar Matematika Kelompok Kreativitas Tinggi Dengan
Perlakuan Strategi Pembelajaran Konvensional .................... 75
Lampiran 12. Contoh daftar lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran ................................................................ 114
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ..................................................................... 144
Lampiran 3. Hasil Uji Instrumen dan Analisis Instrumen Penelitian................. 196
Lampiran 4 Data Penelitian .............................................................................. 202
Lampiran 13. Contoh Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
A. E. Lawson, L.D. Thompson (1988) Formal reasoning ability and misconceptions
concerning genetics and natural selection, J.Res. Sci. Teach. 25, 733-746
.
A. M. L. Cava!lo (1996). Meaningful learning, reasoning ability and students understanding
and problem solving of topics in genetics, J. Res. Sci. Teach. 33, 625-656.
J.C. Heckmann, C. Bleh, M.Dutsch, C.J. Lang, G.B. Neundorfer (2003). Does Unimproved
problem-based teaching influence students knowledge at the end of their neurology
elective? An observational study of 40 students, J. Neurol. 250, 215-221.
W.P Dennen (2000) Task structuring for on line problem based learning: A case study, Educ.
Technol.Soc 3, 3220-335.
Lampiran Contoh Daftar Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 12 Nopember 1973 dari pasangan Suwarno
daa Siti Aminah. Penulis merupakan putra bungsu dari empat bersaudara. Pendidikan Dasar
penulis tempuh di SD Harapan Medan, SMPN 1 Binjai, dan SMAN 3 Medan. Tahun 1992
penulis lulus dari SMAN dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IKIP Medan pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia. Pada tahun
1997 Penulis menamatkan pendidikan jenjang S1. Setahun kemudian lulus seleksi PNS dan
ditempatkan di SMAN 12 Medan sebagai Staf pengajar pada jurusan yang sama.
Tahun 2000 penulis Mengikuti program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan di
Program Studi Pendidikan Kimia dengan beasiswa dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dan menamatkannya pada,
tahun 2004.
Karla ilmiah berupa poster berjudul “ …………………..”telah disajikan pada pada
…………………….. satu buah artikel telah diterbitkan pada jurnal …………… dengan judul
“ …………………………….Karya-karya ilmiah tersebut merupakan bagian dari program
magister panulis.