Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Agama Islam

DISUSUN :

Nursarida D0219523

Muhammad Rendy D0219519

Rafli Adiguna Saputra D0219525

TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan
dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini
bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Majene, 20 Oktober 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................

Daftar Isi..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................


1.2 Rumusan Masalah......................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika,Moral Dan Akhlak..............................................................

2.2 Persamaan & Perbedaan Etika,Moral Dan Akhlak....................................

2.3 Hubugan Tesawuf Dengan Akhlak............................................................

2.4 Aktulisasi Akhlak Dalam Kehidupan Manusia,Allah,Malaikat,Rasul


Dan Semua Makhluknya..................................................................................

2.5 Karakteristik Etika.....................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari Setiap Materi.................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebehagiaan yang ingin dicapai dengan


menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang
baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan,
ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya
merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah
merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.

Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah


pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila
adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan
tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak,
sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah
menentang kesadaran itu.

Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana


manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan
buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak
boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi.
Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena
hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai
subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama
dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

1.2 Rumusan Masalah


- Jelaskan Definisi Etika,Moral Dan Akhlak
- Deskripsikan Persamaan & Perbedaan Etika,Moral, Dan Akhlak
- Apa Ciri-ciri Etika Dalam Islam
- Apa Hubungan Tasawuf Dalam Islam?
- Jelaskan Aktualisasi Akhlak Kepada Allah,Rasul,Nabi,Manusia,Dan
Semua Makhluknya.
1.3 Tujuan Penulisan

Agar dapat meneladani serta melakukan etika,moral,dan akhlak pada kehidupan


sehari hari dan memberikan contoh atau gambaran kepada masyarakat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Etika,Moral Dan Akhlak

Etika adalah suatu ajaran yang berbicara tentang baik dan buruknya yang
menjadi ukuran baik buruknya atau dengan istilah lain ajaran tenatang kebaikan dan
keburukan, yang menyangkut peri kehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan
ungkapan yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para
ulama’ etika adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa
yang seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang seharusnya diperbuat.

Moral dalam arti istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Berdasarkan kutipan tersebut diatas, dapat dipahami bahwa moral adalah


istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia
dengan nilai (ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah.

Akhlak di artikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dapat di definisikan


bahwa akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan
mudah, spontan tanpa di pikirkan dan di renungkan lagi. Dengan demikian akhlak
pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik
menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul
karimah (akhlak mahmudah). Misalnya jujur, adil, rendah hati, pemurah, santun
dan sebagainya. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul
mazmumah. Misalnya kikir, zalim, dengki, iri hati, dusta dan sebagainya. Baik dan
buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Al Qur’an dan Sunnah Rasul

2.2 Persamaan Dan Perbedaan Etika,Moral Dan Akhlak

o Persamaan

Akhlaq, Etika, Moral , dan Susila secara konseptual memiliki makna yang
berbeda, namun pada aras praktis, memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni sama-
sama berkaitan dengan nilai perbuatan manusia. Seseorang yang sering kali
berkelakuan baik kita sebut sebagai orang yan berakhlaq, beretika, bermoral, dan
sekaligus orang yang mengerti susila. Sebaliknya, orang yang perilakunnya buruk
di sebut orang yang tidak berakhlak, tidak bermoral, tidak tahu etika atau orang
yang tidak berasusila.

Dalam perspektif agama, perbuatan manusia didunia ini hanya ada dua pilihan
yaitu baik dan benar. Jalan yang di tempuh manusia adalah jalan lurus yang sesuai
dengan petunjuk ajaran agama dan keyakinannya, atau sebaliknya, yakni jalan
menyimpang atau jalan setan, kebenaran atau kesesatan. Itu sebuah logika binner
yang tidak pernah bertemu dan tidak pernah ada kompromi. Artinya, tidak boleh
ada jalan ketiga sebagai jalan tengah antara keduanya.

o Perbedaan
1. Etika bertolak ukur pada akal pikiran atau rasio.
2. Moral tolak ukurnya adalah norma-norma yang berlaku pada masyarakat.
3. Etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran konsep atau teoritis.
4. Pada aras aplikatif, etika bersifat lokalitas dan temporer sesuai consensus,
dengan demikian dia disebut etiket (etiqqueta), etika praksis, atau dikenal juga
dengan adab/tatakrama/tatasusila.
5. Moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam tingkah laku yang
berkembang dalam masyarakat.
2.3 Hubungan Tasawuf Dengan Akhlak

Dalam ajaran akhlak islam dan tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan
secara substansi. Akhlak islam menginginkan umat islam mendapatkan kemuliaan
akhlak berdasarkan agama sedangkan tasawuf pun menuju kepada hal tersebut.
Titik tekan akhlak islam berlandaskan 3 hal yang telah disebutkan di atas,
sedangkan tasawuf pada kecintaan dan kebersihan jiwa. Penerapannya mungkin
tasawuf memiliki hal yang berbeda, namun secara tujuan tidaklah bertentangan.
Ajaran Tasawuf dan akhlak sama-sama tidak menginginkan keburukan dan
kerusakan yang terjadi.

Hal ini dapat dirangkum dalam hal berikut mengenai Hubungan Akhlak dan
Tasawuf :

1. Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT


2. Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa
3. Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat

Untuk memuliakan akhlak sejatinya kita juga bisa kembali melaksanakan


sunnah rasul. Tasawuf tentu tidak dilarang secara praktik jika tidak ada hal yang
bertentangan dengan Al-Quran, Sunnah, rukun iman, rukun islam, dan fungsi
agama. Hal ini dapat diperkuat misalnya dengan cara melaksanakan Sunnah
Sebelum Tidur , Adab Ziarah Kubur , Cara Makan Rasulullah , melaksanakan Cara
Mandi Dalam Islam , Zikir Sebelum Tidur , melaksanakan Macam Macam Shalat
Sunnah, melaksanakan Proses Pemakaman Jenazah Menurut Islam, dsb.

2.4 Aktulisasi Akhlak Dalam Kehidupan Manusia,Allah,Malaikat,Rasul


Dan Semua Makhluknya

o Kehidupan Manusia

akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri


pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau ruhani. Kita harus adil dalam
memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk
melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.Sesuatu
yang dapat membahayakan diri kita itu bisa bersifat psikis. Misalkan iri,
dengki, munafik dan lain sebagainya. Itu semua dapat membahayakan jiwa
kita, semua itu merupakan penyakit hati yang harus kita hindari.

- Shidiq
- Amanah
- Istiqomah
- Iffah
- Tawadhu
- Malu
- Sabar
- Pemaaf

َ ‫ّللا ُ ۗ أ َذ ًى ي َ ت ْ ب َ ع ُ َه ا‬
‫ص د َ ق َ ة ِم ْن َخ يْر َو َم غْ فِ َر ة َم عْ ُر وف ق َ ْو ل‬ َ ‫غَ ن ِ ي َو‬
‫َح لِ يم‬

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah
Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. AL-Baqarah [2] : 263)

o Akhlak Kepada Allah Swt

Firman Allah SAW Dalam (QS.An-Naml (27):93) secara tegas dinyatakan-Nya


bahwa,

“segala puji bagi Allah, Dia akan memperliahatkan kepadamu tanda-tanda


kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya. Dan tuhanmu tiada lalai daari
apa yang kamu kerjakan”.

‫ك َو َم ا ۚ ف َ ت َعْ ِر ف ُ و ن َ َه ا آ ي َ ا ت ِ ِه سَ ي ُ ِر ي كُ ْم ِ َلِل ِ الْ َح ْم د ُ َو ق ُ ِل‬


َ ُّ ‫عَ َم ا ب ِ غ َا ف ِ ل َر ب‬
‫ت َعْ َم ل ُو َن‬
Diantara akhlak terhadap Allah SWT adalah:

1. Taat terhadap perintah-perintah-Nya


2. Memiliki rasa tanggung jawab atas amanah
3. Ridha terhadap ketentuan Allah SWT
4. Senantiasa bertaubat kepada-Nya
5. Obsesinya adalah keridhaan Ilahi.
6. Merealisasikan ibadah kepada-Nya
7. Banyak membaca Al-Qur’an

o Akhlak Kepada Nabi/Rasul

Akhlak terhadap Rasulullah adalah cara kita berinteraksi secara tidak langsung
kepada Rasulullah SAW yang meliputi tata cara bersikap kepada beliau dan tata
cara berinteraksi dengan segala sesuat yang di bawanya.

Contoh akhlak terhadap Rasulullah antara lain :

1. Mencintai dan memuliakannya . Mencintai Rasulullah juga berarti


mencintai orang-orang yang di cintai oleh beliau dan membenci orang-
orang yang di bencinya.Lebih khusus mencintai keluarga dan sahabat-
sahabatnya.
2. Menghormati dan memuliakan Rasulullah. Bentuk penghormatan dan
pemuliaan terhadap beliau adalah tidak boleh mendahului beliau dalam
mengambil keputusan atau menjawab pertanyaan. Bentuk lain menghormati
Rasulullah dapat di teruskan oleh umatnya yaitu dengan tidak mengeraskan
suara di hadapan para ulama pewaris nabi.
3. Mengikuti dan menaati segala yang di ajarkan kepada kita. Mengikuti
Rasuullah adalah bukti kecintaan seorang hamba terhadap Allah SWT.
4. Mengucapkan sholawat dan salam untuk Rasulullah. Perintah untuk
bersholawat menunjukkan betapa mulia dan terhormatnya kedudukan
Rasulullah di sisi Allah. Di samping bukti penghormatan kepada beliau juga
untuk kebaikan kita sendiri.
َ ُ‫صلُّونَ َو َم ََلئِ َكتَه‬
‫ّللاَ ِإ َن‬ َ ُ‫صلُّوا آ َمنُوا الَذِينَ أَيُّ َها يَا ۚ النَ ِبي ِ َعلَى ي‬
َ ‫َعلَ ْي ِه‬
َ ‫ت َ ْس ِلي ًما َو‬
‫س ِل ُموا‬
Artinya :”Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Qs Al-Ahzab (33)
: 56)
o Akhlak Kepada Malaikat

Allah telah menciptakan sejenis mahluk ghaib, yaitu malaikat di samping mahluk
lainnya. Sebagai makhluk ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh
pancaindra manusia, kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu,
seperti rupa manusia

Jadi, Akhlak Kepada Malaikat Allah secara Bahasa ialah percaya, sedangkan secara
Istilah akhlak kepada malaikat adalah meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT
telah menciptakan Malaikat sebagai makhluk ghaib diutus untuk melaksnakan
segala perintah-Nya.

1. Meningkatkan Ketaatan
2. Menjaga Sikap Manusia
3. Berusaha Meningkatkan Amal Ibadah
4. Menerima Rezeki yang Sudah Diberikan
5. Meningkatkan Kesabaran

‫ض فِي َجا ِعل ِإنِي ِل ْل َم ََلئِ َك ِة َرب َُّك قَا َل َو ِإ ْذ‬ ِ ‫فِي َها أَت َ ْج َع ُل قَالُوا ۖ َخ ِليفَةً ْاْل َ ْر‬
‫الد َما َء َويَ ْس ِفكُ فِي َها يُ ْف ِسدُ َم ْن‬ َ ُ‫ِك ن‬
ِ ‫س ِب ُح َون َْح ُن‬ َ ‫ِس ِب َح ْمد‬ ُ ‫ِإنِي قَا َل ۖ لَ َك َونُقَد‬
‫ت َ ْعلَ ُمونَ َل َما أ َ ْعلَ ُم‬
Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka
berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (Q.S.
al-Baqarah:30).

o Akhlak Kepada Semua Makhluk Ciptaan Allah Swt


o Akhlak Kepada Manusia
1. Belas kasihan atau sayang (Asy-Syafaqah), yaitu sikap jiwa yang selalu
ingin berbuat baik dan menyantuni orang lain;
2. Rasa persaudaraan (Al-Ikhaa), yaitu sikap jiwa yang selalu ingin
berhubungan baik dan bersatu dengan orang lain, karena ada keterikatan
bathin dengannya;
3. Member nasihat (An-Nashiihah), yaitu suatu upaya untuk memberi
petunjuk-petunjuk yang baik kepada orang lain dengan menggunakan
perkataan, baik ketika orang yang dinasihati telah melakukan hal-hal yang
buruk, maupun belum. Sebab kalau dinasihati ketika ia telah melakukan
perbuatan buruk, berarti diharapkan agar ia berhenti melakukannya. Tetapi
kalau dinasihati ketia ia belum melakukan perbuatan itu, berarti diharapkan
agar ia tidak akan melakukannya;
4. Memberi pertolongan (An-Nashru), yaitu suatu upaya untuk membantu
orang lain, agar tidak mengalami suatu kesulitan;
5. Menahan amarah (Kazmul Ghaizhi), yaitu upaya menahan emosi, agar tidak
dikuasai oleh perasaan marah terhadap orang lain;
6. Sopan santun (Al-Hilmu), yaitu sikap jiwa yang lemah lembut terhadap
orang lain, sehingga dalam perkataan dan perbuatannya selalu mengandung
adab kesopanan yang mulia;
7. Suka memaafkan (Al-Afwu), yaitu sikap dan perilaku seseorang yang suka
memaafkan kesalahan orang lain yang pernah diperbuat terhadapnya

o Akhlak Kepada Hewan

Ada 2 macam akhlak yaitu


1. Syafaqah
Perasaan halus dan rasa belas kasih untuk berbuat baik kepada sesama
makhluk Allah. Sesungguhnya tiap-tiap pertolongan seseorang terhadap
hewan yang berjiwa itu dapat pahala, walaupun itu seekoir anjing yang hina.
Jika kita menunggangi kuda atau binatang lainnya, kita wajib memberinya
hak istirahat dan dilarang menyiksanya. Dalam menyemblih binatang kita
diperintahkan untuk menajamkan pisaunya. Jika ada binatang yang
berbahaya maka jika ingin dibunuh maka harus langsung dibunuh tidak
boleh menyiksanya.
2. Himayah
Allah tidak melarang untuk memelihara binatang untuk memperoleh
manfaatnya. Allah menerangkan dalam Al-Quran bahwa hewan hewan itu
dijadikanNya untuk menjadi kesengan dan i’tibar bagi manusia.

o Akhlak Kepada Tumbuhan

Akhlak terhadap lingkungan dapat diwujudkan dalam bentuk perbuatan insan yaitu
dengan menjaga keserasian dan kelestarian serta tidak merusak limgkungan hidup.
usaha-usaha yang dilakukan juga harus memperhatikan masalah-masalah
kelestarian lingkungan. Apa yang kita saksikan saat ini adalah bukti ketiadaan
akhlak terhadap lingkungan. Sehingga akhirnya , akibatnya menimpa manusia
sendiri. Banjir, tanah longsor, kebakaran, dan isu yang sering dibicarakan yaitu
"global warming" sedang mengancam manusia. Allah telah Berfirman:

Al Qashas : 77

ِ ‫ك ف ِ ي َم ا َو ا ب ْ ت َغ‬
َ ‫َار ّللاَ ُ آ ت َا‬
َ ‫اْل ِخ َر ة َ ال د‬ْ ۖ ‫س َو َل‬ َ ْ‫ك ت َن‬ ِ ‫َو أ َ ْح ِس ْن ۖ ال د ُّن ْ ي َ ا ِم َن ن‬
َ َ ‫َص ي ب‬
‫ك ّللاَ ُ أ َ ْح سَ َن ك َ َم ا‬ َ ْ ‫ض ف ِ ي الْ ف َ سَ ا د َ ت َبْغ ِ َو َل ۖ إ ِ ل َ ي‬ ِ ‫اْل َ ْر‬
ْ ۖ ‫َل ّللاَ َ إ ِ َن‬
ُّ ‫ال ْ ُم فْ ِس ِد ي َن ي ُِح‬
‫ب‬

Artinya :
"Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. dan
janganlh kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. " ( al Qashas : 77)

2.5 Karakteristik Etika


1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang
baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik
dan buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur’an dan al-
Hadits yang shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan
dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun
mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak
yang luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya
memanusiakan manusia.
5. Etika islam merupakan pedoman mengenai perilaku individu maupun
masyarakat di segala aspek kehidupan yang sesuai dengan ajaran islam.

‫ظ ِم ي َن َو ال ض ََر ا ِء ال سَ َر ا ِء ف ِ ي ي ُنْ فِ ق ُو َن ال َ ِذ ي َن‬ ِ ‫الْ غ َ يْ ظَ َو الْ كَ ا‬


‫اس عَ ِن َو الْ ع َ ا ف ِ ي َن‬
ِ َ ‫ّللا ُ ۗ ال ن‬ ُّ ‫الْ ُم ْح ِس ن ِ ي َن ي ُ ِح‬
َ ‫ب َو‬
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS.Ali-
Imran: 134)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari Tiap Materi


o Materi 1

(etika, moral dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan
akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya
adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu‘anhu seorang sahabat yang
mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang
paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

o Materi 2

Akhlaq, Etika, Moral , dan Susila secara konseptual memiliki makna yang berbeda,
namun pada aras praktis, memiliki prinsip-prinsip yang sama, yakni sama-sama
berkaitan dengan nilai perbuatan manusia. Seseorang yang sering kali berkelakuan
baik kita sebut sebagai orang yan berakhlaq, beretika, bermoral, dan sekaligus
orang yang mengerti susila.

o Materi 3

Tasawuf mengedepankan kedisiplinan dalam beribadah, konsentrasi terhadap


tujuan hidup menuju kepada Allah, serta membebaskan diri dan keterikatan
manusia dengan kehidupan duniawi. Tasawuf mengajarkan untuk tidak mencintai
dunia yang fana serta mengharapkan hanya keridhoan Allah semata. Dunia yang
fana hanya akan membuat manusia lupa akan cinta pada yang sebenarnya yaitu
hakikat cinta hanya kepada Allah SWT. Untuk itu, hal-hal yang duniawi tentu akan
dijauhi dan dikurangi oleh orang-orang sufi.

o Materi 4
Dengan melakukan akhlak kepada Allah,Malaikat,Rasul/Nabi, serta semua
makhluknya dapat membuat kehidupan anda tentram, damai dan sebagainya,
karena apa yang ada di dalam diri manusia seperti jiwa,hati,iman,pikiran dan
sebagai menjadi terpangaruh, sehingga timbulnya rasa kemauan dan minat yaitu
sifat yang ada diluar manusia atau lebih Simplenya jika didalam tubuh kita baik
seperti jiwa,iman maka diluar tubuh kita akan baik juga seperti tingkah laku,etika
dan lain lain.

o Materi 5

Etika dalam islam adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan agung
yang bukan saja beriskan sikap, prilaku secara normative, yaitu dalam bentuk
hubungan manusia dengan tuhan (iman), melainkan wujud dari hubungan manusia
terhadap Tuhan, Manusia dan alam semesta dari sudut pangan historisitas. Etika
sebagai fitrah akan sangat tergantung pada pemahaman dan pengalaman
keberagamaan seseorang. Maka Islam menganjurkan kepada manusia untuk
menjungjung etika sebagai fitrah dengan menghadirkan kedamaian, kejujuran, dan
keadilan
DAFTAR PUSTAKA
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2010/05/05/etika-moral-dan-akhlak-dalam-
islam/
http://deskripsimakalah.blogspot.com/2017/01/perbedaan-dan-persamaan-antara-
akhlak.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-etika.html
http://jamalftikom.blogspot.com/2012/11/akhlak-dan-aktualisasinya-dalam.html
http://alfanbachtiar028.blogspot.com/2013/01/akhlak-kepada-sesama-manusia.html
https://www.muslimpintar.com/akhlak-terhadap-binatang-dan-tumbuhan-dalam-islam/
http://ayinalitadesti.blogspot.com/2014/01/akhlak-terhadap-makhluk-selain-
manusia.html
https://pustakailmudotcom.wordpress.com/2012/03/04/etika-dalam-perspektif-islam/
http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/02/etika-dalam-islam.html

Anda mungkin juga menyukai