OLEH :
KELOMPOK 1
Muhammad Navis
Wahyuni
Rahmania
Hermin
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang tepat, dan tak lupa kita kirimkan
sholawat beserta salam kepada junjungan kita nabi besar muhammad saw, karena beliaulah
menjadi suri tauladan bagi kita semua.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari teman -teman kelompok 1
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Kelompok 1
ii | K E L O M P O K 1
DAFTAR ISI
SAMPUL...............................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................1
C. TUJUAN...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................................................3
A. DEFINISI KOMUNIKASI SYSTEM TERDISITRIBUSI..................................................3
1. Komunikasi..........................................................................................................................3
2. system terdistribusi..............................................................................................................3
B. KOMUNIKASI SYSTEM TERDISTRIBUSI.......................................................................4
1. Protocol Layer......................................................................................................................5
C. TUJUAN KOMUNIKASI SISTEM TERDISTRIBUSI........................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN........................................................................................................................9
B. SARAN.....................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
iii | K E L O M P O K 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Interproses komunikasi adalah jantung dari semua sistem terdistribusi. Tidak
masuk akal untuk mempelajari sistem terdistribusi tanpa hati-hati dengan cara bahwa
proses pada mesin yang berbeda dapat saling bertukar informasi. Komunikasi dalam
sistem terdistribusi selalu didasarkan pada pesan tingkat rendah yang lewat seperti
yang ditawarkan oleh jaringan yang mendasarinya. Sistem terdistribusi modern
biasanya terdiri dari ribuan atau bahkan jutaan proses yang tersebar di seluruh
jaringan internet.
Dalam pembahasan kali ini, kita mulai dengan membahas aturan bahwa proses
berkomunikasi harus ada yang dikenal sebagai protokol, dan cocencrate. Pada
penataan tersebut protokol dalam bentuk lapisan. Dari tampilan diempat luas dan
model yang digunakan untuk komunikasi terbagi atas: prosedur panggilan jarak jauh
(RMC), remote metode doa (RMI), pesan middleware berorientasi (MOM) dan
streams.
1|KELOMPOK 1
komunikasi yang mencakup komunikasi one-to-many atau many-to-many. Sumber
data dan tujuan dapat decoupled di bawah model tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah didalam komunikasi system terdistribusi antara lain
1. Apa itu komunikasi dalam system terdistribusi
2. Bagaimana pendapat seseorang tentang komunikasi dalam system terdistribusi
3. Apa saja tujuan komunikasi dalam system terdistribusi
4. Apa saja contoh komunikasi dalam system terdistribusi
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui ap aitu komunikasi dalam system terdistribusi
2. Untuk mengetahui bagaimana pendapat seseorang tentang komunikasi dalam
system terdistribusi
3. Untuk mengetahui tujuan komunikasi
4. Untuk mengetahui apa saja contoh komunikasi didalam system terdistribusi
2|KELOMPOK 1
BAB II
PEMBAHASAN
3|KELOMPOK 1
2. system terdistribusi
a. Definisi sistem terdistribusi
System terdistribusi adalah kumpulan komputer otonom yang dihubungkan
oleh jaringan dengan software yang dirancang untuk menghasilkan fasilitas
komputerisasi terintegrasi dianggap oleh pengguna sebagai satu sistem
komputer tunggal.
kita mulai dengan membahas aturan bahwa proses berkomunikasi harus ada
yang dikenal sebagai protokol, dan cocencrate. Pada penataan tersebut protokol
dalam bentuk lapisan. Dari tampilan diempat luas dan model yang digunakan
untuk komunikasi terbagi atas: prosedur panggilan jarak jauh (RMC), remote
metode doa (RMI), pesan middleware berorientasi (MOM) dan streams.
4|KELOMPOK 1
Model pertama untuk komunikasi dalam sistem terdistribusi adalah panggilan
prosedur remote (RPC). Sebuah RPC bertujuan menyembunyikan sebagian besar
seluk-beluk pesan lewat, dan sangat ideal untuk aplikasi client-server. perbaikan
untuk model RPC datang dalam bentuk doa metode remote (RMIs), yang
didasarkan pada gagasan obyek terdistribusi. RPC dan RMIs dibahas dalam
bagian terpisah.
1. Protocol Layer
a. Protocol layer
Protokol merupakan sebuah rule, prosedur dan pengaturan sejumlah operasi
peralatan komunikasi data, dalam komunikasi data, aturan-aturan meliputi cara
membuka hubungan, mengirim paket data, menginformasi jumlah data yang
diterima, dan meneruskan pengiriman data. Protokol dapat diterapkan pada
perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan
yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan, yaitu
efektivitas, kehandalan, dan Kemampuan dalam kondisi gagal di network.
Protokol distandarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU, dan
ANSI.
5|KELOMPOK 1
Tugas yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan
diantaranya adalah Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya
komputer / mesin lainnya, Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking),
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan, bagaimana mengawali dan
mengakhiri suatu pesan.
Bagaimana format pesan yang digunakan, Yang harus dilakukan saat terjadi
kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna, Mendeteksi rugi-rugi pada
hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya, Mengakhiri
suatu koneksi.
Physical Layer
Spesifikasi dan implementasi dari bit-bit dan proses transmisi dari
pengirim ke penerima. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
6|KELOMPOK 1
Bertanggung jawab mengurusi perubahan bit=bit data menjadi frame
untuk mengatasi error dan penontrolan pengiriman frame. Befungsi untuk
menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut sebagai frame. Data link layer melakukan tugasnya dengan
meletakkan pola bit khusus pada awal dan akhir dari setiap frame untuk
menandai mereka, serta komputasi checksum dengan menjumlahkan
semua byte dalam bingkai dengan cara tertentu.
Network Layer
Mengatur bagaimana paket-paket di arahkan berdasarkan alamat logik.
lapisan bertanggung jawab untuk menerjemahkan alamat logis jaringan ke
alamat fisik jaringan. Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP,
membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing
melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer.
Lapisan ini juga member identitas alamat, jalur perjalanan pengiriman
data, dan mengatur masalah jaringan misalnya pengiriman paket-paket
data.
Transport Layers
Merupakan lapisan yang memberi fasilitas komunikasi bagi kebanyakan
sistem tersebar. Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data
serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini
juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket
yang hilang di tengah jalan.
Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam
model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node
dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan.
Lapisan presentasi adalah lapisan keenam dari bawah dalam model
referensi jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur
7|KELOMPOK 1
data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan.
Lapisan aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk
mengelompokkan protokol dan metode dalam model arsitektur jaringan
komputer. Baik model OSI maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan
aplikasi.
2. Protocol Application
Menyediakan layanan untuk aplikasi misalnya transfer file, email, akses
suatu komputer atau layanan. Lapisan aplikasi OSI awalnya dimaksudkan
untuk menampung koleksi aplikasi jaringan standar seperti untuk surat
elektronik, transfer file, dan emulasi terminal. Sampai saat ini telah
menjadi wadah untuk semua aplikasi dan protokol yang dalam satu cara
atau yang lain tidak masuk ke dalam salah satu lapisan yang mendasarinya.
Dari perspektif model referensi OSI, hampir semua sistem terdistribusi
hanya aplikasi.
Ada juga banyak tujuan umum protokol yang berguna untuk banyak
aplikasi, tetapi yang tidak dapat dikualifikasikan sebagai protokol
transport. Dalam banyak kasus, protokol seperti jatuh ke dalam kategori
protokol middleware.
8|KELOMPOK 1
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi
memori atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi, yaitu
melalui Local Area Network atau pun melalui Wide Area Network dan dilengkapi
dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer
terintegrasi.Karakteristis Sistem Terdistribusi diantranya adalah Concurrency of
components, Penyembunyian lokasi, Independent failures of components
Tujuan dari system terdistribusi diantaranya adalah untuk Koneksi pengguna dan
sumber daya, Transparansi openes (Keterbukaan) dan skalasi. Padansistem
terdistribusi Akses transparansi berkaitan dengan perbedaan bersembunyi dalam
representasi data dan cara bahwa sumber daya dapat diakses oleh pengguna. Sebagai
contoh dan Penamaan adalah sebuah isu yang mudah diabaikan tapi tetap mendasar
dalam desain sistem terdistribusi. Nama memfasilitasi komunikasi dan berbagi
sumber daya. Sebuah nama diperlukan untuk meminta sistem komputer untuk
bertindak berdasarkan sumber daya tertentu.
B. SARAN
Penulis menyusun makalah ini agar pembaca lebih mudahdalam memahami materi
yang penulis susun mengenai materi manajemen dan organisasi. Untuk itu penulis
berharap pembaca dapat mudah belajar menggunakan makalah ini
9|KELOMPOK 1
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/258745-interoperabilitas-sistem-terdistribusi-b-
2921f2c2.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/558-1816-1-PB.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/19-37-1-SM.pdf
10 | K E L O M P O K 1