Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistik memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik
dalam penyusunan model, perumusan hipotesa, dalam pengembangan alat dan
instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain penelitian, dalam
penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan
analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik tertentu,
yang mana kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan
hubungan-hubungan yang terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk
mengetahui apakah hubungan kausalitas antara dua atau lebih variabel benar-
benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah hubungan
tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Statistik dapat menolong peneliti untuk menyimpulkan apakah suatu
perbedaan yang diperoleh benar-benar berbeda secara signifikan. Apakah
kesimpulan yang diambil cukup refresentatif untuk memberikan infrensi
terhadap populasi tertentu.
Banyak sekali penelitian yang dilakukan oleh berbagai kalangan
akademisi. Banyaknya penelitian menunjukkan bahwa semakin banyaknya
minat kepada penelitian itu sendiri. Kebutuhan penelitian pun menjadi sesuatu
yang harus demi kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam melakukan proses
penelitian, para peneliti memerlukan banyak hal agar penelitiannya dapat
diyakini hasilnya.
Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang ada di dalam penelitian
itu, berbagai uji dilakukan. Salah satu uji yang telah dikenal dalam dunia
statistika, yaitu uji T. Uji T atau T test adalah salah satu tes statistik yang
dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang
menyetakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang diambil secara
random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan signifikan (dalam
Sudijono, 2009).

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam makalah ini dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan uji t ?
2. Ada Berapakah jenis-jenis uji t ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas, maka
penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Menjelaskan pengertian uji t.
2. Menjelaskan jenis Uji t.
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang
signifikan bagi pembacanya memahami uji kesamaan 2 rata-rata (uji t) dan
penggunaannya untuk analisis data penelitian pendidikanSerta dapat
menggunakan uji t ini dalam menganalisis rata-rata dua kelompok

2
BAB II

PEMBAHSAN

A. Pengertian Uji T

Uji t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini


digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika informasi
mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah
satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang
signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel yang
dikomparasikan).
Menurut Ridwan (2006) Tes t atau uji t adalah uji statistik yang
digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama
kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada tahun 1915. Awalnya
William Seely Gosset menggunakan nama samaran Student, dan huruf t yang
terdapat dalam istilah uji “t” dari huruf terakhir nama beliau.
Sedangkan menurut Sugiyono (2009) Uji T atau T test adalah salah satu
tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan
hipotesis nihil yang menyetakan bahwa di antara dua buah mean sampel yang
diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan
signifikan.
Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 2 sampel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency)
sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi
lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk
sampel berpasangan (paired).(Ridwan, 2006).
B. Jenis-jenis Uji T
Berdasarkan hubungan antar populasinya, uji t dapat digolongkan ke
dalam dua jenis uji, yaitu dependent sample t-test, dan independent sample t-
test:
1. Dependent sample t-test atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-
Test.

3
Adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan
rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat
diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun
mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran
sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.
Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua
kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c)
jenis data yang digunakan adalah numeric.
Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired)
adalah:
𝑴𝑫
1. Rumus yang pertama : t =
𝑺𝑬𝑴𝑫
Keterangan:
MD = mean deviasi
∑𝐷
Rumus untuk mencari mean deviasi MD =
𝑁
SEMD = Standar error mean deviasi
Rumus untuk mencari standar error standar mean deviasi;
𝑆𝐷𝐷
SEMD =
√𝑁 − 1
∑ 𝐷2 ∑𝐷 2
𝑆𝐷𝐷 = √ −( 𝑁 )
𝑁

𝑴𝑫
2. Rumus yang ke dua: 𝐭 =
∑ 𝒙𝟐
√ 𝒅
𝒏 (𝒏−𝟏)
Keterangan:
di = Selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari subjek (i)
Md = rerata dari gain (d)

𝑥𝑑2 = kaudrat deviasi skor gain terhadap reratanya


𝑛 = banyaknya sampel
Contoh rumus 1.
Data hasil belajar IPA yang diajar dengan model PBL. Hipotesis
yang dibangun adalah; “terdapat peningkatan hasil belajar IPA siswa yang
diajar dengan model PBL.

4
N Sebelum Sesudah
1 5 6
2 8 8
3 7 9
4 6 8
5 4 6

Langkah Penyelsaian
 Membuat tabel penolong sebagai berikut:
N Sebelum Sesudah D D2
1 5 6 1 1
2 8 8 0 0
3 7 9 2 4
4 6 8 2 4
5 4 6 2 4
∑𝐷 = 7 ∑ 𝐷2 = 13

Berdasarkan data pada tabel di atas maka dapat dilakukan


penghitungan sebaagai berikut:
 Mencari mean devisi sebagai berikut:
∑𝐷
MD =
𝑁
7
=
5
= 1,4
 Mencari standar deviasi sebagai berikut:
∑ 𝐷2 ∑𝐷 2
SDD = √ −( 𝑁 )
𝑁

13 7 2
=√ −( )
5 5

= √2,6 − 1,96
= √0,64
= 0,8
 Mencari setandar error deviasi sebagai berikut:
𝑆𝐷𝐷
SEMD =
√𝑁−1
0,8
=
√5−1

5
0,8
=
2

= 0,4
 Mencari harga t-test sebagai berikut
𝑀𝐷
t=
𝑆𝐸𝑀𝐷
1,4
= = 3,4
0,4
 Membandingkan nilai koefisien t-testhitung dengan t-testtabel pedoman
dalam membandingkan t-testhitung dengan t-testtabel adalah:
1. Jika harga t-testhitung sama atau lebih besar dari t-testtabel berarti
perbedaan perhitungan signifikan. Jika perbedaan perhitungan
signifikan, maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif
diterima.
2. Jika harga t-testhitung lebih kecil dari t-testtabel berarti perbedaan
perhitungan tidak signifikan. Jika perbedaan perhitungan tidak
signifikan, maka hipotesis nihil diterima dan hipotesis alternatif
ditolak.
Dari hasil kerja di atas diperoleh t-testhitung = 3,5, dan t-testtabel pada
taraf signifikansi 5% dengan d.b = N-1 =5-1=4 yaitu 2,78. Dengan
demikian haraga t-testhitung = 3,5 lebih besar dari harga t-testtabel = 2,78.
Oleh karena itu t-testhitung lebih bear dari harga t-testtabel maka hipotesis
nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Berdasarkan kenyataan
seperti ini, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa hipotesis yang
diajukan “terdapat peningkatan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan
model PBL “ dapat diterima.
Contoh rumus 2:
Langkah-langkah penyelsaian:
 Membuat tabel penolong sebagai berikut:
N Sebelum Sesudah D Xd Xd2
Xd= d-MD
1 5 6 1 -0,4 0,16
2 8 8 2 -1,4 1,96
3 7 9 3 1,6 0,36

6
4 6 8 4 1,6 0,36
5 4 6 5 1,6 0,36
∑𝐷 = 7 3,20

Berdasarkan data pada tabel di atas maka dapat dillakukan penghitungan


sebagai berikut:
 Menghitung nilai rata-rata dari gain (d) sebagai berikut:
∑𝐷
MD =
𝑁
7
=
5
= 1,4
 Menentukan nilai thitung dengan menggunakan rumus :
𝑀𝐷
t=
∑ 𝑥2
𝑑

𝑛 (𝑛−1)

1,4 1,4 1,4


= = = = 3,5
3,20
√5 (5−1) √0,16 0,4

2. Independent sample t-test


Adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan
rata-rata dua grup yang tidak saling berpasangan atau tidak saling
berkaitan. Tidak saling berpasangan dapat diartikan bahwa penelitian
dilakukan untuk dua subjek sampel yang-berbeda.
Prinsip pengujian uji ini adalah melihat perbedaan variasi kedua
kelompok data, sehingga sebelum dilakukan pengujian, terlebih dahulu
harus diketahui apakah variannya sama (equal variance) atau variannya
berbeda (unequal variance).
Homogenitas varian diuji berdasarkan rumus:

7
Data dinyatakan memiliki varian yang sama (equal variance) bila F-Hitung
< F-Tabel, dan sebaliknya, varian data dinyatakan tidak sama (unequal
variance) bila F-Hitung > F-Tabel.
Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada nilai standar
error yang akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.
Uji t untuk varian yang sama (equal variance) menggunakan
rumus Polled Varians:

Uji t untuk varian yang berbeda (unequal variance) menggunakan


rumus Separated Varians:

Contohnya adalah seorang mahasiswa melakukan penelitian, ingin


membandingkan tingkat pemahaman anatara Sisiwa laki-laki dan
perempuan dalam mata pelajaran IPA. Data yang dihasilkan sebagai
berikut:
Ho : Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman antara siswa laki-laki
dan perempuan
Ha : Terdapat Perbedaan tingkat pemahaman antara siswa laki-laki dan
perempuan
a. Langkah Peratama membuat kolom pembantu
N Laki-laki Perempuan
1 80 85
2 70 95
3 75 85
4 65 90
5 70 85
6 80 80
7 80 90
8 60

8
9 65
10 70
N 10 7
̅ (Rata-rata)
𝑿 71.50 87.14
S1 (Simpang Baku) 7.09 4.88
S12 (Varian) 50.28 23.81

b. Langkah ke dua Menguji Homogenitas varian


𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 50.28
F= = = 2.11
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 23.81
Harga ini selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk
pembilang (10-1=9) dan dk penyebut (7-1=6). Berdasarkan dk tersebut
dan untuk kesalahan 5% maka F tabel =4,10. Ternyata harga F hitung
lebih kecil dari F tabel (2.11 < 4,10). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa varian ke dua kelompok data tersebut adalah
homogeny.
c. Langkah ke tiga Mencari T hitung
Karna data tersebut homogen maka rumus yang digunakan adalah:
- Versi Manual

𝟕𝟏. 𝟓𝟎 − 𝟖𝟕. 𝟏𝟒
=
(10−1).50.28+(7−1).23.81 1 1
√ ( + )
10+7−2 10 7

−15,64
=
452,52+142.82
√ (0,1 + 0.14)
15

−15,64
=
452,52+142.82
√ (0,1 + 0.14)
15

9
−15,64 −15,64 −15,64
= = = = -5,07
√39,68 (0,24) √9,52 3,08

- Versi Ms, Excel


t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

Laki-laki Perempuan
Mean 71.5 87.14285714
Variance 50.27778 23.80952381
Observations 10 7
Pooled Variance 39.69048
Hypothesized Mean
Difference 0
Df 15
t Stat -5.07
P(T<=t) one-tail 7.35E-05
t Critical one-tail 1.75305
P(T<=t) two-tail 0.000147
t Critical two-tail 2.13

d. Membandingkan harga t-hitung dengan t-tabel


Selanjutnya t-hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel dengan dk=
n1+n2-2 = 10 + 7 – 2 =15. Dengan dk 15 dan taraf kesalahan 0,05, maka
t tabel= 2,131. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa, bila t hitung
lebih kecil atau sama dengan t tabel maka Ho diterima dan jika t
thitung lebih besar dengan t tabel maka Ha diterima. Ternyata dari
perhitungan ditung atas t hitung lebih besar dengan t tabel yaitu (t
hitung= -5,07 > t tabel = 2.13). dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima. kesimpulannya adalah terdapat Perbedaan tingkat
pemahaman antara siswa laki-laki dan perempuan.

10
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah terkait tema uji kesamaan dua rata-rata (uji
t) maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini :
1. Uji T atau T test adalah adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol .
2. Fungsi dari uji t adalah sebagai Alat analisis data untuk menguji satu
populasi atau dua populasi, membandingkan dua mean (rata-rata) untuk
menentukan apakah perbedaan rata-rata tersebut perbedaan nyata atau
karena kebetulan, Untuk uji t satu sampel, Membandingkan mean (rata-
rata) sampel dengan mean acuan.
3. Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2
sampel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang
digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi
menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk
sampel berpasangan (paired).(Ridwan, 2006)

11
DAFTAR PUSTAKA

Hanief, Yulingga Nanda. 2017. Statistika Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish


Ridwan, 2006. Dasar – Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Ridwan, 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Ridwan, 2009. Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta
Sugiyono, 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sugiyono, 2018. Metode penelitian kuantitatif. Bandung : Alfabeta
Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

12

Anda mungkin juga menyukai