DASTER
DASTER
Madigan, T.M., Martinko, J.M., Stahl, D.A., & Clark, D.P. 2012. Brock Biology of
Microorganisms. San Francisco: Pearson Education, Inc.
1. Jelaskan pengaruh ketujuh macam suhu tersebut dalam percobaan ini terhadap pertumbuhan
bakteri!
Jawab: Pengaruh ketujuh suhu ini terlihat pada saat bakteri sudah di inokulasikan pada medium
lempeng NA. Pada suhu 40ºC-70ºC, bakteri yang diuji masih bisa tubuh dengan baik, akan tetapi
pada suhu 80ºC pertubuhan bakteri mulai berkurang dan tidak tumbuh pada suhu 90ºC-100ºC.
Hal ini menunjukkan bahwa pada suhu 80ºC merupakan titik kematian termal. Dan pada saat
suhu mencapai 90ºC-100ºC bakteri yangdiuji tidak bisa tumbuh lagi.
2. Suhu berapakah yang merupakan titik kematian termal bakteri-bakteri yang digunakan dalam
percobaan ini?
Jawab: Bakteri yang telah kami uji coba memiliki titik kematian yakni pada suhu 90˚C - 100˚C.
3. Jelaskan mekanisme kematian bakteri akibat perlakuan dengan suhu tinggi?
Jawab: Mekanisme Kerusakan Oleh Panas. Inaktivasi bakteri oleh panas tidak dapatdigambarkan
dalam peristiwa biokimia sederhana.Meskipun efek letal panas lembabsuatu temperatur tertentu
biasanya dihubungkan dengan denaturasi dan koagulasiprotein, pola kerusakan oleh panas
tersebut cukup kompleks, dan secara tidakdiragukan koagulasi menyembunyikan suatu
perubahan kecil yang menginduksi selsebelum koagulasi menjadi nyata. Peristiwa yang
mematikan terutama produksi rantai-tunggal (terlepasnya rantai) DNA. Hilangnya viabilitas
(kelangsungan hidup) sel oleh panas sedang, dapat dihubungkan dengan pelepasan rantai DNA
tersebut.Kerusakan DNA terlihatbersifat enzimatik, sebagai akibat dari aktivasi nuklease.
Kemampuan sel untuk memperbaiki kerusakan dan memperoleh viabilitasnya bergantung pada
tempatfisiologik dan susunan genetik organisme.