Anda di halaman 1dari 2

EKSTRAKSI BIJI BUAH BINTARO (Cerbera manghas L) TERHADAP

NYAMUK culex sp
LATAR BELAKANG
Nyamuk culex dikenal sebagai vektor penular arbovirus adalah salah satu genus nyamuk
yang banyak terdapat di lingkungan/sekitar kita. Nyamuk juga merupakan jenis serangga
yang beberapa spesiesnya terbukti sebagai vektor penyakit selain gigitannya yang
mengganggu manusia.

Indonesia merupakan sa;lah satu negara tropis yang paling besar di dunia. Iklim yang tropis
dapat menyebabkan adanya berbagai penyakit tropis yang penyebabnya adalah
nyamuk,contohnya malaria, demam berdarah,kaki gajah, filaria dan chikungunya sering
meresahkan masyarakat,karena permasalahan ini bahkan sampai menimbulkan epidemi yang
luas dan cepat. Faktor utama munculnya epidemi berbagai penyakit tropis tersebut yaitu
perkembangbiakan dan penyebaran nyamuk sebagai vektor penyakit yang tidak terkendali.

Di indonesia ada 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Aedes, Culex, Aemigeres dan
Mansonia sebagai vektor penyakit filariasis. Pada umumnya nyamuk genus Culex menyukai
tempat-tempat pembuangan limbah rumah tangga. Culex sp. Adalah nyamuk rumah yang
mempunyai kebiasaan meletakkan telurnya di permukaan air secara bergerombol membentuk
seperti rakit.Dalam kurun waktu sekitar 2 hingga 3 hari telur nyamuk tersebut akan menetas
menjadi jentik. Jentik nyamuk ini akan mengalami 4 masa pertumbuhan (instar I-IV) dan
akan menjadi pupa yang berlangsung selama 8-14 hari. Dalam kurun waktu 1-2 hari pupa
akan menetas menjadi nyamuk. Setelah larva nyamuk menetas menjadi nyamuk dalam waktu
2 X 24 jam nyamuk betina melakukan perkawinan yang biasanya terjadi pada waktu senja
dan kemudian pergi mencari darah untuk pematangan telur.

Pengendalian serangga pada umumnya menggunakan pestisida sintetik. Penggunaan pestisida


sintetik ini dianggap praktis dan juga efektif dan dari segi ekonomi juga dianggap lebih
menguntungkan. Akan tetapi penggunaan pestisida sintetik secara berualang-ulang juga dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan serta kematian dari berbagai serangga lainnya yang
tidak mengganggu maupun hewan lain di lingkungan sekitar. Pestisida sintetik mengandung
bahan kimia yang sulit terdegradasi di alam sehingga residunya dapat mencemari lingkungan
dan dapat menurunkan kualitas lingkungan.

Bintaro dengan nama latin (Cerbera manghas L) merupakan salah satu jenis mangrove yang
cukup banyak tersebar di negara indonesia terutama di sekitaran hutan,rawa ataupun pantai.
Populasi hutan mangrove di indonesia di perkirakan sekitar 4,25 juta atau sekitar 17% luas
hutan mangrove di dunia (Irwanto 2006).

Bintaro dikenal memiliki racun pada seluruh bagian tanamannya sehingga jarang di
manfaatkan oleh masyarakat (Rohimatun dan Suriati 2011). Pada biji tanaman bintaro
terdapat beberapa senyawa metabolit sekunder yang mempunyai efek mortalitas terhadap
serangga yaitu cerberin, saponin, tanin, dan terpenoid (steroid). Daun, buah dan kulit batang
bintaro mengandung saponin, kulit batangnya mengandung tanin, di samping itu daun dan
buahnya juga mengandung polifenol (Salleh, 1997; Tarmadi et al., 2007). Akar bintaro
mengandung saponin, tanin, steroid, flavonoid, dan gums (Rahman et al., 2011).
Biji dari buah bintaro yang mengandung cerberin dapat menghambat saluran ion kalsium
dalam otot jantung manusia bahkan baunya tidak disukai oleh hewan karena aromanya tidak
mengenakkan. Sehingga membuat detak jantung tidak stabil yang berujung dengan
kematian. Bahkan asap dari hasil pembakaran kayu bintaro pun juga dapat menyebabkan
keracunan. Hal ini yang melatar belakangi saya untuk mengangkat judul “Ekstrak biji buah
bintaro (Cerbera manghas L) terhadap nyamuk culex sp untuk membuktikan bahwa biji buah
bintaro tersebut bermanfaat untuk mengurangi populasi nyamuk sebagai vektor penyakit
terutama di indonesia yang merupakan salah satu negara tropis dari berbagai negara lain.
Dengan cara membuat ekstrak biji buah bintaro ini menjadi obat semprot (spray) karena
efektif dan juga praktis untuk digunakan dan juga sebagai pengganti obat pestisida lainnya
yang berbahan kimia dan dapat merusak lingkungan dan membahayakan masyarakat.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat pengaruh ekstrak biji buah bintaro (Cerbera manghas L) terhadap
kematian nyamuk culex sp.
2. Bagaimanakah efektifitas pemberian ekstrak biji buah bintaro (Cerbera manghas L)
sebagai obat semprot terhadap kematian nyamuk culex sp

TUJUAN

1. Mengetahui pengaruh ekstrak biji buah bintaro (Cerbera manghas L) terhadap


kematian nyamuk culex sp.
2. mengetahui efektifitas pemberian ekstrak biji buah bintaro (Cerbera manghas L)
sebagai obat semprot terhadap kematian nyamuk culex sp

Anda mungkin juga menyukai