(Kanker Paru-Paru)
Prodi: Sanitasi
Kanker paru-paru adalah kondisi ketika sel ganas (kanker) terbentuk di paru-paru.
Kanker ini lebih banyak dialami oleh orang yang memiliki kebiasaan merokok dan
merupakan satu dari tiga jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Walaupun sering terjadi pada perokok, kanker paru-paru juga bisa terjadi pada orang
yang bukan perokok, terutama pada orang yang sering terpapar zat kimia di
lingkungan kerjanya atau terpapar asap rokok dari orang lain.
Pneumonektomi pertama yang sukses untuk kanker paru dilakukan pada 1933.
Radioterapi paliatif telah digunakan sejak 1940-an. Radioterapi radikal, yang mulai
digunakan pada 1950-an, merupakan usaha untuk menggunakan dosis radiasi yang
lebih besar pada pasien kanker paru dengan stadium yang relatif awal, tetapi yang
tidak cocok untuk pembedahan. Pada 1997, radioterapi dipercepat dengan
hiperfraksionisasi dipandang sebagai perbaikan terhadap radioterapi radikal
konvensional. Untuk kanker paru sel kecil, upaya awal dilakukan pada 1960-an saat
pembedahan dan radioterapi radikal tidak berhasil. Pada tahun 1970-an,
dikembangkan perawatan kemoterapi yang sukses.
Fakta: Berhenti merokok memiliki efek baik yang cepat terhadap tubuh
Anda. Peredaran darah Anda akan membaik dan paru Anda akan bekerja
lebih baik. Risiko kanker akan mulai turun seiring berjalannya waktu.
Fakta: Rokok rendah tar dan rokok biasa sama-sama berisiko menyebabkan
kanker paru. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rokok menthol (yang
biasanya rendah tar) mungkin lebih berbahaya dan bikin Anda lebih sulit
untuk berhenti merokok. Sensasi dingin dari rokok menthol mendorong
sebagian orang untuk menarik napas lebih dalam sehingga efeknya justru
lebih berbahaya.
Fakta: Tak disangka-sangka, peneliti menemukan risiko kanker yang lebih tinggi di
kalangan perokok yang mengonsumsi suplemen antioksidan, seperti beta-karoten.
Bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu jika Anda merokok dan ingin
mengonsumsi suplemen antioksidan.
Akan tetapi, antioksidan alami yang bisa Anda temukan dari bahan pangan asli
seperti sayur dan buah-buahan terbukti mampu mencegah kerusakan sel karena
Anda merokok. Meski begitu, kerusakan sel bakal tetap terjadi selama Anda belum
berhenti merokok.
Fakta: Pipa dan cerutu sama seperti rokok. Kedua hal tersebut akan
membuat Anda berisiko terkena kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker
esofagus, dan kanker paru. Merokok dengan cerutu justru lebih berisiko
menyebabkan penyakit jantung dan paru.
Fakta: Merokok merupakan faktor risiko yang terbesar, tapi masih ada faktor
lain. Penyebab kanker paru nomor dua adalah gas radioaktif tidak berbau
yang disebut radon. Gas ini berasal dari batu dan tanah, bisa meresap ke
dalam rumah dan bangunan lain.
Anda dapat menguji rumah atau kantor Anda apakah mengandung gas radon
tersebut atau tidak dengan menghubungi departemen kesehatan.
Fakta: Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang jelas antara kanker
paru dengan menghirup bedak tabur. Orang yang bekerja dengan bahan
kimialain, seperti asbes dan vinil klorida lebih berisiko terkena penyakit ini.
Fakta: Jika Anda berhenti merokok, perawatan untuk kanker bisa bekerja
lebih baik dan efek samping obat jadi lebih ringan. Bila Anda butuh
pembedahan (operasi), mantan perokok lebih cepat sembuh dibandingkan
dengan perokok.
Selain itu, jika Anda membutuhkan terapi radiasi untuk kanker laring, Anda
cenderung tidak mengalami suara serak setelah berhenti merokok. Dalam
beberapa kasus, berhenti merokok juga dapat mencegah kanker berkembang
semakin parah.
Fakta: Dari sejumlah hasil penelitian, orang yang melakukan olahraga fisik
secara teratur cenderung tidak terkena kanker paru. Olahraga juga membantu
kerja paru Anda lebih baik dan membantu mencegah penyakit jantung, stroke,
dan penyakit lainnya.
Penanganan utama terhadap kanker paru-paru stadium awal adalah melalui operasi.
Jika kanker telah mencapai stadium lanjut, maka penanganan dapat dilakukan dengan
radioterapi dan kemoterapi.
Selain itu, ada beberapa jenis pengobatan lain untuk menangani kanker paru-paru,
yaitu terapi target, terapi ablasi, terapi fotodinamik, dan krioterapi.
B. Gejala Penyakit Kanker Paru-Paru
! Membutuhkan diagnosis medis
Gejala termasuk batuk (sering dengan darah), nyeri dada, napas berbunyi, dan
penurunan berat badan. Gejala ini sering tidak muncul sampai kanker sudah
pada tahapan lanjut
Pernapasan: infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi, napas pendek atau
sesak
Juga umum: pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan atau
serak