Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM IV

PERANCANGAN DAN INSTALASI PIPA SALURAN


TERTUTUP

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat merancang instalasi pipa air bersih dan kotor saluran
tertutup.
2. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan (pipa & alat sambung)
untuk instalasi.
3. Mahasiswa dapat melaksanakan rencana instalasi pipa air bersih dan
tertutup.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kekuatan bocor instalasi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui penyebab kebocoran dan merencakan
alternatif perbaikan.
II. Peralatan dan Bahan
1. Peralatan
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Meteran Mengukur panjang
kebutuhan pipa dan
sambungan

2 Threading Memotong dan


Machine mengulir pipa secara
masinal sesuai
kebutuhan hasil
perencanaan.
3 Penggaris/Mistar Mengukur panjang
Besi kebutuhan pipa dan
alat sambung

4 Kunci Pipa Mempermudah


penyambungan pipa
dengan mengunci pipa
yang akan disambung

5 Penggores Menandai/membuat
goresan pada pipa
logam sebagai acuan
untuk dipotong/ulir.

6 Pipe Cutter Memotong pipa sesuai


kebutuhan.

7 Boring Reamer Merapihkan dan


membersihkan bram
pipa hasil pemotongan
dengan pipe cutter.
8 Snei Langsung Membuat ulir secara
langsung sesuai
diameter pipa yang
dibutuhkan.

9 Gergaji Pipa Memotong pipa sesuai


kebutuhan (manual)

10 Pompa air tekan Memompa air dari


sumber ke alat saniter
(percobaan kekuatan
bocor)

2. Bahan
No Nama Bahan Gambar Keterangan
1 Pipa Galvanis Digunakan untuk
(Inst. Air Bersih) instalasi pipa air bersih
: Dia. ½ ”; ¾ ”

2 Pipa PVC (Inst. Digunakan untuk


Air Kotor) : Dia. instalasi pipa air kotor.
1 ½ ” ; 2 ”; 4 ”
3 Asesoris Rincian kebutuhan
Penyambung bahan dibahas pada
Pipa : subbab “Kebutuhan
 Elbow 900 ½ Bahan”
”;¾”
Elbow 900
 Tee ½ ” ; ¾ ”
 Water moor
½ ”; ¾ ”
 Double
Nipple : ½ ” ;
¾” Tee

 Socket : ¾ ”
 Reducer : ¾
”–½”
Water Moor

Double Nipple

Socket
Reducer
4 Stop Kran (Gate Rincian kebutuhan
Valve) Dia. ¾ ” bahan dibahas pada
subbab “Kebutuhan
Bahan”

5 Seal Tape Mencegah kebocoran


pada sambungan pipa

III. Gambar Kerja


a. Denah alat saniter lantai 2

b. Instalasi Pipa Air Bersih


Keterangan penomoran alat sambung/asesoris :
Nomor Jenis Alat Sambung/Asesoris
1,2,7 Elbow 900 ½ ”
3 Reducer ¾ ” – ½ ”
4,11 Elbow 900 ¾ ”
5 Tee ¾ ” – ½ ”
6 Water Moor ½ ”
8 Socket ¾ ”
9,12 Water Moor ¾ ”
10 Stop Kran(Gate Valve) ¾ ”
13 Tee ¾ ”

c. Instalasi Pipa Air Kotor

Keterangan penomoran alat sambung/asesoris :


Nomor Jenis Alat Sambung/Asesoris
1,6 Reducer 2" – 1"
2 Bell 4"
3,4 Tee 4"
7,9,12 Elbow 1"
8,10,11,13 Tee 1"
5 Tee stuck 4" dan 2"
14,15 Knee 450 4"

IV. Kebutuhan Bahan

a. Instalasi Pipa Air Bersih

No. Nama Bahan Jumlah (buah/unit)


1 Elbow 900 ½ ” 3
2 Elbow 900 ¾ ” 2
3 Reducer ¾ ” – ½ ”” 1
4 Tee ¾ ” – ½ ” 1
5 Water Moor ½ ” 1
6 Socket ¾ ” 1
7 Water Moor ¾ ” 2
8 Stop Kran(Gate Valve) ¾ ” 1
9 Tee ¾ ” 1
10 Double Nipple ½ ” 1
11 Double Nipple ¾ ” 4

No Pipa Kebutuhan (mm) Jumlah (Batang)


1 Pipa galvanis ø ½ ” (200 + 605 + 600 + 1160 + 1
150) = 2715
2 Pipa galvanis ø 3/4” (1285 + 555 +500 + 1620) = 1
4000

b. Instalasi Pipa Air Kotor

No. Nama Bahan Jumlah (buah/unit)


1 Reducer 2" – 1" 2
2 Bell 4" 1
3 Tee 4" 2
4 Elbow 1" 3
5 Tee 1" 4
6 Tee stuck 4" – 2" 1
7 Knee 450 4" 2

No Pipa Kebutuhan (mm) Jumlah (Batang)


1 Pipa PVC ø 1" (1700 + 385 + 2115 + 500 + 2
200 + 785 +165 + 180) =
6030
2 Pipa PVC ø 2" (475 + 830) = 1305 1
3 Pipa PVC ø 4" (500 + 140 + 250 + 200 + 1
1200) = 2290

V. Langkah Kerja

a. Instalasi Pipa Air Bersih


1. Lakukan pengukuran pada lokasi dan buat gambar rencana instalasi pipanya.
2. Rencanakan dan perhitungkan dengan baik ukuran panjang pipa yang akan
dipotong sesuai dengan gambar rencana, agar panjang saluran sesuai dengan
gambar rencana.
3. Persiapkan alat dan bahan.
4. Potong tiap pipa dengan panjang masing-masing yang telah direncanakan
dengan treading machine, atau pipe cutter, atau gergaji besi. Lakukan
pemotongan pipa sesuai dengan langkah kerja pemotongan pipa pada job
sebelumnya. (Gambar 1)
5. Setelah pipa dipotong, lakukan penguliran dengan menggunakan alat snei
manual. Dalamnya penguliran sesuai dengan yang telah ditentukan. Lalu cek
hasil uliran dengan menggunakan alat sambung. (Gambar 2)
Catatan :
Hasil uliran harus masuk kedalam sambungan setengah dari dalamnya
uliran untuk setengahnya lagi dikencangkan dengan kunci pipa. Agar
memudahkan pekerjaan diusahakan pipa diurutkan sesuai dengan
sambungan yang akan dipasang.

Gambar 1 Gambar 2
6. Pasang pipa-pipa tersebut dengan langkah sebagai berikut :
 Langkah 1 : Sambung pipa 3/4" hasil pemotongan dan pipa 1/2" dari
shower dengan alat sambung Reducer 3/4 " - 1/2"
Catatan :
Pipa ½”dan reducer sudah terpasang di lokasi.
 Langkah 2 : Sambung pipa 3/4" tersebut dengan elbow 3/4"
 Langkah 3 : Pasang pipa 3/4" dari Elbow 3/4" ke Teestuck 3/4" - 1/2",
dilanjutkan dengan penyambungan pipa 1/2" dari Teestuck 3/4" - 1/2" ke
water moor 1/2" lalu ke Elbow 1/2" menuju washtafel. (Gambar 3)
Catatan :
Diantara water moor 1/2" dan elbow 1/2" dipasang Double nipple 1/2"
 Langkah 4 : Pasang pipa 3/4"dari Teestuck 3/4" - 1/2" ke socket 3/4"
(Gambar 4)
 Langkah 5 : Rangkai alat sambung mulai dari water moor 3/4 " ke stop kran
3/4 " ke elbow 3/4 " ke water moor 3/4 " lalu ke tee 3/4" (Gambar 5)
Catatan :
Disetiap sambungan antar alat sambung tersebut dipasang Double nipple
3/4"
 Langkah 6 : Pasang pipa 3/4" dari socket 3/4" ke Water moor 3/4" yang
sudah dirangkai tadi.

Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5

Catatan :
 Pengerjaan langkah-langkah tersebut dapat dilakukan dalam waktu
yang bersamaan, lalu gabungkan seluruh langkah-langkah diatas tadi
menjadi satu kesatuan.
 Setiap sambungan dikencangkan dengan kunci pipa sampai ulir habis.
(Gambar 6)
 Setiap ulir diberi lapisan seal tape yang tebal guna mencegah
kebocoran
 Pasang karet pada setiap water moor yang akan dipasangkan.
(Gambar 7)

Gambar 6 Gambar 7

7. Pengecekan hasil pekerjaan.


a. Sambungkan pipa inlet dengan selang pompa. (menggunakan water moor
3/4”) (Gambar 8)
b. Pompa air dengan posisi kran terbuka (untuk mengeluarkan udara). Tutup
kran, dan pompa sampai tekanan 20. Lalu cek apakah terjadi kebocoran
atau tidak.
c. Bila terjadi kebocoran, maka tutup aliran air dengan stop kran dan perbaiki
dengan membuka Water Moor kemudian dikencangkan lagi
sambungannya serta diberi seal tape dan pasang kembali. (Gambar 9)
Gambar 8

Gambar 9

b. Instalasi Pipa Air Kotor


1. Lakukan pengukuran pada lokasi dan buat gambar rencana instalasi
pipanya.
2. Rencanakan dan perhitungkan dengan baik ukuran panjang pipa yang akan
dipotong sesuai dengan gambar rencana, agar panjang saluran sesuai dengan
gambar rencana.
3. Persiapkan alat dan bahan.
4. Potong tiap pipa dengan panjang masing-masing yang telah direncanakan
dengan gergaji pipa pvc.
5. Pasang pipa-pipa tersebut dengan langkah sebagai berikut :
a. Buangan Washtafel
 Langkah 1 : Sambung salah satu ujung pipa 1" berukuran 200 mm hasil
pemotongan dan buangan washtafel selanjutnya pada ujung yang satunya
pasangkan tee 1"
 Langkah 2 : Sambung tee 1" dengan pipa tegak 1" berukuran 785 mm, pada
ujung yang satunya pasangkan kembali alat sambung elbow 1". (Gambar
10)
 Langkah 3 : Pasangkan pipa 1" berukuran 165 mm pada elbow tersebut dan
pada ujung yang satunya lagi pasang kembali elbow 1" (Gambar 11)
 Langkah 4 : Pasang pipa 1" berukuran 180 mm dengan reducer 2" - 1" lalu
sambungkan dengan pipa 2" berukuran 475 mm (Gambar 11)
 Langkah 5 : Sambung pipa 2" tersebut dengan Tee stuck 4"- 2"yang
sebelumnya sudah tersambung dengan buangan dari closet jongkok &
urinoir. (Gambar 11)
 Langkah 6 : Sambung Tee stuck 4"- 2" tersebut dengan pipa 4"pendek (100
mm) lalu sambungkan dengan knee 4". Sambungkan knee tersebut dengan
pipa 4".berukuran 500 mm dan di ujung yang satunya lagi pasangkan knee
4" kembali. (Gambar 12)
 Langkah 7 : Pasang pipa 4" berukuran 140 mm untuk menyambungkan knee
tersebut dengan pipa tegak 4" dengan menggunakan tee 4" (Gambar 13)

Gambar 10

Gambar 11
Gambar 12

Gambar 13

b. Buangan Base Shower


 Langkah 1 : Sambung pipa buangan dari base shower dengan reducer 2"-
1"(Gambar 14)
 Langkah 2 : Pasang pipa 2"berukuran 830 mm dengan reducer tersebut lalu
sambungkan dengan pipa tegak menggunakan tee 4" (Gambar 14)
Catatan :
 Pasang plat/kawat penyangga pada pipa datar yang menggantung
 Atur kemiringan (1%) pada setiap pipa datar/horizontal agar air
buangan bisa mengalir.

Gambar 14
c. Pipa Ventilasi
 Langkah 1 : Sambung tee 1" dengan pipa tegak 1" berukuran 500 mm, lalu
diujung yang satunya lagi dipasang elbow 1"
 Langkah 2 : Sambung pipa vent tegak dari lantai bawah yang sudah
terpasang tee 1" dengan pipa 1" berukuran 1700 mm.
 Langkah 3 : Sambung pipa pada langkah 2 dan langkah 1 dengan tee 1"
 Langkah 4 : Pasangkan pipa pendek pada tee tersebut, dan diujung yang
satunya lagi pasangkan tee yang sudah terpasang pipa vent dari closet
jongkok dan urinoir.
 Langkah 5 : Pasangkan pipa clean out 1" tegak pada tee tersebut (Gambar
15)

Gambar 15

6. Pengecekan hasil pekerjaan.

Pengecekan dilakukan setelah air bersih sudah dialirkan, setalah keran


dinyalakan amati pipa air kotor yang sudah teraliri air buangan air bersih,
apakah terdapat kebocoran atau tidak.

VI. Kesimpulan

Pada instalasai air bersih,setelah dilakukan pengujian kekuatan bocor dengan


cara dialiri air, terjadi beberapa kebocoran diberbagai lokasi. Beberapa penyebab
kebocoran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Terlalu banyaknya sambungan.


2. Kurangnya lapisan dan buruknya pemasangan seal tape pada setiap
sambungan.
3. Perangkat penyambung pipa yang sudah kurang baik kondisinya
(drat/ulirnya sudah habis) karena sudah terlalu sering dibongkar pasang.
4. Karet water moor yang sudah kurang baik kondisinya.
5. Penguliran pada pipa yang kurang baik, terlalu dalam atau dangkal.
6. Terlalu kencang mengunci Barrel Union sehinga karet yang didalamnya
rusak.
7. Tekanan yang diterima saluran pipa terlalu berlebihan atau tidak sesuai
spesifikasi.
Sedangkan untuk instalasi pipa air kotor dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Terdapat kebocoran karena sambungan pipa pvc tidak di lem.


2. Pemilihan diameter pipa air kotor sekecil mungkin agar hemat dan
ekonomis namun tetap harus diperhitungkan terhadap beban unit alat
plambing.
3. Pemasangan pipa ventilasi guna mencegah hilangnya water seal pada alat
saniter.
4. Perhatikan tinggi jatuh buangan dari alat saniter agar tidak terjadi
tumbukan yang menyebabkan hilangnya water seal.
5. Kemiringan pipa datar/horizontal diatur agar air buangan bisa mengalir.

Anda mungkin juga menyukai