Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG


LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Nama siswa :
NIM :
Hari/Tanggal Ujian :
Tindakan : PENGKAJIAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA I
No KEGIATAN 0 1 2
1. Pastikan kebutuhan klien untuk pemeriksaan dalam yang ditandai
dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan
perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan
lengkap.ketuban pecah, dan darah lendir bertambah banyak.
2. Persiapan alat-alat :
 Selimut
 Handscoon steril
 Baraskot
 Kapas 7 helai
 Larutan DTT
 Bengkok
 Funedoskop
 Kom kecil + kom tutup
 Perlak+alas
3. Jelaskan prosedur pada klien
4. Dekatkan alat-alat ke klien
5. Tutup sampiran
6. Cuci tangan
7 Ganti selimut
8 Mengamati kontraksi (his) Letakkan tangan secara ringan pada
fundus uteri dan kemudian ukur frekwensinya untuk tiga kontraksi
dalam waktu 10 menit.
9 Palpasi Abdomen :
1. Palpasi fundus untuk menentukan bagian janin yang terdapat
dalam fundus :
 Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 450 atau
lutut bagian dalam diganjal bantal) dan pemeriksa
menghadap ke arah ibu.
 Menengahkan uterus dengan menggunakan kedua tangan
dari arah samping umbilical.
 Kedua tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

(Tinggi Fundus Uteri)


 Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua
tangan, tentukan bagian janin.
Hasil :
a. Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba
adalah keras, bundar dan melenting (seperti mudah
digerakkan)
b. Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan
terasa adalah lunak, kurang bundar, dan kurang melenting
c. Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus
teraba kosong.
10 2. Palpasi lateral untuk menentukan punggung janin.
Tangan pemeriksa berada disamping perut ibu, satu tangan
menahan dan satu tangan lagi meraba.
Hasil:
a. Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak
dapat digerakkan.
b. Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil,
bentuk/posisi tidak jelas dan menonjol, kemungkinan teraba
gerakan kaki janin secara aktif maupun pasif.
11 3. Palpasi untuk mengkaji kepala.
 Tangan kiri pemeriksa menahan bagian fundus
 Tangan kanan meraba bagian bawah
 Kemudian diraba, dirasakan dan bagian terbawah
digoyangkan.

Hasil:
a. Bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala
sedangkan tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah
bokong
b. Jika bagian terbawah dapat digoyangkan maka belum masuk
PAP (Pintu Atas Panggul).
c. Jika bagian terbawah tidak dapat digoyangkan maka janin sudah
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

memasuki PAP.
12 4. Palpasi pelvis–teknik bimanual untuk menentukan hubungan
kepala janin dengan pintu atas panggul, dan menilai derajat
fleksi kepala :
 Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki
ibu lurus.
 Kedua tangan berada dipinggir perut ibu dan menyusuri
kebagian terbawah. (Kemudian rasakan sampai bagian perut
ibu yang terbawah)
 Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian
rapatkan semua jari-jari tangan yang meraba dinding bawah
uterus.
 Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu
(konvergen) atau tidak bertemu (divergen)
 Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan
memegang bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi
bokong upayakan untuk memegang pinggang bayi)
 Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul
kemudian meletakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan
kiri dan simfisis untuk menilai seberapa jauh bagian
terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
a Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen)
berarti bagian terendah janin belum memasuki pintu atas
panggul, sedangkan apabila kedua tangan pemeriksa
membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian
terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
b Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih
meraba kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1
jari dari lima jari, bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian),
dan seterusnya sampai 0/5 (seluruh kepala sudah masuk PAP).
13 Auskultasi : mendengarkan bunyi jantung janin.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

 Baringkan Ibu hamil dengan posisi telentang


 Lakukan pemeriksaan Leopold untuk mencari posisi
punggung janin
 Letakkan funedeskop dari umbilicus ke punggung janin
dengan jarak 5cm arah miring.
 Tangan kiri meraba nadi ibu dan tangan kanan melihat jam
tangan.
 Rasakan perbedaan detak jantung janin dengan pasien. Bila
terdengar paling keras didaerah punggung janin maka itu
DJJ.
 Hitung total detak jantung janin, Frekuensi detak jantung
janin nornal 120-160 kali per menit.
14 Cuci tangan
15 Pakai baraskot
16 Letakkan perlak dan alas di bawah bokong pasien
17 Posisi pasien Dorsal Rekumbent
18 Posisi selimut membentuk segitiga
19 Dekatkan bengkok
20 Cuci tangan steril
21 Pakai handscoon steril
22 Masukan 7 helai kapas kedalam larutan DTT. Kemudian ambil ke 7
helai kapas tersebut dan peras
23 Lakukan Vulva Hygiene dari arah atas kebawah dimulai dari :
1. Labia mayor
2. Labia mayor
3. Labia minor
4. Labia minor
5. Klistoris
6. Perineum
7. Anus
24 Masukan jari tengah ke dalam vagina diikuti dengan jari telunjuk
25 Raba bagian dalam vagina apakah ada benjolan/tumor?
Apakah teraba panas?
Jika teraba panas pasien mengalami infeksi.
26 Tangan kiri pindah tepat diatas bagian terbawah janin, sedangkan
tangan yang berada di dalam vagina menuju bagian atas rahim. Bila
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

kedua tangan dapat saling bertemu maka rahim dalam keadaan


tertutup.
27 Raba mulut rahim dengan menggunakan jari tengah diikuti dengan
jari telunjuk dan lakukan pembukaan.
28 Keadaan ketuban :
 Apakah ketuban ada atau tidak ?
 Bagaimana keadaan ketuban ?
 Bila ketuban belum pecah maka akan terasa seperti ada
tahanan. Bila sudah pecah yang teraba adalah kepala janin
atau rambut janin. Pada saat his ketuban akan menonjol.
U : selaput Utuh
J : selaput pecah, air ketuban Jernih
M : air ketuban bercampur Mekonium
D : air ketuban bernoda Darah
K : tidak ada cairan ketuban/ Kering
29 Periksa keadaan panggul:
 Apakah promontorium teraba?
 Apakah linea inominata teraba seluruhnya atau sebagian dan
berapa bagian?
 Jika seluruhnya teraba maka panggul adalah panggul sempit
 Jika hanya sebagian dari linea inominata teraba tetapi
promontorium teraba maka panggul adalah panggul picak.
30 Jika pemeriksaan terbawah sudah lengkap, keluarkan kedua jari
pemeriksaan (hati-hati)
31 Rapikan alat
32 Lepaskan Handscoon
33 Rapihkan pasien
34 Fase terminasi
35 Buka sampiran
36 Cuci tangan
37 Dokumentasikan
JUMLAH
TOTAL NILAI
PRESENTASE
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
LEMBAR OBSERVASI
UJIAN PRAKTEK LABORATORIUM

Keterangan :

 Nilai 2 : Tindakan dilakukan sempurna

 Nilai 1 : Tindakan dilakukan tidak sempurna

 Nilai 0 : tindakan tidak dilakukan sama sekali

 Presentase : total nilai X 100%

 Lulus ujian praktek

Apabila mahasiswa mampu melakukan prasat dengan presentase minimal 75 (3,25)

Tanggal

Mahasiswa yang diuji Penguji

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai