Anda di halaman 1dari 5

http://rizki261116.blogspot.com/2017/12/makalah-muhammad-ali-pasya.

html

Pembahasan
a. Biografi Muhammad Ali Pasha
Muhammad Ali Pasha lahir bulan Januari 1765 di Kavala Albania Yunani dekat pantai
Macedonia dan meninggal di Mesir pada tahun 1849. Dialah pendiri dinasti Mesir yang
keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952. Sejak kecil ia memiliki keterampilan dan
kecerdasan luar biasa. Dalam perjalanan kariernya, banyak usaha yang dilakukan untuk
memperbaharukan atau memodenisir keadaan umat islam yang telah jauh tertinggal dari negara-
negara Barat. Orang tuanya bekerja sebagai penjual rokok, dari kecil ia sudah harus bekerja, dia
tak pernah memperoleh kesempatan sekolah, dengan demikian dia tidak bisa membaca dan
menullis.
Setelah besar ia bekerja sebagai pemungut pajak, karena kecakapannya dalam
pekerjaannya ini ia menjadi kesayangan Gubernur Usmani setempat, akhirnya ia diangkat sebagai
menantu oleh gubernur tersebut dan mulai dari waktu itu bintangnya semakin meningkat terus.
Setelah ia di angkat menjadi menantu Gubernur Usmani di tempatnya bekerja. Ia masuk
dalam dinas meliter dan dalam lapangan ini ia juga menunjukkan kecakapan dan kesanggupan
sehingga pangkatnya cepat menaik menjadi perwira. ketika pergi ke Mesir ia mempunyai
kedudukan wakil perwira yang memimpin pasukan yang dikirim dari daerahnya. Setelah tentara
prancis keluar dari Mesir di tahun 1801. Muhammad Ali turut memainkan peran penting dalam
politik. Mesir mulai mengalami ketenangan politik, khususnya setelah Muhammad Ali membantai
sisa-sisa petinggi Mamluk pada tahun 1811, menurut cerita dari 470 kaum mamluk hanya seorang
yang dapat melepaskan diri dengan melompat dari pagar istana kejurang yang ada di bukit
Mukattan, kudanya mati tetapi ia selamat dengan pergi lari. kaum mamluk yang ada diluar Kairo
kemudian diburu, mana yang dapat dibunuh dan sebagian kecil dapat melarikan diri ke Sudan pada
akhirnya tahun 1811, kekuatan kaum mamluk di mesir telah habis.
Untuk memajukan Mesir, Muhammad Ali melakukan pembenahan ekonomi dan militer.
Atas saran para penasihatnya, ia juga melakukan program pengiriman tentara untuk belajar di
Eropa. Pemerinthan Muhammad Ali pasya menandai permulan diferensiasi yang sebenarnya
antara struktur politik dan ke agamaan di Mesir. keputusan-keputusan dan program-programnya
ternyata sebagian besar telah menentukan jalannya sekulerisasi yang berlangsung selama satu
setengah abad di Mesir. Muhammad Ali berkuasa penuh. Ia telah menjadi wakil Sultan dengan
resmi di Mesir dan rakyat sendiri tidak mempunyai organisasi dan kekuatan untuk menentang
kekuasannya, ia pun bertindak sebagai diktator.
Ia diberikan kepercayaan sebagai pemimpin militer pada era Turki Utsmani dan menjadi
seorang pemimpin tersohor kebanggaan negara Mesir, terutama dalam merevolusi negara
tersebut menjadi sebuah negara industri dan modern. Bahkan, orang Mesir sendiri mengenalnya
sebagai seorang pahlawan. Walaupun tidak dilahirkan di Mesir dan tidak berbahasa Arab, namun
keinginannya untuk membangun dan meningkatkan sumber penghasilan ekonomi bagi negara
Mesir sangat besar. Inisiatif, visi dan semangat yang dimilikinya tak mampu menandingi
pahlawan-pahlawan lain yang sezaman dengannya
Dialah pendiri dinasti Mesir yang keturunannya memerintah Mesir sampai tahun 1952.
dia muncul di Mesir tahun 1799 sebagai salah seorang diantara 300 orang anggota pasukan yang
dikirim Albania atas perintah Sultan Utsmani untuk mengusir Perancis. Pada awalnya ia
berkedudukan sebagai penasehat komandan pasukan Albania, karena kecakapannya dalam
memimpin maka ia diangkat menjadi komandan penuh. Setelah berhasil mengusir Napoleon dari
Mesir, ia di angkat menjadi jendral tahun 1801. pada bulan Nopember 1805 ia menjadi penguasa
di Mesir dan bulan April 1806 ia di angkat menjadi Wali Negara Mesir dengan gelar Pasya.

b. Beberapa Pembaharuan Yang Dilakukan Muhammad Ali Pasha


1. Dalam Bidang Militer
Jatuhnya Mesir ke tangan Napoleon Bonaparte menyadarkan Muhammad Ali Pasha. Ia
melihat kemajuan yang dicapai negara-negara Barat, terutama Perancis, begitu hebat. Kemajuan
dalam teknologi peperangan membuat Perancis dengan mudah menguasai Mesir (1798-1802 M).
Setelah Perancis dapat diusir Inggris pada tahun 1802 M, Muhammad Ali Pasha mengundang
Save, seorang perwira tinggi Perancis untuk melatih tentara Mesir.
Sama hanya dengan raja-raja Islam lainnya, Ali Pasha juga mementingkan hal-hal yang
berkaitan dengan kemeliteran, karena ia yakin bahwa kekuasaanyan dapat dipertahankan dan
diperbesar dengan kekuatan militer. Muhammad Ali Pasha juga mengundang para ahli militer
barat untuk melatih angkatan bersenjata Mesir dan juga mengirim misi ke luar negeri (Eropa) guna
mempelajari ilmu kemiliteran. Pada tahun 1815 M untuk pertama kalinya Mesir mendirikan
Sekolah Militer yang sebagian besar instrukturnya didatangkan dari Eropa. Tidak hanya itu, namun
ia juga banyak mengimpor persenjataan buatan Eropa seperti buatan Jerman atau Inggris.
Terinspirasi oleh pelatihan militer bangsa Eropa, Muhammad Ali kemudian melatih bala
tentaranya berdasarkan “ Nidzam al-Jadid “ atau bisa disebut dengan peraturan baru. Ia mengatur
tentara-tentara Mesir dan mulai memperkuatkannya dengan menjadikan para petani luar daerah
untuk mengikuti wajib militer. Upaya itu ternyata cukup berhasil untuk menjadikan kekuatan
militer Mesir semakin berkembang.
2. Bidang Ekonomi dan Sosial
Muhammad Ali Pasha sangat memahami bahwa di belakang kekuatan militer mesti harus
ada kekuatan ekonomi yang sanggup membelanjai pembaharuan di bidang militer dan bidang-
bidang yang bersangkutan dengan militer. Jadi dua hal yang penting baginya, kemajuan ekonomi
dan kekuatan militer, dan dua hal ini menghendaki pengetahuan atau ilmu-ilmu modern.
Salah satu dampak perkembangan ekonomi tersebut adalah ekspor kapas ke negara Eropa.
Hal itu sangat menguntungkan, karena adanya angsuran terhadap para petugas administrasi yang
dijadikan sebagai salah satu titik poin keuntungan bagi Mesir. Selain itu wisatawan asing juga turut
menyumbangkan pendapatan bagi devisa negara. Pengambil alihan pemilikan tanah oleh negara
dan hasilnya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan negara. Harta kaum Mamluk yang
telah dimusnahkannya dirampas, demikian pula dengan harta-harta orang kaya di Mesir berada di
bawah kekuasaannya.
Untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Muhammad Ali Pasha juga membangun
sistem irigasi, sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik. Karena Mesir adalah negara pertanian,
di samping memperbaiki irigasi lama ia juga mengandalkan irigasin baru, memasukkan
penanaman kapas dari India dan Sudan dan mendatangkan ahli pertanian dari Eropa untuk
memimpin pertanian.
Dalam tatanan sosial Muhammad Ali Pasha mengubah pengaturan administrasi bagi
penduduk desa dan kota dengan sistem yang lebih modern.
Pembangunan prasarana masyarakat umum mulia digalakkan, seperti pembangunan
Rumah Sakit, sekaligus mendatangkan beberapa dokter spesialis untuk menangani problematika
penduduk setempat. Hal itu tidak lain adalah sebagai bentuk kekhawatiran Ali Pasha terhadap
kesejahteraan penduduk desa yang mengikuti wajib militer.
Terutama ketika virus cacar mulai melanda sebagian penduduk Mesir ketika itu.
Usaha terhebat lainnya adalah dengan terselesaikannya pembangunan sebuah terusan kuno yang
menghubungkan antara Alexandria dengan sungai nil. Menurut beberapa laporan, upaya tersebut
diawali dengan penggalian yang mengerahkan kurang lebih 100.000 petani Mesir. Dari hal
tersebut meningkat pulalah pusat irigasi dari tahun 1813-1830 M hingga 18%, yang sebelumnya
proyek irigasi ini sangat lemah dan kurang menguntungkan terlebih ketika masa awal
kepemimpinannya.
3. Dalam Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan walaupun ia buta huruf, namun ia menaruh perhatian besar pada
perkembangan ilmu. Hal ini terbukti dengan dibentuknya kementrian pendidikan. Setelah itu
didirikan Sekolah Militer tahun 1815 M, Sekolah Teknik tahun 1816 M, Sekolah Kedokteran tahun
1827 M, Sekolah Pertanian dan Apoteker tahun 1829 M, Sekolah Pertambangan tahun 1834 M dan
Sekolah Penerjemah tahun 1839 M. Selain itu, ia juga banyak mengirim pelajar ke Perancis untuk
belajar pengetahuan berupa sains dan teknologi Barat di Perancis. Menurut catatan sejarah ia
mengirim 311 pelajar Mesir ke Italia, Perancis, Inggris dan Austria dengan mengambil disiplin
keilmuan yang beragam seperti kemiliteran, ilmu administrasi, arsitek, kedokteran dan obat-
obatan.
Selain mendirikan beberapa sekolah dan mengirim pelajar ke luar ia juga melakukan
penerjemahan buku-buku terbitan Eropa dalam skala yang besar. Di samping mendelegasikan
pelajar Mesir ke Eropa ia juga mendatangkan guru-guru agung Eropa untuk mengajar di sekolah-
sekolah yang telah ia bangun. Muhammad Ali juga menerbitkan majalah berbahasa Arab pertama
kalinya yang diterbitkan tahun 1828 M, ia menamainya dengan majalah " al-Waqa'i al-Mishriyah"
(Berita Mesir). Majalah ini digunakan rezim Muhammad Ali sebagai organ resmi pemerintah.
Inilah pembahasan singkat mengenai Muhammad Ali pasha, begitu banyak peninggalan
termegah Muhammad Ali yang bisa kita lihat di perbukitan Jabal Muqatam, ia dengan
mengerahkan desainer Yunani bernama Yusuf Bushnak akhirnya berhasil membuat Masjid indah
dengan corak menara Turki yang berwarna putih perak. Jika kita amati, masjid ini terbuat dari
bahan marmer yang menawan, maka tidak heran jika mayoritas penduduk Mesir menamainnya
sebagai masjid Alabaster. Di dalam masjid inilah jasad Muhammad Ali dikuburkan, meskipun ia
meninggal di Alexandria. Jasa lain Muhammad Ali adalah melakukan renovasi benteng
Sholahuddin yang dibangun pertama kali oleh pahlawan Perang Salib muslim, Sholahuddin al-
Ayyubi. Dalam hal ini, ia banyak melakukan perbaikan tembok-tembok yang sudah runtuh baik
yang berada didalam maupun diluar. Kemudian, ia juga membangun sebuah istana keluarga yang
dapat kita nikmati jika kita melewati Babal-Qullah. Pada tahun 1949 istana ini dijadikan museum
oleh Raja Faruq.
Dalam sejarahnya Mesir dibagi menjadi dua bagian; Kuno dan Modern. Dengan
peradabannya yang telah dimulai sejak 7000 tahun yang silam, ia termasuk salah satu diantara
negara yang menempati urutan papan atas, tujuan wisata dunia. Maka tidak heran jika setiap
jengkal tanahnya yang kita pijak merupakan saksi sejarah yang memberikan cerita sendiri.
Begitulah kira-kira diskripsi sejarahnya.
Muhammad Ali Pasha yang dianggap sebagai pendiri Mesir Modern, kekuasaannya saat
itu meliputi Sudan dan Syiria. Bahkan pasukannya pun ikut berperang bersama ke Sultanan
Usmani di Yunani, Asia Kecil, hingga ke Eropa Timur.

https://docplayer.info/45739657-Bab-iii-riwayat-hidup-muhammad-ali-pasha-dan-pemikiran-
pembaharuannya-terhadap-peradaban-modern.html
PENUTUP
C. Kesimpulan
Sebagai seorang revolusioner tak ayal Muhammad Ali mempunyai keinginan untuk
merubah Mesir layaknya Paris di belahan bumi Eropa. Kemodernan sistem dan administrasi
negara mulai digalakkan. Sehingga jadilah Mesir ketika itu sebagai sebuah negara maju dari segi
ekonomi, pendidikan, dan sosial.
Muhammad Ali memperkuat kekuatannya dengan memajukan negara dari segala lini
kehidupan. Kepercayaan yang dimilikinya sebagai seorang Sultan Utsman mampu menggerakkan
pemerintahan Mesir untuk memodernisasikan kekuatan dan administrasi militer.

Daftar Pustaka
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah Pemikiran Dan Gerakan”. PT. Bulan
Bintang, Jakarta,1975.
Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam, PT.Karya Toha Putra, Semarang, 1997

Anda mungkin juga menyukai