Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Myalgia

Myalgia atau disebut juga nyeri otot merupakan gejala dari banyak

penyakit dan gangguan pada tubuh. Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma

mungkin disebabkan oleh infeksi virus. Myalgia yang berlangsung dalam

waktu yang lama menunjukkan myopati metabolic, defisiensi nutrisi atau

sindrom fatigue kronik (Wahyudi, 2013).

Myalgia adalah suatu keadaan dimana badan terasa pegal-pegal, mual

diakibatkan oleh olahraga yang menyebabkan tubuh meregang terlalu

banyak. Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh

infeksi virus (Irianto, 2014).

B. Klasifikasi Myalgia

Menurut Sudoyo (2009), ada beberapa jenis myalgia, yaitu :

a. Fibromyalgia

Istilah lainnya yaitu rematik otot, adalah suatu penyakit yang

ditandai dengan gejala berupa nyeri otot yang luas, yaitu paling sering pada

tengkuk, punggung atau pinggang. Terdapat beberapa titik nyeri pada area

tersebut, biasanya 11-18 titik yang disebut sebagai tender point, dimana

titik tersebut sangat nyeri bila ditekan tetapi nyeri yang ditimbulkan tidak

menjalar. Keluhan dirasakan lebih dari 3 bulan, disertai adanya gejala

gangguan tidur dan kekauan pada pagi hari. Sifat nyeri berupa pegal,

panas, rasa seperti terbakar, dapat disertai rasa kesemutan dan baal.

Penyebab penyakit ini masih belum diketahui dengan pasti, tetapi masih

berhubungan dengan proses hormonal, sistem kekebalan tubuh dan faktor

8
9

ketegangan jiwa. Penyakit ini penyebab penurunan fungsi yang cukup

serius dan menyebabkan penurunan kualitas hidup.

b. Myofascial Pain

Suatu penyakit yang mirip fibromyalgia, tetapi perbedaannya pada

myofascial pain ditemukan titik nyeri yang lebih sedikit dan jika ditekan

timbul rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lain. Penyakit ini lebih mudah

disembuhkan dengan penanganan yang tepat dibandingkan fibromyalgia.

Penyebab penyakit ini terutama disebabkan karena kesalahan postur atau

posisi tubuh dalam waktu lama dan ketegangan emosi.

c. Post Exercise Muscle Soreness (Nyeri Otot Pasca Latihan)

Nyeri timbul pada otot yang banyak melakukan aktfitas olahraga, yang

dapat timbul langsung pasca olahraga. Nyeri otot yang timbul beberapa jam

sampai beberapa hari pasca olahraga tersebut disebut delayed onset

muscle soreness. Penyebab nyeri ini ada beberapa hal, yaitu: penumpukan

sisa pembakaran atau metabolisme otot yang disebut asam laktat,

kekurangan oksigen pada otot yang aktif, serta pengaruh suhu tubuh yang

meningkat pada saat olahraga. Biasanya nyeri akan hilang dengan

sendirinya setelah 5-7 hari.

d. Overuse Injury

Nyeri otot yang terjadi akibat beberapa hal, yaitu : digunakan berulang

dalam waktu lama, digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu yang

lama, digunakan dalam posisi yang salah dalam waktu yang lama, akibat

penggunaan dengan kekuatan yang besar.


10

C. Faktor Penyebab Myalgia

Menurut Muttaqin (2011), faktor penyebab myalgia adalah :

a. Gangguan Tidur

Individu yang mengalami gangguan tidur sering kali mengalami nyeri

otot. Gangguan tidur dan nyeri otot yang menyertainya mungkin

disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang menimbulkan

stress, atau bisa juga karena kebisingan. Tidak ada yang perlu

dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang menyertai myalgia

tersebut atau jika nyerinya tidak juga menghilang setelah beberapa hari.

Namun gangguan tidur yang berkepanjangan dapat mengindikasikan

gangguan yang serius seperti depresi yang memerlukan penanganan

tenaga profesional.

b. Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon

reproduktif tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh beralih

menggunakan persediaan high-test hormone nya adrenaline, yang

biasanya dipakai untuk mekanisme “flight or fight” pada situasi darurat.

Penyalahgunaan adrenalin secara kronis oleh tubuh akan mengarah

kepada berbagai gangguan seperti nyeri otot persistent yang disebut

fibromyalgia kronis.

c. Defisiensi Vitamin

Myalgia dapat juga disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak

sehat. Vitamin memainkan peranan penting dalam kesehatan secara

keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam jumlah

melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut berperan dalam

membantu absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin D sering ditemui pada

kelompok masyarakat yang sebagian besar melakukan aktivitasnya di


11

dalam ruangan. VitaminB12 berperan dalam produksi sel darah merah,

perkembangan saraf dan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein.

Vitamin ini banyak ditemukan pada daging, ikan dan produk susu.

Kekurangan vitamin tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia.

Namun juga mengarah kepada gangguan kesehatan yang lebih serius.

d. Obat-obatan

Kelompok obat tertentu seperti statin (penurunan kadar kolesterol)

memiliki efek samping berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi ketika

pasien mulai mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai

dinaikkan. Pada beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika sedang

mengkonsumsi obat ini dapat juga menunjukkan bahwa obat-obat sedang

mengalami kehancuran suatu situasi yang dapat mengarah kepada gagal

ginjal dan bahkan mengancam nyawa.

e. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus merupakan

kondisi dimana sistem imun menyerang jaringan/ organ tubuh. Selain

myalgia, penyakit autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri

tekan pada otot, kehilangan massa otot dan ruam.

f. Faktor usia.

Degenerasi dari organ tubuh menyebabkan usia lanjut rentan

terhadap penyakit baik yang bersifat akut maupun kronik.

g. Faktor genetik dan faktor pemicu lingkungan.

Penyakit nyeri sendi terdapat kaitannya dengan pertanda genetik.

Juga dengan masalah lingkungan, Persoalan perumahan dan penataan

yang buruk dan lembab juga memicu penyebab nyeri sendi


12

D. Cara Mencegah Myalgia

Menurut Ningsih (2011), cara untuk mencegah myalgia adalah :

a. Istirahat yang cukup 6-8 jam

b. Cukupkan masukkan nutrisi. Sarapan pagi, minum susu atau vitamin B dan

C, cukup bagus untuk membantu aktifitas berat seharian

c. Bekerja secara ergonomis. Cara bekerja yang aman, nyaman dan sehat.

Seperti cara duduk yang benar, cara mengangkat beban yang benar

d. Adakan jeda istirahat. Saat kebanyakan duduk maka berikan waktu sekitar

5 menit untuk berdiri, untuk gerak ringan guna menghindari ketegangan

otot. Usahakan waktu istirahat untuk melururskan punggung walau

sebentar

e. Apabila ada otot yang terasa tegang maka dapat dilakukan pemijatan,

pemijatan dapat dibantu dengan air hangat atau balsam guna

memperlancar aliran darah.

E. Tanda-Tanda Myalgia

Menurut Ningsih (2011), tanda-tanda myalgia adalah :

a. Nyeri otot: ini adalah tanda yang paling umum dan sifat khas nyeri adalah:

1) Nyeri yang tidak tertahankan atau sakit yang luar biasa

2) Dislokasi di area tertentu

3) Berlangsung selama beberapa menit

4) Terasa sakit secara spontan dalam beberapa hari

5) Intensitas ringan atau berat

b. Kelelahan untuk melakukan aktifitas fisik sehari-hari

c. Pembengkakan

d. Kemerahan pada bagian yang sakit

e. Nyeri sendi terkait bersama dengan nyeri otot

f. Demam dengan menggigil


13

g. Merasa depresi jika rasa sakit kronis di alami

F. Patofisiologi Myalgia

Gejala umum nyeri otot ini, disamping rasa sakit adalah pembengkakan

pada otot, setelah latihan yang menyebabkan nyeri yang sangat parah, otot

tampak lebih besar dari sebelumnya. Namun ini terjadi bukan karena masa

otot yang meningkat, tetapi lebih karena otot mengalami peradangan sebagai

respon terhadap kerusakan mikroskopis pada otot.

Peranan asam laktat pada otot sangat penting karena memungkinkan

tubuh untuk mengubah glikogen menjadi energi tanpa perlu kehadiran

oksigen, seperti glikolisis aerobik normal (proses dimana tubuh menggunakan

glikogen untuk energi). Dengan mengubahnya menjadi asam laktat dan

bukannya ATP seperti biasa, ketika tidak ada oksigen yang banyak tersedia,

memungkinkan proses glikolisis untuk berlangsung selama beberapa menit,

bukan hanya beberapa detik. Setelah tubuh memiliki cukup cadangan

oksigen, glikogen dapat kembali dikonversi ke ATP dan asam laktat dapat

dikonversi kembali menjadi glukosa oleh hati dan jaringan lain yang akan

digunakan kemudian. Hal ini membuat penggunaan glikogen jauh lebih efisien

ketika tubuh kekurangan pasokan oksigen. Bagimana otot menggunakan

asam laktat sebagai bahan bakar adalah sebagai berikut. Sel-sel otot

mengkonversi glikogen menjadi asam laktat ketika tidak ada cukup oksigen

untuk mengubahnya menjadi adenosine trifosfat (ATP). Asam laktat kemudian

dapat digunakan sebagai bahan bakar oleh mitokondria, yang merupakan

penghasil energi dalam sel otot.

Pelatihan ketahanan secara intens dapat meningkatkan masa

mitokondria dalam sel otot lebih dari dua kali lipat yang dapat membantu otot

dalam kemampuan untuk menggunakan asam laktat sebagai bahan bakar.

Hal ini memungkinkan otot-otot untuk bekerja lebih keras dan lebih lama
14

dalam situasi cadangan oksigen rendah. Jadi salah satu alasan atlet terlatih

dapat tampil lama saat bertanding adalah karena pelatihan intensif mereka

sebenarnya memungkinkan otot-otot untuk menyerap asam laktat lebih cepat

dan lebih efisien karena masa mitokondria yang lebih besar (Price, 2009).

G. Komplikasi Myalgia

Menurut Muttaqin (2011), komplikasi yang terjadi akibat di deritanya

penyakit myalgia adalah :

a. Fibromyalgia

Kondisi pada saat otot dan jaringan lunak akan terasa sakit saat disentuh,

disertai dengan kesulitan tidur, kelelahan, dan sakit kepala.

b. Dermatomiositis

Penyakit peradangan yang cukup langka, disertai dengan tanda-tanda

ruam dan otot yang terasa lemas

c. Lupus

Penyakit peradangan kronis dimana sistem kekebalan tubuh keliru

menyerang jaringan dan organ tubuhnya sendiri

d. Infeksi

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri dan virus bisa menimbulkan nyeri otot

pada tubuh. Misalnya flu, penyakit Lyme, infeksi Staphylococcus.

e. Polimiositis

Penyakit peradangan yang menyebabkan otot lemah dan terjadi pada

kedua sisi tubuh.

f. Distonia

Peradangan kronis pada sendi yang menyebabkan rasa sakit, bengkak,

dan kaku pada persendian.


15

g. Rabdomiolisis

Kondisi dimana jaringan otot hancur dan masuk ke dalam aliran darah.

Kondisi ini bisa membahayakan nyawa seseorang jika tidak segera

ditangani.

h. Efek Samping Obat-Obatan

Beberapa obat yang menyebabkan nyeri otot adalah statin yang berfungsi

menurunkan kolesterol, kelompok obat penghambat ACE (Angiotensin

Converting Enzyme) untuk menurunkan tekanan darah, dan kokain.

H. Penatalaksanaan umum

a. Penting untuk mencari penyakit yang menyebabkan gejala myalgia untuk

kemudian diobati berdasarkan penyakit yang mendasarinya

b. Posisikan otot secara relaksasi, misalnya jika otot lengan yang nyeri,

jangan mengangkat tangan melawan gravitasi

c. Mengistirahatkann otot yang sakit dan banyak minum air putih

d. Olahraga teratur

e. Oleskan cream analgetik

f. Dengan menggunakan pemijatan atau dengan kompres hangat untuk

mengurangi pegal-pegal dan nyeri

g. Rehabilitasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas harapan hidup pasien.

Caranya antara lain dengan mengistirahatkan otot yang terlibat, latihan,

pemanasan, dan sebagainya. Fisioterapi dimulai segera setelah rasa sakit

pada sendi berkurang atau minimal.

h. Pendidikan, penyuluhan tentang penyakit dan cara pengobatannya

i. Non-Farmakologis

1) Bimbingan antisipasi
16

Memodifikasi secara langsung cemas yang berhubungan dengan nyeri,

menghilangkan nyeri dan menambah efek tindakan untuk menghilangkan

nyeri yang lain. Cemas yang sedang akan bermanfaat jika klien

mengantisipasi pengalaman nyeri.

2) Distraksi

Sistem aktivasi retikular menghambat stimulus yang menyakitkan jika

seseorang menerima masukan sensori yang menyenangkan

menyebabkan pelepasan endorfin. Individu yang merasa bosan atau

diisolasi hanya memikirkan nyeri yang dirasakan sehingga ia

mempersepsikan nyeri tersebut dengan lebih akut. Distraksi mengalihkan

perhatian klien ke hal yang lain dan dengan demikian menurunkan

kewaspadaan trerhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap

nyeri.

3) Hipnosis diri

Hipnosis dapat membantu menurunkan persepsi nyeri melalui pengaruh

sugesti positif untuk pendekatan kesehatan holistik, hipnosis diri

menggunakan sugesti diri dan kesan tentang perasaan yang nyaman dan

damai

4) Relakasasi dan teknik imajinasi

Klien dapat merubah persepsi kognitif dan motivasi-afektif. Latihan

relaksasi progresif meliputi latihan kombinasi pernapasan yang terkontrol

dan rangkaian kontraksi serta relaksasi kelompok otot. Klien mulai latihan

berbafas dengan perlahan dan menggunakan diafragma, sehingga

memungkinkan abdomen terangkat perlahan dan dada mengembang

penuh. Saat klien melakukan pola pernapasan yang teratur, perawat

mengarahkan klien untuk melokalisasi setiap daerah yang mengalami

ketegangan otot, berpikir bagaimana rasanya, menenangkan otot


17

sepenuhnya dan kemudian merelaksasikan otot-otot tersebut, (Muttaqin,

2011).

I. Penelitian Terkait

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sumardiyono dengan judul Kejadian

myalgia pada lansia rawat jalan di Puskesmas Matesih Karanganyar

pada tahun 2017didapatkan hasil Kejadian myalgia pada pasien rawat

jalan lansia (48,6%) lebih sedikit dibandingkan pasien rawat jalan bukan

lansia (51,4%). Tidak terdapat hubungan signifikan antara kejadian

myalgia dengan lansia pada pasien rawat jalan di Puskesmas Matesih

Karanganyar (p>0,05).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Atthariq dengan judul Faktor- Faktor

Yang berhubungan dengan kejadian myalgia pada nelayan di Desa

Batu Karas Pangandaran Jawa Barat tahun 2018 didapatkan hasil

penghasilan (pvalue=0.004), lama kerja (pvalue=0.024) dan masa kerja

(pvalue=0.001).
18

J. Kerangka Teori

Penanganan myalgia:

Faktor Penyebab myalgia:


a. Posisikan otot secara
relaksasi,
1. Gangguan tidur
b. Mengistirahatkann otot
2. Ketidakseimbangan yang sakit dan banyak
hormone minum air putih
3. Defisiensi vitamin Myalgia c. Olahraga teratur
4. Obat- obatan d. Oleskan cream analgetik
5. Penyakit autoimun e. Pemijatan atau dengan
6. Faktor Usia kompres hangat untuk
mengurangi pegal-pegal
7. Faktor genetic dan pemicu dan nyeri
lingkungan f. Rehabilitasi dan Fisioterapi
g. Pendidikan, penyuluhan
Komplikasi Myalgia: tentang penyakit dan cara
pengobatannya
a. Fibromyalgia h. Non-Farmakologis
b. Dermatomiositis
c. Lupus
d. Infeksi
e. Polimiositis
f. Distonia
g. Rabdomiolisis

Sumber : (Muttaqin, 2011 dan Wahyudi 2013)

Keterangan :

Diteliti :

Tidak diteliti :

Anda mungkin juga menyukai