Anda di halaman 1dari 13

Hak Asasi Manusia(HAM) adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma,[1] yang menggambarkan

standar tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi secara teratur sebagai hak-hak hukum dalam
hukum kota dan internasional.[2] Mereka umumnya dipahami sebagai hal yang mutlak[3] sebagai hak-
hak dasar "yang seseorang secara inheren berhak karena dia adalah manusia" [4], dan yang
"melekat pada semua manusia" [5] terlepas dari bangsa, lokasi, bahasa, agama, asal-usul etnis atau
status lainnya.[3] Ini berlaku di mana-mana dan pada setiap kali dalam arti yang universal, [1] dan ini
egaliter dalam arti yang sama bagi setiap orang.[3] HAM membutuhkan empati dan aturan hukum[6]
dan memaksakan kewajiban pada orang untuk menghormati hak asasi manusia dari orang lain.[1][3]
Mereka tidak harus diambil kecuali sebagai hasil dari proses hukum berdasarkan keadaan
tertentu;[3] misalnya, hak asasi manusia mungkin termasuk kebebasan dari penjara melanggar
hukum , penyiksaan, dan eksekusi.[7]

Doktrin dari hak asasi manusia telah sangat berpengaruh dalam hukum internasional, lembaga-
lembaga global dan regional.[3] Tindakan oleh negara-negara dan organisasi-organisasi non-
pemerintah membentuk dasar dari kebijakan publik di seluruh dunia. Ide HAM[8] menunjukkan
bahwa "jika wacana publik dari masyarakat global mengenai perdamaian dapat dikatakan memiliki
bahasa moral yang umum, itu merujuk ke hak asasi manusia." Klaim yang kuat yang dibuat oleh
doktrin hak asasi manusia terus memprovokasi skeptisisme yang cukup besar dan perdebatan
tentang isi, sifat dan pembenaran hak asasi manusia sampai hari ini. Arti yang tepat dari hak asasi
memicu kontroversial dan merupakan subyek perdebatan filosofis yang berkelanjutan;[9] sementara
ada konsensus bahwa hak asasi manusia meliputi berbagai hak [5] seperti hak untuk mendapatkan
pengadilan yang adil, perlindungan terhadap perbudakan, larangan genosida, kebebasan
berbicara,[10] atau hak atas pendidikan, ada ketidaksetujuan tentang mana yang hak tertentu harus
dimasukkan dalam kerangka umum hak asasi manusia;[1] beberapa pemikir menunjukkan bahwa
hak asasi manusia harus menjadi persyaratan minimum untuk menghindari pelanggaran terburuk,
sementara yang lain melihatnya sebagai standar yang lebih tinggi.[1]

Banyak ide-ide dasar yang menggambarkan gerakan hak asasi manusia yang dikembangkan pada
masa setelah Perang Dunia Kedua dan kekejaman dari Holocaust,[6] berpuncak pada adopsi dari
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia di Paris oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1948.
Masyarakat kuno tidak memiliki konsepsi modern yang sama dari hak asasi manusia universal.[11]
Pelopor sebenarnya dari wacana hak asasi manusia adalah konsep hak alami yang muncul sebagai
bagian dari tradisi hukum alam abad pertengahan yang menjadi menonjol selama Abad Pencerahan
dengan filsuf seperti John Locke, Francis Hutcheson, dan Jean-Jacques Burlamaqui, dan yang
menonjol dalam wacana politik Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis.[6] Dari dasar ini, argumen
hak asasi manusia modern muncul selama paruh kedua abad kedua puluh,[12] mungkin sebagai
reaksi terhadap perbudakan, penyiksaan, genosida, dan kejahatan perang,[6] sebagai realisasi
kerentanan manusia yang melekat dan sebagai prasyarat untuk kemungkinan menciptakan
masyarakat yang adil.[5]
Sedangkan pengakuan atas martabat yang melekat dan hak-hak yang sama dan tidak dapat dicabut
dari semua anggota keluarga manusia adalah dasar dari kebebasan, keadilan dan perdamaian di
dunia ...
— Kalimat 1 dari Pembukaan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia

Semua manusia dilahirkan bebas dan sama dalam martabat dan hak-hak.
— Pasal 1 dari Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB (DUHAM) [13]

Pengertian HAM
Hak Asasi Manusia atau HAM adalah hak-hak yang sudah dipunyai oleh seseorang sejak ia
masih dalam kandungan. Hak asasi manusia dapat berlaku secara universal. Dasar-dasar
HAM yang tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat atau Declaration of
Independence of USA serta yang tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti
yang terdapat pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 31 ayat 1, serta pasal
30 ayat 1.

Dalam teori perjanjian bernegara, terdapat Pactum Unionis serta Pactum Subjectionis.
Pactum unionis merupakan suatu perjanjian antarindividu guna membentuk negara,
sedangkan pactum subjectionis merupakan suatu perjanjian antara individu serta negara
yang dibentuk. Thomas Hobbes mengakui Pactum Subjectionis dan tidak mengakui Pactum
Unionis. John Lock mengakui keduanya yaitu Pactum Unionis dan Pactum Subjectionis,
sedangkan JJ Roessaeu hanya mengakui Pactum Unionis.

Ketiga paham ini berpendapat demikian. Namun pada dasarnya teori perjanjian tersebut
mengamanahkan adanya suatu perlindungan Hak Asasi Warga Negara yang wajib dijamin
oleh penguasa dan bentuk jaminan tersebut haruslah tertuang dalam konstitusi.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, HAM merupakan hak fundamental yang tidak dapat
dicabut karena ia adalah seorang manusia. HAM yang dirujuk sekarang merupakan
seperangkat hak yang dikembangkan PBB sejak awal berakhirnya perang dunia II. Sebagai
konsekuensinya, negara-negara tidak dapat berkelit untuk tidak melindungi hak asasi
manusia yang bukan warga negaranya.

Selama masih menyangkut persoalan HAM


pada masing-masing negara, tanpa kecuali,
pada tataran tertentu mempunyai tanggung
jawab, khususnya terkait pemenuhan hak asasi manusia pribadi-pribadi yang terdapat pada
jurisdiksinya, termasuk orang asing. Oleh karena itu, pada tataran tertentu, akan menjadi
sangat salah untuk menyamakan antara hak asasi manusia dengan hak-hak lainnya yang
dimiliki oleh warga negara. Hak asasi manusia sudah dimiliki oleh siapa saja.

Alasan di atas pula yang dapat menyebabkan hak asasi manusia merupakan bagian
integral dari tiap kajian dalam disiplin ilmu hukum internasional. Oleh karena itu bukan
sesuatu yang kontroversial lagi apabila suatu komunitas internasional mempunyai
kepedulian yang serius dan bersifat nyata terhadap berbagai isu tentang hak asasi
manusida tingkat domestik.

Peran komunitas internasional sangat pokok sebagai perlindungan HAM karena sifat serta
watak HAM itu sendiri merupakan suatu mekanisme pertahanan dan perlindungan setiap
individu terhadap kekuasaan negara yang rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana
yang sering dibuktikan sejarah umat manusia sendiri. Berikut contoh pelanggaran HAM :

Contoh Pelanggaran HAM

Read more: http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-ham-macam-macam-ham-


contoh-pelanggaran-ham.html#ixzz57kslKJlQ
1. Penindasan serta merampas hak rakyat dan oposisi dengan cara yang sewenang-wenang.
2. Menghambat dan membatasi dalam kebebasan pers, pendapat, serta berkumpul bagi hak
rakyat dan oposisi.
3. Hukum diperlakukan secara tidak adil dan juga tidak manusiawi.
4. Manipulatif dan membuat aturan-aturan pemilihan umum sesuai dengan keinginan dari
penguasa dan partai otoriter tanpa diikuti oleh rakyat dan oposisi.
5. Penegak hukum atau petugas keamanan melakukan kekerasan terhadap rakyat dan
oposisi.
6. Deskriminasi adalah pembatasan, pengucilan, serta pelecehan yang dilakukan baik itu
secara langsung atau tidak langsung yang didasarkan atas perbedaan manusia suku, ras,
etnis, serta agama.
7. Penyiksaan merupakan suatu perbuatan yang menimbulkan rasa sakit baik itu jasmani
maupun rohani.

Pengertian Hak Asasi Manusia Menurut Para Ahli

1. UU No. 39 Tahun 1999


Menurut UU No. 39 tahun 1999 HAM ialah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
setiap keberadaan manusia yang merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Hak
merupakan anugerah-Nya yang haruslah untuk dihormati, dijunjung tinggi, serta dilindungi
oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang untuk kehormatan serta perlindungan
harkat martabat manusia.
2. John Locke
HAM merupakan suatu hak yang diberikan langsung oleh Tuhan yang bersifat kodrati.
Artinya adalah hak yang dimiliki oleh setiap manusia menurut kodratnya dan tidak dapat
dipisahkan hakikatnya, sehingga sifatnya adalah suci.
3. David Beetham dan Kevin Boyle
Hak asasi manusia dan kebebasan fundamental adalah hak-hak individual dan berasal dari
berbagai kebutuhan serta kapasitas-kapasitas manusia.
4. Haar Tilar
HAM adalah hak yang melekat pada diri tiap insan, apabila tiap insan tidak memiliki hak-
hak itu maka setiap insan tersebut tidak bisa hidup seperti manusia. Hak tersebut
didapatkan pada saat sejak lahir ke dunia.
5. Prof. Koentjoro Poerbopranoto
Menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto, hak asasi manusia adalah suatu hak yang bersifat
mendasar. Hak yang telah dimiliki setiap manusia dengan berdasarkan kodratnya yang
tidak dapat bisa dipisahkan sehingga HAM bersifat suci.
6. Mahfudz M.D.
HAM merupakan hak yang sudah melekat pada martabat setiap manusia dan hak tersebut
sudah dibawa pada saat sejak lahir ke dunia dan pada hakikatnya hak tersebut memiliki
sifat kodrati.
7. Muladi
Hak asasi manusia adalah segala hak pokok atau mendasar yang melekat pada diri setiap
manusia dalam kehidupannya.
8. Peter R. Baehr
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang bersifat mutlak dan harus dimiliki oleh setiap
insan di dunia guna perkembangan dirinya.
9. Karel Vasak
Hak asasi manusia merupakan 3 generasi yang didapat dari revolusi Prancis. Karel Vasak
mengistilahkan generasi hal ini karena yang dimaksud untuk merujuk pada inti serta ruang
lingkup dari hak yang menjadi suatu prioritas utama dalam beberapa kurun waktu tertentu.
10. Miriam Budiarjo
Hak asasi manusia adalah hak yang harus dimiliki pada setiap orang yang dibawa sjak lahir
ke dunia dan menurut Miriam Budiarjo hak tersebut memiliki sifat yang universal, hal ini
karena dimiliki tanpa adanya perbedaan ras suku, budaya, agama, kelamin, dan
sebagainya.
11. C. de Rover
Hak asasi manusia merupakan hak hukum yang harus dimiliki oleh tiap orang sebagai
manusia. Hak tersebut memiliki sifat yang universal serta dimiliki oleh setiap orang. Hak
tersebut seringkali dilanggar, namun hak-hak tersebut tidak akan pernah untuk dapat
dihapuskan. Hak asasi merupakan hak hukum, hal ini berarti bahwa hak tersebut
merupakan hukum. Hak asasi manusia itu sendiri dilindungi oleh konstitusi serta hukum
nasional diberbagai negara di dunia. HAM merupakan hak dasar yang dibawa manusia
sejak lahir yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia haruslah
dihormati, dilindungi, dan dijunjung tinggi. Hak asasi manusia mempunyai sifat yang
universal dan abadi.
12. Austin-Ranney
Hak asasi manusia merupakan ruang kebebasan bagi setiap individu yang dirumuskan
dengan jelas dan rinci dalam konstitusi serta sudah dijamin pelaksanaannya oleh
pemerintah.
13. A.J.M. Milne
Hak asasi manusia merupakan suatu hak yang sudah dimiliki oleh semua umat manusia di
dunia, di segala masa, dan juga di segala tempat karena keutamaan keberadaannya ialah
sebagai manusia.
14. Franz Magnis Suseno
Hak asasi manusia ialah hak-hak yang sudah dimiliki pada setiap manusia dan bukan
karena diberikan oleh masyarakat. Bukan karena hukum positif yang berlaku, namun
dengan berdasarkan martabatnya sebagai seorang manusia. Manusia memiliki HAM
karena ia adalah manusia.
15. Oemar Seno Adji
Menurut Oemar Seno Adji, hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada setiap
martabat manusia sebagai insan dari ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki sifat
tidak boleh dilanggar oleh siapapun itu.
16. G.J Wolhos
Hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang sudah mengakar serta melekat dalam diri
setiap manusia dunia dan hak-hak tersebut tidak boleh dihilangkan, karena menghilangkan
hak asasi manusia orang lain sama saja sudah menghilangkan derajat kemanusiaan.
17. Leah Kevin
Konsepsi mengenai HAM mempunyai 2 makna dasar. Yang pertama adalah bahwa hak-
hak hakiki serta tidak dapat dipisahkan menjadi hak seseorang hanya karena ia adalah
manusia. Hak tersebut merupakan hak moral yang berasal dari keberadaannya sebagai
seorang manusia. Makna yang kedua dari HAM adalah hak-hak hukum, baik itu secara
nasional ataupun internasional
18. Komnas HAM
HAM adalah Hak asasi manusia yang mencakup dari berbagai bidang kehidupan manusia,
baik itu sipil, politik, sosial dan kebudayaan, ataupun ekonomi. Bidang-bidang tersebut tidak
dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya. Hak-hak asasi politik dan sipil tidak
mempunyai makna apabila rakyat masih harus saja bergelut dengan kemiskinan serta
penderitaan. Tetapi, pada lain pihak, persoalan kemiskinan, keamanan, dan alasan yang
lainnya tidak dapat digunakan untuk melakukan pelanggaran hak asasi manusia serta
kebebasan politik dan sosial masyarakat. HAM tidak mendukung adanya individualisme,
melainkan membendungnya dengan cara melindunginya individu, kelompok, ataupun
golongan , di tengah-tengah kekerasan kehidupan yang modern. Hak asasi manusia
merupakan tanda solidaritas yang bersifat nyata dari suatu bangsa dengan warganya yang
lemah.

Ciri Khusus Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia atau HAM mempunya beberapa ciri-ciri khusus jika dibandingkan
dengan hak-hak yang lainnya. Berikut ciri khusus hak asasi manusia.

1. Tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.


2. Tidak dapat dibagi, semua orang berhak untuk mendapatkan semua hak, baik itu hak sipil,
politik, hak ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Hakiki, HAM merupakan hak asasi semua manusia yang sudah pada saat manusia itu lahir.
4. Universal, HAM berlaku bagi semua orang tanpa memandang status, suku, jenis kelamin,
atau perbedaan yang lainnya. Persamaan merupakan salah satu dari berbagai ide hak
asasi manusia yang mendasar.

Macam-Macam HAM
Ada bermacam-macam hak asasi manusia dan secara garis besar, hak asasi manusia
dapat digolongkan menjadi 6 macam. Berikut macam-macam HAM.

1. Hak Asasi Pribadi


Hak asasi pribadi ialah hak yang masih berhubungan dengan kehidupan pribadi manusia.
Contoh dari hak asasi pribadi sebagai berikut :
 Hak kebebasan untuk dapat bergerak, bepergian, serta berpindah-pindah tempat.
 Hak kebebasan dalam mengeluarkan atau menyatakan suatu pendapat.
 Hak kebebasan dalam memilih dan juga aktif berorganisasi.
 Hak kebebasan dalam memilih, memeluk, dan menjalankan agama yang diyakini oleh tiap-
tiap manusia.
2. Hak Asasi Politik
Hak asasi politik ialah hak yang berhubungan dengan kehidupan politik. Contoh dari hak
asasi politik sebagai berikut :
 Hak dalam memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan umum.
 Hak ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintahan.
 Hak guna dalam membuat dan mendirikan partai politik serta mendirikan organisasi politik
lainnya.
 Hak untuk membuat serta mengajukan usulan petisi.
3. Hak Asasi Hukum
Hak asasi hukum ialah kesamaan kedudukan dalam hukum dan juga pemerintahan, yaitu
hak yang berhubungan dengan berbagai kehidupan hukum dan juga pemerintahan. Contoh
dari hak asasi hukum sebagai berikut :
 Hak guna mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum serta pemerintahan.
 Hak menjadi pegawai negeri sipil atau PNS.
 Hak untuk mendapat layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Ekonomi
Hak asasi ekonomi ialah hak yang berhubungan dengan berbagai kegiatan perekonomian.
Contoh dari hak asasi ekonomi sebagai berikut :
 Hak kebebasan dalam melakukan berbagai kegiatan jual beli.
 Hak kebebasan dalam mengadakan perjanjian kontrak.
 Hak kebebasan dalam menyelenggarakan kegiatan sewa-menyewa atau utang piutang.
 Hak kebebasan untuk mempunyai sesuatu.
 Hak memiliki serta mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan
Hak asasi peradilan ialah hak untuk diperlakukan sama terhadap tata cara pengadilan.
Contoh dari hak asasi peradilan sebagai berikut :
 Hak dalam mendapatkan pembelaan hukum di depan pengadilan.
 Hak persamaan dalam perlakuan penggeledahan, penahanan, penyelidikan, penangkapan
di muka hukum.
6. Hak Asasi Sosial Budaya
Hak asasi sosial budaya ialah hak yang brhubungan dengan kehidupan dalam
bermasyarakat. Contoh hak asasi sosial budaya sebagai berikut :
 Hak dalam memilih, menentukan, serta mendapatkan pendidikan.
 Hak mendapatkan pengajaran.
 Hak dalam mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan juga minat.
HAM ialah hak dasar yang sudah dimiliki oleh semua manusia. Sejak lahir, tiap-tiap
manusia/individu sudah memilikinya dan itu merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha
Esa. Tentunya dalam kalangan bermasyarakat, kita seharusnya menghormati hak-hak
orang lain. Namun pada kenyataanya sekarang masih banyak terjadi berbagai pelanggaran
dengan masalah hak asasi manusia.

Jika dilihat pada masa lampau sudah banyak terdapat berbagai peristiwa yang sudah
menyalahi hak asasi manusia, seperti misalnya penjajahan yang dilakukan pernah terjadi
yang dilakukan oleh Belanda dan Jepang terhadap Indonesia.

Selain itu masih banyak contoh-contoh yang


lainnya yang sudah banyak terjadi setelah Indonesia merdeka. Beberapa di antaranya
bahkan hingga menimbulkan banyak korban yang berjatuhan. Berikut beberapa contoh
mengenai penyelewengan hak asasi manusia yang pernah terjadi di Indonesia. Yang
mungkin hingga saat ini sudah banyak yang masih tanda tanya.
Pelanggaran HAM di Indonesia
1. Kasus tragedi 1965-1966

Sejumlah jenderal telah dibunuh dalam peristiwa 30 September tahun 1965. Pemerintahan
pada masa orde baru menuding Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai penyebab
masalahnya. Lalu pemerintahan pada saat itu membubarkan organisasi Partai Komunis
Indonesia tersebut serta melakukan berbagai razia terhadap simpatisan partai tersebut.

Razia tersebut dikenal dengan operasi pembersihan partai komunis Indonesia (PKI).
Komnas HAM telah memperkirakan bahwa setidaknya 500.000 hingga 3 juta warga tewas
dibunuh pada saat itu. Ribuan warga lainnya diasingkan serta jutaan orang lainnya hidup
dibawah bayang-bayang ‘cap PKI’ hingga bertahun-tahun.

Dalam peristiwa tersebut, Komnas HAM malah balik menuding Komando Operasi
Pemulihan Kemanan serta semua panglima militer [ada daerah yang menjabat pada saat
itu sebagai pihak yang bertanggungjawab.

Sampai saat ini, kasus tragedi 1965-1966 masih ditangani oleh Kejaksaan Agung. Akan
tetapi penanganannya lamban dan pada tahun 2013 lalu, Kejaksaan mengembalikan
berkas-berkas tersebut kepada Komnas HAM, dengan alasan data yang di dapat kurang
lengkap.

2. Kasus penembakan misterius (Petrus) pada tahun 1982-1985


Penembakan misterius atau dapat disebut juga dengan Petrus alias operasi clurit
merupakan sebuah operasi rahasia yang digelar oleh mantan Presiden Soeharto dengan
dalih untuk mengatasi tingkat kejahatan yang tinggi pada saat itu.

Operasi tersebut meliputi operasi penangkapan dan juga pembunuhan terhadap orang
yang dianggap mengganggu ketentraman dan keamanan masyarakat, khususnya di daerah
Jakarta dan juga Jawa Tengah. Pelakunya tidak jelas, tidak pernah tertangkap, dan tidak
pernah diadili.

Hasil dari operasi clurit, sebanyak 532 orang tewas pada tahun 1983. Dari jumlah tersebut,
367 orang tewas yang diakibatkan karena luka tembakan. Kemudian tahun 1984, tercatat
sekitar 107 orang tewas dan di antaranya 15 orang tewas akibat ditembak. Selang setahun
kemudian, tercatat 74 orang tewas dan 28 di antaranya tewas akibat ditembak.

Korban ‘Tembakan Misterius’ tersebut selalu ditemukan dalam keadaan tangan dan
lehernya terikat. Sebagian besar dari korbannya juga dimasukkan ke karung dan ditinggal
di pinggir jalan, depan rumah, buang ke sungai, kebut, laut, dan hutan

3. Tragedi Semanggi dan Kerusuhan pada Mei Tahun 1998

Read more: http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-ham-macam-macam-ham-


contoh-pelanggaran-ham.html#ixzz57ktDCqZn
1.
Pada tanggal 13 hingga 15 Mei 1998, terjadi berbagai kerusuhan massif yang terjadi hampir
di seluruh tanah air. Puncaknya kerusuhan ini di Jakarta. Kerusuhan ini diawali dengan
kondisi krisis finansial Asia yang semakin hari semakin memburuk. Dan dipicu oleh
tewasnya 4 anggota mahasiswa Universitas Trisakti yang terkena tembakan dalam
demonstrasi pada 12 Mei tahun 1998.

Dalam proses hukumnya, Kejaksaan Agung menyatakan, kasus tersebut dapat ditindak
lanjuti apabila ada rekomendasi dari DPR ke Presiden. Karena belum adanya rekomendasi,
Kejaksaan Agung mengembalikan berkas penyelidikan tragedi tersebut kepada Komnas
HAM. Namun, Kejaksaan Agung beralasan bahwa kasus ini tidak bisa ditindak lanjuti
karena DPR sudah memutuskannya, bahwa tidak ditemukan pelanggaran hak asasi
manusia berat di dalamnya.

Dalih lainnya, Kejaksaan Agung beranggapan bahwa kasus penembakan Trisakti sudah
diputus oleh Pengadilan Militer pada tahun 1999, sehingga tidak perlu diadili untuk yang
kedua kalinya.

2. Kasus terbunuhnya seorang aktivis HAM Munir Said Thalib


Munir Said Thalib ditemukan meninggal dalam pesawat jurusan Jakarta-Amsterdam, pada
tanggal 7 September 2004. Pada saat itu ia berumur 38 tahun. Munir Said Thalib
merupakan aktivis HAM paling vokal di tanah air. Jabatan terakhirnya ialah Direktur
Eksekutif Lembaga Pemantau HAM Indonesia Imparsial.

Saat menjabat menjadi Dewan Kontras, namanya mencuat


sebagai pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada
kala itu. Pada saat itu ia membela para aktivis yang
merupakan korban penculikan Tim Mawar dari Kopasus
Tentara Nasional Indonesia. Setelah Soeharto sudah jatuh tidak menjadi presiden,
penculikan itu menjadi alasan dalam pencopotan Danjen Kopassus Prabowo Subianto serta
diadilinya para anggota tim Mawar.

Namun, sampai saat ini, kasus tersebut hanya mengadili seorang pilot maskapai Garuda
yang bernama Pollycarpus Budihari Priyanto. Polly mendapatkan vonis hukuman penjara
selama 14 tahun lamanya karena ia terbukti berperan sebagai salah satu pelaku yang
meracuni Munir dalam penerbangan menuju Amsterdam. Namun, sampai saat ini sudah
banyak pihak yang meyakini bahwa Polly bukan otak pembunuhan tersebut.

3. Tragedi Wamena Berdarah pada tanggal 4 April 2003

Tragedi Wamena berdarah terjadi pada tanggal 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua.
Terdapat sekelompok massa yang tidak dikenal membobol sebuah gudang bersenjata
Markas Kodim 1702/Wamena. Penyerangan tersebut menewaskankan 2 anggota Kodim,
yaitu Lettu TNI AD Napitupulu serta Prajurit Ruben Kana yang keduanya merupakan
penjaga gudang senjata. Kelompok penyerang tersebut diduga membawa lari sejumlah
senjata dan juga amunisi. Dalam rangka pengejaran terhadap pelaku pembobolan gedung
bersenjata tersebut, aparat TNI-Polri diduga melakukan penyisiran, penyiksaan,
perampasan secara paksa, penangkapan sehingga pada saat itu menimbukan korban jiwa
serta pengungsian penduduk yang dilakukan secara paksa.

Tercatat 42 orang meninggal dunia yang disebabkan karena kelaparan dan sebanyak 15
orang jadi korban perampasan. Komnas HAM menemukan pemaksaan penanda tanganan
surat pernyataan dan perusakan fasilitas umum. Proses hukum atas kasus ini sampai saat
ini masih buntu. Terjadi tarik ulur diantara Komnas HAM dengan Kejaksaan Agung.
Sementara tersangka terus dapat menikmati hidupnya, mendapatkan sebuah kehormatan
sebagai pahlawan, dan menerima kenaikan pangkat serta promosi jabatan tanpa tersentuh
hukum sekalipun.

Dalam perwujudannya, hak asasi manusia tidak mampu untuk dilaksanakan secara mutlak,
hal ini karena melanggar hak asasi orang lain. Dalam memperjuangkan hak sendiri dengan
mengabaikan hak-hak orang lain, merupakan suatu tindakan yang sangatlah tidak terpuji.
Kita haruslah menyadari bahwasannya hak asasi kita selalu berbatasan dengan hak-hak
asasi orang lain, namun karena itulah ketaatan terhadap peraturan menjadi sangat penting.

Read more: http://woocara.blogspot.com/2015/10/pengertian-ham-macam-macam-ham-


contoh-pelanggaran-ham.html#ixzz57ktWqaAe

Anda mungkin juga menyukai