Nim : 18111101014
Kelas : 3 – A
1. Keadaan lingkungan yang tidak sehat karena tingkat kepadatan penduduk yang tinggi
a. Pekerjaan: Orang yang bekerja dalam lingkungan tertutup dengan sistem ventilasi yang
kurang baik dan berhubungan langsung dengan banyak orang yang mungkin
juga seorang pasien TB paru yang aktif, mempunyai resiko lebih disbanding
pekerja yang tidak berhubungan dengan orang banyak secara langsung.
c. Pendapatan: 90 persen penderita TBC didunia menyerang kelompok dengan sosial ekonomi
lemah atau miskin. Hasil penelitan Purwanto (2003) juga menyebutkan bahwa
rsiko untuk terkena TB paru pada orang dengan pendapatan kurang dari UMR
adalah 5,606 kali lebih besar dari pada orang dengan pendapatan lebih dari
UMR.
d. Kepadatan Hunian Kamar Tidur: : Lingkungan rumah merupakan salah satu faktor yang
berperan dalam penyebaran kuman tuberculosis.
Kuman tuberculosis dapat hidup dalam 1-2 jam
sampai beberapa hari tergantung dari ada tidaknya
sinar matahari, ventilasi yang baik, kelembapan, suhu
rumah dan kepadatan hunian rumah. Kepadatan
hunian merupakan hasil bagi antara luas ruangan
dengan jumlah penghuni dalam satu rumah (kamar).
Luas yang tidak sebanding dengan penghuninya akan
mengakibatkan tingginya kepadatan hunian rumah.
e. Jarak ke Puskesmas: Tentunya pelayanan kesehatan harus dapat dicapai oleh masyarakat
tidak terhalang oleh keadaan geografis. Jarak tempat tinggal
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang
dalam melakukan suatu kegiatan. Jarak tempat tinggal dengan
pelayanan kesehatan terkadang menjadi suatu penghalang. Jauhnya
jarak tempat tinggal dengan pelayanan kesehatan dapat menurunkan
motivasi seseorang dalam melakukan pengobatan.
Penduduk di Kota Manado masih banyak yang tinggal di wilayah pemukiman kumuh
maupun tempat-tempat tinggal tidak representif seperti Daerah Aliran Sungai (DAS) dan pasar.
Hubungan antara kemiskinan dengan tuberculosis bersifat timbal balik, tuberculosis
menyebabkan kemiskinan dan karena miskin maka manusia menderita tuberculosis. Walaupun
tidak berhubungan secara langsung namun dapat menyebabkan kondisi gizi memburuk,
perumahan tidak sehat, dan kemampuan dalam akses pelayanan kesehatan menurun. Dengan
kondisi kemiskinan dapat menyebabkan seseorang rentan terhadap serangan penyakit.
Masyarakat miskin juga mempunyai keterbatasan dalam mengakses fasilitas layanan
pelayanan kesehatan, dikarenakan tidak adanya dana untuk membeli obat. Kesadaran untuk
berobat sangat rendah juga ditemukan pada masyarakat miskin dengan pendidikan yang rendah.
Prevalensi penyakit TB sangat dipengaruhi oleh status pendapatan seseorang dan memiliki
dampak yang besar terhadap produktivitas ekonomi.
Tindakan Pencegahan
Tindakan pencegahan berdasarkan jurnal tersebut yaitu:
1. Saat memiliki gejala TB segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut
2. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik, misalnya dengan sering membuka
pintu dan jendela agar udara segar serta sinar matahari dapat masuk
3. Menjaga lingkungan agar tetap sehat
4. Jangan tidur sekamar dengan orang lain, sampai dokter menyatakan TBC yang diderita
tidak lagi menular.
Refrensi:
Tabilantang DE, Nelwan JE, & Kaunang WPJ 2018, ‘Analisis Spasial Distribusi Tuberkulosis
Paru Basil Tahan Asam (BTA) Positif Di Kota Manado Tahun 2015-2017’ Jurnal Kesmas, Vol. 7,
no, 4, hh. 1-10.