Anda di halaman 1dari 22

BAB II

NUTRITION CARE PROCESS

2.1 Identitas Pasien


Nama : Tn. G No RM : 67 – 57 – 23
Tanggal Lahir : 31 September 1940 Ruang : Mina 4.2 (Kls II/BPJS Non PBI)

Umur : 79 Tahun Tgl Masuk RS : 10 Oktober 2019

Jenis Kelamin : Laki-laki Jam Masuk RS : 15.00 WIB


Pekerjaan : Pensiunan Kereta Api Tgl Kasus : 11 Oktober 2019
Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama Alamat : Jl. Waringan 4 A, SBY
Agama : Islam Diagnosis medis : Dyspepsia & Atrial fibrillation

2.2 Assessment
Antropometri
Kode Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
AD-1.1.1 Tinggi Badan 157,5 cm - 157,5 cm
AD-1.1.2 Berat Badan 46 kg - BB 46 kg
Berat Badan
BBI = 90% (TB-100)
Ideal = 90%(157,5-100)
- BBI 51,8 kg
= 90% 57,5
= 51,8 kg
Berat Badan BBA= BBI+25%(BB–BBI)
Adjusted = 51,8+25%(46-51,8) - BBA 50,4 kg
= 50,4 kg
AD-1.1.6 Indeks Massa Obesitas : ≥ 25
IMT = BB/(TB^2)
Tubuh Overweight : 23-24,9
= 46/(157,5^2) Normal
Normal : 18,5-22,9
= 18,54
Kurus : <18,5
Kesimpulan Domain Antropometri : Tn. G memiliki status gizi normal beresiko malnutrisi menurut indeks
massa tubuh.

Biokimia
Kode Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
BD-1.2.2 Creatinin 0,86 mg/dl 0,6-1,3 mg/dl Normal
BD-1.2.5 Sodium 147,3 mmol/L 135-148 mmol/L Normal
BD-1.2.6 Chlorida 101,9 mmol/L 98-107 mmol/L Normal
BD-1.2.7 Kalium 3,4 mmol/L 3,5-5,1 mmol/L Rendah
BD-1.10.1 Hb 13,2 g/dl 12-16 g/dL Normal
BD-1.12.5 Volume Urine 1500 ml/hari - -
Kesimpulan Domain Biokimia : Tn. G mengalami hipokalemi ringan.
Fisik / Klinis
Kode Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
Sadar
PD-1.1.1 Kesadaran CM CM
(compos mentis)
PD-1.1.3 Sesak nafas Tidak Tidak Sesak Nafas -
Nyeri Dada Tidak Tidak Nyeri -
PD-1.1.5 Mual Mual Tidak mual Mual
Muntah Tidak Tidak muntah -
Anoreksia Nafsu Makan Rendah Tidak anoreksia Anoreksia
Diare Tidak Tidak Diare -
Nyeri Perut Nyeri Perut, Tidak Flatus Tidak Nyeri Nyeri Perut
Frekuensi
Tidak BAB 1-2 kali/hari Konstipasi
BAB
Sulit Menelan Tidak Mudah menelan -
Sulit
Tidak Mudah mengunyah -
Mengunyah
Gang. Gigi Tidak ada gang. Gigi
Tidak -
Geligi Geligi
PD-1.1.9 Tekanan
130/80 mmHg 120/80 – 139/89 mmHg Normal
Darah
Denyut nadi 90x 60-70x/menit Tinggi
Respiratory
20x/menit 12-20x/menit Normal
Rate
Suhu Tubuh 36,2 ºC 36,2-37,3 ºC Normal
Kesimpulan Domain Fisik/klinis : Tn. G menderita Dyspepsia & Atrial fibrillation

Client history
Kode Indikator Hasil Assesment
CH-1.1 Personal Data
CH-1.1.1 Usia Usia 79 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin Laki-laki
CH-1.1.6 Pendidikan SMP
CH- 2.1 Riwayat Kesehatan
CH-2.1.5 Nyeri Perut dan Asam Lambung (Dirawat 1 bulan lalu)
CH-3.1 Riwayat Sosial
CH-3.1.1 Sosial Ekonomi Menengah Kebawah
CH-3.1.6 Pekerjaan adalah Pensiunan Kereta Api
CH-3.1.7 Agama Islam
Kesimpulan Domain Client History: Tn. G memiliki sosial ekonomi menengah kebawah dengan riwayat
penyakit Asam Lambung.
Food History
Asupan Zat Gizi (kuantitatif)
Kode Indikator Hasil Assesment Nilai Standard Kesimpulan
FH-1.1 Energy Intake
FH-1.1.1.1 Asupan Energi 947,3 1200 kkal Rendah (78,9%)
FH-1.2.1 Fluid and Beverage intake
FH-1.2.1.1 Asupan Cairan Infus : 1008 ml - -
Ma/mi : 500
FH-1.2.2 Food Intake
FH-1.2.2.1 Nasi 1,5 Centong (150 gr) - -
Porsi 1 kali Tahu (Rebus) 1 Potong (25 gr) - -
Makan Tempe (Rebus) 1 Potong (30 gr) - -
(Sering) Telur (Rebus) ½ Butir (23 gr) - -
Pepaya 1 Potong Bsr - -
(100gr)
Sayur Sop 2 Sdk Sayur (60 gr) - -
Ketela Pohon 1 Buah (150 gram - -
Rebus
Air Putih 240 ml
FH-1.2.2.3 Frekuensi Makan 3 kali / hari - -
Frekuensi Snack 2-3 kali / hari - -
Jadawal Makan Tidak Teratur - -
FH- 1.5 Macronutrient Intake
FH-1.5.1.1 Total Lemak 38,7 gram 33,3 gram Tinggi (116,2%)
FH-1.5.1.2 Lemak Jenuh 17 gram < 9,3 gram Tinggi (182,8%)
FH-1.5.1.7 Kolesterol 185,2 mg < 200 mg Cukup (92,6%)
FH-1.5.2.1 Total Protein 39,7 gram 45 gram Cukup (88,2%)
FH-1.5.3.1 Karbohidrat 108,8 gram 180 gram Rendah (60,4%)
FH-1.5.4.1 Serat 5,8 gram < 8 gram Rendah (72,5%)
FH-1.6 Micronutrient Intake
FH-1.6.2.7 Asupan Natrium 405,9 mg < 1200 mg Tidak Mengetahui
Asupan Garam
(33,8%)
FH-3.1 Ondansentron 4 mg Mual & Muntah
Medications Simarc 1 Mencegah dan mengatasi
penggumpalan darah
Cefriaxone 2 x 1 gr Antibiotik
Oneprazole 40 mg (1x1) Mengurangi Kadar Asam Lambung
Primperan 10 mg (3x ½ ampl) Mual, Muntah, & Maag
Santagesik 3 x 1gr IV Nyeri Akut/Berat
Nebilet 2,5 mg (1x1) Hipertensi
Sanmag Sirup 3x1 Obat Antasida
KCL 25 mg Obat suplemen mineral dengan fungsi
untuk mengobati atau mencegah jumlah
kalium yang rendah dalam darah
PZ 14 tpm Sumber Elektrolit dan Air
(1008 ml)
FH-7.3 Aktifitas Fisik Tidak Olahraga Aktifitas Fisik Rendah
Kesimpulan Domain Food History : Dari analisis Food Recall diketahui asupan energi kurang
(78,9%), asupan lemak tinggi (116,2%), asupan lemak jenuh tinggi (182,8%), asupan protein
cukup (73,2%), asupan karbohidrat kurang (60,4%), dan asupan serat kurang (72,5%).

Dari analisa Asupan Makan, Tn. G memiliki Asupan makan yang baik dengan 3 kali makan
utama dan 2 selingan akan tetapi tidak terartur jadwalnya. Makanan paling banyak diolah
dengan cara direbus dan jarang makan makanan tinggi kolestrol dan instan.

2.3 Diagnosis
Kode Diagnosis
NI-1.2 Asupan Energi Inadekuat (P) berkaitan dengan Dyspepsia, Mual, dan Nyeri Perut (E)
ditandai dengan hasil Food Recall 1x24 jam energi hanya memenuhi 78,9 % (947,3
kkal) dari perhitungan kebutuhan 1200 kkal (S).
NI-5.4 Pengurangan Kebutuhan Lemak dan Serat (P) berkaitan dengan Dyspepsia (E) ditandai
dengan nyeri perut, mual dan anoreksia (S).
NB-1.1 Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi (P) berkaitan dengan belum
mendapatkan edukasi gizi (E) ditandai dengan diagnosis penyakit baru yaitu penyakit
jantung (S).

2.4 Intervensi
Tujuan
1. Memberikan asupan makanan yang adekuat sesuai keadaan pasien untuk
mempertahankan status gizi normal.
2. Membatasi asupan lemak dan serat berkaitan dengan penyakit dyspepsia untuk
menurunkan nyeri perut.
3. Membatasi asupan lemak, lemak jenuh, garam dan kolesterol berkaitan dengan Atrial
fibrillation untuk mempermudah kerja jantung.
Prinsip Diet:
Diet NT KV RG RS
Diet Kardiovaskuler (Rendah Lemak & Kolesterol) dan diet Dyspepsia (rendah garam dan
rendah serat)
Syarat Diet:
- Energi diberikan sebesar 1200 kkal disesuaikan menurut berat badan adjusted.
- Karbohidrat diberikan sebesar 60% dari kebutuhan energi total yakni 1200 kkal atau sebesar
180 gram.
- Protein diberikan sebesar 15% dari kebutuhan energi total yakni 1200 kkal atau sebesar 45
gram.
- Lemak diberikan sedang sebesar 25% dari kebutuhan energi total yakni 1200 kkal atau setara
dengan 33,3 gram, diutamakan lemak tidak jenuh.
- Asupan Lemak Jenuh kurang dari 7% dari kebutuhan energi total yakni 1200 kkal atau
sebesar 9,3 gram.
- Pembatasan Asupan Kolesterol kurang dari 200 mg per hari. Hindari makanan yang
mengandung kolestrol tinggi seperti jeroan, sate, gule, makanan kaleng.
- Pembatasan Asupan Serat kurang dari 8 gram per hari dengan lebih diutamakan jenis serat
larut air, misalnya yang terdapat di buah dan sayur.
- Pembatasan Asupan Natrium kurang dari 1200 mg/hari atau setara dengan 1 sdt garam meja.
Hindari makanan kaleng dan makanan kemasan tinggi natrium seperti krakers gurih dan kue
yang menggunakan baking soda dalam pembuatannya.
- Hindari pengolahan makanan yang menggunakan banyak minyak digoreng dan bersantan.
- Hindari bahan makanan yang menimbulkan gas seperti kembang kol, sawi, nangka, durian,
dan nanas.
- Makanan diberikan sesuai anjuran jadwal rumah sakit, tepat jadwal, tepat jumlah, dan tepat
jenis.
Jadwal : Jadwal makan pasien diberikan dengan interval waktu 5 jam
 Pukul 06.30 = Makan Pagi
 Pukul 11.15 = Makan Siang
 Pukul 17.45 = Makan Malam
Jumlah : Jumlah asupan yang dikonsumsi pasien sesuai dengan hasil perhitungan yang telah
disesuaikan dengan kondisi pasien
Jenis :
- Karbohidrat : Pilih karbohidrat kompleks dan memiliki IG yang rendah ( ≤ 55 )
- Lemak : Batasi jenis makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak
trans.
- Protein : Protein yang baik adalah ikan, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
produk susu rendah lemak, tahu rebus, dan tempe rabus.
- Serat : Pilih Serat yang larut air seperti wortel, labu siam, brokoli, dll.
Perhitungan Kebutuhan :
BMR = 66 + (13,7 BBA) + (5 TB) – (6,8 U)
= 66 + (13,7 *50,4) + (5*157,5) – (6,8*79)
= 1007 kkal
Energi = BMR x FA x FS
= 1007 x 1,2 x 1.0
= 1.208 kkal
≈ 1200 kkal
Protein = 15% E /4
= 180 kkal /4
= 45 gram
Karbohidrat = 60% E /4
= 720 kkal / 4
= 180 gram
Lemak = 25% x E / 9
= 300 kkal / 9
= 33,3 gram
SFA < 7% (9,3 gram)
Cholestrol < 200 mg
Serat < 8 gram
Natrium < 1200 mg
Jenis Diet, Bentuk Makanan Cara Pemberian Frekuensi

1. Jenis diet : Diet NT KV RG Oral sesuai kebutuhan kalori yang 3x makan utama
RS dibutuhkan sebesar 1200 kkal
2. Bentuk makanan :
ND- makanan lunak
2.5 Perencanaan Menu
Komposisi Berat Air
Nama Menu E KH P L Na K
Bahan URT Gram
Jenis Makanan : Makanan Utama Waktu Makan: Pagi Jam : 06.30

Subtotal

%Pemenuhan

Jenis Makanan : Makanan Utama Waktu Makan: Siang Jam : 11.15


Subtotal

%Pemenuhan

Jenis Makanan : Makanan Utama Waktu Makan: Malam Jam : 17.45

Subtotal

%Pemenuhan

Jenis Makanan : Snack Waktu Makan: Setelah makan malam Jam : 17.45

Subtotal

%Pemenuhan

Total
Kebutuhan

%Pemenuhan

Kategori
4.8 Edukasi
Tujuan:
(E - 1.4) Memberikan pengetahuan terkait gizi dan diet terhadap penyakit janutng
Materi :
1. Jadwal makan dan porsi makan yang tepat
2. Edukasi seputar pemahaman dan persepsi terkait gizi mengenai diet kardiovaskuler
Media: Leaflet
Sasaran: Tn. G dan pengasuh
Metode, Durasi:
Waktu Materi Tempat Durasi Metode
Hari-1 -Edukasi jadwal makan dan porsi Mina 4.2 10 menit Ceramah
makan yang tepat

Hari-2 -Edukasi seputar pemahaman dan Mina 4.2 15 menit Wawancara


persepsi terkait gizi diet dan ceramah
kardiovaskuler

4.9. Monitoring dan Evaluasi


Parameter Waktu Metode Target Pencapaian
Antropometri
Berat Badan Setiap Hari Timbangan Mencapai IMT Normal (18,5-22,9)
Biokimia
- - - -
Fisik / Klinis
Mual Setiap hari Wawancara Tidak terdapat Mual
Muntah Setiap hari Wawancara Tidak ada anoreksia
Anoreksia Setiap hari Wawancara Nafsu Makan Meningkat
Diare Setiap hari Wawancara Tidak ada Diare
Nyeri Perut Setiap hari Wawancara Tidak ada Nyeri Perut
Frekuensi BAB Setiap hari Wawancara Frekuensi BAB 1-2 kali per hari
Setiap hari Rekam Medis Tekanan Darah tetap normal 120/80-
Tekanan Darah
139-89 mmHg
Setiap hari Rekam Medis Penurunan Denyut Nadi hingga
Denyut nadi
mencapai nilai normal 80-85x/menit
Setiap hari Rekam Medis Respiratory Rate tetap normal 12-
Respiratory Rate
20x/menit
Suhu Tubuh Setiap hari Rekam Medis Suhu tubuh tetap normal 36,2-37,3 ºC
Food History
Asupan Energi Setiap hari Comstock dan Peningkatan asupan energi hingga mencapai
Food Recall 1200 kkal
Asupan Cairan Setiap hari Comstock dan Rekam Medis
Food Recall
Asupan Lemak Setiap hari Comstock dan Penurunan asupan lemak hingga mencapai
Food Recall 33,3 gram

Asupan Protein Setiap hari Comstock dan Peningkatan asupan protein hingga
Food Recall mencapai 46 gram
Asupan Setiap hari Comstock dan Peningkatan asupan karbohidrat hingga
Karbohidrat Food Recall mencapai 180 gram
Asupan Lemak Jenuh Setiap hari Comstock dan Penurunan asupan lemak jenuh hingga
Food Recall mencapai 9,3 gram

Asupan Kolesterol Setiap hari Comstock dan Penurunann asupan kolesterol hingga
Food Recall mencapai 200 mg
Asupan Serat Setiap hari Comstock dan Pembatasan asupan serat 3 gram
Food Recall
Asupan Natrium Setiap hari Comstock dan Pembatasan asupan natrium hingga
Food Recall mencapai 1300 mg
Edukasi
Edukasi Setiap setelah Checking Dari 3 pertanyaan yang diajukan oleh ahli
pemberian Question gizi, maka:
edukasi (pengulangan
materi kembali 3 pertanyaan terjawab (baik, pasien
oleh memahami materi)
pasien/keluargan 2 pertanyaan terjawab (cukup baik,
ya) pasien cukup memahami materi namun
harus dijelaskan kembali)

1 pertanyaan terjawab (ahli gizi harus


menjelaskan materi hingga pasien
mampu menjawab minimal 7 pertanyaan)
BAB V
PEMBAHASAN

5.1. Monitoring dan Evaluasi Antropometri


Pada parameter antropometri, data BB pasien didapatkan melalui penimbangan secara
langsung menggunakan timbangan badan saat KRS. Penimbangan BB dapat dilakukkan karena
pasien dapat berdiri dan bersedia untuk ditimbang. Data TB didapatkan dengan menggunakan
stature meter digital GEA dengan yaitu 157,5 cm. Saat KRS, dilakukan juga penimbangan BB
pasien untuk memonev BB, status gizi pasien, serta .

Tabel 5.1 Tabel Pengamatan BB dan TB Pasien


Jenis Pengukuran Awal MRS Saat KRS Keterangan Status Gizi

Penimbangan BB 46 kg - IMT = 18,54 (Normal


Beresiko Malnutrisi)
Penimbangan BB - 48 kg IMT = 19,35 (Normal)

Berdasarkan data pada Tabel 5.1, didapatkan hasil bahwa Tn G. mengalami kenaikan BB
sebesar 4,3% (2kg) dan sudah tidak beresiko malnutrisi. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa ada perubahan pada status gizi Tn G dari beresiko malnutrisi menjadi normal selama 2,5
hari dirawat di rumah sakit.

5.2. Monitoring dan Evaluasi Fisik Klinis


Pemeriksaan tanda fisik klinis dilakukan setiap hari oleh perawat dan dokter yang visite.
Pada skrining awal pada tanggal 10/10/2019 jam 14.00 di IGD, tekanan darah Tn G adalah
130/80 mmHg, dengan suhu 36oC, Nadi 90x/menit, dan RR 20x/menit. Tn. G juga mengeluh
sakit perut. Bedasarkan diagnosis Dyspepsia & Atrial fibrillation maka dimonitoring juga dari
segi mual, muntah, anoreksia, diare, nyeri perut, dan frekuensi BAB dengan metode wawancara
langsung saat ahli gizi visite. Adapun data hasil observasi fisik klinis selama pasien dirawat
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.2. Tabel Pengamatan Fisik Klinis Pasien
Tanggal Pengamatan

Tanda Fisik/Klinis IGD Mina 4.2 Mina 4.2 Mina 4.2


(10/10/2019) (11/10/2019) (12/10/2019) (13/10/2019)
14.00 12.00 12.00 09.00
Tekanan Darah 130/80 124/67 139/60 112/60

Denyut nadi 90 60 60 60

Respiratory Rate 20 20 20 20
Suhu Tubuh 36 36,1 36,4 36

Mual - - + -

Muntah - - - -

Anoreksia - - - -

Diare - - - -

Nyeri Perut + + + -

Frekuensi BAB 0 kali 0 kali 1 kali 1 kali

Kondisi fisik klinis lainnya yang diobservasi adalah keluhan nyeri perut dan tidak bisa BAB
(hanya kentut saja). Keluhan nyeri perut yang dialami oleh pasien selama 3 hari rawat inap terus
mengalami penurunan sedangkan tidak bisa BAB selama 2 hari. Pada hari terakhir pengamatan,
nyeri perut dan susah BAB sudah hilang. Menurunnya keluhan yang dialami oleh Tn G secara
langsung disebabkan oleh adanya pemberian terapi farmakologi yaitu pemberian oneprazole dan
sanmag sirup yang berfungsi untuk mengurangi kadar asam lambung dan santagesik yang berfungsi
untuk mengurangi nyeri akut/berat. Keluhan tidak bisa BAB karena pemberian diet rendah serat yang
juga berfungsi menguranginyeri perut.

5.3. Monitoring dan Evaluasi Asupan


Tabel.5.3 Monitoring dan Evaluasi Asupan
Hari ke – 2
Pagi LRS Snack Siang LRS Snack Sore LRS snack Total Kebutuhan %Pemenuhan
E 402,5 191,7 48 383,4 - 46,7 255,9 - 199,6 1528 2019 76
P 18,8 6,2 0 20,2 - 0,7 9,4 - 0,9 56,2 61 92
L 14,1 2,1 0 15,3 - 0,1 5,4 - 0,2 37,2 45 83
KH 50 36,3 12 41,7 - 11,8 41,2 - 48,5 241,5 343 70

Berdasarkan data asupan pada Tabel 13, didapatkan hasil bahwa persentase pemenuhan zat
gizi Tn C selama 3 hari di rawat di RS belum mencukupi kebutuhan terutama dari energi dan
karbohidra sedangkan protein dan lemak sudah mencapai target pemenuhan yaitu sekitar 80 – 120%
Adapun faktor yang mempengaruhi jumlah dan persentase pemenuhan zat gizi Tn C adalah jenis
bahan makanan utama dan snack yang dikonsumsi setiap hari dan jumlah makanan luar rumah sakit
yang dikonsumsi oleh Tn C. Makanan dari luar RS yang dikonsumsi oleh Tn yaitu roti tawar yang
dikonsumsi setiap pagi oleh Tn C.
Asupan Energi
2500

2000 2019 2019 2019

1500 1608.2 1527.8 1492.1

1000

500

0
1 2 3

Gambar 3. Grafik asupan energi Tn C selama 3 hari rawat inap


Berdasarkan data pada Gambar 3, terlihat bahwa jumlah asupan energi selama 3 hari rawat inap
belum bisa mencukupi 100% kebutuhan energi pasien yaitu 2019 kkal. Pada hari pertama, jumlah
asupan energi adalah sebesar 1608 kkal kemudian menurun pada hari kedua menjadi 1528 kkal dan
pada hari ketiga menurun lagi menjadi 1492. Penurunan jumlah energi pada hari kedua disebabkan
oleh penurunan porsi roti tawar yang dikonsumsi dari 3 lembar menjadi 2 lembar dimana roti tawar
adalah kelompok bahan makanan yang tinggi energi. Jika porsi roti dikurangi, secara langsung
mengakibatkan penurunan asupan energi.

Asupan Protein
65

60 61 61 61
57.5 57
56.2
55

50

45

40
1 2 3

Gambar 4. Grafik asupan protein Tn C selama 3 hari rawat inap


Berdasarkan data pada Gambar 4, terlihat bahwa jumlah asupan protein selama 3 hari rawat inap
belum mncukupi kebutuhan total sebesar 61 g.. Pada hari pertama, jumlah asupan energi adalah
sebesar 57,5 g kemudian menurun pada hari kedua menjadi 56,2 g dan pada hari ketiga meningkat
menjadi 57 gram. Penurunan asupan protein pada hari kedua disebabkan oleh berkurangnya porsi
roti tawar yang dikonsumsi yaitu dari 3 lembar di hari pertama menjadi 2 lembar di hari kedua
dimana, roti tawar merupakan bahan makanan dengan jumlah protein cukup tinggi. Pada hari
ketiga, terjadi peningkataan disebabkan karena menu pada hari tersebut tersusun atas bahan – bahan
tinggi protein seperti ikan.

Asupan Lemak
50
45 45 45 45
40
37 37.2 37
35
30
25
20
15
10
5
0
1 2 3

Gambar 5. Grafik asupan lemak Tn C selama 3 hari rawat inap


Berdasarkan data pada Gambar 5, didapatkan hasil bahwa asupan lemak Tn C selama 3 hari rawat
inap belum mencukupi 100% kebutuhan total yaitu sebesar 45 gram. Asupan lemak Tn C cenderung
stabil selama di rawat. Pada hari pertama, asupan lemak Tn C adalah 37 gram, pada hari kedua
meningkat mencapai 37,5 gram, dan pada hari ketiga turun menjadi 37 gram.

Asupan Karbohidrat
400
350 343 343 343
300
250 264.4 258.1
241.5
200
150
100
50
0
1 2 3

Gambar 6. Grafik asupan karbohidrat Tn C selama 3 hari rawat inap


Berdasarkan data pada Gambar 6, didapatkan hasil bahwa asupan karbohidrat Tn C selama 3 hari
rawat inap belum sepenuhnya mencukupi 100% dari kebutuhan total yaitu sebesar 343 gram. Pada
hari pertama, asupan karbohidrat Tn C adalah 264,4 gram, pada hari kedua turun menjadi 241,5
gram dan pada hari ketiga meningkat menjadi 258,1 gram. Penurunan pada jumlah asupan
karbohidrat pada hari kedua disebabkan karena adanya pengurangan porsi roti tawar yang
merupakan sumber tambahan energi dan karbohidrat selain dari makanan RS. Peningkatan jumlah
asupan karbohidrat pada hari ketiga terjadi karena bahan makanan yang dipakai untuk membuat
menu adalah makanan yang cukup mengandung tinggi karbohidrat seperti jagung.

5.4. Monitoring dan Evaluasi Edukasi Gizi


Monitoring dan evaluasi dari proses edukasi gizi yang telah diberikan adalah dengan
memberikan pertanyaan ulang kepada pasien mengenai prinsip diet yang harus diterapkan sesuai
dengan kondisi penyakit yang dialami pasien. Adapun daftar pertanyaan yang diberikan adalah
sebagai berikut :
Tabel 5.4 Monitoring evaluasi proses edukasi gizi
Checking Question Jawaban Jawaban Pasien
Makanan apa saja yang 1. Jeroan (Otak, Ginjal, Jantung, Jeroan dan gorengan serta
konsumsinya harus dibatasi oleh Daging Kambing). makanan bersantan.
penderita Jantung? 2. Makanan Kemasan atau
Kalengan.
3. Makanan yang Diawetkan
(Dendeng, Ikan Asin, Udang
Kering, Telur Asin, Selai
Kacang, Manisan Buah)
4. Mentega Dan Keju.
5. Kecap Asin, Terasi,Petis,
Garam, Saus Tomat, Saus
Sambel, Penyedap.
6. Durian, Tape.
7. Gorengan dan makanan
bersantan.
Sebaiknya, orang yang menderita 3 kali makan nasi dan lauk 3 kali makan utama dan 3 kali
DM berapa kali makan dalam satu selingan
hari?
Jadwal makan yang tepat untuk Tidak boleh makan malam lebih .Makan paling tidak 3 jam sekali.
penderita DM ? dari jam 8. Pagi sekitar jam 7, lalu snack jam
10, makan siang sekitar jam 12.30,
makan makanan kecil jam sekitar
jam 15.00 lalu makan sore sekitar
jam 18.00 dan terakhir snack lagi
sekitar jam 20.30 atau jam 21.00
Berdasarkan data pada Tabel 14, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
mengenai pola diet yang harus diterapkan untuk pasien setelah Tn P dan keluarga mendapatkan
edukasi gizi.
LAMPIRAN

Recall 1

TABEL FOOD RECALL


Berat Energi Protein Lemak Karbo SFA MUFA PUFA Na K Chol Serat
Bahan Pangan
(g) (kkal) (g) (g) (g) (g) (g) (g) (mg) (mg) (mg) (g)
Makan Pagi (07.00)
Nasi Tim 120 140,5 2,6 0,2 30,8 0,1 0,1 0,1 0 31,2 0 0,4
Tahu 25 19 2 1,2 0,5 0,2 0,7 0,3 1,8 30,3 0 0,3
Nugget Ayam 20 52,2 2,9 3,1 3,2 0,7 1,2 0,9 107,6 56,2 6,8 0,1
Minyak Kelapa Sawit 2,5 21,6 0 2,5 0 2 0 0,3 0 0 0 0
Sari Kedelai 150 49,5 4,3 2,4 2,6 0,3 1,5 0,6 55,5 180 0 0,8
Makan Pagi (03.00)
Nasi Putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0,1 0,1 0,1 0 29 0 0,3
Telur Ayam 30 46,5 3,8 3,2 0,3 1 0,4 1,2 37,2 37,8 127,2 0
Tahu 20 15,2 1,6 1 0,4 0,1 0,5 0,2 1,4 24,2 0 0,2
Tempe 20 39,8 3,8 1,5 3,4 0,2 0,9 0,3 1,2 73,4 0 0,3
Minyak Kelapa Sawit 4 34,5 0 4 0 3,3 0,1 0,5 0 0 0 0
Buncis Mentah 10 3,5 0,2 0 0,8 0 0 0 0,3 29,9 0 0,3
Wortel 10 2,1 0,1 0 0,4 0 0 0 2,9 14,1 0 0,4
Mie 20 28,2 1 0,1 5,7 0 0,1 0 0,2 6,2 0 0,3
Makan Sore (17.00)
Nasi Putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0,1 0,1 0,1 0 29 0 0,3
Buncis 30 10,5 0,6 0,1 2,4 0 0 0 0,9 89,7 0 1
Wortel 30 6,3 0,3 0,1 1,1 0 0 0 8,7 42,3 0 1,1
Sosis 20 57 2,3 5,4 0 2 0,6 2,5 166,2 41 9,6 0
Bakso 40 148 9,4 12 0 5,7 0,5 5 22 127,2 41,6 0
Minyak Kelapa Sawit 1,5 12,9 0 1,5 0 1,2 0 0,2 0 0 0 0
Total 947,3 39,7 38,7 108,8 17 6,8 12,3 405,9 841,5 185,2 5,8
Recall 2
Recall 3
Lampiran 2 Riflet Diet

Anda mungkin juga menyukai