Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................. 1

II TUJUAN .................................................................................................... 2

III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 2

VI HASIL PENGAMATAN ........................................................................ 4

VII SIMPULAN ............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8

1
I. Topik: Biodiversitas flora dan fauna di kompleks fakultas ekonomi

II. Tujuan

a. Untuk medapatkan data flora yang terdapat di kompleks fakultas ekonomi


b. Untuk medapatkan data fauna yang terdapat di kompleks fakultas ekonomi
III. Tinjauan pustaka
Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk
hidup.Berbagai jenis hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan
berbagai jenistumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak
lagi jenistumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri
sehinggaterbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan
keanekaragaman hayatiatau biodiversitas.

Di berbagai lingkungan, kita dapat menjumpai keanekaragaman makhluk hidup


yang berbedabeda. Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk, warna, dan sifat-
sifatlain dari makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies yang sama terdapat
keseragaman.Setiap lingkungan memiliki keanekaragaman hayati masing-
masing.Keanekaragaman hayati sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk
hidup, Pada praktikum yang kami teliti yaitu biodiversitas flora dan fauna di komplek
fakultas ekonomi.

Keanekaragaman dapat terjadi akibat proses evolusi dan adaptasi. Evolusi


adalah perubahan yang terjadi dalam waktu lama yang akan membentuk makhluk hidup ya
ng berbeda dengan asalnya sehingga akan menimbulkan spesies baru. Sedangkan adaptasia
dalah proses penyesuaian diri terhadap linkungan yang berbeda akan
menghasilkanmakhluk hidup yang berbeda pula. Misalnya burug galatik yang hidup di
kepulauanGalapagos, pada mulanya burung galatik berasal dari tempat yang sama di
amerika selatan.Oleh karena hidupnya berpindah-pindah dan menghuni tempat yang
berbeda, lama kelamaan paruh burung galatik mengalami perubahan sesuai dengan kondisi
lingkungan baru.

Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yangtinggi.


Taksiran jumlah utama spesies sebagai berikut. Hewan menyusui sekitar 300
spesies, burung 7.500 spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies, tumbuhan
paku pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800, jamur 72.000 spesies, se
rta bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies. Dari data yang telah disebutkan, itu
membuktikan bahwa tingkat biodiversitas di Indonesia sangatlah tinggi.
Keanekaragamanhayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari
organisme tingkat rendahsampai organisme tingkat tinggi. Secara garis besar ,
keanekaragaman hayati ini terbagi lagimenjadi tiga bagian utama yaitu keanekaragaman
tingkat ekosistem, keanekaragaman tingkatini dapat ditunjukan dengan adanya variasi dari
ekosistem di biosfer. Misalnya ekosistemlumut, hutantropis, gurun, masing-masing
ekosistem memiliki organisme yang khas.Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya beranekaragaman jenismakhluk hidup.Keanekaragaman gen, setiap
organisme hidup dikendalikan oleh sepasang factorketurunan (gen), satu dari induk jantan
2
dan lainnya dari induk betina. Kekayaan aneka floradan fauna sudah sejak lama
dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Hinggasaat ini masih banyak jenis
hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahuimanfaatnya. Dengan
demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian bagi berbagai bidang pengetahuan. Misa
lnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan.
Inti diri ekosistem Kota Hijau adalah biodiversitas (keanekaragaman hayati tingkat
genetik, spesies, dan ekosistem) yang menyebabkan suatu ekosistem kota berfungsi
optimal secara berkelanjutan memberikan beragam jenis produk dan jasa lingkungan yang
penting untuk menunjang perikehidupan makhluk hidup, khususnya masyarakat kota
tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, keanekaragaman hayati wilayah perkotaan harus
dikelola dengan baik agar dapat berperan dalam perlindungan sistem penyangga kehidupan
kota, pelestarian genetik, spesies, dan komunitas beragam makhluk hidup serta
pemanfaatan produk/jasa lingkungan yang timbul akibat dari keberadaan keanekaragaman
hayati secara berkelanjutan.

Keanekaragam hayati (biological-diversity atau biodiversity) adalah semua makhluk


hidup di bumi (tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme) termasuk keanekaragaman genetik
yang dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem yang dibentuknya (DITR 2007).
Keanekaragaman hayati itu sendiri terdiri atas tiga tingkatan (Purvis dan Hector 2000),
yaitu: (i) Keanekaragaman spesies, yaitu keanekaragaman semua spesies makhluk hidup di
bumi, termasuk bakteri dan protista serta spesies dari kingdom bersel banyak (tumbuhan,
jamur, hewan yang bersel banyak atau multiseluler). (ii) Keanekaragaman genetik, yaitu
variasi genetik dalam satu spesies, baik di antara populasi-populasi yang terpisah secara
geografis, maupun di antara individuindividu dalam satu populasi. (iii) Keanekaragaman
ekosistem, yaitu komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya dengan lingkungan fisik
(ekosistem) masing- masing. (iv) Keanekaragaman hayati (biodiversity) merupakan dasar
dari munculnya beragam jasa ekosistem (ecosystem services), baik dalam bentuk
barang/produk maupun dalam bentuk jasa lingkungan yang sangat diperlukan oleh
perikehidupan makhluk hidup, khususnya manusia. Sejalan dengan pertambahan jumlah
penduduk dan perkembangan pembangunan di berbagai sektor yang cukup pesat beberapa
dekade terakhir ini, banyak ekosistem alam penyedia berbagai jasa lingkungan dan produk
tersebut di atas mengalami kerusakan karena berbagai faktor.

IV. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
a) Pulpen
b) Camera
B. BAHAN
a) Buku catatan

3
V. Prosedur kerja
1. Mengunjungi fakultas ekonomi
2. Mengamati fauna dan fauna yang ada di kawasan fakultas ekonomi
3. Mengambil gambar flora dan fauna yang ada di kawasan fakultas ekonomi
4. Mencatat nama beserta nama latin fauna dan flora yang ada di fakultas ekonomi.

VI. Data dan analisis data.

Tabel.9 Flora dan Fauna Yang Dapat Dianati

No Lokasi Daftar Spesies Tumbuhan Daftar Spesies Hewan Keterangan


Pengamatan (Flora) (fauna)

DaunSirih(piper betle) Tawon(Anthophila)

Bunga Sri Rezeki Kucing(Felis Catus)


(Aglaonema crispum)

LidahMertua(Sansevieria) Siput(Gastropoda)

4
SemutHitam(Lasius
niger)

Nangka(Artocarpus SemutApi (Solenopsis)


heterophyllus)

Palem(Arecaceae) Belalang(Caelifera)

5
Pepaya(Carica papaya) Capung(Anisoptera)

DaunUbi(Solanum
tuberosum)

Bunga Raya
Merah(Hibiscus rosa-
sinensis)

Tumbuhan
Paku(Tracheophyta)

6
Brokoli Kuning(Euodia
Ridleyi,)

Bunga Hanjuang
(Cordyline fruticosa)

Bunga Raya
Oren(Hibiscus rosa-
sinensis)

Lengkuas(Alpinia
galanga)

VII. Simpulan

Dari hasil penelitian kami pada tanggal 17 oktober 2019 di kawasan fakultas Ekonomi
unimeversitas negeri medan, terdapat 6 fauna yang kami temukan dari penelitian kami yaitu
Tawon(Anthophila), SemutApi (Solenopsis), Capung(Anisoptera), Kucing(Felis Catus),
Siput(Gastropoda), SemutHitam(Lasius niger). Dan terdapat 14 flora yang kami temukan
yaitu DaunSirih(piper betle), Bunga, LidahMertua(Sansevieria), Nangka(Artocarpus
heterophyllus), Palem(Arecaceae), Pepaya(Carica papaya), DaunUbi(Solanum tuberosum),
Bunga Raya Merah(Hibiscus rosa-sinensis), Tumbuhan Paku(Tracheophyta), Brokoli
Kuning(Euodia Ridleyi,), Bunga Raya Oren(Hibiscus rosa-sinensis), Lengkuas(Alpinia
galanga).

7
VIII. Daftar pustaka

DITR [Department of Industry Tourism and Resources of Australian Government]. 2007.


Biodiversity Management: Leading Practice Sustainable Development Program for the
Mining Industry. Department of Indu

https://www.academia.edu/7573169/Keanekaragaman_Mahluk_Hidup

kusmana. C. 2015. Keanekaragaman hayati (biodiversitas) sebagai elemen kunci ekosistem


kota hijau. PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON. Volume 1(8),ISSN: 2407-8050;
1747-1755

Purvis A, Hector A. 2000. Getting the measure of biodiversity. Nature 405: 212-219

Anda mungkin juga menyukai