Anda di halaman 1dari 25

Mata Kuliah : Statistika Dasar

CRITICAL BOOK REPORT


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd

DISUSUN OLEH

NAMA : FAUZIYYAH

NIM : 4191111001

KELAS : PENDIDIKAN MATEMATIKA A 2019

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepeda Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kelancaran sehingga penulis dapat
menyelsaikan tugas kkni yaitu Critical Book Report untuk mata kuliah Statistika Dasar.
Terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah ini yang telah memberikan dan mengarahkan tugas ini kepada penulis.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa tugas ini masih mempunyai
banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
maupun tata Bahasa yang terdapat pada tugas ini dan semoga tugas Critical Book
Report ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Medan, Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

IDENTITAS BUKU..................................................................................................................4

BAB I..........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.....................................................................................................................5

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................................5


1.2 TUJUAN PENULISAN CBR..................................................................................................5
1.3 MANFAAT PENULISAN.......................................................................................................6

BAB II........................................................................................................................................7

ISI BUKU...................................................................................................................................7

BAB III.....................................................................................................................................23

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU......................................................................23

3.1 DILIHAT DARI ASPEK TAMPILAN BUKU..........................................................................43


3.2 DILIHAT DARI ASPEK LAYOUT DAN TATA LETAK..........................................................43
3.3 DILIHAT DARI ASPEK ISI BUKU.......................................................................................43
3.4 DILIHAT DARI ASPEK TATA BAHASA..............................................................................43

BAB IV.....................................................................................................................................24

PENUTUP................................................................................................................................24

4.1 KESIMPULAN....................................................................................................................24
4.2 REKOMENDASI.................................................................................................................24

3
IDENTITAS BUKU

Judul Buku : Statistika Dasar

Penulis : Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd

Penerbit : Fakultas Matemtika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Negeri Medan

Halaman Buku : 259 Halaman (8+251)

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2020

ISBN : 978-623-7300-07-6

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim dikarenakan rendahnya minat


baca masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk
menaikkan ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan.
Mengkritik buku (Critical Book Report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai
sebuah hasil karya atau buku, baik berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat
diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai


suatu buku melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah
buku kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun
kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat
menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti
dengan pendapat terhadap isi buku.

Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas
pengarang, cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan
teori yang dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau resensi
sangat bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai
kekurangan dan kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk itu, diharapkan kepada
pembaca agar mengetahui dan memahami mengenai laporan buku atau resensi sehingga
dapat menilai isi buku tersebut dengan baik dan bukan hanya sekedar membaca sekilas
buku tersebut melainkan dapat memahami apa yang ada dalam buku tersebut secara
mendalam.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

5
Tujuan penulisan CBR (Critical Book Report) salah satunya adalah untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengantar Teori Peluang, selain itu
penulisan CBR ini bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa dalam
meningkatkan pemahaman, mengkritik atau mereview sebuah buku.

1.3 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan CBR (Critical Book Report) adalah terciptanya kemampuan


dari setiap mahasiswa/mahasiswi untuk mengevaluasi penjelasan, interpretasi serta
analisis mengenai kelebihan maupun kelemahan buku sehingga berdampak besar bagi
pengembangan cara berpikir dari mahasiswa yang pada akhirnya menambah
pemahaman dan pengetahuan mahasiswa itu sendiri terhadap kajian mata kuliah yang
telah diambil. Dengan kata lain, melalui Critical Book Report mahasiswa diajak untuk
menguji pemikiran dari pengarang maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang
akan dibangun oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
mereka miliki.

6
BAB II

ISI BUKU

BAB 4. BEBERAPA DISTRIBUSI

4.1 Distribusi Normal

Distribusi yang dibicarakan sebelumnya keseluruhan mempunyai variabel acak


dan deskrit, tetapi dalam pembicaraan ini, yakni distribusi normal adalah mempunyai
varnabel acak yang kontinu. Kurva nomal salah satu distribusi yang kontinu yang
merupakan soko guru dari teon statistik moderm. Studi matematikanya dimulai sejak
abad ke-18, ketika para ilmuwan menyelidiki taraf keteraturan yang sangat
menakjubkan dalam kesalahan pengukuran, yaitu dalam pengukuran yang berulang-
ulang dari satu besaran yang sama Ditentukan bahwa pola distribusi yang disclidiki
hampir secara dckat sekali olch kurva distribusi kontinu yang mereka sebut sebagai
"Kurva nomal dari kesalahan" dan dikaitkan dengan hukum kebetulan. Sifat-sifat
matematika dan Jandasan teorinya (dari distribusi kontinu) mula-mula disclidiki olch
"Pierro Laplace" (1749-1827) dan kemudian oleh "Abraham de Moivre" (1667-1745)
serta Carl Gauss (1777-1855). Jika variabel acak kontinu X mempunyai fungsi
kerapatan (density function) pada X =x dengan persamaan:

1
f ( x )= e−1/ 2¿ ¿
σ √2 π

Di mana:

π: Nilai konstan yang bila ditulis hingga 4 desimal, dengan harga 1 = 3,14

e : Bilangan konstan, bila ditulis hingga 4 desimal, e = 2,71

μ : Parameter, ternyata merupakan rata-rata untuk distribusi

σ : Parameter, merupakan simpangan baku untuk distribusi

Dan nilai x mempunyai batas −∞ ≤ x ≤ ∞, maka dikatakan bahwa variabel acak x


berdistribusi normal. Sifat-sifat penting distribusi normal:

1. Grafiknya selalu ada di atas sumbu datar x.


2. Bentuknya simetrik terhadap x = µ.
0,40
3. Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal tercapai pada x = µ sebesar .
σ
4. Grafiknya mendekati (berasimptutkan) sumbu datar x dimulai dari x = µ + 3 σ
ke kanan dan x = µ - 3 σ ke kiri.
5. Luas daerah grafik selalu sama dengan satu unit persegi.

7
Untuk tiap pasang µ dan o, sifat-sifat di atas selalu dipenuhi, hanya bentuk
kurvanya saja uang berlainan. Jika o makin besar kurvanya makin rendah
(platikurtik) dan untuk o makin kecil, kurvanya makin tinggi (leptokurtik).

Gambar di atas adalah yang memperlihatkan dua kurva normal (A) kurva normal
dengan = 10 dan o = 5; sedangkan (B) kurva normal dengan u = 20 dan o = 7.
Hubungan dalam rumus …* menunjukkan keberlakuan daripada sifat 5. Jadi:

−1 −1 /2 ¿¿
∫ (σ √ 2 π ) e
−∞

Untuk menentukan peliang harga X antara a dan b , yakni P(a(x(b), digunakan


Rumus … …**, sehingga:

Untuk penggunaan , untunglah rumus-rumus di atas tak perlu digunakan, karena


sebuah daftar telah disusun untuk keperluan dimaksud. Daftar itu ialah daftar
distribusi normal standar atau normal baku yang diberikan dalam daftar tersendiri
dalam setiap Buku statistik. Distribusi normal standar ialah distribusi normal dengan
rata-rata µ = 0 dan simpangan baku o = 1; Fungsi densitasnya berbentuk: F(Z) =
1
e−1 /2 x2 ... (1). Untuk Z dalam daerah −∞ ≤ x ≤ ∞.
σ √2 π

Mengubah distribusi normal umum dalam rumus ** menjadi distribusi normal


baku dalam rumus 1) dapat ditempuh dengan menggunakan transformasi: Z =
Perubahan grafiknya dapat dilihat dalam Gambar 9 di bawah ini:

8
Setelah kita memiliki distribusi normal baku yang didapat dari distribusi normal
“umum dengan transformmasi Rumus...2), maka daftar distribusi normal baku dapat
digunakan. Dengan daftar ini, bagian-bagian luas dari distribusi normal baku dapat
dicari. Cara melihat daftar distribusi normal adalah sebagai berikut:

1) Hitung z sehingga dua desimal.

2) Gambarkan kurvanya seperti gambar sebelah kanan pada Gambar 9.

3) Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga memotong
kurva.

4) Luas yang tertera dalam daftar adalah luas daerah antara garis ini dengan garis
tengah di titik nol.

5) Dalam daftar, cari tempat harga z pada kolom paling kiri hanya hingga satu
desimal dan desimal keduanya dicari pada baris paling atas.

6) Dari z di kolom kiri maju ke kanan dari z di baris atas turun ke bawah, maka
didapat bilangan yang merupakan luas yang dicari.

Bilangan yang didapat harus ditulis dalam bentuk 0,xxxx (bentuk 4 desimal).
Karena selunuh luas = 1 dan kurva simetrik terhadap µ = 0, maka luas daerah garis
tegak pada titik nol ke kin ataupun ke kanan adalah 0,50.

Beberapa contoh

Penggunaan daftar normal baku dalam mencari luas daerah yang merupakan
peluang dari suatu kejadian tertentu.

1) Antara z = 0 dan z = 2, 15

Di bawah z pada kolom kiri cari 2,1 dan di atas sekali angka 5; Dari 2,1 maju ke
kanan dan dari 5 menurun didapat 4842.
Luas daerah yang dicari lihat daerah yang diarsir = 0,48

2) Antara z = 0 dan z = -1,86

9
Karena z bertanda negatif, maka pada grafiknya diletakkan di setelah kiri 0.
Untuk daftar digunakan z = dan dari 6 ke bawah di dapat 4686. Luas daerah =
daerah diarsir = 0,4686.

3) Antara z = -1,50 dan z = 1,82


Dari grafik terlohat bahwa kita perlu mencari luas dua kali, lalu dijumlahkan.
Mengikuti cara di 1) untuk z = 11,82 dan cara di 2) untuk z = -1.50; masing-
masing didapat 0,4332 dan 0,4656. Jumlahnya = luas yang dicari 0,4332 +
0,4656 = 0,90

4) Antara z = 1,40 dan z = 2,65


Yang dicari adalah luas daerah dari z = 0 sampai ke z = 2,65 d.kurangi luas z =
90. Dengan cara yang dijelaskan di atas masing-masing didapat 0,4960 dan
0,4192. Luas yang %3D O sampai ke z = dicari = 0,4960 – 0,4192 = 0,08.

5) Dari 1,96 ke kiri


Luasnya sama dengan dari z = 0 ke kiri (= 0,50) ditambah luas dari z = 0 sampai ke
2 Untuk z = 1,96 dari daftar didapat 0,4750. Luas = 0,50 + 0,4750 = 0,98.

10
6) Dari z = 1,96 ke kanan
Dari gambar 14 akan dapat diperlihatkan bahwa yang dicari merupakan daerah yang
tidak diarsir. Hal ini sama dengan luas dari z = 0 ke kanan (= 0,5000) dikurangi luas
dari z = 0 sampai ke z = 1,96 yang besarnya 0,4750. Luas = 0,5000 – 0,4750 = 0,02
Untuk mencari z kembali apabila luasnya diketahui, maka dilakukan langkah
sebaliknya.
Misalnya, jika luas sampai pada kolom z, didapat 2,4 dan menuju ke atas sampai
batas z didapat 6. Harga z = 2,46. Beberapa bagian luas untuk distribusi normal
umum dengan rata-rata µ dan simpangan baku dengan muda dapat ditentukan.
Tepatnya, jika sebuah fenomena berdistribusi normal, maka dan fenomena itu:
1) Kira-kira 68,27 % ada dalam daerah satu simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu
antara μ−σ o dan μ+σ
2) Ada 95,45 % terletak dalam daerah dua simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu
μ−2σ o dan μ+2 σ
3) Hampir 99,73 % ada dalam tiga simpangan baku sekitar rata-rata, yaitu: antara
μ−3 σ o dan μ+3 σ

4.2 Distribusi Binomial


Diperhatikan sebuah eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa,
masing-masing A dan bukan A, atau A, dengan P(A) = p = peluang terjadinya peristiwa
A. Jika pada percobaan dalam eksperimen itu, p = P(A) tetap harganya, maka percobaan
yang berulang-ulang dari eksperimen itu dinamakan percobaan Bermoulli. Bila
dilakukan percobaan Bemoulli sebanyak N kali secara independen, X di antaranya
menghasilkan peristiwa A dan sisanya (N – X) peristiwa A. Jika p = P(A) untuk tiap

11
percobaan, jadi 1 – p = P(Ã), maka peluang terjadinya peristiwa A sebanyak X = x kali
di antara N, dihitung oleh:
N x
P(x) = P(X=x) = p (1–p¿ N− X ,X = 0,1,2, ... N dan 0 <p < 1; = O lainnya
X

( NX )= XN! ¿! ¿
Dengan N! = 1X2X3X....X(N-1)XN, dimana 0! = 1! = 1 N!
Dibaca N! faktorial
Rumus p(X) menyatakan distribusi dengan variabel acak diskrit binom. Dalam
hal ini berlaku ∑ p( X ) = 1, dengan penjumlahan dilakuka 0,1,2,.., N. Distribusi binom
ini mempunyai parameter, diantaranya y rata-rata µ = Np; σ =√ Np( 1 – p).

4.3. Distribusi Poisson

Kegiatan
Variabel acak diskrit X dikatakan mempunyai Distribusi Poisson (baca Poasong)
sebenamya adalah distribusi Binomial dengan n sangat besar sehingga n → ~ dan nilai 6
sangat kecil; sedang nilai ne konstan. Untuk n demikian, perhitungan dengan rumus b(x;

n, θ= ( nx )θ ¿ tidak lagi efisien. Sebagai gantinya, kita hitung memperoleh rumus baru
x

yang lebih sederhana. Perhitungan adlah sebagai berikut: Misalnya nθ=λ yaitu konstan

λ
maka θ= Distribusi Poisson mempunyai fungsi peluangnya yang berbentuk:
n
e−θ θ X
f ( x )=P ( X =x )=
X!
Catatan:
X = 0,1,2,3,...
e = sebuah bilangan konstanta yang merupakan bilangan pokok logaritma natural,
dengan besaran
e = 2,7183
Distribusi Poisson mempunyai parameter:
μ=θ; σ= √θ

12
Fungsi probabilitas ini disebut distribusi Poisson. Distribusi Poisson merupakan
distribusi pendekatan yang baik dari distribusi Binomial untuk n 2 50 dan n s s, serta
cukup baik bila n≥20 dan n ≤1.

4.4. Distribusi Student


Distribusi dengan variabel acak kontinu lainny, selain distribusi normal, ialah
distribusi student atau distribusi t. Fungsi densitasnya adalah:
K
f ( t )=
¿¿
Berlaku untuk harga-harga t yang memenuhi –∞ < t < ∞ dan K meripakan
bilangan tetap yang besamya bergantung pada n sedemikian sehingga luas daerah di
bawah kurva sama dengan satu unit.
Pada distribusi t ini terdapat bilangan (n – 1) yang dinamakan derajat kebebasan, akan
disingkat dengan dk atau ada juga yang menamakan df. Bila sebuah populasi
mempunyai model dengan persamaan seperti dalam rumus
K , maka dikatakan populasi itu berdistribusi t dengan dk = (n – 1).
f ( t )=
¿¿
Bentuk grafiknya seperti grafik distribusi normal baku, simetrik terhadap t = 0,
schingga sepintas lalu hampir tidak ada bedanya. Untuk harga-hargan yang besar,
biasanya n ≥ 30, distribusi t mendekati distribusi nomal baku seperti dalam rumus

1.
f ( Z )=
¿¿
Untuk perhitungan-perhitungan, daftar distribusi t telah dibakukan dalam suatu
Tabel yang berisikan nilai-nilai t untuk dk dan peluang tertentu. Kolom paling kiri,
kolom dk, berisikan derajat kebebasan, baris teratas berisikan nilai peluang. Untuk
penggunaan Daftar yang telah disiapkan, perhatikan grafik distribusi t dengan dk v,
dibaca nu di mana v = (n -1). Luas bagian yang diarsir = p dan dibatasi paling kanan
oleh tp. Harga t, inilah yang dicari dari Daftar untuk pasangan v dan p yang diberikan.

13
4.5 Distribusi F
Distribusi F ini juga mempunyai variabel acak yang kontinu. Fungsi identitasnya

1
(v 1−2)
mempums persamaan ( ) F2
f F =K
¿¿
Dengan variabel acak F memenuhi batas F > 0; K = bilangan tetap yang hanya
bergantung pada v, dan vz sedemikian sehingga luas di bawah kurva sama dengan 1; v1
= dk pembilang dan 2= dk penyebut.
Jadi distribusi F mempunyai dua buah derajat kebebasan. Grafik distribusi F
tidak simetrik dan umumnya sedikit positif. Seperti distribusi lainnya, untuk keperluan
perhitungan dengan distribusi F, daftar distribusi F telah disediakan seperti dapat
ditemukan dalam Lampiran. Daftar memuat nilai-nilai F untuk peluang-peluang 0,01
dan 0,05 dengan derajat kebebasan v1, dan v2. Peluang ini sama dengan luas daerah
ujung kanan yang diarsir, sedangkan dk = v, ada pada banis paling atas dan dk = v2
pada kolom paling kiri.

Untuk tiap pasang dk, v, dan vz daftar berisikan harga-harga F dengan kedua
luas daerah ini (0,01 atau 0,05). Untuk tiap dk = v2 daftar terdiri atas dua baris, yang
atas untuk peluang p 0,05 dan yang di bawah untuk p=0,01
.

4.6 Sampling
Dalam menarik kesimpulan yang diperoleh melalui karakteristik populasi
digunakan dengan cara statistik induktif. Populasi adalah keseluruhan karakteristik yang
ditunjukkan oleh sekelompok obyek yang lengkap dan jelas tentang sesuazu konsep
yang ditentukan. Misal: populasi yang merupakan pemakai produksi bola lampu yang

14
merk Samsung. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi sebagai perwakilan
dengan menggunakan cara-cara tertentu.

4.7 Alasan Sampling


Dalam melakukan analisis statistik diperlukan data, sebab itu data harus
dikumpulkan. Proses pengumpulan data itu dapat dipengaruhi beberafa faktor, schingga
kadang-kadang dilakukan dengan sensus, kadang-kadang dengan sampel. Sensus terjadi
apabila setiap anggota atau karakteristik yang ada di dalam populasi dikenai penelitian.
Bila tidak semua diambil populasi, maka cara yang dilakukan adalah sampling, yaitu
sampel diambil dari populasi dan datanya dikumpulkan.

4.8. Ukuran populasi


Ukuran populasi ada 2 macam, yaitu terhingga dan takhingga. Bisa terjadi
kesimpulan salah, sebab dibuat berdasarkan
a. sampel yang diambil dari populasi yang salah.
b. Didefinisikan yang jelas dan tepat segala unit dan istilah yang diperlukan.
c. Tentukan unit sampling yang diperlukan. Unit sampling adalah satuan terkecil yang
menjadi anggota populasi. Untuk menentukan jenis gula yang digunakan, apakah
unit samplingnya ukuran keluarga atau anggota keluarga.
d. Ditentukan rumusan cara-cara pengukuran dan penilaian yang dilakukan. Untuk
mengukur derajat kecerdasan penduduk berdasarkan pendidikan terakhir, ukuran
apa yang dipakai dan berapa nilainya untuk tiap kategori? Samakah nilainya untuk
seorang lulusan SMA yang mengikuti kursus satu tahun dan seorang yang hanya
mengakhiri akademi di tahun pertama.
e. Ditentukan dan dirumuskan cara-cara pengukuran dan penilaian yang akan
dilakukan. Untuk mengukur derajat kecerdasan penduduk berdasarkan pendidikan
terakhir, ukuran apa yang dipakai dan berapa nilainya untuk tiap kategori. Samakah
nilainya untuk seorang lulusan SMA yang mengikuti kursus satu tahun dan seorang
yang hanya mengakhiri akademi di tahun pertama?
f. Kumpulkan, jika ada, segala keterangan tentang hal yang ingin diteliti yang pernah
dilakukan masa lampau. Misalnya mengenai persentase, rata-rata dan ukuran-
ukuran lainnya.

15
g. Tentukan ukuran sampel, uakni berapa unit sampling yang harus diambil dari
populasi. Sampel harus representatif, schingga kesimpulan yang dihasilkannya
tidak bias, juga ukuran sampel jangan terlalu besar supaya menyebabkan biaya
terlalu besar.
h. Tentukan cara sampling yang mana yang akan ditempuh agar sampel yang
diperoleh representatif.
i. Ditentukan cara pengumpulan data yang mana akan dilakukan pada wawancara,
daftar isian, meneliti langsung, mengumpulkan sumber yang sudah ada.
j. Ditentukan metode analisis mana yang akan digunakan.
k. Disediakan biaya dan advis dari expert atau dari konsultan.

4.9. Teknik Sampling


4.9.1. Peluang (Nilai Kemungkinan)
4.9.1.1. Ruang Sampel
Dalam statistika digunakan istilah percobaan untuk menyatakan tiap proses yang
menghasilkan data mentah. Suatu contoh yang amat sederhana dari suatu percobaan
dalam statistika dapat berupa lantunan suatu mata uang logam. Dalam percobaan ini
hanya ada dua macam hasil yang mungkin, 'muka’ atau 'belakang’. Percobaan lain dapat
berupa peluncuran sebuah rudal dan pengamatan kecepatannya pada saat tertentu.
Pendapat rakyat mengenai suatu rencana undang-undang dapat pula dipandang sebagai
pengamatan yang diperoleh dari percobaan vang diulang beberapa kali. Dalam
kebanyakan hal hasilnya akan tergantung pada keboleh jadiannya dan, karena itu, tidak
dapat diramalkan dengan pasti. Bila seseorang kimiawan mengadakan analisis kimia
beberapa kali dalam kondisi yang sama, hasil pengukurannya akan berlainan dan ini
menunjukkan adanya unsur peluang dalam pelaksanaan percobaan. Kendati sebuah
mata uang dilantunkan beberapa kalim kita tidak akan pemah dapat memastikan bahwa
suatu lantunan tertentu akan menghasilkan 'maka”. Akan tetapi kita tahu seluruh
kemungkinan yang dapat terjadi untuk tiap lantunan.
Definisi
Gugus semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan statistika disebut ruang
sampel dan dinyatakan dengan lambang S. Tiap hasil dalam ruang sampel disebut unsur
atau anggota ruang sampel tersebut atau dengan singkat suatu titik sampel. Bila ruang

16
sampel mempunyai unsur yang hingga banyaknya, maka anggota dapat didaftar dengan
menuliskannya di antara dua akolade, masing-masing unsur dipisah oleh koma. Jadi
ruang sampel S yang merupakan kumpulan semua hasil yang mungkin dari suatu
lantunan mata uang dapat ditulis sebagai: S (M. B), M menyatakan 'muka' dan B
'belakang’. Ruang sampel yang besar atau yang anggotanya tak hingga banyaknya lebih
mudah ditulis dengan suatu penyataan atau aturan. Sebagai contoh, bila hasil yang
mungkin dari suatu percobaan adalah kota di dunia yang berpenduduk melebihi satu juta
suatu nokhtah, maka ruang sampelnya dapat dituliskan sebagai: S = (J, M, ....., Z).
Contoh
Perhatikanlah suatu percobaan melantunkan sebuah dadu. Bila yang diselidiki ialah
nomor ang munvul di muka sebelah atas, maka ruang sampelnya S {1,2,3,4,5,6}, Bila
yang ingin diselidiki pada percobaan di atas apakah nomor genap atau ganjil yang
mucul, maka ruang sampelnya S2 = {ganjil, genap} Contoh ini menunjukkan bahwa
hasil suatu percobaan dapat dinyatakan dengan lebih dari suatu ruang sampel. Dalam
hal ini S, memberi informasi yang lebih banyak daripada S,. Bila kita rahu unsur yang
muncul di S, amak kita tahu dapat menunjukkan unsur di Sz, akan tetapi, mengetahui
unsur yang muncul di S2 tidak menolong kita sama sekali untuk menunjukkan unsur
mana yang muncul di S1. Umumnya, lebih baik kita menggunakan ruang sampel yang
memberikan informasi terbanyak mengenai suatu percobaan.

4.9.1.2 Kejadian (Event)


Dalam tiap percobaan mungkin kita ingin mengetahui munculnya kejadian tertentu
dalam dan bukan hasil tertentu dalam ruang sampel. Misalnya, kita ingin mengetahui
mengenai kejadian A bahwa hasil suatu lantunan dapat dibagi menjadi tiga. Ini akan
terjadi bila hasilnya merupakan unsur himpunan bagian A dengan sekelompok titik
sampel yang membentuk himpunan bagian ruang sampel tersebut. Himpunan bagian ini
mewakili semua unsur yang membuat kejadian tersebut dapat muncul. {3,6} dari ruang
sampel S, dalam contoh 1 tiap kejadian berkaitan
Definisi
Ruang nol atau ruang hampa ialah himpunan bagian ruang sampel yang tidak
mengandung unsur. Himpunan seperti ini dinyatakan dengan lambang . Bila Aa
menyatakan kejadian menemukan suatu organisme mikropis dengan mata telanjang

17
dalam dustu percobaan biologi maka A = Ø. Begitu pula, bila B = {x I x pembagi 7
yang bukan bilangan prima} maka B = Ø, karena pembagi 7 yang mungkin hanya 1 dan
7 dan keduanya bilangan prima. Hubungan antara kejadian dan ruang sampel
padanannya dapat digambarkan dengan diagram Venn. Dalam suatu diagram Venn,
ruang sampel dapat digambarkan denganempat persegi panjang dan kejadian dinyatakan
dengan lingkungan di dalamnya.

Jadi, kejadian di A, B, dan C ketiganya merupakan himpunan bag:an ruar g sampel


S. Juga jelas bahwa kejadian B adalah himpunan bagian kejadian A; kejadian B dan C
tidak mempunyai titik sampel yang sama, dan kejadian A dan C paling sedikit
mempunyai satu titik sampel persekutuan. Jadi gambar 1 dapat untuk menggambarkan
keadaan seseorang menarik sebuah kartu dan kelompok S 2 kartu dan mengamati
terjadinya kejadian berikut:
A : Kartu yang ditarik berwarna merah
B: Kartu yang ditarik jack, queen, atau king diamond
C: Kartu yang ditarik as
Jelas bahwa titik sampel persekutuan kejadian A dan C hanyalah kedua as merah
(As heart dan As diamond). Kejadian yang menyatakan mahasiswa yang mengambil
kuliah matematika dan yang mengambil kuliah fisika diarsir berlainan. Daerah yang
kena alau dua kalı menyatakan kejadian bahwa seorang mahasiswa mengambil kuliah
matematika dan fisika, sedangkan daerah yang tidak diarsir menyatakan kejadian bahwa
mahasiswa mempelajari mata pelajaran lain vang bukan matematika atau fisika.

18
4.9.1.3 Operasi dengan kejadian
Sekarang kita akan membahas operasi yang menyangkut kejadian yang asan
menghasilkan baru. Kejadian baru ini masih tetap merupakan himpunan bagian ruang
sampel semula.
Definisi
Irisan dan kejadian A dan Bm dinyatakan dengan lambang A ∩B , ialah kejadian
yang unsumya termasuk dalam A dan B. Unsur dalam himpunan A ∩B ialah dia dan
hanya dia yang temasuk dalam kedua himpunan A dan B Unsur tersebut dapat didaftar
atau ditentukan dengan metode aturan, yaitu A ∩B = {x]x ∈ A dan x ∈ B}.

4.9.1. 4 Defini nilai kemungkinan


Definisi klasik
Misalkan kejadian a dapat terjadi dalam sejarah dari sebuah cara yang mungkin dan cara
ini berkemungkinan sama atau equally likely maka kemungkinan nilai probabilitas
kejadian A = P (A) = p/n.
Catatan definisi ini mempunyai kelemahan yaitu dalam mendefinisikan sendiri termasuk
kata ber kemungkinan yang sama walaupun definisi ini mempunyai kelemahan tersebut
dalam hal ini kita gunakan gambaran secara intuisi dahulu kepada para pembaca dan
kelak akan memberikan definisi secara aksioma yang lebih tepat.
Contoh 1
Sebuah mata uang dilemparkan maka ada dua cara yang mungkin yang itu muka (m)
atau jatuh belakang (b) kemudian m & b berkembang selama karena simetri bentuk
mata uang jadi nilai kemungkinan jatuh muka Iya adalah p (m) = ½.

19
4.9.1.5 Analisa kombinatorial
Untuk dapat menghitung nilai kemungkinan dari kejadian yang lebih majemuk
kita gunakan analisa combinatorial simbol untuk n fakultas ialah n!
dengan definisi:
n!=1.2.3...(n-1).(n)
sudah tentu 1! =1
Dalam kombinatorial ada dua kaidah dasar yang digunakan untuk menghitung,
yaitu kaidah penjumlahan (rule of sum) dan kaidah perkalian (rule of product)Kaidah
Penjumlahan (rule of sum)Bila percobaan 1 mempunyai m hasil percobaan yang
mungkin terjadi(atau memiliki sebanyak m kemungkinan jawaban) dan percobaan 2
mempunyai n hasil percobaan yang mungkin (atau memiliki sebanyak n kemungkinan
jawaban), maka bila hanya salah satu dari dua percobaan itu saja yang dilakukan
(percobaan 1 “atau” percobaan 2), maka terdapat m+n hasil jawaban (atau memiliki m
+n kemungkinan jawaban). Contoh1: Seorang mahasiswa akan memilih satu mata
kuliah yang ditawarkan pagi dan sore. Untuk pagi ada 7 matakuliah dan sore ada 5
matakuliah yang ditawarkan. Maka mahasiswa tadi mempunyai 7+5 pilihan untuk
memilih satu matakuliah tersebut. 2.Kaidah Perkalian (rule of product) Bila percobaan 1
mempunyai m hasil percobaan yang mungkin terjadi(atau memiliki sebanyak m
kemungkinan jawaban) dan percobaan 2 mempunyai n hasil percobaan yang mungkin
(atau memiliki sebanyak n kemungkinan jawaban), maka bila kedua percobaan1 “dan”
percobaan 2 dilakukan, maka terdapat mxn hasil jawaban (atau memiliki m xn
kemungkinan jawaban).

4.9.1.6 Permutasi
Pandangan tiga unsur yang berlainan misalkan a,b,c.
Definisi suatu permutasi R unsur yang diambil dari n unsur yang berlainan ialah
penempatan unsur-unsur dalam satu urutan.
suatu susunan data dengan memperhatikan /membedakan urutan. Permutasi merupakan
bentuk khusus aplikasi aturan perkalian.Rumus:Permutasi dari n objek seluruhnya:nPn
= n! = n. (n-1).(n-2)…2.1= n.(n-1)!Permutasi sebanyak r dari n objek:n!nPr =(n-r)!
Permutasi keliling (circular permutation)Sejumlah n objek yang berbeda dapat disusun
secara teratur dalam sebuah lingkaran dalam (n-1)! Cara.

20
Permutasi dari n objek yang tidak seluruhnya dapat dibedakan:
n n!=n1,n2,n3,…,nk n1!n2!n3!...nk!

4.9.1.7 Kombinasi

Dari suatu kombinasi R unsur yang diambil dari n unsur yang berlainan adalah satu
pilihan dari R unsur tanpa memperhatikan urutannya.
Suatu susunan data tanpa memperhatikan urutannya.n!nCr =r!(n-r)!Contoh:Ada berapa
cara akan dipilih 2 orang dari 4 orang siswa?Jawab:4! !4C2 = 62!(4-2)! 2! 2!

4.10 Notasi Σ
Dalam matematika, notasi Sigma adalah penjumlahan dari suatu urutan bilangan
apa pun, hasilnya adalah jumlah atau total mereka. Selain bilangan, tipe nilai lainnya
dapat dijumlahkan juga: fungsi, vektor, matriks, polinomial dan, secara umum, anggota
dari semua jenis objek matematika di mana operasi yang dilambangkan "+"
didiefinisikan.
Penjumlahan tak hingga disebut deret tak hingga. Penjumlahan dari urutan
eksplisit dilambangkan sebagai suksesi penambahan.
Karena penambahan bersifat asosiatif dan komutatif, maka tidak perlu tanda
kurung, dan hasilnya tidak tergantung pada urutan puncak. Penjumlahan dari urutan
hanya satu elemen menghasilkan elemen ini sendiri. Penjumlahan dari urutan kosong
(urutan dengan elemen nol) hasil, dengan konvensi, dalam 0.
Simbol “” (dibaca “sigma”) adalah notasi yang merupakan huruf kapital (huruf
besar) Yunani untuk “S”. Menunjukkan bahwa penjumlahan (sigma) dari jumlah dua
peubah atau lebih sama dengan penjumlahan dari sigma masingmasing peubahnya..

21
4.11 Sigma Rangkap
Perhatikan definisi berikut :
m n
Definisi dengan jumlah ∑ ∑ ai b j dimaksudkan jumlahan jika I berjalan dari 1 sampai
j=1 i=1

dengan n, dan j dari 1 sampai m.


2 3

∑ ∑ ai b j =¿ a1 b1 +a2 b2 +a 3 b 1+ a2 b 1+ a2 b2 +a3 b2 ¿
j=1 u=1

4 2

∑ ∑ X i Y j=¿ X 1 Y 1 + X 2 Y 1+ X 1 Y 2+ X 2 Y 2 + X 1 Y 3 + X 2 Y 3 + X 1 Y 4 + X 2 Y 4 ¿
j=1 i=1

22
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

3.1 Dilihat dari Aspek Tampilan Buku

Pada tampilan buku ini memiliki sampul yang cukup simple dan terlihat jelas
kalau buku ini adalah buku statistika dasar karena pada bagian sampulnya terdapat
gambar diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah salah satu bentuk dari penyajian
data statistik. Dari segi ketebalan buku, buku ini dibilang lumayan tebal karena berisi
lebih kurang 259 halaman.

3.2 Dilihat dari Aspek Layout dan Tata Letak

Dari segi layout dan tata letak, buku ini lumayan bagus karena menggunakan
font huruf yang nyaman untuk dibaca, baik itu segi jenis fontnya maupun ukuran
fontnya. Pengetikan buku ini juga menggunakan rata kanan-kiri dan dilengkapi dengan
nomor halaman disetiap halamannya.

3.3 Dilihat dari Aspek Isi Buku

Dilihat dari aspek isi buku, penulis melihat materi yang disajikan cukup lengkap
karena telah menjelaskan materi statistika dasar. Kalimat-kalimat yang digunakan
dibuku ini menggunakan kalimat yang ringan dan mudah dicerna oleh pembaca. Pada
daftar isi dalam buku ini lengkap dan jelas, sehingga memudahkan pembaca mancari
halamannya. Penulisan pada buku ini cukup menonton sehingga pembaca merasa bosan
dalam membacanya.

3.4 Dilihat dari Aspek Tata Bahasa

Dari aspek tata Bahasa, buku teori peluang ini menggunakan bahasa yang bahasa
yang digunakan mudah dimengerti dan sederhana sehingga memudahkan pembaca
untuk memahami penyampaian-penyampaian materinya, ukuran tulisan yang digunakan
sudah tepat dan bisa dibaca jelas oleh pembacanya. Tanda-tanda bacanya sudah
dibubuhkan sesuai dengan yang diharapkan.

Jadi dalam menganalisis kelebihan dan kekurangan pada buku ini saya dapat
menarik sebuah kesimpulan bahwasanya buku ini secara keseluruhan lebih banyak
keunggulan dari pada kelemahannya.

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada tampilan buku ini memiliki sampul yang cukup simple dan terlihat jelas
kalau buku ini adalah buku statistika dasar karena pada bagian sampulnya terdapat
gambar diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah salah satu bentuk dari penyajian
data statistik. Dari segi ketebalan buku, buku ini dibilang lumayan tebal karena berisi
lebih kurang 259 halaman.
Dilihat dari aspek isi buku, penulis melihat materi yang disajikan cukup lengkap
karena telah menjelaskan materi statistika dasar. Dari aspek tata Bahasa, buku teori
peluang ini menggunakan bahasa yang bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan
sederhana. Jadi dalam menganalisis kelebihan dan kekurangan pada buku ini saya dapat
menarik sebuah kesimpulan bahwasanya buku ini secara keseluruhan lebih banyak
keunggulan dari pada kelemahannya.

4.2 Rekomendasi
Rekomendasi menurut penulis terhadap buku ini adalah cocok untuk bahan
pengajaran dan media pengajaran antar guru dengan siswa ataupun dosen dengan
mahasiwa atau untuk belajar mandiri di kalangan umum. Penulis dalam menganalisis
kelebihan dan kekurangan pada buku ini dapat menarik sebuah kesimpulan bahwasanya
buku ini secara keseluruhan lebih banyak keunggulan dari pada kelemahannya.
Buku ini juga cocok sebagai buku bacaan dan bisa dibawa kemana-mana. Buku
ini juga tidak semuanya lengkap, jadi penulis menyarankan untuk para pembaca jangan
berpatokan hanya pada satu buku saja. Sebab sumber-sumber yang juga amatlah
penting, seperti media massa ataupun media elektronik (internet).
Saran penulis yang dapat diberikan yaitu ajar critical book report ini dapat
menjadi refensi atau rujukan bagi mahasiswa lainnya. Dan hasil analisis ataupun review
buku ini dapat menjadi penilaian untuk menciptakan buku yang lebih baik lagi agar
memudahkan pembaca untuk memahaminya. Saran dan kritik juga penulus harapkan

24
dari para pembaca guna mencapai kesempurnaan dalam makalah critical book report
ini.

25

Anda mungkin juga menyukai