Tutupan lahan dalam kajian ini adalah menggunakan tutupan lahan dari KLHK dimana secara teknis
analisis tutupan lahan menggunakan standar SNI 7645 ditahun 2010.
Terdapat 21 kelas tutupan lahan di Kalimantan Timur, dimana dalam kajian ini difokuskan pada
tutupan lahan hutan dan non hutan. Yang masuk kategori hutan adalah hutan lahan kering, hutan
mangrove dan hutan rawa baik primer dan sekunder. Terdapat banyak perdebatan mengenai
kategori primer dan sekunder tetapi berdasarkan acuan SNI tutupan lahan maka yang membedakan
adalah kenampakan bekas tebangan.
Tujuan analisis adalah untuk mendapatkan gambaran wilayah hutan tersisa di Kalimantan Timur,
dengan tujuan tersebut maka yang dihighlight dalam peta adalah kawasan hutan, sedangkan
kategori lain masuk dalam satu kelompok non hutan.
Langkah Analisis
Analisis dilakukan dengan menggunakan ArcGIS dengan extension XTools. Analisis sederhana ini
dilakukan dengan menggunakan layer data sebagai berikut:
Hasil Analisis
Berdasarkan peta Land cover didominsasi oleh hutan sekunder, kategori hutan sekunder ini
didapatkan dari land cover 2016.
Tutupan lahan terdapat 6.893.498 kawasan dengan tutupan hutan yang didominasi oleh hutan
sekunder. Berdasarkan uraian proses analisis dimana hutan sekunder ditandai dengan adanya bekas
tembangan, maka kondisi wilayah sebagian besar masih merupakan tutupan hutan yang sangat
bagus. Gambar dibawah menunjukkan kawasan delineasi hutan sekunder dari citra satelit kompilasi
sumber data ESRI.
Tutupan lahan yang masuk di Kalimantan Timur dapat dilihat dalam peta berikut:
Jika dibagi berdasarkan fungsi maka sebaran tutupan lahan per kawasan dapat dilihat dalam table
berikut:
Tabel 1: Tutupan Lahan Kaltim per Status Kawasan:
Dari table di atas dapat dilihat masih terdapat sekitar tutupan hutan di kawasan APL yaitu 53.084
hektar hutan lahan kering primer dan 625.779 hutan lahan kering sekunder. Jika memasukkan kelas
tutupan lahan hutan mangrove primer dan sekunder serta hutan rawa primer dan sekunder total
luas kawasan dengan tutupan hutan adalah 876.352 hektar, sebagai sisa tutupan hutan di
Kalimantan Timur.
Luasan tutupan lahan berdasarkan kalkulasi secara detail dapat dilihat dalam table berikut:
Secara spatial kawasan-kawasan yang masih memiliki hutan primer adalah kawasan hulu-hulu
sungai. Ini tersevar terutama di kabupaten Mahakam Hulu serta kabupaten Berau.
Asumsi yang ada adalah kawasan tersebut masih memiliki tutupan hutan karena lokasi yang sulit
terjangkau dengan aksesibilitas yang rendah. Sebaran secara detail dapat dilhat dalam peta di bawah
ini:
Pada kawasan HTI ternyata masih terdapat tutupan hutan sekunder yang cukup luas yaitu 390.706
ha dan masih terdapat 26.067 ha. Secara detail dapat dilihat dalam table berikut ini.
Table 3: Tutupan Lahan di Kawasan HTI
Sebaran tutupan hutan secara spatial pada kawasan RE dapat dilihat dalam peta berikut ini:
Distribusi tutupan lahan secara spatial dapat dilihat pada peta berikut ini:
Hasil kalkulasi dengan GIS menunjukkan bahwa masih terdapat 722.595 hektar tutupan hutan
dengan tutupan terbesar adalah hutan sekunder 558.624 hektar. Sedangkan kawasan non hutan
2.545.875 hektar dengan diantaranya 999.051 hektar tutupan perkebunan.
Table 6: Tutupan Lahan di APL Alokasi Perkebunan pada RTRWP Kaltim, 2016
Hal lain yang menarik adalah overlap konsesi dengan pertanian lahan kering bercampur semak, serta
kawasan yang didefiniskan sebagai hutan tanaman industry dan pertambangan. Perlu analisis lebih
lanjut untuk melihat sebab dari overlap tersebut.
Secara spatial distribusi konsesi dengan gambaran lokasinya dapat dilihat dalam peta berikut:
Pada wilayah APL tanpa konsesi didominasi oleh semak/belukar seluas 613.519 hektar disusul oleh
tutupan lahan perkebunan seluas 278.721 hektar yang dapat diasumsikan sebagai kawasan
perkebunan sawit smallholder lahan pertanian terutama pertanian lahan kering yang bercampur
dengan semak.
Tabel berikut menampilkan luasan tutupan lahan di APL yang tidak ada konsesi sawit didalamnya:
Table 8: Tutupan Lahan di APL tanpa konsesi
Wilayah APL dengan sisa tutupan hutan terdapat antara lain di wilayah Mahakam Hulu, sebagian
wilayah Berau. Secara spatial tutupan lahan wilayah APL tanpa konsesi dapat dilihat dalam peta
berikut:
Pada kawasan konsesi sawit terdapat beberapa jenis tutupan lahan, dimana dari total 2,715 juta
hektar terdapat tutupan sawit seluas 839 ribu hektar perkebunan sawit, terdapat juga 655 ribu
tutupan hutan dan sisanya adalah tutupan lahan lainnya seperti dapat dilihat dalam table berikut: