Anda di halaman 1dari 10

SKENARIO RONDE KEPERAWATAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Keperawatan

Dosen Pengampu : Ns. Rista Apriana, S.Kep., M.Kep

Disusun oleh:

Kelas Tutor Manajemen Keperawatan G

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

2019
PRE PLANNING ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

1. Tema
Tema : Ronde Keperawatan
Sub Tema : Ronde Keperawatan di Ruang Penyakit Dalam RS Veteran

2. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu upacara kegiatan untuk mengarahkan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengawasi dalam mencapai tujuan bersama dalam sebuah organisasi.
Manajemen keperawatan adalah upaya staf keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan, dan rasa aman kepada pasien, keluarga, serta masyarakat.
Manajemen sangat penting diterapkan di dalam ruangan agar semua kegiatan tertata
rapid an terarah, sehingga tujuan dapat dicapai bersama, yaitu menciptakan suasana yang
aman dan nyaman baik kepada sesama staf keperawatan maupun pasien.
Dalam pelaksanaan manajemen terdapat model praktik keperawatan professional
(MPKP ) yang di dalamnya terdapat kegiatan ronde keperawatan. Ronde keperawatan
adalah suatu kegiatan dimana perawat primer dan perawat asosiet bekerja sama untuk
menyelesaikan masalah klien, dan lien dilibatkan secara langsung dalam proses
penyelesaian masalah tersebut.
Ronde keperawatan diperlukan agar masalah klien dapat teratasi dengan baik,
sehingga semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Perawat professional harus dapat
menerapkan ronde keperawatan, sehingga role play tentang ronde keperawatan ini sangat
perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde keperawatan dan dapat
mengaplikasikannya kelak saat bekerja.

3. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan role play mengenai ronde keperawatan, mahasiswa S1 Keperawatan
UPN “Veteran” Jakarta diharapkan mampu memahami dan menerapkan ronde
keperawatan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus

1) Setelah melakukan role play mengenai manajemen keperawatan, mahasiswa S1


Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta diharapkan mampu memahami konsep dasar
ronde keperawatan dengan kriteria 85 % benar.
2) Setelah melakukan role play mengenai manajemen keperawatan, mahasiswa S1
Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta diharapkan mampu menerapkan dan
melakukan ronde keperawatan dengan kriteria 85 % benar.

3) Setelah melakukan role play mengenai manajemen keperawatan, mahasiswa S1


Keperawatan UPN “Veteran” Jakarta diharapkan mampu menyelesaikan masalah
yang muncul dalam ronde keperawatan dengan pendekatan teoritis dengan kriteria
85 % benar.

4. Strategi Pelaksanaan

a. Tempat
Tempat yang digunakan untuk pelaksanaan roleplay adalah ruang tutor UPN
“Veteran” Jakarta.
b. Media
Media yang digunakan untuk menampilkan roleplay adalah :

1) Ruang tutor

2) Kursi

3) Alat-alat pendukung seperti buku, pena, dan peralatan pendukung lainnya.

5. Evaluasi
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan pada
saat akhir kegiatan telah selesai dilakukan. Bentuk evaluasi yang dilakukan adalah
kesadaran diri, apakah role play sesuai dengan preplanning atau tidak.
SKENARIO ROLE PLAY RONDE KEPERAWATAN

Sinopsis

Pada hari Senin di ruang penyakit dalam RS Veteran akan dilakukan ronde
keperawatan. Dimana terdapat pasien atas nama Ny Ismi dengan keluhan sesak dan diagnose
medis yang ditemukan adalah efusi pleura. Efusi pleura yang terjadi pada klien merupakan
dampak lanjut dari Ca mammae yang diderita klien. Klien telah dirawat selama 10 hari dan
sudah diberikan tindakan keperawatan dan tindakan medis seperti punksi pleura tetapi sesak
yang dialami Ny Ismi masih belum berkurang.

Di ruang penyakit dalam RS Veteran yang sudah menerapkan model praktik


keperawatan professional, akan dilakukan ronde keperawatan.

PRA RONDE KEPERAWATAN

Katim mendatangi kantor kepala ruangan untuk konsultasi masalah pasien.

Katim (putri) : Assalamu alaikum, permisi ners…

Karu (tsilmi) : waalaikum salam, silahkan masuk dan silahkan duduk

Katim (Putri) : Terima kasih ners tsilmi, saya menghadap ingin mengkonsultasikan
masalah pasien saya, saya berencana untuk melakukan ronde
keperawatan dan saya meminta saran serta persetujuan dari Ners
Tsilmi.

Karu (tsilmi) : Ya silahkan, apakah ada masalah dengan pasien tersebut.

Katim (putri) : Ya ners, pasien saya atas nama Ny. Vidya datang dengan keluhan
sesak dan diagnosa medis yang ditemukan adalah effuse pleura dan Ca
Mamae. Setelah dirawat selama 10 hari dan sudah diberi tindakan
keperawatan dan tindakan medis seperti punksi pleura ternyata sesak
yang dialami Ny. Vidya masih belum berkurang. Selain itu, klien juga
mengeluh kurang nafsu makan dengan IMT 16. Keadaan luka pada
mammae dextra basah, terdapat push, mudah berdarah dan berbau.
Kien belum bisa dilakukan kemoterapi karena pemeriksaan
laboratorum belum normal. Leukosit 16 106/mm3, fungsi hati
meningkat (SGOT 56 u/L, SGPT 48 u/L), Hb 8 g/dL. Pemeriksaan
rontgen kesan efusi pleura.

Karu (tsilmi) : Lalu apakah suster sudah menyiapkan tim ronde dan siapakah yang
akan diajak untuk menjadi tim ronde keperawatan serta kapan
pelaksanaannya?

Katim (putri) : Sudah ners, rencananya besok akan dilakukan ronde keperawatan
kemudian kami mengajak ners christin dan ners rifah sebagai konselor
perawat luka, Ibu Risma sebagai konselor gizi dan dr. asa sebagai
spesialis penyakit dalam.

Karu (tsilmi) : Baiklah kalau memang sudah siap silahkan lanjutkan dan persiapkan
yang perlu di persiapkan.

Katim (putri) : Terima kasih ners, saya permisi dulu

Setelah masalah persetujuan sudah selesai, kemudian katim mengunjungi ke kamar


pasien Ny. Vidya untuk melakukan inform concent dan meminta persetujuan untuk
dilakukan ronde keperawatan.

Katim (putri) : Assalamualaikum. Permisi bu…

Pasien & Keluarga : Wa’alaikumsalam

Pasien (vidya) : Mari silahkan masuk suster

Katim (putri) : Bagaimana kondisi ibu hari ini…

Pasien (vidya) : Seperti biasa masih sesak tapi lumayan sudah agak berkurang.

Keluarga (muti) : Iya sus, semalam ibu susah tidur karena sesak

Katim (putri) : Begini bu, saya mau minta persetujuan bu Ismi dan keluarga

Keluarga (windi) : Persetujuan apa sus?

Katim (putri) : Begini ya bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang masih
dirasakan ibu maka saya berencana untuk mengadakan ronde
keperawatan. Ronde keperawatan ini adalah suatu pemecahan
masalah keperawatan yang belum terselesaikan yang nantinya
pemasalahan ini akan diberikan solusi oleh ahlinya. Tujuan tindakan
ronde keperawatan ini adalah untuk menyelesaikan permasalah yang
masih dirasakan ibu saat ini. Untuk itu saya meminta izin kepada ibu
untuk mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon ibu
untuk mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.

Keluarga (windi) : Oh, iya sus. Yang penting ibu saya bisa cepat sembuh.

Katim (putri) : Bagaimana dengan ibu vidya?

Pasien (vidya) : Saya setuju saja asalkan sesak saya bisa segera sembuh.

Keluarga (muti) : Iya suster, lakukan perawatan yang terbaik untuk ibu saya.

Katim (putri) : Baiklah terima kasih atas persetujuan anda dan saya permisi dahulu.
RONDE

KARU, KATIM dan tim ronde keperawatan berkumpul di ners station.

Karu (tsilmi) : Assalamualaikum, terima kasih atas kehadirannya dan hari ini kita
akan mengadakan ronde keperawatan. Silahkan kepada ners putri
untuk memperkenalkan tim ronde dan menyampaikan permasalahan
pada pasien masing-masing.

Katim (putri) : Terima kasih atas kesempatan yang diberikan, disini saya
akan memperkenalkan tim ronde keperawatan yaitu Ketua Tim
adalah saya sendiri ners Gustina, perawat associate ada ners
Rina, konselor perawat luka adalah ners Fina, konselor gizi
adalah ibu Anggryta dan spesialis penyakit dalam adalah dr.
Leni.

Karu (tsilmi) : Mungkin selanjutnya ners putri bisa menjelaskan secara


singkat kasus yang akan didiskusikan.

Katim (putri) : pasien atas nama Ny vidya, permasalahannya


yaitu Ny.vidya sudah dirawat selama 10 hari dengan diagnosa
effusi pleura dan Ca mamae dan keluhan yang masih dirasakan
pasien adalah sesaknya masih ada meskipun sudah dilakukan
tindakan punksi pleura dan tindakan keperawatan. Maka dari
itu kami mengadakan ronde keperawatan yang bertujuan untuk
meminta saran kepada semuanya untuk menyelesaikan
masalah Ny. Vidya.

Perawat luka 1 (christin) : Permisi Ns. putri saya ingin bertanya, untuk perawatan luka
yang diberikan kepada Ny.vidya terakhir dilakukan kapan? Dan
apakah ada masalah setelah dilakukan perawatan luka?

Katim (putri) : Baik, terima kasih atas pertanyaannya Ns. Christin. Untuk
perawatan luka terakhir dilakukan kemarin pada sore hari tepat
pukul 17:00 WIB. dan untuk pada saat perawatan masih ada
masalah yaitu masih ada push dan mudah berdarah.

Perawat luka 1 (christin) : oh baik terima kasih Ns. putri untuk penjelasannya

Katim (putri) : iyah sama sama Ns. Fina. Apakah ada yang ingin ditanyakan
lagi?

Semua member : tidak ada Ns

Karu (tsilmi) : Baiklah, kita akan ke ruangan pasien untuk memvalidasi data
yang sudah ada.
Katim bersama perawat pelaksana, kepala ruangan dan konselor mendatangi pasien
untuk validasi data di kamar pasien.

Katim (putri) : Assalamualaikum, permisi bu kami dari tim ronde keperawatan


bermaksud untuk menanyakan perihal yang masih dirasakan ibu saat
ini.

Pasien (vidya) : Walaikum salam, silahkan…

Katim (putri) : Iya, seperti yang saya bilang kemarin. Tapi, sebelumnya saya akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Saya Ners putri sebagai ketua
Tim yang akan merawat ibu dan ini ners hopipah, ners dwi dan ners
kiki sebagai perawat pelaksana yang akan membantu ibu. Di sini juga
ada juga ners christin dan ners rifah sebagai konselor perawat luka,
ibu. Ibu Risma sebagai konselor gizi dan spesialis penyakit dalam
adalah dr. Asa. Kami akan bekerja sama untuk membantu dalam
mengatasi permasalahan yang ibu hadapi.

PP 1 (hopipah) : Bagaimana kondisi ibu saat ini apakah masih sesak atau ada keluhan
tambahan.

Pasien (vidya) : Alhamdulillah sesak sudah agak berkurang.

Katim (putri) : selanjutnya, bisa dilakukan pemeriksaan kepada pasien ny.Ismi

(PP dan perawat luka melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan segala hal yang
diperlukan untuk menunjang data yang sudah ada)

PP 2 (dwi) : (memeriksa TTV).

Keluarga (windi) : bagaimana hasilnya sus?

PP 2 (dwi) : TD: 110/80 mmHg, DN: 84 x/mnt, P: 30 x/mnt, dan suhunya 38oC

Perawat luka 2 (rifah) : permisi bu vidya, saya perawat luka. Boleh saya lihat lukanya bu?

Pasien (vidya) : silahkan sust.

Perawat luka 2 (rifah) : melihat kondisi lukanya, saya bersama ns. christin dan ns. hopipah
akan memberikan perawatan luka yg lebih baik lagi bu.

Pasien (vidya) : terima kasih sust.

Dokter (asa) : permisi bu, saya dokter penyakit dalam yang akan membantu
mengatasi masalah yang ibu hadapi. Sekarang saya lakukan
pemerikasaan dulu bu ya.. (sambil melakukan pemeriksaan pada
lapang paru dengan menggunakan stetoskop).

Keluarga (muti) : bagaimana hasilnya dok?


Dokter (asa) : sesak yang dialami oleh ibu Ismi ini karena ada penumpukan
cairan pada paru-paru. Nanti kami akan berunding untuk
mengatasi keluhan sesak yg ibu rasakan.

Keluarga (muti) : lakukan yang terbaik dok.

Pasien (vidya) : terima kasih dok

Konselor gizi (risma) : perkenalkan bu Ismi, saya Anggryta dari ahli gizi. Bagaimana
makannya bu?

Keluarga (windi) : Ibu saya ini susah makan, tidak ada nafsu makan. Kalau
makan hanya 3 sendok, selain itu, dia biasa juga mual-mual.

Konselor Gizi (risma) : baiklah bu. Kami selanjutnya akan berunding tentang program
gizi ibu Ismi nantinya.

Katim (putri) : baiklah, karena semua sedah melakukan pemeriksaan,


selanjutnya kita kembali ke ruangan untuk berdiskusi. Permisi ibu
vidya ..

Pasien (vidya) : iya sust. Terima kasih sebelumnya

Setelah validasi data dari pasien, tim ronde kembali ke ners station untuk menindak
lanjuti dan membahas masalah yang ada.

Karu (tsilmi) : Setelah dilakukan validasi data pada pasien saya persilahkan kepada
Katim, PP dan konselor untuk memberikan solusi atau intervensi
lanjutan yang akan diberikan kepada Ny.vidya .

PP 3 (kiki) : Setelah kami validasi data kepada pasien langsung, kami


mendapatkan bahwasannya sesak pasien sudah agak berkurang tetapi
masih agak berat untuk melepas oksigen. Menurut ners tsilmi
bagaimana mengatasi sesak pasien?

Karu (tsilmi) : Sebenarnya penyakit dasar Ny.vidya adalah Ca mamae jadi effusi
pleura ini merupakan dampak dari kanker stadium lanjut yang sudah
bermetastase ke jaringan lainnya sehingga meskipun dilakukan
tindakan medis (punksi) berulang kali tetap akan timbul cairan pada
cavum pleura maka dari itu dilakukan pluraldisis, harapannya cairan
tidak akan kembali pada cavum pleura.

Katim (putri) : Lalu apakah nyeri akibat pleuraldisis dan hipertermi tidak akan
mengakibatkan efek lainnya?

Dokter (asa) : Pleuraldisis merupakan perlekatan antara lapisan pleura agar terjadi
peradangan yang nantinya akan mencegah terjadinya pemasukan
cairan kembali pada pleura sehingga reaksi yang diinginkan untuk
mengetahui pleuraldisis berhasil adalah adanya nyeri dan hipertermi.
PP 3 (kiki) : Lalu bagaimana untuk mengatasi agar sesaknya dapat
berkurang?

Dokter (asa) : Sebenarnya Ny.vidya sudah membaik tetapi yang harus


dilakukan adalah melatih pasien untuk melepas oksigen,
melakukan mobilsasi bertahap dan kontrol pasien pulang
adalah poli penyakit paru dan poli penyakit dalam.

Katim (putri) : Terima kasih Dok atas sarannya. Selanjutnya tentang


penanganan luka pada payudara klien. Bagaimana ners Fina?

Perawat luka 1 (christin) : Sebelumnya, saya ingin bertanya terlebih dahulu kepada ners
Gustina dan ners Rina. Teknik perawatan luka apa yang selama
ini digunakan untuk merawat luka Ny. vidya?

PP 1 (hopipah) : Selama ini kami merawat luka Ny.vidya dengan convensional


dressing dengan balutan jelly dan menggunakan metronidazole.

Perawat luka 2 (rifah) : Sebenarnya penggunaan jelly dan metronidazole kurang tepat
digunakan pada luka ca mammae sebab hal tersebut akan
mempermudah terjadinya perdarahan. Sebaiknya saya sarankan
menggunakan modern dressing (sambil menjelaskan cara
perawatan luka dengan moderen dressing)

PP 1(hopipah) : Baiklah, kita akan berkolaborasi cara perawatan luka pada Ny.
vidya

Katim (putri) : Bagaimana dengan permasalahan gizi pasien? Mungkin dari


ahli gizi, ibu risma bisa memberikan solusinya.

Konselor Gizi (risma) : Untuk saran saya, melihat kondisi pasien yang nafsu
makannya kurang. (sambil menjelaskan tentang program gizi
yang baik untuk ny.vidya)

Karu (tsilmi) : Baiklah, setelah ini saya harap kita semua menjalankan tugas
masing masing. Untuk perawat pelaksana, seperti saran dari
dokter asa, agar melatih pasien untuk melepas oksigen,
melakukan mobilsasi bertahap dan kontrol pasien pulang
adalah poli penyakit paru dan poli penyakit dalam. Untuk
perawat yang merawat luka Ny vidya, agar menggunakan
modern dressing dalam membalut lukanya. Lalu untuk konselor
gizi saya harap mulai menerapkan diet seperti yang anda
jelaskan tadi. Baiklah saya rasa sudah cukup pelaksanaan ronde
keperawatan ini dan terima kasih atas partisipasinya, Semoga
masalah pasien kita dapat segera teratasi dan saya ucapkan
terima kasih.

Akhirnya ronde keperawatan telah selesai dilakukan, perawat assosiet mulai


menjalankan tugasnya..
DAFTAR PUSTAKA

Ghufron A., Mukti. 2007. Strategi Terkini Peningkatan Mutu PelayPPn Kesehatan, ,
Yogyakarta: PT. Karya Husada Mukti.

Fabry, Donna. 2013. Hourly rounding: perspectives and perceptions of the frontlinenursing
staff. New York, USA: John Wiley & Sons Ltd.

Kozier. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi 5. Jakarta : EGC

Maliya, APP dan Susilaningsih, Endang Zulaicha. 2009. Pelatihan Ronde Kasus untuk
Meningkatkan Kinerja Staf Keperawatan Di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Surakarta. Jurnal Vol .12, No.2, September 2009: 184 – 191 ISSN 1410-9344. Universitas
muhammadiyah Surakarta: Jurusan Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan.

Nursalam, 2011, MPPjemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktek Keperawatan


Profesional, edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Rahmadina, Suci. 2014. PPlisis Penerapan Ronde Keperawatan Di Ruang Rawat Inap Rsud
Labuang Baji Makassar. Skripsi. UIN Alauddin Makassar.

Wiryawan, I Putu, 2012. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat dengan


PelaksPPan Ronde Keperawatan di RSUD Kebumen. Yogyakarta: Universitas Respati
Yogyakarta.

Suryanto.2009.Kepemimpinan dan MPPjemen Keperawatan di Rumah Sakit. Jogjakarta


:Mitra Cendekia Offset

Departemen Agama RI. 2011. Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid kode Angka Al- Hidayah.
Banten: PenerbitKalim

Anda mungkin juga menyukai