Anda di halaman 1dari 5

Kisi-Kisi Agama Islam Kemuhammadiyahan

1. Menjelaskan tokoh pembaharuan dalam dunia islam


a. Taqiyuddin Ibnu Taimiyyah

Ibnu Taimiyah dikenal sebagai seorang Mujtahid dari Siria, yang menyeru dan
mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk kembali berpegang teguh kepada
ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah yang murni.Dialah seorang mujtahid pertama
kali yang menyerukan bahwa pintu ijtihad tetap terbuka.Keyakinan ini
mengandung arti bahwa umat islam tidak perlu lagi berijtihad, melainkan
cukup seluruh pemecahan masalah yang berkenaan dengan ajara Islam kepada
pendapat para imam madzab yaitu Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Abu
Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal.

b. Muhammad bin Abdul Wahab

Muhammad bin Abdul Wahabadalah pendiri gerakan Muwahidin. Dilahirkan


di Najed, bagian timur dari Saudi Arabia.Gerakan Muhammad bin Abdul
Wahab dilakukan dengan cara yang lugas, keras, dan tidak mengnal kompromi,
terlebih menyangkut tauhid dan penyakit yang berhubungan dengan syirik,
bid’ah, khurafat, dan tawashul. Pokok ajaran gerakan Wahabi adalah menyeru
umat Islam untuk kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah secara murni dan
konsekuen, membuang segala bentuk kemusyrikan, serta menumbuhkan sikap
berani berijtihad. Karena kesamaan pokok ajaran gerakan ini disebut mata
rantai yng kedua dalam jajaran gerakan pembaharuan dalam Islam setelah
gerakan kebangkitan Islam yang dipelopori oleh ibnu Taimiyah.

c. Gerakan Salafiyah.

Dinamakan gerakan Salafiyah karena gerakan yang dikobarkan oleh Ibnu


Timiyah beberapa abad sebelumnya. Ibnu Taimiyah menamakan gerakan
pimikiran ini dengan nama “Muhyi Atsaris Salaf” yaitu membangkitkan
kembali ajaran terdahulu (Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan tabi’in).
Gerakan Salafiyah lahirdi Mesir pada abad ke-19, dipelopori oleh tiga pemikir
Islam yaitu :
1. Jamaluddin al Afghany, 2.Muhammad Abduh, dan 3.Rasyid Ridha.

Gerakan Pembaharuan Islam di India dan Pakistan

Tokoh Pembaharuan India yang dikenal sebagai pelopor, yaitu:

a. Syah Waliyullah

Syah Waliyullah lahir di celah-celah masa suram kekuarsaan Islam dari


Dinasti Mughal. Ide pembaharuannya mengaskan Islam adalah ajaran
yang Universal, yang sealu selaras dengan tntutan segala zaman.

b. Sir Sayed Ahmad Khan

Sir Sayed Ahmad Khan dikenal sebagai tokoh yang mengembangkan dan
menyempurnakan ide-ide Syah Walitullah.

Tokoh lain yang tidaka dapat ditinggalkan begitu saja dari deretan nama tokoh
pembaharu di India, yaitu:

a. Sayed Ameer Ali, sebagai penganut paham Rasionalisme Islam dan


memperjuangkan kebangkitan umat Islam melalui jalur pendidikan.
b. DR. Muhammad Iqbal yang menyatakan dirinya sebagai pendukung ide Pan
Islamisme serta mneyerukan kepada umat Islam agar kembali kepada etika
agama dan politik model Islam Madinah.
c. Sayed Abul A’la Maududi, tokoh yang memiliki ketajaman pikiran, lisan, dna
tulisan. Selam 60 tahun hidupnya dia telah emnghasilkan 120 buku dengan
topik yang sangat luas dalam berbagai bidang keilmuan.

2. Menjelaskan sebab-sebab kemundurannya dalam dunia islam

3. Menjelaskan teori masuknya islam di nusantara


a. Teori Mekkah
Menyebutkan bahwa islam didatangkan dari timur tengah(Mekkah, Arab Saudi)
oleh pedagang arab sekitar abad ke-7M
b. Teori Maritim
Bahwa islam masuk pada abad ke-7M dari orang-orang lokal yang menjelajah
ke berbagai negeri, kemudian pulang membawa ajaran islam.
c. Teori China
Bahwa islam masuk bersama gelombang migrasi orang-orang muslim China
dari kanton ke Asia Tenggara pada akhir abad ke-9M
d. Teori Gujarat
Bahwa islam masuk melalui perdagangan muslim Gujarat (salah satu wilayah di
India) pada abad ke-13M
4. Menjelaskan pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam
bidang aqidah, ibadah, akhlak, dan muamalah

5. Menjelaskan pedoman amal usaha dan perjuangan


muhammadiyah
a) Dalam Aqidah
1. Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran
imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata'ala23 yang benar,
ikhlas, dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad ar-
rahman24 yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin,
muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.
2. Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman25 dan
tauhid26 sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari
keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak syirk,
takhayul, bid'ah, dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada Allah
Subhanahu Wata'ala27.
b) Dalam Akhlaq
1. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi
dalam mempraktikkan akhlaq mulia28, sehingga menjadi uswah
hasanah29 yang diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah, tabligh,
dan fathanah.
2. Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup
harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas30 dalam wujud
amalamal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’,
sombong, ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran.
3. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang
mulia (akhlaq al-karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan diri
dari akhlaq yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat dibenci
dan dijauhi sesama.
4. Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan menunaikan tugas
maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan diri
dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk lainnya yang
merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran dalam kehidupan di
dunia ini.
c) Dalam Ibadah
1. Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan
jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mutaqqin dengan beribadah
yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk31, sehingga
terpancar kepribadian yang shalih32 yang menghadirkan kedamaian dan
kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.
2. Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan
sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil (ibadah sunnah)
sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta menghiasi diri dengan iman yang
kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga tercermin
dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji.
d) Dalam Mu’amalah Duniawiyah
1. Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai
abdi33 dan khalifah di muka bumi34, sehingga memandang dan
menyikapi kehidupan dunia secara aktif dan positif35 serta tidak
menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan36dengan landasan iman,
Islam, dan ihsan dalam arti berakhlaq karimah
2. Setiap warga Muhammadiyah senantiasa berpikir secara burhani, bayani,
danirfani yang mencerminkan cara berpikir yang Islami yang dapat
membuahkan karya-karya pemikiran maupun amaliah yang mencerminkan
keterpaduan antara orientasihabluminallah dan habluminannas serta
maslahat bagi kehidupan umat manusia
3. Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami, seperti:
kerja keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha secara
maksimal/optimal untuk mencapai suatu tujuan

6. Menjelaskan tentang islam dalam keyakinan muhammadiyah


1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi
Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-
cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang
diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai
hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang
diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah
dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang:
a. 'Aqidah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni,
bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa
mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia
dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak
bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
"BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR"

Anda mungkin juga menyukai